Anda di halaman 1dari 12

ROADMAP PENELITIAN

Nama : Muh. Assagaf

NIM : 60800117040

Judul Penelitian : Analisis Pengembangan Infrastruktur dan Implikasinya Terhadap Perekonomian Masyarakat (Studi Kasus : Kawasan Timur Kec.

Bontomatene & Kec. Buki, Kabupaten Kepulauan Selayar)

Judul, Nama, dan Tahun Metode Penelitian


No. Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Teori Pendukung
Penelitian Variabel Metode Analisis
1. Hubungan Pembangunan 1. Bagaimana kondisi 1. Untuk menganalisis - Infrastruktur menurut Grig -Infrastruktur - Analisis Kondisi
Infrastruktur dan infrastruktur setiap kondisi infrastruktur (1998) diartikan sebagai -Perkembangan Infrastruktur.
Perkembangan Ekonomi provinsi di setiap provinsi di akumulasi komponen fisik Ekonomi Wilayah. - Analisis
Wilayah Indonesia Indonesia ? Indonesia. meliputi transportasi, Perkembangan
(Muhammad Eka Kusuma 2. Bagaimana 2. Untuk pengairan drainase, bangunan Ekonomi.
& Lutfi Muta’ali, 2017) Perkembangan mengidentifikasi gedung, dan fasilitas publik - Analisis Hubungan
ekonomi wilayah perkembangan guna memenuhi kebutuhan Pembangunan
setiap provinsi di ekonomi wilayah masyarakat baik dasar, social, Infrastruktur dan
Indonesia ? setiap provinsi di maupun ekonomi yang Perkembangan
3. Bagaimana Indonesia. tercakup dalam sistem fisik. Ekonomi Wilayah.
hubungan dan 3. Untuk menganalisis - Menurut Todaro (2006)
karakteristik hubungan dan pertumbuhan ekonomi yang
tipologi karakteristik tipologi berlangsung di negara
pembangunan pembangunan berkembang seringkali
infrastruktur infrastruktur terhadap terkendala oleh buruknya
terhadap perkembangan kondisi infrasatruktur,
perkembangan ekonomi wilayah rendahnya kinerja
ekonomi wilayah Indonesia. kelembagaan, dan pasar
Indonesia? barang.
- Menurut Cappelo (2009)
pembangunan wilayah
dilaksanakan dengan
ditunjang oleh adanya
pertumbuhan ekonomi baik
melalui akumulasi ekonomi,
kemajuan teknologi, migrasi
pekerja dan arus investasi.
- Menurut Muta’ali (2015)
perekonomian di Indonesia
mengalami ketidakmerataan
dalam lingkup Kawasan
Timur Indonesia (KTI)
dengan Kawasan Barat
Indonesia (KBI) serta lingkup
pulau yakni Pulau Jawa
dengan beragam pulau lain.
- Ketersediaan infrastruktur
yang minim seringkali
menjadi penyebab utama
mahalnya ongkos logistik dan
rendahnya arus investasi
masuk (Bappenas, 2014)
2. Pengaruh Peningkatan 1. Bagaimana 1. Untuk menganalisis - S. Kuznet (1966) - Peningkatan - Teknik analisis data
Infrastruktur Terhadap pengaruh pengaruh mendefenisikan pertumbuhan Infrastruktur. yang digunakan
Pertumbuhan Ekonomi di peningkatan peningkatan ekonomi sebagai kenaikan - Pertumbuhan Teknik Analisa
Kota Sibolga (Harry infrastruktur jalan, infrastruktur jalan, jangka panjang dalam Ekonomi. deskriptif
Kurniadi Atmaja & Kasyful infrastruktur air, air, listrik dan telepon kemampuan suatu negara kuantitatif. Dalam
Mahalli, 2013) infrastruktur listrik terhadap untuk menyediakan semakin menganalisis data
dan infrastruktur pertumbuhan banyak jenis barang-barang menggunakan
telepon terhadap ekonomi Kota ekonomi kepada model OLS
pertumbuhan Sibolga dari tahun penduduknya. (Ordinary Leaast
ekonomi Kota 1989 sampai dengan - Transportasi merupakan Square)
Sibolga dari tahun tahun 2013. sarana penghubung atau yang - Metode analisis
1989 sampai menghubungkan antara kuantitatif yang
dengan tahun daerah produksi dan pasar, digunakan adalah
2013 ? atau dapat dikatakan analisis regresi, Uji
mendekatkan daerah Asumsi Klasik
produksi dan pasar, atau meliputi : uji
seringkali dikatakan normalitas ; uji
menjembatani produsen multikolinearitas ;
dengan konsumen. Peranan uji autokorelasi ; uji
transportasi adalah sangat heterokedastisitas,
penting yaitu sebagai sarana dan Uji Statistik
penghubung, mendekatkan, Meliputi :
dan menjembatani antara Pengujian secara
pihak – pihak yang saling parsial (Uji-t) ;
membutuhkan. (Adisasmita, Pengujian secara
2011: 7). simultan (Uji-f) ;
- Peranan infrastruktur di Uji Koefisien
bidang transportasi antara Determinasi (R2)
lain untuk mengatasi
hambatan – hambatan yang
mengganggu kelancaran arus
barang dan manusia baik
melalui moda darat, laut, dan
udara (Susanto, 2009: XII).
