MAKALAH
ABU BAKAR AS-SIDDIQ
DI SUSUN OLEH:
A.Faidil Afdal
Amirullah
Paldi
Andi Nur Afifa
Huria Sukmayani
Nur Rahmayani
Siti Aulia Anugrah Sabur
MAN 1 SOPPENG
Tahun ajaran 2022/2023
Kata pengantar
Puji syukur kami panjatkan pada ALLAH SWT. Hanya kepada-Nya lah kami memuji dan
hanya kepadanya lah kami memohon pertolongan. Tidak lupa selawat serta salam kami
hanturkan pada junjungan Nabi agung kita, Nabi Muhammad Saw. Risalah beliaulah yang
bermanfaat bagi kita semua sebagai petunjuk menjalani kehidupan.
Dengan pertolongannya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “KHALIFAH
ABU BAKAR AS-SIDDIQ”.Pada isi makalah akan diuraikan bagaimana tahap-tahapan dalam
penelitian proses pemilihan, kepribadian, kebijakan dan strategi, dan akhir hayat Abu Bakar
As-siddiq
PENULIS
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………i
DAFTAR ISI……………………………………………….ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. PERUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
BAB II PEMBAHASAN
A. PROSES PEMILIHAN
B. KEPRIBADIAN
C. KEBIJAKAN DAN STRATEGI
D. AKHIR HAYAT
B. Perumusan Masalah
a. Bagaimanakah proses pemilihan sebelum menjadi Khalifah Abu Bakar As-Siddiq?
b. Bagaimanakah kepribadian seorang Abu Bakar As-Siddiq?
c. Bagaimanakah kebijakan dan strategi Abu Bakar As-Siddiq saat menjadi Khalifah?
d. Bagaimanakah Akhir Hayat Abu Bakar As-Siddiq?
C.Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui proses pemilian Abu Bakar As-Siddiq sebelum menjadi Khalifah.
b. Untuk mengetahui kepribadian Abu Bakar As-Siddiq.
c. Untuk mengetahui apa saja kebijakan dan strategi yang di lakukan Abu Bakar As-
Siddiq saat menjadi Khalifah.
d. Untuk mengetahui kapan dan bagaimana akhir hayat Abu Bakar As-Siddiq.
BAB 2
PEMBAHASAN
A.Proses Pemilihan
Nabi Muhammad Saw wafat pada tahun 632 Masehi. Pada saat itu penduduk Jazirah
Arab telah memeluk agama Islam. Namun, kaum muslimin menghadapi masalah yang sulit,
karena Rasulullah tidak meninggalkan pesan apapun tentang siapa yang akan menggantikan
beliau untuk memimpin umat Islam. Oleh karena itu, waktu jenazah Rasulullah saw. Belum
dimakamkan, timbul perbedaan pendapat tetang siapa yang berhak menjadi khalifah.
Keadaan itu dapat menimbulkan perpecahan umat Islam.
Pada saat itu terdapat tiga golongan yang menginginkan jabaan sebagai Khalifah. Kaum
Anshar mengusulkan Khalifah di angkat dari golongan mereka, Kaum muhajirin berpendapat
bahwa Abu Bakar As-Siddiq r.a. adalah orang yang paling berhak menjadi Khalifah.
Sementara Bani Hasyim mengajukan Ali Bin Abi Thakib r.a. untuk menjadi Khalifah.
Kaum Anshar saat itu mengadakan musyawarah di Balai Bani Saidah dan menetapkan
Said bin Ubadah sebagai calon Khalifah pengganti Rasulullah. Mendengar hal itu, Kaum
Muhajirin yang saat itu sedang mempersiapkan pemakaman Rasulullah di masjid Nabawi,
segera mengutus Abu Bakar As-Siddiq r.a., Umar bin Khattab r.a., dan Abu Ubaidah bin
Jarrah r.a. untuk menghadiri pertemuan itu. Ketika mereka datang, Kaum Anshar telah siap
membaiat Said bin Ubadah menjadi Khalifah. Kemudian, terjadilah perdebatan di antara dua
golongan itu. Mereka mengemukakan alasan masing-masing dalam menetapkan Khalifah.
