Fase/Kelas : E/X
Maksimal 36 peserta.
C. Ketersediaan Materi
1. Pengayaan untuk peserta didik CIBI atau yang berpencapaian tinggi:
YA/TIDAK.
2. Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas, untuk peserta didik yang sulit
memahami konsep: YA/TIDAK.
8
(Jika memilih YA maka di dalam pembelajaran disediakan alternatif aktivitas
sesuai kebutuhan peserta didik).
9
2. Media Pembelajaran
a. Slide PowerPoint yang berhubungan dengan materi virus.
b. Gambar-gambar virus.
c. Video pembelajaran yang berhubungan dengan virus.
d. Lembar Kegiatan Peserta Didik (student worksheet).
e. Buku teks pendukung materi.
F. Model Pembelajaran
Guru memilih model pembelajaran yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan dan
lingkungan belajar yang ada, seperti model daring, luring, atau paduan antara
tatap muka dan PJJ (blended learning). Pada modul ini menggunakan model
luring.
G. Pengaturan Pembelajaran
1. Pengaturan Peserta Didik
a. Individu
b. Berpasangan
c. Berkelompok
d. Klasikal
(Guru dapat mengatur sesuai dengan jumlah peserta didik di setiap kelasnya
serta formasi yang diinginkan)
2. Metode
a. Diskusi
b. Demonstrasi
c. Simulasi
d. Resprokal
(Guru dapat memilih salah satu atau menggabungkan beberapa metode yang
diinginkan)
10
H. Asesmen Pembelajaran
1. Menilai Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
a. Asesmen individu
b. Asesmen berpasangan
2. Jenis Asesmen
a. Pengetahuan (lisan atau tertulis)
b. Keterampilan (praktik dan kinerja)
c. Sikap (mandiri dan gotong royong)
d. Portofolio
(Guru dapat memilih salah satu atau menggabungkan beberapa asesmen yang
sesuai)
I. Tujuan Pembelajaran
J. Pemahaman Bermakna
K. Pertanyaan Pemantik
11
Apakah itu virus? Bagaimana virus dapat bereproduksi? Bagaimana virus dapat
berpindah dari satu organisme ke organisme yang lain? Bagaimana upaya agar
tercegah dari penularan penyakit oleh virus?
2. Kegiatan Pengajaran
Untuk menguasai materi pada Bab I ini, memerlukan 7 kali pertemuan, yaitu
pertemuan ke-1 sampai dengan ke-7 (dengan asumsi 2 JP/minggu).
Pertemuan 1
Proses Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan pendahuluan (10 menit)
1) Guru meminta salah satu peserta didik memimpin doa bersama
sebelum pembelajaran dimulai.
2) Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat,
bila ada peserta didik yang kurang sehat (sakit) maka guru meminta
peserta didik tersebut untuk beristirahat di UKS.
12
3) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar
yang menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentang ciri-ciri
virus yang diketahui oleh peserta didik.
4) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari
sebelumnya, dengan cara tanya jawab.
5) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik
setelah proses pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator
ketercapaian kompetensi) disertai dengan virus.
6) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari, yaitu ciri-
ciri virus, klasifikasi virus, serta viroid dan prion.
7) Guru menjelaskan teknik asesmen untuk kompetensi ciri-ciri virus,
klasifikasi virus, serta viroid dan prion, baik kompetensi sikap (Profil
Pelajar Pancasila) dengan observasi dalam bentuk jurnal, yaitu
pengembangan nilai-nilai karakter bergotong royong, mandiri,
bernalar kritis, dan kreatif; kompetensi pengetahuan, menganalisis
materi ciri-ciri virus, klasifikasi virus, serta viroid dan prion
menggunakan tes tertulis dan kompetensi terkait keterampilan, yaitu
ciri-ciri virus, klasifikasi virus, serta viroid dan prion dengan
menekankan pada pengembangan nilai-nilai karakter antara lain:
bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
13
yaitu memiliki materi genetik dan dikatakan benda mati karena virus
dapat dikristalkan. Virus bukanlah suatu sel, karena syarat suatu sel
harus memiliki membran sel, sitosol, ribosom, dan materi genetik,
sedangkan virus adalah materi genetik yang diselubungi oleh protein
kapsid.
2) Ciri-ciri virus bukanlah suatu sel (aseluler). Suatu tubuh virus hanya
terdiri dari materi genetik, yaitu DNA atau RNA saja yang
diselubungi oleh protein kapsid. Protein kapsid tersusun atas subunit
kapsomer-kapsomer. Materi genetik yang dimiliki virus dijadikan
sebagai klasifikasi virus yaitu terdapat kelompok virus DNA dan
kelompok virus RNA. Beberapa virus memiliki selubung membran,
yaitu suatu membran yang memiliki glikoprotein terdapat di sebelah
luar dari kapsid. Selubung membran dibentuk dari membran sel inang
atau membran nukleus saat virus keluar dari sel inang yang diinfeksi.
