Anda di halaman 1dari 98

PROGRAM MUTU

PENYUSUNAN RENCANA TEKNIS DAN DOKUMEN


LINGKUNGAN HIDUP UNTUK KONSTRUKSI
PENGENDALIAN BANJIR, LAHAR, DRAINASE
UTAMA PERKOTAAN DAN PENGAMAN

SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN


KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN

Lokasi Pekerjaan : Kab. Aceh Selatan


Nomor Kontrak : 602/KONSL-TEKON/242/2023
Tanggal Kontrak : 22 Februari 2023
Waktu Pelaksanaan : 140 Hari Kalender

DISUSUN OLEH:

PT. GLOBAL REKAYASA KONSULTAN


PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: i
No. Revisi: Paraf:

LEMBAR PENGESAHAN

PROGRAM MUTU

SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA


KAB. ACEH SELATAN

Periode pelaksanaan pekerjaan: 23 Februari 2023 – 12 Juli 2023

PERSETUJUAN
Pihak Penyedia Jasa Pihak Pengguna Jasa

Dibuat Oleh: Disetujui Oleh:

PT. GLOBAL REKAYASA KONSULTAN Kuasa Pengguna Anggaran

Bidang Teknik dan Konstruksi

Dinas Pengairan Aceh

Sandi Musviza Safriadi Rinal Dianto, ST

Direktur NIP. 19751005 200604 1 003


PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: ii
No. Revisi: Paraf:

SEJARAH DOKUMEN
TANGGAL CATATAN PERUBAHAN KETERANGAN
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: iii
No. Revisi: Paraf:

KATA PENGANTAR
Laporan Rencana Mutu Kontrak (RMK) Desain ini disusun dalam rangka pelaksanaan
pekerjaan SID Pengendalian Banjir Sungai Kr. Terbangan Kec. Pasi Raja Kab. Aceh
Selatan. Dasar pembuatan laporan ini adalah Dokumen Kontrak Nomor: 602/KONSL-
TEKON/242/2023, antara Kuasa Pengguna Anggaran /Kuasa Pengguna Barang Bidang
Teknik dan Konstruksi Dinas Pengairan Aceh dengan Konsultan PT. Global rekayasa
Konsultan pada tanggal 22 Februari 2023, yang mewajibkan Penyedia Jasa/Konsultan
menyerahkan Laporan Rencana Mutu Kontrak sesuai dengan persyaratan dalam Kerangka
Acuan Kerja (KAK).

Laporan Rencana Mutu Kontrak ini merupakan bagian dari tahap pelaporan yang
akan dilakukan oleh Konsultan seperti yang ditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja yang
menjelaskan maksud, tujuan dan sasaran pekerjaan, struktur organisasi, tugas dan tanggung
jawab, jadual pelaksanaan pekerjaan, peralatan, personil, material dan arus kas, serta
rencana & metode verifikasi, validasi, monitoring, evaluasi, inspeksi dan pengujian &
kriteria penerimaan yang akan dilaksanakan Penyedia Jasa/Konsultan.

Demikianlah Laporan Rencana Mutu Kontrak disusun dengan harapan dapat


digunakan untuk memantau kemajuan pekerjaan secara keseluruhan, sehingga pekerjaan
dapat diselesaikan dengan baik, tepat waktu dan tepat sasaran. Kepada seluruh jajaran
Satuan Kerja Dinas Pengairan Aceh selaku Pengguna Jasa, kami mengucapkan terima
kasih yang tak terhingga atas kepercayaan yang diberikan dan semua pengarahan dan
kerjasamanya untuk melaksanakan pekerjaan ini.

Banda Aceh, 06 Maret 2023

PT. Global Rekayasa


Konsultan

Surya Darma, ST

Ketua Tim
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: iv
No. Revisi: Paraf:

DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................................... i
UNIT PENERIMA ................................................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ iv
BAB I INFORMASI PEKERJAAN ................................................................................. 1
BAB II ORGANISASI PEKERJAAN............................................................................... 3
2.1. Struktur Organisasi Pengguna Jasa.............................................................. 3
2.2. Struktur Organisasi Penyedia Jasa ............................................................... 4
2.3. Struktur Organisasi Hubungan Kerja .......................................................... 5
2.4. Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang ................................................... 5
BAB III JADWAL PELAKSANAAN .............................................................................. 12
3.1. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan................................................................... 12
3.2. Jadwal Penggunaan Peralatan .................................................................... 13
3.3. Jadwal Penugasan Personil ........................................................................ 14
3.4. Jadwal Arus Kas ........................................................................................ 15
BAB IV METODE PELAKSANAAN ............................................................................. 16
4.1. Umum ........................................................................................................ 16
4.2. Standar Teknis ........................................................................................... 17
4.3. Referensi Hukum Pelaksanaan Kegiatan ................................................... 17
4.4. Pelaksanaan Pekerjaan ............................................................................... 20
4.5. Pengukuran Topografi ............................................................................... 33
4.6. Penyelidikan Geologi ................................................................................ 44
4.7. Melaksanakan Survey Hidrometri ............................................................. 50
4.8. Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) .......................................... 63
4.9. Menyusun Laporan Desain ........................................................................ 64
4.10. Diskusi dan Ekspose Hasil Kerja............................................................... 65
4.11. Rencana Dan Metode Verifikasi, Validasi, Monitoring, Evaluasi, Inspeksi Dan
Pengujian..................................................................................................... 65
BAB V PENGENDALIAN PEKERJAAN ...................................................................... 87
5.1. Jadwal Penugasan Personil ........................................................................ 87
5.2. Cheklist Kegiatan Konsultan ..................................................................... 88
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: v
No. Revisi: Paraf:

BAB VI PELAPORAN ..................................................................................................... 97


6.1. Laporan ...................................................................................................... 97
6.2. Diskusi dan Ekspose Hasil Kerja............................................................. 101
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 1
No. Revisi: Paraf:

BAB I
INFORMASI PEKERJAAN

1.1 Nama Pekerjaan


Nama pekerjaan SID Pengendalian Banjir Sungai Kr. Terbangan Kec. Pasi Raja Kab.
Aceh Selatan

1.2 Lokasi Pekerjaan


Lokasi pekerjaan berada di dalam wilayah Provinsi Aceh, tepatnya di Kabupaten Aceh
Selatan yang berjarak sekitar ± 335 Km beralamat di Kecamatan Pasi Raja dengan
jarak
tempuh perjalanan ± 12 jam dari Kota Banda Aceh.

1.3 Nomor Kontrak


602/KONSL-TEKON/242/2023

1.4 Tanggal Kontrak


22 Februari 2023

1.5 Nama Dan Alamat Pengguna Jasa


Pemerintah Aceh Dinas Pengairan
Jl. Ir. H. Mohd. Thaher No. 18 Telp. (0651) 21982, 21919, 24212, 22899, 33126,
21167

1.6 Nama Dan Alamat Penyedia Jasa


PT. Global Rekayasa Konsultan
Jalan Cendana III, No.6D Kelurahan Jeulingke, Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda
Aceh 23114, Provinsi Aceh.

1.7 Nilai Kontrak


Rp. 499.992.237,- (Empat Ratus Sembilan Puluh Sembilan Juta Sembilan Ratus
Sembilan Puluh Dua Ribu Dua Ratus Tiga Puluh Tujuh Rupiah)

1.8 Sistem Kontrak


Sistem Kontrak Lumpsum

1.9 Sumber Dana


Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) Tahun Anggaran 20235./02

1.10 Waktu Pelaksanaan


Jangka Waktu Pelaksanaan Kegiatan 140 (seratus empat puluh) hari kalender terhitung
dari tanggal penandatanganan kontrak mulai tanggal 23 Februari 2023 – 12 Juli 2023.
2021
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 2
No. Revisi: Paraf:

1.11 Lingkup Pekerjaan


Ruang lingkup pekerjaan Pradesain yang dilakukan oleh Konsultan antara lain
meliputi:
1. Pekerjaan persiapan administrasi kantor dan lapangan;
2. Inventarisasi lapangan dan pengumpulan data sekunder;
3. Melaksanakan pengukuran topografi;
4. Melaksanakan penyelidikan geoteknik/mekanika tanah;
5. Melaksanakan penyelidikan sedimen;
6. Analisis dan pengolahan data;
7. Analisis fenomena hidraulik, hidrologi, dan sedimen;
8. Analisis kondisi saat ini meliputi penyebab banjir, lama, tinggi dan luas genangan
banjir serta dampak yang terjadi akibat banjir;
9. Merencanakan konsep dan alternatif bangunan pengendalian banjir dan pengaturan
sungai;
10. Pemilihan alternatif desain dan desain rinci;
11. Perhitungan stabilitas;
12. Penggambaran hasil topografi, dan detail desain;
13. Menghitung bill of quantity (BOQ) dan rencana anggaran biaya (RAB)
Konstruksi;
14. Analisis ekonomi;
15. Menyusun spesifikasi teknis dan metode pelaksanaan;
16. Pembuatan video dan foto dari ruang udara menggunakan drone;
17. Pemetaan geospasial dan penginderaan jarak jauh untuk mendapatkan orthophoto
yang terkini;
18. Penyusunan laporan hasil inventarisasi, penyelidikan, analisis dan perencanaan
teknis;
19. Menyusun sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja konstruksi
(SMK3K).
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 3
No. Revisi: Paraf:

BAB II
ORGANISASI PEKERJAAN

2.1. Struktur Organisasi Pengguna Jasa


Pengguna jasa sebagai pihak yang mempunyai pekerjaan juga memiliki susunan struktural

Gambar 2.1. Struktur Organisasi Penyedia Jasa


PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 4
No. Revisi: Paraf:

2.2. Struktur Organisasi Penyedia Jasa


Penyedia jasa sebagai pihak yang akan menyelesaikan pekerjaan juga memiliki susunan
struktural perusahaan sehingga dengan struktur tersebut dapat diperlihatkan bahwa
penyedia jasa memiliki alur kerja yang terorganisir dengan baik. Penyusunan struktur
organisasi juga dapat diasumsikan sebagai bentuk upaya konsultan dalam menjaga kualitas
hasil pekerjaan yang dilaksanakan. Secara lengkap struktur organisasi Penyedia Jasa dalam
pekerjaan ini disajikan pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2. Struktur Organisasi Penyedia Jasa


PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 5
No. Revisi: Paraf:

2.3. Struktur Organisasi Hubungan Kerja

Gambar 2.3. Struktur Organisasi Hubungan Kerja


PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 6
No. Revisi: Paraf:

2.4. Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang


Uraian tugas, tanggung jawab dan wewenang ini adalah untuk memperjelas hak dan
kewajiban para personil pelaksana pekerjaan. Tugas, tanggung jawab, dan wewenang
Penyedia Jasa PT. GLOBAL REKAYASA KONSULTAN disajikan pada Tabel 2.1.
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 7
No. Revisi: Paraf:

Tabel 2.1. Uraian Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang


Jumlah
No. Nama Posisi Uraian Pekerjaan Orang
Bulan
PROFESIONAL STAF
1. Surya Darma, ST Team Leader • Mewakili Tim Konsultan dan bertanggung jawab penuh terhadap jasa 5
layanan perencanaan yang tertuang dalam Kontrak Pelaksanaan Jasa
Konsultan
• Melaksanakan koordinasi dengan PPTK, Direksi dan aparat pemerintah
setempat dalam pelaksanaan pekerjaan perencanaan.
• Mengawasi dan mengendalikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan
oleh tenaga ahli dan staf Tim Konsultan.
• Membantu dan memberi saran kepada PPTK dalam pelaksanaan jasa
konsultan perencanaan, mencakup pengendalian kemajuan
pelaksanaan, kualitas, biaya dan pengendalian keselamatan dan
kesehatan kerja serta melaksanakan seluruh sub kegiatan penunjang
dalam pekerjaan perencanaan..
• Membantu PPTK Mengidentifikasi permasalahan dan keterlambatan
pelaksanaan pekerjaan survey dan review desain serta
merekomendasikan langkah-langkah percepatan pelaksanaan bila
terjadi keterlambatan.
• Mengawasi, mengevaluasi dan memastikan pelaksanaan K3 tim
pelaksana untuk menjamin keselamatan dan keamanan pekerja, personil
PPTK, masyarakat umum dan pelaksanaan pekerjaan pekerjaan itu
sendiri;
• Menyiapkan dan menyampaikan semua laporan yang disyaratkan dalam
Kerangka Acuan Kerja ini seperti: laporan pendahuluan, laporan
bulanan, laporan antara, laporan akhir, laporan review desain, beserta
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 8
No. Revisi: Paraf:

Jumlah
No. Nama Posisi Uraian Pekerjaan Orang
Bulan
laporan2 penujangnya
• Menyimpan dan menyusun data yang diperlukan untuk penyusunan
laporan pekerjaan selesai dan menyiapkan Laporan Akhir dengan
berkoordinasi dengan semua tenaga ahli.
2. Sofyan Andre, ST. Ahli Hidrologi/PSDA • Bertanggung jawab langsung kepada Team Leader atas 1,5
pelaksanaan pekerjaan analisis hidrologi.
• Melaksanakan pekerjaan persiapan dan membantu dalam
pembuatan Laporan pendahuluan.
• Melakukan survey lapangan terdiri dari inventarisasi data-data
hidrologi, identifikasi akuier dalam tanah, pengamatan muka air
tanah dan pengukuran debit rendah.
• Melakukan analisis hidrologi yang meliputi antara lain analisis
frekuensi data hidroklimatologi, debit banjir rencana, hidrograf banjir,,
parameter hidrologi lain yang diperlukan dalam SID Pengendalian
banjir
• Memberikan interpretasi dan rekomendasi kepada tenaga ahli lainnya
tentang hasil analisis hidrologi.
• Membuat laporan analisis hidrologi dan membantu pembuatan Draft
dan Laporan Akhir, dan juga membantu pembuatan laporan-
laporan lainnya.
• Ikut melaksanakan diskusi-diskusi dan presentasi dengan pihak Direksi.
3. Ir. Muhammad Nursiba Ahli Geoteknik / • Memiliki tugas dan tanggung jawab tapi tidak terbatas untuk: 1,5
Mekanika Tanah • Bertanggung jawab langsung kepada Team Leader atas pelaksanaan
pekerjaan investigasi sifat fisik dalam tanah;
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 9
No. Revisi: Paraf:

Jumlah
No. Nama Posisi Uraian Pekerjaan Orang
Bulan
• Melakukan pekerjaan persiapan dan membantu dalam pembuatan
Laporan Pendahuluan.
• Melakukan interpretasi terhadap foto udara untuk mengidentifikasi
kemungkinan adanya permasalahan geologi.
• Melakukan pemetaan geologi teknik lokasi bangunan air.
• Melakukan evaluasi terhadap hasil investigasi geologi serta membuat
laporan investigasi geologi yang disertai dengan kesimpulan dan saran.
• Memberi masukan dalam kaitannya dengan kondisi geologi tanah
pondasi dan faktor kegempaan, menentukan rencana garis batas galian
fondasi, membuat rencana galian dan perbaikan pondasi.
• Bersama-sama dengan Team Leader dan tenaga ahli lain mempelajari
dan menyeleksi semua alternatif pembangunan yang dapat
dikembangkan yang mencakup: lokasi, tipe bangunan air, manfaat, pola
operasi, tataletak bangunan air, dll.
• Ikut melaksanakan diskus-diskusi da selal melakukan koorinasi dengan
semua tenaga ahli lainnya.
4. Armido, ST, MT Ahli K3 • Mengidentifikasi dan memetakan potensi bahaya yang mungkin terjadi 1
dilingkungan kerja, hal ini termasuk membuat tingkat dampak dari
bahaya dan kemungkinan terjadinya bahaya tersebut
• Menyusun rencana program keselamatan dan kesehatan kerja yang
meliputi upaya preventif dan upaya korektif. Upaya preventif bertujuan
untuk mengurangi terjadinya bahaya atau kecelakaan dilingkungan
kerja. Upaya korektif bertujuan untuk menanggulangi kecelakaan yang
terjadi dilingkungan kerja untuk setiap kegiatan pekerjaan di dalam
perencanaan (SID) yang memiliki resiko kesehatan dan keselamatan
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 10
No. Revisi: Paraf:

Jumlah
No. Nama Posisi Uraian Pekerjaan Orang
Bulan
kerja, yang akan digunakan oleh PPTK konstruksi pada saat
pelaksanaan pekerjaan (K3 perancangan);
• Membuat dan memelihara dokumen terkait kesehatan dan keselamatan
kerja. Dokumentasi yang baik termasuk factor penting dalam mencegah
dan menanggulangi bahaya. Hal ini termasuk merancang prosedur baku
dan memelihara barang atau catatan terkait kesehatan dan keselamatan
kerja; dan
• Mengevaluasi insiden kecelakaan yang mungkin terjadi, serta
menganalisis akar masalah termasuk tindakan preventif dan korektif
yang diambil.
• berkoordinasi dengan ketua tim maupun dengan tim Ahli lainnya
didalam penyusunan detail desain, dalam pelaksanaan pekerjaan sesuai
jadwal secara penuh sampai dengan pekerjaan selesai.
5. Rahmatul Ulfa, ST Operator CAD/CAM • Melakukan penggambaran topografi 1,5
• Melakukan penggambaran desain
• Menyusun album gambar
6. Bahrijal,ST Operator SIG • Menyiapkan program kerja SIG 1,5
• Melakukan pembuatan peta
• Bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaan topografi
7. M. Daniyal Safrizal, ST Surveyor Topografi • Melakukan survei topografi 1,5
• Menyiapkan data penggambaran topografi
• Bertanggung jawab terhadap hasil pengukuran topografi
• Bertanggung jawab kepada tenaga ahli
8. Muhammad Yasin Operator Komputer • Menyalin semua konsep pelaporan yang dibuat oleh team leader 5
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 11
No. Revisi: Paraf:

Jumlah
No. Nama Posisi Uraian Pekerjaan Orang
Bulan
maupun tenaga ahli ke dalam komputer;
• Membuat file-file laporan dalam bentuk CD;
• Melaksanakan semua tugas yang diberikan oleh team leader
9. To Be Name Tenaga Lokal • Membantu melaksanakan kegiatan survei topografi 1,5
PROGRAMMUTU
SIDPENGENDALIANBANJIRSUNGAIKR.TERBANGANKEC.PASIRAJAKAB.ACEHSELATAN
No.Dok: TanggalDiterbitkan: Halaman:12
No.Revisi: Paraf:

BAB III
JADWAL PELAKSANAAN
3.1. JADWALPELAKSANAANPEKERJAAN
PEKERJAAN : SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
KONSULTAN : PT. GLOBAL REKAYASA KONSULTAN
THN ANGGARAN : 2023

BOBOT BULAN KE
NO. JENIS PEKERJAAN RENCANA BULAN I BULAN II BULAN III BULAN IV BULAN V KET
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
% (22 Feb- 28 Feb)
(01M ar - 07 M ar)
(08 M ar - 14 M ar)
(15 M ar -21M ar)
(22 M ar-28 M ar)
(29 M ar-04 A pr)(05 A pr-11A pr)(12 A pr -18 A pr)(19 A pr-26 A pr)(27 A pr-03 M ei)
(04 M ei -10 M ei)(11M ei-17 M ei)(18 M ei-24 M ei)(25 M ei-31M ei)
(01Juni-07 Juni)
(08 Juni-14 Juni)
(15 Juni-21Juni)
(22 Juni-28 Juni)
(29 Juni -05 Juli)
(06 Juli -12 Juli)

I PEKERJAAN PERSIAPAN DAN PENGUMPULAN DATA 8,530


1. Persiapan Administrasi Kantor dan Lapangan 2,570 0,32 2,25 T RUE
0,32 2,25 FALSE
1,472terkait 1,47
2. Koordinasi, diskusi dengan pihak intitusi/instansi/lembaga 1,47
T RUE
FALSE
3. Mobilisasi Personil, Peralatan, dan Bahan 1,415 0,19 0,66 0,09 0,09 0,09 0,19 0,09 T RUE
0,19 0,66 0,09 FALSE
4. Pengumpulan Data Sekunder dan Desk Studi 1,575 1,58 T RUE
1,58 FALSE
5. Survey pendahuluan / Orientasi Lapangan 1,498 0,75 0,75 T RUE
0,75 0,75 FALSE
II SURVEI DAN INVESTIGASI LAPANGAN 34,033 FALSE
1. Inventarisasi Lapangan dan Survei 1,274 0,32 0,32 0,21 0,42 T RUE
0,64 0,21 0,42 FALSE
2. Survei T opografi 12,817 0,53 1,07 2,14 3,74 3,20 2,14 T RUE
0,53 1,07 5,87 3,20 2,14 FALSE
3. Survei Hidrometri, dan Penyelidikan 4,320 1,08 1,08 1,08 1,08 T RUE
2,16 1,62 FALSE
4. Penyelidikan Geoteknik/Mekanika T anah 8,081 0,51 1,52 2,53 3,54 T RUE
0,51 0,76 FALSE
5. Pemetaan Geospasial dan Penginderaan 7,541 3,77 3,77 T RUE
3,77 FALSE
III PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA 17,050 FALSE
1. Analisa Hasil Survei T opografi 1,308 0,26 0,26 0,26 0,26 0,26 T RUE
0,13 0,39 0,26 FALSE
2. Penggambaran dan Pemetaan Daerah Banjir 0,819 0,41 0,41 T RUE
T RUE
3. Analisa Hasil Hidrologi, Hidrometri, dan Sedimentasi 5,089 1,27 1,27 1,27 1,27 T RUE
1,27 1,27 0,64 FALSE
4. Analisa Geoteknik/Mekanika T anah dan Stabilitas T anah
9,834 6,15 3,69 T RUE
T RUE
T RUE
IV PENYUSUNAN KONSEP DAN ALTERNATIF 24,954 FALSE
1. Perumusan Penanganan Banjir dan Alternatif Pengendalian
3,332 Banjir 1,67 1,67 T RUE
T RUE
2. Menyusun Konsep Perbaikan T ebing Sungai 2,851 1,43 1,43 T RUE
T RUE
3. Analisa Hidrolika (HEC-RAS), struktur, dan Stabilitas Bangunan
6,525 Pengendali Banjir 0,82 0,82 0,82 0,82 0,82 0,82 0,82 0,82 T RUE
1,63 FALSE
4. Penggambaran hasil detail desain 4,694 0,94 0,94 0,94 0,94 0,94 T RUE
T RUE
5. Perhitungan BOQ & RAB, Spektek, Metode Kerja, dan1,507 Analisa Kelayakan Proyek 0,50 0,50 0,50 T RUE
T RUE
6. Penyusunan Penyajian Informasi Lingkungan (PIL) 0,584 0,58 T RUE
T RUE
7. Penyusunan SMKK (RKK Perancangan) 5,462 1,09 1,09 1,09 1,09 1,09 T RUE
T RUE
V PENYUSUNAN LAPORAN 14,510 FALSE
1. Laporan Rencana Mutu Kontrak 0,444 0,44 T RUE
0,44 FALSE
2. Laporan Bulanan 1,998 0,40 0,40 0,40 0,40 0,40 T RUE
0,40 0,40 FALSE
3. Laporan Pendahuluan 0,617 0,62 T RUE
0,62 RENCANA FALSE
4. Laporan Geoteknik/Mekanika T anah 0,936 0,94 T RUE
T RUE
5. Laporan Penyelidikan Sedimentasi 0,925 0,93 T RUE
T RUE
6. Laporan Hidrologi 0,925 0,93 T RUE
0,93 FALSE
7. Laporan Antara 0,628 0,63 T RUE
T RUE
8. Laporan Nota Desain 0,572 0,57 T RUE
T RUE
9. Laporan Bill of Quantity, RAB, Metode Kerja dan Spesifikasi
0,544 T eknik REALISASI 0,54 T RUE
T RUE
10. Laporan Pengukuran T opografi dan Deskripsi BM & CP 0,814 0,81 T RUE
T RUE
11. Buku Data Ukur dan Hitungan 0,444 0,44 T RUE
T RUE
12. Laporan SMKK 0,880 0,88 T RUE
T RUE
13. Laporan Pemetaan Geospasial dan Penginderaan Jarak 1,502
Jauh dengan UAV 1,50 T RUE
T RUE
14. Laporan Ringkas 0,544 0,54 T RUE
T RUE
15. Laporan Akhir (cover Exclusive) 0,946 0,95 T RUE
T RUE
16. Gambar T opografi dan Gambar Desain (termasuk peta-peta)
1,434 Ukuran A3 1,43 T RUE
T RUE
17. Dokumentasi/Album Foto 0,133 0,13 T RUE
T RUE
18. External Memory 1 T B (berisi Procecing data, Peta, Perancangan,
0,222 Foto-foto dan seluruh Laporan) 0,22 T RUE
T RUE
VI DISKUSI-DISKUSI 0,922 FALSE
1. Diskusi Pendahuluan 0,307 0,31 T RUE
0,31 FALSE
2. Diskusi Antara 0,307 0,31 T RUE
T RUE
3. Diskusi Akhir 0,307 0,31 T RUE
Rencana 100,000 1,98 2,69 3,18 5,81 5,36 6,78 7,23 6,05 8,80 8,79 10,05 9,25 2,94 4,72 2,22 3,01 4,63 2,00 2,23 2,25
Kumulatif Rencana - 1,98 4,67 7,85 13,66 19,02 25,80 33,03 39,09 47,89 56,68 66,74 75,99 78,93 83,65 85,87 88,88 93,52 95,52 97,75 100,00
Realisasi 1,98 2,69 3,50 4,41 8,02 4,40 5,29 9,37 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Kumulatif Realisasi - 1,98 4,67 8,17 12,58 20,60 25,00 30,29 39,65
Deviasi - - 0,32 - 1,40 2,66 - 2,38 - 1,95 3,31

