Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN PEMASARAN

DAN RANTAI PASOK PETERNAKAN

“ Keunggulan Daya Saing”

Komoditas Ayam Pedaging


PT. QL Trimitra

Oleh :

Kelompok 3

Kelas B

Muhamad Ilham Fachreza 200110200136


Aprillia Fatharizka Dillah Aurell 200110200163
Nashrulloh Wafin Hafidz 200110200169
Nurmalita Sari Darma Putri 200110200227
Adhira alfansa exa p 200110190327

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Alhamdulillah, dengan segenap kerendahan hati dan ketulusan jiwa, kami
panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan karunia dan hidayah-Nya,
sehingga laporan praktikum ini dapat terselesaikan dengan judul “ Keunggulan daya saing
komoditas ayam broiler PT. QL Trmitra” sebagai salah satu tugas mata kuliah manajemen
rantai pasok peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran. Dalam proses
penyusunan laporan praktikum ini, tim penulis mengucapkan terimakasih kepada Dosen
pengampu ibu Dr. Hasni Arief, SP., M.P. yang telah memberikan arahan dalam pengerjaan
laporan praktikum ini, dan terima kasih kami ucapkan kepada teman-teman yang telah
berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga Laporan praktikum ini bisa disusun
dengan baik dan rapi.
Penulis berharap semoga ini bisa menambah pengetahuan para pembaca khususnya
untuk tim penulis. Penulis memahami bahwa paper ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga
saya sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi laporan praktikum
selanjutnya yang lebih baik lagi.

Sumedang, 15 Desember 2023

Penulis

i
A. Keadaan Peternakan Ayam Pedaging Di Jawa Barat Dan Contohnya

Pertambahan jumlah penduduk juga akan menyebabkan menambahnya permintaan


akan bahan pangan, yang mana produk hewani akan ikut terpengaruh. Peternakan merupakan
salah satu sub sektor pertanian yang berperan penting dalam memenuhi kebutuhan pangan dan
gizi masyarakat. Salah satu kebutuhan gizi terbesar adalah protein. Protein ini dapat dipenuhi
dari daging hewan ternak. Peternakan merupakan kegiatan membudidayakan hewan ternak
untuk mendapatkan manfaat dan hasil dari kegiatan tersebut. Hewan ternak yang sering
dibudidayakan masyarakat adalah ayam pedaging. Ayam broiler juga merupakan sumber
protein dan nutrisi yang penting bagi kesehatan serta pertumbuhan (Rana et al., dalam Elpawati,
dkk, 2018).

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data terkait dengan produksi daging ayam ras
pedaging selama tahun 2019-2021 peringkat pertama diduduki oleh Jawa Barat. Jawa Barat
sebagai provinsi dengan produksi daging ayam ras pedaging terbanyak dengan total produksi
pada tahun 2019 sebanyak 894.386 ton, tahun 2020 sebanyak 783.789 ton, dan tahun 2021
sebanyak 860.156 ton. Pada tahun 2021, Provinsi Jawa Barat, menyumbang setidaknya 25%
terhadap produksi ayam ras pedaging nasional. Di Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Bogor,
berhasil menjadi penyumbang produksi ayam ras pedaging terbanyak di Jawa Barat, dengan
total produksi sebanyak 486.380 ton, diikuti oleh Kabupaten Ciamis sebanyak 252.055 ton dan
Kabupaten Karawang sebanyak 237.726 ton.

Peternakan ayam broiler berlinsensi dan menggunakan sistem pemeliharaan yang


modern adalah peternakan ayam broiler PT. QL Trimitra yang berada di cianjur. PT. QL
Trimitra merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di industri peternakan ayam broiler
yang menggunakan sistem kandang panggung close house. Manajemen pemeliharaan broiler
di PT QL Trimitra terbagi menjadi delapan kandang dengan umur ayam yang berbeda-beda
serta populasi yang berbeda pada setiap kandangnya. Perusahaan QL berdiri tahun 1987 dari
mulai dirintis pada tahun 1970. Perusahaan Ql merupakan singkatan dari “ Quan Li “ yang
artinya bermanfaat bagi semuanya. QL GROUP merupakan Perusahaan Penanaman Modal
Asing ( PMA ) hasil kerjasama antara QL Malaysia dengan Trimitra Group Indonesia. QL
Trimitra dirintis pertama kali atas kerjasama Chia Mak Hooi dari QL Resources Bhd. Dan Drh
Cecep Moch Wahyudin, MH. Dengan pembagian saham masing-masing 80% dan 20%.

