Melinda Puspita Sari - 41152010210028 - 5 A5 Manajemen - MAKALAH MSDMI
Melinda Puspita Sari - 41152010210028 - 5 A5 Manajemen - MAKALAH MSDMI
Disusun Oleh :
Melinda Puspita Sari
41152010210028
5-A5 Manajemen
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu guna memenuhi
Tugas Makalah mata kuliah Manajemen Manajemen SDM Internasional dengan materi
“Permasalahan Tenaga Kerja Indonesia di Taiwan “.
Dalam penyusunan makalah ini, saya mendapatkan bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak. Untuk itu pada kesempatan ini, saya mengucapkan terimakasih khususnya kepada Ibu Dr.
Supritiwaningsih, S.E., M.M. Selaku dosen pengampu mata kuliah Manajemen SDM Internasional
Saya menyadari bahwa dalam penyususnan makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran untuk membangun makalah ini
menjadi lebih baik.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUN
1.1 Latar Belakang
Sumber daya manusia (SDM) merujuk pada sumber daya yang terkait dengan tenaga
kerja atau karyawan yang bekerja dalam suatu organisasi. SDM mencakup berbagai aspek
terkait dengan tenaga kerja, termasuk kualifikasi, pengalaman, keterampilan,
pengetahuan, dan keahlian yang dimiliki oleh karyawan. Secara lebih luas, sumber daya
manusia juga mencakup proses manajemen dan pengelolaan tenaga kerja di dalam
organisasi, termasuk rekrutmen, seleksi, pelatihan, pengembangan, manajemen kinerja,
dan penggajian karyawan.
Tujuan utama dari manajemen sumber daya manusia adalah untuk memastikan bahwa
organisasi memiliki tenaga kerja yang berkualitas, terampil, dan produktif yang dapat
membantu mencapai tujuan bisnis dan meningkatkan kinerja organisasi. Manajemen
sumber daya manusia juga bertujuan untuk memastikan kesejahteraan dan kepuasan
karyawan, serta mempromosikan lingkungan kerja yang sehat dan aman bagi semua
karyawan. Penting untuk dicatat bahwa sumber daya manusia bukanlah sekedar angka
atau data statistik, tetapi merupakan individu yang memiliki peran dan kontribusi penting
dalam mencapai kesuksesan organisasi. Oleh karena itu, manajemen sumber daya
manusia harus memperlakukan karyawan sebagai aset penting yang harus dikelola
dengan baik dan didukung dalam pengembangan karir mereka
Ekspatriat memiliki berbagai macam pengertian. Ada yang mengartikan kalau
ekspatriat adalah pekerja asing pada suatu negara, ada juga yang menyebut ekspatriat
sebagai orang asing pada suatu negara, entah untuk bekerja ataupun melakukan aktivitas
lain dalam waktu tertentu.
Tenaga Kerja Indonesia (TKI) merupakan program pemerintah yang bertujuan meningkatkan
kualitas sumber daya manusia melalui pelatihan dan praktek demi peningkatan
kesejahteraan TKI dan keluarganya dengan memanfaatkan kesempatan kerja internasional yang
tersedia. TKI adalah sebutan bagi warga negara Indonesia yang bekerja di luar negeri .
Taiwan adalah salah satu Negara di Asia Timur yang bertetangga dengan Tiongkok.
Terkadang Taiwan juga disebut sebagai State Country dikarenakan hampir semua Negara di dunia
tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Negara Taiwan itu sendiri. Hampir semua
negara di dunia menjalankan One China policy yang di mana berarti hanya mengakui satu China
yaitu People’s Republic of China. Hubungan Taiwan dan Tiongkok sendiri selalu terdapat naik
dan turun setiap perbedaan kepemimpinan. Namun Tiongkok sendiri bagi Taiwan merupakan
patner ekonomi utama dan juga negara bertetangga yang dimana memiliki pengaruh besar
terhadap kebijakan internasional Taiwan. Saat ini, Taiwan menjadi negara/wilayah dengan
jumlah TKI tercatat ada sebanyak 46.954 TKI yang bekerja di Taiwan.