Gambar3.1 JadwalPelaksanaanPekerjaan
Mengetahui, Banda Aceh, 06 Maret 2023
Kuasa Pengguna Anggaran Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Direktur
Bidang Teknik dan Konstruksi Penyusunan Rencana Teknis dan Dokumen Lingkungan Hidup untuk
Dinas Pengairan Konstruksi Pengendali Banjir, Lahar, Drainase Utama Perkotaan dan
Pengaman Pantai

Rinal Dianto, ST Syamsul Bahri, ST. MT


Sandi Musviza Safriadi
NIP. 19751005 200604 1 003 NIP. 19730727 200604 1 005
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 13
No. Revisi: Paraf:

3.2. JADWAL PENGGUNAAN PERALATAN


PEKERJAAN : SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
KONSULTAN : PT. GLOBAL REKAYASA KONSULTAN
TAHUN ANGGARAN : 2023

I II III IV V
No Jenis / Macam / Peralatan Kuantitas Durasi Satuan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
I SEWA KENDARAAN
a. Sewa Kendaraan Roda 4 (O & M ) 1,00 5 Unit. bln

b. Sewa Kendaraan Roda 2 (O & M) 1,00 1,5 Unit. bln


II SEWA KANTOR, PERLENGKAPAN DAN KOMUNIKASI
a. Biaya Basecamp (sewa) 1,00 5 unit.bln

b. Biaya Komunikasi 1,00 5 bln

c. Biaya Peralatan Kantor

- Komputer Untuk Operator (Sewa) 1,00 5 unit.bln

- Komputer Untuk Operator CAD/CAM (Sewa) 1,00 1,5 unit.bln

- Komputer Untuk Operator SIG (Sewa) 1,00 1,5 unit.bln

- Printer A3 (sewa) 1,00 5 unit.bln

- Plotter (sewa) 1,00 0,5 unit.bln

- Alat Tulis Kantor & bahan komputer 1,00 5 Ls


III SEWA PERALATAN SURVEY DAN INVESTIGASI LAPANGAN
a. Total Station (sewa) 1,00 1,5 unit.bln

b. Waterpass (Sewa) 1,00 1,5 Ls

c. GPS Geodetic (Sewa) 2,00 1,5 Ls

d. Perlengkapan K3 1,00 1,5 Ls

e. Penyelidikan Geoteknik/Mekanika Tanah 1,00 1,5 Ls

Tabel 3.2 Jadwal Penggunaan Peralatan


PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 14
No. Revisi: Paraf:

3.3. JADWAL PENUGASAN PERSONIL


PEKERJAAN : SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
KONSULTAN : PT. GLOBAL REKAYASA KONSULTAN

I II III IV V
NO POSISI NAMA PERSONIL OB
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

TEBAGA PROFESIONAL/TENAGA TIM AHLI

1 Ketua Tim (Ahli Sungai) Surya Darma, ST 5,00

2 Ahli Hidrologi Sofyan Andre, ST, MT 1,50

3 Ahli Geoteknik/Mekanika Tanah Ir. Muhammad Nursiba 1,50

4 Ahli K3 Armido, ST, MT 1,00

I II III IV V
NO POSISI NAMA PERSONIL OB
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

TENAGA PENDUKUNG

1 Operator CAD/CAM Rahmatul Ulfa, ST 1,50

2 Operator SIG Bahrijal, ST 1,50

3 Surveyor Topografi M. Daniyal Safrizal, ST 1,50

4 Tenaga Lokal To be name 1,50

5 Tenaga Lokal To be name 1,50

6 Operator Komputer Muhammad Yasin 5,00

Tabel 3.3 Jadwal Penugasan Personil


PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 15
No. Revisi: Paraf:

3.4. JADWAL ARUS KAS


PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 16
No. Revisi: Paraf:

BAB IV
METODE PELAKSANAAN

4.1. UMUM

Sungai adalah alur atau wadah air alami dan/atau buatan berupa jaringan pengaliran air
beserta air di dalamnya, mulai dari hulu sampai muara, dengan dibatasi kanan dan kiri oleh
garis sempadan. Sungai mengalir dari hulu dalam kondisi kemiringan lahan yang curam
berturut-turut menjadi agak curam, agak landai, dan relatif rata. Arus relatif cepat di
daerah hulu dan bergerak menjadi lebih lambat dan makin lambat pada daerah hilir. Sungai
merupakan tempat berkumpulnya air di lingkungan sekitarnya yang mengalir menuju
tempat yang lebih rendah. Daerah sekitar sungai yang mensuplai air ke sungai dikenal
dengan daerah tangkapan air atau daerah penyangga.

Sungai sebagai suatu sistem yang merupakan satu kesatuan sistem ekologi yang sangat
rentan terhadap perubahan lingkungan. Gambaran sistem ekologi dari suatu daerah aliran
sungai tertentu dapat dibaca dari kondisi sungai itu sendiri. Banyak parameter sebagai
keseimbangan lingkungan yang bisa dibaca dari parameter sungai, seperti perbandingan
debit maksimum dengan debit minimum, besaran angkutan sedimen, agradasi, degradasi,
biota air, perubahan morfologi sungai (lebar, kedalaman, kemiringan dasar, bentuk
meander), salah satu akibat dari dampak ketidakseimbangan lingkungan sungai dapat
menyebabkan kerusakan tebing (longsoran) berupa keruntuhan tebing-tebing sungai,
sehingga menghasilkan volume sedimen yang cukup besar dan tertimbun di dasar sungai
bahkan pada bahagian hilir sungai sekalipun.

Perubahan lingkungan yang terjadi dalam suatu sistem sungai, menyebabkan morfologi
sungai juga akan ikut berubah. Kondisi ini mengikuti dinamika perubahan ekosistem yang
terjadi. Untuk menghindari kegagalan konstruksi yang dibangun di sekitar sungai, perlu
kiranya diperhatikan agar konstruksi yang dibangun disarankan terletak di lokasi yang
tidak terpengaruh oleh perubahan morfologi sungai.

Terjadinya penyimpangan dan perubahan iklim dan diperburuk dengan terjadinya


degradasi daerah aliran sungai (DAS) terutama pada bagian hulu DAS (rusaknya daerah
tangkapan air) yang dapat mengganggu neraca air hidrologis sehingga mengakibatkan
fluktuasi debit yang besar antara musim hujan dan kemarau akibatnya terjadi kelebihan air
pada musim hujan dan kekeringan/kekurangan air pada musim kemarau. Dampak
pemanasan global menyebabkan musim kemarau semakin panjang (kekeringan semakin
lama) dan musim hujan semakin pendek dengan intensitas hujan semakin besar. Hal ini
berarti curah hujan akan tinggi dalam periode pendek dan mengakibatkan run – off
semakin besar sehingga akan mengakibatkan terjadinya banjir. Hal ini diperburuk lagi
akibat terjadinya penyempitan kapasitas alur sungai yang tidak mampu menampung debit
banjir yang terjadi. Karena sungai juga berfungsi sebagai saluran pembuang utama maka
kapasitas penampang sungai harus dapat menampung dan mengalirkan debit air yang
besarnya dipengaruhi oleh faktor hujan, buangan dari pertanian, buangan dari rumah
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 17
No. Revisi: Paraf:

tangga dan faktor pengaliran dari hulu ke hilir sungai yang berupa kondisi tata guna lahan
dan luas daerah tangkapan (cathment area).

Saat ini Pemerintah Kabupaten masih berupaya meningkatkan kualitas infrastruktur di


berbagai sektor. Salah satu upaya pemerintah adalah melakukan Pengelolaan Sumber Daya
Air (PSDA) secara menyeluruh, terpadu, berwawasan lingkungan dan berkelanjutan mulai
dari hulu sampai ke hilir. Adapun daerah yang yang menjadi sasaran dalam melakukan
kajian adalah Sungai Kr. Terbangan yang berada pada Kecamatan Pasie Raja yang
merupakan Sub DAS Baru Kluet. Langkah pemerintah dalam melakukan kajian tersebut
adalah dengan melakukan SID Pengendalian Banjir Sungai Kr. Terbangan Kec. Pasi
Raja Kab. Aceh Selatan. Agar mendapatkan hasil yang optimal dalam melaksanakan
survey investigasi desain Sungai Kr. Terbangan maka diperlukan kajian secara mendalam
dan mendetail. Berkaitan dengan hal di atas maka pada tahun anggaran 2023 Dinas
Pengairan Aceh melaksanakan pekerjaan SID Pengendalian Banjir Sungai Kr.
Terbangan Kec. Pasi Raja Kab. Aceh Selatan. Dalam Pelaksanaan pekerjaan tersebut,
Dinas Pengairan Aceh tentunya membutuhkan tenaga profesional di bidang layanan jasa
Konsultansi. Peningkatan kuantitas, kualitas dan mutu pada sektor ini dirasa sangat perlu
mengingat luasnya sungai yang ada di Kabupaten Aceh Selatan.

4.2. STANDAR TEKNIS


Perencanaan yang dilakukan berpedoman pada kriteria perencanaan yang ditetapkan yaitu:
1. SNI sesuai dengan instruksi Menteri Pekerjaan Umum Nomor:
04/IN/M/1991,tanggal 24 Januari 1991
2. Pedoman Pengendalianan Banjir Vol.I ,II dan III tahun 1996 yang dikeluarkan oleh
Direktorat Jenderal Pengairan Departemen Pekerjaan Umum
3. SK SNI M-18-1989-F, Metode Perhitungan Debit Banjir Rencana
4. Pedoman Konstruksi dan Bangunan, Pd T-12-04-A
5. Peraturan Beton Bertulang Indonesia N.1-2,1971
6. Standar Spesifikasi Bahan Indonesia A-SNI-2919-1991
7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia
Nomor 1 tahun 2022 tentang Pedoman Penyusunan Perkiraan Biaya Pekerjaan
Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
8. Peraturan Badan Informasi Geospasial Nomor 1 Tahun 2020 Tentang Standar
Pengumpulan Data Geospasial Dasar Untuk Pembuatan Peta Skala Besar
9. Peraturan Kepala Badan Informasi Geospasial Nomor 2 Tahun 2012 tentang Tata
Cara dan Standar Pengumpulan Data Geospasial
10. NSPM Lainnya yang berkaitan dengan Penanggulangan dan Pengendalian Banjir
11. ASTM (American Society for Testing Materials).
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 18
No. Revisi: Paraf:

4.3. REFERENSI HUKUM PELAKSANAAN KEGIATAN


Referensi hukum yang dipakai untuk pelaksanaan pekerjaan ini antara lain sebagai berikut:
1. Peraturan Pemerintah Nomor 121 tahun 2015 tentang Pengusahaan Air
2. Permen PUPR Nomor 04/PRT/M/2015 tentang Kriteria dan Penetapan Wilayah
Sungai
3. Permen PUPR Nomor 06/PRT/M/2015 tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan
Sumber Air dan Bangunan Pengairan
4. Permen PUPR Nomor 07/PRT/M/2015 tentang Pengamanan Pantai
5. Permen PUPR Nomor 09/PRT/M/2015 tentang Penggunaan SDA
6. Permen PUPR Nomor 10/PRT/M/2015 tentang Rencana dan Rencana Teknis
Pengaturan Air dan Tata Pengairan
7. Permen PUPR Nomor 13/PRT/M/2015 tentang Penanggulangan Darurat Bencana
Akibat Daya Rusak Air
8. Permen PUPR Nomor 18/PRT/M/2015 tentang Iuran Eksploitasi Dan Pemeliharaan
9. Bangunan Pengairan
10. Permen PUPR Nomor 26/PRT/M/2015 tentang Pengalihan Alur Sungai dan/atau
Pemanfaatan Ruas Bekas Sungai
11. Permen PUPR Nomor 27/PRT/M/2015 tentang Bendungan
12. Permen PUPR Nomor 28/PRT/M/2015 tentang Penetapan Garis Sempadan Sungai
Dan Garis Sempadan Danau
13. Permen PUPR Nomor 01/PRT/M/2016 Tata Cara Perizinan Pengusahaan SDA dan
Penggunaan SDA
14. Undang - Undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air;
15. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia
Nomor 14 Tahun 2020 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi
Melalui Penyedia
16. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 21 Tahun 2022 Tentang Perubahan
Atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah
17. PP no. 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
kesehatan Kerja
18. Permen PUPR no. 10 Tahun 2021 Tentang Pedoman SMKK
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 19
No. Revisi: Paraf:
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 20
No. Revisi: Paraf:

Gambar 4.1 Bagan Alir Metodologi Pekerjaan

4.4. PELAKSANAAN PEKERJAAN


Tahapan pelaksanaan pekerjaan “SID Pengendalian Banjir Sungai Kr. Terbangan Kec.
Pasi Raja Kab. Aceh Selatan” secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut:

I. PEKERJAAN PERSIAPAN DAN PENGUMPULAN DATA


1. Persiapan administrasi kantor dan lapangan;
2. Koordinasi, diskusi dengan pihak intitusi/instansi/lembaga terkait;
3. Mobilisasi personil, peralatan, dan bahan
4. Pengumpulan data sekunder dan desk studi
5. Survei pendahuluan / orientasi lapangan
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 21
No. Revisi: Paraf:

II. SURVEI DAN INVESTIGASI LAPANGAN


1. Inventarisasi lapangan dan survei lingkungan
2. Survei topografi
3. Survei hidrometri dan penyelidikan sedimen
4. Penyelidikan geoteknik/mekanika tanah
5. Pemetaan geospasial dan penginderaan jarak jauh

III. PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA


1. Analisa hasil survei topografi
2. Penggambaran dan pemetaan daerah banjir
3. Analisa hasil hidrologi, hidrometri, dan sedimentasi
4. Analisa geoteknik/mekanika tanah

IV. PENYUSUNAN KONSEP DAN ALTERNATIF BANGUNAN PENGENDALI


BANJIR
1. Perumusan penanganan banjir dan alternatif pengendalian banjir
2. Menyusun konsep perbaikan tebing sungai
3. Analisis hidrolika (HEC-RAS), struktur, dan stabilitas bangunan pengendali banjir
4. Penggambaran hasil detail desain
5. Perhitungan BOQ & RAB, spektek, metode kerja, dan analisa kelayakan proyek
6. Penyusunan penyajian informasi lingkungan (PIL)
7. Penyusunan SMKK (RKK Perancangan)

V. PENYUSUNAN LAPORAN
a) Laporan Rencana Mutu Kontrak (RMK)
b) Laporan Bulanan
c) Laporan Pendahuluan
d) Laporan Geoteknik/Mekanika Tanah
e) Laporan Penyelidikan Sedimentasi
f) Laporan Hidrologi
g) Laporan Antara
h) Laporan Nota Desain
i) Laporan Bill of Quantity, RAB, Metode Kerja dan Spesifikasi Teknik
j) Laporan Pengukuran Topografi dan Deskripsi BM & CP
k) Buku Data Ukur dan Hitungan
l) Laporan SMKK
m) Laporan Pemetaan Geospasial dan Penginderaan Jarak Jauh
n) Laporan Ringkas
o) Laporan Akhir (kover ekslusive)
p) Gambar Topografi dan Gambar Desain (termasuk peta-peta) Ukuran A3
q) Dokumentasi / Album Foto
r) External Memory 1 TB (berisi prosesing data, peta, perancangan, foto-foto dan
seluruh laporan)
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 22
No. Revisi: Paraf:

VI. DISKUSI-DISKUSI
1. Diskusi I (Expose Pendahuluan)
2. Diskusi II (Expose Antara)
3. Diskusi III (Expose Draft Laporan Akhir)

A. Pekerjaan Persiapan Administrasi Kantor dan Lapangan


Kegiatan ini akan dilaksanakan segera setelah pihak Konsultan menerima Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK). Kegiatan ini antara lain meliputi pengurusan surat-surat pengantar
dan ijin untuk melaksanakan survei lapangan dan pencarian data di kantor serta persiapan
perjalanan kelapangan.
Melakukan persiapan kegiatan awal sebelum dimulainya kegiatan utama berupa
pengumpulan dan analisis data–data skunder maupun primer untuk kemudian disortir dan
dianalisis guna bahan analisis selanjutnya. Pengumpulan data sekunder yang dimaksud
adalah semua data dan hasil studi terdahulu yang ada di Dinas Pengairan Aceh dari
berbagai instansi pemerintah/ lembaga terkait yang berkaitan dengan studi ini dan Instansi
terkait lainnya.
Konsultan harus melakukan persiapan kegiatan awal sebelum dimulainya kegiatan utama
berupa pengumpulan dan analisis data-data sekunder maupun primer untuk kemudian
disortir dan dianalisis guna bahan analisis selanjutnya. Pengumpulan data sekunder yang
dimaksud adalah semua data dan hasil studi terdahulu yang ada di kantor Dinas Pengairan
Aceh dan berbagai instansi pemerintah /lembaga terkait lainnya yang berkaitan dengan
studi ini.

B. Melakukan Koordinasi, diskusi dengan pihak institusi/instansi/lembaga terkait


Konsultan Penyedia Jasa diharuskan melakukan koordinasi, diskusi dengan pihak
intitusi/instansi/lembaga terkait baik di daerah maupun di pusat, koordinasi dimaksudkan
untuk mendapatkan masukan, saran klarifikasi terkait rencana, maupun hasil kajian yang
akan dan/atau yang telah dilaksanakan.
Didalam hal melakukan koordinasi serta diskusi tersebut Konsultan diharuskan
menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan sebagai acuan untuk didiskusikan serta
mendokumentasikan dan menyiapkan notulensinya pada setiap kali melakukan kegiatan
koordinasi, diskusi dengan pihak intitusi/instansi/lembaga terkait.

C. Mobilisasi Personil dan Peralatan Kantor


Sebelum memulai pekerjaan dan melaksanakan survei lapangan konsultan penyedia jasa
melakukan mobilisi personil yang yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan. Selain itu
juga melakukan mobilisasi peralatan kantor utnuk memudahkan pekerjaan.
Persiapan personil adalah pengarahan bagi setiap personel yang telah ditunjuk dan
ditugaskan untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Masing-masing personil wajib mempersiapkan diri termasuk mempersiapkan data dan
peralatannya sebelum memulai tugasnya, dan setiap personil wajib menjalankan tugasnya
sesuai jadual personil yang telah ditetapkan. Setelah dilakukan penetapan, pengarahan
pembagian tugas yang dilakukan oleh Team Leader, selanjutnya setiap tenaga ahli yang
ditugaskan segera melaksanakan pengumpulan data awal, melakukan desk study dan
mempersiapkan rencana kerja sesuai bidangnya masing-masing.
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 23
No. Revisi: Paraf:

Segera setelah selesainya pengurusan surat-surat pengantar dan izin survei dan persiapan
personel, maka Konsultan akan mempersiapkan memobilisasi personil pelaksana secara
bertahap sesuai dengan jadual dan peralatan yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan survei lapangan.

