Anda di halaman 1dari 15

Header halaman: [Judul Dipersingkat hingga 50 Karakter] 1

MAKALAH

SENI PERTUNJUKAN

OLEH:

Nama: Diva Amanda

Kelas: XI MIA 2

Mata pelajaran: Seni Budaya

Guru: Bety Patty

SMA NEGERI 11 AMBON

2024
[Judul yang Dipersingkat hingga 50 Karakter] 2

KATA PANGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan Makalah Seni Budaya

tentang “pertunjukan seni".

Sebagai penyusun, saya menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari

penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu,

saya dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat

memperbaiki makalah ini.

sayai berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.

Ambon, 15 Januari 2024

Penyusun.
[Judul yang Dipersingkat hingga 50 Karakter] 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seni pertunjukan adalah sebuah karya seni yang melibatkan antara individu atau

kelompok dalam waktu yang tertentu. Seni pertunjukan ini biasa ditampilkan kepada

penonton dengan tujuan untuk menghibur mereka. Menurut Soedarsono, Seni pertunjukan

adalah sebuah rumpun seni yang berfungsi sebagai sarana ritual, hiburan pribadi, dan

presentasi estetis yang mengajarkan bagaimana selayaknya manusia berprilaku. Fungsi seni

pertunjukan di dalam kehidupan masyarakat sangat beragam, di antaranya sebagai ritual

kesuburan, memperingati daur hidup sejak kelahiran manusia sampai meninggal, mengusir

wabah penyakit, melindungi masyarakat dari berbagai ancaman bahaya, hiburan pribadi,

presentasi estetik (tontonan), penggugah solidaritas sosial, pengikat solidaritas nasional, dan

sebagainya. Lahirnya Teater Tradisional Rakyat ini atas dasar kebutuhan masyarakat tersebut

akan hiburan dan juga kebutuhan sebagai sarana untuk melakukan upacara – upacara, baik

upacara agama, maupun adat – istiadat, lambat laun dari kebutuhan upacara berubah

fungsinya menjadi sarana hiburan saja. Teater tradisional rakyat yang dimaskud adalah seni

pertunjukan ludruk.

Seni pertunjukan ludruk merupakan kesenian khas Jawa Timur, karena ludruk sebagai

teater tradisional hadir di tengah-tengah masyarakat tertentu yang memiliki budaya tertentu

pula yakni budaya daerah yang dibina oleh suatu tradisi. Setiap daerah memiliki budaya

pertunjukan sendiri masing – masing. Ludruk merupakan salah satu pertunjukan seni yang

berada di daerah Surabaya. Surabaya bukanlah asal ditemukannya pertunjukan ludruk,

Menurut Hendricus Supriyanto dalam bukunya berjudul Ludruk, dosen Universitas Negeri
[Judul yang Dipersingkat hingga 50 Karakter] 4

Surabaya dan juga peniliti ludruk, bahwa ludruk sebagai teater rakyat dimulai tahun 1907

oleh Pak Santik dari Desa Ceweng, Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang. Diwek adalah

kampung kelahiran Asmuni anggota Srimulat, dan Kholik pelawak anggota Depot Jamu

Kirun. Pertunjukan seni yang sudah terdapat sebelum kemerdekaan Indonesia ini tidak

mengalami perubahan siginifikan, meskipun adanya perbedaan seni Ludruk di masing –

masing daerah. Hal tersebut menandakan bahwa kebudayaan yang ada harus dijaga dan

dilestarikan.

Sesuai berkembangnya zaman makin banyak macam – macam pertunjukan

seni yang ada, namun banyak dari masyarakat kita yang kurang meminati akan

pertunjukan seni yang ada. Ketika anak-anak berusia dua belas sampai delapan belas tahun,

mereka menyukai pencak. Ketika berumur delapan belas sampai dua puluh tahun, mereka

menyukai film bioskop Masyarkat akan lebih memilih pergi menuju bioskop untuk melihat

film daripada pergi menonton pertunjukan seni. Kurangnya ketertarikan masyarakat akan

pertunjukan seni ini mungkin diakibatkan pola mikir masyarakat yang mengganggap

pertunjukan seni adalah pertunjukan yang kuno dan membosankan. Jika demikian maka

kebudayaan yang dimiliki oleh setiap daerah akan sangat mudah menghilang menjadikan

lebih banyak orang yang meninggalkan daripada orang yang menjaga.