1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan dalam penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui berapa banyak TKI yang bekerja di Taiwan
2. Untuk mengetahui apa penyebab terjadinya permasalahan TKI di Taiwan
3. Untuk mengetahui bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan
TKI yang terjadi di Taiwan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Tahun demi t ahun, jumlah TKI Indonesia yang bekerja di Taiwan terus
meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa Taiwan masih menjadi dest inasi yang
menarik bagi pekerja migran I ndonesia. Faktor-faktor sepert i kesempat an kerja
yang luas, bayaran yang t inggi, dan kemudahan dalam proses migrasi menjad i
beberapa faktor yang mendukung pertumbuhan jumlah TKI di Taiwan. Tidak
hanya di sektor domest ik, TKI Indonesia di Taiwan juga bekerj a di berbagai
sektor industri. Mulai dari sektor manufaktur, pertanian, hingga teknologi
informasi. Hal ini menunjukkan bahwa kesempat an kerja di Taiwan sangat luas
dan memungkinkan TKI Indonesia untuk mengeksplorasi potensi mereka di
berbagai bidang. Baik di sektor domest ik maupun industri, kendala bahasa
seringkali menjadi t ant angan bagi TKI Indonesia di Taiwan. Bahasa Mandarin
yang digunakan di Taiwan berbeda dengan Bahasa Indonesia, sehingga
memer lukan waktu dan usaha unt uk mempelajari bahasa t ersebut. Namun, hal
3
ini bisa diatasi dengan belajar bahasa Mandarin sejak awal dan mengasah
kemampuan berkomunikasi.
4
2.2 Penyebab permasalahan TKI di Taiwan
Hal ini didukung oleh banyaknya sumber daya manusia terutama tenaga kerja asing yang
memiliki latar belakang berpendidikan tinggi dan berketerampilan khusus, membuat Taiwan
memiliki keunggulan daya saing di level global. Taiwan menganut sistem perekonomian terbuka
yang membuat naiknya perekonomian di negara ini bergantung pada perdagangan internasional
dan aliran modal asing. Selain itu rendahnya tarif perpajakan dan kebebasan berinvestasi di negara
Taiwan menjadikan negara tersebut mudah untuk mendapatkan modal asing dari kegiatan impor.
TKI atau Tenaga Kerja Indonesia menjadi salah satu profesi yang banyak diminati karena bisa
memberikan penghasilan yang lebih besar dibandingkan dengan bekerja di dalam negeri. Beberapa
negara seperti Malaysia, Singapura, Taiwan, Hongkong, Korea 5 Selatan dan Timur Tengah
menjadi destinasi utama para TKI. Namun, di samping keuntungan yang didapat, TKI juga sering
mengalami berbagai kendala dan permasalahan saat bekerja di luar negeri. Berikut adalah beberapa
permasalahan yang sering dialami oleh TKI di Taiwan:
Pelanggaran Hak Asasi Manusia Banyak TKI di Taiwan yang mengalami pelanggaran hak
asasi manusia seperti pelecehan seksual, kerja paksa, diskriminasi, dan perlakuan kasar. Hal
ini terjadi karena adanya perbedaan budaya, hukum, dan kebijakan di negara tujuan. Meski
sebenarnya, pemerintah Taiwan memiliki undang-undang yang melindungi hak asasi
manusia, namun masih banyak TKI yang tidak mendapatkan perlindungan tersebut.
Upah Rendah dan Jam Kerja yang Panjang Meski di Taiwan terdapat undang-undang yang
mengatur upah minimum dan jam kerja, namun seringkali hal tersebut tidak berlaku bagi
para TKI. Mereka seringkali harus bekerja lebih dari 12 jam sehari dan tidak mendapatkan
upah yang layak. Selain itu, para TKI juga tidak memiliki hak untuk mendapatkan asuransi
kesehatan dan cuti yang layak.
Kontrak Kerja yang Tidak Jelas Tidak semua TKI mendapatkan kontrak kerja yang jelas
dan transparan. Hal ini membuat para TKI tidak memiliki jaminan akan hak mereka selama
bekerja di Taiwan. Selain itu, banyak juga agen tenaga kerja ilegal yang tidak bertanggung
5
jawab dan menipu para TKI dengan memberikan kontrak yang tidak sesuai dengan
kenyataan.
Persaingan yang Ketat Di Taiwan, persaingan kerja sangat ketat dan para TKI harus
bersaing dengan tenaga kerja dari berbagai negara lainnya. Hal ini membuat para TKI harus
bekerja dengan lebih keras dan lebih 6 efektif agar bisa mempertahankan pekerjaannya dan
tidak dipecat oleh majikan mereka.
Kurangnya Akses Pendidikan dan Pelatihan Banyak TKI di Taiwan yang tidak
mendapatkan akses pendidikan dan pelatihan yang layak. Hal ini membuat para TKI sulit
untuk meningkatkan kemampuan dan kualitas kerja mereka. Selain itu, kurangnya akses
pendidikan dan pelatihan juga membuat para TKI tidak bisa beradaptasi dengan cepat
terhadap perubahan teknologi dan tuntutan pasar kerja.
