Anda di halaman 1dari 7

TUGAS UTS C I

1. 7 thinking abilty yang harus dikuasai oleh setiap entrepreneur dalam menjalankan bisnis
diantaranya :
a) Critical thinking yaitu berpikir kritis dengan cara mengajukan pertanyaan kritis
contohnya, seharusnya…. Nyatanya…, atau jika…. Maka…..atau mengajukan
pernyataan kritis seperti kenapa tidak begini … kenapa tidak begitu dst.
b) Creative thinking yaitu berfikir dengan mengembangkan ide-ide sendiri baik berbasis
teori maupun berdasarkan pengalaman.
c) System thinking yaitu berpikir dengan tersistem berupa input – process – dan
output. Contoh berpikir tentang outcome yang ingin dicapai dan impactnya jangka
panjang.
d) Strategic thinking yaitu berpikir jangka panjang dengan memperhatikan lingkungan
internal dan eksternal.
e) Inductive thinking yakni berfikir dengan berbasiskan pengalaman dan fakta-fakta
yang ada.
f) Deductive thinking yaitu proses berfikir dengan berdasarkan teori-teori yang ada.
g) Scientific thinking yaitu berfikir dengan menggunakan metode ilmiah.

2. Entrepreneurship adalah pola pikir seseorang yang berubah menjadi sikap mental dalam
melihat atau menciptakan peluang dan merubahnya menjadi sesuatu yang bernilai
ekonomis yang bermanfaat bagi diri sendiri, orang lain, lingkungan dalam jangka
panjang serta bertumbuh. Proses entreprenurship ini berkaitan erat dengan proses
creative thinking atau berfikir kreatif. Seorang entrepreneur hendaknya berpikir kreatif
karena dalam prosesnya dibutuhkan ide-ide untuk dapat memecahkan masalah yang
dihadapi ketika ia memutuskan untuk menjadi seorang entrepreneur sejati. Berpikir
kreatif juga merupakan salah satu diantara 8 dimensi yang harus dimiliki oleh seorang
entrepreneur.

Contohnya dalam usaha saya sebagai penyedia hewan Qurban:


Faktanya : Meningkatnya kebutuhan terhadap hewan qurban dari tahun ketahun
menunjukkan kesadaran beribadah kaum muslimin juga meningkat. Dari data yang
dapat dihimpun pada tahun 2020 di daerah Cimahi saja berdiri 427 masjid dan 763
Mushola. Adapun di daerah Bandung Barat berdiri tidak kurang dari 3000 masjid. Jika
kita analisa kebutuhan sapi kurban setiap musimnya di Cimahi dan Bandung Barat saja
diperlukan tidak kurang dari 4500 ekor sapi dengan asumsi jumlah minimal yaitu masing
masing masjid berkurban 3 ekor Sapi dari setengah masjid yang ada. Belum lagi kurban
yang sifatnya per orangan bisa dibayangkan jumlah hewan Qurban yang dibutuhkan.
Dari data dan fakta diatas sebagai seorang entrepreneur saya mencoba mencari ide
untuk memecahkan masalah kebutuhan hewan Qurban pada.
3. Yang dimaksud dengan berfikir kreatif adalah kemampuan seseorang mengembangkan
ide-ide dalam memecahkan masalah dan bahkan mengembangkan ide tersebut menjadi
sebuah peluang dari masalah yang ada.