Pada tahun 2010 perusahaan ini masuk ke Indonesia dan Vietnam yang bergerak
dibidang breeding broiler dan hatchery. Pada tanggal 5 Maret 2010, Group perusahaan ini resmi
berdiri dan disahkan oleh Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI No: AHU-19532.AH.01.01
tahun 2010 pada tanggal 16 April 2010

1
B. Analisis berdasarkan Peluang, Ancaman, Kekuatan, Kelemahan

Analisis faktor internal bertujuan untuk mengidentifikasi kekuatan (strengths) dan


kelemahan (weaknesses) PT. QL Trimitra pada berbagai aspek bisnis peternakan ayam broiler.
Analisis faktor eksternal bertujuan untuk mengidentifikasi peluang (opportunities) yang dapat
diraih peternak di PT. QL Trimitra pada berbagai aspek yang terkait dengan pengembangan
bisnis ayam broiler serta mengidentifikasi ancaman perusahaan PT. QL Trimitra. Berikut
analisi peternekan PT. QL Trimitra :

1) Peluang Peternakan PT. QL Trimitra

Peluang adalah kondisi eksternal yang menjadi pendorong keberhasilan dalam


menghadapi persaingan. Berikut merupakan faktor kekuatan yang diidentifikasi di PT QL
Trimitra:

● Konsumsi daging ayam berangsur-angsur mengalami kenaikan sepanjang tahun


● Kemudahan bahan baku untuk usaha ayam broiler
● Bentuk usaha kemitraan yang memudahkan usaha ayam broiler
● Tidak ada produk pengganti daging ayam yang berpengaruh secara signifikan
● Gaya hidup dan ekonomi masyarakat mulai stabil dan mampu mengkonsumsi daging
ayam

2) Ancaman Peternakan PT. QL Trimitra

Ancaman peternakan PT. QL Trimitra adalah sebagai berikut :


● Kualitas bibit yang tidak baik. Bibit ayam yang berkualitas buruk dapat menyebabkan
ayam mudah sakit dan memiliki pertumbuhan yang tidak optimal.
● Kualitas produk yang tidak konsisten. Kualitas produk yang tidak konsisten dapat
menyebabkan menurunnya kepuasan konsumen.
● Pergerakan harga. Harga ayam pedaging dapat bergerak naik atau turun secara tidak
menentu, sehingga dapat menyebabkan kerugian bagi peternak.
● Persaingan yang ketat. Industri peternakan ayam pedaging di Indonesia sangat
kompetitif, sehingga peternak harus mampu bersaing dengan peternak lainnya.

3) Kekuatan Peternakan PT.QL Trimitra

Kekuatan adalah kondisi internal yang menjadi pendorong keberhasilan meraih


posisi unggul dalam menghadapi persaingan. Berikut merupakan faktor kekuatan yang
diidentifikasi di peternakan PT. QL Trimitra:
● Teknologi peternakan yang maju. Teknologi peternakan ayam pedaging telah
berkembang pesat, sehingga memungkinkan peternak untuk menghasilkan ayam
dengan kualitas yang baik dan efisien.
● Lokasi peternakan yang cukup mudah di jangkau

2
● Hubungan kerjasama yang baik dengan pemasok kebutuhan peternakan maupun
pembeli produk peternakan
● Dukungan pemerintah. Pemerintah memberikan berbagai dukungan seperti perizinan
dan pembukaan lahan di daerah cianjur

4) Kelemahan Peternakan PT. QL Trimitra


Kelemahan peternakan PT. QL Trimitra adalah sebagai berikut :
● Indeks performa hasil pemeliharaan yang nilainya naik turun
● Informasi profile perusahaan yang tidak tersebar di internet
● Kurangnya fasilitas jaringan internet untuk memudahkan komunikasi
● Sistem kerja pegawai yang nonstop tapi tidak diberi upah lembur