3) Glikoprotein pada selubung membran merupakan struktur virus yang
dapat dikenali oleh reseptor sel inang sehingga virus dapat masuk ke
dalam sel inang. Bentuk kapsid dan ada tidaknya selubung membran
membuat virus memiliki bentuk yang berbeda-beda.
4) Virus berukuran ultramikroskopik, yaitu sekitar 200-300 nanometer.
Virus tidak dapat diamati dengan menggunakan mikroskop cahaya,
melainkan harus menggunakan mikroskop elektron.
5) Klasifikasi virus adalah proses pemberian nama dan pengelompokan
virus berdasarkan karakter yang dimilikinya. Ada beberapa cara
mengelompokkan virus, misalnya berdasarkan karakteristik fenotipe
mereka, seperti morfologi, jenis asam nukleat, cara replikasi,
organisme inang, serta jenis penyakit yang mereka timbulkan.
6) Viroid adalah molekul RNA sirkular yang panjangnya hanya beberapa
ratus nukleotida saja yang menginfeksi tanaman. Viroid tidak
ditranslasi menjadi protein tetapi hanya melakukan replikasi di sel
inangnya. Aktivitas viroid di dalam sel inangnya menyebabkan
pertumbuhan tanaman terhambat.
14
7) Prion adalah molekul protein yang dapat menyebabkan penyakit
degenerasi otak pada berbagai spesies hewan. Prion berkembang
sangat lambat dengan masa inkubasi sekitar 10 tahun sebelum gejala
berkembang. Masa inkubasi yang lama mencegah sumber infeksi
untuk dapat diidentifikasi hingga gejala penyakit muncul,
menyebabkan banyak infeksi terjadi. Misalnya penyakit sapi gila dan
penyebab penyakit saraf seperti Al-zheimer dan Parkinson.
Refleksi
Pelajari materi tentang ciri-ciri virus, klasifikasi virus, serta viroid dan prion.
Unsur-unsur yang dinilai adalah pemahaman tentang materi (asesmen proses)
dan kemampuan mengerjakan tugas (asesmen produk).
Tidak Kurang
No. Materi Menguasai
Menguasai Menguasai
1. Pengertian virus.
2. Ciri-ciri virus.
3. Klasifikasi virus.
4. Viroid dan prion.
Setelah peserta didik mempelajari tentang ciri-ciri virus, klasifikasi virus, serta
viroid dan prion, peserta didik diminta menuliskan Profil Pelajar Pancasila apa
yang dapat mereka kembangkan dari pembelajaran ini. Kemudian, laporkan hasil
yang diperoleh dalam buku catatan atau buku tugas kepada guru.
Catatan:
Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam
materi yang ditentukan oleh guru maka minta remedial.
15
Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi
dalam materi yang ditentukan oleh guru maka lanjutkan pembelajaran pada
materi yang lebih kompleks dalam bentuk pengayaan.
16
8. Saya merasa menguasai dan dapat mengikuti pelajaran.
17
5. Saya dapat mengetahui prion.
Pertemuan 2
Proses Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan pendahuluan (10 menit)
1) Guru meminta salah satu peserta didik memimpin doa bersama
sebelum pembelajaran dimulai.
18
2) Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat,
bila ada peserta didik yang kurang sehat (sakit) maka guru meminta
peserta didik tersebut untuk beristirahat di UKS.
3) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar
yang menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentang cara
virus bereproduksi.
4) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari
sebelumnya, dengan cara tanya jawab.
5) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik
setelah proses pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator
ketercapaian kompetensi) disertai dengan reproduksi virus.
6) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari, yaitu cara
virus bereproduksi.
7) Guru menjelaskan teknik asesmen untuk kompetensi cara virus
bereproduksi, baik kompetensi sikap (Profil Pelajar Pancasila) dengan
observasi dalam bentuk jurnal, yaitu pengembangan nilai-nilai
karakter cara virus bereproduksi; kompetensi pengetahuan,
menganalisis materi cara virus bereproduksi menggunakan tes tertulis
dan kompetensi terkait keterampilan, yaitu cara virus bereproduksi
pada siklus litik dengan menekankan pada pengembangan nilai-nilai
karakter antara lain: bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan
kreatif.
19
1) Virus merupakan parasit obligat atau mutlak parasit karena hanya
dapat hidup dan reproduksi jika berada di dalam sel hidup. Masing-
masing jenis virus akan menginfeksi sel tertentu, misalnya virus yang
menginfeksi sel bakteri seperti bakteriofag, virus yang menginfeksi sel
tumbuhan seperti Tobacco Mosaic Virus (TMV), virus yang
menginfeksi sel hewan misalnya virus rabies, virus yang menginfeksi
sel manusia misalnya virus hepatitis.
2) Bakteriofag merupakan jenis virus yang paling dimengerti proses
reproduksinya. Bakteriofag mengalami dua macam mekanisme
reproduksi, yaitu siklus litik dan siklus lisogenik. Siklus litik adalah
reproduksi virus yang menyebabkan kematian pada sel inangnya
karena virus melisiskan sel inangnya saat menghasilkan virus yang
baru.
