BIBIR SUMBING
Pembimbing :
dr. Fajar Sidik, Sp.BP - RE
Disusun oleh :
Yossy Melna Aufah
2017730130
Cleft Lip and Cleft Palate atau Orofacial Cleft, yang biasa dikenal
dengan bibir sumbing ada suatu kondisi defek lahir dimana terbentuknya
pembukaan atau belahan yang tidak wajar pada bibir atau palatum.
Terdapat tiga jenis utama defek cleft lip cleft palate yaitu cleft lip (CL)
dimana terjadi belahan hanya pada bibir, cleft palate (CP) dimana terjadi
belahan pada daerah palatum, dan cleft lip palate (CLP), dimana belahan
terjadi menyeluruh dari palatum sampai bibir. Sumbing satu sisi 9 kali
lebih banyak dari pada sumbing pada dua sisi. Sisi kiri lebih sering terjadi
dibanding sisi kanan. Prevalensi bibir sumbing dan lelangit di dunia adalah
9,92 dari 10.000 kelahiran. Sebanyak 65% dari kelainan pada kepala dan
leher adalah bibir sumbing dan lelangit. Insidensinya bervariasi
berdasarkan lokasi geografis, etnik, dan gender. Prevalensi nasional bibir
sumbing di Indonesia adalah 0,2%. Provinsi DKI Jakarta ternyata
menduduki peringkat teratas untuk prevalensi bibir sumbing, yaitu sebesar
13,9‰ jauh di atas angka nasional (2,4‰), sedangkan provinsi lain seperti
Sumatera Selatan (10,6‰), Kep. Riau (9,9‰), Nusa Tenggara Barat
(8,6‰), Nanggroe Aceh Darussalam (7,8‰), menempati urutan
sesudahnya. Prevalensi terendah terdapat di Provinsi Jambi, Kalimantan
Barat, dan Sulawesi Barat masing-masing sebesar 0,4‰. Insidensi bibir
sumbing dan lelangit di Indonesia adalah 7500 per tahun.
Sampai saat ini, cleft lip dan cleft palate belum diketahui
penyebabnya atau bersifat idiopatik. Cleft lip dan cleft palate dicurigai
akibat mutasi pada gen pembentuk rongga mulut dan bibir pada bayi ketika
masa kandungan umur 4 bulan. Mutasi ini menyebabkan gagalnya
penyatuan jaringan yang membentuk palatum dan bibir atas, yang akhirnya
membentuk belahan yang terlihat jelas pada rongga mulut. Namun,
beberapa penelitian terbaru juga mencurigai diet dan pemakaian obat-
obatan pada ibu, kebiasaan merokok, dll. dapat menjadi faktor penyebab
terjadinya cleft lip dan cleft palate.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI
Sumbing adalah terdapatnya celah pada bibir atas akibat
kegagalan organogenesis pada perkembangan embriologi. Kelainan
ini dapat disertai dengan celah pada lelangit yaitu celah pada lelangit
mulut sehingga antara hidung dan mulut terdapat hubungan
langsung.
Bibir sumbing adalah salah satu kelainan bawaan yang paling
umum, dan manajemen memerlukan pendekatan interprofessional
untuk mengatasi kelainan bentuk celah fisik bersama dengan
masalah yang dihasilkan dalam berbicara dan menelan. Banyak jenis
kelainan bentuk bibir sumbing yang dapat terjadi, seringkali
bersamaan dengan celah langit-langit.
Contoh :
L-----L : lokasi sumbing berada di bibir kanan dan kiri, sumbing komplit.
---SHAL : lokasi sumbing komplit pada soft palate, hard palate, alveolus
dan bibir bagian kiri.
2.6 Diagnosis
2.7 Tatalaksana
Penderita dengan celah bibir dan langit-langit memerlukan
perawatan yang ektensif dan rutin. Perawatan dilakukan dalam 4
tahap yaitu sebelum pembedahan awal untuk memperbaiki bentuk
bibir, selama masa gigi geligi sulung, masa gigi geligi bercampur,
dan awal masa gigi geligi tetap.
Untuk menangani masalah penelanan yaitu masuknya bahan
makanan untuk kepentingan pertumbuhan dan perkembangan, maka
dibuatkanlah suatu obturator yang disesuaikan dengan pertumbuhan
tulang maksila untuk membantu fungsi penelanan penderita dan
diharapkan penderita akan mendapatkan bentuk palatum yang seperti
normal agar lidah terbiasa pada posisi fisiologis.
Pembedahan melibatkan beberapa prosedur primer dan
sekunder. Prosedur pembedahan dan waktu pelaksanaannya
bervariasi, tergantung pada tingkat keparahan. Penutupan bibir awal
dilakuakn selama beberapa bulan pertama lalu dianjurkan dengan
perbaikan langitan. Tujuannya adalah untuk mendapatkan
penampilan yang lebih baik, mengurangi insiden penyakit saluran
pernapasan. Prosedur perbaikan sekunder jaringan lunak dan
prosedur ortognatik dapat dilakukan untuk meningkatkan fungsi dan
tampilanestetik.
Berikut adalah tabel penatalaksanaan celah bibir dan langit -
langit:
USIA TINDAKAN
10 minggu Labioplasty