Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS KELAYAKAN BISNIS USAHA ROTI LILY BAKERY DI

KECAMATAN SEKARAN KABUPATEN LAMONGAN


Fitria Ramadhani
NIM: 042963789
Fitriara1214@gmail.com
Christianingrum, S.Pd.,M.M.
Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Terbuka

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis kelayakan bisnis usaha roti dengan
fokus pada Lily Bakery di Kecamatan Sekaran, Kabupaten Lamongan. Metode penelitian
yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan melibatkan studi pustaka, survei lapangan,
dan analisis data yang meliputi aspek finansial, pasar, teknis, manajemen, dan sosial
ekonomi. Hasil analisis pasar menunjukkan potensi pasar yang cukup besar untuk usaha roti
di Kecamatan Sekaran, dengan tingginya permintaan konsumen terhadap produk roti yang
berkualitas. Sementara itu, analisis finansial mengindikasikan bahwa investasi di Lily Bakery
dapat menghasilkan keuntungan yang menjanjikan dalam kurun waktu tertentu. Aspek teknis
usaha roti juga telah dievaluasi, termasuk pemilihan lokasi, peralatan yang dibutuhkan, dan
proses produksi. Dalam analisis manajemen, perencanaan operasional dan strategi pemasaran
Lily Bakery telah dievaluasi untuk memastikan keberlanjutan dan keberhasilan bisnis. Selain
itu, aspek sosial ekonomi juga diperhitungkan, termasuk dampak usaha terhadap masyarakat
sekitar, ketersediaan bahan baku lokal, dan potensi penciptaan lapangan kerja bagi penduduk
setempat. Dengan demikian, berdasarkan hasil analisis kelayakan menyeluruh, dapat
disimpulkan bahwa usaha roti Lily Bakery di Kecamatan Sekaran, Kabupaten Lamongan
memiliki potensi yang baik untuk berhasil. Namun, sebelum memulai usaha, disarankan
untuk terus melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap faktor-faktor yang dapat
memengaruhi kelayakan bisnis, serta untuk melakukan penyesuaian strategis sesuai dengan
perubahan kondisi pasar dan lingkungan bisnis yang mungkin terjadi.

Kata Kunci: Roti Lily Bakery, Kelayakan Bisnis, Kecamatan Sekaran Kabupaten
Lamongan.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan usaha roti pada era saat ini mencerminkan transformasi yang
signifikan dalam pola konsumsi dan preferensi masyarakat. Dengan meningkatnya kesadaran
akan gaya hidup sehat, industri roti terus berinovasi dalam menyajikan produk yang tidak
hanya lezat tetapi juga sehat. Inovasi produk menjadi kunci, dengan penekanan pada variasi
rasa, bentuk, dan penggunaan bahan berkualitas tinggi. Keberlanjutan juga menjadi fokus
utama, dengan banyak usaha roti beralih ke bahan baku organik dan praktik bisnis yang
ramah lingkungan. Selain itu, adaptasi terhadap kebutuhan konsumen semakin terlihat,
dengan pilihan roti bebas gluten, gandum utuh, dan menu untuk diet khusus. Diversifikasi
menu dengan penawaran kue, pastry, dan produk bakeri lainnya semakin umum, memenuhi
selera pelanggan yang beragam. Pemasaran digital juga memberikan kontribusi besar,
memungkinkan usaha roti untuk lebih mudah terhubung dengan konsumen melalui media
sosial, situs web, dan aplikasi pengiriman makanan. Keseluruhan, perkembangan ini
mencerminkan upaya industri roti untuk tetap relevan dan memenuhi ekspektasi konsumen di
era modern yang terus berubah.

Salah satu perusahaan di bidang pengolahan makanan adalah Lyly Bakery.


Perusahaan ini mengkhususkan diri dalam produksi dan pemasaran berbagai jenis roti,
termasuk bakery, pastry, donat, kue, dan tart. Lyly Bakery telah lama beroperasi di
Lamongan dan berhasil bertahan hingga saat ini, dengan total 26 outlet yang tersebar di Jawa
Timur dan Jawa Tengah. Kehadiran banyak outlet membuat produk-produk Lyly Bakery
mudah diakses oleh masyarakat, menjadikannya pilihan yang sering dipilih pada berbagai
acara seperti keluarga, sekolah, atau bahkan sebagai konsumsi atau hadiah di kantor.
Keberhasilan Lyly Bakery dalam branding perusahaan terlihat dari popularitasnya di
kalangan masyarakat yang menyukai produk-produk yang dihasilkannya.