C. Solusi dan Strategi Usaha Peternakan Ayam Pedaging

Perencanaan bisnis yang matang adalah langkah penting menuju keberhasilan. Rencana
bisnis yang lengkap membantu peternak menentukan tujuan jangka pendek dan jangka
panjang, melakukan analisis pasar yang menyeluruh, membuat proyeksi keuangan yang masuk
akal, dan membuat strategi pemasaran yang efektif. Oleh karena itu, peternak memiliki
landasan yang kuat untuk membuat keputusan yang tepat untuk mendapatkan keunggulan
dibandingkan dengan pesaing mereka.
Pemeliharaan kualitas ayam dan pemilihan bibit yang baik juga merupakan langkah
yang tak kalah penting. Bibit ayam harus memiliki ketahanan, pertumbuhan cepat, dan kualitas
daging terbaik. Peternak dapat memastikan kesehatan dan produktivitas ayam melalui program
pemeliharaan yang baik, yang pada gilirannya akan menghasilkan hasil panen yang
memuaskan. Dalam strategi peternakan yang sukses, manajemen kesehatan ayam juga menjadi
prioritas utama. Untuk mencegah penyakit dan menjaga kelangsungan hidup ayam, program
vaksinasi dan pengobatan preventif yang tepat sangat penting. Untuk menjaga ayam tetap sehat
dan mengurangi risiko infeksi, kandang dan fasilitas harus tetap bersih.
Keberhasilan peternakan ayam pedaging sangat bergantung pada pengelolaan nutrisi
yang tepat. Peternak dapat mengoptimalkan pertumbuhan ayam mereka dengan memberi
mereka pakan yang seimbang dan berkualitas tinggi. Berkonsultasi dengan ahli nutrisi
membantu mereka menyusun rencana pemberian pakan yang sesuai dengan kebutuhan ayam
pada setiap tahap pertumbuhannya. Salah satu strategi lain yang tidak boleh diabaikan adalah
manajemen kandang yang efektif. Desain kandang ayam yang baik memastikan sirkulasi udara
yang optimal dan cahaya yang cukup untuk ayam. Sistem pemberian pakan otomatis dan
pengontrol iklim juga dapat meningkatkan efisiensi operasional.

3
Langkah berikutnya dalam upaya meningkatkan keberhasilan peternakan ayam
pedaging adalah pemasaran dan penjualan yang efektif. Identifikasi pasar potensial, membuat
strategi pemasaran inovatif, dan membangun hubungan dengan distributor dan pengecer adalah
kunci kesuksesan dalam penjualan produk ayam pedaging. Keberhasilan peternakan ayam
pedaging sangat bergantung pada pengelolaan nutrisi yang tepat. Peternak dapat
mengoptimalkan pertumbuhan ayam mereka dengan memberi mereka pakan yang seimbang
dan berkualitas tinggi. Berkonsultasi dengan ahli nutrisi membantu mereka menyusun rencana
pemberian pakan yang sesuai dengan kebutuhan ayam pada setiap tahap pertumbuhannya.
Salah satu strategi lain yang tidak boleh diabaikan adalah manajemen kandang yang
efektif. Desain kandang ayam yang baik memastikan sirkulasi udara yang optimal dan cahaya
yang cukup untuk ayam. Sistem pemberian pakan otomatis dan pengontrol iklim juga dapat
meningkatkan efisiensi operasional. Langkah berikutnya dalam upaya meningkatkan
keberhasilan peternakan ayam pedaging adalah pemasaran dan penjualan yang efektif.
Identifikasi pasar potensial, membuat strategi pemasaran inovatif, dan membangun hubungan
dengan distributor dan pengecer adalah kunci kesuksesan dalam penjualan produk ayam
pedaging.
Untuk peternak, peningkatan keterampilan dan pengetahuan melalui pendidikan dan
pelatihan selalu menjadi investasi jangka panjang. Peternak dapat tetap terinformasi tentang
tren terbaru dalam industri peternakan ayam dengan membaca literatur terkini, berkonsultasi
dengan ahli, dan mengikuti seminar industri. Peternak juga dapat memperkuat posisi mereka
dalam industri dengan bekerja sama dengan pemasok, perusahaan kesehatan hewan, dan
lembaga terkait lainnya. Bergabung dengan asosiasi peternakan dapat membantu bisnis
menjadi lebih kompetitif dengan menyediakan dukungan kolaboratif, sumber daya, dan
informasi.
Terakhir, langkah penyesuaian yang sangat penting dalam strategi peternakan ayam
pedaging adalah pemantauan kinerja dan evaluasi rutin. Dengan melacak metrik penting seperti
tingkat konversi pakan, tingkat kelangsungan hidup ayam, dan hasil panen, peternak dapat
menemukan potensi perbaikan dan melakukan perubahan strategis jika diperlukan.