D. Inventarisasi Lapangan, Pengumpulan Data Dasar


i. Pengumpulan Data Sekunder
Konsultan Penyedia Jasa diharuskan dapat melaksanakan pekerjaan pekerjaan ini secara
paralel antara satu kegiatan dengan kegiatan lainnya, hal ini untuk bertujuan agar efisiensi
waktu dapat digunakan secara efektif. Kegiatan pengumpulan data sekunder ini adalah
mencari data-data yang berhubungan dengan kegiatan ini semaksimal mungkin, baik dalam
jumlah, kualitas, ketersedian sumber data (balai, badan, dinas, instansi, lembaga pemilik
data) yang berwenang.

ii. Pengumpulan Peraturan Perundangan


Norma, standar, pedoman dan manual penanganan pengelolaan sumber yang berlaku harus
dikumpulkan dan menjadi bahan pertimbangan dalam melaksanakan perencanaan sesuai
dengan jenjang perencanaan. Data ini mudah diperoleh dari toko- toko buku, web site
berbagai Departemen yang terkait dengan pengelolaan sumber daya air, termasuk masalah
tata ruang, pemanfaatan lahan, kondisi daerah aliran sungai, tangkapan air, kondisi hutan,
pertanian, industri, kawasan pengembangan tertentu dan sebagainya.

iii. Pengumpulan Data Sekunder


• Melakukan penelusuran banjir (flood routing) dan inventarisasi bentuk dan
karakteristik DAS (sungai) sepanjang 8 (delapan) Km, sehingga dapat menunjukkan
stabilitas relatif aliran sungai pada setiap lokasi genangan yang diamati dan dapat
digunakan sebagai acuan dasar untuk perencanaan. Melacak kejadian historis banjir
dilokasi pos-pos duga air, ditelusuri menuju lokasi yang (tidak mempunyai pos duga
air) yang tidak terlalu jauh jaraknya.
• Inventarisasi bangunan - bangunan eksisting yang berada disepanjang lokasi DAS
yang direncanakan sampai pada daerah pelayanan.
• Mempelajari Penyebab terjadinya banjir dan kerusakan tebing sungai
• Melakukan inventarisasi historis penyebab terjadinya banjir, tinggi dan lama
genangan serta dampak genangan yang terjadi yang merupakan akibat dari berbagai
faktor misalnya: kapasitas alur sungai yang sempit tidak mampu menampung debit
banjir, pendangkalan (sedimentasi di muara), kerusakan sistim jaringan drainase
dalam kota, tata ruang kota yang tidak mendukung upaya pengendalian banjir,
kerusakan di hulu DPS dan sebagainya. Untuk itu perlu dilakukan investigasi dan
inventarisasi lapangan sehingga akan diketahui faktor-faktor yang menyebabkan
terjadinya banjir dan genangan.
• Menginventarisasi sumber-sumber sedimen yang masuk ke sistem sungai, misalnya
penyumbatan drainase akibat sampah (reruntuhan), degradasi dasar sungai, erosi
tebing land area, longsoran tanah, dan sebagainya.
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 24
No. Revisi: Paraf:

• Menginventarisasi Kawasan-kawasan genangan banjir dan tererosi untuk berbagai


lokasi yang terkena dampak.
• Pengumpulan data sekunder meliputi; data kejadian banjir, data kependudukan dan
sosial ekonomi masyarakat, peta tata guna lahan dan peta topografi lokasi pekerjaan
skala 1: 50.000, serta data-data hasil studi terdahulu yang mendukung pekerjaan ini.
• Pengumpulan Peta Topografi lokasi pekerjaan skala 1: 50.000 dan atau peta skala
tertentu diperoleh dari Bakosurtanal (untuk peta topografi).
• Pengumpulan data hidrologi, meteorologi, rencana tata ruang, studi terdahulu, Data
sosek, statistik karakteristik, data kependudukan dan sosial ekonomi, peta tata guna
lahan dan daftar harga bahan dan upah, dan lain sebagainya yang diperlukan untuk
perencanaan, data hujan yang harus dimiliki minimal 10 – 20 tahun dari beberapa
pos hujan yang terdekat dengan lokasi kajian.

iv. Metode Pengumpulan Data-data


1) Asal Data : Dari Pemilik pekerjaan, dari sumber lain seperti
perpustakaan PU, Pemda, dan semua intitusi yang pernah
melaksanakan studi pada lokasi yang sama, baik yang
langsung maupun terkait
2.) Kendala perolehan : Laporan- laporan studi kadang-kadang tidak terarsipkan
data dengan baik, sehingga sulit dicari, apalagi kalau telah
terjadi pergantian penanggung jawab, kecuali baru
dilaksanakan pada tahun yang lalu
3) Kualitas data : Kualitas studi tidak terlalu banyak yang baik, karena pada
umumnya biaya pelaksanaan sangat terbatas, biasanya
data data yang disajikan perlu dikaji akurasinya.
4) Hasil Kajian : Umumnya kajian cukup dapat membantu perencanaan,
walaupun didasarkan atas data yang kurang akurat dan
perlu dilakukan penambahan data
Pada sungai sungai prioritas telah sebagian telah ada Pola
Pengembangan SDA dan Rencana Induk
Pengembangannya, sehingga arah perencanaan telah
diatur dengan baik.

❖ Data Meteorologi dan Hidrologi


1) Asal Data : Dari studi yang dilaksanakan sebelumnya, dari BMKG,
dari stasiun hidrologi milik Departemen/ Dinas PU.
2.) Kendala perolehan : Perlu kesabaran untuk memperoleh data data ini, karena
data pada umumnya harus diminta langsung kepada pejabat
yang bertanggung jawab atas data serta biasanya
memerlukan biaya untuk memperolehnya, dibeberapa
daerah kadang kadang tidak ditemukan stasiun
meteorologi/ hidrologi yang dimonitor secara baik. Ada
wilayah sungai yang sama sekali belum terdapat stasiun,
ada yang kondisinya kurang terpelihara, ada juga yang
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 25
No. Revisi: Paraf:

tidak dimonitor dengan dengan sempurna, kadang kadang


juga masih kurang panjang akibat stasiun yang baru
dipasang.
3) Kualitas data : Biasanya perlu dilakukan pengujian atas akurasi data atau
penambahan panjang data dengan mencari data dari
stasiun yang berada diluar wilayah tapi masih ada
keterkaitan atau kesamaan kondisi meteorologi.
4) Hasil Kajian : Umumnya dapat digunakan dengan sedikit usaha
pengecekan akurasi dan mencari data data tambahan / data
pembanding

❖ Data Hidrometri
1) Asal Data : Dari studi yang dilaksanakan sebelumnya, dari stasiun
hidrometri AWLR atau WLR manual milik Departemen/
Dinas PU, terutama pada sungai- sungai yang memiliki
Bendungan/ Waduk atau Daerah irigasi yang telah
berkembang.
2.) Kendala perolehan : Pada sungai sungai yang belum berkembang data ini sulit
data diperoleh, dibeberapa daerah kadang kadang tidak
ditemukan stasiun hidrometri sama sekali atau yang
dimonitor secara baik. Ada wilayah sungai yang sama
sekali belum terdapat stasiun, ada yang kondisinya kurang
terpelihara, ada juga yang tidak di monitor dengan dengan
sempurna, kadang kadang juga masih kurang panjang
akibat stasiun yang baru dipasang.
3) Kualitas data : Pada data AWLR data umumnya cukup baik, pada
pencatatan data WLR manual (Papan Duga TMA) kadang
ada kesalahan kesalahan yang perlu dicek, yang perlu
dilakukan sendiri adalah pengukuran tampang sungai
secara periodik, sebaiknya apabila waktu cukup dilakukan
pengukuran pada beberapa kondisi, saat sesudah banjir
dan pada akhir musim kemarau.
4) Hasil Kajian : Umumnya dapat digunakan dengan sedikit usaha
pengecekan akurasi terutama pada data pencatatan
manual.
E. Survei Pendahuluan
Survei Pendahuluan (Reconnaissance Survey) yang dilakukan oleh Team Leader sebagai
penanggung jawab pekerjaan bersama Tenaga Ahli yang terlibat. Survei Pendahuluan ini
merupakan tahap awal pelaksanaan pekerjaan dan juga untuk pengenalan lapangan,
pengambilan data-data visual dan data sekunder awal yang digunakan dalam pengecekan
kondisi lokasi. Dalam tahap ini juga diidentifikasi permasalahan-permasalahan yang
mungkin timbul nantinya selama pelaksanaan survei teknis, sehingga tim survei teknis
nantinya akan dapat melakukan persiapan yang lebih baik secara teknis. Selain itu juga
untuk melakukan pendekatan pada instansi terkait sehingga dapat dicapai koordinasi yang
optimal.
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 26
No. Revisi: Paraf:

Persiapan dalam survei pendahuluan adalah penyedia jasa harus mengumpulkan dan menganalisis
beberapa dokumen dan referensi, dan mengumpulkan data sebanyak mungkin.

F. Penyusunan Rencana Mutu Kontrak (RMK)


a. Informasi Kegiatan yaitu menguraikan penjelasan mengenai nama paket kegiatan,
kode dan nomor kontrak, sumber dana, lokasi, lingkup pekerjaan, waktu pelaksanaan
dan penanggung jawab Penyedia Barang/Jasa;
b. Sasaran Mutu yang menguraikan target pencapaian mutu yang terukur sesuai dengan
KAK/RKS;
c. Struktur Organisasi yang berkaitan dengan pengawasan pelaksanaan pekerjaan dari
pihak Organisasi Unit Pelaksana Kegiatan (SNVT/SKS/PPK) berikut organisasi
konsultan pengawas pekerjaan (bila ada pada pekerjaan konstruksi) yaitu bagan
struktur organisasi yang menjelaskan keterkaitan pihak-pihak dalam pelaksanaan
kegiatan;
d. Struktur Organisasi Penyedia Barang/Jasa yaitu bagan struktur organisasi
penanggung jawab pelaksanaan pekerjaan kontrak;
e. Tugas, tanggungjawab dan wewenang yaitu uraian tugas, tanggungjawab dan
wewenang masing-masing kedudukan yang ada dalam struktur organisasi seperti
dalam butir d);
f. Bagan alir pelaksanaan Kegiatan yaitu menguraikan urutan proses kegiatan dari
tahap persiapan sampai dengan tahap penyerahan akhir kegiatan, termasuk kegiatan
verifikasi, validasi, monitoring, evaluasi, inspeksi dan pengujian (sesuai
keperluannya);
g. Jadwal pelaksanaan kegiatan yaitu menguraikan tahapan pelaksanaan sesuai dengan
perencanaan waktu, termasuk perencanaan bobot pekerjaan;
h. Jadwal Peralatan yaitu menguraikan perencanaan penggunaan peralatan yang
diperlukan dalam setiap tahapan kegiatan;
i. Jadwal Material yaitu menguraikan perencanaan penggunaan bahan/material yang
diperlukan dalam setiap tahapan kegiatan;
j. Jadwal Personil yaitu menguraikan perencanaan personil, tenaga ahli dan staff
pendukung dalam setiap kegiatan sesuai dengan kompetensi yang dipersyaratkan;

G. Pekerjaan Desk Study


Sebelum kegiatan dilapangan di mulai konsultan melakukan pengkajian rencana kegiatan
diatas meja terkait dengan penentuan batas daerah studi beserta data-data yang akan
dipakai/digunakan dalam rangkaian pengumpulan data-data yang ada dan kekurangan data-
data pendukung lainnya konsultan harus melengkapi dan berkonsultasi dengan pihak
Direksi dan/atau Dinas, instansi bersangkutan.

H. Pengumpulan Data Sekunder (Laporan Hasil Studi Terdahulu, Rencana Tata


Ruang, Data Kependudukan)
Konsultan diharuskan melakukan pengumpulan data-data pendukung yang terkait dengan
kegiatan yang akan dilakukan nantinya, pengumpulan data-data tersebut berupa data-data
studi terdahulu (bila tersedia) baik dari lingkungan BWSS I, Dinas Prov. Kab. Kota serta
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 27
No. Revisi: Paraf:

data RTRW dari BAPPEDA Prov. Kab, BPKH, BPDAS, BPS serta dari Instansi terkait
lainnya.

I. Inventarisasi dan Identifikasi permasalahan banjir dilokasi studi (karaktristik


DAS, penyebab banjir, parameter dan sebaran banjir serta prasarana
persungaian)
Kegiatan inventarisasi dan identifikasi permasalahan banjir dilokasi studi merupakan
kegiatan yang sangat mutlak diperlukan dalam rangka mendapatkan informasi kondisi
existing dilapangan serta prasarana infrastruktur yang ada termasuk fungsionalnya,
Konsultan harus melakukan kegiatan ini yang meliputi kajian penyebab-penyebab
terjadinya banjir yang dimulai dari wawancara dengan masyarakat, termasuk dengan tokoh
masyarakat, tokoh adat serta elemen masyarakat lainnya yang mutlak diperlukan untuk
keperluan penyusunan skenario konsep perencanaan.
Data dasar serta informasi yang diperlukan untuk perencanaan teknik sungai sebagai dasar
utama dalam penyusunan konsep perencanaan pengendalaian banjir diperlukan banyak
informasi yang terkait satu dengan lainnya yang meliputi antara lain:

❖ Karakteristik DAS
Konfigurasi horizontal sungai dan daerah aliran sungai, yang sangat terkait dengan
karakteristik morfologi sungai, karakteristik tikungan, pelebaran dan penyempitan dan
sebagainya yang menyangkut banyak hal seperti topografi, geologi, hidrologi dan lain-lain.
Berikut adalah Gambar 4.2 Morfologi Sungai pada umumnya.

LURUS

Gambar 4.2 Gambaran Umum Morfologi Sungai

Karakteristik tampang lintang sungai, pada air rendah, air tinggi (banjir) di bagian hulu,
tengah dan hilir serta sifat- sifat perubahannya. Tampang tunggal, ganda atau tampang
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 28
No. Revisi: Paraf:

tampang jamak, hal ini kadang kadang juga berubah ubah akibat aliran sedimen
sebagaimana terlihat dalam Gambar 4.3.

Gambar 4.3 Karakteristik Tampang Lintang Sungai

Kemiringan memanjang dasar dan tebing sungai sebagaimana terlihat dalam Gambar 4.4.

Gambar 4.4 Kemiringan Memanjang Dasar dan Tebing Sungai

Berikut Gambar 4.5 Hubungan antara debit, kedalaman air, elevasi muka air, lebar
permukaan dan luas tampang pada titik titik pengamatan.

Gambar 4.5 Hubungan antara Debit, Kedalaman Air, Elevasi Muka Air,
Lebar Permukaan dan Luas Tampang pada Titik Titik Pengamatan
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 29
No. Revisi: Paraf:

❖ Penyebab Banjir
Secara umum banjir adalah peristiwa meluapnya air dari alur sungai, setidaknya terdapat
dua faktor penting secara umum yang dipahami adalah jumlah air dan kapasitas alur
sungai. Banjir terjadi jika kapasitas alur sungai terlampaui oleh debit air yang lewat.
Jumlah air yang lewat ditentukan oleh hujan dan kemampuan tanah meresapkan air.
Kombinasi hujan intensitas tinggi (deras) dan tanah jenuh air atau kedap air mengakibatkan
aliran banjir yang besar. Sebaliknya kombinasi hujan intensitas rendah (rintik-rintik) dan
kondisi tanah porous mengakibatkan aliran banjir yang kecil saja.
Kapasitas alur sungai ditentukan oleh alam sendiri dengan segenap aktifitas yang ada di
daerah aliran sungai (DAS). Karena kurang menyadari fungsi alur sungai sebagai penyalur
banjir, aktifitas manusia sebagai bagian ekosistim di dalam DAS kerapkali baik langsung
maupun tidak langsung justru memperkecil kapasitas alur sungai, misalnya cara bercocok
tanam yang tidak mengikuti kaidah konservasi mengakibatkan erosi berlebihan yang
membuat alur sungai menjadi dangkal.
Aktifitas manusia yang paling signifikan mengakibatkan peningkatan banjir adalah
perubahan penutup lahan dari tetumbuhan menjadi tanpa tetumbuhan yaitu penebangan
hutan, penghilangan semak2 / kebun menjadi daerah perkotaan. Aktifitas ini di satu pihak
mengakibatkan jumlah air yang mengalir di permukaan tanah membesar karena tak ada
lagi kesempatan air meresap ke dalam tanah, di lain pihak aliran yang membesar ini
memicu terjadinya erosi berlebihan, membesarnya aliran permukaan karena perubahan
penutup lahan seharusnya memerlukan kapasitas alur sungai yang lebih besar, namun yang
terjadi justru sebaliknya kapasitas alur sungai mengecil karena sedimentasi dan sampah
yang berasal dari permukiman yang tidak tertata berdasarkan kaidah-kaidah dari tata ruang.
Air yang beredar mengikuti siklus hidrologi sehingga kejadian banjir mempunyai sifat
perulangan. Dalam perencanaan sumber daya air dikenal istilah debit rencana, artinya
bangunan-bangunan konstruksi direncana mampu menahan debit rencana tersebut. Jika
debit tersebut terlampaui, runtuhlah bangunan konstruksi tersebut. Sering kita dengar
istilah debit rencana 10 tahunan ini artinya adalah debit yang mempunyai kemungkinan
terjadi 10% tiap tahun atau rata-rata 1 kali dalam 10 tahun. Terjadi rata-rata 1 kali dalam
10 tahun, berarti dapat pula terjadi 2 kali dalam 20 tahun, atau 5 kali dalam 50 tahun, tanpa
diketahui persis kapan terjadinya. Ini perlu dimengerti oleh masyarakat, bahwa debit
berapa pun dapat berpeluang terjadi di setiap musim hujan. Debit 10 tahunan bukan berarti
debit banjir yang terjadi berulang tiap 10 tahun sekali.
Pengertian ini berbeda dengan debit banjir dalam operasi atau prakiraan sumber daya air.
Debit banjir dalam operasi terkait dengan waktu kapan debit tersebut terjadi atau akan
terjadi. Misalnya berdasarkan catatan debit dan waktu kejadian di hulu kita dapat
mengetahui debit banjir dan waktu kejadiannya di hilir, jika hubungan debit di hulu dan
hilir diketahui. Dalam pengendalian banjir hubungan debit di (AWLR) hulu dan hilir perlu
disusun sehingga dapat digunakan dalam prakiraan banjir.

❖ Parameter Banjir
Para Tenaga Ahli Konsultan mengkaji besaran parameter banjir yang mempunyai 2
paramater penting yaitu; besaran fisik dan kerugian yang timbulkan. Besaran fisik yang
meliputi luas, kedalaman dan lama genangan, selain itu kecepatan dan jenis aliran harus
mencermati hasil pengukuran dan analisa data teknis lapangan. Besaran ini sifatnya netral
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 30
No. Revisi: Paraf:

saja, artinya kondisi yang terjadi sesuai karakter aliran yang lewat dan kapasitas alur
sungai. Misalnya karena air yang lewat banyak, kapasitas alur kecil dan daerahnya landai
maka banjir terjadi dalam waktu yang lama dan genangannya luas. Begitu pula jika
daerahnya curam dan berbatu, jenis banjir yang terjadi adalah dengan kecepatan tinggi
dengan membawa batu atau tanah lumpur.
Sedangkan kerugian yang timbulkan adalah murni akibat ulah manusia, artinya banjir yang
lama, cukup dalam dan sangat luas atau dengan kecepatan tinggi sekali pun, tidak akan
mengakibatkan kerugian besar jika manusia tidak beraktifitas di daerah tersebut. Bahkan
jika banjir melanda kota, kerugiannya tidak hanya diderita oleh orang yang tinggal di kota
tersebut, tapi juga orang luar kota yang mau lewat dan juga seluruh jaringan kepentingan
dengan kota tersebut ikut terganggu dan menderita kerugian. Untuk perihal tersebut
konsultan harus melakukan kajian ini agar penilaian tingkat risiko banjir yang terjadi
benar-benar dapat memberikan gambaran skala perioritas rencana pembangunan
pengendalian banjir ini dapat dilaksanakan.

❖ Sebaran Banjir
Menyadari bahwa jumlah air yang lewat dan kapasitas alur sungai ditentukan oleh interaksi
karakter alam dan kegiatan manusia, maka kejadian banjir sebenarnya adalah produk DAS
dengan seluruh komponennya. Sehingga menangani banjir tidak cukup hanya dengan
merekayasa sungai, tetapi harus dengan merekayasa seluruh isi DAS baik secara fisik
maupun non fisik.
Mengendalikan banjir harus berarti menangani seluruh unsur pembentuk banjir di dalam
DAS. Seluruh ruang di dalam DAS harus ikut berkonstribusi mengendalikan banjir. Ini
berarti seluruh pemilik kepentingan (stakeholder) di dalam DAS harus bekerja bersama-
sama untuk sebuah tujuan mengurangi kerugian banjir.
Sebagai referensi, Pengelolaan banjir di Uni Eropa dengan Water Framework Directive
tahun 2000 dan di Jepang dengan Effective Flood Management including Basin Response
tahun 2000 mungkin dapat dicontoh, setiap DAS diidentifikasi menjadi 3 wilayah dan
masing-masing dilakukan penanganan pengendalian banjir sbb:

1. Daerah yang tidak dilanda banjir


Prinsip pengelolaan banjir di daerah ini adalah menyediakan fasilitas tampungan
detensi dan retensi. (detensi, air dikeluarkan secara teknis dengan pintu; retensi, air
pergi secara alami via penguapan dan infiltrasi contohnya situ, danau alam). Kriteria
dan pemilihan fungsi tampungan untuk detensi atau infiltrasi akan diatur dalam
petunjuk teknis tersendiri. Bersama peran serta masyarakat, tampungan ini perlu
diidentifikasi loaksinya dan dapat dikembangkan dengan fasilitas resapan lainnya,
dioperasikan dan dipelihara secara baik. Peruntukan tampungan-tampungan ini secara
tata ruangnya tidak boleh diubah dan hendaknya kawasan tersebut merupakan milik
pemerintah. Dan pada saat kering areal tampungan ini dapat dipergunakan sebagai
fasilitas olah raga, taman kota atau fasilitas umum lainnya. Tampungan detensi harus
dilengkapi pintu yang operasinya disesuaikan dengan perjalanan routing banjir ke
hilir.
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 31
No. Revisi: Paraf:

2. Daerah banjir di sekitar sungai


Karena air banjir sudah terlanjur terbentuk di permukaan tanah dan akan segera
melewati dataran banjir, prinsip pengelolaan banjir harus mempertimbangkan metode
yang ideal adalah dengan cara-cara struktural dan non struktural.
Perencanaan harus mengacu pada kriteria desain untuk itu diperlukan pengamatan dan
pementauan yang nyata misalnya; perletakan untuk tanggul, secara prinsip trase
tanggul harus berada di luar sabuk meander dan memberi ruang yang cukup untuk
bantaran tanggul. Pemukiman yang sudah terlanjur ada di dalam tanggul secara
bertahap diberi fasilitas non struktural (peninggian lantai bangunan dan peringatan dini
bahaya banjir) atau di relokasi. Untuk menjaga agar tanggul tidak terlalu tinggi dapat
dibuat tanggul kedua di luar tanggul utama.
Perencanaan sudetan hendaknya dihindari, oleh karena itu seorang ahli persungaian
memerlukan kehati-hatian didalam merespon berbagai masukan terhadap
permasalahan ini, sebagai pertimbangan mungkin cukup dengan membuat saluran
pelimpah (relief channel) setelah elevasi banjir mencapai elevasi tertentu,
konsekwensinya terkadang harus melakukan perbaikan alur untuk memperbesar
kapasitas alur dan ini harus dilakukan secara hati-hati dengan memperhatikan prinsip-
prinsip teknik sungai yang ramah lingkungan.

