Anda di halaman 1dari 7

Prinsip Dasar Kegiatan Ekonomi

Fondasi Membangun Masyarakat Berkelanjutan

Anis Amalia

STIT Pemalang, Indonesia

Abstrak

Fondasi Membangun Masyarakat Berkelanjutan adalah kumpulan prinsip dasar yang


menjadi landasan utama dalam menjalankan kegiatan ekonomi untuk menciptakan
masyarakat yang seimbang, adil, dan mampu bertahan dalam jangka panjang. Prinsip
keterbatasan sumber daya mendorong pengelolaan yang bijak, sementara prinsip
pilihan alternatif menekankan pada pengambilan keputusan yang cerdas. Hukum
permintaan dan penawaran mencerminkan dinamika pasar, sementara efisiensi dan
produktivitas menjadi kunci pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Prinsip dasar kegiatan ekonomi merupakan landasan bagi pembangunan masyarakat
berkelanjutan. Dalam konteks ini, terdapat prinsip sumber daya terbatas, pilihan
rasional, efisiensi alokasi, dan pengorbanan. Artikel ini mengeksplorasi bagaimana
penerapan prinsip-prinsip ini menjadi fondasi utama dalam membangun masyarakat
yang mampu mengelola sumber daya secara berkelanjutan. Fokus pada efisiensi
penggunaan sumber daya dan alokasi yang bijak menjadi kunci untuk mencapai tujuan
pembangunan jangka panjang. Dengan memahami prinsip-prinsip ini, masyarakat
dapat mengembangkan model ekonomi yang tidak hanya memberikan manfaat
ekonomi tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan sosial.

Kata kunci : Keberlanjutan Ekonomi, Prinsip Dasar Kegiatan Ekonomi, Keterbatasan Ekonomi, Inklusi
Sosial
Pendahuluan

Dalam mengupas konsep dasar kegiatan ekonomi, kita memasuki ranah yang melibatkan dinamika
kompleks antara sumber daya, produksi, distribusi, dan konsumsi. Pilar-pilar inilah yang membentuk
fondasi bagi pembangunan masyarakat berkelanjutan. Ekonomi sebagai suatu sistem tidak hanya
terbatas pada pertumbuhan ekonomi semata, tetapi juga berkaitan erat dengan kesejahteraan sosial
dan lingkungan.

Melalui artikel ini, kita akan menjelajahi konsep dasar kegiatan ekonomi sebagai landasan utama
dalam menciptakan masyarakat yang mampu bertahan dan berkembang secara berkelanjutan.
Dengan memahami prinsip-prinsip ekonomi yang seimbang dan berkelanjutan, diharapkan kita
dapat membentuk fondasi yang kuat untuk mencapai kemakmuran yang tidak hanya bersifat
temporal, tetapi juga ramah lingkungan dan inklusif secara sosial.

Pembahasan

 Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan

Bagi masyarakat dan ekonomi inklusif seperti Indonesia maupun di negara lainnya, keseimbangan
antara pembangunan ekonomi, keadilan sosial dan kemajuan serta keberlanjutan ekologi harus
dirumuskan secara jelas. Proses transformasi ini harus dibentuk secara politis serta mengakar di
dalam masyarakat. Isu-isu seperti kebijakan dan hubungan industri, sistem pendidikan, perpajakan
yang adil serta ketimpangan ekonomi memainkan peranan penting dalam hal ini.

Sejak awal 1990-an, Indonesia telah menjadi negara berpendapatan menengah (bawah). Tingkat
pertumbuhan Indonesia, meskipun lebih tinggi dibandingkan mayoritas negara berkembang lainnya,
masih berada di bawah negara-negara Asia Timur yang tumbuh amat dinamis selama beberapa
tahun terakhir, sementara ketimpangan ekonomi meningkat secara signifikan. Pertumbuhan
ekonomi Indonesia dalam dua tahun terakhir berfluktuasi sekitar 5 persen. Menurunnya
pertumbuhan ekonomi di pasar ekspor utama serta melemahnya harga komoditas baru-baru ini
semakin menambah tantangan bagi kinerja ekonomi Indonesia. Namun, beberapa pengamat
mengatakan bahwa hal ini juga memberikan peluang untuk meningkatkan kualitas dan keragaman
investasi di Indonesia. Dalam satu dekade terakhir, tingginya harga komoditas telah mendorong
insentif investasi yang menguntungkan sektor sumber daya dan non-perdagangan (khususnya sektor
real estate), serta merugikan sektor manufaktur dan perdagangan. Sejak 2005, komoditas telah
menggantikan manufaktur sebagai ekspor terbesar Indonesia. Namun ke depan, melemahnya harga
komoditas harus meningkatkan keuntungan relatif dan daya tarik sektor manufaktur Indonesia. Hal
ini dapat membantu Indonesia untuk mengembangkan basis industrinya, menciptakan lebih banyak
lapangan kerja, serta memajukan hubungan industri yang baik sehingga mengurangi ketimpangan
ekonomi dan sosial.