D. Formulasi Strategi
• Tahap Input

4
NO No. Faktor Strategi Bobot Bobot Rating Skor
Eksternal baru
PELUANG
1 Konsumsi daging ayam berangsur- 8 0,11765 7 0,82353
angsur mengalami kenaikan sepanjang
tahun
2 Kemudahan bahan baku untuk usaha 9 0,13235 6 0,79412
ayam broiler
3 Bentuk usaha kemitraan yang 7 0,10294 7 0,72059
memudahkan usaha ayam broiler
4 Tidak ada produk pengganti daging 6 0,08824 5 0,44118
ayam yang berpengaruh secara
signifikan
5 Gaya hidup dan ekonomi masyarakat 6 0,08824 8 0,70588
mulai stabil dan mampu
mengkonsumsi daging ayam
ANCAMAN
1 Kualitas bibit yang tidak baik. Bibit 8 0,11765 7 0,82353
ayam yang berkualitas buruk dapat
menyebabkan ayam mudah sakit dan
memiliki pertumbuhan yang tidak
optimal.
2 Kualitas produk yang tidak konsisten. 7 0,10294 8 0,82353
Kualitas produk yang tidak konsisten
dapat menyebabkan menurunnya
kepuasan konsumen.
3 Pergerakan harga. Harga ayam 9 0,13235 7 0,92647
pedaging dapat bergerak naik atau
turun secara tidak menentu, sehingga
dapat menyebabkan kerugian bagi
peternak.
4 Persaingan yang ketat. Industri 8 0,11765 7 0,82353
peternakan ayam pedaging di
Indonesia sangat kompetitif, sehingga

5
peternak harus mampu bersaing
dengan peternak lainnya.

Total Skor Startegi Eksternal 6,88235

Y = Total Bobot Baru Peluang – Total Bobot Baru Ancaman


Y = 0,529412 - 0,470588
Y = 0,05882353

Skor total faktor-faktor kunci eksternal pengembangan agribisnis sapi potong di PT. QL
Trimitra yaitu 6,88235 sehingga sudah berada pada skor tinggi. Skor total sebesar 6,88235
hampir mendekati 8,0 dan dapat dikatakan dalam posisi yang kuat.

• Matriks Internal Factor Evaluation (IFE)


NO No. Faktor Strategi Bobot Bobot baru Rating Skor
Eksternal
KEKUATAN
1 Teknologi peternakan yang 9 0,155172414 8 1,24137931
maju. Teknologi peternakan
ayam pedaging telah
berkembang pesat, sehingga
memungkinkan peternak
untuk menghasilkan ayam
dengan kualitas yang baik dan
efisien.
2 Lokasi peternakan yang cukup 6 0,103448276 5 0,517241379
mudah di jangkau
3 Hubungan kerjasama yang 8 0,137931034 6 0,827586207
baik dengan pemasok
kebutuhan peternakan
maupun pembeli produk
peternakan
4 Dukungan pemerintah. 7 0,120689655 5 0,603448276
Pemerintah memberikan
berbagai dukungan seperti
perizinan dan pembukaan
lahan di daerah cianjur
KELEBIHAN
1 Indeks performa hasil 7 0,120689655 8 0,724137931
pemeliharaan yang nilainya
naik turun
2 Informasi profile perusahaan 9 0,155172414 5 1,24137931
yang tidak tersebar di internet

6
3 Kurangnya fasilitas jaringan 6 0,103448276 6 0,724137931
internet untuk memudahkan
komunikasi
4 Sistem kerja pegawai yang 6 0,103448276 5 0,9310344828
nonstop tapi tidak diberi upah
lembur
Total Skor Startegi Internal 6,810344828

X = Total Bobot Baru Peluang – Total Bobot Baru Ancaman


X = 0,517241-0,482759
X = 0,034483

Skor bobot total faktor-faktor kunci internal Pengembangan usaha ayam broiler PT. QL
trimitra yaitu 6,810344828 mendekati skor 8. Skor bobot total sebesar 6,810344828
ini menunjukkan bahwa Pengembangan Agribisnis sapi potong di CV Agritama Berkah
Dunya memiliki potensi interal yang cukup kuat.

• Grafik Kuadran Swot

Dengan nilai x yang didapat adalah 0,034483 dan nilai y yang didapat adalah 0,05882353,
menunjukan titik di kuadran berada pada kuadran III yaitu strategi yang perlu dikembangkan
adalah WO.