Masalah Kesehatan Banyak TKI di Taiwan yang tidak mendapatkan akses kesehatan yang
layak. Hal ini membuat para TKI seringkali tidak mendapatkan pengobatan yang tepat saat
sakit atau mengalami kecelakaan kerja. Selain itu, kurangnya akses kesehatan juga
membuat para TKI sulit untuk memenuhi kebutuhan gizi dan mengalami stres yang
berlebihan.
Perlakuan yang Tidak Layak dari Majikan Banyak TKI di Taiwan yang mengalami
perlakuan yang tidak layak dari majikan mereka seperti dijadikan budak modern, diancam,
dipaksa, dan diintimidasi. Hal ini membuat para TKI merasa tidak aman dan nyaman
selama bekerja di Taiwan . Meski demikian, banyak juga TKI yang tidak berani
melaporkan hal tersebut karena takut kehilangan pekerjaannya atau dideportasi dari
Taiwan.
Persoalan Hukum TKI di Taiwan juga sering mengalami persoalan hukum seperti masalah
visa, keimigrasian, dan pelanggaran hukum lainnya. Hal ini terjadi karena banyak TKI yang
tidak memahami aturan hukum di Taiwan atau karena terdapat perbedaan hukum antara
Taiwan dan Indonesia. Akibatnya, banyak TKI yang terpaksa tinggal di Taiwan secara
ilegal atau bahkan dipenjara karena melanggar hukum.
6
2.3 Upaya mengatasi permasalahan TKI yang bekerja di Taiwan
Tidak bisa kita pungkiri bahwa ketersediaan lapangan kerja di Indonesia masih terbatas.
Hal ini terjadi bersamaan dengan tenaga kerja yang kian bertambah setiap tahunnya sehingga salah
satu upaya mengatasi hal ini adalah dengan mengirim beberapa Tenaga Kerja Indonesia ke luar
negeri melalui kebijakan-kebijakan yang ada.
Indonesia dinyatakan sebagai salah satu negara penyumbang utama dalam meningkatkan
migran pencari kerja ke luar negeri. BNP2TKI (Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan
Tenaga Kerja Indonesia) menyatakan bahwa terdapat 2,5 juta tenaga kerja Indonesia (TKI) yang
bekerja di luar negeri pada rentang tahun 2011-2016 dan beberapa dari mereka tersebar di Asia
Tenggara (Hong kong, Malaysia, Singapura, Taiwan) dan Asia Timur (Kuwait, Saudia Arabia, Uni
Emirat Arab).
Akan tetapi, dalam pelaksanaannya, ditemukan beberapa kasus yang melibatkan tenaga
kerja ini, di antaranya adalah kasus pembunuhan, penganiayaan, gaji yang tidak kunjung dibayar,
penipuan oleh beberapa agen penyalur jasa tenaga kerja, pemutusan hubungan kerja secara sepihak
sebelum berakhirnya masa perjanjian kerja yang telah disepakati sebelumnya, dan masih banyak
lagi.
Oleh karena itu, dapat kita lihat bahwa penanganan kasus yang melibatkan TKI di luar
negeri ini sudah sepatutnya mendapat perhatian besar dari pemerintah. Hal ini juga memberikan
penekanan pada pemerintah negara untuk melaksanakan perannya dalam memberikan
perlindungan hukum bagi tenaga kerja Indonesia yang berada di luar negeri. Maka dengan hal ini,
kita harus mengetahui upaya apa saja yang dapat dilakukan untuk melindungi tenaga kerja
Indonesia yang berada di luar negeri.
Perlindungan yang dilakukan kepada pekerja mingran Indonesia di luar negeri pada
dasarnya memiliki dua sisi yang saling mempengaruhi satu sama lain. Elemen pertama adalah
elemen yang berasal dari tenaga kerja itu sendiri, lebih tepatnya kesiagaan dari tenaga kerja
tersebut dalam menghadapi lingkungan pekerjaan mereka di negara yang dituju.
7
Pekerja yang akan akan dikirim ke luar negeri hendaknya dapat memahami hak-hak yang
mereka miliki dan bagaimana cara mempertahankan hak-hak tersebut sehingga menjadi lebih
mudah bagi mereka untuk melindungi diri mereka dari tindakan-tindakan yang merugikan.