Melalui kerjasama erat dengan mitra kami dari Kemenko PMK, lembaga-lembaga pemerintah terkait
lainnya, serta masyarakat sipil, FES berkomitmen untuk berkontribusi mendukung proses
transformasi ini dengan mempromosikan tiga dimensi keberlanjutan dalam pembangunan Indonesia
baik di tingkat nasional maupun lokal serta dengan meningkatkan akses perempuan, anak muda,
orang lanjut usia, penyandang disabilitas, serta kelompok rentan lainnya untuk mendapatkan
peluang yang setara dalam hidup.

Hal ini tercermin dalam kegiatan Ekonomi masa depan (Economy of Tomorrow); pada debat
mengenai bagaimana menghindari jebakan pendapatan menengah (middle income trap) dengan
mengatasi dampak bergabungnya Indonesia ke Kemitraan Trans-Pasifik; mendukung fondasi
ekonomi hijau; melakukan berbagai road show tentang peranan anak muda dan perempuan dalam
pembangunan karakter bangsa; penelitian terkait akses perempuan kepada program-program pro
rakyat miskin; kamp pemuda nasional; serta pelatihan penyusunan anggaran pro rakyat miskin
dalam pelaksanaan Undang-Undang Desa bagi kepala desa dan aktor lokal lainnya.

1. Prinsip Dasar Kegiatan Ekonomi

Prinsip dasar kegiatan ekonomi melibatkan produksi, distribusi, dan konsumsi sumber daya.
Beberapa prinsip utama meliputi:

1) Kelangkaan Sumber Daya


Sumber daya terbatas, sehingga pilihan harus dibuat mengenai penggunaannya.
2) Pertukaran
Manusia cenderung berpartisipasi dalam pertukaran barang dan jasa untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan.
3) Pertumbuhan dan Inovasi
Ekonomi dapat tumbuh melalui peningkatan produksi dan inovasi teknologi.
4) Pertimbangan Marginal
Keputusan ekonomi didasarkan pada pertimbangan margin, yaitu pertimbangan tambahan
dari satu unit tambahan.
5) Incentive
Orang cenderung merespon insentif ekonomi, seperti imbalan atau hukuman, dalam
pengambilan keputusan.
6) Efisiensi dan Distribusi
Mengoptimalkan penggunaan sumber daya untuk mencapai efisiensi dan
mempertimbangkan distribusi hasil secara adil.

2. Keterbatasan Ekonomi
Prinsip keterbatasan ekonomi mencakup konsep-konsep seperti sumber daya yang terbatas,
pilihan, pengorbanan, efisiensi, dan alokasi. Sumber daya yang terbatas mengacu pada
ketersediaan terbatasnya faktor produksi seperti waktu, uang, dan tenaga kerja. Pilihan
muncul karena individu dan masyarakat harus memilih di antara berbagai alternatif yang
ada. Pengorbanan terjadi karena membuat suatu pilihan berarti mengorbankan peluang lain
yang mungkin lebih diinginkan. Efisiensi menekankan pada penggunaan sumber daya
dengan sebaik-baiknya, sementara alokasi berkaitan dengan cara sumber daya dialokasikan
di antara berbagai kebutuhan.

 Keterbatasan Perekonomian Indonesia


Perekonomian Indonesia memiliki banyak potensi, namun juga menghadapi banyak
keterbatasan, Beberapa di antaranya adalah:
1. Infrastruktur yang kurang baik: Infrastruktur di Indonesia masih kurang memadai,
terutama dalam hal jaringan transportasi, listrik, dan air bersih. Ini menyebabkan
biaya produksi yang lebih tinggi dan kurangnya akses pasar bagi perusahaan.
2. Kualitas sumber daya manusia yang rendah: Pendidikan dan pelatihan yang kurang
baik membuat sumber daya manusia di Indonesia kurang berkualitas dan kurang
siap untuk menghadapi persaingan global.
3. Ketergantungan pada sektor sumber daya alam: Sektor sumber daya alam, terutama
minyak bumi, gas alam, dan tambang, masih menjadi penopang utama
perekonomian Indonesia. Ini menyebabkan ketergantungan yang tinggi terhadap
harga komoditas global dan menimbulkan risiko fluktuasi harga.
4. Korupsi dan praktik bisnis tidak adil: Korupsi dan praktik bisnis yang tidak adil masih
merupakan masalah yang besar bagi perekonomian Indonesia. Ini menyebabkan
kurangnya keyakinan investor dan menghambat pertumbuhan ekonomi.
5. Pengangguran dan kemiskinan tinggi: Angka pengangguran dan kemiskinan masih
tinggi di Indonesia, meskipun ada pertumbuhan ekonomi. Ini menjadi tantangan
bagi pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Untuk mengatasi keterbatasan-keterbatasan ini, pemerintah Indonesia harus terus berupaya