Analisis kelayakan bisnis pada usaha roti Lily Bakery di Kecamatan Sekaran,
Kabupaten Lamongan, menunjukkan bahwa proyek ini memiliki potensi yang sangat
menjanjikan. Dalam segi pasar, terdapat permintaan yang kuat dari konsumen terhadap
produk roti berkualitas, sejalan dengan tren peningkatan kesadaran akan gaya hidup sehat.
Analisis finansial juga mengindikasikan bahwa investasi dalam Lily Bakery memiliki
prospek keuntungan yang baik, dengan perhitungan yang cermat terhadap biaya produksi,
harga jual, dan estimasi penjualan. Aspek teknis usaha, seperti lokasi yang strategis, peralatan
modern, dan proses produksi yang efisien, mendukung kelancaran operasional. Manajemen
Lily Bakery menunjukkan komitmen yang kuat terhadap perencanaan dan strategi pemasaran,
serta adaptasi terhadap perubahan tren konsumen. Selain itu, aspek sosial ekonomi juga
dipertimbangkan, dengan Lily Bakery berpotensi memberikan dampak positif pada
masyarakat sekitar melalui penciptaan lapangan kerja dan keterlibatan dengan bahan baku
lokal. Secara keseluruhan, analisis kelayakan bisnis menegaskan bahwa Lily Bakery memiliki
potensi untuk menjadi usaha yang berkelanjutan dan berhasil di pasar roti di Kecamatan
Sekaran.

Analisis kelayakan bisnis adalah suatu proses evaluasi menyeluruh terhadap berbagai
aspek yang berkaitan dengan peluang investasi atau proyek bisnis. Dalam konteks usaha roti
Lily Bakery di Kecamatan Sekaran, Kabupaten Lamongan, analisis kelayakan bisnis
melibatkan penilaian mendalam terhadap faktor-faktor krusial. Aspek pasar menjadi fokus
utama, dengan penilaian terhadap permintaan pasar terhadap produk roti, tingkat persaingan,
dan potensi pertumbuhan. Analisis finansial menjadi landasan penting, melibatkan proyeksi
pendapatan, biaya produksi, dan perhitungan keuntungan bersih untuk menilai keberlanjutan
finansial usaha. Aspek teknis, seperti lokasi, peralatan, dan proses produksi, dievaluasi untuk
memastikan efisiensi operasional. Manajemen dan strategi pemasaran juga menjadi fokus
dalam memahami bagaimana usaha ini akan dikelola dan diposisikan di pasar. Selain itu,
analisis sosial ekonomi mencakup dampak usaha terhadap masyarakat sekitar, potensi
penciptaan lapangan kerja, dan keterlibatan dengan ekosistem bisnis lokal. Secara
keseluruhan, analisis kelayakan bisnis berperan krusial dalam menyusun strategi yang kokoh
dan memberikan keyakinan terhadap potensi kesuksesan bisnis Lily Bakery di Kecamatan
Sekaran.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diats maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana studi kelayakan bisnis pada usaha roti Lily Bakery Kecamatan Sekaran
Kabupaten Lamongan terhadap keputusan pembelian masyarakat Sekaran?
2. Bagaimana citra merek dan studi kelayakan bisnis berpengaruh terhadap keputusan
pembelian masyarakat di Kecamatan Sekaran?
3. Bagaimana upaya pemasaran Lily Bakery untuk memasarkan produknya dan menarik
konsumen di Kecamatan Sekaran?
C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian adalah :

1. Untuk mengetahui studi kelayakan bisnis pada usaha roti Lily Bakery Kecamatan
Sekaran Kabupaten Lamongan terhadap keputusan pembelian masyarakat Sekaran?
2. Untuk mengetahui citra merek dan studi kelayakan bisnis berpengaruh terhadap
keputusan pembelian masyarakat di Kecamatan Sekaran?
3. Untuk menegtahui upaya pemasaran Lily Bakery untuk memasarkan produknya dan
menarik konsumen di Kecamatan Sekaran

METODE

A. Pendekatan Penelitian

Karya tulis ilmiah ini merupakan penelitian yang di susun menggukaan teknik
penelitian yang mempunyai suatu objek yang jelas sehingga mendapatkan data yang autentik.
Oleh karna itu penelitian yang berjudul Analisis Kelayakan Bisnis pada Usaha Roti lily
Bakery di Kecamatan Sekaran Kabupaten Lamongan ini menggunakan metode deskriptif
kualitatif. Pendekatan penelitian kualitatif adalah suatu metode penelitian yang menekankan
pemahaman mendalam terhadap konteks, makna, dan pengalaman subjek penelitian.
Pendekatan kualitatif digunakan ketika penelitian bertujuan untuk mendapatkan pemahaman
mendalam, menggali kompleksitas, atau mengeksplorasi perspektif subjektif dari partisipan.
Keterlibatan peneliti dalam konteks penelitian sering kali tinggi, dan data dianalisis secara
induktif untuk menghasilkan temuan baru.

