Anda di halaman 1dari 30

PERAN HUTAN KOTA MUHAMMAD SABKI KOTA JAMBI DALAM

MENYERAP EMIS CO2 DAN PRODUKSI OKSIGEN

PROPOSAL SKRIPSI
Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai gelar strata-1
Program Studi Teknik Lingkungan
Peminatan Teknik Lingkungan

Oleh :
RAMDHANI ZIKRI MUKHLIS
19251106

INSTITUT TEKNOLOGI YOGYAKARTA


2023
HALAMAN PENGESAHAN

PERAN HUTAN KOTA MUHAMMAD SABKI KOTA JAMBI DALAM


MENYERAP EMISI CO2 DAN PRODUKSI OKSIGEN

Oleh :
RAMDHANI ZIKRI MUKHLIS
19251106

Telah dinyatakan memenuhi syarat oleh tim pembimbing


Tanggal : 12 Juni 2023

Pembimbing Pendamping

Endah Ayuningtyas, S.Pd.,M.Sc


NIDN : 052029101
Dewan Pembimbing
Pembimbing Utama,

Dr. Agus Suyanto, S.Hut.,M.Sc


NIDN : 0511057902

Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Lingkungan
Institut Teknologi Yogyakarta

i
Endah Ayuningtyas, S.Pd.,M.Sc
NIDN : 052029101

ii
PERNYATAAN

Nama : Ramdhani Zikri Mukhlis

NIM : 19251106

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Skripsi berjudul PERAN HUTAN

KOTA MUHAMMAD SABKI KOTA JAMBI DALAM MENYERAP EMISI

CO2 DAN PRODUKSI OKSIGEN adalah betul-betul karya sendiri, hal-hal yang

bukan karya saya dalam skripsi tersebut diberi tan citasi dan ditunjukkan dalam

daftar pustaka.

Apabila di kemdian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia

menerima sanksi akademik berupa pencabutan skripsi dan gelar yang saya peroleh

dari skripsi tersebut,

Yogyakarta, 12 Juni 2023

Yang membuat pernyataan,

(Ramdhani Zikri Mukhlis)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb. Puji dan syukur saya haturkan kehadiran Allah SWT,

karena berkat rahmat dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “ERAN HUTAN KOTA MUHAMMAD SABKI KOTA JAMBI

DALAM MENYERAP EMISI CO2 DAN PRODUKSI OKSIGEN” Skripsi ini

i
dibuat untuk memenuhi tugas akhir perkuliahan dan sebagai salah satu persyaratan

untuk memperoleh gelar Sarjana Strata 1 di Program Studi Teknik Lingkungan

Institut Teknologi Yogyakarta.

Saya menyadari bahwa skripsi masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saya

berharap dapat belajar lebih banyak lagi dalam mengimplementasikan ilmu yang

didapatkan. Skripsi ini tentunya tidak lepas dari bimbingan, masukan, dan arahan

dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya ingin

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. H. Chafid Fandeli selaku Rektor Institut Teknologi Yogyakarta.

2. Dr. Agus Suyanto, S.Hut., M.Sc selaku dosen pembimbing 1 yang telah

meluangkan waktu untuk membimbing serta memberikan saran/masukan

kepada penulis.

3. Endah Ayuningtyas, S.Pd.,M.Sc, selaku pembimbing 2 yang telah

meluangkan waktu untuk membimbing serta memberikan saran/masukan

kepada penulis.

4. Ir. Warsiyah, M. Sc Selaku Penguji yang telah meluangkan waktu untuk

memberikan saran dan masukan kepada penulis.

5. Orangtua tercinta, Mukhlis dan Azriati serta yang telah mendoakan

memberikan dukungan dan memotivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Teman-teman seperjuangan yang selalu memberikan dukungan semangat,

nasehat dan moril

ii
Saya berharap semoga Tuhan Yang Maha Esa mengaruniakan rahmat dan

hidayah-Nya kepada mereka semua. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita

semua, Aamiin.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Yogyakarta, 12 Juni 2023

