Anda di halaman 1dari 39

FARMAKOTERAPI INFEKSI & TUMOR

INFEKSI dan Antibiotika


S1 Farmasi, Fakultas Kesehatan
SEMESTER VII, 2 SKS
umboroolivia@gmail.com

UNIVERSITAS QAMARUL HUDA BADARUDDIN Apt. Recta Olivia Umboro, M.Sc.


Tujuan Pembelajaran
• Mahasiswa mampu memahami dan
menjelaskan terkait Infeksi, Mekanisme
terjadinya infeksi, Penyebab infeksi, Tanda dan
gejala Infeksi
• Mahasiswa mampu memahami dan
menjelaskan terkait Antibiotika, Mekanisme
kerja Ab, Penggolongan AB.
Pendahuluan

Sumber Google
DEFINISI

Kondisi ketika mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur, atau


parasit masuk ke dalam tubuh manusia atau organisme lainnya
dan mulai berkembang biak di dalamnya.
Mikroorganisme ini dapat menyebabkan gangguan pada fungsi
normal organisme dan dapat mengakibatkan penyakit atau gejala
tertentu.

Bersifat sangat dinamis.


PENYEBAB INFEKSI

MIKROORGANISME PATOGEN

Bakteri Virus Jamur Parasit


SUMBER INFEKSI

Healthcare-
Community Acquired
Associated
Infection
Infections/HAIs
MEKANISME INFEKSI
MEKANISME TRANSMISI MIKROBA
PATOGEN

• Penularan langsung oleh mikroba patogen ke pintu


TRANSMISI masuk (port d’entrée)
• sentuhan, gigitan, ciuman, atau adanya droplet nuclei
LANGSUNG saat bersin, batuk, berbicara, atau saat transfusi darah
dengan darah yang terkontaminasi mikroba patogen

TRANSMISI • Media perantara


TIDAK • Barang / bahan, udara, air, makanan / minuman,
maupun vektor
LANGSUNG
MEKANISME TRANSMISI MIKROBA
PATOGEN

Media Perantara

Media Makanan Air


Media Vektor Udara
Benda dan
Minuman
TAHAPAN HOST TERINFEKSI

• Tahap rentan
4 • Tahap inkubasi
Tahap: • Tahap Klinis
• Tahap Akhir Penyakit
TAHAPAN HOST TERINFEKSI
Tahap Rentan: Tahap Inkubasi:
Kondisi yang relatif sehat, namun Saat mulai masuknya mikroba patogen
cenderung peka atau labil, disertai ke tubuh host hingga saat munculnya
faktor predisposisi seperti umur, tanda dan gejala penyakit. Mikroba
keadaan fisik, perilaku / kebiasaan pathogen akan mulai beraksi, namun
hidup, sosial-ekonomi, dll akan tanda dan gejala penyakit belum tampak
mempercepat masuknya agen penyebab (subklinis). Masa inkubasi satu penyakit
penyakit (mikroba patogen) untuk dapat berbeda dengan penyakit lainnya; ada
berinteraksi dengan tubuh host. yang hanya beberapa jam, dan ada pula
yang sampai bertahun-tahun.

Tahap Akhir Penyakit:


Tahap Klinis;
Perjalan penyakit akan berakhir dengan
Sign and symptom penyakit. penyakit 5 alternatif:
akan berjalan secara bertahap. Pada
tahap awal, tanda dan gejala penyakit 1. Sembuh sempurna
masih ringan. Penyakit bertambah 2. Sembuh dengan cacat
parah baik secara objektif 3. Pembawa
maupun subjektif. Penderita melakukan 4. Kronis
perawatan.
5. Meninggal
KEMAMPUAN MO PADA
MANIFESTASI KLINIK

Kemampuan PD Manifestasi Klinik


Infeksivitas: Antigenitas:
Patogenitas:
Besarnya Kemampuan
kemampuan Tingkat reaksi Virulensi: Toksigenitas: Mo pathogen
mikroba untuk atau respon Kemampuan Kemampuan untuk
menginvasi, dari host dri mo untuk mikroba untuk merangsang
berkembang ketika merusak menghasilkan tubuh host
biak, adaptasi terinfeksi. jaringan host. toksin. untuk
dan stay di mengeluarkan
tubuh host. antibody.
FAKTOR YANG BERPERAN PADA
KEJADIAN INFEKSI
Faktor intrisik Faktor Ekstrinsik Faktor Perwatan Faktor Mikroba
Patogen

Umur Dokter atau perawat Pandemi Kemampuan invasi

Jenis kelamin Lingkungan Lama perawatan Lama paparan

Penyakit lain dll Peralatan medis

Makanan/minuman dll
Sistem pertahanan Terhadap
infeksi

Saluran Saluran urinarius Saluran


Kulit → sebum yg
mengandung asam Mulut→saliva pernapasan → → pembilasan dari pencernaan →
lemak yg mampu silia di jln napas aliran urine dpt keasaman
membuang partikel bagian atas membuang lambung secara
membunuh yg mengandung
beberapa jenis mikroorganisme menjebak mikroorganisme yg kimia merusak
bakteri mikroorganisme yg ada pada saluran mikroorganisme yg
diinhalasi urinarius tidak tahan asam
CARA HOST MERESPON INFEKSI

Deteksi
Fase inflamasi Fagositosis Respon Sel T
mikroorganisme

Memori
Respon Sel B Peradanagan Demam
Kekebalan

Respon imun Pengobatan


adaptif Medis
RESPON HOST TERHADAP INFEKSI

RADANG
dan Kalor Dolor Rubor Tumor Functiolaesa
INFLAMASI:

Terjadi edema atau Penurunan


Hypervaskular Nyeri yang fungsi atau daya
terjadi pembekuan
isasi lokal disebabkan Kemerahan cairan dalam ruang gerak pada
pada tempat karena adanya pada interstitial oleh jaringan yang
fibrinogen dan
terinfeksi dan kerusakan terkena infeksi
adanya sisa jaringan
daerah protein lainnya
karena terjadi
yang bocor dari
metabolisme karena yang kapiler dalam pembengkakan
jumlah berlebihan dan kerusakan
kalor daripada mikroorganis terinfeksi. sehinga terjadi jaringan sel
antibodi me patogen pembengkakan terinfeksi.
PENCEGAHAN INFEKSI

PRILAKU HIDUP
SEHAT BERSIH

Menjaga
Mencuci Tangan kebersihan tubuh Istirahat cukup Exercise Nutrisi bergizi
dan lingkungan
Pengobatan

ANTIMIKROBA(ANTIBIOTIKA):
• ANTIBAKTERI
• ANTIVIRUS
• ANTIFUNGI
• ANTIPARASIT
ANTIBIOTIKA
Definisi

Antibiotika:

Bios Anti
DEFINISI

Segolongan senyawa baik alami Antibiotika bekerja seperti pestisida Desinfektan karena cara kerjanya.
maupun sintetik, yang mempunyai dengan menekan atau memutus Desifektan membunuh kuman
efek menekan atau menghentikan satu mata rantai metabolisme, dengan menciptakan lingkungan
suatu proses biokimia di dalam hanya saja targetnya adalah yang tidak wajar bagi kuman untuk
organisme, khususnya dalam bakteri. hidup.
proses infeksi oleh bakteri.
FAKTOR PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA

Gambaran
klinis adanya Fungsi ginjal
infeksi yang dan hati
diderita pasien

Faktor Biaya
sensitivitas pengobatan
bakteri
terhadap
antibiotik
Pemilihan AB Ideal

Status pasien
Identifikasi & (umur, BB,
Keamanan
sensitivitas Tempat infeksi, keadaan patologis, Biaya.
antibiotik,
organisme, kehamilan &
laktasi),
Faktor Pertimbangan AB Ideal

Faktor Organisme Faktor Px Faktor AB:


• Terapi empiric sebelum tes • Beratnya infeksi • Spektrum aktivitas ab
mikrobiologi, kultur dan • Status imun • Dosis, rute, frekuensi
sensitivitas • Fx Farmokinetika • Farkokinetika
• T4 infeksi • Riwayat Penyakit • Efek Sinergitik
• Efek obat pada MO • Fx Farmakogenetik • Intrx obat
• MIC, MBC • Status alergi • ESO
• Resistensi AB • Biaya
ASUMSI PEMAKAIAN AB

Sifat toksisitas selektif


: membunuh mikroorganisme
yang menginvasi host tanpa
merusak sel host.

Toksisitas Antibiotik lebih


bersifat relatif daripada
absolut : perlu kontrol
konsentrasi obat secara hati-
hati sehingga dapat ditolerir
tubuh.
PENGGOLONGAN ANTIBIOTIKA

Sifat Luas
aktivitasnya

Mekanisme Stuktur
Aksi Kimia
Berdasarkan Sifat

Bakteriostatik: Bakterisida:

Berkhasiat menghentikan pertumbuhan Berkhasiat mematikan/membunuh


dan perbanyakan kuman. kuman.
Melalui mekanisme menghambat sintesis Mekanismenya melalui menghambat pembentukan dinding
protein. sel dan membran sel maupun menghambat pembentukan
DNA atau inti sel.
Menekan konsentrasi atau jumlah
Contoh ab yng bekerja pada fase tumbuh, ex: penisilin dan
bakteri yang menginfeksi sehingga sefalosporin, polopeptida (polimiksin, basitrasin), rifampisin,
berada dibawah batas konsentrasi untuk asam nalidiksat dan kuinolon.
menimbulkan gejala klinis.
sulfonamida, kloramfenikol, tetrasiklin, Contoh pada fase istirahat, ex: aminoglikosida,
makrolida, linkomisin. nitrofurantoin, INH, kotrimoksazol.
Berdasarkan Luas Aktivitasnya

