Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KOMPONEN DASAR ELEKTRONIKA

Disusun Oleh:

FARHAN SULAIMAN (23043110086)

ACHMAD SYAMSYUDIN (230431100104)

IKRAR NUSA BAKTI (230431100098)

BAGAS JANUARTA (230431100106)

DIMAS DWI PUTRA (230431100083)

TEKNIK ELEKTRO

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA Jl. Raya Telang, Perumahan


Telang Inda, Telang, Kec. Kamal, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur 69162

0
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillahirabbil’alamin segala puji penulis panjatkan


kehadirat Allah SWT serta shalawat dan salam disampaikan kepada Rasullullah
SAW atas limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak akan dapat terselesaikan tanpa
bantuan dan dorongan dari berbagai pihak.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
rekan-rekan mahasiswa Pendidikan Fisika khususnya dan para pembaca umum.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................1
DAFTAR ISI..........................................................................................................................2
BAB 1.PENDAHULUAN...................................................................................................2
1.1. Latar Belakang....................................................................................................2
1.2.Perumusan Masalah.................................................................................................2
1.3.Tujuan......................................................................................................................2
BAB 2. MACAM MACAM KOMPONEN PANEL LISTRIK

1. MCB.........................................................................................................................4
2. MCCB.......................................................................................................................4
3. ELCB.........................................................................................................................5
4. KONTAKTOR.............................................................................................................6
5. PUSH BUTTON.........................................................................................................6
6. FUSE.........................................................................................................................7
7. AUTOTONICS CONTROLLER TIMER..........................................................................8
8. PILOT LAMP.............................................................................................................9

BAB 3. PEMBAHASAN

A. Kesimpulan..........................................................................................................10
B. Saran...................................................................................................................11

2
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Panel listrik atau Electrical Switchboard adalah suatu peralatan yang terdiri dari
beberapa komponen listrik yang diatur sedemikian rupa untuk menyalurkan
tenaga listrik dari sumber tenaga kepada penggunanya. Panel listrik dibagi
menjadi beberapa bagian yang saling berhubungan, umumnya terdiri dari bagian
utama dan bagian distribusi. Kedua bagian ini terkadang diganti dengan bagian
kombinasi, yaitu bagian yang dapat memenuhi peran dari kedua bagian tersebut.

1.2.Perumusan Masalah
Berdasarkan paparan dalam latar belakang masalah, maka rumusan
masalah dalam makalah ini adalah apa saja komponen panel listrik?”

1.3.Tujuan

1. Dapat mengenal komponen-komponen panel listrik.


2. Dapat mengetahui jenis-jenis komponen panel listrik.

3
BAB 2. MACAM MACAM PANEL LISTRIK

1. MCB
MCB (Miniature Circuit Breaker) atau dalam bahasa Indonesia yaitu Pemutus
Sirkuit Miniatur adalah perangkat yang digunakan untuk membatas arus
listrik dan pengama ketika ada beban lebih. MCB bekerja secara otomatis
memutus arus listrik ketika arus yang melewatinya melebihi arus nominal
pada MCB tersebut. Terdapat beragam arus nominal pada MCB, di
antaranya adalah 1A, 2A, 4A, 6A, 10A, 20A, 25A, 32A dan lainnya. Nominal
arus tersebut ditentukan dari besarnya arus yang mampu dihantarkan oleh
MCB. Dikutip dari buku Motor Listrik (2017) oleh Faikul Umam, pada
dasarnya pemutusan aliran listrik yang dilakukan oleh MCB berasal dari dua
prinsip, yakni prinsip panas dan prinsip elektromagnetik. Prinsip panas
digunakan saat MCB memutuskan arus karena beban lebih. Sedangkan
prinsip elektromagnetik digunakan saat MCB mendeteksi adanya hubung
singkat.