untuk meningkatkan infrastruktur, memperbaiki kualitas sumber daya manusia, dan
mengurangi ketergantungan perekonomian pada sektor sumber daya alam. Ini harus
dilakukan dengan memperkuat sistem anti-korupsi dan memperbaiki praktik bisnis yang adil.
Pemerintah juga harus berupaya untuk meningkatkan lapangan kerja dan mengurangi angka
kemiskinan.
In conclusion, perekonomian Indonesia memiliki banyak potensi, namun juga menghadapi
banyak keterbatasan. Pemerintah harus terus berupaya untuk mengatasi keterbatasan-
keterbatasan ini dan membuat perekonomian lebih kuat dan stabil. Dengan demikian,
Indonesia dapat menjadi salah satu perekonomian terkuat di dunia dan meningkatkan
kualitas hidup masyarakat.

Langkah-langkah yang harus diambil oleh pemerintah untuk memperkuat perekonomian


Indonesia antara lain adalah memperbaiki sistem perpajakan, memperkuat sistem
perbankan dan keuangan, meningkatkan investasi dalam sektor manufaktur dan teknologi,
serta meningkatkan akses pasar bagi perusahaan-perusahaan kecil dan menengah.
Pemerintah juga harus memastikan bahwa regulasi dan peraturan yang ada mendukung
pertumbuhan ekonomi dan tidak membatasi aktivitas bisnis.

3. Inklusi Sosial
Inklusi sosial adalah konsep yang merujuk pada upaya untuk menciptakan masyarakat yang
lebih adil, setara, dan merata. Inklusi sosial bertujuan untuk memastikan bahwa semua
individu, terlepas dari latar belakang sosial-ekonomi, etnisitas, agama, jenis kelamin, atau
kemampuan, memiliki kesempatan yang sama dalam mengakses sumber daya dan
partisipasi dalam kehidupan sosial, politik, dan ekonomi.

Prinsip inklusi sosial mencakup aspek-aspek seperti penghapusan diskriminasi, peningkatan


aksesibilitas, penguatan hak asasi manusia, promosi keadilan sosial, dan pemerataan
kesempatan. Dengan menciptakan masyarakat yang inklusif, kita dapat membangun fondasi
yang kuat untuk tercapainya keberlanjutan dan kemajuan jangka panjang.
a. Manfaat Inklusi Sosial
Inklusi sosial memiliki banyak manfaat, baik bagi individu maupun masyarakat secara
keseluruhan. Berikut adalah beberapa manfaat utama inklusi sosial:
a) Keadilan dan Kesetaraan
Inklusi sosial mengedepankan prinsip keadilan dan kesetaraan dalam
masyarakat. Dengan mengurangi kesenjangan sosial dan menghapuskan
diskriminasi, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih adil bagi semua
warga.

b) Pemberdayaan Individu
Dengan inklusi sosial, individu-individu yang sebelumnya terpinggirkan
memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dan berkontribusi secara penuh
dalam kehidupan sosial dan ekonomi. Ini dapat meningkatkan harga diri,
memperluas jaringan sosial, dan membantu mereka mencapai potensi
penuh mereka.

c) Pertumbuhan Ekonomi
Inklusi sosial juga berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi. Ketika
semua warga memiliki kesempatan yang sama dalam mengakses
pendidikan, pekerjaan, dan peluang bisnis, maka sumber daya manusia
negara akan lebih produktif dan inovatif. Ini menghasilkan peningkatan
kualitas hidup dan penurunan tingkat kemiskinan.

d) Kehidupan Sosial yang Lebih Berkualitas


Dalam masyarakat inklusif, kolaborasi dan kerjasama menjadi nilai yang
dijunjung tinggi. Semua warga saling mendukung dan bekerja bersama
untuk mencapai tujuan bersama. Inklusi sosial menghasilkan hubungan
sosial yang lebih kuat dan kohesif, serta kehidupan sosial yang lebih
berkualitas.

e) Harmoni Antar-Individu
Inklusi sosial juga berkontribusi pada terciptanya harmoni antara individu-
individu dengan beragam latar belakang. Ketika kita saling menghargai dan
menghormati perbedaan, kita dapat hidup berdampingan dengan damai dan
membangun hubungan yang harmonis.

f) Keberlanjutan Lingkungan
Sebagai bagian dari inklusi sosial, keberlanjutan lingkungan juga menjadi
fokus utama. Masyarakat inklusif berupaya untuk mengurangi dampak
negatif terhadap lingkungan dan mempromosikan praktik yang ramah
lingkungan.
4. Berikut pertanyaan-pertanyaan tentang Inklusi Sosial
 Apa hubungan antara inklusi sosial dan keadilan sosial?
Inklusi sosial dan keadilan sosial saling terkait erat. Inklusi sosial bertujuan untuk
menciptakan masyarakat yang lebih adil dan setara, di mana semua individu
memiliki hak dan kesempatan yang sama dalam mengakses sumber daya. Keadilan
sosial adalah prinsip yang mengadvokasi pemerataan kesempatan dan distribusi
yang adil dalam masyarakat.