3) Siklus litik bakteriofag ini terdiri atas lima tahap, yaitu adsorpsi,
penetrasi sel inang, sintesis genom dan protein virus, perakitan virus,
dan pelisisan sel inang.
4) Adsorpsi. Pada tahap ini, serabut ekor virus digunakan untuk
berikatan dengan protein spesifik pada permukaan sel bakteri yang
disebut reseptor.
5) Penetrasi sel inang. Pada tahap ini selubung ekor virus berkontraksi
menyebabkan DNA virus masuk ke dalam sel inang, tanpa diikuti
oleh kapsidnya. DNA bakteri kemudian dihidrolisis oleh virus
menjadi fragmen-fragmen DNA lebih kecil yang akan digunakan
sebagai bahan untuk mensintesis DNA virus.
6) Sintesis genom dan protein virus. Pada tahap ini, DNA virus disintesis
dengan cara replikasi DNA, DNA virus yang masuk dijadikan sebagai
template, sedangkan DNA bakteri yang terfragmentasi digunakan
untuk membuat replika DNA virus yang baru. DNA virus pun
ditranskripsi dan kemudian ditranslasi menjadi protein kapsid.
7) Perakitan virus. Setelah selesai sintesis protein kapsid, maka
kapsomer-kapsomer akan mengelilingi DNA virus dan terbentuklah
virus yang baru.
20
8) Pelisisan sel inang. Virus melisiskan membran sel dan dinding sel
bakteri sehingga virus-virus hasil replikasi keluar dari sel bakteri.
9) Bakteriofag yang dapat melakukan reproduksi secara siklus litik
disebut virulen fag. Tidak semua sel bakteri dapat diinfeksi oleh virus.
sel bakteri memiliki sistem pertahanan tubuhnya dengan cara
menghasilkan enzim restriksi yang dapat memotong DNA virus yang
masuk ke dalam selnya, sehingga DNA virus gagal bereplikasi.
Refleksi
Pelajari materi tentang cara virus bereproduksi pada siklus litik. Unsur-unsur
yang dinilai adalah pemahaman tentang materi (asesmen proses) dan kemampuan
mengerjakan tugas (asesmen produk).
Tidak Kurang
No. Materi Menguasai
Menguasai Menguasai
1. Reproduksi virus.
2. Siklus litik.
Setelah peserta didik mempelajari tentang cara virus bereproduksi pada siklus
litik, peserta didik diminta menuliskan Profil Pelajar Pancasila apa yang dapat
mereka kembangkan dari pembelajaran ini. Kemudian, laporkan hasil yang
diperoleh dalam buku catatan atau buku tugas kepada guru.
Catatan:
Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam
materi yang ditentukan oleh guru maka minta remedial.
Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi
dalam materi yang ditentukan oleh guru maka lanjutkan pembelajaran pada
21
materi yang lebih kompleks dalam bentuk pengayaan.
22
9. Saya merefleksikan setiap pembelajaran yang saya
lakukan.
23
6. Saya dapat menjelaskan perakitan virus.
Pertemuan 3
Proses Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan pendahuluan (10 menit)
1) Guru meminta salah satu peserta didik memimpin doa bersama
sebelum pembelajaran dimulai.
2) Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat,
bila ada peserta didik yang kurang sehat (sakit) maka guru meminta
peserta didik tersebut untuk beristirahat di UKS.
3) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar
yang menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentang cara
virus bereproduksi.
24
4) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari
sebelumnya, dengan cara tanya jawab.
5) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik
setelah proses pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator
ketercapaian kompetensi) disertai dengan reproduksi virus.
6) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari, yaitu cara
virus bereproduksi.
7) Guru menjelaskan teknik asesmen untuk kompetensi cara virus
bereproduksi, baik kompetensi sikap (Profil Pelajar Pancasila) dengan
observasi dalam bentuk jurnal, yaitu pengembangan nilai-nilai
karakter cara virus bereproduksi; kompetensi pengetahuan,
menganalisis materi cara virus bereproduksi menggunakan tes tertulis
dan kompetensi terkait keterampilan, yaitu cara virus bereproduksi
pada siklus lisogenik dengan menekankan pada pengembangan nilai-
nilai karakter antara lain: bergotong royong, mandiri, bernalar kritis,
dan kreatif.
25
2) Siklus lisogenik bakteri terdiri atas tahap adsorpsi, penetrasi,
penggabungan DNA virus dan DNA bakteri serta replikasi profag.
3) Adsorpsi. Pada tahap ini, serabut ekor virus digunakan untuk
berikatan dengan protein spesifik pada permukaan sel bakteri yang
disebut reseptor.
4) Penetrasi sel inang. Pada tahap ini selubung ekor virus berkontraksi
menyebabkan DNA virus masuk ke dalam sel inang, tanpa diikuti
oleh kapsidnya. DNA bakteri kemudian dihidrolisis oleh virus
menjadi fragmen-fragmen DNA lebih kecil yang akan digunakan
sebagai bahan untuk mensintesis DNA virus.
