Anda di halaman 1dari 18

PENGARUH CHATGPT TERHADAP PENDIDIKAN

Tugas ini diajukan untuk memenuhi syarat mata kuliah bahasa Indonesia yang
diampu oleh Dr. Arip Budiman, M.Pd.

Disusun oleh
Kelompok 5
Anggota :

1. 10123127 Muhammad Shahril Ramdan


2. 10123138 Risma Dwi Pratami
3 10123115 Muhamad Favian Jiwani
4. 10123098 Arya Manggala
5. 10123118 Rafi Putra Perkasa

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA


FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
Jalan Dipatiukur No. 112-116A Bandung 40132 Tlp (022) 2506634
2024
FORMAT PENGESAHAN
PENGARUH CHAT GPT TERHADAP PENDIDIKAN
Bandung, ……………….2024
Kelompok 5

1. Muhammad Shahril Ramdan (10123127)


2. Risma Dwi Pratami (10123138)
3. Muhammad Favian Jiwani (10123115)
4. Arya Manggala (10123098)
5. Rafi Putra Perkasa (10123118)

Mengetahui
Dosen pengampu
Mata Kuliah Bahasa Indonesia,

Dr. Arip Budiman, M.Pd.

2
KATA PENGANTAR
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Swt., yang dengan bantuan
serta rahman dan rahim-Nya, penulisan makalah Pengaruh ChatGPT Terhadap
Pendidikan ini dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat dan salam semoga tetap
tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad saw beserta keluarganya dan
pengikutnya sampai akhir zaman kelak. Semoga dengan terselesaikannya makalah
Pengaruh ChatGPT Terhadap Pendidikan ini, makalah ini dapat menjadi bahan
bacaan bagi dosen dan mahasiswa serta menambah keilmuan dalam dunia
pendidikan.

Kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah menjadi inspirasi
dalam penyusunan, pembuatan, dan penyempurnaan makalah Pengaruh
ChatGPT Terhadap Pendidikan ini. Kami menyadari sepenuhnya di banyak
lembar buku ini masih banyak kesalahan serta kekeliruan yang perlu diperbaiki
agar lebih sempurna. Makalah ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kecil
terhadap pemahaman kita akan peran teknologi, khususnya ChatGPT, dalam
menghadapi dinamika dunia pendidikan yang terus berkembang.

Dengan selesainya makalah Pengaruh ChatGPT Terhadap Pendidikan


ini. Bukan berarti makalah ini telah paripurna, tetapi kami sangat menyadari
bahwa makalah ini masih membutuhkan penyempurnaan. Oleh karena itu, kami
sangat berharap saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca sebagai
perbaikan bagi makalah-makalah yang akan kami tulis di masa mendatang.

Bandung, 11 Januari 2024

Penyusun

3
DAFTAR ISI

FORMAT PENGESAHAN....................................................................................i

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2

1.3 Tujuan........................................................................................................2

1.4 Metode Penelitian......................................................................................2

1.5 Sistematika Penelitian...............................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................4

2.1 Penerapan Chat GPT dalam pendidikan....................................................4

2.2 Analisis dampak pengenalan Chat GPT terhadap perilaku belajar...........6

2.3 Dampak Chat GPT terhadap psikologi siswa...........................................8

BAB III PENUTUP..............................................................................................12

3.1 Simpulan..................................................................................................12

3.2 Saran........................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................14

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan adalah usaha untuk mendapatkan pengetahuan, baik secara
formal melalui sekolah maupun secara informal dari pendidikan di dalam
rumah dan masyarakat. Tujuan pendidikan adalah untuk memuat gambaran
tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar, dan indah untuk kehidupan.
Oleh karena itu, tujuan pendidikan memiliki dua fungsi: memberikan arahan
kepada segenap kegiatan pendidikan dan sebagai sesuatu yang ingin dicapai
oleh segenap kegiatan pendidikan. Dengan berkembangnya teknologi,
pendidikan ikut terdampak sehingga mengalami transformasi signifikan dalam
cara penyampaian materi, interaksi antar pelaku pendidikan, dan pendekatan
pembelajaran.
Pendidikan di era digital merupakan pendidikan yang harus mengintegrasi
Teknologi Informasi dan Komunikasi ke dalam seluruh mata pelajaran.
Dengan berkembangnya pendidikan era digital ini, maka memungkinkan
siswa mendapatkan pengetahuan yang berlimpah ruah serta cepat dan mudah.
Salah satu inovasi teknologi yang kini menjadi sorotan adalah penggunaan
ChatGPT (Generative Pre-trained Transformer) dalam konteks pembelajaran.
ChatGPT (Generative Pre-training Transformer) adalah kecerdasan
buatan yang cara kerjanya memakai format percakapan. Keunggulan utama
ChatGPT terletak pada kemampuannya dalam memahami konteks percakapan,
menyajikan respon yang lebih alami, serta mampu menggambarkan
pemahaman yang lebih mendalam terhadap perbincangan.

