Anda di halaman 1dari 5

IDENTIFIKASI PASIEN DENGAN BENAR OLEH PERAWAT

DENGAN MEMPERHATIKAN PELAKSANAAN K3 DI RUMAH SAKIT


Einjel Tiyo Marlina Damanik/181101079
Email: einjeldamanik13@gmail.com

ABSTRAK
Keselamatan pasien selama di rumah sakit terdiri atas enam sasaran dan yang menjadi sasaran salah
satu sasarannya yaitu identifikasi pasien dengan benar. Identifikasi pasien dengan benar merupakan
salah satu sasaran keselamatan pasien selama menerima asuhan keperawatan. Identifikasi pasien ini
dilakukan dengan menganjurkan pasien menyebutkan nama dan usia, mengecek gelang identitas
pasien, mengecek data pasien yang ada di tempat tidur pasien dan lain. Identifikasi pasien dengan
benar sangat diperlukan sebagai data awal dan mendasar untuk memberikan asuhan keperawatan.
Identifikasi pasien dengan benar dengan memperhatikan pelaksanaan k3 di rumah sakit oleh perawat.
Oleh karena itu kajian ini membahas mengenai pelaksanaan k3 dalam mengidentifikasi pasien dengan
benar. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui perlunya dilakukan identifikasi pasien dengan benar di
rumah sakit dengan memperhatikan penerapan k3 di rumah sakit. Kajian ini dilakukan dengan
mengumpulkan informasi dari berbagai referensi termasuk di dalamnya hasil-hasil penelitian
terdahulu dalam bentuk karya tulis ilmiah. Hasil pengkajian ini menyatakan bahwa identifikasi pasien
dengan benar di rumah sakit oleh perawat dengan memperhatikan penerapan k3 di rumah sakit untuk
meningkatkan keselamatan pasien selama menerima asuhan keperawatan.
Kata kunci: keselamatan pasien, Identifikasi pasien, k3, rumah sakit
ABSTRACT
Patient safety during the hospital consists of six targets and one of the targets is the correct
identification of the patient. Correct patient identification is one of the goals of patient safety while
receiving nursing care. Patient identification is done by encouraging patients to name and age, check
the patient's identity bracelet, check the patient data in the patient's bed and others. Patient
identification correctly is needed as initial and fundamental data to provide nursing care. Patient
identification correctly is one example of the implementation of OSH in hospitals by nurses.
Therefore this study discusses the implementation of K3 by identifying patients correctly. This study
aims to determine the need to properly identify patients in the hospital as an example of the
application of OSH in the hospital. This study was conducted by gathering information from various
references including the results of previous research in the form of scientific papers. The results of
this study stated that the correct identification of patients in the hospital by nurses as one of the
application of OSH in hospitals to improve patient safety while receiving nursing care.
Keywords: patient safety, patient identification, k3, hospital
PENDAHULUAN
Di dalam melaksanakan suatu pekerjaan, diharapkan seseorang tersebut untuk
memperhatikan keselamatan dalam mengerjakannya, termasuk didalamnya perawat. Perawat
bekerja untuk melayani pasien ataupun klien. Perawat bekerja dengan memperhatikan
keselamatan diri dan juga keselamatan pasiennya sehingga tidak terjadi kecelakaan kerja.
Adapun Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak diharapkan. Kejadian
kecelakaan kerja sering terjadi pada tenaga kesehatan khususnya perawat rumah sakit. Oleh
karena itu, diperlukan upaya pembinaan pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
agar terhindar dari kecelakaan kerja. Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Sebuah rumah sakit perlu
memperhatikan keselamatan dengan memastikan keamanan fasilitas rumah sakit sehingga
tidak mencederai pasien maupun petugas rumah sakit termasuk di dalamnya tenaga kesehatan
seperti perawat.
Kajian ini membahas tentang kerja perawat dengan mengidentifikasi pasien dengan benar
sebagai salah satu cara menjaga keselamatan pasien. Keamanan pelayanan kepada pasien di
rumah sakit salah dimulai dari identifikasi pasien dengan benar. Identifikasi pasien dengan
benar merupakan salah satu sasaran keselamatan pasien selama menerima asuhan
keperawatan. Identifikasi pasien ini dilakukan dengan menganjurkan pasien menyebutkan
nama dan usia, mengecek gelang identitas pasien, mengecek data pasien yang ada di tempat
tidur pasien dan lain. Identifikasi pasien dengan benar sangat diperlukan sebagai data awal
dan mendasar untuk memberikan asuhan keperawatan. Kesalahan identifikasi pasien,
pelayanan akan berdampak pada kesalahan pelayanan pada tindakan selanjutnya. Rumah
sakit harus menjamin proses identifikasi yang dilakukan ini benar sejak pertama kali pasien
didaftar.
Identifikasi pasien yang dilakukan dengan benar oleh petugas yang ada di rumah sakit
terutama perawat dapat mempengaruhi kepuasan yang dirasakan pasien. Identifikasi pasien
dengan benar akan menjadikan pelayanan yang diberikan tepat sesuai kebutuhan sehingga
mempercepat proses penyembuhan pasien. Dengan lebih cepatnya kesembuhan diperoleh
oleh seorang pasien, maka ada rasa kepuasan tersendiri dalam diri pasien juga perawat.
Pelayanan yang tepat meningkatkan kenyamanan pasien dan menjadi salah satu sasaran
keselamatan pasien saat menerima asuhan keperawatan. Identifikasi pasien perlu dilakukan
oleh tenaga kesehatan profesional demi tercapainya sasaran keselamatan pasien. Tetapi pada
kenyataan di lapangan, identifikasi pasien dengan benar belum sepenuhnya terealisasi dengan
benar dibuktikan dengan masih adanya kasus-kasus kesalahan dalam bekerja di rumah sakit
akibat salah dalam mengidentifikasi pasien. Hal ini dapat membuat pasien cedera bahkan
mengalami akibat fatal berupa kematian. Oleh karena itu kajian ini membahas mengenai
betapa perlunya identifikasi pasien ini dilakukan dengan benar sebagai salah satu contoh
penerapan k3 di rumah sakit oleh perawat untuk menjaga keselamatan pasien selama
menerima asuhan keperawatan di rumah sakit.