5) Setelah DNA virus masuk ke dalam sel bakteri, DNA virus bergabung
dengan DNA bakteri membentuk profag. Saat bakteri akan melakukan
pembelahan sel (pembelahan biner), didahului dengan replikasi DNA
nya yang sudah disisipi oleh DNA virus (profag), oleh karena itu
DNA virus pun ikut tereplikasi.
6) Profag akan terpisah dan masing-masing akan terdapat pada sel
bakteri hasil pembelahan. DNA virus dapat kembali memisahkan diri
dari DNA bakteri, kemudian virus masuk ke siklus litik pada tahap
ketiga yaitu sintesis genom dan protein virus. Bakteriofag yang dapat
melakukan siklus litik dan lisogenik disebut temperate fag.
Refleksi
Pelajari materi tentang cara virus bereproduksi pada siklus lisogenik. Unsur-
unsur yang dinilai adalah pemahaman tentang materi (asesmen proses) dan
kemampuan mengerjakan tugas (asesmen produk).
Tidak Kurang
No. Materi Menguasai
Menguasai Menguasai
1. Reproduksi virus.
26
2. Siklus lisogenik.
Setelah peserta didik mempelajari tentang cara virus bereproduksi pada siklus
lisogenik, peserta didik diminta menuliskan Profil Pelajar Pancasila apa yang
dapat mereka kembangkan dari pembelajaran ini. Kemudian, laporkan hasil yang
diperoleh dalam buku catatan atau buku tugas kepada guru.
Catatan:
Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam
materi yang ditentukan oleh guru maka minta remedial.
Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi
dalam materi yang ditentukan oleh guru maka lanjutkan pembelajaran pada
materi yang lebih kompleks dalam bentuk pengayaan.
27
waktu.
28
“Ya” yang terisi.
29
Pertemuan 4
Proses Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan pendahuluan (10 menit)
1) Guru meminta salah satu peserta didik memimpin doa bersama
sebelum pembelajaran dimulai.
2) Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat,
bila ada peserta didik yang kurang sehat (sakit) maka guru meminta
peserta didik tersebut untuk beristirahat di UKS.
3) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar
yang menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentang peranan
virus dalam kehidupan sehari-hari.
4) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari
sebelumnya, dengan cara tanya jawab.
5) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik
setelah proses pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator
ketercapaian kompetensi) disertai dengan peranan virus.
6) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari, yaitu virus
yang merugikan pada tumbuhan dan hewan.
7) Guru menjelaskan teknik asesmen untuk kompetensi virus yang
merugikan pada tumbuhan dan hewan, baik kompetensi sikap (Profil
Pelajar Pancasila) dengan observasi dalam bentuk jurnal, yaitu
pengembangan nilai-nilai karakter virus yang merugikan pada
tumbuhan dan hewan; kompetensi pengetahuan, menganalisis materi
virus yang merugikan pada tumbuhan dan hewan menggunakan tes
tertulis dan kompetensi terkait keterampilan, yaitu virus yang
merugikan pada tumbuhan dan hewan dengan menekankan pada
pengembangan nilai-nilai karakter antara lain: bergotong royong,
mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
30
Sebelum mempelajari materi tentang virus yang merugikan pada
tumbuhan dan hewan, peserta didik diminta untuk mengamati gambar
pada halaman 11. Guru juga dapat mengarahkan peserta didik untuk
menggunakan fitur Smart Learning dan mengerjakan tugas dengan
materi yang sedang diajarkan.
Pembelajaran tentang virus yang merugikan pada tumbuhan dan hewan
dapat dipelajari materi berikut.
1) Pada umumnya virus bersifat merugikan. Virus dapat menginfeksi
tumbuhan, hewan, dan manusia. Selain itu, virus juga dapat
menguntungkan makhluk hidup.
2) Sebenarnya virus akan lebih sulit menginfeksi sel tumbuhan karena
sel tumbuhan memiliki dinding sel. Namun, jika ada bagian yang
rusak maka virus dapat menginfeksi sel tumbuhan. Penyakit pada
tumbuhan yang disebabkan oleh virus, yaitu mosaik, tungro, penyakit
kuning, dan daun menggulung pada tanaman kapas.
3) Mosaik, yaitu penyakit yang menyebabkan munculnya bercak kuning
pada daun tembakau, tomat, kentang, kacang, kedelai, dan labu. Virus
yang menyebabkan penyakit mosaik adalah Tobacco Mosaic Virus
(TMV).
4) Tungro, yaitu penyakit yang menyebabkan pertumbuhan tanaman padi
terhambat sehingga tumbuh kerdil. Virus ini dapat ditularkan ke
tanaman lain melalui vektor serangga, yaitu wereng coklat dan wereng
hijau.
5) Penyakit kuning pada tanaman cabai dan tomat disebabkan oleh
Begomovirus (bean golden mosaic virus).
6) Daun menggulung pada tanaman kapas, tembakau, dan lobak
disebabkan karena Turnip Yellow Mosaic Virus (TYMV).