Adapun proses dari berfikir kreatif dapat dimulai dari tahapan berupa
recognition/preparation. Tahap ini merupakan tahap mengenali, mengamati,
merasakan apa yang dirasakan konsumen melalui beberapa metode antara lain
observasi, wawancara, kuesioner, laporan complain maupun dari data-data lainnya.
Tahap kedua berupa incubation pada tahapan ini kita mendalami fenomena yang
memberikan dampak kepada masyarakat serta mencari akar masalah yang ada baik
dengan metode deductive maupun dengan teori inductive. Lalu pada tahapan ketiga
adalah insight and validation, yaitu sebuah proses dari berfikir kreatif dengan
mengembangkan ide-ide untuk memecahkan akar masalah. Pada proses ini kita dapat
menggunakan metode mind mapping, six thinking hat, fish cone analysis atau metode
ATM baik teori maupun pengalaman. Selanjutnya adalah evaluation stage, pada tahap
ini gagasan cemerlang tersebut di uji dengan pertanyaan pertanyaan mendasar seperti,
apakah ide ini layak di perjuangkan atau ditangkap? apakah ide ini cukup orisinil?
apakah ada perubahan yang perlu dilakukan ? atau apakah pendapat orang-orang
terhadap ide ini. Dan terakhir elaboration stage, yaitu tahapan berupa implementasi
dimana ide-ide kreatif dituangkan dengan suatu pekerjaan yang ril yang kedepannya
akan menghasilkan sesuatu yang besar dan akan merubah hidup kita. Dimulai dengan
berkolaborasi dengan investor, memulai produksi dan akhirnya bergerak untuk
memasarkannya. inti dari tahapan ini adalah merealisasikannya pada level teknis agar
berwujud sesuatu dan dirasakan manfaatnya bagi semua.

Contoh kasus pada Saung Lefi Farm

Fenomena Alternatif Berfikir Kreatif


Solusi Solusi yang dipilih
Kampanye crowdfunding di dalam
komunitas atau lembaga funding
Bermitra dengan pebisnis kurban atau
Modal besar untuk peternak lokal
Kampanye crowdfunding di
pengadaan 200 ekor Menjual produk atau marchandhise
dalam komunitas atau lembaga
sebagai stok hewan kurbanan hasilnya untuk membeli
funding
Qurban bakalan sapi
Mengajukan pinjaman ke perbankan
Mengajukan pinjaman ke teman atau
keluarga dalam sekala kecil bertahap

Dari pemaparan diatas terdapat masalah pada pendanaan projek Qurban Saung Lepi
Farm maka dalam mengatasi keterbatasan dana tersebut saung lefi farm mengajukan
skema pendanaan melalui Equity Crowd Funding (ECF), mengingat projek pengadaan
hewan Qurban yang bersifat short term yakni 2 hingga 3 bulan dan memiliki
karakteristik padat modal diawal dengan kebutuhan dana hingga 3 milyar rupiah.
Skema ini dimodifikasi menjadi ECF based on community dan berubah namanya menjadi
FIM (Forum Investment Moment). Dimana Forum Bisnis Santri (Forbis IKPM Gontor)
menjadi semacam platform yang bertanggung jawab menerbitkan lot saham yang
ditawarkan kepada para investor.
Setelah dinilai kelayakannya lewat proses seleksi yang ketat mulai dari wawancara,
analisa bisnis serta presentasi kepada para anggota Forbis. Selanjutnya tim yang
bertanggung jawab menyempurnakan hal teknis dari projek yang diajukan serta
menghitung target estimasi perolehan yang akan didapat oleh para investor diakhir
projek penjualan hewan Qurban.
Karena dinilai layak dari segi performa usaha yang telah dilakukan dan laporan
pencatatan usaha yang baik maka saung lepi farm mendapatkan suntikan dana sebesar
1,7 milyar ditahun pertama program kerjasama crowd funding ini.
Di akhir tim Forbis menyajikan data-data hasil penjualan ditahun tersebut serta
melakukan proses pengembalian dana serta bagi hasilnya sesuai porsi masing masing
lot saham yang diambil oleh para investor.

4. Creative thinking adalah sebuah skill yang dibutuhkan untuk menghasilkan karya yang
baru dan bermanfaat, creative thinking juga merupakan salah satu mindset
kewirausahaan yang utama. Ia adalah modal bagi seseorang untuk mulai berbisnis dan
juga modal bagi pengembangan usaha kedepannya bagi seorang entrepreneur. Creative
thinking merupakan basis dari inovasi sebagai kunci sukses dalam menjalankan bisnis.
Ada 3 pola menurut Bessant, John, and Joe Tidd (2015) tentang kreativitas, pertama
adalah breaking rules. Kedua, changing perspectives dan ketiga, seeing things
differently.