METODE
Metode yang digunakan dalam pengkajian ini berupa dengan mengumpulkan informasi dari
berbagai referensi termasuk di dalamnya hasil-hasil penelitian terdahulu dalam bentuk karya tulis

HASIL DAN PEMBAHASAN


1.Pengertian keselamatan pasien dan pelaksanaan K3
Keselamatan pasien merupakan keadaan pasien yang selamat, sejahtera dan bahagia. Oleh
karena itu kebijakan keselamatan oleh perawat merupakan konsep yang menjadi dasar bagi
perawat dalam memberikan asuhan keperawatan demi tercapainya sasaran yaitu keselamatan
pasien. Keamanan pelayanan kepada pasien di rumah sakit salah dimulai dari identifikasi
pasien dengan benar. Identifikasi pasien dengan benar merupakan salah satu sasaran
keselamatan pasien selama menerima asuhan keperawatan. Identifikasi pasien ini dilakukan
dengan menganjurkan pasien menyebutkan nama dan usia, mengecek gelang identitas pasien,
mengecek data pasien yang ada di tempat tidur pasien dan lain. Identifikasi pasien dengan
benar sangat diperlukan sebagai data awal dan mendasar untuk memberikan asuhan
keperawatan. Kesalahan identifikasi pasien, pelayanan akan berdampak pada kesalahan
pelayanan pada tindakan selanjutnya.
Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya untuk
menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga
dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada
akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. Kecelakaan kerja tidak saja
menimbulkan korban jiwa maupun kerugian materi bagi pekerja dan pengusaha, tetapi juga
dapat mengganggu proses produksi secara menyeluruh, merusak lingkungan yang pada
akhirnya akan berdampak pada masyarakat luas.
Pelaksanaan identifikasi pasien dengan benar dengan memperhatikan k3 oleh perawat
di rumah sakit
Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, Pasal 23 dinyatakan
bahwa upaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) harus diselenggarakan di semua tempat
kerja, khususnya tempat kerja yang mempunyai risiko bahaya kesehatan, mudah terjangkit
penyakit atau mempunyai karyawan paling sedikit 10 orang. Jika memperhatikan isi dari
pasal di atas maka jelaslah bahwa Rumah Sakit (RS) termasuk ke dalam kriteria tempat kerja
dengan berbagai ancaman bahaya yang dapat menimbulkan dampak kesehatan, tidak hanya
terhadap para pelaku langsung yang bekerja di RS, tapi juga terhadap pasien maupun
pengunjung RS. Sehingga sudah seharusnya pihak pengelola RS menerapkan upaya-upaya
K3 di RS.
Kinerja (performance) dari pekerjaan merupakan resultante dari tiga komponen kesehatan
dan keselatan kerja yaitu kapasitas keja, beban kerja, dan lingkungan kerja yang dapat
merupaka beban tambahan pada pekerja. Bila ketiga komponen tersebut serasi maka bisa
dicapai suatu kesehatan kerja optimal dan peningkatan produktivitas pada suatu tempat kerja
khususnya rumah sakit. Sebaliknya bila terdapat ketidakserasian dapat menimbulkan masalah
kesehatan kerja berupa penyakit maupun kecelakaan akibat kerja yang pada akhirnya
menurunkan produktivitas kerja, yang akan berdampak pada pelayanan kesehatan yang
diberikan oleh rumah sakit. Melihat kondisi tersebut sewajarnya masyarakat pekerja rumah
sakit menjadi sasaran prioritas program kesehatan dan keselamatan kerja.
Oleh karena itu perawat dalam melaksanakan tindakan perlu untuk tetap memperhatikan
pelaksanaan k3. Di dalam kajian ini yang dibahas ialah mengenai tindakan perawat dalam
mengidentifikasi pasien, sehingga kecelakaan kerja yang mungkin dialami tidak terlalu
