Anda di halaman 1dari 6

NASKAH PERJANJIAN SEWA-MENYEWA RUMAH

Perumahan Permata Timur, Jalan Taman Permata Timur, Blok K Nomor 11,
Pondok Kelapa, Jakarta Timur 13450

Pada hari ini, Sabtu, tanggal 20 [dua puluh] bulan Januari, tahun 2024 (dua ribu dua puluh empat), di
Jakarta, kami yang bertandatangan di bawah ini:

Nama: Bapak Reinaldo Abraham


Alamat: Jalan Kesatrian VII Nomor 30, Jakarta Timur 13150
Pekerjaan: Karyawan Swasta
Nomor Induk Kependudukan: 3175011708860002

Dalam hal ini bertindak atas nama dan untuk James R. Lapian dan S.W. Partiwiyati, yang untuk selan-
jutnya disebut sebagai Pihak Pertama, yang menyewakan.

Nama: Ibu Dita Shintia Dewi


Alamat: Jalan Kav DKI Blok E 10 No. 20 Kav PTB RT 009/011 Pondok
Kelapa Duren Sawit Jakarta Timur
Pekerjaan: Wiraswasta
Nomor Induk Kependudukan: 3278026206870017

yang untuk selanjutnya disebut sebagai Pihak Kedua, penyewa.

Dengan ini para pihak sepakat untuk melaksanakan perjanjian sewa-menyewa sebuah bangunan ru-
mah tempat tinggal yang terletak di Perumahan Permata Timur, Jalan Taman Permata Timur, Blok K
Nomor 11, Pondok Kelapa, Jakarta Timur 13450.

Selanjutnya perjanjian sewa-menyewa ini dilakukan dengan syarat-syarat dan/atau ketentuan-keten-


tuan sebagai berikut:

Pasal 1

Obyek perjanjian ini adalah sebuah bangunan rumah tinggal, terletak pada sebidang tanah seluas se-
kitar: 200 m2 (dua ratus meter persegi), dikenal sebagai tanah dan rumah di Perumahan Permata
Timur, Jalan Taman Permata Timur, Blok K Nomor 11, Pondok Kelapa, Jakarta Timur 13450, milik
James R. Lapian dan S.W. Partiwiyati. Dalam naskah perjanjian ini untuk selanjutnya disebut sebagai
Rumah-Sewa.

Pasal 2

Rumah-Sewa tersebut dilengkapi dengan fasilitas sebagai berikut:

a. Instalasi listrik dari PT PLN (Persero) dengan daya sebesar 2.200 (dua ribu dua ratus) watt;

b. 1 (satu) sambungan telepon tetap dari PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk dengan nomor
sambungan: (021) 8690-4512.

Naskah Perjanjian Sewa-Menyewa Rumah, 20 Januari 2024 │ Halaman 1 dari Enam


c. Mesin pompa air.

Pasal 3

1. Perjanjian sewa-menyewa ini berlaku mulai tanggal 18 (Delapan Belas) bulan Januari 2024 (dua
ribu dua puluh empat), dan akan berakhir dengan sendirinya pada tanggal 18 (Delapan Belas)
bulan Januari 2025 (dua ribu dua puluh lima).

2. Perjanjian ini dapat diperpanjang untuk jangka waktu dan syarat-syarat yang disepakati oleh ke-
dua belah pihak.

3. Pihak Kedua dalam jangka waktu tiga bulan sebelum masa berakhirnya perjanjian harus menyata-
kan kehendaknya dengan memberitahukan kepada Pihak Pertama secara lisan dan tertulis untuk
perpanjangan perjanjian ini.

4. Apabila ada kenaikan harga sewa berikutnya, maka Pihak Pertama wajib memberitahukan kepada
Pihak Kedua selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum jangka waktu Perjanjian berakhir.

5. Apabila Pihak Kedua menginginkan penghentian masa sewa sebelum tanggal 18 (Delapan Belas)
bulan Januari 2025 (dua ribu dua puluh lima), maka Pihak Kedua tidak akan menuntut pengemba-
lian sisa uang sewa yang telah dibayarkan kepada Pihak Pertama untuk masa sewa yang belum
dijalaninya.