Contoh:

5. Yang dimaksud dengan inovasi adalah kemampuan seseorang untuk mengembangkan


ide untuk memecahkan masalah dan bisa diterima oleh pasar tujuannya salah satunya
adalah untuk meningkatkan profit.
Contoh berfikir inovatif dalam kasus Saung Lepi Farm

FUNGSI Fenomena/gap BERFIKIR KREATIF BERFIKIR INOVATIF


Pemasaran Modal besar untuk belanja bakalan Kampanye crowdfunding di Kampanye crowdfunding
sapi dan domba dalam komunitas atau di dalam komunitas atau
lembaga funding lembaga funding
Konsep pemasaran yang masih Melakukan pemasaran
tradisional dengan konsep digital
marketing
Menggunaan tehnik
Persaingan harga produk daging pemasaran dengan konsep
yang kompetitif STP
Hari pasar yang terbatas untuk jual Membangun kemitraan
MARKETING Menggunaan tehnik
beli hewan ternak hidup dengan lembaga-lemba
pemasaran dengan
agama dan sosial keagamaan
konsep atau tehnik STP
Segmentasi peminat ternak yang Meningkatkan kualitas
terbatas pada kalangan tua pelayanan terhadap
pelanggan ( komunikatif,
responsive, ontime,
assistance, staf terlatih untuk
memberikan info hewan
kurban
Persaingan harga yang ketat pada Menyediakan lahan hijauan
ternak hidup yang luas

Keterbatasan lahan peternakan dan Bekerjasama dengan petani Membuat bank pakan
OPERATION lahan hijauan untuk pakan ternak untuk mensuplai jerami pada dari fermentasi rumput
saat panen dan hijauan
Penanggulangan wabah penyakit Memberikan pakan
pada ternak yang berbiaya tinggi alternative berupa
konsentrat (biaya tinggi)
Sulitnya mencari mitra ternak yang Membekali staff kandang
memenuhi kategori 3A. (aman, dengan pemahaman Membekali staff
amanah, ahli) menyeluruh ttg hewan kandang dengan
kurban, jenis dan syarat nya pemahaman
HUMAN
yang sesuai dengan syariat. menyeluruh ttg hewan
RESOURSES
Tenaga kesehatan hewan yang Memberikan pelatihan kurban, jenis dan syarat
terbatas. Tenaga ahli yang berbiaya khusus tentang perawatan nya yang sesuai dengan
tinggi ( dokter hewan atau mantri dan pemeliharaan hewan syariat.
hewan) kurban yang benar

6. Design thinking adalah siklus non-linier berulang yang melibatkan pengembangan


pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan pelanggan atau pengguna yang belum
terpenuhi dalam konteks situasi terntentu, memahami data dan menemukan wawasan ,
mempertanyakan asumsi, mengeksplorasi berbagai perspektif, membingkai ulang
masalah menjadi peluang, menghasilkan ide-ide kreatif, mengkritik dan memilih ide.
Menguji melalui pembuatan prototype dan eksperimen, menyempurnakan solusi dan
akhirnya menerapkan sebuah inovasi.
Adapun prosesnya meliputi tahapan antara lain empathize, define, ideate, prototype
dan test.

Design Thinking contoh kasus dalam saung lepi Farm :

DESIGN JENIS DESIGN THINKING

- Konsumen membutuhkan hewan qurban yang sehat sampai waktu


pengiriman, terjangkau jarak nya sehingga bisa di kontrol berkala,
aman saat pengiriman dan ontime, serta harga yang akur atau
bersaing.
- Konsumen membutuhkan pengetahuan produk hewan qurban
yang lengkap mulai dari jenis sapi, bobot sapi, estimasi daging yang
didapat setelah di sembelih, syarat sahnya sapi Qurban hingga
harga yang pantas ketika membeli hewan Qurban agar tidak
Empathize
kemahalan dalam membeli.
- Mayoritas konsumen masih senang membeli hewan qurban di para
petani dipelosok perkampungan, di daerah gunung atau perbukitan
sekitaran Bandung. Tentu tempatnya susah di jangkau meskipun
harga hewan qurban disana belum tentu lebih murah juga. Hingga
kadang merepotkan mereka yang harus mencari hewan ternak di
tempat yang jauh. Belum lagi faktor resiko yang tinggi. Seperti
kehilangan dan sakit hingga kematian. Serta faktor cacat dijalan
karena suatu hal yang tak terduga