banyak ditemui tetapi tanpa disadari dengan tidak memperhatikan pelaksanaan k3 dalam
tindakan ini dapat menyebabkan terjangkitnya atau terkena penyakit menular pasien yng
belum teridentifikasi sebelumnya. Oleh sebab itu, perawat perlu menggunakan alat
pelindung diri dengan baik ketika mengidentifikasi pasien dapat berupa masker dan sarung
tangan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya untuk
menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga
dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada
akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. Keselamatan pasien
merupakan keadaan pasien yang selamat, sejahtera dan bahagia. Keamanan pelayanan kepada
pasien di rumah sakit salah dimulai dari identifikasi pasien dengan benar. Identifikasi pasien
dengan benar merupakan salah satu sasaran keselamatan pasien selama menerima asuhan
keperawatan. Identifikasi pasien ini dilakukan dengan menganjurkan pasien menyebutkan
nama dan usia, mengecek gelang identitas pasien, mengecek data pasien yang ada di tempat
tidur pasien dan lain. Identifikasi pasien dengan benar sangat diperlukan sebagai data awal
dan mendasar untuk memberikan asuhan keperawatan.
Perawat dalam melaksanakan tindakan perlu untuk tetap memperhatikan pelaksanaan k3. Di
dalam kajian ini yang dibahas ialah mengenai tindakan perawat dalam mengidentifikasi
pasien, sehingga kecelakaan kerja yang mungkin dialami tidak terlalu banyak ditemui tetapi
tanpa disadari dengan tidak memperhatikan pelaksanaan k3 dalam tindakan ini dapat
menyebabkan terjangkitnya atau terkena penyakit menular pasien yng belum teridentifikasi
sebelumnya. Oleh sebab itu, perawat perlu menggunakan alat pelindung diri dengan baik
ketika mengidentifikasi pasien dapat berupa masker dan sarung tangan.
DAFTAR PUSTAKA
H Simamora Roymond. (2019). Documentation of Patient Identification into the Electronic
System to Improve the Quality of Nursing Services. International Journal of
Scientific & Technology Research. 8 (9). 1884-1886
H Simamora Roymond. (2019). Buku Ajar Pelaksanaan Indentifikasi Pasien. Uwais :
Inspirasi Indonesia
H Simamora Roymond., Fathi Achmad. (2019). The Influence of Training Handover based
SBAR Communication for Improving Patients Safety. Indian Journal of Public
Health Research & Development. 9. 1280-1285
Hidayat, Azis Alimul. (2007). Pengantar konsep dasar keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.
Kasim. Mohamad dan Muh. Abdurouf, (2016). Peningkatan kualitas pelayanan dan
pendokumentasian asuhan keperawatan dengan metode tim. Nurseline journal vol.1
No. 1 Mei 2016: 62-72.
Kusnanto, (2004). Pengantar Profesi & Praktek Keperawatan Profesional. Jakarta: EGC.
Layuk, Elim. (2017). Pengaruh pengetahuan, sikap, dan keterampilan perawat terhadap
kepuasan pasien rawat inap di RS labuang Baji Makassar. Jurnal Mirai Management
vol.2 No. 2.
Martoyo. (1997). Manajemen Sumber Daya Manusia Di Rumah Sakit. Jakarta: EGC.
Muningjaya. (2011). Manajemen mutu pelayanan kesehatan. Jakarta: EGC.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Nursalam, (2007). Proses dan dokumentasi keperawatan konsep dan praktik Ed. 2. Jakarta:
Salemba Medika.
Potter dan Perry. (2010). Fundamental keperawatan (Ed.7). Jakarta: Salemba Medika.
Simamora, R. H. (2019). Menjadi Perawat yang: CIH’HUY. Surakarta: Kekata Publisher.
Sitorus, R dan Yulia. (2006). Model praktik keperawatan profesional di rumah sakit. Jakarta:
EGC.

Anda mungkin juga menyukai