3. Daerah dataran banjir yang telah menjadi kota


Mengingat kerugian yang besar jika terjadi banjir di perkotaan, maka prinsip
pengelolaan banjir di sini adalah dengan memperlancar aliran ke hilir dan menjaga
agar tanggul tidak runtuh dengan membuat perkuatan tanggul atau membuat
superdyke. Dalam kondisi kritis, tanggul boleh terlampaui air banjir namun tidak
boleh runtuh. Untuk perkotaan di tepi sungai, sangat penting menjaga agar muara tetap
bersih tidak terganggu oleh sedimen. Jika perkotaan terletak di daerah rendah perlu
dilengkapi dengan upaya pemompaan (sistem polder). Pemukiman tepian sungai agar
ditetapkan status quo tidak boleh ada perbaikan dan penambahan dan secara bertahap
dengan diberi jangka waktu yang cukup agar disesuaikan dengan aturan sempadan
sungai. Dalam perencanaan ini tentunya mengharapkan bahwa sebaiknya dataran
banjir di setiap sungai perlu diidentifikasi dan dijaga agar tidak berkembang tak
terkendali menjadi daerah padat kegiatan.

❖ Prasarana di Sepanjang Persungaian


Konsultan melakukan kajian fungsional prasarana dan sarana persungaian dan/atau
prasarana dan sarana infrastruktur SDA yang tidak dan/atau terganggu oleh aktivitas yang
berkembang disekitarnya dengan cara pengamatan visual dilokasi perkiraan garis
sempadan suagai dan/atau di sekitar dan di sepanjang kiri - kanan sungai yang dapat dibagi
dalam dua kategori yaitu:
• pada ruas perkiraan garis sempadan yang tidak dan/atau belum ada aktivitas kegiatan
prsarana/sarana SDA yang terbangun;
• pada ruas perkiraan garis sempadan yang telah ada aktivitas kegiatan prsarana/sarana
SDA terbangun;
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 32
No. Revisi: Paraf:

4.5. PENGUKURAN TOPOGRAFI


4.5.1 Pemetaan SituasiI Teristris
A. Maksud Pekerjaan
Pembuatan peta topografi (peta teknis) dengan skala 1: 5.000 adalah untuk
keperluan perencanaan teknis. Peta tersebut harus memuat data ketinggian dan
planimetri yang jelas dan benar sesuai dengan keadaan lapangan yang diukur.
Interval kontur 0,25 m untuk daerah datar dan 0,5 m untuk daerah berbukit.

B. Ruang Lingkup Pekerjaan


Secara garis besar pekerjaan akan terdiri dari:
➢ Pemasangan benchmark/patok kayu;
➢ Pengukuran poligon (utama dan cabang);
➢ Pengukuran sipat datar (waterpass);
➢ Pengukuran situasi detail;
➢ Perhitungan;
➢ Ketelitian penggambaran;
➢ Penggambaran;
➢ Hasil yang harus diserahkan.

C.Lokasi Pekerjaan
Daerah yang akan dipetakan terletak di Sungai Kr. Terbangan Kec. Pasi Raja Kab.
Aceh Selatan

D. Volume Pekerjaan
Pengukuran situasi sepanjang 8 Km.

E. Titik Referensi
Titik referensi yang dipergunakan adalah titik atau Bench Mark yang ada di sekitar
lokasi pengukuran (peta dasar), misalnya: titik triangulasi, titik TTG. dari
Bakosurtanal atau BM lainnya, atas persetujuan Pemberi Pekerjaan.
Peta Dasar yang akan dipergunakan adalah peta Rupabumi Skala 1: 50.000 atau 1:
25.000. Sistem grid yang akan digunakan adalah sistem proyeksi UTM dan
ellipsoid WRG 84.

F. Peralatan dan Personil


Semua alat ukur yang akan dipergunakan harus masih dalam keadaan baik (tidak
rusak) dan memenuhi syarat ketelitian yang diminta. Semua alat ukur harus dicek
dahulu oleh Direksi Pekerjaan dan apabila ada kerusakan Direksi berhak
memerintahkan untuk mengganti alat tersebut dengan yang baik.
Pelaksana Pekerjaan harus mempekerjakan tenaga yang telah mendapat latihan
dalam bidangnya serta cukup berpengalaman dalam berbagai pekerjaan yang
diberikan.
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 33
No. Revisi: Paraf:

Pelaksana Pekerjaan harus dapat memberikan hasil yang berkualitas tinggi.


Pekerjaan akan diperiksa sewaktu-waktu untuk menjamin terpenuhinya ketentuan
teknis yang telah ditetapkan. Pelaksana Pekerjaan dalam hal ini Konsultan Penyedia
Jasa harus pula menanggung biaya pekerjaan tambahan/pengulangan bila ternyata
ketentuan tidak terpenuhi menurut penilaian pihak Pemberi Pekerjaan. Peralatan
yang dipergunakan dalam survei topografi antara lain:
1. Total Station (1 set)
2. Waterpass (1 set)
3. GPS Geodetic (2 set)
4. BM & CP (Bench Mark 4 buah dan Control Point 4 buah)
5. Patok Kayu (191 Batang)
6. Perlengkapan K3.

G. Buku Ukur
Pelaksana Pekerjaan harus menggunakan buku ukur yang telah disediakan oleh
Direksi Pekerjaan, semua tulisan dan catatan harus terang/jelas, mudah dibaca dan
tidak boleh dihapus.
Apabila terdapat kesalahan pencatatan hasil pengukuran, maka harus dibetulkan
dengan mencoret yang salah dan menulis yang benar disampingnya.
Buku ukur yang digunakan harus disusun secara sistematis serta diberi indeks untuk
memudahkan penyimpanannya.

Semua data ukur, baik hasil pengukuran, hitungan, sketsa dan data lain, harus telah
diserahkan kepada Pemberi Pekerjaan untuk diperiksa sebelum penggambaran
dimulai. Apabila pelaksana Pekerjaannya menggunakan alat ukur Digital,
softcopynya dalam bentuk CD harus diserahkan kepada Pemberi Pekerjaan.

H. Pemasangan Bench Mark dan Control Point


- Benchmark yang harus dipasang harus berurukuran, yaitu:
Bench Mark (BM) besar : 20 x 20 x 1000 cm.
Bench Mark dipasang sedemikian rupa sehingga bagian yang muncul di atas tanah
setinggi 20 cm. Jumlah Bench Mark sebanyak 4 (empat) buah dan Control Point 4
(empat).
- Patok kayu harus dibuat dari bahan yang kuat, panjang 50 cm ditanam sedalam 30
cm, dicat merah, dipasang paku di atasnya serta diberi kode dan nomor yang
teratur.
- Kerapatan pemasangan Bench Mark harus mewakili luas areal + 500 ha, atau setiap
- Deskripsi Bench Mark dan penanda Azimut harus dibuat sketsa lokasinya dan
difoto dua kali (close up dan jauh). Bentuk dan ukurannya lihat gambar.
- Koordinat-koordinat titik akan ditambahkan pada deskripsi apabila perhitungannya
sudah definitif.
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 34
No. Revisi: Paraf:

Gambar 4.7 Contoh Konstruksi Benchmark dari Beton


PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 35
No. Revisi: Paraf:

Gambar 4.9 Contoh Uraian Mengenai Posisi Bench Mark

I. Laporan
- Laporan tim ukur telah tiba di lokasi, yaitu dengan mengirimkan fotokopi surat
jalan yang telah dibubuhi cap dan tanda tangan pejabat Pemberi Pekerjaan di mana
lokasi pengukuran berada.
Laporan Bulanan memuat laporan kemajuan pekerjaan yang dilakukan, kemajuan
pekerjaan lapangan harus diketahui oleh Direksi Pekerjaan, dan rencana
pelaksanaan bulan berikutnya, masalah yang ada dan lain-lain yang berhubungan
dengan pelaksanaan pekerjaan dijilid dalam bentuk buku.
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 36
No. Revisi: Paraf:

Laporan ini diserahkan kepada Pemberi Pekerjaan selambat-lambatnya satu minggu


berikutnya.
- Laporan hasil pengukuran dan perhitungan kerangka dasar poligon dan sipat datar
harus diserahkan secara bertahap kepada Direksi/Pengawas untuk diperiksa.
Apabila terdapat kesalahan pengukuran, maka Pelaksana Pekerjaan harus
mengulangi bagian pekerjaan yang salah tersebut sampai benar.

J. Pelaksanaan Pekerjaan
Sebelum pekerjaan dimulai, Pelaksana Pekerjaan harus menyerahkan Laporan
Pendahuluan yang memuat jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan, daftar personel,
daftar peralatan dan rencana keberangkatan, untuk dibahas bersama Direksi.
Pelaksanaan Pekerjaan harus disesuaikan dengan program kerja dan waktu pelak-
sanaan dibuat seketat mungkin sehingga sesuai dengan jangka waktu yang tersedia.

4.5.2. Penyerahan Gambar dan Data Kepada Pihak Pemberi Pekerjaan


Hasil-hasil dan data-data berikut akan diserahkan kepada pihak Pemberi Pekerjaan
adalah sebagai berikut:
- Print out peta dengan skala 1: 5.000 yang dilengkapi dengan garis kontur sebanyak
3 (tiga). kopi;
- Peta dengan skala 1: 5.000 yang dilengkapi dengan garis kontur pada kertas base
transparan yang stabil sebanyak 1(satu) set;
- Print out peta ikhtisar dengan skala 1:25.000 yang dilengkapi dengan garis kontur
sebanyak 6 (enam) kopi;
- Peta ikhtisar dengan skala 1:25.000 yang dilengkapi dengan garis kontur pada
kertas base transparan yang stabil sebanyak 1 (satu) set.

Sebagai catatan, semua buku Ukur dan perhitungannya, dijilid dan diberi indeks dan
dilengkapi dengan keterangan sebanyak 2 (dua) set (1 set asli, 1 set fotokopi) dan Buku
Deskripsi Bench Mark dan Control Point sebanyak 3 (tiga) copy dan softcopynya dalam
external memory.

4.5.3. Metode Pengukuran di Lapangan


❖ Pengukuran Poligon
A. Jaringan Poligon
- Jaringan poligon meliputi medan ukur yang akan dipetakan. Poligon tersebut
merupakan kring tertutup (closed loop) dan diikatkan ke titik triangulasi yang ada
atau ke titik-titik tetap poligon. Sisi poligon harus sepanjang mungkin dan sistem
statip tetap (fixed tripod) seperti yang di uraikan di bawah ini akan dipakai untuk
mendapatkan ketelitian yang disyaratkan.
- Apabila mungkin titik-titik triangulasi yang ada akan digunakan sebagai azimut
awal dan azimut akhir dan titik-titik triangulasi yang digunakan harus saling
berhubungan dengan titik triangulasi yang lainnya.
- Untuk mengontrol orientasinya, akan diadakan pengamatan azimut matahari, jika
titik-titik triangulasi yang sudah ada tidak terlihat lagi, dan/atau pada interval 25
titik di sepanjang masing-masing poligon.
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 37
No. Revisi: Paraf:

4.5.4. Poligon terdiri dari poligon utama dan cabang


A. Poligon Utama;
a) Statip harus ditempatkan pada tanah yang stabil untuk memperoleh hasil penga-
matan sudut horisontal yang teliti. Poligon yang melalui daerah sungai dan/atau
permukaan tanah miring harus diikuti secara hati-hati untuk menghindari lokasi-
lokasi sulit di daerah genangan, sungai atau pada pematang-pematang yang tidak
stabil.
b) Semua Theodolit harus dalam keadaan baik dan setelannya akan diperiksa terus
selama pengamatan berlangsung. Kolimasi akan diperiksa apabila melebihi 1’ (satu
menit). Pelaksana Pekerjaan harus menyiapkan semua catatan yang berkenaan
dengan pemeriksaan dan penyesuaian peralatan yang dilakukan.
c) Alat ukur sudut Teodolit/Total Station harus mampu mengukur sampai 1" (satu
detik) dan dilengkapi dengan semua bagian-bantu yang diperlukan. Apa bila
kegiatan pengukuran memakai alat GPS, maka beberapa hal yang harus dilakukan
adalah sebagai berikut:
- Seluruh pengamatan harus mempergunakan receiver GPS type Geodetik yang
mampu mengamati data fase, komponen receiver GPS harus dari merk yang
sama;
- Receiver GPS yang digunakan single frekuensi (L1) namun demikian
penggunaan dual frekuensi (L1+L2) lebih diharapkan;
- Kemampuan antena sesuai dengan kemampuan receiver GPS, tidak boleh
diperpanjang melebihi standar pabrik;
- Hindari pengamatan receiver GPS dilokasi-lokasi pemantulan sinyal GPS
mudah terjadi seperti di pantai, danau, tebing, bangunan bertingkat atau antena
harus dilengkapi dengan ground plane untuk mereduksi pengaruh multipath;
- Semua softcopy data hasil pengamatan GPS di copy pada external memory dan
diserahkan kepada Pemberi Pekerjaan.
d) Untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang tidak perlu pada saat melakukan
sentring maka perlu di gunakan 3 buah statip dan 3 buah kiap (tribrach). Selama
pengamatan berlangsung statip dan kiap tersebut harus tetap berada di satu titik,
hanya target dan teodolit saja yang berpindah/berubah. Di titik-titik di mana
pekerjaan hari itu berakhir dan pekerj'aan hari berikutnya mulai, sentring harus
dilakukan dengan hati-hati. Hal yang sama berlaku juga pada waktu dilakukan
pengamatan ulang di tempat yang sama.
e) Kedudukan Nivo kotak (circular bubble), dan pengunting optik (optical plummet)
harus sering diperiksa dengan bantuan unting-unting gantung (plump bob), dan
penyesuaian-penyesuaian dilakukan bilamana perlu.
f) vi. Sebelum pengamatan dilakukan teodolit harus disetel sebaik-baiknya.
Pengukuran sudut horisontal dilakukan minimum 2 kali pengamatan. Untuk satu
kali penga-matan dilakukan sejumlah pembacaan dengan urutan sebagai berikut:
• Bidik kiri (FL) untuk bacaan target belakang;
• Bidik kiri (FL) untuk bacaan target ke depan;
• Bidik kanan (FR) untuk bacaan target ke depan;
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 38
No. Revisi: Paraf:

• Bidik kanan (FR) untuk bacaan target ke belakang;


Dua kali pengamatan diambil dari titik nol secara terpisah: 0° 01' dan 90° 08'. Jika
pengamatan lebih lanjut diperlukan, maka digunakan 45° 02' dan 135° 07
g) Semua hasil pengamatan direduksi di lapangan. Jika perbedaan antara keempat
harga sudut yang diperoleh (2FL, 2FR) melebihi 5”, maka babak-babak selanjut-
nya harus diamati.
h) Semua buku catatan lapangan harus diserahkan kepada Direksi Pekerjaan.
i) Pengukuran Jarak
Alat EDM yang digunakan harus mempunyai alat-alat pelengkap (seperti reflektor)
sehingga dapat diperoleh kapasitas kerja penuh. Peralatan ini perlu dikalibrasikan
terlebih dahulu terhadap suatu tolok ukur yang telah diketahui berupa basis dari
satuan jarak tertentu atau dengan menggunakan pita ukur baja pada jarak tertentu
selama pekerjaan berlangsung. Semua hasil pengamatan harus diberitahukan
kepada pihak Pemberi Pekerjaan.
Paling sedikit 3 (tiga) pengukuran dari masing-masing ujung garis poligon akan
diamati. Hasil rata-rata dari kedua ujung garis tersebut harus mempunyai
persamaan lebih dari ± (10 mm + 10 ppm dari jarak) kalau tidak maka pengamatan
tambahan perlu dilakukan, misalnya untuk penentuan garis sejauh 2 km, hasil rata-
rata pengamatan harus lebih dari + 30 mm.
Bilamana perlu, temperatur dan tekanan udara akan dicatat untuk memungkinkan
dilakukannya koreksi refraksi yang akan dilaksanakan selama pengamatan atau
selama perhitungan selanjutnya.
j) Pengamatan Azimut
• Azimut matahari akan diamati seperti yang akan dijelaskan dibawah ini. Seri
pagi dan sore hari, masing-masing sedikitnya 5 kali pengamatan, akan
dilakukan. Sebaran (spread) dalam satu seri tidak bolen lebih dari 30".
- Pengamatan dilakukan sebagai berikut:
- Bidik kiri (target)
- Bidik kiri (matahari)
- Bidik kanan (matahari)
- Bidik kanan (target)
Seri ini merupakan satu kali pengamatan.
• Pembacaan sudut horisontal pada pengamatan azimut matahari harus diberikan
koreksi akibat tidak mendatarnya kedudukan alat.
Koreksi ini sangat penting dan dapat dihitung dari hasil bacaan kedudukan
gelembung nivo tabung tersebut atau apabila alat teodolit dilengkapi dengan
kompensator otomatis, dari pembacaan lingkaran vertikal pada sudut kanan pada
masing-masing sisi garis bidik.
• Metode yang dipakai untuk menetukan azimut tergantung keinginan Pelaksana
Pekerjaan. Walaupun demikian, hal-hal berikut harus diperhatikan bila akan di-
gunakan azimut dengan metode ketinggian matahari.
- Pengamatan matahari dilakukan apabila tinggi matahari lebih besar dari 20°
karena apabila dilakukan pengamatan pada waktu tinggi matahari di bawah
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 39
No. Revisi: Paraf:

20° refraksi (pembiasan) menjadi terlalu besar dan tidak menentu. Usahakan
ketinggian matahari di bawah 40°, jika mungkin.
- Pembacaan temperatur dan tekanan udara akan dilakukan untuk keperluan
koreksi refraksi.
- Perlengkapan-perlengkapan tambahan yang diperlukan terdiri dari jam
tangan yang ketepatannya dicocokkan satu menit sebelum tanda waktu
resmi berbunyi, prisma Reoloff, tabel deklimasi matahari dan tabel refraksi.
• Jika untuk pengukuran azimut digunakan metode sudut waktu, maka bisa di-
lakukan pengamatan pada saat tinggi matahari di bawah 20° seperti yang
disebutkan diatas. Tetapi waktu pengamatan harus jauh lebih teliti.

B. Poligon Cabang;
Untuk pengukuran memakai alat ukur dengan ketelitian 1(satu) sekon dan EDM,
metodanya sama dengan untuk poligon utama, hanya pada butir 6, pengukuran sudut
horisontal dilakukan satu kali pengamatan.
Apabila memakai alat ukur Total Station dengan ketelitian 1(satu) sekon, setiap titik
poligon cabang pemasangan Target harus stabil (menggunakan Statif) dengan
pengamatan dilakukan 2 (dua) set;
❖ Ketelitian Pengukuran Poligon
➢ Alat ukur Theodolith dan EDM
Toleransi untuk kesalahan penutup pada azimut matahari harus 10" √n di mana n adalah
jumlah titik sudut. Jika kesalahan penutupnya masih berada dalam toleransi, maka sudut itu
akan disesuaikan dengan azimut matahari jika toleransi tersebut dilampaui, maka azimut
dan/atau, sudut-sudut tersebut harus diulang dan dicek.
Kesalahan penutup linear poligon tidak boleh lebih besar dari 1: 10.000 dari panjang
totalnya. Poligon akan dijaga agar tetap pendek untuk menjamin bahwa kesalahan penutup
pada jaring-jaring atau bagian tidak lebih dari satu meter.

a. Alat GPS
Seluruh reduksi baseline harus dilakukan dengan menggunakan software processing
GPS yang telah dikenal dan dibuat oleh agen software atau badan peneliti ilmiah yang
bereputasi baik. Koordinat benchmark dari hasil pengamatan GPS disajikan dalam
system proyeksi UTM dan ellipsoid WRG 84.

b. Statistik reduksi baseline


Untuk setiap jaring orde 3 standar deviation (s) hasil hitungan dari komponen baseline
toposentrik (dN,dE,dH) yang dihasilkan oleh software reduksi baseline harus
memenuhi hubungan berikut :
σN ≤ σM
σE ≤ σM
σH ≤ 2σM
dimana σM = [102 + (10d)2]1/21,96 mm dan d = panjang baseline.
Baseline yang diamati 2 (dua) kali
Baseline yang lebih pendek dari 4 (empat) km
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 40
No. Revisi: Paraf:

Komponen lintang dan bujur dari kedua baseline tidak boleh berbeda lebih besar dari
0.03 m sedangkan komponen tinggi tidak boleh berbeda lebih dari 0.06 m.
Baseline yang lebih panjang dari 4 (empat) km
Komponen lintang dan bujur dari kedua baseline tidak boleh berbeda lebih besar dari
0.05 m sedangkan komponen tinggi tidak boleh berbeda lebih dari 0,10 m

❖ Pengukuran sipat datar


- Alat yang digunakan sipat datar Automatic Level;
- Pengecekan baut-baut tripod (kaki tiga) jangan sampai longgar. Sambungan rambu
ukur harus lurus betul. Rambu harus menggunakan nivo;
- Sebelum melaksanakan pengukuran, alat ukur sipat datar harus dicek dulu garis
bidiknya. Data pengecekan harus dicatat dalam buku ukur;
- Waktu pembidikan, rambu harus diletakkan di atas alas besi (straatspot);
- Bidikan rambu harus antara interval 0,5 m dan 2,75 m (untuk rambu yang 3 m);
- Jarat bidikan alat ke rambu maksimum 50 m;
- Usahakan pada waktu pembidikan, jarak rambu muka = jarak rambu belakang atau
jumlah jarak muka = jumlah jarak belakang. Dan usahakan jumlah jarak (slaag) per
seksi selalu genap;
- Data yang dicatat adalah pembacaan ketiga benang silang, yakni: benang atas,
benang bawah dan benang tengah;
Pengukuran sipat datar harus dilakukan setelah Bench Mark dipasang;
Semua Bench Mark yang ada maupun yang akan dipasang harus melalui jalur sipat
datar apabila berada pada atau dekat dengan jalur sipat datar;
Pada jalur yang terikat/tertutup, pengukuran dilakukan dengan cara pergi-pulang,
sedang pada jalur yang terbuka diukur dengan cara stan ganda (double stand) dan
pergi-pulang;
Batas toleransi untuk kesalahan penutup maksimum 10 √D mm, di mana D =
jumlah jarak dalam km.

