Anis Amalia
Abstrak
Kata kunci : Keberlanjutan Ekonomi, Prinsip Dasar Kegiatan Ekonomi, Keterbatasan Ekonomi, Inklusi
Sosial
Pendahuluan
Dalam mengupas konsep dasar kegiatan ekonomi, kita memasuki ranah yang melibatkan dinamika
kompleks antara sumber daya, produksi, distribusi, dan konsumsi. Pilar-pilar inilah yang membentuk
fondasi bagi pembangunan masyarakat berkelanjutan. Ekonomi sebagai suatu sistem tidak hanya
terbatas pada pertumbuhan ekonomi semata, tetapi juga berkaitan erat dengan kesejahteraan sosial
dan lingkungan.
Melalui artikel ini, kita akan menjelajahi konsep dasar kegiatan ekonomi sebagai landasan utama
dalam menciptakan masyarakat yang mampu bertahan dan berkembang secara berkelanjutan.
Dengan memahami prinsip-prinsip ekonomi yang seimbang dan berkelanjutan, diharapkan kita
dapat membentuk fondasi yang kuat untuk mencapai kemakmuran yang tidak hanya bersifat
temporal, tetapi juga ramah lingkungan dan inklusif secara sosial.
Pembahasan
Bagi masyarakat dan ekonomi inklusif seperti Indonesia maupun di negara lainnya, keseimbangan
antara pembangunan ekonomi, keadilan sosial dan kemajuan serta keberlanjutan ekologi harus
dirumuskan secara jelas. Proses transformasi ini harus dibentuk secara politis serta mengakar di
dalam masyarakat. Isu-isu seperti kebijakan dan hubungan industri, sistem pendidikan, perpajakan
yang adil serta ketimpangan ekonomi memainkan peranan penting dalam hal ini.
Sejak awal 1990-an, Indonesia telah menjadi negara berpendapatan menengah (bawah). Tingkat
pertumbuhan Indonesia, meskipun lebih tinggi dibandingkan mayoritas negara berkembang lainnya,
masih berada di bawah negara-negara Asia Timur yang tumbuh amat dinamis selama beberapa
tahun terakhir, sementara ketimpangan ekonomi meningkat secara signifikan. Pertumbuhan
ekonomi Indonesia dalam dua tahun terakhir berfluktuasi sekitar 5 persen. Menurunnya
pertumbuhan ekonomi di pasar ekspor utama serta melemahnya harga komoditas baru-baru ini
semakin menambah tantangan bagi kinerja ekonomi Indonesia. Namun, beberapa pengamat
mengatakan bahwa hal ini juga memberikan peluang untuk meningkatkan kualitas dan keragaman
investasi di Indonesia. Dalam satu dekade terakhir, tingginya harga komoditas telah mendorong
insentif investasi yang menguntungkan sektor sumber daya dan non-perdagangan (khususnya sektor
real estate), serta merugikan sektor manufaktur dan perdagangan. Sejak 2005, komoditas telah
menggantikan manufaktur sebagai ekspor terbesar Indonesia. Namun ke depan, melemahnya harga
komoditas harus meningkatkan keuntungan relatif dan daya tarik sektor manufaktur Indonesia. Hal
ini dapat membantu Indonesia untuk mengembangkan basis industrinya, menciptakan lebih banyak
lapangan kerja, serta memajukan hubungan industri yang baik sehingga mengurangi ketimpangan
ekonomi dan sosial.
Melalui kerjasama erat dengan mitra kami dari Kemenko PMK, lembaga-lembaga pemerintah terkait
lainnya, serta masyarakat sipil, FES berkomitmen untuk berkontribusi mendukung proses
transformasi ini dengan mempromosikan tiga dimensi keberlanjutan dalam pembangunan Indonesia
baik di tingkat nasional maupun lokal serta dengan meningkatkan akses perempuan, anak muda,
orang lanjut usia, penyandang disabilitas, serta kelompok rentan lainnya untuk mendapatkan
peluang yang setara dalam hidup.
Hal ini tercermin dalam kegiatan Ekonomi masa depan (Economy of Tomorrow); pada debat
mengenai bagaimana menghindari jebakan pendapatan menengah (middle income trap) dengan
mengatasi dampak bergabungnya Indonesia ke Kemitraan Trans-Pasifik; mendukung fondasi
ekonomi hijau; melakukan berbagai road show tentang peranan anak muda dan perempuan dalam
pembangunan karakter bangsa; penelitian terkait akses perempuan kepada program-program pro
rakyat miskin; kamp pemuda nasional; serta pelatihan penyusunan anggaran pro rakyat miskin
dalam pelaksanaan Undang-Undang Desa bagi kepala desa dan aktor lokal lainnya.
Prinsip dasar kegiatan ekonomi melibatkan produksi, distribusi, dan konsumsi sumber daya.