- Canning dan Pedroni
menyatakan bahwa
infrastruktur memiliki sifat
eksternalitas. Berbagai
infrastruktur seperti jalan,
pendidikan, kesehatan, dsb
memiliki sifat eksternalitas
positif. Memberikan
dukungan bahwa fasilitas
yang diberikan oleh berbagai
infrastruktur merupakan
eksternalitas positif yang
dapat meningkatkan
produktivitas semua input
dalam proses produksi.
Eksternalitas positif pada
infrastruktur yaitu berupa
efek limpahan (Spillover
Effect) dalam bentuk
peningkatan produksi
perusahaan-perusahaan dan
sektor pertanian tanpa harus
meningkatkan input modal
dan tenaga kerja ataupun juga
meningkatkan level
teknologi. Dengan
dibangunnya infrastruktur,
tingkat produktivitas
perusahaan dan sektor
pertanian akan meningkat.
Salah satunya yang paling
terlihat adalah pembangunan
jalan (Hapsari, 2011: 16-17)
- Berdasarkan Peraturan
Presiden Nomor 42 Tahun
2005 tentang Komite
Percepatan Penyediaan
Infrastruktur, menjelaskan
beberapa jenis infrastruktur
yang penyediaannya harus
diatur oleh pemerintah, yaitu
infrastruktur transportasi,
infrastruktur jalan,
infrastruktur pengairan,
infrastruktur air minum dan
sanitasi, infrastruktur
telematika, infrastruktur
ketenagalistrikan, dan
infrastruktur pengangkutan
minyak dan gas bumi.
Penggolongan infrastruktur
di atas dikategorikan sebagai
infrastruktur dasar, karena
bersifat dibutuhkan oleh
masyarakat luas sehingga
perlu diatur oleh pemerintah
3. Pengembangan Infrastruktur 1. Bagaimana 1. Untuk mengetahui - Secara geografis, pusat - Pengembangan - Tipologi Klassen
Wilayah sebagai Upaya pengembangan strategi pertumbuhan adalah suatu Infrastruktur - Model Rasio
Peningkatan Pertumbuhan infrastruktur pengembangan lokasi yang banyak memiliki Wilayah. Pertumbuhan (MRP)
Ekonomi dan Pelayanan Dasar wilayah sebagai infrastruktur wilayah fasilitas dan kemudahan - Peningkatan - Analisis Shift-Share.
di Kabupaten Cilacap upaya peningkatan sebagai upaya sehingga menjadi pusat daya Pertumbuhan - Analisis Skalogram.
(Kristian Cahyandi, 2020) pertumbuhan peningkatan tarik (pole of attraction) yang Ekonomi dan
ekonomi dan pertumbuhan menyebabkan berbagai Pelayanan Dasar.
pelayanan dasar di ekonomi dan macam usaha tertarik untuk
Kabupaten Cilacap. pelayanan dasar di berlokasi di daerah tersebut,
Kabupaten Cilacap. walaupun tidak ada interaksi
antar usahausaha tersebut
(Tarigan,2005).
- Tipologi Klassen digunakan
untuk mengetahui gambaran
tentang pola dan struktur
pertumbuhan ekonomi
masingmasing daerah.
Tipologi Klassen pada
dasarnya membagi daerah
berdasarkan dua indikator
utama, yaitu pertumbuhan
ekonomi daerah dan
pendapatan per kapita daerah.