Penulis

(Ramdhani Zikri Mukhlis)

iii
DAFTAR ISI

Contents
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................i
PERNYATAAN......................................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI............................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................vi
DAFTAR TABEL..................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1. Latar Belakang..........................................................................................1
1.2. Perumusan Masalah...................................................................................3
1.3. Batasan Masalah........................................................................................3
1.4. Tujuan Penelitian.......................................................................................3
1.5. Manfaat Penelitian.....................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................5
2.1. Landasan Teori..........................................................................................5
2.1.1. Definisi Hutan Kota...........................................................................5
2.1.2. Kriteria Pohon Untuk Hutan Kota.....................................................5
2.1.3. Pengamatan dan Pencemaran Udara..................................................6
2.1.4. Karakteristik Karbondioksida (CO2)..................................................7
2.1.5. Siklus Karbondioksida (CO2).............................................................8
2.2. Kerangka Berpikir.....................................................................................9
2.3. Hipotesis..................................................................................................10
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................11
3.1. Lokasi Penelitian.....................................................................................11
3.2. Objek Penelitian......................................................................................11
3.3. Waktu Penelitian.....................................................................................12
3.4. Variabel Penelitian..................................................................................12
3.5. Pengumpulan Data..................................................................................12
3.6. Alat dan Bahan Penelitian.......................................................................15
3.7. Analisis Data...........................................................................................15
3.7.1. Analisis Penghitungan Emisi Karbondioksida (CO2)......................15
3.7.2. Analisis Penghitungan Karbon Tersimpan (Carbon Sink) Pada
Pohon 17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................19
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Kerangka Berpikir........................................................................................9

Gambar 3. 1 Peta Lokasi.................................................................................................11


DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian........................................................................12


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembangunan di wilayah perkotaan yang sangat pesat cenderung

menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem wilayah perkotaan,

dengan menurunnya kualitas lingkungan akibat pencemaran udara. Salah satu

sumber pencemar udara di wilayahperkotaan berasal dari sektor transportasi,

yang menghasilkan emisi gas, khususnya CO2.

Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 9 Tahun 2013 tentang Rencana Tata

ruang Wilayah Kota Jambi 2013-2033 tertera bahwa luas taman yang harus

dipenuhi di kota Jambi harus mencapai 875,90 ha. Penduduk kota berhak

mendapatkan lingkungan yang nyaman, sehat dan estetis. Caranya adalah

dengan meningkatkan kuantitas dan kualitas penghijauan kota dengan

menyediakan Ruang Terbuka Hijau.

Dalam upaya menciptakan wilayah perkotaan yang berwawasan

lingkungan yang berkualitas dalam rangka meminimalisir wilayah

pencemaran lingkungan dan udara sebagai akibat sumber daya alam yang

dimanfaatkan secara bebas serta untuk mengkondisikan lingkungan perkotaan

yang selaras antara luas wilayah, jumlah penduduk beserta pemukimannya

dan aktifitasnya, maka perlu diatur mengenai pembangunan dan pengelolahan

hutan kota.

Di lokasi penelitian, yaitu Taman Hutan Kota Muhammad Sabki Kota

Jambi, belum diketahui informasi mengenai kadar emisi CO 2. Kondisi ini

1
merupakan permasalahan penting karena informasi tersebut diperlukan dalam

mengidentifikasi dan mengevaluasi dampak emisi CO2 pada lingkungan.

Pentingnya informasi ini juga terkait dengan upaya pengembangan strategi

mitigasi terhadap emisi CO2 yang dapat mempengaruhi kualitas udara di kota

Jambi.

Jambi memiliki tingkat pencemaran yang paling tinggi disebabkan oleh

kebakaran hutan dan lahan. Masalah ini terjadi karena daerah tersebut

memiliki lahan gambut yang luas dan mudah terbakar ketika musim kemarau

tiba.

Permasalahan kedua adalah belum diketahui informasi mengenai

kemampuan Taman Hutan Kota Muhammad Sabki Kota Jambi dalam

menyerap emisi CO2. Informasi ini penting karena dapat memberikan

gambaran mengenai potensi taman hutan kota sebagai sumber daya penyerap

emisi CO2. Selain itu, informasi ini juga dapat membantu dalam

pengembangan program pengelolaan dan pemeliharaan taman hutan kota

untuk meningkatkan kinerja penyerapan emisi CO 2, yang pada gilirannya

dapat membantu mengurangi tingkat polusi udara di kota Jambi.

