Disusun oleh:
Kelompok 2 Paralel 3
Ryanandra Hanif NIM H3401211
Nanda Amalia NIM H3401211122
Daniel Manurung NIM H3401211139
Irfania Aulia Tsani NIM H3401211161
Yunus Ernawa Addin NIM A3401201074
AGB1312 – USAHATANI
DEPARTEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
IPB UNIVERSITY
2023
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Puji syukur
kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang
mana telah melimpahkan rahmat, dan kasih sayang-Nya sehingga kami dapat melengkapi tugas
laporan akhir mata kuliah Usahatani dengan judul “Profil Usahatani Peternakan Pak Daday”
dengan tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, kami sudah melakukan semaksimal mungkin dengan
upaya dan dukungan dari berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Ir. Dwi Rachmina M.Si., Bapak Dr. Ir. Nunung
Kusnadi M.S., dan Ibu Tursina Andita Putri S.E., M.Si. selaku dosen kuliah mata kuliah
Usahatani.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa atau dari segi aspek lainnya. Maka dari itu, kami
meminta kritik dan saran kepada pembaca makalah ini, untuk perbaikan dimasa mendatang.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat, khususnya untuk kami selaku penulis. Apabila
terdapat kata-kata yang kurang berkenan di hati mohon dibukakan pintu maaf yang
sebesar-besarnya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
DAFTAR GAMBAR...................................................................................................................... 4
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................................................. 5
I. PENDAHULUAN.......................................................................................................................6
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................... 6
1.2 Tujuan Penelitian................................................................................................................. 6
1.3 Manfaat Penelitian............................................................................................................... 6
II. PROFIL PETANI DAN USAHATANI................................................................................... 7
2.1 Profil Petani dan Keluarga Petani........................................................................................ 7
2.1.1 Profil Petani................................................................................................................ 7
2.1.2 Profil Keluarga Petani.................................................................................................7
2.2 Profil Usahatani................................................................................................................... 7
2.3 Klasifikasi Usahatani........................................................................................................... 8
2.4 Karakteristik dan Penggunaan Lahan Usahatani................................................................. 9
2.5 Permodalan Usahatani....................................................................................................... 12
III. KINERJA USAHATANI...................................................................................................... 14
3.1 Input dan Output pada Usahatani.......................................................................................14
3.1.1 Input Usahatani......................................................................................................... 14
3.1.2 Output Usahatani...................................................................................................... 16
3.2 Biaya Usahatani................................................................................................................. 16
3.2.1 Biaya Tetap............................................................................................................... 16
3.2.2 Biaya Variabel...........................................................................................................17
3.2.3 Total Biaya Produksi.................................................................................................18
3.3 Penerimaan Usahatani........................................................................................................18
3.4 Ukuran Kinerja Usahatani..................................................................................................19
3.4.1 Ukuran arus uang tunai rumah tangga petani........................................................... 19
3.4.2 Ukuran pendapatan petani.........................................................................................21
3.4.3 Analisis Biaya dan Penerimaan................................................................................ 23
IV. PERENCANAAN USAHATANI.......................................................................................... 24
4.1 Rencana Pengembangan Usahatani................................................................................... 24
4.2 Anggaran Pengembangan Usahatani................................................................................. 25
V. PENUTUP................................................................................................................................ 28
5.1 Kesimpulan........................................................................................................................ 28
5.2 Saran.................................................................................................................................. 29
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................... 30
LAMPIRAN..................................................................................................................................31
DAFTAR GAMBAR
● Fragmentasi Lahan
Fragmentasi adalah perpencaran lahan yang dimiliki oleh petani. Untuk lahan yang
dimiliki oleh Pak Daday tidak ada fragmentasi lahan, karena untuk lahan kandang, lahan
pekarangan, dan lahan pisang tepat bersebelahan dengan rumah.