Saat inklusi sosial tercapai, keadilan sosial juga terwujud karena tidak ada lagi
diskriminasi atau ketimpangan yang merugikan kelompok tertentu.

 Bagaimana inklusi sosial berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan?


Inklusi sosial adalah salah satu fondasi pembangunan berkelanjutan. Dengan
menciptakan masyarakat yang inklusif, kita dapat memastikan bahwa semua
individu dapat berpartisipasi secara penuh dalam kehidupan sosial, politik, dan
ekonomi. Hal ini menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, mitigasi
perubahan iklim, dan pelestarian lingkungan untuk generasi mendatang.

 Apa yang dapat kita lakukan untuk mempromosikan inklusi sosial dalam masyarakat
kita?
Ada banyak hal yang dapat kita lakukan untuk mempromosikan inklusi sosial dalam
masyarakat kita, antara lain :
• Menghapuskan segala bentuk diskriminasi dan mendukung hak asasi manusia bagi
semua individu.
Mendorong partisipasi aktif dari semua warga dalam pengambilan keputusan yang
berkaitan dengan kebijakan publik.
• Meningkatkan aksesibilitas terhadap pendidikan, kesehatan, dan peluang
ekonomi.
• Membangun kesadaran dan pemahaman tentang inklusi sosial melalui pendidikan
dan kampanye publik.

Mendorong kolaborasi antara sektor publik, swasta, dan masyarakat sipil untuk
menciptakan kebijakan inklusif.

 Bagaimana inklusi sosial dapat membantu pengentasan kemiskinan?


Inklusi sosial memiliki peran penting dalam pengentasan kemiskinan. Dengan
memberikan kesempatan yang sama kepada semua individu untuk mengakses
pendidikan berkualitas, pelatihan keterampilan, dan pekerjaan yang layak, inklusi
sosial dapat mengurangi tingkat kemiskinan. Selain itu, inklusi sosial juga merupakan
upaya untuk mengurangi kesenjangan sosial dan pemerataan distribusi kekayaan.

 Apa yang dimaksud dengan “marginalisasi” dalam konteks inklusi sosial?


“Marginalisasi” merujuk pada proses di mana individu atau kelompok dikecualikan
atau terpinggirkan dari kehidupan sosial dan kesempatan yang diakui oleh
masyarakat sebagai dasar yang adil. Marginalisasi berkaitan erat dengan
ketidakadilan sosial dan pengabaian hak asasi manusia. Inklusi sosial berupaya untuk
mengatasi marginalisasi melalui upaya yang komprehensif dan berkelanjutan.
 Bagaimana inklusi sosial dapat memengaruhi kesehatan masyarakat?
Inklusi sosial berdampak pada kesehatan masyarakat dalam berbagai cara. Ketika
semua warga memiliki akses yang sama terhadap layanan kesehatan, pendidikan
tentang kesehatan, dan lingkungan yang aman, maka tingkat kesehatan masyarakat
secara keseluruhan akan meningkat. Inklusi sosial juga dapat mengurangi stigma dan
diskriminasi terhadap individu dengan gangguan kesehatan mental atau fisik,
sehingga memungkinkan mereka untuk mendapatkan dukungan yang mereka
butuhkan.

5. Kesimpulan:
Inklusi sosial adalah fondasi yang penting dalam menciptakan masyarakat yang adil,
setara, dan merata. Melalui inklusi sosial, kita dapat menghapuskan segala bentuk
diskriminasi, memperkuat hak asasi manusia, dan mendorong pemerataan kesempatan
dalam kehidupan sosial, politik, dan ekonomi. Dengan bergerak menuju inklusi sosial,
kita dapat menciptakan masa depan yang lebih baik bagi semua individu dan
memastikan kemajuan yang berkelanjutan untuk seluruh masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.bhuanajaya.desa.id/inklusi-sosial-menuju-masyarakat-yang-lebih-adil-
dan-merata/#:~:text=Inklusi%20sosial%20adalah%20salah%20satu,sosial%2C
%20politik%2C%20dan%20ekonomi

https://indonesia.fes.de/id/program/pembangunan-ekonomi-berkelanjutan

https://www.studocu.com/id/document/universitas-islam-negeri-syarif-hidayatullah-
jakarta/perekonomian-indonesia/keterbatasan-perekonomian-indonesia/46097627

Anda mungkin juga menyukai