Anda di halaman 1dari 2

RESUME PAPER PIMNAS

Judul EFESIENSI PENGGUNAAN TEKNIK BIOFLOKULASI DALAM


PEMANENAN MIKROALGA SPESIES Spirullina sp. & Botryococcus braunii
UNTUK OPTIMALISASI PRODUKSI BIODIESEL

Topik Riset Analisis Efisiensi Teknik Bioflokulasi pada Pemanenan Mikroalga Spesies
Spirulina sp. & Botryococcus braunii untuk Meningkatkan Produksi Biodiesel

Nama Penulis Lia Badriyah, Abdul Rahman Putra, Deni Saputra, Iqoh Faiqoh dan Aditya
Hikmat Nugraha

Asal Universitas Institut Pertanian Bogor

Reviewer Ristie Faras Nabila (120610580052)

Daftar Pustaka https://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/73929/laporanAkhir_C54


090008_.pdf?sequence=1&isAllowed=y

1.1 Latar belakang


Mikroalga adalah kelompok tumbuhan berukuran renik yang sangat efisien dalam
menggunakan energi matahari dan CO2 untuk fotosintesis. Biomassa mikroalga mengandung
protein, karbohidrat, lemak, dan asam nukleat, dengan kandungan minyak mencapai 70% dari
total berat kering, menjadikannya potensial sebagai bahan baku biofuel. Pemanenan
mikroalga menjadi krusial untuk meningkatkan biomassa panen. Teknik pemanenan umum
melibatkan sentrifugasi, filtrasi, sedimentasi, flokulasi, dan bioflokulasi.
Penelitian ini menggunakan Botryococcus braunii dan Spirulina sp. awalnya, namun
diganti dengan Tetraselmis suecica dan Chlorella sp. karena kurang efektif berdasarkan nilai
OD dan % recovery. Penggunaan teknik bioflokulasi diharapkan dapat meningkatkan
biomassa mikroalga, efisiensi waktu, dan ekonomis, dengan dampak positif pada kapasitas
produksi biodiesel yang ramah lingkungan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menilai
efektivitas teknik ini dari tahap kultivasi hingga ekstraksi minyak.

1.2 Teori-teori riset


Bioflokuasi merupakan proses dimana partikel zat terlarut dalam larutan membentuk
agregat yang disebut flok. Flokulasi terjadi ketika partikel zat terlarut saling bertumbukan dan
saling melekat satu sama lain. Bahan kimia, seperti aluminium sulfat dan beberapa jenis
polimer kationik, ditambahkan ke dalam sistem untuk mendukung proses flokulasi pada
pemanenan mikroalga. Meskipun flokulan ini efektif, mereka memiliki risiko bahaya dan
memerlukan biaya tambahan untuk pembelian larutan kimia (Salim, et al., 2010). Oleh karena
itu, diterapkanlah sistem Bioflokulasi yang melibatkan penambahan mikroalga spesies lain
dalam pemeliharaan mikroalga. Selain lebih ekonomis, penggunaan sistem ini juga lebih
ramah lingkungan.
1.3 Data statistik

Gambar 1. Laju Pertumbuhan Botryococcus braunii (kiri) dan Laju Pertumbuhan Spirullina sp.
(kanan)

Gambar 2. Laju pertumbuhan Tetraselmis suecica (kiri) dan Laju Pertumbuhan Chlorella sp. (kanan)

1.4 Kesimpulan
Pemanenan mikroalga dengan Bioflokulasi meningkatkan biomassa panen
dibandingkan tanpa Bioflokulasi. Ini tidak hanya meningkatkan efisiensi energi dan
ekonomisitas, tetapi juga ramah lingkungan. Oleh karena itu, teknik bioflokulasi berpotensi
meningkatkan hasil panen Chlorella sp. untuk menghasilkan minyak sebagai sumber energi
terbarukan.

Anda mungkin juga menyukai