Dengan menentukan ratarata
pertumbuhan ekonomi
sebagai sumbu vertikal dan
rata-rata pendapatan per
kapita sebagai sumbu
horizontal, daerah yang
diamati dapat dibedakan
menjadi empat klasifikasi,
yaitu: daerah cepat-maju dan
cepat-tumbuh (high growth
and high income), daerah
maju tapi tertekan (high
income but low growth),
daerah berkembang cepat
(high growth but low
income), dan daerah relatif
tertinggal (low growth and
low income) (Kuncoro,2002).
- Analisis skalogram bertujuan
untuk mengidentifikasikan
peran suatu kota berdasarkan
pada kemampuan kota/daerah
tersebut memberikan
pelayanan kepada
masyarakat. Semakin lengkap
pelayanan yang diberikan,
menunjukkan bahwa
kota/daerah tersebut
mempunyai tingkatan yang
tinggi dan dapat dikatakan
sebagai pusat pertumbuhan
(Sagala : 2009).
4. Peran Pembangunan 1. Bagaimana 1. Mendeskripsikan - Selain kemiskinan dalam - Pembangunan - Pengukuran
Infrastruktur Terhadap dinamika terkini dinamika terkini dimensi desa-kota (Chotia & Infrastruktur ketimpangan
Ketimpangan Ekonomi kesenjangan kesenjangan Rao, 2017; Madhu Sehrawat, - Ketimpangan antarwilayah diukur
Antarwilayah di Indonesia (disparitas) (disparitas) 2016; Østby, 2016), Ekonomi dengan indeks
(Tatan Sukwika, 2018) infrastruktur dan infrastruktur dan ketimpangan juga terjadi Antarwilayah. Williamson.
kesenjangan sosial- kesenjangan sosial- pada dimensi wilayah - Analisis Tipologi
ekonomi ekonomi lainnya, seperti antara Klassen
antarwilayah antarwilayah kawasan barat–timur dan - Pengukuran
Indonesia ? Indonesia. kawasan Jawa-Luar Jawa keterkaitan
2. Bagaimana analisis 2. Mengukur dan (Bhinadi, 2003; Hermayeni, kesenjangan
tren-indeks menganalisis tren- Ekwarso, & Tampubolon, infrastruktur dan
ketimpangan indeks ketimpangan 2015; Yuliadi, 2012). ketimpangan
infrastruktur dan infrastruktur dan Investasi publik ekonomi
indeks indeks ketimpangan menghasilkan korelasi positif antarwilayah
ketimpangan sosial-ekonomi antar antara pertumbuhan dan dengan
sosial-ekonomi wilayah Indonesia. ketimpangan pendapatan menggunakan
antar wilayah 3. Menganalisis (Charlery, Qaim, & Smith- analisis korelasi
Indonesia. keterkaitan/dampak Hall, 2016; Chatterjee & linear Pearson.
3. Bagaimana kesenjangan Turnovsky, 2012), namun
keterkaitan/dampak infrastruktur terhadap demikian pembangunan
kesenjangan kesenjangan sosial- infrastruktur yang tidak
infrastruktur ekonomi Indonesia. seimbang dapat
terhadap menyebabkan kegagalan
kesenjangan sosial- terhadap pengurangan
ekonomi Indonesia. ketimpangan pertumbuhan
ekonomi (Chotia & Rao,
2017), karena kondisi
kesenjangan antardaerah
terjadi sebagai konsekuensi
dari pembangunan yang
terkonsentrasi pada wilayah-
wilayah tertentu saja.
- Sejumlah literatur
menyebutkan bahwa terdapat
beberapa faktor yang
mendorong perubahan
ketimpangan di Indonesia,
salah satunya adalah
perbedaan pembangunan
infrastruktur antarwilayah.
Sebagai roda penggerak
pertumbuhan ekonomi,
infrastruktur berperan
signifikan dalam
pengembangan wilayah.
Beberapa fakta empiris
menunjukkan bahwa
perkembangan kapasitas
infrastruktur di suatu wilayah
berjalan seiring dengan
perkembangan ekonominya
(Calderón & Servén, 2004;
Démurger, 2001;
Maryaningsih, Hermansyah,
& Savitri, 2014).