B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini bertempat di Desa Karang Kecamatan Sekaran Kabupaten


Lamongan. Lokasi penelitian ini untuk mengambil data yang dibutuhkan dalam penelitian,
dan juga untuk mendapatkan informasi yang relevan.
C. Sumber Data
Penelitian ini mengguanakan jenis data primer dan data skunder, yang di jelaskan
sebagai berikut:
1. Data primer
Data primer ialah data dari sumber asli, atau sumber pertama. Data ini di dapatkan
secara langsung dari sumber pertama, data yang kami dapatkan dari sumber pertama yang
dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi.
2. Data Skunder
Data skunder di artikan sebagai pusat sumber data yang tidak langsung
menyerahkan data kepada peneliti yang membutuhkan data, misalnya melalui orang lain
atau lewat pembukuan atau dokumen-dokumen, referensi, maupun sumber lainya.
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini pengumpulan data penelitian kualitatif dapat dipergunakan :
1. Observasi
Pengamatan atau observasi adalah tindakan yang difokuskan pada suatu proses
atau hal dengan maksud untuk mendeteksi dan kemudian memahami pengetahuan
tentang suatu fenomena berdasarkan pengetahuan dan ide yang diketahui sebelumnya,
untuk mengumpulkan data yang diperlukan untuk melanjutkan usaha penelitian.
Peneliti diwajibkan untuk menggunakan semua sumber daya indera mereka saat
melakukan pengamatan.
2. Wawancara
Berdialog langsung dengan pemilik usaha isi ulang air minum Sari Tirta
sebagai responden, peneliti menggunakan wawancara sebagai metode untuk
memberikan jawaban penelitian.
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan setiap proses pembuktian yang dapat ditemukan pada
sumber apa pun, termasuk bukti berupa tertulis, lisan, visual, atau arkeologis. Data
yang didokumentasikan dapat disajikan dalam berbagai cara, seperti gambar, peta,
grafik, bagan organisasi, catatan tertulis lama, dll.
E. Teknik Pengolahan Data
Analisis data adalah jenis kegiatan analisis yang dilakukan dalam suatu penelitian
dengan menggunakan kebijakan analisis. Meninjau semua data dari instrumen penelitian,
termasuk catatan dokumen, hasil tes, catatan, dan sebagainya, dilakukan sebagai bagian dari
penelitian ini. Setelah data yang didapatkan terkumpul , selanjutnya diperlukan pengolahan
data dengan beberapa teknik, diantaranya adalah :
1. Transkripsi
Teknik ini digunakan apabila data penelitian berupa rekaman wawancara,
observasi, atau catatan lapangan, langkah pertama adalah mentranskripsikan data ini
menjadi teks tertulis. Transkripsi adalah proses mengetikkan semua yang diucapkan atau
diobservasi menjadi dokumen teks yang dapat dianalisis. Transkripsi memastikan data
dalam format yang dapat diolah.
2. Editing
Setelah transkripsi selesai, langkah selanjutnya adalah editing. Editing melibatkan
pembacaan dan revisi terhadap teks transkripsi. Tujuan editing adalah untuk memastikan
transkripsi akurat, menghapus gangguan seperti kata-kata umum yang tidak baku dan
memastikan data dalam format yang bersih dan mudah diikuti.
3. Pengelompokan dan Kategorisasi
Setelah proses editing selanjutnya dapat mengelompokkan format dalamkategori
yang lebih luas. Kategori ini adalah tema atau konsep yang muncul dalam data. Proses ini
memungkinkan untuk mengorganisir data penelitian.
4. Penyusunan Laporan
Tahap akhir yakni menyusun laporan penelitian atau makalah yang berisi temuan-
temuan Anda, interpretasi, dan pemahaman mendalam tentang fenomena yang diteliti.
Laporan ini akan memaparkan hasil penelitian Anda dalam format yang dapat
dipresentasikan kepada pembaca atau pemangku kepentingan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sejarah Singkat Roti Lily Bakery

Lily Bakery adalah perusahaan yang bergerak dalam produksi dan pasar berbagai
produk bakery, cake, pastry, dan donat. Yang berlokasi di Desa Karang Kecamatan Sekaran
Kabupaten Lamongan, perusahaan ini bermula sebagai home industri yang didirikan pada
tahun 1990 oleh Hj. Liliek Chusnaeni. Sejak itu, perusahaan telah meningkat menjadi skala
industri menengah dan telah mendapatkan izin usaha dari pemerintah dengan nomor P-IRT
206352201058. Pengakuan dari Devisi Kesehatan dengan Nomor 570.10/KU II/1996 dan
Devisi Perindustrian dengan Nomor SP:124/13-16/99 juga menegaskan legalitas Lily Bakery.