Beberapa prinsip utama meliputi:
2. Keterbatasan Ekonomi
Prinsip keterbatasan ekonomi mencakup konsep-konsep seperti sumber daya yang terbatas,
pilihan, pengorbanan, efisiensi, dan alokasi. Sumber daya yang terbatas mengacu pada
ketersediaan terbatasnya faktor produksi seperti waktu, uang, dan tenaga kerja. Pilihan
muncul karena individu dan masyarakat harus memilih di antara berbagai alternatif yang
ada. Pengorbanan terjadi karena membuat suatu pilihan berarti mengorbankan peluang lain
yang mungkin lebih diinginkan. Efisiensi menekankan pada penggunaan sumber daya
dengan sebaik-baiknya, sementara alokasi berkaitan dengan cara sumber daya dialokasikan
di antara berbagai kebutuhan.
3. Inklusi Sosial
Inklusi sosial adalah konsep yang merujuk pada upaya untuk menciptakan masyarakat yang
lebih adil, setara, dan merata. Inklusi sosial bertujuan untuk memastikan bahwa semua
individu, terlepas dari latar belakang sosial-ekonomi, etnisitas, agama, jenis kelamin, atau
kemampuan, memiliki kesempatan yang sama dalam mengakses sumber daya dan
partisipasi dalam kehidupan sosial, politik, dan ekonomi.
b) Pemberdayaan Individu
Dengan inklusi sosial, individu-individu yang sebelumnya terpinggirkan
memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dan berkontribusi secara penuh
dalam kehidupan sosial dan ekonomi. Ini dapat meningkatkan harga diri,
memperluas jaringan sosial, dan membantu mereka mencapai potensi
penuh mereka.
c) Pertumbuhan Ekonomi
Inklusi sosial juga berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi. Ketika
semua warga memiliki kesempatan yang sama dalam mengakses
pendidikan, pekerjaan, dan peluang bisnis, maka sumber daya manusia
negara akan lebih produktif dan inovatif. Ini menghasilkan peningkatan
kualitas hidup dan penurunan tingkat kemiskinan.
e) Harmoni Antar-Individu
Inklusi sosial juga berkontribusi pada terciptanya harmoni antara individu-
individu dengan beragam latar belakang. Ketika kita saling menghargai dan
menghormati perbedaan, kita dapat hidup berdampingan dengan damai dan
membangun hubungan yang harmonis.
f) Keberlanjutan Lingkungan
Sebagai bagian dari inklusi sosial, keberlanjutan lingkungan juga menjadi
fokus utama. Masyarakat inklusif berupaya untuk mengurangi dampak
negatif terhadap lingkungan dan mempromosikan praktik yang ramah
lingkungan.
4. Berikut pertanyaan-pertanyaan tentang Inklusi Sosial
Apa hubungan antara inklusi sosial dan keadilan sosial?
Inklusi sosial dan keadilan sosial saling terkait erat. Inklusi sosial bertujuan untuk
menciptakan masyarakat yang lebih adil dan setara, di mana semua individu
memiliki hak dan kesempatan yang sama dalam mengakses sumber daya. Keadilan
sosial adalah prinsip yang mengadvokasi pemerataan kesempatan dan distribusi
yang adil dalam masyarakat.
Saat inklusi sosial tercapai, keadilan sosial juga terwujud karena tidak ada lagi
diskriminasi atau ketimpangan yang merugikan kelompok tertentu.
Apa yang dapat kita lakukan untuk mempromosikan inklusi sosial dalam masyarakat
kita?
Ada banyak hal yang dapat kita lakukan untuk mempromosikan inklusi sosial dalam
masyarakat kita, antara lain :
• Menghapuskan segala bentuk diskriminasi dan mendukung hak asasi manusia bagi
semua individu.
Mendorong partisipasi aktif dari semua warga dalam pengambilan keputusan yang
berkaitan dengan kebijakan publik.
• Meningkatkan aksesibilitas terhadap pendidikan, kesehatan, dan peluang
ekonomi.
• Membangun kesadaran dan pemahaman tentang inklusi sosial melalui pendidikan
dan kampanye publik.
Mendorong kolaborasi antara sektor publik, swasta, dan masyarakat sipil untuk
menciptakan kebijakan inklusif.
5. Kesimpulan:
Inklusi sosial adalah fondasi yang penting dalam menciptakan masyarakat yang adil,
setara, dan merata. Melalui inklusi sosial, kita dapat menghapuskan segala bentuk
diskriminasi, memperkuat hak asasi manusia, dan mendorong pemerataan kesempatan
dalam kehidupan sosial, politik, dan ekonomi. Dengan bergerak menuju inklusi sosial,
kita dapat menciptakan masa depan yang lebih baik bagi semua individu dan
memastikan kemajuan yang berkelanjutan untuk seluruh masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.bhuanajaya.desa.id/inklusi-sosial-menuju-masyarakat-yang-lebih-adil-
dan-merata/#:~:text=Inklusi%20sosial%20adalah%20salah%20satu,sosial%2C
%20politik%2C%20dan%20ekonomi
https://indonesia.fes.de/id/program/pembangunan-ekonomi-berkelanjutan
https://www.studocu.com/id/document/universitas-islam-negeri-syarif-hidayatullah-
jakarta/perekonomian-indonesia/keterbatasan-perekonomian-indonesia/46097627