Kurangnya pengetahuan konsumen terhadap jenis-jenis sapi ketika


membeli hewan Qurban menyebabkan tidak berkualitasnya hewan
Qurban yang dibeli bahkan berujung kepada ketidakpuasan
konsumen. Tidak jarang terjadi konsumen diberikan sapi yang
secara fisik penampilan (jogrok) besar, tetapi daging yang
DEFINE
ditargetkan jauh dari perkiraan dari target yang ingin di bagikan
kepada masyarakat. Hal itu karena jenis hewan Qurban yang
diberikan bukan jenis sapi pedaging.
Disinilah perlunya konsumen mengetahui dan memahami jenis sapi
yang dibeli dan karakteristik sapi yang dipilihnya agar tidak kecewa
di kemudian hari.

IDEATE
Berdasarkan kurangnya pengetahuan konsumen hewan Qurban
yang hanya membeli sapi setahun sekali menjelang hari raya
Qurban. Maka diperlukan informasi yang lengkap serta menyeluruh
berkenaan stok hewan Qurban yang ditawarkan kepada konsumen.
Maka Saung Lepi Farm sebagai patner penyedia hewan Qurban
berkualitas mencoba merumuskan beberapa solusi. Salah satunya
adalah menyediakan bahan informasi lengkap berkenaan hewan
Qurban yang ditawarkan kepada konsumen khususnya melalui
media informasi berupa gambar (foto), bobot sapi, jenis sapi,
perkiraan keluar daging setelah disembelih dan harga dalam satu
pdf khusus (e-katalog sapi) yang memuat semua informasi tentang
sapi yang ditawarkan. Informasi juga dimuat dalam aplikasi
ternakinaja.id (android base) serta landingpage khusus agar
memudahkan pelanggan mengakses data sapi secara lengkap
dimanapun berada sebelum membelinya.

Pada 2019, awal mula e-katalog sapi dibuat dan disebar ke grup
marketing agen penjualan hewan Qurban Saung Lepi. Hasilnya
cukup baik. Informasi yang ada cukup membantu konsumen dalam
PROTOTYPE memilih hewan Qurban yang diinginkan. Walaupun informasi yang
dimuat belum selengkap yang diharapkan. Kedepan akan di buat
info yang lebih menyeluruh berkenaan produk knowledge hewan
qurban yang dipasarkan.

Pada 2021, Saung Lepi merilis aplikasi kandangkambing.id berupa


platform peternakan untuk melihat respons masyarakat.
Didalamnya ada fitur titip rawat hewan ternak untuk musim qurban
TEST dan ada fitur jual ternak. Tak lama kemudian, terjaring pelanggan
dari berbagai daerah yang berminat menggunakan aplikasi ini
untuk pembelian hewan qurbannya.

7. Hubungan antara kreatifitas dan inovasi sangat erat, berfikir kreatif merupakan dasar
dari terciptanya sebuah inovasi dalam bisnis.
Secara gambar kita dapat melihat jelas, dalam proses berfikir inovatif serta
hubungannya dengan proses entrepreneurship dan design thinking yaitu sebagai
berikut.

Proses Kreativitas ----


inovasi (DESIGN THINKING
Kreativitas

Recognition/preparation
Design Thinking

Empathize
Creativty n Innovation

… GABUNGAN ANTARA
entrepreneurship

Incubation Define CREATIVITY

KREATIVITAS DAN INOVASI


Insight and validation Ideate

Prototype Innovation
Test
Business Plan

Keterangan : digambar dapat terlihat jelas bahwa berfikir kreatif dan design thinking
bertemu pada tahap satu hingga tahap tiga dalam prosesnya. Sedangkan inovasi
bertemu pada proses akhir yaitu pada proses prototype dan proses test nya berupa
pengujian produk akhirnya.

Anda mungkin juga menyukai