Perkembangan zaman modern ini mengharuskan seniman untuk tetap kreatif dan

dapat tetap melestarikan budaya dengan metode – metode yang tidak ketinggalan zaman.

Muncullah sebuah permasalahan yang peneliti angkat yaitu bagaimana cara untuk tetap

menjaga kelestarian dari pertunjukan seni dalam era globalisasi yang modern ini tanpa

menghilangkan unsur budaya. Multimedia menjadi sarana media yang banyak digunakan

dalam era globalisasi ini, salah satu platform media yang memiliki akses yang banyak yakni

Youtube. YouTube adalah sebuah situs webberbagi videoyang dibuat oleh tiga mantan
[Judul yang Dipersingkat hingga 50 Karakter] 5

karyawan PayPal pada Februari 2005. Situs web ini memungkinkan pengguna mengunggah,

menonton, dan berbagi video (Hopkins, Jim October 11, 2006).

Salah satu bentuk media video adalah Animasi. Menurut Mayer dan Moreno (2002,

p.88) menyatakan bahwa animasi merupakan satu bentuk media presentasi bergambar yang

paling menarik, yang berupa simulasi gambar bergerak yang menggambarkan perpindahan

atau pergerakan suatu objek. Banyak ditemukan video edukasi yang menggunakan media

animasi. Menurut Lee & Owens (2004, p.127) bahwa penggunaan animasi dan efek khusus

sangat bagus dan efektif untuk menarik perhatian peserta. Sesuai dengan temuan Balazinski

& Przybylo (2005) pada Journal of Manufacturing Systems dalam penelitiannya yang

berjudul Teaching Manufacturing Processes Using Computer Animation, menyebutkan

bahwa penggunaan media animasi dalam pembelajaran dapat mengurangi waktu proses

pembelajaran serta hasil tes meningkat sebesar 15%. Media animasi ini menjadi sebuah

media yang cocok untuk menarik perhatian penonton yang kurang meminati seni

pertunjukan.

Dari permasalahan tersebutlah muncul sebuah solusi untuk membuat video animasi

pertunjukan Ludruk untuk melestarikan budaya Ludruk tersebut dalam era Globalisasi ini.

Dalam media Youtube sudah terdapat animasi Ludruk yang dibuat, salah satu contoh adalah

video animasi Ludruk Kartono yang dibuat oleh “Meneer van klompen”. Dalam video

animasi yang dibuat Meneer tersebut menonjolkan cerita dari dalang Kartolo yang menghibur

penontonnya dengan pembawaan Ludruk. Penelitian ini memberikan ide untuk

mengembangkan video animasi Ludruk milik Meneer. Maka tujuan utama dari peneliti

bukanlah untuk membuat inovasi baru namun, untuk memperbanyak dan mengembangkan

media animasi yang sudah ada.


[Judul yang Dipersingkat hingga 50 Karakter] 6

Perancangan video animasi untuk Pertunjukan Seni Ludruk akan digunakan sebagai

media inovatif dan kreatif untuk pelestarian budaya Ludruk sendiri. Inovatif disini adalah

dengan membuat hal baru yang akan ditunjukan dalam video animasi Ludruk ini dan Kreatif

disini adalah dengan menambahkan unsur – unsur yang berbeda dari video – video animasi

Ludruk lainnya. Video animasi ini akan berisi tentang sejarah petunjukan seni Ludruk,

gerakan tari Ludruk juga akan terdapat salah satu pentas yang divisualisasikan dengan

Animasi agar membuat orang lain lebih tertarik untuk menontonnya. Alasan pembuatan video

animasi ini adalah penulis merasa bahwa media animasi ini cocok untuk digunakan untuk

membuat penonton lebih tertarik, baik yang tua maupun yang masih anak – anak. Dengan

adanya video animasi ini diharapkan akan membantu menarik perhatian dari masyarakat

untuk menjaga kembali salah satu budaya Seni pertunjukan ini dan memahami akan Seni

Petunjukan Ludruk.
[Judul yang Dipersingkat hingga 50 Karakter] 7

BAB II

PEMBAHASAN

B. SENI PERTUNJUKAN

1. Pengertian Seni Pertunjukan

“Seni pertunjukan adalah sebuah pertunjukan yang memiliki nilai

seni yang diadakan untuk diperlihatkan kepada audience”(Murgiyanto, 1995).