Lily Bakery, sebagai salah satu jajanan khas kota Lamongan, telah meraih popularitas
diatas rata - rata di kalangan pembeli. Masyarakat Lamongan mengidentifikasi Lily Bakery
sebagai pabrikan roti terbaik yang telah melekat sejak awal. Keunggulan produk ini tidak
hanya dikenal di Lamongan tetapi juga di Gresik dan Tuban. Awalnya dihadirkan sebagai
camilan dalam acara rapat dan ulang tahun, Lily Bakery kini telah menjadi pilihan makanan
sehari-hari, terutama di kalangan warga kota Lamongan.

B. Studi Kelayakan Bisnis Pada Roti Lily Bakery Sekaran

Studi kelayakan bisnis pada usaha roti Lily Bakery di Kecamatan Sekaran, Kabupaten
Lamongan, memiliki dampak yang signifikan terhadap keputusan pembelian masyarakat
setempat. Hasil dari analisis kelayakan bisnis yang menyeluruh memberikan informasi yang
relevan dan meyakinkan mengenai keberlanjutan, kualitas, dan nilai tambah produk roti Lily
Bakery. Faktor-faktor seperti proyeksi keuangan yang positif, strategi pemasaran yang
efektif, dan manajemen yang kompeten yang diungkapkan dalam studi kelayakan dapat
membangun kepercayaan konsumen terhadap keberlanjutan dan integritas bisnis. Studi
kelayakan bisnis pada usaha roti Lily Bakery di Kecamatan Sekaran, Kabupaten Lamongan,
memiliki dampak yang signifikan terhadap keputusan pembelian masyarakat setempat. Hasil
dari analisis kelayakan bisnis yang menyeluruh memberikan informasi yang relevan dan
meyakinkan mengenai keberlanjutan, kualitas, dan nilai tambah produk roti Lily Bakery.

Faktor-faktor seperti proyeksi keuangan yang positif, strategi pemasaran yang efektif,
dan manajemen yang kompeten yang diungkapkan dalam studi kelayakan dapat membangun
kepercayaan konsumen terhadap keberlanjutan dan integritas bisnis.Studi kelayakan bisnis
pada usaha roti Lily Bakery di Kecamatan Sekaran, Kabupaten Lamongan, memiliki dampak
yang signifikan terhadap keputusan pembelian masyarakat setempat. Hasil dari analisis
kelayakan bisnis yang menyeluruh memberikan informasi yang relevan dan meyakinkan
mengenai keberlanjutan, kualitas, dan nilai tambah produk roti Lily Bakery. Faktor-faktor
seperti proyeksi keuangan yang positif, strategi pemasaran yang efektif, dan manajemen yang
kompeten yang diungkapkan dalam studi kelayakan dapat membangun kepercayaan
konsumen terhadap keberlanjutan dan integritas bisnis. Meningkatkan kesadaran masyarakat
Sekaran terhadap Lily Bakery sebagai pilihan yang dapat diandalkan dan berkualitas dalam
hal produk roti. Informasi yang terkandung dalam studi kelayakan bisnis, seperti kontribusi
terhadap ekonomi lokal, dampak positif terhadap masyarakat sekitar, dan ketersediaan bahan
baku lokal, dapat membentuk persepsi positif di kalangan konsumen. Keputusan pembelian
masyarakat Sekaran akan sangat dipengaruhi oleh keyakinan mereka terhadap kesuksesan
dan kredibilitas Lily Bakery sebagai bisnis yang dijalankan dengan pertimbangan yang
matang. Dengan demikian, studi kelayakan bisnis bukan hanya menjadi instrumen evaluasi
internal bagi pengusaha, tetapi juga menjadi faktor penting dalam membentuk persepsi dan
kepercayaan konsumen, yang pada gilirannya dapat berdampak positif terhadap keputusan
pembelian mereka.

