Anda di halaman 1dari 4

NAMA: LASMINI

NIM : 22121058
PRODI: S1 MANAJEMEN
UTS : KOMUNIKASI BISNIS

JAWABAN
1.) Komunikasi nonverbal adalah bentuk komunikasi yang melibatkan
penggunaan bahasa tubuh, ekspresi wajah, gerakan, dan isyarat untuk
menyampaikan pesan tanpa menggunakan kata-kata.
Berikut adalah 10 contoh komunikasi nonverbal beserta artinya:
1. Bahasa Tubuh: Mengangguk (setuju) atau menggelengkan
kepala (tidak setuju).
2. Ekspresi Wajah: Senyum (kegembiraan atau persetujuan) atau
muka masam (ketidakpuasan atau ketidaksetujuan).
3. Kontak Mata: Menatap seseorang dengan penuh perhatian
(minat atau penghargaan) atau menghindari kontak mata
(ketidaknyamanan atau ketidakpercayaan).
4. Gerakan Tangan: Melambaikan tangan (salam atau perpisahan)
atau mengangkat jari tengah (ketidakpuasan atau penghinaan).
5. Postur Tubuh: Berdiri tegap (kepercayaan diri atau kekuatan)
atau membungkuk (ketidakpastian atau kelemahan).
6. Jarak Fisik: Berdiri dekat dengan seseorang (keakraban atau
keintiman) atau menjaga jarak (ketidaknyamanan atau
keengganan).
7. Sentuhan: Menyentuh seseorang dengan lembut (kehangatan
atau simpati) atau menepuk bahu dengan keras (ketegasan atau
marah).
8. Intonasi Suara: Menggunakan nada suara yang lembut
(kelembutan atau kebaikan) atau nada suara yang keras
(ketegasan atau kemarahan).
9. Isyarat Tangan: Mengangkat jempol (persetujuan atau pujian)
atau mengacungkan jari tengah (ketidakpuasan atau
penghinaan).
10. Pakaian dan Penampilan: Mengenakan pakaian formal
(keseriusan atau profesionalisme) atau pakaian santai (santai
atau kebebasan).
2.) Kesalahpahaman dalam komunikasi dapat terjadi karena berbagai
masalah yang berkaitan dengan proses komunikasi itu sendiri.
Beberapa masalah yang sering terjadi dan dapat menyebabkan
kesalahpahaman antara pengirim dan penerima pesan adalah sebagai
berikut:
1. Ketidakjelasan pesan: Pesan yang tidak jelas atau ambigu dapat
menyebabkan kesalahpahaman. Misalnya, penggunaan kata-kata
yang memiliki banyak arti atau kalimat yang tidak terstruktur
dengan baik.
2. Perbedaan persepsi: Setiap individu memiliki latar belakang,
pengalaman, dan pengetahuan yang berbeda. Perbedaan ini
dapat menyebabkan persepsi yang berbeda terhadap pesan yang
sama, sehingga menghasilkan kesalahpahaman.
3. Gangguan dalam komunikasi: Gangguan seperti kebisingan,
gangguan teknis, atau gangguan lingkungan dapat menghalangi
pemahaman pesan dengan baik.
4. Kurangnya keterampilan komunikasi: Kurangnya keterampilan
dalam menyampaikan pesan dengan jelas dan efektif dapat
menyebabkan kesalahpahaman. Misalnya, penggunaan bahasa
tubuh yang tidak sesuai atau kurangnya pemahaman tentang
budaya komunikasi yang berbeda.
5. Kurangnya perhatian: Ketika seseorang tidak sepenuhnya fokus
pada proses komunikasi, kesalahpahaman dapat terjadi.
Kurangnya perhatian dapat mengakibatkan kehilangan detail
penting dalam pesan.

3.) Gaya kepemimpinan dapat berbeda karena setiap manajer


memiliki latar belakang, pengalaman, dan kepribadian yang berbeda.
Selain itu, gaya kepemimpinan juga dapat dipengaruhi oleh budaya
organisasi, tujuan yang ingin dicapai, dan situasi yang dihadapi.
Beberapa manajer mungkin lebih cenderung menggunakan gaya
kepemimpinan otoriter, sementara yang lain lebih memilih gaya
kepemimpinan demokratis atau laissez-faire. Selain itu, manajer juga
dapat mengadaptasi gaya kepemimpinan mereka sesuai dengan
kebutuhan tim atau proyek yang sedang dijalankan.
4.) Saluran komunikasi nonformal penting bagi organisasi karena
memungkinkan aliran informasi yang lebih cepat, fleksibel, dan tidak
terikat oleh struktur formal organisasi. Saluran komunikasi nonformal
juga memungkinkan terciptanya hubungan yang lebih dekat dan
saling percaya antara anggota organisasi.
Contoh-contoh saluran komunikasi nonformal di dalam organisasi
antara lain:
1. Komunikasi informal antar karyawan: Misalnya, percakapan di
ruang istirahat atau di lorong kantor yang memungkinkan
pertukaran informasi yang lebih cepat dan tidak terbatas oleh
hierarki formal.

1. Grup diskusi atau forum: Organisasi dapat membentuk


kelompok diskusi atau forum di mana anggota organisasi dapat
berbagi ide, masalah, atau saran secara bebas tanpa batasan
formal.

• Media sosial internal: Banyak organisasi menggunakan platform


media sosial internal seperti Yammer atau Slack untuk
memfasilitasi komunikasi nonformal antara anggota organisasi.

• Rapat informal: Selain rapat formal, organisasi juga dapat


mengadakan rapat informal di mana anggota organisasi dapat
berdiskusi secara bebas tanpa adanya aturan formal.

5.) Untuk meningkatkan keterampilan dalam komunikasi bisnis lintas


budaya, ada beberapa langkah yang dapat diambil:
• Pahami budaya target: Pelajari tentang budaya target dengan
membaca buku, artikel, atau mengikuti kursus yang berkaitan
dengan budaya tersebut. Pahami nilai-nilai, norma, dan
kebiasaan yang berlaku dalam budaya tersebut.

• Tingkatkan pemahaman bahasa: Jika Anda berkomunikasi


dengan orang dari budaya yang berbeda, penting untuk
mempelajari bahasa mereka. Ini akan membantu Anda
memahami konteks dan nuansa dalam komunikasi.
• Tingkatkan kesadaran diri: Kenali kebiasaan, sikap, dan
prasangka Anda sendiri. Kesadaran diri akan membantu Anda
menghindari kesalahan atau tindakan yang tidak sensitif secara
budaya.

• Praktikkan empati: Cobalah untuk melihat dunia dari perspektif


orang lain. Berusaha memahami pandangan dan nilai-nilai
mereka akan membantu Anda berkomunikasi dengan lebih
efektif.

• Gunakan komunikasi non-verbal yang tepat: Ingatlah bahwa


bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan isyarat lainnya dapat berbeda
dalam budaya yang berbeda. Pastikan untuk memahami dan
menggunakan komunikasi non-verbal yang sesuai dengan
budaya target.

• Jaga kesantunan: Perhatikan etika dan kesantunan dalam


komunikasi bisnis lintas budaya. Hormati kebiasaan dan norma-
norma budaya yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai