Asesmen Hambatan Word 1-24 Setelah Didampingi
Asesmen Hambatan Word 1-24 Setelah Didampingi
6. Kemampuan meniru suara (Contohnya: Kita berkata “kue” lalu anak mengikuti berkata
“kue”)
Kemampuan anak dalam menirukan suara sesuai dengan usianya / setara jika
dibandingkan dengan anak seusianya.
Anak mampu meniru suara namun kemampuan anak dalam meniru gerakan jauh
lebih baik dibandingkan meniru suara.
Anak dapat meniru suara dengan banyak bantuan dan kesulitan dalam menerapkan
kemampuan meniru kata menjadi kemampuan lain seperti menyebutkan benda,
menjawab pertanyaan sosial dan lainnya.
Anak memerlukan banyak Latihan dalam meniru suara yang baru dan seringkali
menunjukkan keterlambatan dalam meniru suara
Anak tidak menunjukkan kemampuan dalam meniru dan saat berlatih meniru suara
dapat memicu perilaku negatif namun anak mampu menunjukkan kemampuan lain
seperti menggunakan isyarat atau berkomunikasi menggunakan kartu.
9. Anak dapat menjawab pertanyaan atau menulis jawaban dari pertanyaan yang disajikan.
Kemampuan anak dalam menjawab pertanyaan atau menulis jawaban dari
pertanyaan yang disajikan sesuai dengan usianya / setara jika dibandingkan dengan
anak seusianya.
Anak memiliki kemampuan dalam menjawab pertanyaan atau menulis jawaban dari
pertanyaan yang disajikan namun kemampuannya kurang dari usianya /jika
dibandingkan dengan teman-teman seusianya.
Anak seringkali keliru dan membutuhkan banyak bantuan dalam menjawab
pertanyaan atau menulis jawaban dikarenakan anak hanya menebak respon,
menghapal respon terakhir yang benar, atau hanya meniru suara.
Anak dapat mengungkapkan keinginan, menyebutkan benda, dan memahami
instruksi dengan baik namun kemampuannya dalam menjawab pertanyaan atau
menulis jawaban dari pertanyaan yang disajikan kurang dari usianya /jika
dibandingkan dengan teman-teman seusianya seperti seringkali salah menjawab,
mudah lupa, hanya menghapal jawaban, kesulitan memahami variasi perintah
dengan makna yang sama.
Anak dapat mengungkapkan keinginan, menyebutkan benda, dan memahami
instruksi dengan baik dan anak menunjukkan kemampuan untuk menjawab
pertanyaan atau menulis jawaban dari pertanyaan yang disajikan (seringkali
menghapal respon) namun tidak digunakan sesuai fungsi dalam kegiatan sehari-hari
10. Kemampuan untuk berinteraksi, bermain dengan melibatkan orang lain, dan belajar dari
lingkungan sosial
Kemampuan anak dalam berinteraksi, bermain dengan melibatkan orang lain, dan
belajar dari lingkungan sosial dengan usianya / setara jika dibandingkan dengan anak
seusianya.
Anak menunjukkan kemampuan dalam berinteraksi, bermain dengan melibatkan
orang lain, dan belajar dari lingkungan sosial namun kemampuannya kurang dari
usianya / setara jika dibandingkan dengan anak seusianya.
Anak mampu bermain di tempat yang sama dengan temannya namun tidak memulai
interaksi lebih dulu, jarang mengungkapkan keinginan dan jarang meniru temannya
Anak mampu berkomunikasi namun tidak menunjukkan kemampuan dalam bermain
dengan melibatkan orang lain seperti saat temannya meminta sesuatu, anak tidak
merespon dan anak juga tidak melakukan aktivitas bergantian atau berbagi
Anak lebih banyak bermain sendiri, tidak ada interaksi, tidak berkomunikasi secara
lisan ataupun gesture, namun kemampuan anak dalam meniru gerakan, meniru
suara, menyebutkan/menunjuk benda, memahami instruksi, dan lainnya bisa jadi
lebih tinggi
14. Kemampuan anak dalam membedakan lebih dari satu perintah atau tugas yang disajikan
Anak dapat membedakan lebih dari satu perintah atau tugas yang disajikan setara
dengan usianya atau sesuai jika dibandingkan dengan anak seusianya
Anak kesulitan membedakan lebih dari satu perintah atau tugas yang disajikan, pada
tugas yang susunan lebih besar, atau melihat secara keseluruhan, dan anak
membutuhkan perhatian atau usaha lebih banyak dalam menyimak perintah dan
tugas
Kemampuan anak dalam membedakan lebih dari satu perintah atau tugas yang
disajikan sulit untuk bertambah, namun anak memiliki kemampuan mengungkapkan
keinginan, meniru suara, meniru gerakan, dan lainnya.