Dalam studi kelayakan bisnis, terdapat beberapa aspek yang saling berintegrasi untuk
memberikan gambaran menyeluruh tentang potensi dan keberlanjutan suatu usaha. Aspek-
aspek tersebut saling terkait dan saling mempengaruhi, menciptakan kerangka evaluasi yang
komprehensif. Beberapa aspek utama yang saling berintegrasi dalam studi kelayakan bisnis
antara lain:
a) Aspek Pasar:
 Melakukan survei konsumen untuk memahami preferensi dan kebiasaan
konsumen terkait produk roti.
 Menganalisis data penjualan historis untuk mengidentifikasi tren permintaan
tertentu.
 Menyesuaikan harga produk sesuai dengan analisis pasar dan penentuan harga
pesaing.
 Menawarkan promo atau diskon sesuai dengan musim atau acara khusus.
 Menguatkan identitas merek Lily Bakery sebagai produsen roti berkualitas dengan
citra yang positif.
 Membangun hubungan dengan konsumen melalui kehadiran online dan partisipasi
dalam acara lokal.
 Memanfaatkan media sosial untuk berinteraksi dengan konsumen,
mempromosikan produk, dan mendapatkan umpan balik.
 Menggunakan iklan online untuk meningkatkan visibilitas di antara calon
konsumen.
Dengan memperhatikan dan mengelola aspek-aspek pasar ini, Lily Bakery
dapat mengoptimalkan strategi pemasaran dan operasionalnya untuk lebih baik
memenuhi kebutuhan dan ekspektasi konsumen, serta memperkuat posisinya di pasar.
b) Aspek Finansial
 Menganalisis dan merencanakan proyeksi pendapatan berdasarkan volume
penjualan dan harga produk.
 enentukan target pendapatan jangka pendek dan jangka panjang.
 Mencatat dan mengelola biaya produksi, termasuk bahan baku, tenaga kerja, dan
biaya overhead.
 Membuat dan memantau anggaran yang mencakup seluruh aspek operasional dan
pemasaran.
 Mengidentifikasi area di mana pengeluaran dapat dioptimalkan atau diperbaiki.
 Melakukan manajemen kas yang efektif untuk memastikan ketersediaan dana
yang cukup.
 Menggunakan rasio keuangan seperti rasio keuntungan bersih, rasio likuiditas, dan
rasio hutang terhadap ekuitas untuk mengevaluasi kesehatan keuangan
perusahaan.
 Menetapkan harga yang mencakup biaya produksi dan menghasilkan keuntungan
yang wajar.
 Menganalisis respons pasar terhadap perubahan harga.
 Melakukan audit keuangan secara berkala untuk memastikan akurasi dan
keandalan laporan keuangan.
 Mematuhi standar akuntansi dan regulasi keuangan yang berlaku.

Dengan memperhatikan dan mengelola aspek-aspek finansial ini, Lily Bakery


dapat memastikan keberlanjutan keuangan, mengoptimalkan pengeluaran, dan
meningkatkan efisiensi operasionalnya.

c) Aspek Teknis:
 Menganalisis kepadatan populasi, keberadaan pesaing, dan potensi pertumbuhan
di sekitar lokasi.
 Memilih peralatan produksi yang modern dan efisien untuk meningkatkan kualitas
dan kapasitas produksi.
 Meningkatkan efisiensi dalam proses produksi roti, termasuk pemilihan bahan
baku yang berkualitas dan perhitungan yang cermat dalam pengolahan.
 Menerapkan sistem pemantauan kualitas yang ketat untuk memastikan bahwa
setiap produk memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.
 Mengembangkan varian produk baru yang sesuai dengan tren pasar dan kebutuhan
konsumen.
 Melibatkan riset dan pengembangan untuk menciptakan inovasi dalam rasa,
tekstur, atau desain produk.
 Memantau tingkat persediaan dan mengantisipasi fluktuasi permintaan.
 Memastikan bahwa operasi mematuhi regulasi dan standar setempat.
d) Aspek Manajemen:
 Menyusun rencana operasional yang jelas, mencakup produksi, distribusi, dan
manajemen persediaan.
 Menentukan target produksi dan distribusi untuk memenuhi permintaan pasar.
 Mengembangkan strategi pemasaran yang efektif untuk meningkatkan visibilitas
merek dan menarik konsumen.
 Melibatkan kampanye iklan, promosi, dan kehadiran di media sosial.
 Merekrut, melatih, dan memotivasi karyawan untuk meningkatkan produktivitas.
 Menganalisis risiko potensial yang dapat memengaruhi operasional dan keuangan
perusahaan.
 Memantau kesehatan keuangan perusahaan melalui laporan keuangan berkala.
 Mengelola persediaan bahan baku dan produk jadi untuk menghindari
pemborosan atau kekurangan persediaan.
 Membangun dan mengelola kehadiran online melalui situs web resmi, media
sosial, dan platform pemasaran digital.
 Memanfaatkan data dan analisis online untuk memahami perilaku konsumen dan
meningkatkan strategi pemasaran.
 Memelihara hubungan yang baik dengan pemasok bahan baku untuk memastikan
ketersediaan dan kualitas yang konsisten.
 Menerapkan sistem pemantauan kinerja untuk menilai pencapaian target dan
tujuan perusahaan.
e) Aspek Sosial Ekonomi:
 Menggunakan bahan baku lokal ketika memungkinkan untuk mendukung petani
dan produsen lokal.
 Bermitra dengan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) setempat untuk
mendukung pertumbuhan ekonomi mereka.
 Mendorong kolaborasi dan pertukaran sumber daya antara Lily Bakery dan
UMKM lokal.
 Menggunakan praktik produksi yang ramah lingkungan untuk mengurangi
dampak negatif terhadap lingkungan.
 Menjaga standar kualitas produk yang tinggi untuk memastikan keamanan dan
kepuasan konsumen.
 Memberikan informasi tentang produk dan bahan baku yang digunakan dalam roti
Lily Bakery.
 Melibatkan konsumen dalam proses pengembangan produk dan mendengarkan
umpan balik mereka.
 Menyelenggarakan program atau promosi yang berfokus pada keterlibatan
konsumen.
Dengan memperhatikan aspek-aspek sosial ekonomi ini, Lily Bakery dapat
menciptakan dampak positif pada masyarakat sekitar, mendukung pertumbuhan
ekonomi lokal, dan memperkuat hubungan positif dengan konsumen dan komunitas.
f) Aspek Lingkungan:
 Memilih bahan baku yang memiliki dampak lingkungan yang rendah, seperti
menggunakan sumber bahan baku yang bersertifikasi organik atau berkelanjutan.
 Menggunakan kemasan yang dapat didaur ulang atau bahan kemasan yang ramah
lingkungan.
 Mengedukasi karyawan dan konsumen tentang pentingnya pelestarian lingkungan
dan cara mengurangi dampak negatif.