Sampai saat ini, belum diketahui pasti kemampuan Hutan Kota

Muhammad Sabki dalam memproduksi oksigen. Demikian pula, data

kemampuan menyerap emisi CO2 tidak diterbitkan resmi oleh Kementerian

Lingkungan Hidup kota Jambi. Namun, Muhammad Fajar, G. M. Saragih,

dan Soni Pratomo dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Kemampuan

Ruang Terbuka Hijau Dalam Menyerap Sisa Emisi Karbon (Studi Kasus:

2
Hutan Kota Muhammad Sabki Kota Jambi)” pada tahun 2020 berhasil

memperoleh data sisa emisi CO2 pertahunnya yaitu sebesar 0,150 (ton/tahun),

untuk daya serap pohon terhadap CO2 yaitu sebesar 5.724,8.

1.2. Perumusan Masalah

Rumusan masalah, yang mendasari diadakan penelitian ini adalah :

1. Bagaimana gambaran potensi Taman Hutan Kota Muhammad Sabki

Jambi dalam menyerap CO2?

2. Bagaimana program pengelolaan dan pemeliharaan Hutan Kota

Muhammad Sabki Kota Jambi.

1.3. Batasan Masalah

1. Penelitian ini dilaksanakan di Taman Hutan Kota Muhammad Sabki Kota

Jambi.

2. Parameter yang diamati meliputi CO2 (Karbondioksida).

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui atau memberikan gambaran potensi Taman Hutan

Kota Muhammad Sabki Jambi dalam menyerap CO2.

2. Membantu program pengelolaan dan pemeliharaan.

1.5. Manfaat Penelitian

Adapun kegunaan yang diharapkan peneliti dapat memberikan manfaat dari

hasil penelitian yang penulis lakukan adalah sebagai berikut :

1. Penelitian ini diharpkan dapat menjadi referensi atau masukan bagi

perkembangan ilmu pengetahuan.

3
2. Hasil dari penelitian ini diharapkan menjadi informasi bagi masyarakat

tentang pengelolaan taman.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1.1. Landasan Teori

1.1.1. Definisi Hutan Kota

Fandeli (Fandeli dkk, 2004) mendefinisikan hutan kota


sebagai sebidang lahan pada suatu wilayah perkotaan atau sekitar
kota yang ditandai dengan asosiasi jenis pohon yang kehadirannya
mampu menciptakan iklim mikro yang berbeda dengan di luarnya.
Definisi ini tidak mempermasalahkan luas dan kerapatannya, tetapi
yang terpenting adalah kumpulan pohon itu mampu membentuk iklim
mikro yang spesifik seperti suhu, kelembaban, intensitas sinar
matahari, arah dan kecepatan angin.
1.1.2. Kriteria Pohon Untuk Hutan Kota

Definisi dan klasifikasi pohon dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Dalam silvikultur, pohon adalah tumbuhan berkayu yang

memiliki satu batang pokok, yang tingginya >1,5 m. Pada bidang

yang lainnya, pohon adalah suatu tumbuhan yang memiliki ukuran

diameter batang setinggi dada (dbh) >20cm (Fandeli dan

Muhammad, 2009).

2. Menurut Hairiah dan Rahayu (2007), pohon dapat dibedakan

menjadi tiga kelompok, yaitu tumbuhan bawah (dbh <5 cm),

pohon berukuran sedang (dbh 5 – 30 cm) dan pohon berukuran

besar (dbh >30 cm).

3. Berdasarkan tingkat pertumbuhannya (growth form), suatu

tegakan pohon terdiri atas anakan (seedling), sapihan (sapling),

5
tiang (pole) dan pohon (tree) (Fandeli dan Muhammad, 2009).

4. Sutaryo (2009) membagi kisaran diameter batang setinggi dada

(dbh) pohon menjadi empat kelompok, yaitu <5 cm, 5 – 20 cm,

20 – 50 cm dan >50 cm.

Berdasarkan berbagai definisi dan klasifikasi di atas, pohon dapat

dibedakan menjadi empat kelompok,yaitu tumbuhan bawah/ semai/

anakan/ seedling (dbh <5 cm), pohon berukuran kecil/ sapihan/ sapling

(dbh 5 – 20 cm), pohon berukuran sedang/ tiang/ pole (dbh 20 – 35

cm) dan pohon berukuran besar/ pohon/ tree (dbh >35cm)

Didalam Perda Kota Jambi nomor 6 tahun 2009 Tentang

Taman Hutan Kota di sebutkan bahwa tujuan penyelnggaraan hutan

kota adalah untuk kelestarian, keserasian, dan keseimbangan

ekosistem perkotaan yang meliputi unsur lingkungan, sosial dan

budaya.