5
ChatGPT memberikan akses cepat ke informasi dalam pendidikan, namun
perlu waspada terhadap potensi pengurangan motivasi mandiri.
Ketergantungan pada teknologi dapat merugikan perkembangan keterampilan
analisis dan pemecahan masalah siswa. Dengan kehadiran Chat GPT ini
dianggap sebagai revolusi dan sistem pendidikan, bahkan sebaliknya bisa
menjadi musuh bagi dunia pendidikan.

1.2 Rumusan Masalah


Pada rumusan masalah pada makalah ini sebagai berikut.
1. Sejauh mana ChatGPT berpengaruh terhadap pendidikan?
2. Bagaimana implementasi ChatGPT dalam pembelajaran dapat mengubah
cara belajar dan berinteraksi di lingkungan pendidikan?
3. Mengapa interaksi dengan ChatGPT dapat memiliki dampak psikologis
dan sosial pada siswa?

1.3 Tujuan
Tujuan pada makalah ini sebagai berikut.
1. Menjelaskan dampak penerapan ChatGPT terhadap dunia pendidikan.
2. Mendeskripsikan perubahan perilaku belajar dan interaksi setelah
diperkenalkannya ChatGPT.
3. Memaparkan hubungan antara kondisi psikologis siswa setelah
berinteraksi dengan ChatGPT.

1.4 Metode Penelitian


Metode penelitian ini menggunakan metode literatur.

1.5 Sistematika Penelitian


Sistematika penelitian ini sebagai berikut.
1. Bab 1 terdiri dari
1.1 Latar belakang
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan penelitian

6
1.4 Metode penelitian
1.5 Sistematika penelitian

2. Bab 2 terdiri dari


2.1 Penerapan ChatGPT dalam pendidikan
2.2 Analisis dampak pengenalan ChatGPT terhadap perilaku belajar
2.3 Dampak ChatGPT terhadap psikologis siswa
3. Penutup
3.1 Saran
3.2 Simpulan

7
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Penerapan Chat GPT dalam pendidikan


ChatGPT adalah program chatbot AI (Artificial Intelligence) berbasis
Language Model (model bahasa) yang dikembangkan OpenAI. ChatGPT
memiliki kemampuan utama untuk menjawab atau menanggapi berbagai
pertanyaan dan perintah pengguna.

Kehadiran teknologi ChatGPT membuka peluang bagi pendidikan di


indonesia, khususnya dalam pengembangan kompetensi peserta didik yang
diperlukan di abad ke-21. Terdapat enam kompetensi yang perlu mereka
miliki diera education 4.0,yaitu berpikir kritis, kolaborasi, komunikasi, dan
kreativitas ditambah dengan dua kompetensi pendukung lainnya, yakni
pendidikan karakter dan kewarganegaraan.

ChatGPT di era revolusi industri 5.0 saat ini tentu begitu memudahkan
manusia dalam berbagai aspek kehidupan cara penggunaanya terbilang cukup
mudah, anda dapat memulainya dengan menginput satu atau beberapa
pertanyaan dan kemudian AI akan memberikan jawaban yang relevan. Selain
itu, ChatGPT juga dilengkapi kemampuan lain, yaitu dapat memperbaiki
jawaban mereka yang kurang akurat.

Penerapan ChatGPT dalam pendidikan memberikan beberapa manfaat


yang signifikan. Berikut adalah penjelasan lebih detail mengenai manfaat
penerapan ChatGPT dalam konteks pendidikan.

1. Personalisasi pembelajaran

ChatGPT memungkinkan personalisasi pembelajaran dengan


menyesuaikan materi dan metode pembelajaran sesuai kebutuhan
individu. Siswa dapat berinteraksi langsung dengan ChatGPT

8
untuk memperoleh penjelasan tambahan, menjawab pertanyaan,
atau mendapatkan umpan balik secara instan.

2. Aksesibilitas dan keterjangkauan

Penggunaan ChatGPT dalam pendidikan meningkatkan


aksesibilitas pendidikan bagi mereka yang terbatas secara fisik atau
geografis. Dengan teknologi ini, siswa dapat mengakses layanan
pendidikan tanpa batasan jarak atau kehadiran fisik. Selain itu,
penggunaan ChatGPT sebagai alat pembelajaran juga dapat
menjadi alternatif yang lebih terjangkau daripada sumber daya
tradisional, seperti buku teks atau guru pribadi.

3. Sumber belajar interaktif

ChatGPT dapat berfungsi sebagai sumber belajar interaktif yang


membantu siswa dalam memahami materi dengan lebih baik.
Siswa dapat mengajukan pertanyaan kepada ChatGPT, mencari
penjelasan tambahan, atau mendapatkan contoh-contoh yang lebih
jelas. Dalam beberapa kasus, ChatGPT juga dapat menyediakan
materi belajar yang interaktif, misalnya melalui pilihan ganda atau
latihan interaktif.

