LK 1. 2 Eksplorasi Penyebab Masalah: Pendidikan Tambusai, 7 (1)
LK 1. 2 Eksplorasi Penyebab Masalah: Pendidikan Tambusai, 7 (1)
1 Minat peserta didik kelas 7a dalam KAJIAN LITERATUR Setelah dilakukan analisi terhadap kajian literatur
melakukan kegiatan literasi disekolah masih Strategi Pengembangan Program Literasi Peserta Didik SMP di dan wawancara, penyebab rendahnya motifasi
rendah Kota Palopo. Didaktika: Jurnal Kependidikan, 12(3), 165-188. belajar siswa yang rendah adalah
https://mail.jurnaldidaktika.org/contents/article/view/212 1. kurangnya minat baca peserta didik
2. keterbatasan fasilitas penunjang literasi
1. Aziz, R., Nurdin K., & Yusuf, M. (2023) 3. masih ada peserta didik yang belum
di antaranya kurangnya minat baca peserta didik, lancar membaca
keterbatasan fasilitas penunjang literasi, masih ada 4. peserta didik belum memahami literasi
peserta didik yang belum lancar membaca, peserta numerasi dengan baik
didik belum memahami literasi numerasi dengan baik, 5. kurangnya motivasi guru
serta kurangnya motivasi guru. 6. kurangnya buku bacaan atau bahan bacaan
7. perpustakaan yang tidak berfungsi
8. lingkungan yang kurang mendukung
Kharomah, D. N. ., & Wijaya, R. . (2023). Strategi 9. literasi peserta didik yang rendah untuk
Guru PPKn dalam Menerapkan Keterampilan Literasi materi PPKN ya ng teks nya panjang-
Kebangsaan Bagi Siswa SMPN 15 Gresik. Jurnal panjang
Pendidikan Tambusai, 7(1), 1071–1087.
https://doi.org/10.31004/jptam.v7i1.5392
WAWANCARA
1. Kepala Sekolah
Cecep Hidayat, S.Pd.M.Si
Penyebab kegiatan literasi di sekolah masih rendah
1. Kurangnya minat membaca
2. Sarpras Kurang memadai
3. Peran keluarga serta kemiskinan
4. Adanya pengaruh televisi dan ponsel
5. Kualitas pendidikan
2. Waka Kurikulum
Asep Nurtahyan Jamili, S.Pd
Penyebab rendahnya kualitas literasi
1. Metode pembelajaran di sekolah yang kurang menarik
perhatian siswa dan kurang interaktif
2. Masih kurangnya kuantitas akses terhadap sumber
belajar
3. Masih kurangnya tingkat kepercayaan
4. Masih kurangnya pengalaman langsung dalam
melaksanakan observasi
5. Kemampuan guru ataupun praktisi yang masih
terbatas
WAWANCARA
1. Kepala Sekolah
Cecep Hidayat , S.Pd,M.Si
Perhatian orang tua terhadap kebutuhan anak meliputi perhatian
terhadap kebutuhan Psikis fisik,dan kebutuhan sosial. Dengan
adanya perhatian orang tua maka anak tersebut akan termotipasi
dalam mencapai prestasi belajar anak yang lebih baik atau
optimal
2. Wakasek
Dewi Ratna Fatimah, S.Pd
Bagaimana Peran orang tua dalam menunjang keberhasilan
anak dalam mengikuti proses belajar ?
Peran orang tua terhadap keberhasilan belajar siswa yaitu
1.orang tua memberi dukungan yang positif,memberikan
perhatian ,nasehat motivasi
2. orang tua membantu anak mengerjakan tugas
sekolah,mengerjakan PR
3. Orang tua membantu menjelskan materi ketika anak kurang
paham
3. Teman Sejawat
Anisa Rahmawati , S.Pd
Adapun aspek partisifasi orang tua dalam memotivasi anak
adalah
1.membimbing kegiatan belajar anak
2. menyediakan perlengkapan belajar atau fasilitas belajar
3.mengawasi kegiatan belajar
4.mengontrol waktu belajar
5. mengetahui dan memberikan bantuan terhadap kesulitan
belajar anak.