Dengan memperhatikan aspek-aspek lingkungan ini, Lily Bakery dapat


mengambil langkah-langkah proaktif untuk melindungi lingkungan, mengurangi jejak
ekologis, dan berkontribusi pada praktik bisnis yang berkelanjutan.

Berintegrasi dengan aspek teknis dan sosial ekonomi untuk mencapai keselarasan
dengan praktik bisnis yang berkelanjutan. Integrasi antara aspek-aspek tersebut
memungkinkan penilaian yang holistik terhadap kelayakan bisnis, meminimalkan risiko, dan
meningkatkan peluang kesuksesan jangka panjang.

C. Citra merek dan studi kelayakan bisnis

Citra merek dan studi kelayakan bisnis memiliki dampak signifikan terhadap
keputusan pembelian masyarakat di Kecamatan Sekaran. Berikut adalah cara kedua faktor
tersebut dapat memengaruhi perilaku konsumen:

a) Citra Merek

Percaya dan Kepuasan Pelanggan: Citra merek yang positif, terutama berdasarkan
pengalaman pelanggan sebelumnya, dapat meningkatkan tingkat kepercayaan dan
kepuasan pelanggan. Jika masyarakat di Kecamatan Sekaran mengidentifikasi Lily Bakery
sebagai merek yang handal, berkualitas, dan dapat diandalkan, mereka cenderung memilih
produk Lily Bakery.

 Pembeda dari Pesaing: Citra merek yang kuat dapat membantu Lily Bakery untuk
membedakan diri dari pesaing. Jika Lily Bakery berhasil menonjolkan keunikan
produknya, nilai-nilai merek, atau inovasi dalam produk roti, konsumen mungkin
lebih cenderung memilih produk mereka daripada merek lain.
 Kesan Keseluruhan: Keseluruhan persepsi konsumen tentang Lily Bakery,
termasuk kualitas, nilai, dan citra merek secara keseluruhan, dapat menjadi faktor
penentu utama dalam keputusan pembelian. Jika Lily Bakery berhasil menciptakan
kesan positif, ini dapat memotivasi masyarakat Sekaran untuk menjadi pelanggan
setia.
b) Studi Kelayakan Bisnis:
 Keyakinan dalam Keberlanjutan Bisnis: Hasil positif dari studi kelayakan bisnis
dapat memberikan keyakinan kepada konsumen bahwa Lily Bakery adalah bisnis
yang berkelanjutan dan memiliki prospek keberlanjutan di masa depan. Ini dapat
mengurangi ketidakpastian dan meningkatkan kepercayaan konsumen.
 Pengaruh Terhadap Harga dan Kualitas: Jika studi kelayakan menunjukkan bahwa
Lily Bakery mampu menyediakan produk berkualitas dengan harga yang wajar, ini
dapat menjadi faktor penting dalam keputusan pembelian. Konsumen cenderung
memilih produk yang memberikan nilai terbaik untuk uang mereka.
 Ketersediaan dan Aksesibilitas: Studi kelayakan juga dapat membahas aspek
ketersediaan dan aksesibilitas produk Lily Bakery. Jika hasil studi menunjukkan
bahwa Lily Bakery mampu menyediakan produk secara konsisten dan mudah
diakses oleh konsumen di Kecamatan Sekaran, hal ini dapat memengaruhi
keputusan pembelian.
 Dampak Positif terhadap Citra Merek: Kesuksesan hasil studi kelayakan bisnis
dapat menciptakan dampak positif terhadap citra merek Lily Bakery. Konsumen
dapat melihatnya sebagai tanda bahwa perusahaan berkomitmen untuk
memberikan produk berkualitas dan memberdayakan ekonomi lokal.