❖ Pengukuran Situasi Detail Sungai


➢ Pengukuran Situasi Detail Sungai skala 1: 2.000
a) Pengukuran situasi detail DPS Sungai Kr. Terbangan dilakukan dengan maksud
untuk memperoleh informasi kondisi daratan dan tebing sungai yang antara lain
meliputi daerah pemukiman, fasilitas umum seperti bangunan, jembatan dan jalan,
lahan pertanian dan kebun, tambak-tambak, tinggi rendahnya permukaan tanah,
alur-alur (inflow-outflow) dan cabang sungai.
b) Menentukan elevasi tanah untuk topografi sungai akan dilakukan dengan metode
potongan melintang, sedangkan detail-detail khusus yang ada di antara potongan
potongan melintang akan ditentukan dengan pengukuran rincikan agar variasi
dalam relief dapat digambarkan dengan tepat pada waktu dilakukan penggambaran
kontur;
c) Pengukuran profil melintang (cross section) dari tebing ke arah dalam sungai
pengukuran dilakukan metode tachimetri apabila tidak memungkinkan dapat
dilakukan dengan alat
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 41
No. Revisi: Paraf:

. pengukuran ke arah daratan dilakukan sepanjang ± 75 m – 150 m atau disesuaikan


dengan kondisi lapangan.
d) Metode pengukuran dilakukan cara tachimetri dengan pengambilan titik-titik detail
secara profil melintang dan acak serta menyambung dengan pengukuran topografi
dasar permukaan sungai. Jarak antara profil situasi 50 m, sedangkan untuk daerah
yang kritis dan daerah belokan sungai interval 25 m.
e) Dari hasil pengukuran ini juga diharapkan diperoleh informasi daerah-daerah yang
kritis terkena erosi akibat aliran dan pengaruh lengkungan sungai.
f) Semua potongan melintang akan diambil setegak lurus mungkin terhadap palung
sungai (garis aliran utama yang rnenghubungkan titik-titik terdalam);
g) Letak potongan-potongan melintang akan ditetapkan dengan menggunakan patok-
patok kayu seperti dijelaskan di atas. Satu patok kayu akan dipasang pada masing-
masing sisi sungai, yang menunjukkan letak dan arah potongan melintang. Patok-
patok kayu di kedua pinggir sungai itu akan dipasang sekurang-kurangnya 15 meter
jauhnya dari sungai, dan akan ditetapkan sebagai titik-titik poligon sekunder;
h) Potongan melintang yang akan diukur akan membentang sedikit-dikitnya 50,0
meter di kedua sisi as saluran, atau mengikuti petunjuk dari Pemberi Pekerjaan;
i) Bila terdapat daerah banjir, pemetaan itu akan meliputi strip selebar 50,0 meter dari
bendung kearah dataran tinggi terdekat, hingga elevasi tanah mencapai 1,0 meter di
atas elevasi banjir maksimum yang telah ditentukan;
j) Bahan-bahan di dasar sungai dan tetumbuhan di daerah banjir akan dicatat;
k) Ketinggian-ketinggian pada potongan melintang akan dicatat sebagaimana
diuraikan dibawah ini;
l) Alat yang digunakan adalah Theodolit To atau Total Station yang sederajat
ketelitiannya;
m) Sudut poligon dibaca 1 (satu) seri;
n) Ketelitian tinggi poligon + 10 √D (D dalam km);
o) Ketelitian poligon untuk sudut + 20”√n, di mana n = banyak titik sudut. Ketelitian
linier poligon 1:2.500;
p) Semua tampakan yang ada, baik alamiah maupun buatan manusia diambil sebagai
titik detail, misalnya : bukit, lembah, alur, sadel, dll;
q) Kerapatan titik detail 1 cm di peta (+ 20 m di lapangan) harus dibuat sedemikian
rupa sehingga bentuk tofografi dan bentuk buatan manusia dapat digambarkan
sesuai dengan keadaan lapangan;
r) Sketsa lokasi detail harus dibuat rapi, jelas dan lengkap sehingga memudahkan
penggambaran dan memenuhi persyaratan mutu yang baik dan peta;

➢ Pengukuran Situasi Detail Sungai untuk site-site khusus skala 1 :500.


a) Prasarana keairan yang berada di lokasi seperti; bendung (termasuk pekerjaan-
pekerjaan pelengkap), tanggul banjir dan bangunan yang melintas diatas sungai,
drainase-drainase yang masuk ke dalam sistem sungai Kr. Pasi Raja, tanggul
penutup akan diukur dengan densitas potongan melintang sejauh 10,0 meter. Titik-
titik tinggi akan diambil pada potongan-potongan melintang tersebut setiap 15.0
meter dan/atau atas petunjuk lain Direksi Pekerjaan;
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 42
No. Revisi: Paraf:

b) Potongan-potongan melintang yang akan diukur akan mencakup sekurang-


kurangnya 50,0 meter di kedua sisi sungai, atau sebagaimana ditunjukkan oleh
Direksi Pekerjaan;
c) Letak salah satu dari potongan-potongan melintang tersebut akan ditetapkan
dengan patok-patok kayu, masing-masing di satu sisi sungai seperti diuraikan di
atas. Patok-patok kayu tersebut akan ditetapkan sebagai titik-titik poligon. Letak
potongan-potongan melintang lainnya akan ditetapkan dengan jalan melakukan
pengukuran langsung di lapangan;
d) Setiap perubahan bacaan beda tinggi di dalam pengukuran potongan melintang
harus dicatat sesuai dengan form yang telah di setujui oleh Direksi Pekerjaan.

➢ Pencatatan
a) Pelaksana Pekerjaan harus menyerahkan contoh-contoh buku lapangan yang akan
dipakai kepada Pemberi Pekerjaan untuk disetujui;
b) Pencatatan harus menggunakan ballpoint bertinta hitam dan dilapisi 1 karbon,
hingga diperoleh 2 lembar untuk pencatatan yang sama. Kesalahan harus dicoret
satu Kali. Penimpaan angka dan penghapusan tidak akan diterima;
c) Penjelasan-penjelasan yang dibutuhkan dimasukkan kelembar pengamatan
sementara pekerjaan berlangsung. Hal ini menyangkut nama pengamat, tanggal,
nomor titik, nomor alat juga penjelasan-penjelasan lainnya seperti ketinggian alat,
temperatur dan tekanan udara. Seluruh lembar data harus disertai tanggal dan tanda
tangan pengamat dan orang yang telah melakukan pemeriksaan;
d) Seluruh pengamatan yang dilakukan di lapangan diserahkan kepada pihak Pemberi
Pekerjaan, termasuk juga bagian-bagian yang telah diulang. Yang disebut terakhir
ini harus ditandai dengan jelas sehmgga bisa saling dicocokkan.

➢ Pengecekan
a) Sudut dan jarak perlu dihitung dan dirata-ratakan pada setiap titik dan diperiksa
apakah memenuhi toleransi yang sudah ditetapkan. Reduksi jarak termasuk juga
koreksi meteorologi, kesalahan titik nol alat, kemiringan, muka air sungai rata-rata
dan koreksi faktor skala, apa bila dianggap perlu;
b) Pengamatan di lapangan perlu dicek setiap harinya lalu ditandatangani, djsertai
tanggal pemeriksaan oleh Pelaksana Pekerjaan. Hasil pengamatan harus disimpan
dengan rapi, dan diberi nomor Indeks agar mudah dicari bilamana diperlukan di
kemudian hari. Bila sudah diarsipkan, hasil-hasil pengamatan itu tidak boleh
dibawa ke lapangan lagi.

➢ Perhitungan
a) Perhitungan-perhitungan harus dilakukan dua kali secara terpisah, sekali di
lapangan dan sekali dikantor;
b) Penghitungan harus dilakukan di lapangan untuk memeriksa apakah pengamatan
telah sesuai dengan standar yang ditetapkan;
c) Apabila hasil pekerjaan lapangan telah disetujui oleh pengawas, hasil pengamatan
serta hasil hitungannya segera dilakukan perhitungan definitif;
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 43
No. Revisi: Paraf:

d) Perataan yang harus dihitung mencakup seluruh titik-titik triangulasi yang ada di
lapangan;
e) Perataan hasil pengamatan sudut harus sesuai dengan jumlah titik antara azimut-
azimut triangulasi atau pengamatan azimut matahari yang dapat diterima, seperti
yang telah ditentukan;
f) Perataan titik-titik poligon harus sesuai dengan jarak, hal ini berarti bahwa koreksi
dalam koordinat simpangan timur (easting) sama dengan:

salah-penutup dalam simpangan timur


——————————————— x jarak akumulasi
Jumlah jarak poligon seluruhnya

g) Seluruh hasil penghitungan, pengamatan dan informasi seperti yang didaftar di


bawah ini harus diserahkan kepada pihak Pemberi Pekerjaan untuk mendapatkan
persetujuan sementara:
- Urutan cara perhitungan loop atau jalur poligon antara benchmark.
- Salah-penutup sudut pada setiap bagian/seksi antara azimut matahari, azimut
kontrol, atau azimut yang diperoleh dari loop yang berdekatan, bersama-sama
dengan jumlah titik dalam setiap seksi.
- Salah-penutup linier Δx, Δy dari setiap loop atau jalur poiigon antara titik-titik
simpul dan salah-tutup fraksi yang dipilih dengan jumlah titik.
- Detail-detail hasil pengamatan yang ditolak, diragukan, tidak dipakai dan
sebagainya.
h) Perhitungan untuk mendapatkan hasil akhir dilakukan dengan cara perataan kuadrat
terkecil;
i) Apa bila pencatatan dan Pehitungan hasil Pengamatan di lapangan menggunakan
peralatan digital, sehingga prosesnya melalui digitasi dengan program software
harus seizin Pemberi Pekerjaan.

➢ Perlengkapan Survei Topografi


Perlengkapan survei topografi yang digunakan untuk pekerjaan ini adalah:
1. Total Station (1 set)
2. Waterpass (1 set)
3. GPS Geodetik (2 set)
4. BM & CP (Bench Mark 4 buah dan Control Point 4 buah)
5. Patok Kayu (191 Batang)
6. Perlengkapan K3.

4.6. PENYELIDIKAN GEOLOGI


Pekerjaan ini dimaksudkan adalah untuk mengetahui keadaan geologi dan aspek geoteknik
lokasi rencana bangunan-bangunan yang direncanakan, daerah genangan, borrow area dan
quarry secara lebih detail. Tujuan yang akan dicapai dalam penyelidikan geologi teknik ini
adalah untuk mengetahui parameter tanah dan batuan sebagai dasar untuk menentukan
lokasi poros bangunan yang secara geologi memenuhi syarat paling baik, menentukan
kedalaman pondasi dan menentukan kuantitas serta kualitas bahan timbunan secara rinci
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 44
No. Revisi: Paraf:

serta pengaruh lain seperti patahan dan kegempaan yang dapat mempengaruhi kestabilan
dari bangunan yang akan direncanakan.
Bangunan-bangunan pokok dalam perencanaan sungai ini terdiri dari:
1. tanggul banjir;
2. bangunan tanggul penutup alur;
3. bangunan pengalihan banjir (division work);
4. bangunan perkuatan tebing sungai;
5. bangunan pengendali arus (krib);
6. bangunan-pintu drainase pemukiman;
7. bangunan melintas jalan (box culvert)
8. lain-lain

a. Pemetaan Geologi Permukaan


Dalam pekerjaan Survei Investigasi Desain ini Penyedia Jasa dibatasi diharuskan
melakukan penyelidikan geologi permukaan dengan melakukan interpretasi peta geologi
permukaan dapat memperlihatkan semua keadaan geologi di daerah proyek yaitu di lokasi
rencana poros bangunan-bangunan utama dan lainnya yang terdapat di lokasi proyek
termasuk didaerah yang tergenangan dan lokasi sumber bahan timbunan.
Selain itu, peta tersebut juga harus menunjukkan nama batuan, tanah penutup serta
penyebarannya, tampakan-tampakan (feature) geologis, seperti kekar, daerah patahan,
jurus dan kemiringan lapisan.
Penyelidikan dengan paritan dan sumuran uji baru dilakukan untuk mengetahui perubahan-
perubahan formasi tanah, yang sangat bermanfaat untuk membantu menentukan jenis
penyebaran batuan, derajat pelapukan serta sifat-sifat tanah penutup (overburden).

i. Peta dasar yang digunakan


Baik peta topografi maupun peta foto udara yang besar dapat dipakai untuk pemetaan
geologi permukaan. Laporan geologi akhir dibuat berdasarkan hasil-hasil penyelidikan
lapangan, dan menggunakan peta-peta berikut sebagai referensi:
- Peta wilayah regional dengan skala 1 : 50.000 setidaknya 1 : 100.000
- Peta semi detail dengan skala 1 : 25.000 setidaknya 1 : 50.000
- Peta detail dengan skala 1 : 500 di poros bangunan utama dan 1 : 500 di lokasi
penting lainnya.

ii. Prosedur
Pemetaan geologi permukaan untuk rencana bangunan pengairan terutama ditujukan
untuk keperluan geologi teknik mencakup pembahasan mengenai:
- Keadaan geomorfologi;
- Penyebaran satuan-satuan batuan (litologi), yang termasuk batu maupun tanah
harus dengan jelas dibedakan, misalnya batuan dasar, tanah penutup, tingkat
pelapukan dan lain-lain, sifat fisik, tekstur,
- Sementasi dan jenis batuannya;
- Kekerasan batuan harus dideskripsikan berdasarkan derajat kekerasan batuan secara
kualiatif untuk kepentingan teknik sipil;
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 45
No. Revisi: Paraf:

- Untuk tanah kohesif digunakan lambang OH (overburden hardness), sedangkan


untuk kekerasan batuan digunakan lambang RH (rock hardness);
- Klasifikasi kekerasan menurut Gikuchi dan Saito;
- Untuk derajat pelapukan batuan dipergunakan klasifikasi Gikuchi dan Saito;
- Klasifikasi tanah sebaiknya dipakai berdarkan Unified Soil Classification;
- Struktur geologi: jurus, kemiringan perlapisan, kekar, patahan;
- Stratigrafi: urutan-urutan dari satuan batuan secara vertikal berdasarkan
pembentukkannya, sesuai dengan sejarah geologinya;
- Gejala-gejala lainnya: longsoran kegempaan air tanah dan lain- lain.

iii. Metode Pemetaan Geologi Permukaan


- Pengamatan detail data-data geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi, penyebaran
formasi batuan dan aspek-aspek geologi yang lain secara lengkap;
- Pengukuran gejala-gejala struktur geologi seperti kekar, lipatan kedudukan dan
kemiringan lapisan batuan pada daerah genangan, daerah poros bangunan. Serta
lokasi potensial terjadinya gerakan tanah seperti longsoran, jatuhan, gelinciran dan
lain-lain;
- Pembuatan sumuran uji untuk mengetahui pola penyebaran dan karakteristik tanah
di lokasi rencana pengambilan material inti kedap air, pengambilan contoh batuan
dan tanah untuk keperluan uji laboratorium;
- Penenentuan lokasi pemboran inti dan hand auger ataupun sondir pada lokasi
sepanjang rencana poros bangunan ataupun lokasi bangunan-bangunan lainnya
untuk mengetahui kondisi tanah dan batuan di bawah permukaan disertai pengujian
daya dukung tanah/batuan dan pengujian permeabilitas air pada batuan;
- Penyelidikan kondisi saluran dengan menggunakan tahapan pekerjaan test pit dan
hand auger, yang bertujuan untuk mengetahui penyebaran kondisi geologi baik itu
di atas permukaan dan bawah permukaannya;
- Semua data-data di atas di gambarkan ke dalam satu peta geologi teknik.

Pelaksanaan Pemetaan Geologi


iv.
➢ Pemetaan Geologi Permukaan Detail
a) Menentukan jalur-jalur pengamatan geologi pada lokasi tapak bangunan, pada peta
skala 1:500. Jalur pengamatan dibuat tegak lurus poros rencana bangunan dengan
interval 1 m;
b) Melakukan pengamatan dan mencatat data-data geologi lapangan seperti singkapan
batuan dan penyebarannya, stratigrafi dan struktur geologinya serta kondisi geologi
teknik seperti potensi gerakan tanah;
c) Menyiapkan peta geologi teknik lengkap dengan penampang geologinya,
penyebaran batuan, batasan areal yang berhubungan dengan kondisi geologi seperti
daerah rawan longsor, jalur-jalur struktur geologi seperti patahan, perlipatan dan
lainnya.
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 46
No. Revisi: Paraf:

➢ Pemetaan Geologi Permukaan Daerah Pengaliran Sungai


a) Melakukan pengamatan geologi lapangan pada daerah pengaliran sungai dan
sekitarnya pada skala 1:1000, seperti singkapan batuan, stratigafi dan struktur
geologinya.
b) Pengamatan dilakukan di lintasan yang relatif tegak lurus dengan jurus (strike)
batuan, sehingga diketahui variasi batuan dan penyebarannya di daerah pengaliran
sungai;
c) Pengamatan juga dilakukan pada proses geologi muda yang ada di lapangan seperti
potensi gerakan tanah atau tanah longsor pada tebing pengaliran sungai.

➢ Pemetaan Geologi di Daerah Calon Borrow Area dan Quarry


a) Mencari material yang nantinya akan dipakai untuk konstruksi bangunan, maka
perlu dipersiapkan areal untuk material timbunan di daerah borrow area dan
material lainnya di daerah Quary dengan memetakan daerah tersebut dan
menginformasikan luas area dan volume materialnya;
a) Metode pemetaan geologi di lapangan dengan cara plane table, passing compas,
measuring and section.

➢ Perlengkapan Survei Geoteknik


Perlengkapan survei geoteknik yang digunakan untuk pekerjaan ini adalah:
- Pemboran Inti 25 m
- Standard Penetration Test (SPT) sebanyak 5 tes
- Pengambilan Undisturbed Sample (10 Sampel)
- Corebox sebanyak 5 buah
- Test Pit (Borrow Area) (2 Titik)

b. Melaksanakan Penyelidikan Geoteknik/Mekanika Tanah


Dalam pekerjaan ini pengambilan contoh tanah dilakukan pada setiap jarak kedalaman 2 -
3 meter atau sesuai petunjuk lain dari direksi, yaitu dengan cara menekan tabung contoh
tanah (sampler) secara hati-hati (terutama untuk tanah uang tidak terganggu) yang
dipasang pada ujung bawah batang bor. Pada waktu pengeboran dilakukan, contoh tanah
dapat diperiksa didalam pipa bor yang ditarik keluar. Jika pada tahap ini ditemui perubahan
jenis tanah, kedalaman perubahan jenis tanah dan kedalamnnya harus dicatat, dan
kemudian contoh tanah tambahan diambil.
Pada lapisan-lapisan tanah yang dianggap penting untuk diketahui karakterikstis tanahnya,
maka pengambilan contoh continue diperlukan setelah mendapat persetujuan dari pihak
direksi pekejaan. Pada saat pengeboran berlangsung kedalaman muka air tanah harus
diperiksa dengan teliti, hal ini dapat dapat mempersulit pelaksanaan pembangunan fondasi
struktur nantinya, dan dapat pula mengakibatkan kesalahan analisis stabiltasnya.
Penyelidikan lapangan yang dilakukan meliputi bor inti dan sumur uji (test pit).

1. Bor Inti
Pemboran inti adalah suatu pengeboran yang dilakukan untuk mengetahui jenis tanah atau
batuan yang ada di bawah permukaan. Pemboran inti dapat menjangkau kondisi bawah
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 47
No. Revisi: Paraf:

pemukaan tanah yang relatif dalam dibandingkan dengan pemboran tangan. Pekerjaan
pemboran inti dilakukan sesuai dengan standar SNI 4153-2008.
Bor Inti dilakukan hingga kedalaman 25 meter dengan prosedur sebagai berikut:
- Mengadakan penyelidikan tanah dan material di lokasi pelaksanaan bangunan sipil
yang akan dibangun dengan menetapkan lokasi titk-titik bor yang diperlukan langsung
dilapangan;
- Melakukan penyelidikan kondisi muka air tanah sehubungan dengan pondasi yang
akan dibangun
- Pekerjaan pengambilan contoh dengan pengeboran (umumnya terhadap undisturbed
sampling tergantung kondisi dilapangan) dimaksudkan untuk tujuan penyelidikan
lebih lanjut di laboratorium untuk mendapatkan informasi yang lebih teliti tentang
parameter tanah dari pengetesan Index Properties (Besaran Indeks) dan Engineering
Properties (Besaran Struktur Indeks).
- Penyelidikan tanah yang umum dilakukan menggunakan alat bor – mesin dengan
dimana kapasitas.

2. Sumur Uji (Test Pit)


Pekerjaan sumur uji dilaksanakan untuk mengetahui kondisi lapisan tanah dengan teliti.
Bila diperlukan (setelah mendapat persetujuan Direksi), dapat dilakukan pengambilan
contoh tanah tak terganggu (undisturbed) pada lapisan-lapisan yang dikehendaki. Lokasi
pembuatan sumur uji dan pengambilan contoh tanah harus mendapat persetujuan dari
pihak Direksi dengan jumlah titik sebanyak 2 titik dan setiap titiknya musti disertai
dengan pengambilan photo. Pada saat pelaksanaan juga perlu dicatat uraian-uraian jenis,
dan warna tanah yang disertai dengan foto dari arah samping juga arah dari atas.
Penyelidikan dilakukan dengan cara menggali tanah permukaan secara langsung. Ukuran
lubang sumur uji dibuat paling tidak kira-kira atau 1 – 1,5m, yaitu untuk memungkinkan
orang menggali didalamnya. Kedalaman galian dapat bervariasi tergantung pada kondisi
tanah atau dengan petunjuk lain dari Direksi sehingga pekerjaan ini dilakukan dapat
memberikan informasi dari kondisi lapisan tanah cukup terwakili. Pembuatan sumur uji
dihentikan bila:
- Telah dijumpai lapisan keras dan diperkirakan benar-benar keras pada sekeliling
lokasi tersebut
- Bila dijumpai rembesan air tanah yang cukup besar sehingga sulit untuk diatasi
- Bila dinding galian mudah runtuh, sehingga pembuatan galian mengalami
kesulitan, tapi usahakan terlebih dahulu dengan membuat papan-papan penahan di
dinding galian.

3. Standard Penetration Test (SPT)


Standard Penetration Test ini dilakukan pada lubang bor pada kedalaman 4 (empat) meter.
Uji tersebut dilakukan dengan menggunakan palu SPT seberat 60 Kg yang dijatuhkan
secara bebas dari ketinggian 75 cm. Setiap pengujian dilakukan sebanyak 3 (tiga) bacaan
(N). N yaitu jumlah/banyaknya pukulan yang diperlukan untuk membenamkan Raymond
Split Sampler sedalam 15 Cm. Sebelum sampel tersebut menembus kedalaman 15 Cm
maka pengujian dihentikan apabila pemukulan telah mencapai jumlah 50 (lima puluh) kali
pemukulan. Contoh tanah yang ter-ambil harus dideskripsi nama proyek, lokasi, tanggal,
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 48
No. Revisi: Paraf:

dan nama penanggung jawab pengeboran atau sebagaimana petunjuk Direksi, dan
kemudian contoh tanah tersebut dimasukkan kedalam kantong pelastik khusus dan
disimpan didalam core box untuk dilakukan pengujian dilaboratorium. Standard
Penetration Test (SPT) dilakukan sebanyak 5 tes.