7) Penyakit pada hewan akibat virus adalah New Castle Disease (NCD),
Foot and Mouth Disease (FMD), Avian influenza, rabies, dan tumor
pada hewan.
31
8) New Castle Disease (NCD), penyakit ini sering disebut tetelo atau
parrot fever. Penyakit ini menyerang saraf unggas misalnya ayam dan
itik dengan gejala mencret dan batuk-batuk.
9) Foot and Mouth Disease (FMD). Virus ini menyerang kuku dan mulut
hewan ternak seperti sapi, domba, kerbau, dan kuda.
10) Avian influenza disebut juga flu burung. Influenza tipe A
diklasifikasikan menjadi subtipe menurut kombinasi protein
permukaan virus, yaitu hemagglutinin (HA) dan neuraminidase. Virus
influenza tipe A diklasifikasikan sebagai avian influenza, swine
influenza (flu babi), atau jenis virus influenza lainnya. Contohnya
termasuk virus flu burung dan flu babi. Semua virus influenza tipe A
hewan ini berbeda dengan virus influenza manusia dan tidak mudah
menular antarmanusia.
11) Rabies, penyakit ini ditularkan oleh Rhabdovirus yang dapat
menyerang anjing, kucing, dan kera. Rhabdovirus dapat menginfeksi
manusia melalui gigitan hewan-hewan yang terinfeksi virus tersebut.
Virus ini dapat menyerang sistem saraf.
12) Tumor pada hewan, dapat ditularkan oleh Polyoma virus ataupun oleh
Adenovirus.
Refleksi
Pelajari materi tentang virus yang merugikan pada tumbuhan dan hewan. Unsur-
unsur yang dinilai adalah pemahaman tentang materi (asesmen proses) dan
kemampuan mengerjakan tugas (asesmen produk).
Tidak Kurang
No. Materi Menguasai
Menguasai Menguasai
1. Peranan virus yang merugikan pada
tumbuhan.
32
2. Peranan virus yang merugikan pada
hewan.
Setelah peserta didik mempelajari tentang virus yang merugikan pada tumbuhan
dan hewan, peserta didik diminta menuliskan Profil Pelajar Pancasila apa yang
dapat mereka kembangkan dari pembelajaran ini. Kemudian, laporkan hasil yang
diperoleh dalam buku catatan atau buku tugas kepada guru.
Catatan:
Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam
materi yang ditentukan oleh guru maka minta remedial.
Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi
dalam materi yang ditentukan oleh guru maka lanjutkan pembelajaran pada
materi yang lebih kompleks dalam bentuk pengayaan.
33
3. Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat
waktu.
34
“Ya” yang terisi.
35
Perbaikan
Jika lebih dari dan sama Jika kurang dari 9 pernyataan Jika kurang
dengan 9 pernyataan terisi terisi “Ya” dari 5
“Ya” pernyataan
terisi “Ya”
Pertemuan 5
Proses Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan pendahuluan (10 menit)
1) Guru meminta salah satu peserta didik memimpin doa bersama
sebelum pembelajaran dimulai.
2) Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat,
bila ada peserta didik yang kurang sehat (sakit) maka guru meminta
peserta didik tersebut untuk beristirahat di UKS.
3) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar
yang menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentang peranan
virus dalam kehidupan sehari-hari.
4) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari
sebelumnya, dengan cara tanya jawab.
5) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik
setelah proses pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator
ketercapaian kompetensi) disertai dengan peranan virus.
6) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari, yaitu virus
yang merugikan pada manusia.
36
7) Guru menjelaskan teknik asesmen untuk kompetensi virus yang
merugikan pada manusia, baik kompetensi sikap (Profil Pelajar
Pancasila) dengan observasi dalam bentuk jurnal, yaitu
pengembangan nilai-nilai karakter virus yang merugikan pada
manusia; kompetensi pengetahuan, menganalisis materi virus yang
merugikan pada manusia menggunakan tes tertulis dan kompetensi
terkait keterampilan, yaitu virus yang merugikan pada manusia
dengan menekankan pada pengembangan nilai-nilai karakter antara
lain: bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
37
3) Polio, disebabkan oleh virus polio. Virus ini menyebabkan
kelumpuhan karena menyerang saraf pada sumsum tulang belakang
dan menyerang selaput meninges otak. Umunya virus ini menyerang
anak-anak balita.
4) Gondong, disebabkan oleh paramyxovirus. Virus ini menyerang
kelenjar saliva parotis dan menyebabkan pembengkakan pada
kelenjar tersebut yang terletak dekat telinga. Gejala lainnya timbul
demam, sakit kepala dan nyeri pada anggota gerak.
5) Demam berdarah, disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui
nyamuk Aedes aegypti. Virus ini dapat melisiskan trombosit sehingga
penderitanya mengalami penurunan jumlah trombosit, akibatnya
osmolaritas darah berubah dan mengakibatkan pecahnya pembuluh
darah kapiler yang ditandai munculnya bercak merah.