“Seni pertunjukan mengekspresikan bud aya, sarana untuk

menyebarkan nilai-nilai bud aya d an mewujud kan ketentuan-ketentuan terkait

dengan seni keindahan yang terus berkembang seiring berjalannya

waktu, dan daerah tempat seni tersebut hidup.” (Bagus Susetyo ,2007:1-23)

“Seni pertunjukan adalah tempat berkumpulnya keberagaman seni untuk

sarana hiburan, ritual, ungkapan keindahan yang memberikan ilmu kepada manusia

untuk dapat berkomunikasi dengan baik.” (Soedarsono)

“Seni pertunjukan ad alah sebuah sarana yang memberikan pembelajaran

bagaimana manusia harus bertindak kepada audience melalui percakan dan

perbuatan.” (Anantarfi)

Dapat disimpulkan bahwa seni pertunjukan adalah sarana untuk

memberikan pelajaran tentang kehidupan kepada manusia yang melibatkan

berbagai macam karya seni hasil ciptaan para seniman. Seni yang ditampilkan pada

pertunjukan teater menampilkan gabungan dari berbagai karya seni seperti drama

sandiwara, music, tarian, dan juga riasan dengan

kostum pad a pemainnya. Akhir-akhir ini seni kontemporer mulai berkembang di

khalayak masyarakat.
[Judul yang Dipersingkat hingga 50 Karakter] 8

2. Fungasi Seni Pertunjukan

 Fungsi Religius, seni pertunjukan yang digunakan untuk memberikan ilmu

pengetahuan d an pesan-pesan mengenai Ketuhanan kepada penontonnya.

 Fungsi Sosial, seni pertunjukan yang digunakan untuk menyampaikan kritik

sosial, pendapat, dan kebijakan kepada masyarakat, sebagai sarana

berkomunikasi.

 Fungsi Pendidikan,Senipertunjukanyangmerupakanmediapendidikan, seperti

nilai sosial, kerjasama, disiplin dan ilmu pengetahuan.

 Fungsi Estetik, seni pertunjukan sebagai media yang membantu para sebiman

mengekspresikan diri

 Fungsi Hiburan, seni pertunjukan berfungsu sebagai hiburan untuk

melepaskan kejenuhan d an menghilangkan penat dari kegiat an keseharian.

3. Jenis-Jenis Seni Pertunjukan

a. Seni akrobat

b. Komedi/Lawak

c. Tari

d. Pentas musik

e. Opera

f. Sulap

g. Teater

h. Film

i. Seni kebahasaan puisi,pidato

j. Wayang

k. dan lain-lain
[Judul yang Dipersingkat hingga 50 Karakter] 9

3. Sejarah Seni Pertunjukan

Kesenian klasik yang berevolusi dari media animism (hal alam gaib) sampai teater

rakyat dan sampai kesenian istana. Banyak seni pertunjukan berasal dari mitos dan legenda

(Lambster 1934,90). Warisan budaya kesenian istana sebagian dilestarikan dan diperbaiki

supaya lebih halus di lingkungan Kraton. Terkadang kesenian istana di lingkungan Kraton

tersebar luas menjadi kesenian pergaulan. Kebanyakan kesenian pertunjukan berasal dari

ritual keagamaan, yang menjelaskan hubungan antara manusia dengan dunia lain, dan

berfungsi untuk mengusir roh jahat. Di zaman modern seperti saat ini, seni hanya untuk

meramaikan perayaan-perayaan, seperti dalam pesta pernikahan, khitanan, pindah rumah, dan

masih ada lagi perayaan lainnya.

Pertumbuhan dan perkembangan budaya juga terjadi karena adanya Wayang Cina

yang diimpor oleh pendatang dari Negara Cina. Dalam perkembangannya, penonton

menikmati makanan dan minuman sambil menikmati pertunjukan yang ditampilkan dan juga

berkomunikasi dengan penonton lainnya. (Maurik 1897, 285) Namun berbeda dengan

kebudayaan orang Jawa yang menikmati pertunjukan kesenian dengan penuh rasa hormat

dan ketenangan. (idem, 222)

Tiga macam pesta rakyat yaitu, Acara Tahunan, Garabeg, dan Rebutan, diperkirakan

berasal dari acara yang sama: selamatan alam. Hasil panen ditumpuk dan dikurbankan. Meski

asal-usulnya sama, masing-masing berkembang menurut kebud ayaan masing-masing: Sunda,

Jawa, d an Tionghoa.