Prinsip Kerja MCB Dikutip dari buku Dasar Instalasi Tenaga Listrik (2020)
oleh Lauhil Mahfudz Hayusman, prinsip kerja MCB, sebagai berikut: Pada
kondisi normal, MCB berfungsi sebagai sakelar manual yang dapat
menghubungkan (ON) dan memutuskan (OFF) arus listrik. Pada saat terjadi
beban berlebih (Overload) ataupun hubungan singkat (Short Circuit), MCB
akan beroperasi secara otomatis dengan memutuskan arus listrik yang
melewatinya.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi MCB adalah:


Sebagai pemutus arus Sebagai pengaman hubungan arus pendek atau
korsleting Sebagai sakelar utama Sebagai pengaman beban berlebih

2. MCCB
MCCB (Molded Case Circuit Breaker) adalah sebuah alat listrik proteksi
yang digunakan dalam sistem tenaga listrik sebagai pembatas arus listrik dan

4
juga melindungi instalasi listrik dari overcurrent (arus lebih) dan gangguan
lainnya, seperti hubung singkat (short circuit).
MCCB dirancang untuk membatasi arus listrik serta melindungi peralatan
listrik dan instalasi dari kerusakan akibat arus yang berlebihan. Ketika terjadi
overcurrent akibat pemasangan beban listrik yang berlebihan atau gangguan
lainnya, maka MCCB akan memutus aliran listrik secara otomatis untuk tidak
terjadi kerusakan lebih lanjut. Setelah gangguan sudah di atasi oleh instalatir
(pekerja pada bidang kelistrikan), maka MCCB dapat diaktifkan kembali
untuk mengembalikan aliran listrik.
Untuk mengaktifkan MCCB kembali sama dengan mengaktifkan saklar atau
MCB yaitu meng-on-kan kontak MCCB tersebut.
MCCB secara umum dipakai pada sistem distribusi tenaga listrik di bangunan
komersial, industri, dan juga residensial (rumah). Alat ini mempunyai
kelebihan dibandingkan dengan jenis sakelar proteksi lainnya, seperti MCB
(Miniature Circuit Breaker), hal tersebut karena MCCB dapat menangani arus
yang lebih besar serta mempunyai kemampuan pemutusan yang lebih tinggi.
Biasanya, MCCB terbuat dari bahan isolator termoplastik yang tahan
terhadap panas dan juga dilindungi oleh penutup atau kotak molded case
yang kuat. Mereka mempunyai mekanisme pemutus daya yang dioperasikan
secara manual dan mempunyai kemampuan proteksi thermal dan magnetik
untuk mendeteksi adanya overcurrent (arus yang berlebih) serta gangguan
arus lainnya.
3. ELCB
Earth-Leakage Circuit Breaker (ELCB) adalah alat pengaman listrik dari
resiko kebocoran arus listrik. ELCB biasa dapat ditemukan di dalam panel
listrik, seperti MCB. Sekilas ELCB mirip dengan MCB, tetapi ELCB dan MCB
ini mempunyai fungsi yang berbeda. MCB berfungsi sebagai proteksi apabila
terjadi beban lebih (overload) ataupun hubung singkat (short circuit).
Sedangkan ELCB bekerja dengan mendeteksi arus listrik yang tidak
seimbang. Sebagai contoh, ketika seseorang menyentuh kabel listrik yang
terbuka dari alat listrik yang sedang menyala, maka arus listrik akan bocor
dan mengalir melalui orang tersebut. ELCB akan segera mendeteksi arus
bocor ini dengan membandingkan arus listrik yang mengalir pada fasa dan
netral, yang ternyata tidak seimbang, sehingga akan mengaktifkan relay
untuk trip/switch off.