Berikut ilustrasi jarak tempat tinggal Pak Daday ke lokasi kandang domba :
A Bangunan
B Kendaraan
C Peralatan
Dalam kegiatan budidaya domba dan Pak Daday didukung dengan adanya berbagai aset
non lahan. Aset-aset non lahan ini sendiri terbagi menjadi 3 kategori yaitu aset bangunan, aset
kendaraan dan aset peralatan. Aset bangunan yang dimiliki oleh Pak Daday yaitu rumah dan
kandang dan domba. Rumah Pak Daday dibangun pada sekitar tahun 1980 dan merupakan
warisan dari kedua orang tua Pak Daday. Luas dari rumah Pak Daday kurang lebih 165 m2 dan
kondisinya masih sangat baik. Lalu kandang domba dan Pak Daday memiliki luas 75 m2 dengan
kondisi kandang sudah tua dan kurang tertata. Selanjutnya aset kendaraan yang dimiliki Pak
Daday yaitu dua motor. Pertama motor yang dibeli Pak Daday pada tahun 1980-an dengan harga
Rp. 1.500.000. Kedua motor matic yang dibeli Pak Daday pada tahun 2008 dengan harga
6.800.000. Kedua motor ini mendukung Pak Daday dalam mengirimkan domba dan nya ke
pelanggan Pak Daday. Kemudian aset peralatan yang dimiliki Pak Daday yaitu berupa gerobak,
cangkul, parang, garpu rumput, arit, tandon air, keranjang rumput dan ember. Peralatan-peralatan
ini mendukung Pak Daday dalam merawat domba dan nya.
b. Bentuk Modal
1. Lahan dan Bangunan
Pak Daday memiliki luas lahan sebesar 300m2 untuk kandang
peternakannya dan 1000 meter untuk kebun pisang. Bukan hanya itu Pak daday
memiliki bangunan rumah yang dulunya warisan dari orang tua. Rumahnya
diwariskan pada sejak tahun 1990 an.
2. Hewan Ternak
Peternakan Pak Daday mempunyai hewan ternak yang diternakan untuk
meneruskan usaha peternakan selain dari usaha peternakan terdapat pembesaran
yang digunakan untuk aqiwah dan qurban.
Pak daday beternak domba selain memudahkan dalam perawatan dan
rentan dari penyakit untuk daerah bogor, domba juga memiliki nilai harga yang
lebih rendah untuk pembesaran domba dan mendapat keuntungan.
3. Kendaraan
Pak Daday memiliki kendaraan yaitu motor untuk kegiatan usaha
peternakannya. Motor tersebut digunakan pak Daday untuk mencari makanan
dan kesehariannya. Selain itu Pak Daday juga menyewa pick up jika terdapat
banyak permintaan dari Pak Daday.
4. Peralatan
Peralatan yang digunakan Pak Daday untuk menunjang usaha
peternakannya antara lain keranjang, parang, arit, cagah, garpu untuk rumput,
cangkul dan terpal.
b. Pengorganisasian
Pengorganisasian dibagi menjadi 2 Struktur, yaitu (1)Pemilik, yang
mempunyai peran sebagai Perencanaan, Pengorganisasian, serta Pengawasan
dalam Peternakan Pak Daday ini; dan (2)Anak Kandang, bertugas dalam
Pelaksanaan dari bersihkan kandang, hingga pemanenan.
c. Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan, semua aktivitas di kandang dilakukan oleh
pemilik dan anak kandang. Aktivitas itu seperti pemberian pakan, pengobatan,
pembersihan kandang, hingga sanitasi kandang dan pemanenan.
e. Penanganan Risiko
Penanganan risiko yang dilakukan Pak Daday, dengan cara preventif atau
pencegahan. Misalnya untuk mencegah domba jantan dan betina beradu, Pak
Daday memisahkan kandangnya. Dan untuk kesehatan hewan, Pak Daday
melakukan pengobatan jika terkena penyakit pada domba yang ia miliki.
III. KINERJA USAHATANI
3.1 Input dan Output pada Usahatani
3.1.1 Input Usahatani
Usahatani adalah ilmu yang mempelajari tentang cara petani mengelola input atau
faktor-faktor produksi. Input usahatani sendiri berupa lahan, tenaga kerja, modal, teknologi dan
lainnya. Beberapa input yang dipakai dalam usahatani Pak Daday dapat dilihat dibawah ini.