- Menurut Siregar & Sukwika
(2007), investasi memainkan
peranan penting dalam
menentukan penyerapan
tenaga kerja. Infrastruktur
yang baik juga akan
merangsang peningkatan
pendapatan masyarakat,
karena aktivitas ekonomi
yang semakin meningkat
sebagai akibat mobilitas
faktor produksi dan aktivitas
perdagangan yang semakin
tinggi. Dengan demikian,
perkembangan infrastruktur
dengan pembangunan
ekonomi memiliki hubungan
yang sangat erat dan saling
tergantung satu sama lain.
5. Analisis Korelasi Infrastruktur 1. Bagaimana korelasi 1. Untuk mengetahui - Teori Ekonomi Klasik, - Infrastruktur Jalan - Metode analisis
Jalan Terhadap Pertumbuhan antara infrastruktur korelasi antara Adam Smith yang - Pertumbuhan korelasi sederhana.
Ekonomi Kabupaten Tana jalan dengan infrastruktur jalan berpendapat bahwa Ekonomi
Toraja (Samuel Randy pertumbuhan dengan pertumbuhan pertumbuhan ekonomi
Tapparan, 2018) ekonomi di ekonomi di disebabkan karena faktor
Kabupaten Tana Kabupaten Tana kemajuan teknologi dan
Toraja? Toraja. perkembangan jumlah
penduduk. Kemajuan
teknologi bergantung pada
pembentukan modal. Dengan
adanya akumulasi modal
akan memungkinkan
dilaksanakannya spesialisasi
atau pembagian kerja
sehingga produktivitas tenaga
kerja dapat ditingkatkan.
Dampaknya akan mendorong
penambahan investasi dan
persediaan modal yang
selanjutnya diharapkan
meningkatkan kemajuan
teknologi dan menambah
pendapatan. Bertambahnya
pendapatan berarti
meningkatnya kemakmuran
dan kesejahteraan penduduk.
Peningkatan kemakmuran
mendorong peningkatan
jumlah penduduk
memnyebabkan berlakunya
hukum pertambahan hasil
yang semakin berkurang,
yang selanjutnya menurunkan
akumulasi modal.
- Teori Keynes dan Pasca
Keynes, Menurut Keynes,
karena upah bergerak
lamban, maka sistem
kapitalisme tidak akan secara
otomatis menuju kepada
keseimbangan penggunaan
tenaga kerja secara penuh
(full-employment
equillibrium). Akibat yang
ditimbulkan adalah justru
sebaliknya (equillibrium
underemployment) yang
dapat diperbaiki melalui
kebijakan. Fiskal atau
moneter untuk meningkatkan
permintaan agregat. Aliran
Pasca Keynes memperluas
teori Keynes menjadi teori
output dan kesempatan kerja
dalam jangka panjang, yang
menganalisis fluktuasi janka
pendek untuk mengetahui
adanya perkembangan jangka
panjang. Apabila jumlah
penduduk bertambah, maka
pendapatan per kapita akan
berkurang, kecuali bila
pendapatan riil juga
bertambah. Selanjutnya bila
angkatan kerja berkembang,
maka output harus bertambah
juga untuk mempertahankan
kesempatan kerja penuh. Bila
terjadi investasi, maka
pendapatan riil juga harus
bertambah pula untuk
mencegah terjadinya
kapasitas yang menganggur
(iddle-capacity).
- Teori basis ekspor adalah
bentuk model pendapatan
yang paling sederhana. Teori
ini sebenarnya tidak dapat
digolongkan sebagai bagian
dari ekonomi makro
interregional karena teori ini
menyederhanakan suatu
sistem regional menjadi dua
bagian, yaitu daerah yang
bersangkutan dan daerah-
daerah lainnya. Aktivitas
dalam perekonomian regional
digolongkan dalam dua
sektor kegiatan yakni
aktivitas basis dan non basis.
Aktivitas basis merupakan
kegiatan yang melakukan
aktivitas yang berorientasi
ekspor (barang dan jasa) ke
luar batas wilayah
perekonomian yang 70
bersangkutan. Kegiatan non
basis dalah kegiatan yang
menyediakan barang dan jasa
yang dibutuhkan oleh
masyarakat yang berada
dalam batas wilayah
perekonomian yang
bersangkutan. Luas lingkup
produksi dan pemasarannya
adalah bersifat lokal.