4. Pengambilan Contoh Tanah


Untuk mengadakan penelitian tanah di laboratorium, pada contoh-contoh tanah yang
terambil akan dilakukan beberapa macam percobaan di laboratorium, sehingga data
parameter dan sifat-sifat tanahnya dapat diketahui jenis dan macam percobaan yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
• Pengambilan contoh tanah asli (undisturbed sample)
Agar data parameter dan sifat-sifat tanahnya masih dapat digunakan maka perlu sekali
diperhatikan pada saat pengambilan, pengangkutan dan penyimpanan contoh-contoh
tanah ini, maka dilakukan hal-hal sebagai berikut: Struktur tanahnya tidak terlalu
terganggu atau berubah, sehingga mendekati keadaan yang sama dengan keadaan
lapangan. Kadar air asli masih dapat dianggap sesuai dengan keadaan lapangan.
Sebelum pengambilan contoh tanah dilakukan, dinding tabung sebelah dalam diberi
pelumas (oli) agar gangguan terhadap contoh tanah dapat diperkecil, terutama pada
waktu mengeluarkan contoh tanah ini. Pada saat pengambilan contoh tanah ini
diusahakan dengan memberikan tekanan sentris sehingga struktur tanahnya yang
berbeda, atau pada kedalaman-kedalaman tertentu. Pada waktu pengangkatan dan
menyimpan tabung sample supaya dihindarkan penyimpanan tabung sample pada suhu
yang cukup panas. Pengambilan undisturbed sample sebanyak 10 sampel.
• Pengambilan contoh tanah terganggu (disturbed sample)
Pengambilan contoh tanah tidak asli dapat diperoleh dari pembuatan sumur uji/test pit
sebanyak ± 30 kg. Pengambilan contoh tanah ini diambil sebagai berikut:
Bila lapisan tanah masing-masing cukup tebal maka diambil masing-masing lapisan
dengan pengambilan vertikal. Bila lapisan 0,5 meter, maka contoh tanah tersebut
diambil secara keseluruhan dengan pengambilan vertikal. Contoh-contoh tanah ini akan
dikenakan percobaan tanah di laboratorium dengan cara proctor. Untuk pengukuran
kadar air aslinya dengan menggunakan PVC yang selanjutnya ditutup dengan parafin.
Dari hasil masing-masing karung dan tabung PVC dicatat dengan simbol dengan
kedalaman dimana sample terambil.

5. Penyelidikan Laboratorium
Pada contoh-contoh tanah yang terambil, baik tanah asli maupun contoh tanah terganggu
akan dilakukan beberapa macam percobaan dilaboratorium, sehingga data parameter dan
sifat-sifat tanahnya dapat diketahui jenis dan macam percobaan yang dilakukan adalah
sebagai berikut:

a. Untuk sampel hasil bor tangan


- Pengujian Index Properties
• Unit weight
• Grain size analysis
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 49
No. Revisi: Paraf:

• Specific gravity
• Atterberg limit

6. Laporan Hasil Pengeboran


Konsultan harus menyerahkan laporan hasil pengeboran tanah yang dibuat secara jelas dan
tepat kepada pengawas lapangan/Direksi yang mengawasi pekerjaan tersebut. Pengawas
lapangan selain harus selalu mencatat hal-hal kecil yang berkaitan dengan pelaksanaan
pekerjaan lapangan seperti; penempatan titik pengeboran, penggatian alat dan tipenya,
kedalaman alat pada waktu penggantian alat, metode penahan lubang bor agar tetap stabil,
juga memberikan arahan lainnya bila diperlukan untuk kelengkapan laporan hasil
pengeboran.
Konsultan harus mengajukan pada pihak direksi berikut rencana pemakaian laboratorium
pengujian hasil kegiatan lapangan dengan cara menyampaikan surat pemberitahuan
sebelum pengujian dilakukan, seluruh hasil pengujian Lab.harus mendapat sertifikat uji
yang dikeluarkan oleh Laboratorium tempat pengujian dilakukan yang dilampirkan dalam
buku laporan produk.

4.7. MELAKSANAKAN SURVEY HIDROMETRI


1. Pengukuran Debit
Pengukuran debit air dilakukan dengan maksud untuk mendapatkan debit sesaat. Data
pengukuran debit yang diperoleh dari suatu pos duga air pada kondisi muka air rendah,
muka air sedang dan muka air tinggi. Informasi mengenai besarnya debit aliran sungai
membantu dalam merancang bangunan dengan memperhatikan besarnya debit puncak
(banjir) yang diperlukan untuk perancangan bangunan pengendalian banjir dan juga
dilihat dari data debit minimum yang diperlukan untuk pemanfaatan air terutama pada
musim kemarau. Sehingga dengan adanya data debit tersebut pengendalian air baik
dalam keadaan berlebih atau kurang sudah dapat diperhitungkan sebagai usaha untuk
mengurangi dampak banjir pada saat debit maksimum dan kekeringan atau defisit air
pada saat musim kemarau panjang. Oleh karena itu, dalam praktikum ini belajar
melakukan pengukuran debit sungai untuk mendapatkan informasi besarnya air yang
mengalir pada suatu sungai pada saat waktu tertentu.
Pengukuran debit dapat dilakukan secara langsung dan secara tidak langsung.
Pengukuran debit secara langsung adalah pengukuran yang dilakukan dengan
menggunakan peralatan berupa alat pengukur arus (current meter), pelampung, zat
warna, dan lainnya. Debit hasil pengukuran dapat dihitung segera pengukuran selesai
dilakukan. Pengukuran debit secara tidak langsung adalah pengukuran debit yang
dilakukan dengan menggunakan rumus hidrolika Manning atau Chezy. Pengukuran
dilakukan dengan cara mengukur parameter hidraulis sungai yaitu luas penampang
melintang sungai, keliling basah dan kemiringan garis energi. Garis energi diperoleh
dari bekas banjir yang teramati di tebing sungai. Untuk pos duga air yang sudah
dilengkapi dengan pelskal khusus garis energi dapat dibaca dari pelskal khusus
tersebut.
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 50
No. Revisi: Paraf:

a. Persyaratan Lokasi Pengukuran Debit


Lokasi pengukuran debit dipilih dengan memperhatikan faktor-faktor sebagai
berikut:
1) Tepat pada pos duga muka air atau disekitar pos duga muka air sepanjang tidak
ada perubahan bentuk penampang yang mencolok dan penambahan atau
pengurangan debit.
2) Alur sungai/saluran terbuka harus lurus sepanjang minimal 3 kali lebar
sungai/saluran pada saat banjir/muka air tertinggi (MATT).
3) Distribusi garis aliran diperkirakan merata dan tidak ada aliran yang memutar.
4) Aliran tidak terganggu oleh adanya tumbuhan air dan sampah.
5) Tidak terpengaruh peninggian muka air sebagai akibat adanya pasang surut air
laut, pertemuan sungai dan bangunan hidraulik.
6) Tidak terpengaruh aliran lahar.
7) Penampang melintang pengukuran perlu diupayakan agar tegak lurus terhadap
alur sungai.
8) Kedalaman pengukuran minimal 3 sampai dengan 5 kali diameter baling-
baling alat ukur arus yang digunakan.
9) Apabila pengukuran debit dilakukan pada lokasi bending, maka harus
dilakukan di hilir bending atau di hulu bending sampai dengan tidak ada
pengaruh pengempangan. Pengukuran pada lokasi bending biasanya dilakukan
untuk keperluan kalibrasi bending dengan mengubah bukaan pintu.

Gambar 4.10 Penempatan stasiun pengamat pada berbagai macam aliran sungai

b. Pertimbangan Hidraulik
Kondisi hidraulik yang harus diperhatikan di lokasi pengukuran debit, yaitu sebagai
berikut :
1) Mempunyai pola aliran yang seragam dan mendekati kondisi aliran subkritik.
2) Tidak terkena pengaruh arus balik (pengempangan) dan aliran lahar.
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 51
No. Revisi: Paraf:

c. Alat Ukur Kecepatan Aliran


Alat ukur yang digunakan pada pengukuran debit sungai adalah alat ukur arus tipe
baling-baling (current meter). Alat ini merupakan alat pengukur kecepatan yang
paling banyak digunakan karena memberikan ketelitian yang cukup tinggi.
Kecepatan aliran yang diukur adalah kecepatan aliran titik dalam satu penampang
aliran tertentu. Prinsip yang digunakan adalah adanya kaitan antara kecepatan
aliran dengan kecepatan putar baling-baling current meter. Hal yang perlu
diperhatikan pada alat ukur arus tipe baling-baling, adalah sebagai berikut:

a) Alat ukur arus dengan baling-baling terdiri atas dua jenis, yaitu:
1) Baling-baling dengan sumbu horizontal.
2) Baling-baling bentuk canting dengan sumbu vertikal.

b) Pada saat digunakan untuk mengukur debit alat ukur arus dilengkapi
dengan:
1) Alat hitung putaran baling-baling.
2) Alat ukur kedalaman berupa tongkat baja atau kabel baja
yang dilengkapi dengan pemberat dan penunjuk kedalaman
dengan ketelitian 1 cm.
3) Alat ukur lebar yang tidak elastis dengan ketelitian 1 cm.
4) Alat ukur waktu dengan ketelitian 1 detik.
5) Alat penghitung yang dapat menghitung luas penampang basah,
kecepatan arus air dan debit secara langsung.
Untuk mendapatkan ketelitian dalam pengukuran debit, peralatan pengukuran debit
terutama current meter harus dikalibrasi. Kalibrasi dilakukan sesuai dengan
ketentuan yang tertera pada kartu/label kalibrasi kecuali jika telah terjadi hal-hal
yang mengakibatkan perubahan pada alat yang bersangkutan misalnya: jatuh,
membentur benda keras, dan tercelup ke dalam cairan asam. Kalibrasi current
meter dilakukan dengan menggunakan calibration flume dan dilaksanakan oleh
instansi yang berwenang dan telah terakreditasi.

d. Alat Ukur Penampang Basah


a) Alat Ukur Lebar
Alat ukur lebar yang dapat digunakan antara lain:

➢ Kabel baja dengan ukuran diameter 3 mm sampai dengan 5 mm dengan


panjang tertentu dilengkapi dengan tanda pada setiap panjang untuk
kelipatan 0,5 m dan 1 m.
➢ Alat penunjuk lebar yang dipasang pada kabel melintang sungai.
➢ Alat penyipat ruang (theodolit) dan alat penyipat datar (waterpass).

b) Alat Ukur Kedalaman


Alat ukur kedalaman yang dapat digunakan antara lain:
➢ Batang pengukur terbuat dari logam yang dilengkapi dengan skala
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 52
No. Revisi: Paraf:

kedalaman
➢ Kabel lengkap dengan alat penggulung dan penunjuk kedalaman yang
digunakan untuk pengukuran dari atas perahu, jembatan atau kereta
gantung.
➢ Alat perum gema (echo sounder).
c) Alat Duga Muka Air
Alat duga muka air ini digunakan untuk mengetahui elevasi muka air pada saat
pengukuran debit sehingga hasil pengukuran debit dapat dimanfaatkan untuk
mendapatkan hubungan antara ketinggian muka air dan besaran debit. Alat duga
muka air yang lazim digunakan terdiri atas dua macam, yaitu:

1) Pos duga air biasa (PDAB), harus dibuat dan dipasang dengan
mempertimbangkan ketentuan berikut:
➢ Harus dibuat dari bahan (kayu, enamel) yang tahan air dan awet yang
dilengkapi dengan pembagian skala dan dicat dengan warna yang jelas
agar mudah dibaca.
➢ Harus dipasang pada konstruksi tiang yang dipancang di tepi sungai atau
saluran terbuka; pemasangannya tegak lurus atau miring dengan
membentuk sudut 30o, 45o atau 60o terhadap bidang horizontal; dan harus
dipasang dengan kuat dan terlindung dari benturan benda keras yang
terbawa oleh aliran air.
➢ Kedudukan nol peilskal harus berada pada kedalaman 0,5 m di bawah
muka air terendah, dan puncak peilskal harus pada posisi 1 m di atas
muka air tertinggi pada musim penghujan dan harus diikatkan terhadap
titik tetap lokal, yang sebaiknya telah diikatkan dengan jejaring
trianggulasi.
➢ PDAB harus disusun secara baik sehingga mampu untuk mengukur
kisaran muka air terendah hingga tertinggi yang mungkin terjadi di suatu
penampang sungai/saluran terbuka.
2) Pos duga air otomatis (PDAO), yang lazim digunakan adalah:
➢ Alat duga muka air dengan silinder (drum) tegak.
➢ Alat duga muka air dengan silinder mendatar.
➢ Alat duga muka air jenis tekanan (pressure tranducer).
Alat duga air jenis lain, di antaranya jenis gelembung gas, jenis sensor dan jenis
kertas berlubang atau pendugaan dengan sinar.

d) Perlengkapan Pengukuran Debit


Perlengkapan pengukuran debit yang biasa digunakan:
➢ alat ukur kecepatan arus (current meter) dan pemberat;
➢ stop watch;
➢ meteran minimal 3 meter dengan ketelitian 1 mm;
➢ kalkulator;
➢ formulir isian perhitungan debit dan alat-alat tulis lainnya;
➢ map lapangan yang tahan terhadap air; alat tulis.
➢ peralatan bantu yang mungkin diperlukan:
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 53
No. Revisi: Paraf:

• Papan Duga Khusus;


• Alat Penyipat Ruang Dan Alat Penyipat Datar;
• Bridge Crane Alat Bantu Pengukuran Debit Yang Digunakan Di
Jembatan;
• Winch Cable Way Alat Bantu Pengukuran Debit Yang Digunakan Di
Tepi Sungai;
• Sounding Reel Alat Bantu Pengukuran Debit Yang Dapat Digunalan Di
Perahu, Jembatan Dan Kereta Gantung;
• Tali Tambang Yang Tidak Elastis Atau Kabel Baja;
• Sepatu Lapangan Yang Tahan Terhadap Air;
• Jas Hujan.
➢ Perahu Dengan Kapasitas Minimal Tiga Orang:
• Perahu Kayu/Aluminium;
• Motor Tempel;
• Baju Pelampung Yang Tidak Mudah Robek.

❖ Penyelidikan Laboratorium
Berdasarkan data-data sedimen yang diperoleh selanjutnya dihitung jumlah angkutan
sedimen. Angkutan sedimen yang dihitung meliputi angkutan muatan dasar (bed load)
dan angkutan muatan layang (suspended load).
Tujuan penyelidikan sample sedimen dan aliran adalah untuk mendapatkan data
tentang susunan butiran. Analisis diperlukan sebagai data masukan untuk perhitungan
prediksi angkutan sedimen.
a. Konsentrasi Sedimen
Untuk mendapatkan konsentrasi sedimen layang bisa digunakan dengan
Gravimetri Method atau Filtration Method.
b. Sieve Analysis dan Pengukuran Sifat Fisik Butiran
Pekerjaan Sieve Analysis dan pengukuran sifat fisik butiran dilakukan untuk
sedimen dasar dan sedimen layang.
c. Sampel Sedimen dan Pengukuran Aliran
Sampel Sedimen dan Pengukuran Aliran yang di ambil sebanyak 18 Sampel.

❖ Analisis dan Evaluasi Data


Analisis data dilakukan dari data sekunder, primer maupun hasil penyelidikan lapangan.
Pekerjaan analisis ini terdiri dari evaluasi sebab dan akibat maupun dugaan-dugaan
sementara dari permasalahan yang input dari dilapangan. Selanjutnya dugaan-dugaan
tersebut akan dievaluasi dengan membuat beberapa skenario termasuk mendiskusikannya
pada pihak direksi untuk ditetapkan sebagai dugaan pokok permasalahan sesungguhnya.
Hasil analisis ini untuk menetapkan pola pengendalian banjir, perbaikan sungai,
pengendalian erosi dan perencanaan detail bangunan terpilih.
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 54
No. Revisi: Paraf:

4.8. PENYUSUNAN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)


Konsultan Penyedia Jasa setelah mendapat masukan, saran dan persetujuan pemilik
pekerjaan cq. Direksi pekerjaan menyiapkan penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB)
yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan yang dijelaskan dalam perhitungan volume
rinci (BOQ) serta menyiapkan metode kerja dan tata cara pelaksanaannya dan Menganalisa
Kelayakan Proyek.

Dokumen RAB ini diperlukan sebagai platform dalam pelaksanaan pembangunan


pekerjaan tersebut secara rinci meliputi:
a. Perhitungan volume;
b. Perhitungan analisa harga satuan;
c. Menyusun spesifikasi teknis pelaksanaan fisik konstruksi;
d. Membuat prioritas pelaksanaan dalam bentuk paket-paket pekerjaan (schedule
pelaksanaan);
e. Menyusun metode kerja setiap konstruksi yang direncanakan yang akan dikerjakan;
f. Menyusun dokumen pelelangan termasuk estimate engineering untuk pelaksanaan.

4.9. MENYUSUN LAPORAN DESAIN


Hasil dari seluruh kegiatan ini penyedia jasa harus menyusun laporan-laporan yang
merupakan salah satu tugas dan tanggung jawabnya sebagimana yang telah disepakati
didalam kontrak kerja ini.

4.10. DISKUSI DAN EKSPOSE HASIL KERJA


Diskusi dan ekspos diharuskan untuk menyatukan persepsi dengan mengacu dari kaidah-
kaidah perencanaan yang akan dilakukan, urutan pelaksanaan diskusi dan ekspos sebagai
berikut:

Diskusi I (Expose Pendahuluan)


Mendiskusikan dan membahas tentang rencana kerja (time schedule),landasan teori,
metode pelaksanaan pekerjaan, analisis yang dibutuhkan dan hasil peninjauan Lapangan
dan laporan pendahuluan. Dalam beberapa waktu pada minggu kedua, Konsultan akan
membahas rencana kerja survey primer termasuk rencana memobilisasi personil dan
peralatan serta persiapan administrasi lainnya yang diperlukan untuk prosesi kelancaran
pekerjaan lapangan. Pembahasan dilaksanakan dihadapan SKPA Dinas Pengairan Aceh.

Diskusi II (Laporan Interim/Antara)


Membahas draft penyelesaian dari analisis yang telah dilakukan atau presentasi terhadap
pekerjaan yang telah dilaksanakan dan akan difinalkan termasuk membahas rencana kerja
selanjutnya, sampai dengan penyusunan laporan antara. Pembahasan dilaksanakan
dihadapan SKPA Dinas Pengairan Aceh.

Diskusi III (Laporan Final)


Expose Draft Final dilaksanakan untuk membahas secara keseluruhan hasil perencanaan
guna untuk memperoleh berbagai masukan, saran serta kesepakatan dari beberapa pihak
yang diikut sertakan dalam pembahasan tersebut. Disamping itu jika diperlukan, Konsultan
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 55
No. Revisi: Paraf:

wajib mengexpose kembali hasil perencanaan tersebut jika diundang oleh pihak proyek
dengan waktu dan tempat akan ditentukan kemudian.
Dalam tahap diskusi ini harus dilengkapi dengan berita acara, absensi, notulensi rapat,
dokumentasi, dan hand out.

4.11. RENCANA DAN METODE VERIFIKASI, VALIDASI, MONITORING,


EVALUASI, INSPEKSI DAN PENGUJIAN
Rencana dan metode verifikasi, validasi, monitoring, evaluasi, inspeksi dan pengujian
dapat dilihat pada Tabel 4.1.
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 56
No. Revisi: Paraf:

Tabel 4.1 Rencana Dan Metode Verifikasi, Validasi, Monitoring, Evaluasi, Inspeksi Dan Pengujian
PENANGGUN
RINGKASAN SPESIFIKASI TEKNIK RENCANA INSPEKSI DAN TES
G JAWAB

KEGIATAN STANDAR
No.
POKOK STUDI/
STANDAR PROSEDUR/ KOD FE REKAMA
KRITERIA ALAT METODE
INSTRUKSI KERJA E K N
PENERIMA
AN

A KEGIATAN PERSIAPAN

1 Persiapan Konsultan harus melakukan SP-1 KAK, 1x Visual Pengawasan List, Perusahaan
Administrasi persiapan segala keperluan KONTRAK langsung Laporan
Kantor dan administrasi yang mendukung RMK
Lapangan pelaksanaan pekerjaan seperti
Surat Mobilisasi Personil,
Penyusunan RMK.

2 Mobilisasi Konsultan harus mobilisasi serta SP-1 KAK 1x Visual Pengawasan Surat Perusahaan
Personil dan demobilisasi personil kerja serta langsung Mobilisasi
Peralatan peralatan dan material yang
dibutuhkan dalam pekerjaan.
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 57
No. Revisi: Paraf:

PENANGGUN
RINGKASAN SPESIFIKASI TEKNIK RENCANA INSPEKSI DAN TES
G JAWAB

KEGIATAN STANDAR
No.
POKOK STUDI/
STANDAR PROSEDUR/ KOD FE REKAMA
KRITERIA ALAT METODE
INSTRUKSI KERJA E K N
PENERIMA
AN

3 Koordinasi dan Konsultan harus melakukan rapat SP-1 KAK 1x Visual Pengawasan Arsip yang Perusahaan
diskusi dengan koordinasi dan diskusi dengan langsung diperlukan
pihak/institusi/le pihak instansi terkait sebelum
mbaga terkait melaksanakan pekerjaan.

4 Pengumpulan Konsultan (Team Leader, Tim SP-1 KAK 1x Visual Pengawasan Arsip yang Perusahaan
Peta Dasar, Data Ahli, dan Surveyor ke lapangan, langsung diperlukan
Hidrologi serta tenaga lokal) melakukan
Orientasi Lapangan,
pengumpulan data dan peta,
seperti untuk membantu
pekerjaan personil selama berada
di sana dan menyediakan
peralatan kantor yang dibutuhkan
selama survey.
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 58
No. Revisi: Paraf:

PENANGGUN
RINGKASAN SPESIFIKASI TEKNIK RENCANA INSPEKSI DAN TES
G JAWAB

KEGIATAN STANDAR
No.
POKOK STUDI/
STANDAR PROSEDUR/ KOD FE REKAMA
KRITERIA ALAT METODE
INSTRUKSI KERJA E K N
PENERIMA
AN

5 Survey Konsultan melakukan kunjungan SP-1 KAK 1x Visual Pengawasan Arsip yang Perusahaan
pendahuluan / lapangan langsung diperlukan
Orientasi
Lapangan

B KEGIATAN SURVEI LAPANGAN

1 Inventarisasi Konsultanmelakukan SP-1 KAK 1x Kamera Verifikasi Laporan Ketua Tim, Tim
Lapangan inventarisasi langsung dan Validasi penelusuran Ahli dan Tenaga
dilapangan tentang pendataan SD -1 Data i dan foto Pendukung
jaringan irigasi serta identifikasi dokumen- terkait lainnya.
lokasi dengan pembuatan tasi
skema/peta.