ELCB mempunyai beberapa sensitivitas:

5
 10 mA untuk proteksi dengan kebutuhan tingkat sensitivitas tinggi,
contohnya untuk rumah sakit
 30 mA untuk proteksi terhadap manusia / kontak langsung
 300 mA untuk proteksi terhadap bahaya kebakaran / kontak tidak
langsung
Schneider Electric mempunyai 2 produk ELCB:

 Domae ELCB
o Cocok untuk rumah dan apartemen
o Mempunyai 2 tipe sensitivitas: 30 mA dan 300 Ma
 Acti9 ilD
o Cocok untuk industri dan kebutuhan sensitivitas tinggi (seperti
rumah sakit)
o Mempunyai 3 tipe sensitivitas: 10 mA, 30 mA, dan 300 mA

4. KONTAKTOR
Kontaktor atau disebut juga relay kontak adalah perangkat listrik yang
berfungsi sebagai penyambung dan pemutus arus listrik bolak-balik.
Biasanya kontaktor digunakan pada sistem listrik 3 fasa dan untuk
menjalankan motor listrik.Dalam kontaktor terdapat beberapa saklar yang
dikendalikan secara elektromagnetik. Terdapat beberapa saklar dengan jenis
NO (Normaly Open) dan NC (Normaly Close) dan sebuah kumparan.
Kontaktor akan berfungsi jika dialiri listrik pada kumparan tembaganya (coil).
Ketika coil elektromagnetik kontaktor diberikan sumber tegangan listrik AC
maka saklar kontaktor akan terhubung atau berubah kondisinya yang semula
OFF menjadi ON dan sebaliknya yang awalnya ON menjadi OFF.
Berikut beberapa fungsi kontaktor antara lain.
o Kontrol komponen secara otomatis Kontrol pencahayaan
(penghubung dan pemutus arus ke komponen pencahayaan)
o Sebagai sakelar transfer dan interlock (transfer switch)
o Untuk menghubungkan dan memutus daya listrik ke motor

5. PUSH BUTTON

6
Push button switch (saklar tombol tekan) adalah perangkat / saklar
sederhana yang berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan aliran
arus listrik dengan sistem kerja tekan unlock (tidak mengunci). Sistem kerja
unlock disini berarti saklar akan bekerja sebagai device penghubung atau
pemutus aliran arus listrik saat tombol ditekan, dan saat tombol tidak ditekan
(dilepas), maka saklar akan kembali pada kondisi normal. Sebagai device
penghubung atau pemutus, push button switch hanya memiliki 2 kondisi,
yaitu On dan Off (1 dan 0). Istilah On dan Off ini menjadi sangat penting
karena semua perangkat listrik yang memerlukan sumber energi listrik pasti
membutuhkan kondisi On dan Off.

Karena sistem kerjanya yang unlock dan langsung berhubungan dengan


operator, push button switch menjadi device paling utama yang biasa
digunakan untuk memulai dan mengakhiri kerja mesin di industri. Secanggih
apapun sebuah mesin bisa dipastikan sistem kerjanya tidak terlepas dari
keberadaan sebuah saklar seperti push button switch atau perangkat lain
yang sejenis yang bekerja mengatur pengkondisian On dan Off.

Berdasarkan fungsi kerjanya yang menghubungkan dan memutuskan, push


button switch mempunyai 2 tipe kontak yaitu NC (Normally Close) dan NO
(Normally Open).

• NO (Normally Open), merupakan kontak terminal dimana kondisi


normalnya terbuka (aliran arus listrik tidak mengalir). Dan ketika tombol
saklar ditekan, kontak yang NO ini akan menjadi menutup (Close) dan
mengalirkan atau menghubungkan arus listrik. Kontak NO digunakan sebagai
penghubung atau menyalakan sistem circuit (Push Button ON).

• NC (Normally Close), merupakan kontak terminal dimana kondisi


normalnya tertutup (mengalirkan arus litrik). Dan ketika tombol saklar push
button ditekan, kontak NC ini akan menjadi membuka (Open), sehingga
memutus aliran arus listrik. Kontak NC digunakan sebagai pemutus atau
mematikan sistem circuit (Push Button Off).