a. Lahan
Lahan merupakan aspek terpenting dalam usahatani. Usahatani Pak Daday
memiliki lahan total lebih dari 1375 m2 dengan status berupa lahan milik. Lahan tersebut
digunakan untuk berbagai jenis keperluan, seperti lahan untuk rumah, lahan untuk kebun
pisang, lahan pekarangan, lahan sawah dan lahan kandang. Luasan lahan yang digunakan
untuk kandang domba seluas 375 m2 dengan rincian 75 m2 dibangun kandang permanen
dan 300m2 dibangun kandang sementara (bongkar pasang). Lahan kandang Pak Daday
berada di satu tempat yang sama sehingga memudahkan dalam pemeliharaan domba.
b. Tenaga Kerja
Dalam operasional usahatani Pak Daday menggunakan tenaga kerja dalam
keluarga dan tenaga kerja luar keluarga. Tenaga kerja dalam keluarga Pak Daday yang
berpotensi yaitu Pak Daday dan anak pertama Pak Daday (Rio). Selain itu, Pak Daday
juga menggunakan tenaga kerja luar keluarga untuk membantu operasional peternakan
Pak Daday dengan tugas seperti, mencari rumput, membersihkan kandang, mengurus ,
memanen , dan membantu kegiatan pasca panen.
c. Anakan Domba
Pak Daday mendapatkan anakan domba dari petani dan peternak baik di dekat
lingkungan tempat tinggal Pak Daday maupun diluar itu. Umur domba yang dibeli Pak
Daday pun juga beragam, mulai dari anakan umur 2 bulan sampai domba dewasa.
d. Pakan
Faktor terpenting dari peternakan yaitu pakan untuk ternak. Pakan yang dipakai
untuk ternak Pak Daday berupa rumput hijauan segar. Pakan ini diberikan ke domba
sebanyak dua kali sehari. Pak Daday tidak menggunakan pakan konsentrat karena
memang kebanyakan domba yang dipelihara tidak terlalu menyukai makanan tersebut.
e. Obat-obatan
Selama perawatan ternak tentunya tidak bisa lepas dari penyakit ternak, begitu
pula pada peternakan Pak Daday. Domba Pak Daday juga terkadang terserang penyakit
seperti penyakit mata dan penyakit mulut. Obat mata yang digunakan Pak Daday yaitu
obat tetes mata Centro drops yang biasa dibeli dengan harga Rp.25.000. Selain itu Pak
Daday juga menggunakan obat penggemukan yang dibeli dengan harga kurang lebih
Rp.100.000.
f. Air
Air merupakan hal penting dalam peternakan. Pak Daday biasa menggunakan air
sebagai air minum dombanya. Selain itu, air juga digunakan untuk memandikan domba
dan mencuci jeroan domba yang sudah disembelih. Sumber air dari Pak Daday sendiri
ada yang dari sungai dan juga sumur.
g. Garam
Kebutuhan mineral penting bagi ternak untuk hidup. Pak Daday menggunakan
garam sebagai campuran air minum domba untuk memenuhi kebutuhan mineral yang
dibutuhkan ternaknya.
h. Listrik
i. Bambu
j. Alat-alat Produksi
Keterangan :
a. Penerimaan tunai usahatani
b. Pengeluaran tunai usahatani
c. Pendapatan tunai usahatani
d. Pinjaman tunai usahatani
e. Pembayaran pokok dan bunga pinjaman
f. Kelebihan uang tunai usahatani
g. Penerimaan tunai dari luar usahatani
h. Pendapatan tunai rumah tangga petani
Penerimaan tunai usahatani adalah nilai uang yang diterima dari penjualan produk
usahatani. Pengeluaran tunai usahatani merupakan jumlah uang yang dibayarkan untuk
pembelian barang dan jasa bagi usahatani. Penerimaan dan pengeluaran tunai usahatani tidak
mencakup pinjaman uang, bunga pinjaman, dan jumlah pinjaman pokok serta tidak mencakup
yang berbentuk benda. Jadi, nilai produk usahatani yang dikonsumsi tidak dihitung sebagai
penerimaan tunai usahatani dan nilai kerja yang dibayar dengan benda tidak dihitung sebagai
pengeluaran tunai usahatani.
Pendapatan tunai usahatani adalah selisih antara penerimaan tunai usahatani dengan
pengeluaran tunai usahatani serta ukuran kemampuan usahatani untuk menghasilkan uang tunai.
Ukuran ini berguna sebagai langkah awal untuk menilai hutang usahatani yang mungkin terjadi.
Jumlah uang tunai yang dihasilkan usahatani dan berguna untuk keperluan rumah tangga
dapat dicari dengan cara membuat perhitungan terhadap pendapatan tunai usahatani. Penerimaan
tunai usahatani yang tidak berasal dari penjualan produk usahatani, seperti pinjaman tunai harus
ditambahkan dan pengeluaran tunai usahatani yang tidak ada kaitannya dengan pembelian
barang dan jasa, seperti bunga pinjaman dan uang pokok, harus dikurangkan. Neraca ini adalah
kelebihan uang tunai usahatani dan merupakan uang tunai yang dihasilkan usahatani untuk
keperluan rumah tangga. Uang tunai harus positif apabila usahatani itu harus membiayai sendiri
modal tidak tetapnya.
Akhirnya, kelebihan uang tunai usahatani ditambah penerimaan tunai rumah tangga
seperti upah kerja yang diperoleh dari luar usahatani didefinisikan sebagai pendapatan tunai
rumah tangga petani. Jumlah ini adalah uang tunai yang tersedia bagi keluarga petani untuk
pembayaran-pembayaran yang tidak ada kaitannya dengan usahatani. Karena itu, ukuran ini
merupakan sebagian dari ukuran kesejahteraan keluarga petani. Dalam hal ini, tinggi rendahnya
ukuran ini mencerminkan tingkat keberhasilan ekonomi yang dicapai.
Perhitungan ukuran arus uang tunai seperti pada gambar di atas, dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 7. Arus Uang Tunai
Uraian Nilai
Total Penerimaan Usahatani Rp1.200.000.000
Biaya Variabel Rp608.150.000
Marjin Kotor (Gross Margin) Rp591.850.000
Biaya Tetap Rp20.841.500
Untung/Rugi (Profit/Loss) Rp571.008.500
R/C Biaya Variabel 1,973
R/C Biaya Total 1,908
Berdasarkan hasil tersebut, usahatani Peternakan Pak Daday memperoleh margin kotor
sebesar Rp591.850.000 dengan nilai R/C atas biaya variabel sebesar 1,973, yaitu setiap Pak
Daday mengeluarkan Rp1 biaya variabel akan memberikan revenue sebanyak Rp1.973. Begitu
juga dengan R/C atas biaya total sebesar 1,908, yang artinya setiap Rp1 biaya total yang
dikeluarkan oleh Pak Daday akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp1.908.
a. Pendapatan Kotor (Gross Farm Income)
Pendapatan kotor mencakup semua nilai output usahatani baik yang dijual, tidak dijual,
digunakan kembali untuk kegiatan usahatani ataupun hanya untuk persediaan dan
inventaris usahatani. Usahatani belum membayar penggunaan faktor produksi, jasa
modal, dan tenaga kerja. Nilai pendapatan kotor dari usahatani Peternakan Pak Daday
adalah sebesar Rp1.200.000.000. Pendapatan kotor hasilnya sama dengan penerimaan
usahatani.
b. Total Farm Expenses
Total Farm Expenses adalah nilai berupa input usahatani, penurunan nilai inventaris, dan
nilai penyusutan. Tetapi belum termasuk tenaga kerja dan bunga modal pinjaman dari
usahatani tersebut.
Tabel 9. Total Farm Expenses
Jumlah/ Harga/Satuan
No Uraian Satuan Nilai Total (Rp)
Volume (Rp)
1 Tenaga kerja pakan 0,25 HOK Rp30.000 Rp2.737.500
Tenaga kerja
2 0,5 HOK Rp30.000 Rp780.000
kebersihan kandang
Tenaga kerja
3 0,5 HOK Rp30.000 Rp780.000
pemeliharaan
4 Tenaga kerja panen 2 HOK Rp50.000 Rp200.000
Tenaga kerja pasca
5 1 HOK Rp50.000 Rp100.000
panen
6 Listrik 12 Bulan Rp100.000 Rp1.200.000
7 Sewa mobil 4 Unit Rp1.000.000 Rp4.000.000
8 Sewa tenda 1 Unit Rp1.000.000 Rp1.000.000
9 PBB 1 Tahun Rp75.000 Rp75.000
10 Domba 400 Ekor Rp1.500.000 Rp600.000.000
Keranjan
11 Pakan 730 Rp10.000 Rp7.300.000
g
12 Obat mata 1 Botol Rp25.000 Rp25.000
13 Obat penggemukan 1 Botol Rp100.000 Rp100.000
14 Bambu 100 Batang Rp7.000 Rp700.000
15 Obat mulut 1 Botol Rp25.000 Rp25.000
Penyusutan per
16 - - - Rp3.514.000
tahun
Total Farm Expenses Rp622.536.500
Penerimaan (Revenue)
Biaya Tunai
Biaya tetap tunai Rp10.872.500
Biaya variabel Rp608.150.000
Menunjukkan nilai efisiensi usahatani peternakan domba Pak Daday adalah sebesar 1,908.