Dengan memanfaatkan citra merek yang kuat dan hasil studi kelayakan bisnis yang
positif, Lily Bakery dapat membangun hubungan positif dengan konsumen di Kecamatan
Sekaran, membujuk mereka untuk memilih produk roti Lily Bakery, dan mendorong
keputusan pembelian yang berkelanjutan.

D. Upaya pemasaran Lily Bakery untuk memasarkan produknya dan menarik


konsumen

Untuk memasarkan produknya dan menarik konsumen di Kecamatan Sekaran, Lily


Bakery dapat mengimplementasikan berbagai strategi pemasaran yang kreatif dan efektif.
Berikut adalah beberapa upaya pemasaran yang dapat dilakukan oleh Lily Bakery:

1. Brand Positioning:
 Menetapkan posisi merek Lily Bakery dengan jelas, menekankan nilai-nilai unik,
kualitas produk, dan keunggulan dibandingkan dengan pesaing.
 Mengkomunikasikan posisi ini secara konsisten melalui pesan pemasaran, materi
promosi, dan aktivitas branding.
2. Pemasaran Digital:
 Membangun kehadiran online melalui situs web resmi Lily Bakery yang
informatif dan responsif.
 Memanfaatkan media sosial untuk berkomunikasi dengan konsumen,
membagikan konten menarik, dan menyelenggarakan kontes atau promosi online.
3. Promosi dan Diskon:
 Menyelenggarakan promosi spesial atau memberikan diskon pada produk tertentu
untuk menarik perhatian konsumen.
 Mengadakan program loyalitas atau kartu keanggotaan untuk memberikan
insentif kepada pelanggan setia.
4. Partnership Lokal:
 Bermitra dengan bisnis lokal, seperti kafe atau restoran, untuk menjalin kemitraan
dan meningkatkan visibilitas merek Lily Bakery.
 Menyelenggarakan acara bersama atau kolaborasi promosi untuk memperluas
jangkauan pasar.
5. Event dan Sponsorship:
 Menghadiri atau menjadi sponsor dalam acara lokal, seperti festival makanan,
pasar kaget, atau acara komunitas.
 Menyelenggarakan acara sendiri, seperti peluncuran produk atau uji coba gratis,
untuk menarik perhatian konsumen.
6. Pemasaran Berbasis Lokasi:
 Membuat kampanye pemasaran yang ditargetkan pada konsumen di Kecamatan
Sekaran, dengan mempertimbangkan preferensi dan tren lokal.
 Menyesuaikan materi pemasaran dengan keunikan budaya atau karakteristik
lokal.
7. Testimoni dan Ulasan:
 Mengumpulkan dan mempromosikan testimoni positif dari pelanggan yang puas.
 Mendorong pelanggan untuk memberikan ulasan di situs web, media sosial, atau
platform ulasan populer.
8. Kemasan Menarik:
 Mendesain kemasan produk yang menarik dan mencerminkan kualitas dan
identitas merek Lily Bakery.
 Menambahkan informasi atau cerita di kemasan untuk memberikan nilai tambah
kepada konsumen.
9. Edukasi Konsumen:
 Mengedukasi konsumen tentang manfaat gizi produk roti Lily Bakery dan
keunikan bahan-bahan yang digunakan.
 Menyelenggarakan acara demonstrasi atau workshop memasak untuk
meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang produk.
10. Dukungan Komunitas:
 Terlibat aktif dalam kegiatan sosial dan program kepedulian masyarakat di
Kecamatan Sekaran untuk membangun citra positif.
 Menyelenggarakan program CSR (Corporate Social Responsibility) yang
berfokus pada keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat.