Anak sering kali gagal dan menunjukkan perilaku negative dalam membedakan lebih
dari satu perintah atau tugas yang disajikan, seperti menjawab pertanyaan,
mengidentifikasi fungsi, ciri dan kategori.
Anak tidak mampu membedakan lebih dari satu perintah atau tugas yang disajikan.
15. Menunjukkan keterampilan pada waktu, latar, material, cara penyampaian, dan orang yang
berbeda
Anak mampu tetap menunjukkan keterampilan pada waktu, latar, material, cara
penyampaian, dan orang yang berbeda.
Anak sesekali mengalami kesulitan dalam memahami atau menunjukkan
keterampilan pada salah satu setting (waktu, latar, material, cara penyampaian, dan
orang) yang berbeda.
Membutuhkan sesi belajar untuk menunjukkan keterampilan pada waktu, latar,
material, cara penyampaian, dan orang yang berbeda, sehingga anak mampu
menguasainya.
Membutuhkan sesi belajar untuk menunjukkan keterampilan pada waktu, latar,
material, cara penyampaian, dan orang yang berbeda, sehingga anak mampu
menguasainya. Namun, keterampilan anak sering kali tidak muncul.
Anak hanya mampu menunjukkan keterampilan pada waktu, dan latar yang
berbeda. Anak juga menunjukkan kemajuan yang lambat serta hanya menghapal
respon
16. Dorongan dalam diri anak untuk menginginkan atau melakukan sesuatu.
Anak mampu menunjukkan dorongan/keinginan terhadap sesuatu (benda, aktivitas,
makanan/minuman, dan lainnya) setara dengan usianya atau sesuai jika
dibandingkan dengan anak seusianya.
Anak menunjukan dorongan/keinginan terhadap sesuatu (benda, aktivitas,
makanan, minuman) dan lainnya yang berbeda dari anak seusianya.
Anak menunjukkan dorongan/keinginan terhadap sesuatu yang tidak wajar, serta
anak tidak menunjukkan ketertarikan terhadap hadiah yang sesuai dengan usianya
dan ketertarikan terhadap hadiah yang bersifat sosial seperti pujian lebih lemah.
Anak menunjukkan dorongan/keinginan ketika diberikan hadiah yang tidak umum,
dan dorongan/keinginan anak menurun dengan cepat, serta keterpakuan pada
sesuatu benda/aktivitas sangat kuat.
Anak menunjukan sedikit dorongan/keinginan tidak wajar yang kuat serta benda
atau aktivitas yang diinginkan sangat terbatas dan tidak sesuai dengan usianya.
17. Tugas melemahkan dorongan dalam diri anak untuk menginginkan atau melakukan sesuatu
Anak mampu melakukan tugas yang disajikan tanpa kehilangan minat pada hadiah
yang diberikan.
Anak mulai kehilangan minat pada hadiah yang diberikan ketika tugas yang disajikan
semakin sulit.
Anak memilih-milih tugas yang akan dikerjakan sebelum akhirnya kehilangan minat
pada hadiah yang diberikan.
Anak mudah hilang minat ketika diberikan lebih dari 2 tugas.
Anak kehilangan minat terhadap hadiah ketika diberikan tugas.
19. Perilaku yang sengaja dilakukan untuk memenuhi sensasi pada indra tertentu (contoh:
mengepakkan tangan untuk memenuhi sensasi pada indra peraba).
Anak tidak menunjukkan perilaku yang sengaja dilakukan untuk memenuhi sensasi
pada indra tertentu (contoh: mengepakkan tangan untuk memenuhi sensasi pada
indra peraba).
Anak sesekali menunjukkan perilaku yang sengaja dilakukan untuk memenuhi
sensasi pada indra tertentu namun tidak mengganggu kegiatan yang sedang
dilakukan.
Anak cukup sering menunjukkan perilaku yang sengaja dilakukan untuk memenuhi
sensasi pada indra tertentu dan mengganggu kegiatan yang sedang dilakukan.
Anak sering menunjukkan perilaku yang sengaja dilakukan untuk memenuhi sensasi
pada indra tertentu dan mengganggu kegiatan yang sedang dilakukan,
pembelajaran, dan interaksi di lingkungan sosial.
Anak selalu menunjukkan perilaku yang sengaja dilakukan untuk memenuhi sensasi
pada indra tertentu, dan anak tidak terpengaruh terhadap hadiah yang diberikan.