- Teori Sektor, Salah satu teori
pertumbuhan wilayah yang
paling sederhana adalah teori
sektor. Teori ini
dikembangkan berdasar
hipotesis Clark Fisher yang
mengemukakan bahwa
kenaikan pendapatan per
kapita akan dibarengi oleh
penurunan dalam proporsi
sumberdaya yang digunakan
dalam sektor pertanian
(sektor primer) dan kenaikan
dalam sektor industri
manufaktur (sektor sekunder)
dan kemudian dalam industri
jasa (sektor tersier)
6. Peranan Infrastruktur terhadap 1. Bagaimana 1. Untuk mengetahui - Infrastruktur sendiri - Infrastruktur. - Penelitian ini
Pertumbuhan Ekonomi dan perkembangan perkembangan PDRB merupakan prasyarat bagi - Pertumbuhan termasuk dalam
Implikasi pada Kebijakan PDRB dan dan infrastruktur sektor-sektor lain untuk Ekonomi penelitian
Pembangunan di Kota infrastruktur (puskesmas, air berkembang dan juga sebagai - Kebijakan eksplanatori,
Samarinda (Warsilan & (puskesmas, air bersih dan jalan) di sarana penciptaan hubungan Pembangunan. karena menjelaskan
Akhmad Noor, 2015) bersih dan jalan) di Kota Samarinda. antara satu dengan yang hubungan kausal
Kota Samarinda ? 2. Untuk mengetahui lainnya. Pemberdayaan antara variabel dan
2. Bagaimana pengaruh sumber daya untuk disertai pengujian
pengaruh infrastruktur membangun infrastruktur hipotesis. Dalam
infrastruktur (puskesmas, air akan memicu proses ekonomi penelitian ini
(puskesmas, air bersih dan jalan) sehingga menimbulkan menggunakan
bersih dan jalan) terhadap penggandaan dampak sensus, dengan
terhadap pertumbuhan ekonomi maupun sosial pertimbangan
pertumbuhan ekonomi di Kota (Setiadi, 2006). populasinya kecil
ekonomi di Kota Samarinda. - Todaro dan Smith (2006) dan masing-masing
Samarinda ? menjelaskan bahwa elemennya berbeda
pertumbuhan ekonomi satu dengan
merupakan suatu proses lainnya. Data yang
peningkatan kapasitas digunakan adalah
produksi dalam suatu data skunder yang
perekonomian secara terus telah
menerus atau dipublikasikan oleh
berkesinambungan sepanjang Badan Pusat
waktu sehingga Statistik dan
menghasilkan tingkat Bappeda
pendapatan dan output Samarinda, secara
nasional yang semakin lama runtut waktu (times
semakin besar. series) selama 23
- Kebijakan pemerintah tahun, sejak tahun
sebagai bentuk dalam 1989 sampai
menjalankan fungsi dan dengan tahun 2012.
peran pemerintah dalam - Metode OLS
rangka untuk dikemukakan oleh
mensejahterakan masyarakat ahli matematika
dapat melalui berbagai cara bangsa Jerman
dan model dalam yaitu Carl Friedrich
pembangunan. Sebagaimana Gauss. Metode
seperti kebijakan OLS dengan
pembangunan pengembangan asumsiasumsi
kawasan (Kamuli, 2014). tertentu,
- World Bank (1994:12) mempunyai sifat
membagi infrastruktur atas statistik yang
tiga bagian, yaitu: (1) sangat menarik dan
Infrastruktur ekonomi menjadikan metode
merupakan pembangunan tersebut adalah
fisik yang menunjang metode yang baik
aktivitas ekonomi: public untuk
utilities (tenaga listrik, mengestimasi
telkom, air, sanitasi, gas), parameter
pekerjaan umum atau public persamaan regresi
work (jalan, bendungan, (Firdaus, 2004).
kanal, irigasi, dan drainase),
dan sektor transportasi (jalan,
rel, pelabuhan, lapangan
terbang dan sebagainya). (2)
Infrastruktur sosial
merupakan infrastruktur yang
mengarah pada pembangunan
manusia dan lingkungannya
seperti pendidikan,
kesehatan, perumahan, dan
rekreasi. (3) Infrastruktur
administrasi merupakan
infrastruktur dalam bentuk
penegakan hukum, kontrol
administrasi dan koordinasi.

Anda mungkin juga menyukai