Pada saat yang bersamaan Abu Bakar menunjuk dan mengusulkan agar memilih satu di
antara dua orang Muhajirin yang dikenal sangat dekat dengan Nabi Muhammad Saw., yaitu
Umar bin Khattab dan Abu Ubaidah bin Jarrah. Namun sebelum kaum Anshar merespons
usulan Abu Bakar As-Siddiq, Umar dan Abu Ubaidah justru menolaknya. Keduanya justru
balik menunjuk Abu Bakar. Secara cepat dan tegas Umar mengayunkan tangannya ke
tangan Abu Bakar dan mengangkat tangan Abu Bakar dan membaiatnya. Lalu apa yang
dilakukan Umar bin Khattab ini segera diikuti oleh Abu Ubaidah. Akhirnya diikuti kaum
Anshar untuk membaiat Abu Bakar.
Setelah acara pemakaman selesai, pada malam harinya menjelang shalat Isya, kaum
Anshar dan Muhajirin berkumpul di masjid Nabawi. Mereka membaiat Kembali Abu Bakar
As-Siddiq r.a. di depan masyarat umum. Dengan demikian, Abu Bakar
secara resmi diangkat menjadi Khalifah pada tanggal 12 Rabiul awal tahun 11 H.
Pengangkatan Abu Bakar ini didukung oleh seluruh kaum Muslimin, baik golongan Anshar
maupun Muhajirin.
B.Kepribadian
Abu bakar terkenal sebagai orang yang berbudi luhur, rendah hati, dermawan, ikhlas,
pemberani, dan pandai berbicara di depan umum. Abu Bakar memiliki badan kurus, mata
tajam, kulit putih, rambutnya lebat, dan kening lebar.
Ia seorang yang kaya raya dan dermawan, sangat menyayangi anak yatim dan fakir
miskin, namun tetap sederhana. Ia banyak memberikan hartanya untuk kepentingan
kemajuan agama Islam.
Abu bakar juga membebaskan beberapa budak yang di siksa oleh majikannya karena
ketahuan memeluk agama Islam. Mereka itu adalah: Labibah budak dari Bani Muammal bin
Habib Ady. Abu fukaihah budak dari Sofyan bin umayyah. Amir bin Fuhairah budak dari
Thufail bin Abdullah, Bilal bin Rabah budak dari Umayah bin Khalaf. Meraka ditebus oleh
Abu Bakar dengan harga yang tinggi dari majikan mereka. Selanjutnya, oleh Abu Bakar
mereka di bebaskan.
Abu Bakar juga seorang yang lemah lembut namun pemberani. Ketika masuk islam ia
menyatakan keislamannya secara terang-terangan. Ia tidak takut kepada orang-orang
Quraisy karna ia telah masuk islam. Abu Bakar adalah orang pertama yang mengajak oran-
orang Quraisy masuk islam secara terang-terangan. Walaupun akhirnya ia mendapat
perlawanan dari kaum Quraisy hingga badannya terluka.
Abu Bakar juga menyelamatkan Rasulullah SAW. Ketika laher beliau di jerat dengan tali
oleh Uqban bin Muqith pada waktu shalat. Ia mengatuhui hal ini dan langsung melarang
Uqban bin Muqith agar tidak menggangu Rasulullah. Uqba melawan abu bakar dan terjadi
perkelahian. Abu Bakar pun sampai mengalami luka-luka di tubuhnya.
Kepandaian dan pengetahuan yang di miliki Abu Bakar sangat luas,Rasulullah sering
meminta pendapatnya dalam memutuskan perkara dan Abu Bakar sering minta pendapat
oleh kaum Muslim semasa hidupnya