6. FUSE
Fuse atau Sekering mempunyai peranan yang sangat penting dalam sebuah
rangkaian elektronik.Fungsi utamanya yaitu sebagai pengaman rangkaian
elektronik. Pada umumnya, fuse terdiri dari kawat halus yang pendek serta
dapat terputus jika mengalami arus listrik secara berlebih.Saat ini, fuse atau
sekering sudah menjadi sebuah komponen penting di berbagai macam
elektronik seperti peralatan rumah tangga dan bahkan kendaraan bermotor.
Dengan adanya fuse, maka alat elektronika tersebut akan terhindar dari
kerusakan.Fuse atau bisa disebut juga dengan sekering adalah komponen
yang fungsinya sebagai pengaman dalam rangkaian elektronika ataupun
perangkat listrik.Fuse (Sekering) pada dasarnya terdiri dari sebuah kawat
halus pendek yang akan meleleh dan terputus jika dialiri oleh arus listrik yang
berlebihan ataupun terjadinya hubungan arus pendek (short circuit) dalam
sebuah peralatan listrik/elektronika.Dengan putusnya fuse (sekering)
tersebut, maka arus listrik yang berlebihan tidak dapat masuk ke dalam

7
rangkaian elektronika.Sehingga tidak merusak komponen yang terdapat
dalam rangkaian elektronika yang bersangkutan.

Cara Mengukur Fuse (Sekering) dengan Multimeter Digital


Pada umumnya fuse ini mempunyai bungkusan transparan yang terbuat dari
kaca ataupun plastik, sehingga kita bisa melihat langsung apakah kawat
halus fuse tersebut putus atau tidak.

Namun, ada juga jenis fuse yang bungkusnya menutupi kawat halus di
dalamnya, sehingga kita sulit untuk melihat isi dari fuse tersebut.

Maka dari itu, kita perlu mengukur fuse dengan multimeter untuk mengetahui
apakah fuse tersebut masih baik atau sudah terputus.

Berikut ini merupakan cara untuk mengukur Fuse (Sekering) dengan


menggunakan Multimeter Digital :

o Aturlah posisi saklar multimeter pada posisi Ohm (Ω)


o Hubungkan probe multimeter pada masing-masing terminal fuse
(sekering) seperti pada gambar diatas. Fuse (sekering) tidak memiliki
polaritas, jadi posisi probe merah dan probe hitam tidak
dipermasalahkan.
o Pastikan nilai yang ditunjukan pada display multimeter adalah “0”
Ohm. Kondisi tersebut menandakan fuse tersebut dalam kondisi baik
(Short).
o Jika display multimeter menunjukan “Tak Terhingga”, maka fuse
tersebut dinyatakan telah putus atau terbakar.
o Fuse yang sudah putus atau terbakar harus diganti dengan fuse yang
spesifikasi yang sama.

o Apabila spesifikasi fuse yang diganti tersebut berbeda, maka fungsi


fuse yang sebagai pengaman ini tidak bisa berfungsi secara
maksimal atau tidak bisa melindungi rangkaian atau peralatan
elektronika atau peralatan listrik dengan baik.

7. Autonics Controllers Timer


Timer Relay atau bisa disebut juga sebagai timer delay relay adalah suatu
alat komponen loistrik yang memiliki fungsi untuk memutuskan dan
menghubungkan suatu rangkaian listrik berdasarkan pengaturan waktu.
Timer Relay memiliki kesamaan fungsi seperti saklar tetapi letak
perbedaanya adalah timer relay memiliki waktu tunda sebelum relay bekerja
memutus dan menghubungkan suatu rangkaian, Timer relay juga bekerja
secara otomatis.Timer Relay biasanya digunakan pada sebuah sistem
rangkaian listrik yang bekerja secara otomatis, sehingga dengan
menggunakan timer relay, anda sudah tidak perlu mempersoalkan lagi
masalah on-off dari sistem rangkaian listrik anda, baik secara keseluruhan

8
ataupun hanya sebagian saja.Dengan Timer Relay selain dapat
mengefisiensi operasional dari rangkaian listrik anda, Anda juga dapat
memperoleh manfaat ekonomi dari Timer Relay ini. Manfaat yang pasti anda
terima adalah penghematan listrik, karena dengan sistem dari Time Relay ini
telah dilengkapi dengan sistem on-off otomatis yang menghindarkan anda
dari pemborosan listrik.Salah satu produk timer relay terbaik adalah Relay
Timer Omron H3CR-A8. Dimana Relay Timer Omron H3CR-A8 adalah jenis
perangkat elektronik yang digunakan sebagai penunda batas waktu banyak
digunakan dalam instalasi motor terutama instalasi yang membutuhkan
pengaturan waktu secara otomatis. Produk ini memiliki Electric Timer 1. 24 to
240 VAC/DC dan juga bisa untuk saluran DC maupun AC.