Tidak semua kesenian tersebut masih bisa ditemui pada abad ke-21 ini. Wayang

Topeng jalanan sudah hampir punah, yang tersisa tinggal ketoprak dan ludruk yang para

pemainnya sudah tidak bertopeng lagi, kecuali skenario membutuhkannya. Begitu juga

wayang khas Madura, kesenian ini sudah lama punah sehingga orang Madura sendiri

mungkin tidak tahu kalau mereka pernah mempunyai wayang.


[Judul yang Dipersingkat hingga 50 Karakter] 10

4. Gedung pertunjukan seni

1. Pengertian

Sebuah bangunan yang berfungsi untuk memberikan pelayanan dan fasilit as

beragam pertunjukan merupakan pengertian dari Gedung Pertunjukan. Adanya

gedung pertunjukan bertujuan untuk menghibur orang dengan penampilan dari

pertunjukan tersebut. Gedung Pertunjukan artinya

bangunan yang mempertunjukan tontonan hasil-hasil kesenian

2. Fungsi

Zaman sekarang, gedung pertunjukan memiliki multi-fungsi seiring

berkembangnya zaman seperti Ballroom yang memiliki fungsi untuk konser music,

ruang dansa, trmpat pertunjukan, dan juga bisa untuk mementaskan sandiwara drama.

Biasanya, Gedung pertunjukan dibangun karena kurangnya sarana hiburan dalam satu

daerah atau kota dan juga untuk memberikan tempat agar seniman lokal dapat

mengembangkan kreatifitas dan bakat mereka. Untuk mempermudah akses

kedatangan pengunjung, biasanya Gedung pertunjukan berlokasi di pusat kota.

3. Jenis gedung

 opera
[Judul yang Dipersingkat hingga 50 Karakter] 11

Opera merupakan bentuk drama panggung dengan dinyanyikan oleh iringan orkes

atau musik instrumental (KBBI online). Gedung opera memiliki tempat duduk sekisaran

1000-4000 tempat duduk dan di setiap tempat duduk memiliki systemnya masing-masing

supaya dari setiap penduduk, penonton dapat menikmati pertunjukan dengan baik.

 Teater

Gedung teater memiliki ciri yang khas yaitu memiliki tempat duduk di lantai

bawah dengan barisan tempat duduk yang berundak-undak semakin jauh semakin

tinggi

 Bioskop

Gedung bioskop merupakan suatu tempat yang digunakan untuk menonton

film yang disiarkan pada sebuah layar lebar yang berada di depan kursi

penonton, dan biasanya semakin jauh dengan layer, semakin tinggi letak kursi

penontonnya, supaya setiap penonton dapat melihat film dengan jelas. Gedung
[Judul yang Dipersingkat hingga 50 Karakter] 12

bioskop merupakan bangunan yang digunakan sebagai tempat untuk

menampilkan pertunjukan film.


[Judul yang Dipersingkat hingga 50 Karakter] 13

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Dalam menjalankan seni pertunjukan memerlukan langkah langkah yang

tepat seperti menentukan ide pementasan, menentukan jenis produksi, menentukan

tempat produksi, memperkirakan keadaan pasar, memperkirakan kebutuhan SDM,

alat, bahan, dan biaya, memperkirakan cara memperoleh biaya dan permodalan,

memperkirakan metode dan strategi pemasaran, menyusun organisasi atau staf

produksi, menyusun kebutuhan alat dan bahan, serta menyusun RAB (Rencana

Anggaran Biaya), menyusun jadwal kegiatan, dan menyusun proposal.

Demikian makalah yang saya buat. Semoga bisa menjadi pembelajaran

bagi orang lain dan khususnya saya sendiri. Apabila ada yang salah dalam

pembuatan makalah ini saya mohon maaf karna manusia terlahir tidak sempurna.
[Judul yang Dipersingkat hingga 50 Karakter] 14
[Judul yang Dipersingkat hingga 50 Karakter] 15

Anda mungkin juga menyukai