Pasal 4

1. Uang sewa rumah adalah sebesar Rp. 50.000.000 (lima puluh juta rupiah) untuk masa sewa 1
(satu) tahun.

2. Uang Jaminan Sewa (Deposit) adalah sebesar Rp 3.000.000 (tiga juta rupiah).

3. Pihak Kedua melunasi jumlah tersebut pada pasal 4 ayat 1 selambatnya pada saat perjanjian ini
ditandatangani.

Pasal 5

1. Uang jaminan sewa dipegang oleh Pihak Pertama, tanpa kewajiban atas bunga sebagai jaminan
untuk pemenuhan kewajiban Pihak Kedua terhadap tunggakan ataupun perbaikan atas kerusakan
yang terjadi selama masa sewa.

2. Uang Deposit/Jaminan tersebut akan dikembalikan kepada Pihak Kedua oleh Pihak Pertama saat
berakhirnya masa sewa dan apabila Pihak Pertama sudah memastikan tidak ada kewajiban pem-
bayaran yang tertunggak dari Pihak Kedua, termasuk tagihan telepon, listrik, dan tagihan-tagihan
lainnya serta tidak ada kerusakan-kerusakan yang terjadi selama masa sewa.

3. Surat perjanjian sewa menyewa ini juga berlaku sebagai kuitansi (tanda terima pembayaran) yang
sah.

Naskah Perjanjian Sewa-Menyewa Rumah, 20 Januari 2024 │ Halaman 2 dari Enam


Pasal 6

1. Pihak Kedua tidak diperkenankan mengubah fungsi, pemanfaatan, serta peruntukkan Rumah-
Sewa sebagai rumah tinggal, dan tidak memanfaatkan Rumah-Sewa untuk kepentingan yang me-
langgar ketentuan kesusilaan, keagamaan, maupun hal yang melanggar hukum serta ketertiban.

2. Pihak Pertama tidak bertanggung jawab atas segala kerugian baik kerusakan maupun kehilangan
barang milik Pihak Kedua pada saat berlangsungnya proses pemindahan barang-barang milik
Pihak Kedua sebelum tanggal masa sewa berlangsung seperti yang tercantum dalam Pasal 3 ayat
1 Perjanjian ini.

3. Pihak Kedua tidak diperkenankan menjadikan dan memanfaatkan Rumah-Sewa sebagai tempat
usaha komersial, perdagangan atau perkantoran, termasuk menyewakan sebagian kamar atau ru-
mah, serta hal-hal yang termasuk dalam Keputusan Gubernur Kepala DKI Jakarta Nomor Bd.
3/24/19/1972, Keputusan Gubernur Kepala DKI Jakarta Nomor 203 Tahun 1977, serta Instruksi
Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Nomor 135 Tahun 1988, tentang pelarangan pe-
makaian rumah tinggal untuk tempat usaha dan kantor yang berada di area kawasan hunian, dan
peraturan terkait lainnya.

4. Pihak Kedua tidak diperkenankan untuk mengubah dan atau menambah struktur bangunan, ins-
talasi, konstruksi Rumah-Sewa, termasuk instalasi air, listrik dan telepon, kecuali apabila sebe-
lumnya sudah mendapatkan izin tertulis dari Pihak Pertama.

5. Yang dimaksudkan dengan struktur bangunan sesuai dengan yang dimaksud dalam Pasal 6 ayat 4
di atas adalah sistem konstruksi bangunan yang menunjang berdirinya bangunan rumah tersebut,
seperti: fondasi, balok, kolom, lantai, dan dinding.

Pasal 7

Selama perjanjian ini berlangsung, Pihak Kedua tidak diperkenankan memindahkan hak sewa, sebagi-
an ataupun seluruhnya, kepada pihak lain tanpa persetujuan tertulis dari Pihak Pertama.