2 Pengukuran Konsultan melakukan SP-1 KAK 1x Kamera Verifikasi Laporan Ketua Tim, Tim
pengukuran topografi di daerah dan dan Validasi penelusuran Ahli dan Tenaga
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 59
No. Revisi: Paraf:

PENANGGUN
RINGKASAN SPESIFIKASI TEKNIK RENCANA INSPEKSI DAN TES
G JAWAB

KEGIATAN STANDAR
No.
POKOK STUDI/
STANDAR PROSEDUR/ KOD FE REKAMA
KRITERIA ALAT METODE
INSTRUKSI KERJA E K N
PENERIMA
AN

Topografi aliran sungai untuk mendapatkan SP-2 peralatan data i dan foto Pendukung
gambaran situasi lokasi pekerjaan penguku dokumen- terkait lainnya.
sehingga terbentuk peta topografi ran tasi
lapangan. topografi

3 Penyelidikan Konsultan melakukan SP-1 KAK 1x Kamera Verifikasi Laporan dan Ketua Tim, Tim
Geoteknik penyelidikan tanah dimulai dari dan dan Validasi foto Ahli dan Tenaga
penyelidikan lapangan berupa SP-2 peralatan data dokumentas Pendukung
pengambilan sampel tanah penguku i terkait lainnya.
terganggu dan tidak terganggu ran
hingga peyelidikan laboratorium geotekni
dari sampel tanah. k

4 Pemetaan Konsultan pemetaan geospasial SP-1 KAK 1X Kamera Verifikasi Laporan dan Ketua Tim, Tim
Geospasial dan dan penginderaan jarak jauh di dan dan Validasi foto Ahli dan Tenaga
Penginderaan daerah aliran sungai untuk peralatan dokumentas Pendukung
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 60
No. Revisi: Paraf:

PENANGGUN
RINGKASAN SPESIFIKASI TEKNIK RENCANA INSPEKSI DAN TES
G JAWAB

KEGIATAN STANDAR
No.
POKOK STUDI/
STANDAR PROSEDUR/ KOD FE REKAMA
KRITERIA ALAT METODE
INSTRUKSI KERJA E K N
PENERIMA
AN

Jarak Jauh mendapatkan orthophoto yang SP-2 penguku data i terkait lainnya.
terkini. ran
topografi

C KEGIATAN PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

1 Analisa Hasil Konsultan melakukan SP-1 KAK 1x Visual Verifikasi Laporan Ketua Tim, Tim
Survei Topografi perencanaan awal dengan dan Validasi Ahli dan Tenaga
membuat situasi dan Pengukuran SP-3 Pendukung
Detail. terkait lainnya.
SD-1

SD-2
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 61
No. Revisi: Paraf:

PENANGGUN
RINGKASAN SPESIFIKASI TEKNIK RENCANA INSPEKSI DAN TES
G JAWAB

KEGIATAN STANDAR
No.
POKOK STUDI/
STANDAR PROSEDUR/ KOD FE REKAMA
KRITERIA ALAT METODE
INSTRUKSI KERJA E K N
PENERIMA
AN

2 Penggambaran Konsultan melaksanakan SP-1 KAK 1x Visual Verifikasi Laporan Ketua Tim, Tim
dan Pemetaan penggambaran peta dan daerah dan Validasi Ahli dan Tenaga
Daerah Banjir banjir SP-3 Pendukung
terkait lainnya.
SD-1

SD-2

3 Analisa Hasil Konsultan melaksnakan SP-1 KAK 1x Visual Verifikasi Laporan Ketua Tim, Tim
Hidrologi, perhitungan debit banjir dan dan Validasi Ahli dan Tenaga
Hidrometri, dan curah hujan rancangan SP-3 Pendukung
Sedimentasi terkait lainnya.
SD-1

SD-2
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 62
No. Revisi: Paraf:

PENANGGUN
RINGKASAN SPESIFIKASI TEKNIK RENCANA INSPEKSI DAN TES
G JAWAB

KEGIATAN STANDAR
No.
POKOK STUDI/
STANDAR PROSEDUR/ KOD FE REKAMA
KRITERIA ALAT METODE
INSTRUKSI KERJA E K N
PENERIMA
AN

4 Analisa Konsultan melaksnakan SP-1 KAK 1x Visual Verifikasi Laporan Ketua Tim, Tim
Geoteknik/Meka pengujian dan peyelidikan tanah dan Validasi Ahli dan Tenaga
nika Tanah untuk mendapatkan komponen - SP-3 Pendukung
komponen pendukung terkait lainnya.
SD-1
perencanaan.
SD-2

D PENYUSUNAN KONSEP DAN ALTERNATIF BANGUNAN PENGENDALI BANJIR

1 Perumusan Konsultan melakukan analisis SP-1 KAK 1x Visual Verifikasi Laporan Ketua Tim, Tim
Penanganan banjir berdasarkan pengamatan, dan Validasi Ahli dan Tenaga
Banjir dan data lapanan, dan data SP-3 Pendukung
Alternatif perhitungan analisa lainnya terkait lainnya.
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 63
No. Revisi: Paraf:

PENANGGUN
RINGKASAN SPESIFIKASI TEKNIK RENCANA INSPEKSI DAN TES
G JAWAB

KEGIATAN STANDAR
No.
POKOK STUDI/
STANDAR PROSEDUR/ KOD FE REKAMA
KRITERIA ALAT METODE
INSTRUKSI KERJA E K N
PENERIMA
AN

Pengendalian SD-1
Banjir
SD-2

2 Menyusun Konsultan melakukan evaluasi SP-1 KAK 1x Visual Verifikasi Laporan Ketua Tim, Tim
Konsep dan analisis bangunan pengendali dan Validasi Ahli dan Tenaga
Perbaikan banjir dan perkuatan tebing. SD-1 Pendukung
Tebing Sungai terkait lainnya.
SD-2

3 Analisa Desain Konsultan melakukan evaluasi SP-1 KAK 1x Visual Verifikasi Laporan Ketua Tim, Tim
(Hidrolika dan analisis simulasi banjir dan Validasi Ahli dan Tenaga
(HEC-RAS), kondisi eksiting dan kondisi SD-1 Pendukung
struktur, dan perlakuan terhadap alternative- terkait lainnya.
SD-2
Stabilitas alternatif yang dipilih
Bangunan
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 64
No. Revisi: Paraf:

PENANGGUN
RINGKASAN SPESIFIKASI TEKNIK RENCANA INSPEKSI DAN TES
G JAWAB

KEGIATAN STANDAR
No.
POKOK STUDI/
STANDAR PROSEDUR/ KOD FE REKAMA
KRITERIA ALAT METODE
INSTRUKSI KERJA E K N
PENERIMA
AN

Pengendali
Banjir)

4 Penggambaran Konsultan menyajikan gambar SP-1 KAK 1x Visual Verifikasi Peta Ketua Tim, Tim
hasil detail berdasakan hasil kajian/analisis dan Validasi Ahli dan Tenaga
desain yang telah dilakukan dengan SP-2 Pendukung
skala 1 : 100.000 dan/atau terkait lainnya.
SD-1
dengan ukuran skala lain atas
petunjuk dari Pengguna jasa. SD-2

5 Perhitungan Konsultan melakukan SP-1 KAK 1x Visual Verifikasi Laporan Ketua Tim, Tim
BOQ & RAB, penyusunan rencana anggaran dan Validasi Ahli dan Tenaga
Spektek, Metode biaya (RAB) yang dijelaskan SD-1 Pendukung
Kerja, dan dalam perhitungan volume rinci
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 65
No. Revisi: Paraf:

PENANGGUN
RINGKASAN SPESIFIKASI TEKNIK RENCANA INSPEKSI DAN TES
G JAWAB

KEGIATAN STANDAR
No.
POKOK STUDI/
STANDAR PROSEDUR/ KOD FE REKAMA
KRITERIA ALAT METODE
INSTRUKSI KERJA E K N
PENERIMA
AN

Analisa (BOQ) serta menyiapkan metode SD-2 terkait lainnya.


Kelayakan dan tata cara pelaksanaannya.
Proyek

6 Penyusunan Konsultan membuat dokumen SP-1 KAK 1x Visual Verifikasi Laporan Ketua Tim, Tim
Penyajian PIL dan Validasi Ahli dan Tenaga
Informasi SD-1 Pendukung
Lingkungan terkait lainnya.
SD-2
(PIL)

7 Penyusunan Konsultan melakukan kajian dan SP-1 KAK 1x Visual Verifikasi Laporan Ketua Tim, Tim
SMKK (RKK menyusun konsep SMKK dan Validasi Ahli dan Tenaga
Perancangan) SD-1 Pendukung
terkait lainnya.
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 66
No. Revisi: Paraf:

PENANGGUN
RINGKASAN SPESIFIKASI TEKNIK RENCANA INSPEKSI DAN TES
G JAWAB

KEGIATAN STANDAR
No.
POKOK STUDI/
STANDAR PROSEDUR/ KOD FE REKAMA
KRITERIA ALAT METODE
INSTRUKSI KERJA E K N
PENERIMA
AN

SD-2

E PENYUSUNAN LAPORAN

1 Laporan Konsultan menyusun laporan SP-1 KAK, 1x Visual Verifikasi Laporan Ketua Tim, Tim
Rencana Mutu Rencana Mutu Kontrak (RMK) KONTRAK dan Validasi RMK 2 Ahli dan Tenaga
Kontrak yang akan menjadi acuan dalam Laporan rangkap Pendukung
pelaksanaan pekerjaan. terkait lainnya.

2 Laporan Bulanan Konsultan menyusun laporan SP-1 KAK, 1x Visual Verifikasi Laporan Ketua Tim, Tim
bulanan setiap bulannya untuk KONTRAK dan Validasi Bulanan Ahli dan Tenaga
melaporkan progress pekerjaan. Laporan sebanyak 2 Pendukung
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 67
No. Revisi: Paraf:

PENANGGUN
RINGKASAN SPESIFIKASI TEKNIK RENCANA INSPEKSI DAN TES
G JAWAB

KEGIATAN STANDAR
No.
POKOK STUDI/
STANDAR PROSEDUR/ KOD FE REKAMA
KRITERIA ALAT METODE
INSTRUKSI KERJA E K N
PENERIMA
AN

rangkap terkait lainnya


setiap
bulannya
(Total 6
rangkap)

3 Draft Laporan Desain

- Laporan Konsultan menyusun draft SP-1 KAK, 1x Visual Verifikasi Draft Ketua Tim, Tim
Pendahuluan laporan pendahuluan berdasarkan KONTRAK dan Validasi Laporan Ahli dan Tenaga
hasil survey pendahuluan yang Laporan Pendahulu- Pendukung
dilakukan. an sebanyak terkait lainnya
1 rangkap
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 68
No. Revisi: Paraf:

PENANGGUN
RINGKASAN SPESIFIKASI TEKNIK RENCANA INSPEKSI DAN TES
G JAWAB

KEGIATAN STANDAR
No.
POKOK STUDI/
STANDAR PROSEDUR/ KOD FE REKAMA
KRITERIA ALAT METODE
INSTRUKSI KERJA E K N
PENERIMA
AN

- Laporan Antara Konsultan menyusun draft SP-1 KAK, 1x Visual Validasi Draft Ketua Tim, Tim
laporan antara yang berisikan KONTRAK laporan oleh Laporan Ahli dan Tenaga
hasil survey dan analisis data direksi Antara Pendukung
yang telah dilakukan. sebanyak 1 terkait lainnya.
rangkap

- Laporan Konsultan menyusun laporan SP-1 KAK, 1x Visual Verifikasi Draft Ketua Tim, Tim
Akhir draft laporan akhir untuk KONTRAK dan Validasi Laporan Ahli dan Tenaga
dijadikan gambaran laporan Laporan Akhir Pendukung
akhir. sebanyak 1 terkait lainnya.
rangkap

4 Final Laporan Desain

- Laporan Konsultan menyerahkan Laporan SP-1 KAK, 1x Visual Validasi Laporan Ketua Tim, Tim
laporan oleh sebanyak 2 Ahli dan Tenaga
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 69
No. Revisi: Paraf:

PENANGGUN
RINGKASAN SPESIFIKASI TEKNIK RENCANA INSPEKSI DAN TES
G JAWAB

KEGIATAN STANDAR
No.
POKOK STUDI/
STANDAR PROSEDUR/ KOD FE REKAMA
KRITERIA ALAT METODE
INSTRUKSI KERJA E K N
PENERIMA
AN

Pendahuluan Pendahuluan KONTRAK direksi rangkap Pendukung


terkait lainnya.

- Laporan Konsultan menyerahkan Laporan SP-1 KAK, 1x Visual Validasi Laporan Ketua Tim, Tim
Antara Antara KONTRAK laporan oleh sebanyak 2 Ahli dan Tenaga
direksi rangkap Pendukung
terkait lainnya.

- Laporan Konsultan menyerahkan Laporan SP-1 KAK, 1x Visual Validasi Laporan Ketua Tim, Tim
Hidrologi Hidrologi KONTRAK laporan oleh sebanyak 2 Ahli dan Tenaga
direksi rangkap Pendukung
terkait lainnya.
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 70
No. Revisi: Paraf:

PENANGGUN
RINGKASAN SPESIFIKASI TEKNIK RENCANA INSPEKSI DAN TES
G JAWAB

KEGIATAN STANDAR
No.
POKOK STUDI/
STANDAR PROSEDUR/ KOD FE REKAMA
KRITERIA ALAT METODE
INSTRUKSI KERJA E K N
PENERIMA
AN

- Laporan Konsultan menyerahkan Laporan SP-1 KAK, 1x Visual Validasi Laporan Ketua Tim, Tim
Geoteknik/M Geoteknik KONTRAK laporan oleh sebanyak 2 Ahli dan Tenaga
ekanika direksi rangkap Pendukung
Tanah terkait lainnya.

- Laporan Konsultan menyerahkan Laporan SP-1 KAK, 1x Visual Validasi Laporan Ketua Tim, Tim
Penyelidikan Penyelidikan Sedimentasi KONTRAK laporan oleh sebanyak 2 Ahli dan Tenaga
Sedimentasi direksi rangkap Pendukung
terkait lainnya.

- Laporan Konsultan menyerahkan Laporan SP-1 KAK, 1x Visual Validasi Laporan Ketua Tim, Tim
Nota Desain Nota Desain KONTRAK laporan oleh sebanyak 5 Ahli dan Tenaga
direksi rangkap Pendukung
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 71
No. Revisi: Paraf:

PENANGGUN
RINGKASAN SPESIFIKASI TEKNIK RENCANA INSPEKSI DAN TES
G JAWAB

KEGIATAN STANDAR
No.
POKOK STUDI/
STANDAR PROSEDUR/ KOD FE REKAMA
KRITERIA ALAT METODE
INSTRUKSI KERJA E K N
PENERIMA
AN

terkait lainnya.

- Laporan Konsultan menyerahkan Laporan SP-1 KAK, 1x Visual Validasi Laporan Ketua Tim, Tim
BOQ, RAB, BOQ, RAB, Metode Kerja, KONTRAK laporan oleh sebanyak 5 Ahli dan Tenaga
Metode SPEKTEK direksi rangkap Pendukung
Kerja, terkait lainnya.
SPEKTEK

- Laporan Konsultan menyerahkan Laporan SP-1 KAK, 1x Visual Validasi Laporan Ketua Tim, Tim
Pengukuran Pengukuran Topografi KONTRAK laporan oleh sebanyak 3 Ahli dan Tenaga
Topografi direksi rangkap Pendukung
dan terkait lainnya.
DeskripsI
BM&CP
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 72
No. Revisi: Paraf:

PENANGGUN
RINGKASAN SPESIFIKASI TEKNIK RENCANA INSPEKSI DAN TES
G JAWAB

KEGIATAN STANDAR
No.
POKOK STUDI/
STANDAR PROSEDUR/ KOD FE REKAMA
KRITERIA ALAT METODE
INSTRUKSI KERJA E K N
PENERIMA
AN

- Buku Data Konsultan menyerahkan Buku SP-1 KAK, 1x Visual Validasi Laporan Ketua Tim, Tim
Ukur dan Data Ukur dan Hitungan KONTRAK laporan oleh sebanyak 3 Ahli dan Tenaga
Hitungan direksi rangkap Pendukung
terkait lainnya.

- Laporan Konsultan menyerahkan Laporan SP-1 KAK, 1x Visual Validasi Laporan Ketua Tim, Tim
SMKK SMKK; KONTRAK laporan oleh sebanyak 3 Ahli dan Tenaga
direksi rangkap Pendukung
terkait lainnya.

- Laporan Konsultan menyerahkan Laporan SP-2 KAK, 1x Visual Validasi Laporan Ketua Tim, Tim
Pemetaan Pemetaan Geospasial dan KONTRAK laporan oleh sebanyak 3 Ahli dan Tenaga
Geospasial Penginderaan Jarak Jauh; direksi rangkap Pendukung
dan
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 73
No. Revisi: Paraf:

PENANGGUN
RINGKASAN SPESIFIKASI TEKNIK RENCANA INSPEKSI DAN TES
G JAWAB

KEGIATAN STANDAR
No.
POKOK STUDI/
STANDAR PROSEDUR/ KOD FE REKAMA
KRITERIA ALAT METODE
INSTRUKSI KERJA E K N
PENERIMA
AN

Penginderaan terkait lainnya.


Jarak Jauh

- Laporan Konsultan menyerahkan Laporan SP-1 KAK, 1x Visual Validasi Laporan Ketua Tim, Tim
Ringkas Ringkas KONTRAK laporan oleh sebanyak 5 Ahli dan Tenaga
direksi rangkap Pendukung
terkait lainnya.

- Laporan Konsultan menyerahkan Laporan SP-1 KAK, 1x Visual Validasi Laporan Ketua Tim, Tim
Akhir Akhir KONTRAK laporan oleh sebanyak 5 Ahli dan Tenaga
direksi rangkap Pendukung
terkait lainnya.

Gambar Desain Konsultan menyerahkan Gambar SP-1 KAK, 1x Visual Verifikasi Laporan Ketua Tim, Tim
(termasuk peta- Desain (termasuk peta-peta) KONTRAK dan Validasi sebanyak 3 Ahli dan Tenaga
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 74
No. Revisi: Paraf:

PENANGGUN
RINGKASAN SPESIFIKASI TEKNIK RENCANA INSPEKSI DAN TES
G JAWAB

KEGIATAN STANDAR
No.
POKOK STUDI/
STANDAR PROSEDUR/ KOD FE REKAMA
KRITERIA ALAT METODE
INSTRUKSI KERJA E K N
PENERIMA
AN

5 peta) ukuran A3 ukuran A3 Laporan rangkap Pendukung


terkait lainnya.

Dokumentasi/ Konsultan menyerahkan SP-1 KAK, 1x Visual Verifikasi Album foto Ketua Tim, Tim
Album Foto Dokumentasi/ Album Foto KONTRAK dan Validasi dokumentas Ahli dan Tenaga
6 Laporan i sebanyak 2 Pendukung
buku terkait lainnya.

External Konsultan menyerahkan external SP-1 KAK, 1x Visual Verifikasi External Ketua Tim, Tim
Memory 1 TB memory yang berisikan seluruh KONTRAK dan Validasi Memory (1 Ahli dan Tenaga
7 laporan dan data terkaitnya Laporan TB) Pendukung
lainnya. sebanyak 1 terkait lainnya.
unit
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 75
No. Revisi: Paraf:

PENANGGUN
RINGKASAN SPESIFIKASI TEKNIK RENCANA INSPEKSI DAN TES
G JAWAB

KEGIATAN STANDAR
No.
POKOK STUDI/
STANDAR PROSEDUR/ KOD FE REKAMA
KRITERIA ALAT METODE
INSTRUKSI KERJA E K N
PENERIMA
AN

F DISKUSI DAN EXPOSE LAPORAN

1 Diskusi Konsultan melakukan diskusi SP-1 KAK, 1x Visual Pengawasan Foto, Ketua Tim, Tim
Pendahuluan pendahuluan dan KONTRAK langsung Notulen, Ahli dan Tenaga
mempresentasikan hasil kajian Diskusi, BA Pendukung
pendahuluan yang sudah Diskusi I terkait lainnya.
dilakukan. (Expose
Pendahu

luan)

2 Diskusi Antara Konsultan melakukan diskusi SP-1 KAK, 1x Visual Pengawasan Foto, Ketua Tim, Tim
antara dengan pihak BWS KONTRAK langsung Notulen Ahli dan Tenaga
Sumatera I dan membahas draft Diskusi, BA Pendukung
penyelesaian dari analisis yang Diskusi II terkait lainnya.
telah dilakukan atau presentasi (Expose
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 76
No. Revisi: Paraf:

PENANGGUN
RINGKASAN SPESIFIKASI TEKNIK RENCANA INSPEKSI DAN TES
G JAWAB

KEGIATAN STANDAR
No.
POKOK STUDI/
STANDAR PROSEDUR/ KOD FE REKAMA
KRITERIA ALAT METODE
INSTRUKSI KERJA E K N
PENERIMA
AN

terhadap pekerjaan yang telah Antara)


dilaksanakan dan akan difinalkan
termasuk membahas rencana
kerja selanjutnya

3 Diskusi Akhir Konsultan melakukan diskusi SP-1 KAK, 1x Visual Pengawasan Foto, Ketua Tim, Tim
akhir dengan pihak BWS KONTRAK langsung Notulen Ahli dan Tenaga
Sumatera I dan membahas draft Diskusi, BA Pendukung
Laporan Akhir dan Diskusi III terkait lainnya.
mempresentasikan semua (Expose
pekerjaan yang telah selesai Final)
dilakukan.
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 77
No. Revisi: Paraf:

BAB V
PENGENDALIAN PEKERJAAN
5.1. JADWAL PENUGASAN PERSONIL
PEKERJAAN : SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
KONSULTAN : PT. GLOBAL REKAYASA KONSULTAN

I II III IV V
NO POSISI NAMA PERSONIL OB
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

TEBAGA PROFESIONAL/TENAGA TIM AHLI

1 Ketua Tim (Ahli Sungai) Surya Darma, ST 5,00

2 Ahli Hidrologi Sofyan Andre, ST, MT 1,50

3 Ahli Geoteknik/Mekanika Tanah Ir. Muhammad Nursiba 1,50

4 Ahli K3 Armido, ST, MT 1,00

I II III IV V
NO POSISI NAMA PERSONIL OB
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

TENAGA PENDUKUNG

1 Operator CAD/CAM Rahmatul Ulfa, ST 1,50

2 Operator SIG Bahrijal, ST 1,50

3 Surveyor Topografi M. Daniyal Safrizal, ST 1,50

4 Tenaga Lokal To be name 1,50

5 Tenaga Lokal To be name 1,50

6 Operator Komputer Muhammad Yasin 5,00

Tabel 5.1. Jadwal Penugasan Personil


PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 78
No. Revisi: Paraf:

5.2. CHEKLIST KEGIATAN KONSULTAN

Tabel 5.2 Cheklist Kegiatan Konsultan

No. KEGIATAN POKOK DAFTAR SIMAK ADA TIDAK KET

A KEGIATAN PERSIAPAN

1 Persiapan Administrasi Apakah Konsultan sudah melakukan persiapan segala keperluan


Kantor dan Lapangan administrasi yang mendukung pelaksanaan pekerjaan seperti Surat
Mobilisasi Personil, Penyusunan RMK ?