1.1.3. Pengamatan dan Pencemaran Udara

Pengamatan terhadap pencemaran udara di suatu wilayah terbagi

menjadi empat simpul (Departemen Kesehatan RI, 1994), yaitu:

1. Pengamatan simpul I, yaitu pengamatan yang dilakukan terhadap

sumber emisi, misalnya knalpot kendaraan bermotor. Pengamatan

pada simpul ini akan menghasilkan data polutan yang lebih

akurat, karena berkaitan langsung dengan intensitas kegiatan

pengemisinya (Soedomo, 2001).

6
2. Pengamatan simpul II, yaitu pengamatan yang dilakukan terhadap

udara ambien. Pengamatan pada simpul ini memiliki anomali

informasi kesehatan lingkungan yang lebih mendekati potensi

bahaya yang sesungguhnya, jika dibandingkan dengan

pengamatan simpul I.

3. Pengamatan simpul III, yaitu pengamatan yang dilakukan dengan

menggunakan indikator biologis. Yang diamati adalah proses

interaksi polutan tersebut dalam jaringan tubuh manusia atau

makhluk hidup lainnya yang dikonsumsi manusia.

4. Pengamatan simpul IV, yaitu pengamatan yang dilakukan

terhadap angka kesakitan dari penyakit-penyakit yang

diperkirakan ada kaitannya dengan dampak polutan udara.

1.1.4. Karakteristik Karbondioksida (CO2)

Karbondioksida (CO2) adalah gas yang tidak berwarna dan tidak


berbau. Konsentrasi rata-rata CO2 di udara sekitar 387 ppm dan
bervariasi tergantung lokasi (spasial) dan waktunya (temporal). Ketika
dihirup pada konsentrasi yang lebih tinggi, CO2 akan terasa asam di
mulut serta menyengat di hidung dan tenggorokan. Efek ini
disebabkan karena pelarutan CO2 di membrane mukosa dan saliva
yang membentuk larutan asam karbonat lemah.

Secara umum, CO2 di udara berasal dari:


1. Pernapasan (respirasi) makhluk hidup. Ketika tersedia O2,
respirasi aerobik melepaskan CO2 ke udara atau air di sekitarnya.

C6H12O6 + 6 O2 → 6 CO2 + 6 H2O

7
2. Pembusukan tumbuhan dan hewan. Jika tersedia O2, jamur dan
bakteri mengurai senyawa karbon pada tumbuhan dan hewan mati
dan mengubahnya menjadi CO2.
3. Pembakaran bahan bakar yang mengandung karbon, misalnya
metana (gas alam), destilat minyak bumi (premium, solar, minyak
tanah, propana), arang dan kayu. CO2 merupakan bentuk akhir
karbon, sebagai akibat dari reaksi pembakaran yang stoikiometris,
dimana semua bahan bakar bereaksi sempurna dengan O2. CH4
+ 2 O2 → CO2
+ 2 H2O, atau C8H18 + 12,5 O2 → 8 CO2 + 9 H2O

4. Penguraian termal batu kapur (CaCO3).

5. Hasil samping fermentasi gula pada proses peragian bir,


wiski atau minuman beralkohol lainnya.
6. Hasil samping pembuatan natrium fosfat.

7. Hasil samping pengilangan amonia dan hidrogen.

8. Letusan gunungapi dan semburan mata air panas.

1.1.5. Siklus Karbondioksida (CO2)

Selain larut di laut, CO2 di udara akan diserap oleh tumbuhan

dalam proses fotosintesis (asimilasi karbon), yang menggunakan

energi cahaya untuk memproduksi materi organik dengan

mengkombinasikan CO2 dengan air (H2O). O2 dilepaskan sebagai

gas dari penguraian molekul air, sedangkan hidrogen dipisahkan

menjadi proton dan elektron, dan digunakan untuk menghasilkan

energi kimia via fotofosforilasi. Energi ini diperlukan pada saat fiksasi

CO2 untuk membentuk gula (C6H12O6), yang akan digunakan untuk

8
pertumbuhan). CO2 + 6 H2O → C6H12O6 + 6 O2 Tumbuhan juga

mengeluarkan CO2 Selama pernapasan, sehingga tumbuhan yang

berada pada tahap pertumbuhan sajalah yang merupakan penyerap

bersih CO2. Sebagai contoh, hutan tumbuh akan menyerap berton-

ton CO2 setiap tahunnya, namun hutan matang akan menghasilkan

CO2 dari pernapasan dan dekomposisi sel-sel mati sebanyak yang

digunakan untuk biosintesis tumbuhan. Walaupun demikian, hutan

matang juga penting sebagai simpanan karbon, membantu menjaga

keseimbangan atmosfer bumi.

1.2. Kerangka Berpikir

Adapun dalam penelitian ini, alur kerangka berpikir penelitian, dapat


dilihat pada gambar Diagram alir 2.1.

Pembangunan yang sangat pesat cenderung


menyebabkan terganggunya keseimbangan
ekosistem

Bagaimana mengetahui gambaran potensi


Taman Hutan Kota Muhammad Sabki Kota
Jambi dalam menyerap CO2

Untuk mengetahui atau memberikan gambaran


potensi Taman Hutan Kota Muhammad Sabki Jambi
dalam menyerap CO2.

Membantu program pengelolaan &


pemeliharaan.

Mewujudkan kota hijau yang terkontrol dan


dikelola dengan baik.

9
Gambar 2. 1 Kerangka Berpikir

1.3. Hipotesis

1. Hutan kota memiliki peran penting dalam menjaga lingkungan di kota-

kota, termasuk dalam menyerap emisi CO2 dan memproduksi oksigen.

2. Terdapat kriteria tertentu yang harus dipenuhi oleh pohon yang ditanam di

hutan kota agar dapat memberikan manfaat yang optimal bagi lingkungan.

10
BAB III
METODE PENELITIAN

1.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Taman Hutan Kota Muhammad

Sabki Kota Jambi seperti pada Gambar 3.1

Gambar 3. 1 Peta Lokasi

1.2. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah Kemampuan Hutan Kota Muhammad Sabki

dalam menyerap emisi CO2 dan produksi oksigen

11
1.3. Waktu Penelitian

Waktu penelitian akan dimulai pada minggu ke 4 Juni dan berakhir pada

bulan Agustus 2023 seperti pada Tabel 3.1

WAKTU PENELITIAN 2023


NO KEGIATAN JUN JUL AGUST

2 Pengambilan data
3 Analisis data
4 Penyusunan laporan
5 Konsultasi laporan
6 Sidang
8 Revisi
Tabel 3. 1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian

1.4. Variabel Penelitian

Adapun variable yang digunakan dalam penelitian, antara lain :

1. Variabel Bebas :

 Luas Taman Hutan Kota Muhammad Sabki Kota Jambi

 Ketersediaan tanaman di Taman Hutan Kota Muhammad Sabki

Kota Jambi

 Jenis tanaman di Taman Hutan Kota Muhammad Sabki Kota

Jambi

2. Variabel Terikat adalah kemampuan Taman Hutan Kota Muhammad

Sabki Kota Jambi dalam menyerap emisi CO2.

1.5. Pengumpulan Data

Data primer terdiri dari data yang dikumpulkan langsung dari

lapangan dengan melakukan pengamatan, wawancara, kuesioner, atau

12
observasi. Dalam penelitian ini, data primer yang digunakan mungkin

termasuk hasil pengukuran kadar emisi CO2 di Taman Hutan Kota

Muhammad Sabki Kota Jambi serta pengukuran kemampuan taman

dalam menyerap emisi CO2.

Data sekunder terdiri dari data yang sudah ada sebelumnya dan

dikumpulkan oleh pihak lain. Dalam penelitian ini, data sekunder yang

digunakan mungkin termasuk data tentang luas taman dan rencana tata

ruang wilayah Kota Jambi yang terdapat dalam Peraturan Daerah Kota

Jambi Nomor 9 Tahun 2013 tentang Rencana Tata ruang Wilayah Kota

Jambi 2013- 2033.

Teknik sampling yang digunakan tergantung pada tujuan

penelitian dan karakteristik populasi. Sebagai contoh, jika populasi

penelitian adalah seluruh Taman Hutan Kota Muhammad Sabki Kota

Jambi, teknik sampling yang dapat digunakan adalah random sampling

atau systematic sampling.