Pasal 8

1. Segala pungutan dan/atau iuran termasuk namun tidak terbatas pada iuran warga, tagihan listrik,
telepon, serta pembayaran kewajiban peraturan yang berkaitan dengan penghunian maupun pe-
manfaatan Rumah-Sewa, menjadi tanggungan Pihak Kedua selama masa perjanjian berlangsung.

2. Apabila Pihak Kedua lalai membayar tagihan-tagihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat 1
yang mengakibatkan dikenakan denda, ataupun hukuman, maka denda dan tunggakan-tunggakan
serta hukuman tersebut menjadi tanggungan Pihak Kedua sekalipun perjanjian sewa-menyewa
telah berakhir.

3. Apabila kelalaian tersebut mengakibatkan instansi berwenang memutus aliran listrik, dan/atau
sambungan telepon, maka setelah tenggang waktu 1 (satu) bulan sejak pemutusan aliran listrik,
dan/atau sambungan telepon tersebut, maka Pihak Pertama berhak menghentikan perjanjian
sewa-menyewa ini secara sepihak.

Naskah Perjanjian Sewa-Menyewa Rumah, 20 Januari 2024 │ Halaman 3 dari Enam


4. Berkaitan dengan penghentian sewa-menyewa tersebut, Pihak Kedua berkewajiban untuk:

a. Mengosongkan rumah tersebut dari segenap penghuni dan barang-barangnya miliknya.

b. Mengganti biaya pemasangan kembali aliran listrik dan/atau sambungan telepon.

5. Sebagai akibat penghentian masa sewa yang disebabkan oleh hal tersebut, Pihak Kedua tidak
akan menuntut pengembalian sisa uang sewa yang telah dibayarkan kepada Pihak Pertama untuk
masa sewa yang belum dijalaninya.

6. Apabila dipandang perlu Pihak Pertama dapat meminta bantuan yang berwajib untuk pengosong-
an Rumah-Sewa, penggantian biaya pemasangan aliran listrik dan/atau sambungan telepon, serta
biaya lainnya.

Pasal 9

1. Segala kerusakan kecil dari Rumah-Sewa dan perlengkapannya (seperti, namun tidak terbatas
kepada mesin pompa air) menjadi tanggungan sepenuhnya Pihak Kedua.

2. Apabila terjadi kerusakan Rumah-Sewa yang disebabkan oleh huru-hara, perang, gempa bumi,
maka kerusakan tersebut sepenuhnya merupakan resiko Pihak Pertama. Namun, apabila hal ter-
sebut menyebabkan kerusakan barang-barang milik Pihak Kedua, maka kerusakan tersebut meru-
pakan resiko Pihak Kedua.

3. Pihak Kedua berkewajiban untuk menjaga kebersihan rumah dan halaman, got-got, serta segala
sesuatu yang berkaitan dengan obyek yang disewakan menurut perjanjian ini.

4. Apabila selama masa sewa berlangsung, karena perbuatan yang tidak semestinya ataupun kelalai-
an Pihak Kedua yang mengakibatkan terjadi kebakaran atau malapetaka, yang menyebabkan ke-
rusakan fungsi dan konstruksi bangunan maupun fasilitas, maka Pihak Kedua menanggung segala
akibat dari kerusakan tersebut, termasuk memperperbaiki dan memulihkan Rumah-Sewa seba-
gaimana kondisi semula.

Pasal 10

Selama masa sewa berlangsung, Pihak Pertama, atau yang mewakilinya, berhak untuk memeriksa
kondisi Rumah-Sewa, dengan cara memberitahukan terlebih dahulu kepada Pihak Kedua.

Pasal 11

1. Pada saat berakhirnya perjanjian ini, Pihak Kedua harus menyerahkan kembali Rumah-Sewa da-
lam keadaan kosong dan terpelihara sebagaimana pada awal masa sewa kepada Pihak Pertama.
Pihak Pertama tidak berkewajiban untuk menyediakan sarana penampungan keperluan dan ba-
rang-barang milik Pihak Kedua.