Menyatakan bahwa, setiap peningkatan biaya produksi (input) sebesar Rp1 akan meningkatkan
penerimaan (output) sebesar Rp1.908. Dengan kriteria bahwa nilai R/C > 1 maka usahatani yang
dijalankan memberikan keuntungan dan dapat dikatakan layak untuk dilanjutkan.
Terdapat perubahan yang terjadi pada usahatani Peternakan Pak Daday berdasarkan
perencanaan ini. Asumsi dasar yang digunakan untuk acuan analisis keuntungan parsial adalah
sebagai berikut.
Tabel 12. Perencanaan Parsial
Perubahan : Menambah jumlah anakan domba menjadi 600 ekor selama satu tahun
produksi.
Tujuan : Memaksimumkan output penerimaan dan menambah keuntungan.
KERUGIAN KEUNTUNGAN
Sebelum
Penerimaan dan Biaya Perubahan Setelah Perubahan
Penerimaan
Domba Rp1.200.000.000 Rp1.800.000.000
A. TOTAL
PENERIMAAN Rp1.200.000.000 Rp1.800.000.000
Biaya Variabel
Domba Rp600.000.000 Rp900.000.000
Pakan Rp7.300.000 Rp10.950.000
Obat mata Rp25.000 Rp25.000
Obat penggemukan Rp100.000 Rp100.000
Bambu Rp700.000 Rp700.000
Obat mulut Rp25.000 Rp25.000
B. TOTAL BIAYA
VARIABEL Rp608.150.000 Rp911.800.000
MARGIN KOTOR Rp591.850.000 Rp888.200.000
Berdasarkan tabel tersebut, usahatani milik Pak Daday memperoleh margin kotor yang
lebih tinggi setelah perencanaan parsial, yaitu sebesar Rp888.200.000
5.2 Saran
1. Buatlah perencanaan yang matang. Peternak ppak daday perlu membuat perencanaan
yang matang, mulai dari pemilihan bibit, manajemen pakan, hingga pemasaran produk.
Perencanaan yang matang akan membantu peternak pak daday untuk mencapai tujuan
usahanya, dilihat dari latar belakang usahatani pak daday dimulai secara otodidak tanpa
perencanaan finansial dan operasional, dengan adanya perencanaan yang baik akan
memberikan keefisienan dalam sebuah usaha.
2. Pencatatan Keuangan, pencatatan keuangan merupakan kegiatan yang paling penting
dalam pelaksanaan usahatani yang berupa aktivitas mencatat semua transaksi keuangan
yang terjadi dalam suatu usahatani. Pencatatan keuangan dalam usahatani dibutuhkan
karena memiliki banyak manfaat, antara lain, membantu petani dalam mengambil
keputusan yang tepat dalam mengelola usahataninya dan .memudahkan petani dalam
menentukan harga jual produk sehingga memudahkan dalam pengambilan keputusan.
Selain membantu mengambil keputusan membantu petani mengetahui kondisi keuangan
usahataninya, baik dari sisi pendapatan, biaya, maupun keuntungan, Semua transaksi
keuangan, baik yang besar maupun yang kecil, harus dicatat. Hal ini penting untuk
mendapatkan gambaran yang lengkap tentang kondisi keuangan usahatani up to date,
sehingga pencatatan keuangan harus dilakukan oleh semua pelaku usahatani.
DAFTAR PUSTAKA
Soekartiwi, Soeharjo. A., Dillon, J.L., Hardaker, J.B. (1986). Ilmu Usahatani dan Penelitian
Untuk Pengembangan Petani Kecil. UI Press: Jakarta
LAMPIRAN
Dokumentasi kegiatan