6) Influenza, disebabkan oleh virus dari golongan orthomyxovirus.
Virus ini menyerang saluran pernapasan bagian atas dari rongga
hidung hingga ke trakea. Virus ini ditularkan melalui perantara udara.
Terdapat tiga macam virus influenza, yaitu tipe A, B, dan C, namun
yang paling berbahaya adalah tipe A. Gejala influenza adalah demam,
sakit kepala, sakit tenggorokan, gatal pada hidung, pegal linu, dan
hilang nafsu makan.
7) AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah gejala
penurunan sistem imunitas tubuh. Penyakit ini disebabkan oleh virus
HIV (Human Immune Virus). Virus ini menyerang sel limfosit T
helper yang merupakan sel limfosit utama yang berperan pada sistem
imunitas adaptif. Sel T helper berperan untuk mengaktifkan sel
limfosit B sehingga sel limfosit B dapat memproduksi antibodi.
8) Hepatitis, disebabkan oleh virus hepatitis A, B dan C. Virus hepatitis
A menyebabkan penyakit hepatitis ringan yang dapat disembuhkan
dengan istirahat yang cukup dan mengonsumsi makanan bergisi
pendukung pembentukan antibodi. Virus hepatitis B dapat
menyebabkan sirosis hati atau kanker hati.
38
9) Ebola, disebabkan oleh virus Ebola. Virus ini pertama kali ditemukan
di Afrika pada tahun 1976. Pada mulanya virus hidup dalam tubuh
hewan seperti monyet, simpanse, dan primata lainnya, kemudian
menjangkit manusia. Penyakit Ebola ditandai dengan demam, nyeri
kepala, menggigil, mual dan muntah, diare disertai darah, mata
merah, ruam pada kulit, nyeri dada, batuk, penurunan berat badan,
pendarahan pada mata, telinga, hidung, dan anus. Penyakit ini
ditularkan melalui urin, tinja, air liur, air mani, air mata, mulut, dan
luka.
10) Herpes, disebabkan oleh herpes simplex virus dan varicella zoster.
Penyakit herpes ditandai dengan kulit kering, kulit luka lepuh atau
seperti terbakar. Virus ini dapat ditularkan melalui kontak kulit
langsung dengan penderita dan dapat juga melalui percikan air liur.
11) SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome), disebabkan oleh virus
tipe coronavirus. SARS pertama kali diidentifikasi di Cina pada tahun
2003. Virus ini ditularkan melalui droplet air liur ataupun droplet saat
penderita bersin. Gejala awal mirip seperti influenza namun dapat
memburuk dengan cepat.
12) Covid 19, disebabkan oleh virus tipe coronavirus. Covid-19 (Corona
Virus Disease 2019), adalah penyakit yang disebabkan oleh virus tipe
corona yang diduga hasil mutasi virus SARS.
Refleksi
Pelajari materi tentang virus yang merugikan pada manusia. Unsur-unsur yang
dinilai adalah pemahaman tentang materi (asesmen proses) dan kemampuan
mengerjakan tugas (asesmen produk).
Tidak Kurang
No. Materi Menguasai
Menguasai Menguasai
39
1. Peranan virus yang merugikan pada
manusia.
Setelah peserta didik mempelajari tentang virus yang merugikan pada manusia,
peserta didik diminta menuliskan Profil Pelajar Pancasila apa yang dapat mereka
kembangkan dari pembelajaran ini. Kemudian, laporkan hasil yang diperoleh
dalam buku catatan atau buku tugas kepada guru.
Catatan:
Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam
materi yang ditentukan oleh guru maka minta remedial.
Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi
dalam materi yang ditentukan oleh guru maka lanjutkan pembelajaran pada
materi yang lebih kompleks dalam bentuk pengayaan.
40
3. Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat
waktu.
41
“Ya” yang terisi.
42
12. Saya dapat menjelaskan penyakit SARS pada manusia.
Pertemuan 6
Proses Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan pendahuluan (10 menit)
1) Guru meminta salah satu peserta didik memimpin doa bersama
sebelum pembelajaran dimulai.
2) Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat,
bila ada peserta didik yang kurang sehat (sakit) maka guru meminta
peserta didik tersebut untuk beristirahat di UKS.
3) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar
yang menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentang peranan
virus dalam kehidupan sehari-hari.
4) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari
sebelumnya, dengan cara tanya jawab.
43
5) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik
setelah proses pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator
ketercapaian kompetensi) disertai dengan peranan virus.
6) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari, yaitu virus
yang menguntungkan.
7) Guru menjelaskan teknik asesmen untuk kompetensi virus yang
menguntungkan, baik kompetensi sikap (Profil Pelajar Pancasila)
dengan observasi dalam bentuk jurnal, yaitu pengembangan nilai-nilai
karakter virus yang menguntungkan; kompetensi pengetahuan,
menganalisis materi virus yang menguntungkan menggunakan tes
tertulis dan kompetensi terkait keterampilan, yaitu virus yang
menguntungkan dengan menekankan pada pengembangan nilai-nilai
karakter antara lain: bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan
kreatif.