Sedangkan elemen kedua adalah elemen yang sifatnya eksternal, yaitu kondisi yang dapat
memberikan perlindungan bagi para pekerja tersebut dan menjadi tanggung jawab negara untuk
mewujudkan hal ini sehingga permasalahan-permasalahan yang melibatkan tenaga kerja Indonesia
di luar negeri dapat diminimalisasi atau bahkan dimusnahkan.
Selain itu, melihat bagaimana kasus yang melibatkan TKI migran ini masih saja ditemukan
menunjukkan bahwa upaya-upaya untuk merespon hal ini perlu segera dilakukan oleh negara
karena sudah menjadi kewajiban negara untuk menjamin dan melindungi hak asasi warga
negaranya, baik yang berada di dalam, maupun luar negeri berdasarkan pada persamaan hak,
demokrasi, keadilan sosial, kesetaraan dan keadilan gender, anti diskriminasi, dan anti
perdagangan manusia. Beberapa upaya yang dapat dilakukan negara untuk melindungi Tenaga
Kerja Indonesia (TKI) yang berada di luar negeri (Taiwan) adalah:
Dalam upayanya melindungi TKI yang bermasalah di luar negeri, perwakilan RI dapat
memberikan bantuan konsultasi hukum berupa perwakilan RI yang melakukan kerja sama dengan
pengacara untuk memberikan sejumlah arahan kepada TKI yang akan menghadapi proses hukum.
Hal ini mencakup sistem hukum negara setempat, hukum acara, dan saran-saran terkait bagaimana
bersikap dan berperilaku selama menjalani proses hukum yang nantinya akan mempengaruhi
keputusan pengadilan.
Perwakilan RI dapat memberikan bantuan untuk memenuhi beberapa kebutuhan pokok, seperti
bahan makanan, kebutuhan pokok Kesehatan, dan peralatan ibadah. Tidak hanya itu, Perwakilan
RI juga dapat memberikan bantuan berupa layanan Kesehatan atau psiko-sosial kepada TKI yang
sedang berada di bawah tekanan untuk memberikan bantuan moral agar mereka dapat mengatasi
masalah yang mereka hadapi secara psikologis.
8
Meningkatkan Kualitas Dari Tenaga Kerja
Fakta di lapangan menunjukkan bahwa kualitas tenaga kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri
dapat dikatakan lebih rendah jika dibandingkan dengan pekerja penduduk asli. Hal ini
menunjukkan bahwa sudah menjadi sebuah keharusan bagi masyarakat dan pemerintah untuk
selalu berusaha meningkatkan kualitas tenaga kerja. Upaya peningkatan kualitas tenaga kerja ini
dibagi menjadi dua jenis, yaitu jalur formal dan informal. informal dapat berupa sekolah umum,
sekolah kejuruan, dan kursus kursus. sedangkan jalur nonformal dapat berupa latihan kerja.
Pemerintah RI, utamanya kementerian luar negeri, harus selalu berupaya untuk melakukan
perlindungan terhadap TKI di luar negeri dengan menggunakan pendekatan secara politis, yaitu
menjalin kerja sama atau hubungan diplomatis dengan negara penerima tenaga kerja, organisasi
internasional, dan organisasi keagamaan.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari berbagai permasalahan yang dihadapi oleh Tenaga Kerja Indonesia (TKIP) di
Taiwan, dapat disimpulkan bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan oleh
pemerintah dan masyarakat Indonesia untuk melindungi hak-hak para TKI. Pemerintah
Indonesia harus lebih proaktif dalam membantu para TKI dan memastikan bahwa mereka
mendapatkan perlindungan yang layak di negara tujuan. Di samping itu, masyarakat Indonesia
juga harus lebih peduli dengan kondisi para TKI dan berupaya untuk membantu mereka
menghadapi berbagai permasalahan yang dihadapi. Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya,
upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah yaitu memberikan bantuan hukum, memberikan
bantuan kemanusiaan, meningkatkan kualitas dari tenaga kerja, dan melindungi Tenaga Kerja
Indonesia (TKI) secara politis. Serta pemerintah harus memastikan bahwa upaya tersebut harus
dapat terealisasikan.
10
DAFTAR PUSTAKA
https://kumparan.com/rikha-oktaviani/upaya-perlindungan-pekerja-migran-indonesia-di-
luar-negeri-1y71vzExmMr
https://www.talenta.co/blog/peran-sdm-msdm-fungsi-manajemen-sumber-daya-
manusiaadalah/#:~:text=Secara%20umum%20apa%20itu%20pengertian,yang%20ada%
20di%20sebuah%20negara
https://jangkargroups.co.id/jumlah-tki-di-taiwan-2022/
11