7
E. Contoh Gambaran Comparative Advantage dan Competitive Advantage

- Comparative Advantage

• Faktor Geografis: Jawa Barat memiliki kondisi geografis yang mendukung pertanian
dan peternakan, dengan lahan yang luas dan subur. Hal ini memungkinkan peternakan
ayam pedaging memiliki akses mudah terhadap sumber daya alam dan lahan yang
dibutuhkan.
• Iklim Tropis: Iklim tropis di cianjur mendukung pertumbuhan dan kesehatan ayam.
Kondisi ini dapat mengurangi risiko penyakit dan meminimalkan biaya pengendalian
iklim di dalam peternakan.
• Infrastruktur: Keberadaan infrastruktur transportasi dan distribusi yang baik di Jawa
Barat khusunya cianjur dapat membantu dalam distribusi produk ayam pedaging
secara efisien ke pasar lokal maupun nasional.

- Competitive Advantage

• Teknologi dan Inovasi: Peternakan QL. Trimitra yang menerapkan teknologi canggih
dan inovasi dalam manajemen produksi, pakan, dan pemeliharaan ayam dapat
memiliki keunggulan bersaing dalam produktivitas dan efisiensi.
• Manajemen yang Efektif: Pengelolaan peternakan yang efektif, termasuk perencanaan
yang baik, pemantauan kesehatan ternak, dan manajemen risiko, dapat menjadi
keunggulan bersaing yang signifikan.
• Sertifikasi Kualitas: Memperoleh sertifikasi kualitas untuk produk ayam pedaging
dapat meningkatkan daya saing di pasar domestik dan internasional.

8
DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Zainal. (2023). Jabar Juara Swasembada Ayam Pedaging Nasional - JDVF
Competition 2022. Diakses dari: https://opendata.jabarprov.go.id/id/visualisasi/jabar-
juara-swasembada-ayam-pedaging-nasional---jdvf-competition-2022.

Amam., Fanani, Z., Hartono, B., Nugroho, B A. (2019). Usaha Ternak Ayam Pedaging Sistem
Kemitraan Pola Dagang Umum: Pemetaan Sumber Daya dan Model Pengembangan.
Sains Peternakan, 17 (2): 5-11. DOI: http://dx.doi.org/10.20961/sainspet.v17i2.26892

Elpawati., Nugraha, Achmad Tjachja., Shofiatina, Ratu. (2018). Kelayakan Usaha Ayam
Broiler (Studi pada Usaha Peternakan di Desa Cibinong). Journal of Sustainable
Agriculture. 33(2): 96-105

Fatmawati, D., Masitoh, S., Novita, I. (2018). Keragaan Usaha Dan Strategi Pengembangan
Peternakan Ayam Ras Pedaging. Jurnal Agribisains, 4(1): 23-35

Ganda, Kelvin Yohanes Andreas., Sehabudin, Ujang., Amanda, Dea. (2022). Struktur Biaya
dan Pendapatan Usaha Ternak Ayam Ras Pedaging Pola Kemitraan Makloon di
Kabupaten Sukabumi (Studi Kasus: Peternak Mitra PT. X). Indonesian Journal Of
Agriculture, Resource And Environmental Economics. 1: 47-57

Putri ATR, Rondhi M. (2020). Contract farming and the effect on price risk in broiler farming.
Diakses dari: E3s web of conferences; 142.
https://doi.org/10.1051/e3sconf/202014205002.

Suryanti R, Sumardjo, Syahyuti, Tjitropranoto P. (2019). Keberlanjutan usaha peternakan


ayam ras pedaging pada pola kemitraan. Jurnal Pangan. 28(3):213-226. DOI:
https://doi.org/10.33964/jp.v28i3.446.

Simanjuntak, Mery Christiana. (2018). Analisis Usaha Ternak Ayam Broiler Di Peternakan
Ayam Selama Satu Kali Masa Produksi. Jurnal Fapertanak, 3(1): 60-81

Wahyono ND, Utami MMD. (2018). A review of the poultry meat production industry for food
safety in Indonesia. Journal of Physics: Conference Series 953 012125.

Wathon, Khaerul. (2019). Perbedaan Pendapatan Peternak Ayam Broiler Pola Kemitraan dan
Mandiri di Wanasaba Lombok Timur. Jurnal Humanitas, 6 (1): 15-33

Anda mungkin juga menyukai