3 Rendahnya tingkat berpikir siswa dalam KAJIAN LITERATUR Setelah dilakukan analisi terhadap kajian literatur
pembelajaran yang berbasis HOTS dan wawancara, penyebab rendahnya tingkat
Pengaruh model pembelajaran investigasi kelompok berpikir siswa dalam pembelajaran yang berbasis
terhadap kemampuan menyelesaikan soal HOTS HOTS
1. menyelesaikan persoalan yang berbasis
Nina Anggraeni HOTS
https://doi.org/10.24832/jpkp.v12i1.299 2. mengetahui model pembelajaran terhadap
kemampuan penyelesaian soal HOTS
1. Nina Anggraeni (2019) model pembelajaran yang dapat 3. Peserta didik kesulitan dalam
meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan menyelesaikan soal HOTS
soal berbasis HOTS salah satunya model pembelajaran 4. Rendahnya tingkat konsentrasi dan
investigasi kelompok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan Peserta didik
pengaruh model pembelajaran investigasi kelompok terhadap 5. Kurangnya motivasi orang tua
kemampuan penyelesaian soal HOTS mata pelajaran IPS 6. Peserta didik yang belum memahami
berdasarkan kemampuan awal siswa. materi-materi soal yang levelnya lebih
Anggraini, N. P., Budiyono, & Pratiwi, H. (2019). Analysis Of tinggi
Higher Order Thinking Skills Students at Junior High School in 7. Peserta didik tidak mereview materi yang
Surakarta. Journal of Physics:Conference Series, 12(1), 1–9. sebelumnya.
WAWANCARA
1. Pakar
H. Anjar Nugraha ST.MM (Dosen UNPI) Cianjur
1. Peserta didik kurang memahami konsep-konsep dasar yang
diperlukan untuk mengerjakan soal-soal HOTS
2. Peserta didik belum terbiasa dengan soal-soal yang berbentuk
HOTS
3. Peserta didik kurang mendapatkan soal-soal HOTS
2. Pengawas Sekolah
Nuraeni, S.Pd. M.Pd
Beberapa hasil penelitian yang terkait menyatakan bahwa model
pembelajaran PBL epektif untuk pembelajaran,PBL juga epektif
untuk meningkatkan HOTS,karna dari karaktermodel
pembelajaran yang berdasarkan masalah hal itu dapat melatih
siswa berpikir menalar tingkat tinggi.
4 Kurang optimalnya penerapan model KAJIAN LITERATUR Setelah dilakukan analisi terhadap kajian literatur
pembelajaran yang Inovatif Pengembangan model pembelajaran inovatif dan wawancara, penyebab kurangnya optimalnya
Ade Koesnandar (2020) penerapan model pembelajaran yang inovatif
https://doi.org/10.31800/jtp.kw.v8n1.p33--61
1. Guru kesulitan dalam menerapkan model-
1. Ade Koesnandar (2020) Berdasarkan survei awal model pembelajaran yang inovatif
diperoleh informasi bahwa para guru masih banyak 2. Guru kurang pnguasaan materi
menghadapi kesulitan dalam menerapkan model-model 3. Guru masih terbatas dalam pemahaman
pembelajaran inovatif. Kondisi yang demikian inilah model pembelajaran yang inovatif
yang menyebabkan pentingnya dilaksanakan penelitian 4. Guru yang terlalu sibuk
ini. Langkah-langkah pengembangan mencakup: 5. ketidak mampuan guru dalam memilih
analisis kebutuhan, perancangan, penyiapan bahan, model yang menghubungkan materi
pembuatan contoh rencana pelaksanaan pembelajaran dengan pembelajaran
(RPP), pengembangan aplikasi, dan uji coba aplikasi
WAWANCARA
1. Kepala Sekolah
Cecep Hidayat, S.Pd.M.Si
Faktor-faktor pembelajaran yang inovatif yankni
1.membutuhkan biaya yang cukup banyak
2.guru tidak pernah mendapatkan pembelajaran berbasis proyek
tidak tersedia LKPD berbasis proyek
3. guru merangkap jabatan, administrasi guru banyak peserta
didik tidak mandiri,dan penilaian menghabiskan banyak waktu.
2. Waka Kurikulum
Reni Marlina, S.Pd
1.agar siswa mampuh mengantisipasi dan menjawab tantangan
masa depan atau jaman yang selalu berkembang dan mengalami
perubahan sehingga mendorong kreativitas siswa dalam
menghadapi tantangan tersebut
2. Guru sebagai pendidik merupakan tugas kemanusiaan yang
seharusnya mampuh berkembang ke arah yang lebih baik