20. Kemampuan dalam mengucapkan kata-kata yang dapat dipahami oleh orang lain
Anak mampu mengucapkan kata-kata yang dapat dipahami oleh orang lain.
Anak mengalami kesulitan untuk mengucapkan kata-kata tertentu, tetapi masih
dapat dipahami dan pengucapan kata semakin jelas.
Anak kesulitan mengucapkan kata-kata yang dapat dipahami oleh oranglain,
kemampuan ana dalam mengucapkan kata-kata setara dengan anak seusia 18-30
bulan (seperti menggunakan istilah dalam menyebutkan suatu kata, contohnya
babau untuk bola)
Anak kesulitan dalam mengucapkan kata-kata sehingga makna dari kata tersebut
berubah (contoh: tinta menjadi pia).
Anak tidak mampu mengucapkan kata yang dapat dipahami oleh orang lain atau
berkomunikasi menggunakan gerakan tubuh, meskipun demikian anak mampu
menunjukkan kemampuan pada meniru gerakan, memahami perintah, dan lainnya
21. Perilaku berulang yang tidak terkontrol (Contoh: Bermain dengan menyusun balok mainan
secara terus menerus)
Anak tidak menunjukkan Perilaku berulang yang tidak terkontrol (Contoh: Bermain
dengan menyusun balok mainan secara terus menerus)
Anak sesekali menunjukkan perilaku berulang yang tidak terkontrol namun perilaku
berulang tersebut masih dapat diatasi dan tidak mengganggu pembelajaran.
Anak memunculkan perilaku negatif minor (menangis,berteriak, menolak secara
verbal, menjatuhkan diri ke lantai) bila perilaku berulang tidak terpenuhi namun
anak tetap patuh dan mengikuti kegiatan pembelajaran.
Anak memunculkan perilaku negatif (mengamuk, menangis, berteriak,dll) bila
perilaku berulang tidak terpenuhi, anak menjadi tidak patuh dan pembelajaran
terganggu.
Anak selalu menunjukkan perilaku berulang yang tidak terkontrol, bila perilaku
berulang tidak terpenuhi memunculkan perilaku negatif dan menganggu
pembelajaran secara terus-menerus.
22. Kondisi seseorang menjadi lebih aktif dari biasanya sehingga kesulitan untuk fokus.
Anak terlihat sedikit lebih aktif dibandingkan dengan anak seusianya, namun anak
tetap mampu mengikuti tugas/aktivitas tanpa kesulitan.
Anak sesekali menunjukkan perilaku yang lebih aktif dibandingkan anak seusianya
atau tidak mengikuti perintah yang diberikan, namun anak tetap mampu mengikuti
pembelajaran dan aktivitas sehari-hari.
Anak sering berpindah-pindah, dan menunjukkan perilaku gelisah (tidak bisa duduk
diam, menggerak-gerakkan badan dan lainnya) sehingga kesulitan mengikuti tugas,
dan pembelajaran menjadi terganggu.
Anak kesulitan mengendalikan perilaku seperti enggan menunggu dalam antrean,
sulit duduk dengan tenang, atau sulit tetap mengerjakan tugas lebih dari beberapa
menit, sehingga seringkali membutuhkan bantuan.
Anak menunjukkan perilaku berlebih yang sangat mempengaruhi kegiatan
pembelajaran seperti terus-menerus bergerak, gelisah, kesulitan mengendalikan diri
(memotong pembicaraan orang lain, tidak bisa menunggu giliran, dan lainnya),
menaiki atau melompati lemari atau furniture lain, berbicara berlebihan, sulit untuk
tetap terlibat dalam kegiatan akademik atau sosial apapun
23. Gagal Melakukan kontak mata atau memberikan perhatian pada orang lain
Anak mampu untuk melakukan kontak mata dan memperhatikan orang lain setara
dengan usianya atau sesuai jika dibandingkan dengan anak seusianya.
Kemampuan anak untuk melakukan kontak mata tampak kurang dari usianya atau
jika dibandingkan dengan anak seusianya.
Anak jarang melakukan kontak mata atau melakukan kontak mata dengan cara yang
berbeda dari anak lain saat memperhatikan wajah orang (Contoh: melihat dari ujung
mata)
Anak tidak melakukan kontak mata ketika meminta sesuatu dan anak cenderung
memalingkan muka ketika sedang berbicara dengan orang lain serta lebih tertarik
terhadap objek di sekitarnya daripada melihat orang yang sedang berbicara
Anak hampir tidak pernah melakukan kontak mata, namun mungkin memiliki
keterampilan verbal (contohnya: dapat mengukangpakan keinginan, meniru suara,
dan lainnya)