2 Mobilisasi Personil dan Apakah konsultan sudah melakukan mobilisasi serta demobilisasi
Peralatan personil kerja, peralatan dan material yang dibutuhkan dalam pekerjaan ?

3 Koordinasi dan diskusi Apakah konsultan sudah melakukan rapat koordinasi dan diskusi dengan
dengan pihak instansi terkait sebelum melaksanakan pekerjaan ?
pihak/institusi/lembaga
terkait

4 Pengumpulan Data Apakah konsultan sudah melakukan Orientasi Lapangan, pengumpulan


Sekunder dan Desk data dan peta?
Studi
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 79
No. Revisi: Paraf:

No. KEGIATAN POKOK DAFTAR SIMAK ADA TIDAK KET

5 Survey pendahuluan / Apakah konsultan sudah melakukan Orientasi Lapangan, pengumpulan


Orientasi Lapangan data dan peta?

B KEGIATAN SURVEI LAPANGAN

1 Inventarisasi Kondisi Apakah konsultan sudah melakukan inventarisasi langsung dilapangan


Lapangan dan Survei tentang pendataan jaringan irigasi ?
Lingkungan

2 Pengukuran Topografi Apakah konsultan sudah melakukan pengukuran topografi dan


Bathymetry?

3 Survei Hidrometri, Apakah konsultan sudah melakukan survei hidrometri, Hidrologi dan
Hidrologi dan penyelidikan sedimen?
Penyelidikan Sedimen

4 Penyelidikan Geoteknik Apakah konsultan sudah melakukan penyelidikan tanah dilapangan ?


/ Mekanika Tanah
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 80
No. Revisi: Paraf:

No. KEGIATAN POKOK DAFTAR SIMAK ADA TIDAK KET

5 Pemetaan Geospasial Apakah konsultan sudah melakukan Pemetaan Geospasial dan


dan Pengideraan Jarak Pengideraan Jarak Jauh ?
Jauh

C KEGIATAN PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

1 Analisa Hasil Survei Konsultan membuat analisa hasil survei topografi ?


Topografi

2 Penggambaran dan Apakah konsultan sudah membuat penggambaran dan pemetaan daerah
Pemetaan Daerah Banjir banjir?

3 Analisa Hasil Hidrologi, Apakah konsultan sudah melakukan perencanaan analisa hasil hidrologi,
Hidrometri, dan hidrometri, dan sedimentasi ?
Sedimentasi

4 Analisa Apakah konsultan sudah melakukan analisa geoteknik/mekanika tanah?


Geoteknik/Mekanika
Tanah
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 81
No. Revisi: Paraf:

No. KEGIATAN POKOK DAFTAR SIMAK ADA TIDAK KET

D PENYUSUNAN KONSEP DAN ALTERNATIF BANGUNAN PENGENDALI BANJIR

1 Perumusan Penanganan Apakah konsultan sudah melakukan analisis hidrologi ?


Banjir dan Alternatif
Pengendalian Banjir

2 Menyusun Konsep Apakah konsultan sudah menyusun konsep perbaikan tebing sungai?
Perbaikan Tebing
Sungai

3 Analisa Desain Apakah konsultan sudah menyajikan analisa desain (Hidrolika (HEC-
(Hidrolika (HEC-RAS), RAS), struktur, dan stabilitas bangunan pengendali banjir)) ?
struktur, dan Stabilitas
Bangunan Pengendali
Banjir)
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 82
No. Revisi: Paraf:

No. KEGIATAN POKOK DAFTAR SIMAK ADA TIDAK KET

4 Penggambaran hasil Apakah konsultan sudah melakukan penggambaran hasil detail desain?
detail desain

5 Perhitungan BOQ & Apakah konsultan sudah membuat perhitungan BOQ & RAB, Spektek,
RAB, Spektek, Metode Metode Kerja, dan Analisis Kelayakan Proyek ?
Kerja, dan Analisis
Kelayakan Proyek

6 Penyusunan Penyajian Apakah konsultan sudah melakukan penyusunan penyajian informasi


Informasi Lingkungan lingkungan (PIL)?
(PIL)

7 Penyusunan SMKK Apakah konsultan sudah melakukan penyusunan SMKK (RKK


(RKK Perancangan) Perancangan)?

E PENYUSUNAN LAPORAN
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 83
No. Revisi: Paraf:

No. KEGIATAN POKOK DAFTAR SIMAK ADA TIDAK KET

1 Laporan Rencana Mutu Apakah konsultan sudah menyusun laporan Rencana Mutu Kontrak
Kontrak (RMK) yang akan menjadi acuan dalam pelaksanaan pekerjaan ?

2 Laporan Bulanan Apakah konsultan sudah menyusun laporan bulanan setiap bulannya
untuk melaporkan progress pekerjaan ?

3 Draft Laporan Desain

- Laporan Pendahuluan Apakah konsultan sudah menyusun draft laporan pendahuluan


berdasarkan hasil survey pendahuluan yang dilakukan ?

- Laporan Antara Apakah konsultan sudah menyusun draft laporan antara yang berisikan
hasil survey dan analisis data yang telah dilakukan ?

- Laporan Akhir Apakah konsultan sudahnmenyusun laporan draft laporan akhir untuk
dijadikan gambaran laporan akhir?

4 Final Laporan Desain


PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 84
No. Revisi: Paraf:

No. KEGIATAN POKOK DAFTAR SIMAK ADA TIDAK KET

- Laporan Apakah konsultan sudah menyerahkan Laporan Pendahuluan ?


Pendahuluan
- Laporan Antara Apakah konsultan sudah menyerahkan Laporan Antara?

- Laporan Hidrologi Apakah konsultan sudah menyerahkan Laporan Hidrologi?

- Laporan Apakah konsultan sudah menyerahkan Laporan Geoteknik?


Geoteknik/Mekanika
Tanah
- Laporan Apakah konsultan sudah menyerahkan Laporan Penyelidikan
Penyelidikan Sedimentasi?
Sedimentasi
- Laporan Nota Desain Apakah konsultan sudah menyerahkan Laporan Nota Desain?

- Laporan BOQ, RAB, Apakah konsultan sudah menyerahkan Laporan BOQ, RAB, Metode
Metode Kerja, Kerja, SPEKTEK?
SPEKTEK
- Laporan Pengukuran Apakah konsultan sudah menyerahkan Laporan Pengukuram Topografi
Topografi dan dan Deskripsi BM & CP?
Deskripsi BM & CP
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 85
No. Revisi: Paraf:

No. KEGIATAN POKOK DAFTAR SIMAK ADA TIDAK KET

- Buku Data Ukur dan Apakah konsultan sudah menyerahkan Buku Data Ukur dan Hitungan ?
Hitungan
- Laporan SMKK; Apakah konsultan sudah menyerahkan Laporan SMKK?

- Laporan Ringkas Apakah konsultan sudah menyerahkan Laporan Ringkas?

- Laporan Pemetaan Apakah konsultan sudah menyerahkan Laporan Pemetaan Geospasial


Geospasial dan dan Penginderaan Jarak Jauh?
Penginderaan Jarak
Jauh
- Laporan Akhir Apakah konsultan sudah menyerahkan Laporan Akhir?

1Gambar Desain Apakah konsultan sudah menyerahkan Gambar Desain (termasuk peta-
(termasuk peta-peta) peta) ukuran A3 ?
5 ukuran A3

5Dokumentasi/ Album Apakah konsultan sudah menyerahkan Dokumentasi/ Album Foto?


Foto
6
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 86
No. Revisi: Paraf:

No. KEGIATAN POKOK DAFTAR SIMAK ADA TIDAK KET

5External Memory 1 TB Apakah konsultan sudah menyerahkan external memory yang berisikan
seluruh laporan dan data terkaitnya lainnya?
7

F DISKUSI DAN EXPOSE LAPORAN

1 Diskusi Pendahuluan Apakah konsultan sudah melakukan diskusi pendahuluan ?

2 Diskusi Antara Apakah konsultan sudah melakukan diskusi dan membahas rencana kerja
selanjutnya ?

3 Diskusi Akhir Apakah konsultan sudah melakukan diskusi akhir/final?


PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 87
No. Revisi: Paraf:

BAB VI
PELAPORAN
6.1. LAPORAN
Sesuai kerangka acuan kerja, dalam pekerjaan SID Pengendalian Banjir Sungai Kr.
Terbangan Kec. Pasi Raja Kab. Aceh Selatan konsultan menyusun beberapa laporan
yang akan diserahkan kepada pemilik pekerjaan.

a. Laporan Rencana Mutu Kontrak (RMK)


Laporan ini memuat rencana dan hasil tiap tahap kegiatan pada pekerjaan ini
yang akan digunakan dalam evaluasi dan monitoring mutu tiap tahap kegiatan,
sehingga mutu akhir dari tahapan pekerjaan tersebut dapat sesuai dengan
Kerangka Acuan Kerja. Konsultan diwajibkan membuat laporan Rencana Mutu
Kontrak dengan persetujuan direksi (Pengguna Jasa) dan diserahkan selambat-
lambatnya 2 (dua) minggu setelah diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja
(SPMK) dari Pejabat Pembuat Komitmen.
Isi Laporan RMK, yaitu:
- Rencana Mutu,
- Bagan Alir Kegiatan,
- Jadwal Pelaksanaan Kegiatan, Jadwal Personil dan Jadwal Penggunaan
Material.
- Prosedur dan Standar,
- Instruksi Kerja,
- Daftar Simak,
- Jadwal Inspeksi/Pengujian,

b. Laporan Bulanan
Laporan ini diserahkan selambat-lambatnya pada minggu akhir setiap bulan,
sebanyak 2 (dua) buku laporan setiap bulannya. Didalamnya disebutkan
kemajuan kerja yang telah dicapai selama bulan bersangkutan dan menjelaskan
program bulan kerja berikutnya. Isi Laporan Bulanan, yaitu:
- Pendahuluan, berupa uraian garis besar tentang pekerjaan
- Kegiatan Konsultan pada bulan yang bersangkutan:
- Rencana kegiatan dan target yang diinginkan.
- Realisasi kegiatan dan pencapaian target, disertai kurva-S.
- Metode/ prosedur kerja yang diterapkan.
- Hambatan/ masalah yang dihadapi dan cara mengatasi masalah.
- Rencana kegiatan pada bulan yang akan datang.
- Laporan ini diserahkan setiap bulan (tanggal 25 setiap bulannya), kecuali
hari libur.

c. Laporan Pendahuluan
Draft laporan terdiri dari Laporan Pra Lay Out dan Laporan Akhir:
- Pra Lay Out
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 88
No. Revisi: Paraf:

Laporan ini berisikan lay out peta hasil survei awal di lapangan lengkap dengan
syarat penggambaran peta sesuai Kriteria Perencanaan
- Laporan Akhir
Laporan ini berisikan seluruh hasil perencanaan pekerjaan yang telah
dilaksanakan secara lengkap, berisikan konsep perencanaan, data dan peta,
grafik dan gambar-gambar dan perbaikan dari draft laporan nota penjelasan
secara ringkas, setelah ada perbaikan
d. Pendahuluan
Laporan ini berisikan tentang hasil kunjungan awal di lapangan.

e. Laporan Geoteknik/Mekanika Tanah


Laporan ini berisikan tentang semua data-data hasil mekanika tanah baik hasil
survei lapangan maupun hasil uji laboratorium.

f. Laporan Penyelidikan Sedimentasi


Laporan ini berisikan tentang semua data-data hasil penyelidikan sedimentasi
tanah baik hasil survei lapangan maupun hasil uji laboratorium.

g. Laporan Hidrologi
Laporan ini berisikan Data-data curah hujan, hasil analisis berdasarkan kala
ulang Q2, Q5, Q10, dan Q50 serta debit banjir.

h. Laporan Antara (Interm)


Laporan ini berisikan tentang data-data yang telah diperoleh, hasil investigasi
lapangan dengan berbagai permasalahannya, analisis dan elaborasi data-data,
metodologi pendekatan pemecahan masalah dengan berbagai metode, rencana
kerja berikutnya dan kerangka Laporan Akhir.

i. Laporan Nota Desain


Penyempurnaan draft laporan nota desain berdasarkan koreksi dan masukan
direksi.

j. Laporan Bill of Quantity, RAB, Metode Kerja dan Spesifikasi Teknik


Laporan ini berisikan tentang penyajian volume setiap item pekerjaan yang
direncanakan, analisa biaya konstruksi, speksifikasi teknis, dan metode kerja.

k. Laporan Pengukuran Topografi dan Deskripsi BM&CP


Laporan yang merangkum semua hasil data-data pengukuran topografi lengkap
dengan gambar situasi BM/CP, serta data-data ukur topografi (situasi dan cross
section) dan perhitungan.

l. Buku Data Ukur dan Hitungan


Data-data x,y,z BM/CP lengkap gambar situasi BM/CP, data-data ukur topografi
(situasi dan cross section) dan perhitungan.
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 89
No. Revisi: Paraf:

m. Laporan SMKK
Laporan yang berisi tentang rencana dan identifikasi bahaya pada saat
pelaksanaan kontruksi di lokasi pekerjaan sesuai dengan metode pelaksanaan
pekerjaan beserta Rencana Anggaran Biayanya.
n. Laporan Pemetaan Geospasial dan Penginderaan Jarak Jauh
Laporan yang berisi tentang kegiatan pemetaan Geospasial dan peta-peta dari
hasil pengukuran topografi yang dilakukan overlay dengan citra yang sudah
terkoreksi geometrik.

o. Laporan Ringkas
Laporan yang berisi ringkasan dari hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan.

p. Laporan Akhir (Cover Exclusive)


Laporan ini berisikan seluruh hasil perencanaan pekerjaan yang telah
dilaksanakan secara lengkap, berisikan konsep perencanaan, data dan peta,
grafik dan gambar-gambar. Setelah ada perbaikan dari draft laporan akhir.

q. Gambar Topografi dan Gambar Desain (termasuk peta-peta) Ukuran A3


Gambar ini merupakan gambar hasil perencanaan final yang telah rinci (Detail
Design) yang ukurannya diperkecil menjadi gambar ukuran A3 dan juga
berisikan peta-peta dalam ukuran A3 sesuai dengan standar penggambaran yang
telah dipersyaratkan.

r. Album Foto Dokumentasi


Berisikan Album foto dokumentasi lapangan dan kegiatan-kegiatan lain yang
disusun secara lengkap.

s. External Memory 1 TB (berisi Procecing data, Peta, Gambar hasil


Perencanaan, Foto-foto dan Laporan)
Berisi seluruh laporan-laporan, analisis, perhitungan, program, gambar-gambar,
peta dan Data-data x,y,z BM/CP lengkap, gambar situasi BM/CP dan Foto
Dokumentasi Dokumentasi Lapangan lengkap.

Daftar laporan yang harus diserahkan dari penyedia jasa kepada pengguna jasa adalah
sebagai berikut:
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 90
No. Revisi: Paraf:

Tabel 6.1. Daftar Laporan yang Harus diserahkan kepada Pengguna Jasa
Rencana
No. JUDUL PRODUK/LAPORAN A3 A4 Buah/Unit
penyerahan
1. Laporan Rencana Mutu Kontrak 2 7 Maret 2023
Laporan Bulanan 10
• Laporan Bulanan 1 21 Maret 2023
• Laporan Bulanan 2 18 April 2023
2.
• Laporan Bulanan 3 17 Mei 2023

• Laporan Bulanan 4 14 Juni 2023

• Laporan Bulanan 5 12 Juli 2023

3. Laporan Pendahuluan 2 21 Maret 2023


4. Laporan Geoteknik/Mekanika Tanah 2 24 Mei 2023
5. Laporan Penyelidikan Sedimentasi 2 26 April 2023
6. Laporan Hidrologi 2 04 April 2023
7. Laporan Antara 2 17 Mei 2023
8. Laporan Nota Desain 5 05 Juni 2023
Laporan Bill of Quantity, RAB, Metode Kerja dan 29 Juni 2023
9. 5
Spesifikasi Teknik
Laporan Pengukuran Topografi dan Deskripsi 17 Mei 2023
10. 3
BM&CP
11. Buku Data Ukur dan Hitungan 3 17 Mei 2023
12. Laporan SMKK 3 29 Juni 2023
Laporan Pemetaan Geospasial dan Penginderaan 28 Juni 2023
13. 3
Jarak Jauh
14. Laporan Ringkas 5 12 Juli 2023
15. Laporan Akhir (cover Exclusive) 5 12 Juli 2023
Gambar Topografi dan Gambar Desain (termasuk 21 Juni 2023
16. 5
peta-peta) Ukuran A3
17. Dokumentasi / Album Foto 2 06 Juli 2023
External Memory 1 TB (berisi Procecing data, 12 Juli 2023
18. Peta, Perancangan, Foto-foto dan seluruh 1
Laporan)
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 91
No. Revisi: Paraf:

6.2. DISKUSI DAN EKSPOSE HASIL KERJA

Untuk menjamin penyelesaian pekerjaan selesai tepat mutu dan tepat waktu diperlukan
suatu pengendalian tahapan kegiatan sebagai berikut;
- Konsultan diharuskan melakukan diskusi dan asistensi minimal 1 (satu) bulan
sekali atau dilakukan setiap waktu sesuai kepeluan, diskusi dan asistensi dilakukan
oleh tenaga ahli yang terlibat dalam pekerjaanya kepada Direksi pekerjaan guna
untuk memperoleh masukan serta kesepahaman bersama baik secara lisan maupun
tulisan, diskusi dilakukan terhadap permasalahan yang akan dibahas mengenai
pekerjaan yang sedang berjalan dan yang telah diselesaikan, diskusi serta asistensi
termasuk menyampaikan alternative pilihan, guna memperoleh persetujuan serta
pengajuan program kerja untuk selanjutnya.
- Untuk memudahkan monitoring pekerjaan agar pihak Konsultan
membuat/menyiapkan lembaran asistensi.
- Buku tersebut berisi catatan, tanggal dan bulan mengenai perintah, hasil diskusi,
persetujuan dan lain-lain dengan Direksi serta sebagai catatan pihak Konsultan
mengenai item/produk pekerjaan yang telah dilakukan/diselesaikan. Catatan
tersebut ditanda tangani oleh pihak Direksi (Asisten Perencanaan) dan Pihak
Konsultan dan diserahkan pada pihak Direksi untuk diarsip.
- Untuk setiap bagian item/bab pekerjaan yang telah diselesaikan oleh Konsultan
agar mengasistensikan secara bertahap kepada Direksi, sehingga Direksi bisa
mengontrol/mengoreksi hasil pekerjaan dengan baik.
- Diskusi dan asistensi ini dilakukan secara kontinu di Kantor Dinas Pengairan Aceh.
- Konsultan diharuskan melakukan presentasi rencana dan hasil kerja pada Direksi
pekerjaan dan/atau Pejabat Pembuat Komitmen Perencanaan dan Program Dinas
Pengairan Aceh.
- Dalam hal kealapaan diskusi dan asistensi oleh pihak Konsultan sebagaimana yang
telah diatur, hal ini diluar tanggung jawab Direksi pekerjaan.
- Untuk memudahkan pengawasan pekerjaan secara kontinu disetiap saat, maka
diskusi dan asisitensi pekerjaan juga dapat dilakukan menggunakan media
elektronik.

Diskusi dan Expose Hasil Kerja:


Diskusi dan expose diharuskan untuk menyatukan persepsi dengan mengacu dari kaidah-
kaidah perencanaan yang akan dilakukan, urutan pelaksanaan diskusi dan expose sebagai
berikut:

Diskusi I (Expose Pendahuluan)


Mendiskusikan dan membahas tentang rencana kerja (time schedule), Laporan Rencana
Mutu Kontrak, landasan teori, metode pelaksanaan pekerjaan, analisis yang dibutuhkan
dan hasil peninjauan lapangan dan laporan pendahuluan. Dalam beberapa waktu pada
minggu ke dua, Konsultan akan membahas rencana kerja survei primer termasuk rencana
memobilisasi personil dan peralatan serta persiapan administrasi lainnya yang diperlukan
untuk prosesi kelancaran pekerjaan lapangan. Pembahasan dilaksanakan di hadapan SKPA
Dinas Pengairan Aceh.
PROGRAM MUTU
SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI KR. TERBANGAN KEC. PASI RAJA KAB. ACEH SELATAN
No. Dok: Tanggal Diterbitkan: Halaman: 92
No. Revisi: Paraf:

Diskusi II (Laporan Interm/Antara)


Membahas draft penyelesaian dari analisis yang telah dilakukan atau presentasi terhadap
pekerjaan yang telah dilaksanakan dan akan difinalkan termasuk membahas rencana kerja
selanjutnya, sampai dengan penyusunan laporan antara. Pembahasan dilaksanakan di
hadapan SKPA Dinas Pengairan Aceh.

Diskusi III (Laporan Final)


Expose Draft Final dilaksanakan untuk membahas secara keseluruhan hasil perencanaan
guna untuk memperoleh berbagai masukan, saran serta kesepakatan dari beberapa pihak
yang diikut sertakan dalam pembahasan tersebut. Disamping itu jika diperlukan, Konsultan
wajib mengexpose kembali hasil perencanaan tersebut jika diundang oleh pihak proyek
dengan waktu dan tempat akan ditentukan kemudian.
Dalam tahap diskusi ini harus dilengkapi dengan Berita Acara, Absensi, Notulen Rapat,
Dokumentasi, dan Hand Out.

Anda mungkin juga menyukai