Dengan menggabungkan strategi pemasaran ini, Lily Bakery dapat menciptakan


kehadiran yang kuat di Kecamatan Sekaran, membangun hubungan positif dengan konsumen,
dan meningkatkan kepercayaan serta kesetiaan pelanggan.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Studi kelayakan bisnis pada usaha roti Lily Bakery di Kecamatan Sekaran, Kabupaten
Lamongan, menunjukkan bahwa analisis yang menyeluruh terhadap aspek-aspek pasar,
finansial, teknis, manajemen, sosial ekonomi, dan lingkungan memberikan informasi yang
relevan dan meyakinkan. Keberhasilan Lily Bakery dalam merencanakan operasional,
strategi pemasaran, dan manajemen secara keseluruhan dapat memberikan dampak positif
terhadap keputusan pembelian masyarakat Sekaran.
Proyeksi keuangan yang positif, strategi pemasaran yang efektif, dan manajemen yang
kompeten yang diungkapkan dalam studi kelayakan dapat membangun kepercayaan
konsumen terhadap keberlanjutan dan integritas bisnis. Lily Bakery mampu menonjolkan diri
dari pesaing, menciptakan citra merek yang kuat, dan mengukuhkan posisinya sebagai
produsen roti berkualitas.
Dalam konteks pemasaran, Lily Bakery mengimplementasikan berbagai strategi,
termasuk pemasaran digital, promosi dan diskon, partnership lokal, serta kehadiran dalam
acara dan sponsorship. Upaya pemasaran ini diarahkan pada membangun citra merek yang
positif, menarik perhatian konsumen, dan memperluas pangsa pasar di Kecamatan Sekaran.
Selain itu, Lily Bakery juga memperhatikan aspek sosial ekonomi dan lingkungan dengan
mendukung ekonomi lokal, menggunakan bahan baku lokal, dan menerapkan praktik
produksi yang ramah lingkungan. Dengan demikian, Lily Bakery tidak hanya menjadi pilihan
konsumen berdasarkan kualitas produknya, tetapi juga karena kontribusinya pada
keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Dengan keseluruhan strategi yang diimplementasikan, Lily Bakery dapat mencapai
tujuan kelayakan bisnisnya dan memperkuat hubungan positif dengan konsumen di
Kecamatan Sekaran. Studi kelayakan bisnis bukan hanya menjadi instrumen evaluasi internal,
tetapi juga menjadi faktor penting dalam membentuk persepsi dan kepercayaan konsumen,
yang pada gilirannya dapat berdampak positif terhadap keputusan pembelian mereka.

Saran

Beberapa saran yang diberikan oleh peneliti adalah sebagi berikut :


Perusahaan Roti Lily bisa lebih Mengoptimalkan Kehadiran Digital , Penguatan
Kemitraan Lokal, Berinovasi dalam Produk dan Pemasaran, Pertahankan Fokus pada Kualitas
dan Keberlanjutan, Pendekatan Komprehensif dalam Pemasaran, Terus Evaluasi dan
Perbaharui Strategi. Disarankan untuk terus melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap
faktor-faktor yang dapat memengaruhi kelayakan bisnis, serta untuk melakukan penyesuaian
strategis sesuai dengan perubahan kondisi pasar dan lingkungan bisnis yang mungkin terjadi.
Dengan menerapkan saran-saran ini, Lily Bakery dapat mempertahankan dan
meningkatkan dampak positif studi kelayakan bisnisnya, memperkuat hubungan dengan
konsumen di Kecamatan Sekaran, dan tetap menjadi pilihan utama dalam pasar roti lokal.

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, S. (2017). Auditing. Jakarta: Salemba Empat.


Ardana, Cenik, & Hendro. (2017). Sistem Informasi Akuntansi. Mitra Wacana Media:
Jakarta.
Cahyaningsih, & Abdi, M. (2023). Analisis Kelyakan Bisnis Usaha Air Minum Isi Ulang .
Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Bosowa.
Faradiba, B., & Musmulyadi. (2020). Analisis Studi Kelayakan Bisnis Usaha Waralaba dan
Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Alpokat Kocok Makassar. PAY Jurnal
Keuangan dan Perbankan, Vol.2 No.2.
Febrianti, V. N. (2021). Evaluasi Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagang Pada
Lily Bakery Lamongan. Jurnal Ekonomi Mahasiswa (JEKMa), Vol.2 No.1 .
Jalaludin. (2021). Analisis Kelayakan Bisnis Usaha Aneka Snack (Studi Kasus Pada R.O Qua
Kabupaten Lahat. Jurnal Media Wahana Ekonomika (JMWE), Vol.18 No.3, 371-376.
Musrida, & Musrida, V. (2022). Strategi Peningkatan Kualitas Prdouk dan Pelayanan Pada
Lily Bakery Lamongan. Skripsi: Universitas Jember.
Nabila. (2022).Studi Kelayakan Bisnis. (Aspek Yuridis) Spada.uns.
Purnamasari, D., & Hendrawan, B. (2016). Analisis Kelayakan Bisnis Usaha Roti Ceriwis
Sebagai Oleh-Oleh Khas Kota Batam. Jurnal Akuntansi Ekonomi dan Manajemen
Bisnis, Vol.3 No.1 HAl. 83-87.
Sigit. (2020). Analisis Kelayakan Usaha dan Penentuan Lokasi Pendirian Bengkel Motor
dengan Menggunakan Metode Electre dan Gpap. Vol.21., No.1 Hal. 1-9.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Suliyanto. (2015). Studi Kelayakan Bisnis Pendekatan Praktis. CV. Andi: Yogyakarta.
Umar, & Husain. (2020). Studi Kelayakan Bisnis Edisi 3. . Jakarta : PT. Gramedia Pustka
Utama.
Van James, H. (2015). Prinsip - Prinsip Manajemen Keuangan. . Edisi Sembilan, Salemba
Empat: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai