KELOMPOK 9 :
DOSSEN PENGAMPU :
PROGRAM S1 FARMASI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SAMARINDA
2023/2024
PRAKTIKUM II
INJEKSI PIRIDOKSINA
A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mahasiswa mengetahui dan memahami teori dan cara pembuatan injeksi
2. Mahasiswa mampu membuat sediaan injeksi
B. DASAR TEORI
1. Injeksi
Injeksi adalah sediaan steril berupa larutan, emulsi, suspensi atau serbuk yang
harus dilarutkan atau di suspensikan lebih dahulu sebelum di gunakan secara
parenteral, suntikan dengancara menembus, atau merobek ke dalam atau melalui kulit
atau selaput lendir. (DEPKES, 1979)
Injeksi diracik dengan melarutkan, mengemulsikan atau mensuspensikan
sejumlah obat ke dalam sejumlah pelarut atau dengan mengisikan sejumlah obat
kedalam wadah dosis tunggal atau wadah dosis ganda.
2. Uraian Bahan
1. Piridoksina Hidroklorida (Farmakope Indonesia Edisi Ketiga)
Nama Senyawa : PYRIDOXINI HYDROCHLORIDUM
Struktur Molekul :
Kelarutan : Mudah larut dalam air, sukar larut dalam etanol (95%)
p; praktis tidak larut dalam eter p.
Titik Leleh :-
Titik Lebur : Antara 204 dan 208, disertai peruraian
Ph Stabil : 2,0 – 3,8
Penyimpanan : Dalam Wadah tertutup rapat, terlindung dari
cahaya.
Khasiat : Komponen vitamin B-kompleks.
a. Dosis Piridoksin (FI Ed III)
Penggunaan profilaksi :
DL 1 x P = 2 mg (rute im; iv)
C. FORMULA LENGKAP
Formula Injeksi Sediaan Vial :
R/ Inj Piridoksina Hidroklorida
m.f da in vial 10 ml No. IV
Metode Ekivalensi
a. Ekivalensi NaCl :
𝑡.𝑏 𝑧𝑎𝑡
E= = 0,20 = 0,347
𝑡.𝑏 𝑁𝑎𝐶𝑙 0,576
c. Kesetaraan NaCl :
= 0,21 x 0,347 = 0,0728 g
d. NaCl 0,9%
= 0,9 g 𝑥 42 𝑚𝑙 = 0,378 g
100 𝑚𝑙
E. PENIMBANGAN BAHAN
1. Piridoksina : 50 𝑚g 𝑥 42 𝑚𝑙 = 2.100 mg
1 𝑚𝑙
2. NaCl : 306 mg
3. Karbon adsorben : 0,1g 𝑥 42 𝑚𝑙 = 42 mg
100 𝑚𝑙
4. Aqua pro injeksi : ad 42
F. PERSIAPAN ALAT/WADAH/BAHAN yang digunakan
I. Alat
II. Wadah
III. Bahan
RUANG PROSEDUR
Sterilisasi Alat
Penimbangan
Pencampuran Bahan