44
Contohnya retrovirus yang digunakan untuk membawa gen normal
yang akan disisipi pada stem cell di dalam sumsum tulang.
3) Di bidang pertanian virus berperan sebagai pengendali hama
serangga. Salah satu kelompok virus, Baculovirus dapat menginfeksi
serangga dan arthropoda lainnya. Baculovirus ditanamkan pada gen
tanaman, sehingga larva serangga yang memakan tanaman tersebut
terinfeksi Baculovirus.
4) Virus digunakan untuk memacu produksi interferon dan antibodi.
Interferon adalah protein yang dihasilkan oleh sel yang terinfeksi
virus berfungsi memacu sel lain yang belum terinfeksi untuk
menghasilkan antivirus.
5) Antibodi adalah protein yang dihasilkan oleh sel limfosit B plasma
pada orang yang terpapar virus. Pemaparan virus yang dilemahkan ke
dalam tubuh akan memacu pembentukan interferon, sehingga tubuh
dapat menghasilkan antivirus.
6) Pemaparan virus yang dilemahkan pun dapat memacu sel limfosit B
plasma untuk menghasilkan antibodi dan juga membuat sel B
memori, sel tersebut akan aktif jika tubuh terpapar virus yang sama
pada pemaparan berikutnya, sel B memori akan berubah menjadi sel
B plasma yang langsung menghasilkan antibodi. Antibodi akan
terbentuk lebih cepat dari pemaparan sebelumnya.
Refleksi
Pelajari materi tentang virus yang menguntungkan. Unsur-unsur yang dinilai
adalah pemahaman tentang materi (asesmen proses) dan kemampuan
mengerjakan tugas (asesmen produk).
Tidak Kurang
No. Materi Menguasai
Menguasai Menguasai
45
1. Peranan virus yang menguntungkan.
Catatan:
Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam
materi yang ditentukan oleh guru maka minta remedial.
Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi
dalam materi yang ditentukan oleh guru maka lanjutkan pembelajaran pada
materi yang lebih kompleks dalam bentuk pengayaan.
46
waktu.
47
“Ya” yang terisi.
48
Pertemuan 7
Proses Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan pendahuluan (10 menit)
1) Guru meminta salah satu peserta didik memimpin doa bersama
sebelum pembelajaran dimulai.
2) Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat,
bila ada peserta didik yang kurang sehat (sakit) maka guru meminta
peserta didik tersebut untuk beristirahat di UKS.
3) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar
yang menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentang
pencegahan virus pada makhluk hidup.
4) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari
sebelumnya, dengan cara tanya jawab.
5) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik
setelah proses pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator
ketercapaian kompetensi) disertai dengan cara mencegah penyebaran
virus.
6) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari, yaitu cara
mencegah penyebaran virus.
7) Guru menjelaskan teknik asesmen untuk kompetensi cara mencegah
penyebaran virus, baik kompetensi sikap (Profil Pelajar Pancasila)
dengan observasi dalam bentuk jurnal, yaitu pengembangan nilai-nilai
karakter cara mencegah penyebaran virus; kompetensi pengetahuan,
menganalisis materi cara mencegah penyebaran virus menggunakan
tes tertulis dan kompetensi terkait keterampilan, yaitu cara mencegah
penyebaran virus dengan menekankan pada pengembangan nilai-nilai
karakter antara lain: bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan
kreatif.
49
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran inti dengan prosedur sebagai
berikut.
Sebelum mempelajari materi tentang cara mencegah penyebaran virus,
peserta didik diminta untuk mengamati gambar pada halaman 18. Guru
juga dapat mengarahkan peserta didik untuk menggunakan fitur Smart
Learning dengan materi yang sedang diajarkan.
Pembelajaran tentang cara mencegah penyebaran virus dapat dipelajari
materi berikut.
1) Sebagaimana yang sudah diuraikan sebelumnya, virus HIV dapat
ditularkan melalui hubungan seksual, transfusi darah, jarum suntik,
dan melalui aliran darah antara ibu dengan janin yang di kandungnya.
Oleh karena itu, pencegahan penyebaran HIV/AIDS dapat dilakukan
dengan beberapa cara, yaitu tidak melakukan seks secara bebas, tidak
menggunakan jarum suntik secara bebas, berhati-hati saat akan
melakukan transfusi darah dan pastikan alat yang digunakan sudah
tersterilisasi, serta meningkatkan iman dan takwa dengan cara
memperdalam ilmu agama.
2) Seperti yang telah diuraikan, bahwa virus jenis corona menyerang
sistem pernapasan melalui droplet maupun cairan penderita. Oleh
karena itu, upaya pencegahannya, yaitu sesering mungkin cuci tangan
menggunakan sabun atau cairan antiseptik; jaga jarak aman dari
siapapun yang mengalami batuk dan bersin; menggunakan masker
jika jarak fisik tidak memungkinkan; tidak menyentuh mata, hidung
atau mulut jika berada di area umum; serta segera ke dokter jika
mengalami gangguan pernapasan seperti flu, batuk, sulit bernapas,
dan demam.