Dengan menggunakan alat pengukur khusus yang disebut dengan

alat pengukur emisi gas. Alat ini biasanya menggunakan prinsip

infrared atau electrochemical untuk mengukur kadar CO2 dalam gas

yang diuji. Pengukuran dilakukan dengan cara menempatkan alat

pengukur pada sumber emisi CO2, seperti knalpot kendaraan atau mesin

penghasil emisi gas lainnya. Data hasil pengukuran akan diberikan

dalam satuan ppm (parts per million) atau mg/m3 (miligram per meter

kubik) yang menunjukkan konsentrasi CO2 dalam gas yang diuji.

13
Survei pengukuran biomassa pohon di Taman Hutan Kota

Muhammad Sabki Kota Jambi dengan metode dalam pengukuran

biomassa pohon dilakukan dengan cara nondestructive (tidak menebang

pohon) (Hairiah dan Rahayu, 2007), meliputi:

a. Catat nama, usia dan diameter batang setinggi dada (1,3 m dari

permukaan tanah) semua pohon. Lakukan pengukuran dbh hanya

pada pohon yang berdiameter >5 cm.

b. Khusus untuk pohon yang batangnya rendah dan bercabang

banyak, ukurlah diameter semua cabang. Bila terdapat tanaman

monokotil seperti bambu dan pisang, maka ukurlah diameter dan

tinggi masing-masing individu dalam setiap rumpun tanaman.

c. Tetapkan berat jenis (BJ) kayu dari masing-masing jenis pohon

dengan memotong kayu dari salah satu cabang, lalu ukur panjang

dan diameternya. masukkan dalam oven pada suhu 100 oC selama

48 jam dan timbang berat keringnya. Hitung volume dan BJ kayu

dengan rumus sebagai berikut :

berat kering(g)
BJ (g/cm)=
volume (cm 3)

Dimana :

Volume =  r 2 t (cm3)

r = jari-jari potongan kayu = ½ x diameter (cm)

t = panjang kayu (cm).

14
1.6. Alat dan Bahan Penelitian

1. Alat :

a. Penggaris atau mistar untuk mengukur diameter pohon dan tinggi

pohon.

b. Alat pengukur luas kanopi pohon.

c. Kalkulator atau perangkat lunak untuk menghitung biomassa dan

volume pohon.

d. Perangkat lunak untuk menghitung daya serap karbon dan

produksi oksigen pada pohon.

2. Bahan

a. Pohon yang ada di Taman Hutan Kota Muhammad Sabki Kota

Jambi.

b. Data tentang luas taman dan rencana tata ruang wilayah Kota

Jambi yang terdapat dalam Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor

9 Tahun 2013 tentang Rencana Tata ruang Wilayah Kota Jambi

2013-2033.

c. Rumus-rumus yang dikembangkan oleh IPCC dan FAO untuk

menghitung daya serap karbon dan produksi oksigen pada pohon.

1.7. Analisis Data

1.7.1. Analisis Penghitungan Emisi Karbondioksida (CO2)

Besarnya emisi CO2 yang terdapat di Taman Hutan Kota

Muhammad Sabki dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:

1.
Emisi CO2 setiap jenis kendaraan bermotor dapat diperoleh

15
dengan menjumlahkan emisi CO2 kendaraan bermotor dalam

posisi stasioner (idle) dan ketika bergerak. a. Emisi CO2

kendaraan bermotor dalam posisi stasioner (idle) ECO2(s) =

tstasioner x konsBBM x konvBBM dimana: ECO2(s) : emisi

CO2 kend. bermotor posisi stasioner (kgCO2) tstasioner :

durasi mesin kend. hidup posisi stasioner (menit) konsBBM :

jumlah kons. BBM posisi stasioner/ menit (l/menit)

konvBBM : faktor konversi BBM → CO2 (kg CO2/l) b. Emisi

CO2 kendaraan bermotor ketika bergerak ECO2(g) =

ltempuh x konvBBM dimana: ECO2(g) : emisi CO 2 kend.

bermotor ketika bergerak (kg CO2) ltempuh : jarak tempuh

kend. bermotor selama berada di terminal (km) konvBBM :

faktor konversi BBM → CO2 (kg CO2/km).