Narrow Spectrum Broad Spectrum

Antibiotik yang mampu berkerja terhadap Antibiotok yang bekerja terhadap baik mikroba
sekelompok mikroba saja. gram – dan mikroba gram +

Gram- : Streptomisin, gentamisin, polimiksin- Contoh.Sulfonamida, ampisilin, sefalosporin,


B, asam nalidiksat kloramfenikol, tetrasiklin dan rifampisin

Gram +: Penisilin G dan Penisilin V,


eritromisin, klindamisin, kanamisin
Berdasarkan Luas Aktivitasnya
Berdasarkan Mekanisme Aksi

Melakukan aktivitas antibakteri berdasarkan beberapa


mekanisme penghambatan sintesis komponen penting a.l:
1. Sintesis dinding sel bakteri: 2. Membran sel:
• Sintesanya terganggu sehingga dinding menjadi • Molekul lipoprotein dari membran plasma (di
kurang sempurna dan tidak tahan terhadap dalam dinding sel) dikacaukan sintesanya
tekanan osmotis dari plasma dengan akibat hingga menjadi lebih permeabel. Hasilnya, zat-
pecah. zat penting dari isi sel dapat merembes keluar.
• Penisilin dan sefalosporin. • Polipeptida dan polyen (nistatin, amfoterisin)
dan imidazol (mikonazol dan ketokonazol).
Berdasarkan Mekanisme Kerja

Melakukan aktivitas antibakteri berdasarkan beberapa


mekanisme penghambatan sintesis komponen penting a.l:
3. Protein sel: 4. Asam-asam inti: 5. Agonis saingan:
• Mengganggu jalannya • RNA : Rifampisin. • Obat menyaingi zat-zat
sintesis protein • DNA : asam nalidiksat dan penting untuk metabolisme
• Kloramfenikol, tetrasiklin, kinolon, acyclovir. kuman, hingga pertukaran
aminoglikosida, makrolida. zatnya terhenti.
• Sulfonamida, trimetoprim,
INH.
Berdasarkan Mekanisme Kerja
Berdasarkan Stuktur Kimia
Berdasarkan struktur kimianya, antibiotik dapat
dibedakan menjadi 8 golongan:
• Penisilin
Ditemukan Fleming 1928
Antibiotik yang bersifat bakterisid (membunuh).
Turunan terbaru efektif membasmi bakteri Gram (+)
dan Gram (-).
Mudah diserap oleh tubuh melalui usus dan cepat
masuk ke darah.
Antibiotik -laktam ini bekerja pada dinding sel
bakteriyang termasuk antibiotik dan berikatan dengan
penicillin binding protein.
Benzil penisilin, fenoksimetilpenisilin, ampisilin,
amoksisilin.
Berdasarkan Stuktur Kimia
• Aminoglikosida
Mengandung amino dan glikosida ini bekerja secara langsung pada ribosom
bakteri, membran sel dan menghambat sintesa protein sehingga bakteri akan mati
(bakterisid). Penghambatan terjadi pada tahap elongasi
Tidak bisa diserap melalui usus sehingga untuk tujuan pengobatan yang bersifat
sistemik aplikasinya dilakukan secara injeksi (suntikan), baik subkutan (bawah
kulit) maupun intramuskuler (tembus dinding atau otot).
Bakteri Gram (+) dan Gram (-)
Gangguan ginjal, infeksi ronchitis dihindari
Streptomisisn, gentamisin, neomisin
Berdasarkan Stuktur Kimia
• Cephalosporin
Disintetis dari fungi, memiliki cincin betalaktam sperti penicillin
Mekanisme aksi = Penicillin
Digunakan untuk alergi penicillin
Broad spektrum
ESO: mual,muntah, diare, iritasi ditempat suntik
Berdasarkan Stuktur Kimia
• Makrolida
Mengikat molekul sub unit 23S rRNA
Menghambat tahap translokasi
Contoh.Eritromisin, spiramisin,linkomisin
Berdasarkan Stuktur Kimia
• Quinolon
Ciprofloksasin, ofloksasin
Menghambat DNA girase (topoisomerase II)
Berdasarkan Stuktur Kimia

• Tetrasiklin
• Sulfonamida dan trimetoprim; kotrimiksazol, suldok
• Antibiotik lainnya.
•TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai