Disusun Oleh:
TEKNIK ELEKTRO
0
KATA PENGANTAR
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................1
DAFTAR ISI..........................................................................................................................2
BAB 1.PENDAHULUAN...................................................................................................2
1.1. Latar Belakang....................................................................................................2
1.2.Perumusan Masalah.................................................................................................2
1.3.Tujuan......................................................................................................................2
BAB 2. MACAM MACAM KOMPONEN PANEL LISTRIK
1. MCB.........................................................................................................................4
2. MCCB.......................................................................................................................4
3. ELCB.........................................................................................................................5
4. KONTAKTOR.............................................................................................................6
5. PUSH BUTTON.........................................................................................................6
6. FUSE.........................................................................................................................7
7. AUTOTONICS CONTROLLER TIMER..........................................................................8
8. PILOT LAMP.............................................................................................................9
BAB 3. PEMBAHASAN
A. Kesimpulan..........................................................................................................10
B. Saran...................................................................................................................11
2
BAB 1 PENDAHULUAN
1.2.Perumusan Masalah
Berdasarkan paparan dalam latar belakang masalah, maka rumusan
masalah dalam makalah ini adalah apa saja komponen panel listrik?”
1.3.Tujuan
3
BAB 2. MACAM MACAM PANEL LISTRIK
1. MCB
MCB (Miniature Circuit Breaker) atau dalam bahasa Indonesia yaitu Pemutus
Sirkuit Miniatur adalah perangkat yang digunakan untuk membatas arus
listrik dan pengama ketika ada beban lebih. MCB bekerja secara otomatis
memutus arus listrik ketika arus yang melewatinya melebihi arus nominal
pada MCB tersebut. Terdapat beragam arus nominal pada MCB, di
antaranya adalah 1A, 2A, 4A, 6A, 10A, 20A, 25A, 32A dan lainnya. Nominal
arus tersebut ditentukan dari besarnya arus yang mampu dihantarkan oleh
MCB. Dikutip dari buku Motor Listrik (2017) oleh Faikul Umam, pada
dasarnya pemutusan aliran listrik yang dilakukan oleh MCB berasal dari dua
prinsip, yakni prinsip panas dan prinsip elektromagnetik. Prinsip panas
digunakan saat MCB memutuskan arus karena beban lebih. Sedangkan
prinsip elektromagnetik digunakan saat MCB mendeteksi adanya hubung
singkat.
Prinsip Kerja MCB Dikutip dari buku Dasar Instalasi Tenaga Listrik (2020)
oleh Lauhil Mahfudz Hayusman, prinsip kerja MCB, sebagai berikut: Pada
kondisi normal, MCB berfungsi sebagai sakelar manual yang dapat
menghubungkan (ON) dan memutuskan (OFF) arus listrik. Pada saat terjadi
beban berlebih (Overload) ataupun hubungan singkat (Short Circuit), MCB
akan beroperasi secara otomatis dengan memutuskan arus listrik yang
melewatinya.
2. MCCB
MCCB (Molded Case Circuit Breaker) adalah sebuah alat listrik proteksi
yang digunakan dalam sistem tenaga listrik sebagai pembatas arus listrik dan
4
juga melindungi instalasi listrik dari overcurrent (arus lebih) dan gangguan
lainnya, seperti hubung singkat (short circuit).
MCCB dirancang untuk membatasi arus listrik serta melindungi peralatan
listrik dan instalasi dari kerusakan akibat arus yang berlebihan. Ketika terjadi
overcurrent akibat pemasangan beban listrik yang berlebihan atau gangguan
lainnya, maka MCCB akan memutus aliran listrik secara otomatis untuk tidak
terjadi kerusakan lebih lanjut. Setelah gangguan sudah di atasi oleh instalatir
(pekerja pada bidang kelistrikan), maka MCCB dapat diaktifkan kembali
untuk mengembalikan aliran listrik.
Untuk mengaktifkan MCCB kembali sama dengan mengaktifkan saklar atau
MCB yaitu meng-on-kan kontak MCCB tersebut.
MCCB secara umum dipakai pada sistem distribusi tenaga listrik di bangunan
komersial, industri, dan juga residensial (rumah). Alat ini mempunyai
kelebihan dibandingkan dengan jenis sakelar proteksi lainnya, seperti MCB
(Miniature Circuit Breaker), hal tersebut karena MCCB dapat menangani arus
yang lebih besar serta mempunyai kemampuan pemutusan yang lebih tinggi.
Biasanya, MCCB terbuat dari bahan isolator termoplastik yang tahan
terhadap panas dan juga dilindungi oleh penutup atau kotak molded case
yang kuat. Mereka mempunyai mekanisme pemutus daya yang dioperasikan
secara manual dan mempunyai kemampuan proteksi thermal dan magnetik
untuk mendeteksi adanya overcurrent (arus yang berlebih) serta gangguan
arus lainnya.
3. ELCB
Earth-Leakage Circuit Breaker (ELCB) adalah alat pengaman listrik dari
resiko kebocoran arus listrik. ELCB biasa dapat ditemukan di dalam panel
listrik, seperti MCB. Sekilas ELCB mirip dengan MCB, tetapi ELCB dan MCB
ini mempunyai fungsi yang berbeda. MCB berfungsi sebagai proteksi apabila
terjadi beban lebih (overload) ataupun hubung singkat (short circuit).
Sedangkan ELCB bekerja dengan mendeteksi arus listrik yang tidak
seimbang. Sebagai contoh, ketika seseorang menyentuh kabel listrik yang
terbuka dari alat listrik yang sedang menyala, maka arus listrik akan bocor
dan mengalir melalui orang tersebut. ELCB akan segera mendeteksi arus
bocor ini dengan membandingkan arus listrik yang mengalir pada fasa dan
netral, yang ternyata tidak seimbang, sehingga akan mengaktifkan relay
untuk trip/switch off.
5
10 mA untuk proteksi dengan kebutuhan tingkat sensitivitas tinggi,
contohnya untuk rumah sakit
30 mA untuk proteksi terhadap manusia / kontak langsung
300 mA untuk proteksi terhadap bahaya kebakaran / kontak tidak
langsung
Schneider Electric mempunyai 2 produk ELCB:
Domae ELCB
o Cocok untuk rumah dan apartemen
o Mempunyai 2 tipe sensitivitas: 30 mA dan 300 Ma
Acti9 ilD
o Cocok untuk industri dan kebutuhan sensitivitas tinggi (seperti
rumah sakit)
o Mempunyai 3 tipe sensitivitas: 10 mA, 30 mA, dan 300 mA
4. KONTAKTOR
Kontaktor atau disebut juga relay kontak adalah perangkat listrik yang
berfungsi sebagai penyambung dan pemutus arus listrik bolak-balik.
Biasanya kontaktor digunakan pada sistem listrik 3 fasa dan untuk
menjalankan motor listrik.Dalam kontaktor terdapat beberapa saklar yang
dikendalikan secara elektromagnetik. Terdapat beberapa saklar dengan jenis
NO (Normaly Open) dan NC (Normaly Close) dan sebuah kumparan.
Kontaktor akan berfungsi jika dialiri listrik pada kumparan tembaganya (coil).
Ketika coil elektromagnetik kontaktor diberikan sumber tegangan listrik AC
maka saklar kontaktor akan terhubung atau berubah kondisinya yang semula
OFF menjadi ON dan sebaliknya yang awalnya ON menjadi OFF.
Berikut beberapa fungsi kontaktor antara lain.
o Kontrol komponen secara otomatis Kontrol pencahayaan
(penghubung dan pemutus arus ke komponen pencahayaan)
o Sebagai sakelar transfer dan interlock (transfer switch)
o Untuk menghubungkan dan memutus daya listrik ke motor
5. PUSH BUTTON
6
Push button switch (saklar tombol tekan) adalah perangkat / saklar
sederhana yang berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan aliran
arus listrik dengan sistem kerja tekan unlock (tidak mengunci). Sistem kerja
unlock disini berarti saklar akan bekerja sebagai device penghubung atau
pemutus aliran arus listrik saat tombol ditekan, dan saat tombol tidak ditekan
(dilepas), maka saklar akan kembali pada kondisi normal. Sebagai device
penghubung atau pemutus, push button switch hanya memiliki 2 kondisi,
yaitu On dan Off (1 dan 0). Istilah On dan Off ini menjadi sangat penting
karena semua perangkat listrik yang memerlukan sumber energi listrik pasti
membutuhkan kondisi On dan Off.
6. FUSE
Fuse atau Sekering mempunyai peranan yang sangat penting dalam sebuah
rangkaian elektronik.Fungsi utamanya yaitu sebagai pengaman rangkaian
elektronik. Pada umumnya, fuse terdiri dari kawat halus yang pendek serta
dapat terputus jika mengalami arus listrik secara berlebih.Saat ini, fuse atau
sekering sudah menjadi sebuah komponen penting di berbagai macam
elektronik seperti peralatan rumah tangga dan bahkan kendaraan bermotor.
Dengan adanya fuse, maka alat elektronika tersebut akan terhindar dari
kerusakan.Fuse atau bisa disebut juga dengan sekering adalah komponen
yang fungsinya sebagai pengaman dalam rangkaian elektronika ataupun
perangkat listrik.Fuse (Sekering) pada dasarnya terdiri dari sebuah kawat
halus pendek yang akan meleleh dan terputus jika dialiri oleh arus listrik yang
berlebihan ataupun terjadinya hubungan arus pendek (short circuit) dalam
sebuah peralatan listrik/elektronika.Dengan putusnya fuse (sekering)
tersebut, maka arus listrik yang berlebihan tidak dapat masuk ke dalam
7
rangkaian elektronika.Sehingga tidak merusak komponen yang terdapat
dalam rangkaian elektronika yang bersangkutan.
Namun, ada juga jenis fuse yang bungkusnya menutupi kawat halus di
dalamnya, sehingga kita sulit untuk melihat isi dari fuse tersebut.
Maka dari itu, kita perlu mengukur fuse dengan multimeter untuk mengetahui
apakah fuse tersebut masih baik atau sudah terputus.
8
ataupun hanya sebagian saja.Dengan Timer Relay selain dapat
mengefisiensi operasional dari rangkaian listrik anda, Anda juga dapat
memperoleh manfaat ekonomi dari Timer Relay ini. Manfaat yang pasti anda
terima adalah penghematan listrik, karena dengan sistem dari Time Relay ini
telah dilengkapi dengan sistem on-off otomatis yang menghindarkan anda
dari pemborosan listrik.Salah satu produk timer relay terbaik adalah Relay
Timer Omron H3CR-A8. Dimana Relay Timer Omron H3CR-A8 adalah jenis
perangkat elektronik yang digunakan sebagai penunda batas waktu banyak
digunakan dalam instalasi motor terutama instalasi yang membutuhkan
pengaturan waktu secara otomatis. Produk ini memiliki Electric Timer 1. 24 to
240 VAC/DC dan juga bisa untuk saluran DC maupun AC.
8. PILOT LAMP
Pilot Lamp digunakan pada panel, kegunaan pilot lamp adalah untuk
mengetahui apakah ada aliran listrik yang masuk pada panel tersebut, jika
terdapat aliran listrik yang masuk maka lampu pada pilot lamp akan menyala.
Untuk itu walaupun kecil pilot lamp merupakan suatu komponen yang cukup
penting pada struktur panel listrik.
Pilot Lamp akan bekerja saat ada tegangan yang masuk ( Phase - Netral )
dtandai dengan menyala nya lampu pada pilot lamp tersebut.
Bila kita lihat, banyak jenis lampu dari pilot lamp tersebut. Dahulu pilot lamp
masih dibekali dengan lampu bohlam biasa. Namun sekarang karena
teknologi lampu sudah maju kini pilot lamp juga tersedia dalam bentuk LED.
Karena LED mempunyai beberapa keunggulan dari lampu bohlam biasa,
lebih terang dan juga hemat energi.
9
Run / jalan Menggunakan lampu indikator pilot lamp berwana hijau
Stop / berhenti Menggunakan lampu indikator pilot lamp berwarna merah
Alarm / fault Menggunakan lampu indikator pilot lamp berwarna kuning
Ø 22 mm
Ø 25 mm
Ø 30 mm
Ø 30.5 mm
Ukuran pilot lamp dapat kita lihat pada gmbar dibawah ini.
CE marking
Complete products
10
BAB 3 KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Panel listrik adalah pusat kendali vital dalam suatu instalasi listrik yang
komponen kunci dalam panel listrik termasuk circuit breakers, grounding bar, bus
bar, main switch, indikator status, meter listrik, panel mounting, terminal blocks,
shunt trip, relay, dan berbagai sensor dan pengukur. Setiap komponen memiliki
peran khusus dalam menjaga keamanan dan kinerja sistem listrik. Keberhasilan
operasi dan keselamatan panel listrik tergantung pada pemahaman yang baik
B. Saran
Agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan tujuan
yang diinginkan akan tercapai maka disarankan kepada rekan-rekan
mahasiswa elektronika khususnya dapat memahami terlebih dahulu
mengenai komponen-komponen panel listrik dan dapat mempraktikan
cara menghitung dan mengukur nilai dari komponen tersebut.
11