2.
Setelah didapatkan jumlah emisi CO2 masingmasing jenis

kendaraan bermotor, kalikan dengan jumlah unit setiap jenis

kendaraan bermotor yang terdapat di Hutan Kota Muhammad

Sabki
3.
Rata-ratakan untuk setiap karakter hari, sehingga didapatkan

rata-rata emisi CO2 harian (kg CO2/hari).

4.
Kalikan 365 untuk mengetahui jumlah emisi CO2 tahunan (kg

CO2/tahun).

16
1.7.2. Analisis Penghitungan Karbon Tersimpan (Carbon Sink) Pada

Pohon

Analisis penghitungan karbon tersimpan (carbon sink) pada

pohon yang terdapat di Hutan Kota Muhammad Sabki Jambi

didahului dengan pengolahan data biomassanya. Cara pengolahan

data biomassa pohon (Hairiah dan Rahayu, 2007), adalah:

1. Hitunglah biomassa pohon menggunakan persamaan alometrik

yang telah dikembangkan oleh peneliti-peneliti sebelumnya

yang pengukurannya diawali dengan penebangan dan

penimbangan beberapa pohon.

2. Bagilah biomassa pohon tersebut dengan usia pohon, sehingga

diperoleh biomassa pohon per tahun.

3. Jumlahkan biomassa semua pohon yang terdapat di Kota

Muhammad Sabki Jambi, baik yang berukuran kecil, sedang

maupun besar, sehingga diperoleh total biomassa pohon (Wt)

di Hutan Kota Muhammad Sabki Jambi. Konsentrasi karbon

dalam biomassa sekitar 46 %, sehingga estimasi jumlah karbon

tersimpan (Wtc) dapat dihitung dengan mengalikan total

biomassa pohon (Wt) dengan konsentrasi karbon (Hairiah dan

Rahayu, 2007):

Wtc = Wt x 0,46

dimana:

Wtc : jumlah karbon (C) tersimpan (Mg/tahun)

17
Wt : jumlah (total) biomassa (Mg/tahun)

0,46 : konsentrasi karbon dalam bahan organic.

Setelah jumlah karbon tersimpan (Wtc) di Kota Muhammad

Sabki Jambi diketahui, jumlah CO2 yang diserap oleh pohon yang

terdapat di Kota Muhammad Sabki Jambi dapat dihitung melalui

persamaan (Fandeli dan Muhammad, 2009):

WCO2 = Wtc x 3,67

dimana:

WCO2 : jumlah CO2 yang diserap tanaman

(Mg CO2/tahun) Wtc : jumlah karbon (C)

tersimpan (Mg/tahun)

3,67 : konstanta konversi unsur karbon (C) ke CO2.

18
DAFTAR PUSTAKA

Fandeli, C, and Muhammad. Prinsip-Prinsip Dasar Mengkonservasi

Lanskap.

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2009.

Fandeli, Chafid, Kaharuddin, and Muhklison. Perhutanan Kota. Yogyakarta:

Fakultas Kehutanan, Universitas Gajah Mada, 2004.

Fitrada, W, R.A. Handika, and Rodhiyah. “Potensi Vegetasi Hutan Kota Dalam

Reduksi Emisi Karbondioksida (CO2) Di Kota Jambi.” Biospecies 13,

no. 1 (2020): 23–28.

Hairiah, K, and S Rahayu. Kemampuan Hutan Kota Dalam Menyerap Emisi CO2

Di Area Terminal Studi Kasus: Terminal Tipe A Rajekwesi Bojonegoro.

Petunjuk Praktis Pengukuran Karbon Tersimpan Di Berbagai Macam

Penggunaan Lahan. Bogor: World Agroforestry Centre - ICRAF, SEA

Regional Office, University of Brawijaya, Unibraw, Indonesia, 2007.

Jejak Karbon Dan Kenaikan Emisi Gas Rumah Kaca. Jakarta: Institute for

Essential Services reform (IESR) Indonesia, 2012.

http://www.iesr.or.id/kkv3/%0Atentang-jejak-karbon/%0A.

Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 31 Tahun 1995 Tentang Terminal

Transportasi Jalan. Jakarta: Departemen Perhubungan, 1995.

Neraca Kualitas Lingkungan Hidup Daerah-NKLD 2000. Surabaya: Bapedalda

Dari I Propinsi, 1999.

19
Pengamatan Terhadap Pencemaran Udara. Departemen Kesehatan Republik

Indonesia.

Jakarta, 1994.

20

Anda mungkin juga menyukai