3) Penyediaan air dan sanitasi yang aman serta lingkungan yang bersih
menjadi penting agar mampu melindungi kesehatan manusia dari
penyakit menular (infeksius). Beberapa virus masih dapat aktif pada
air yang terkontaminasi tinja manusia selama berhari-hari atau
berminggu-minggu. Berbagai langkah dapat dilaksanakan untuk
meningkatkan keamanan air seperti melindungi sumber air, mengolah
50
air pada titik distribusi, pengumpulan atau konsumsi dan memastikan
air yang telah diolah disimpan secara aman dan bersih di dalam
wadah tertutup.
4) Mengonsumsi makanan bergizi merupakan salah satu pencegahan
penularan penyakit yang cukup penting. Makanan yang bergizi dapat
memelihara imunitas tubuh. Kandungan vitamin pada buah-buahan
dan sayuran dapat mempercepat pembentukan antibodi tubuh dan
juga dapat melawan radikal bebas.
Refleksi
Pelajari materi tentang cara mencegah penyebaran virus. Unsur-unsur yang
dinilai adalah pemahaman tentang materi (asesmen proses) dan kemampuan
mengerjakan tugas (asesmen produk).
Tidak Kurang
No. Materi Menguasai
Menguasai Menguasai
1. Cara mencegah penyebaran virus
Catatan:
Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam
materi yang ditentukan oleh guru maka minta remedial.
Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi
dalam materi yang ditentukan oleh guru maka lanjutkan pembelajaran pada
51
materi yang lebih kompleks dalam bentuk pengayaan.
52
9. Saya merefleksikan setiap pembelajaran yang saya
lakukan.
53
lingkungan sebagai upaya pencegahan penyebaran virus.
M. Asesmen
1. Asesmen Sikap
Asesmen sikap didasarkan pada hasil refleksi sikap peserta didik dan
pengamatan guru dengan menggunakan lembar observasi yang telah
dilakukan pada proses pembelajaran di setiap aktivitas pembelajaran.
2. Asesmen Pengetahuan
Asesmen pengetahuan dalam pembelajaran Biologi SMA/MA kelas X dibagi
menjadi dua, yaitu penilaian tugas serta penilaian uji kompetensi dan
penilaian semester.
a. Penilaian Tugas
54
Pada buku peserta didik terdapat tugas pendukung untuk meningkatkan
pengetahuan peserta didik berikut format penilaian tugas yang dapat
digunakan.
55
Skor Maksimal Pilihan Ganda : 20 × 1 = 20
Nilai Riil :
3. Asesmen Keterampilan
a. Penilaian Berkelompok
Penilaian berkelompok berupa penilaian diskusi kelompok.
Rubrik Penilaian
Tabel 1.24 Rubrik Penilaian Diskusi Kelompok
No. Aspek Penilaian Skor
0 1 2 3
1. Keaktifan diskusi
a. Aktif memberi masukan pemikiran
b. Mendengarkan pendapat orang lain
2. Kreatifitas diskusi
a. Kreatif dan inovasi dalam diskusi
b. Ide/gagasan adalah original
56
No. Indikator Rubrik
1. Aktif memberi masukan pemikiran 2 = Aktif berpendapat
1.= Kurang aktif
0 = Tidak aktif
Jumlah Skor 25
Nilai =
57
b. Penilaian Presentasi
Rubrik Penilaian
58
4. Keaktifan selama kegiatan 3 = Sangat aktif
presentasi 2 = Cukup aktif
1 = Kurang aktif
0 = Tidak aktif
5. Kreativitas media presentasi 2 = Menggunakan kreasi digital lebih dari 1
(animasi/paint/video/dll)
1 = Menggunakan 1 kreasi digital
(animasi/paint/ video/ dll)
0 = Tidak menggunakan kreasi digital
Nilai =
c. Penilaian Praktikum
59
menganalisis data
7. Menyimpulkan hasil
percobaan
Skor Total
5 = sangat baik
4 = baik
3 = cukup
2 = kurang
1 = sangat kurang
60
2. Pengayaan
O. Proyek
Proyek
Kerjakanlah proyek berikut secara berkelompok!
Kalian telah memahami struktur tubuh virus, komponen-komponen tubuh
virus serta tahapan replikasi virus! Buatlah kelompok-kelompok
beranggotakan 4–5 siswa! Kemudian buatlah rancangan sebuah model
sederhana replikasi virus. Jika memungkinkan buatlah model animasi atau
video replikasi virus dengan komputer. Presentasikan kerja kelompok kalian
di depan kelas.
61
Tabel 1.29 Penilaian Proyek
2. Pelaksanaan
a. Sistematika Penulisan
b. Keakuratan Sumber Data/Informasi
c. Kuantitas Sumber Data
d. Analisis Data
e. Penarikan Kesimpulan
3. Laporan Proyek
a. Performa
b. Presentasi/Penguasaan
62