2. Penyerahan Rumah-Sewa tersebut diikuti dengan penyerahan bukti-bukti pembayaran tagihan


listrik, telepon, dan tagihan lainnya sebagaimana tersebut dalam Pasal 8 ayat 1.

Naskah Perjanjian Sewa-Menyewa Rumah, 20 Januari 2024 │ Halaman 4 dari Enam


3. Apabila pada saat berakhirnya perjanjian ini, Pihak Kedua tidak dapat melaksanakan kewajiban-
nya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat 1 diatas, dan Pihak Kedua tidak menyatakan ke-
hendaknya untuk memperpanjang perjanjian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat 3, maka
untuk setiap keterlambatan penyerahan kembali Rumah-Sewa, Pihak Kedua akan dikenakan
denda sebesar Rp. 500.000,00 (lima ratus ribu rupiah) per hari. Denda tersebut dapat ditagih dan
harus dibayar sekaligus dan seketika itu juga.

4. Apabila keterlambatan tersebut berlangsung hingga 10 (sepuluh) hari sejak berakhirnya perjanji-
an, maka Pihak Kedua memberi kuasa penuh dan mutlak kepada Pihak Pertama untuk mengo-
songkan Rumah-Sewa dari semua penghuni dan barang-barang atas biaya Pihak Kedua dan bila-
mana perlu dengan bantuan pihak kepolisian setempat maupun instansi berwajib lainnya. Pihak
Kedua menanggung biaya sehubungan dengan tindakan pengosongan tersebut.

5. Apabila selama masa sewa berlangsung terdapat penambahan bangunan Rumah-Sewa sebagai-
mana dimaksud dalam Pasal 5 ayat 3, maka pada saat berakhirnya perjanjian sewa-menyewa ini
Pihak Pertama tidak memberikan ganti rugi dalam bentuk apapun kepada Pihak Kedua.

Pasal 12

Bahwa masa sewa, dan juga perjanjian sewa-menyewa ini tidak akan menjadi batal atau berhen-
ti/berakhir:

a. Walaupun salah satu pihak meninggal dunia, maka persewaan tetap diteruskan oleh para pi-
hak yang masih hidup yang diwakili oleh ahli waris pihak yang meninggal dunia.

b. Walaupun rumah-disewa ini dijual/dipindahkan hak kepemilikannya kepada oleh Pihak Perta-
ma kepada Pihak Ketiga, Pihak Kedua akan tetap menikmati hak sewa dengan pemilik baru
hingga berakhirnya perjanjian sewa-menyewa ini.

Pasal 13

Apabila terdapat permasalahan yang belum diatur dalam naskah perjanjian ini maka berdasarkan ke-
sepakatan para pihak akan diterbitkan ketentuan tambahan yang berlaku sebagai addendum dan se-
kaligus merupakan ketentuan yang tidak terpisahkan dari naskah perjanjian ini.

Pasal 14

Apabila terjadi perselisihan dalam melaksanakan perjanjian ini, maka akan diselesaikan dengan seca-
ra musyawarah, apabila tidak berhasil, maka perselisihan tersebut akan diselesaikan di pengadilan
umum, dalam hal ini para pihak memilih tempat kedudukan umum dan tidak berubah di kantor Kepa-
niteraan Pengadilan Negeri di Jakarta Timur.

Naskah Perjanjian Sewa-Menyewa Rumah, 20 Januari 2024 │ Halaman 5 dari Enam


Naskah perjanjian ini, dibuat dalam 2 (dua) berkas, masing masing sama bentuk isi dan bunyinya, de-
ngan dibubuhkan meterai yang cukup; satu berkas untuk Pihak Pertama, dan satu berkas untuk Pihak
Kedua.

Jakarta, 20 Januari 2024

Pihak Pertama, Pihak Kedua,

Bapak Reinaldo Abraham Ibu Dita Sinthia Dewi

Saksi

Naskah Perjanjian Sewa-Menyewa Rumah, 20 Januari 2024 │ Halaman 6 dari Enam

Anda mungkin juga menyukai