8. PILOT LAMP
Pilot Lamp digunakan pada panel, kegunaan pilot lamp adalah untuk
mengetahui apakah ada aliran listrik yang masuk pada panel tersebut, jika
terdapat aliran listrik yang masuk maka lampu pada pilot lamp akan menyala.
Untuk itu walaupun kecil pilot lamp merupakan suatu komponen yang cukup
penting pada struktur panel listrik.
Pilot Lamp akan bekerja saat ada tegangan yang masuk ( Phase - Netral )
dtandai dengan menyala nya lampu pada pilot lamp tersebut.
Bila kita lihat, banyak jenis lampu dari pilot lamp tersebut. Dahulu pilot lamp
masih dibekali dengan lampu bohlam biasa. Namun sekarang karena
teknologi lampu sudah maju kini pilot lamp juga tersedia dalam bentuk LED.
Karena LED mempunyai beberapa keunggulan dari lampu bohlam biasa,
lebih terang dan juga hemat energi.

Pilot Lamp tersedia dengan berbagai macamwarna, tentunya warna


digunakan sebagai tanda dan fungsi yg berbeda-beda dari pilot lamp
tersebut. Warna yang tersedia sebagai berikut :
o Putih
o Merah
o Jingga atau Kuning
o Hijau
o Biru
Warna tersebut paling sering digunakan oleh perakit panel (Panel Maker),
sebagai indikator pada panel.

Berikut fungsi masing-masing warna pada pilot lamp,Pilot Lamp indikator


Phase R, S, T pada panel distribusi :

o R Menggunakan lampu indikator pilot lamp berwarna merah


o S Menggunakan lampu indikator pilot lamp berwarna jingga / kuning
o T Menggunakan lampu indikator pilot lamp berwarna hijau
Indikator Pilot Lamp pada tombol kontrol :

9
Run / jalan Menggunakan lampu indikator pilot lamp berwana hijau
Stop / berhenti Menggunakan lampu indikator pilot lamp berwarna merah
Alarm / fault Menggunakan lampu indikator pilot lamp berwarna kuning

Diameter pada pilot lamp juga tersedia dalam berbagai ukuran :

 Ø 22 mm
 Ø 25 mm
 Ø 30 mm
 Ø 30.5 mm

Ukuran pilot lamp dapat kita lihat pada gmbar dibawah ini.

Pilot Lamp Feature :

 Conformity with IEC, UL, CSA standards

 CE marking

 IP 65, NEMA 4 dust and damp proofing

 “Protected LED” illuminated lens units

 Low-load electrical contact

 Screw clamp connection, pins for printed circuit

 Insulation displacement connector

 Complete products

10
BAB 3 KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Panel listrik adalah pusat kendali vital dalam suatu instalasi listrik yang

bertanggung jawab untuk mendistribusikan dan mengatur aliran listrik. Beberapa

komponen kunci dalam panel listrik termasuk circuit breakers, grounding bar, bus

bar, main switch, indikator status, meter listrik, panel mounting, terminal blocks,

shunt trip, relay, dan berbagai sensor dan pengukur. Setiap komponen memiliki

peran khusus dalam menjaga keamanan dan kinerja sistem listrik. Keberhasilan

operasi dan keselamatan panel listrik tergantung pada pemahaman yang baik

tentang fungsi dan instalasi setiap komponen.

B. Saran
Agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan tujuan
yang diinginkan akan tercapai maka disarankan kepada rekan-rekan
mahasiswa elektronika khususnya dapat memahami terlebih dahulu
mengenai komponen-komponen panel listrik dan dapat mempraktikan
cara menghitung dan mengukur nilai dari komponen tersebut.

11

Anda mungkin juga menyukai