4. Bantuan tugas dan penyelesaian masalah

ChatGPT dapat membantu siswa dalam menyelesaikan tugas atau


masalah yang mereka hadapi. Siswa dapat mengajukan pertanyaan
terkait dengan tugas mereka, mendapatkan saran atau petunjuk
langkah demi langkah, atau meminta bantuan dalam memecahkan
masalah yang kompleks. Ini dapat meningkatkan kemampuan
siswa dalam memecahkan masalah secara mandiri dan memperoleh
pemahaman yang lebih mendalam.

9
Penggunaan ChatGPT dalam pendidikan dapat mengubah cara siswa
belajar dan memperluas akses mereka terhadap pengetahuan dan bimbingan.
Namun, penting untuk diingat bahwa penggunaan teknologi ini juga memiliki
tantangan, seperti keamanan dan privasi data, keterbatasan dalam penalaran dan
pemahaman konteks, serta integrasi dengan sistem pendidikan yang ada. Oleh
karena itu, perlu dilakukan penelitian dan pengembangan yang berkelanjutan
untuk memaksimalkan manfaat penggunaan ChatGPT dalam pendidikan.

Penggunaan ChatGPT dalam pendidikan memberikan manfaat seperti


personalisasi pembelajaran, aksesibilitas dan keterjangkauan, sumber belajar
interaktif, serta bantuan tugas dan penyelesaian masalah. Namun, ada juga
kekurangan dalam penggunaan ChatGPT, seperti pemahaman terbatas, belum
mampu menggeser pekerja kreatif, jawaban tidak selalu tepat, tidak dapat
membedakan fakta dan opini, dan memerlukan jaringan internet yang stabil.
Meskipun ChatGPT dapat digunakan dalam kegiatan penelitian untuk pencarian
data instan, peringkasan, dan beberapa kegiatan penelitian lainnya, penggunaan
ChatGPT juga dapat mengurangi esensi dari proses penelitian yang manual.

2.2 Analisis dampak pengenalan Chat GPT terhadap perilaku belajar


Di era digital yang terus berkembang, teknologi informasi dan komunikasi
(TIK) telah mengubah lanskap pembelajaran di perguruan tinggi. Terkait hal
ini, beberapa pengguna juga mencatat bahwa teks yang dihasilkan oleh
ChatGPT kadang sulit dibedakan dari teks yang dibuat oleh manusia.
Kecerdasan buatan seperti ChatGPT, tidak hanya berpotensi merevolusi
metode pembelajaran, tetapi juga dapat mengurangi interaksi sosial karena
efisiensinya dalam memberikan jawaban.

Berdasarkan hal tersebut, penggunaan ChatGPT dalam proses


pembelajaran juga dapat memiliki dampak yang kompleks. Salah satu dampak
yang perlu diperhatikan adalah kemungkinan meningkatnya tingkat kemalasan
pelajar yang dikarenakan ChatGPT dapat menginterpretasikan dan
menjalankan percakapan dalam bahasa manusia yang alami. Kemalasan

10
pelajar adalah masalah yang sering dihadapi dalam pendidikan dan dapat
mempengaruhi hasil belajar, prestasi akademik, hingga kemampuan penalaran
dan kognitif pelajar.

Penggunaan ChatGPT bagi pelajar dapat memunculkan meningkatnya


tingkat kemalasan mahasiswa dalam pembelajaran berdasarkan beberapa
aspek. Pertama, ketersediaan ChatGPT sebagai sumber informasi yang cepat
dan mudah dapat mengurangi motivasi mahasiswa untuk melakukan riset dan
pemahaman mandiri. Kedua, Ketergantungan pada ChatGPT untuk menjawab
pertanyaan dapat menghambat perkembangan keterampilan pemecahan
masalah dan berpikir dan berpikir kritis . Ketiga, ketidakcukupan pengawasan
dan pengendalian dalam penggunaan ChatGPT dapat membuat pelajar
cenderung menyalahgunakan teknologi ini untuk mengeksploitasi kemudahan
dalam mengerjakan tugas akademik.

Dosen Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, Prof. Dr. Eng


Wisnu Jatmiko, S.T., M.Kom. menilai pemanfaatan ChatGPT (kecerdasan
buatan memakai format percakapan) dan implikasinya terhadap dunia
pendidikan bisa sangat berbahaya. Namun di sisi lain juga dapat sangat
bermanfaat. Wisnu Jatmiko (2023), mengungkapkan pendapat yaitu
"Sekarang ada generative AI yang memungkinkan pengguna dengan cepat
menghasilkan konten baru berdasarkan berbagai masukan. Ini sangat
berbahaya, tetapi juga sangat bermanfaat."

Dosen dapat memanfaatkan ChatGPT dalam berbagai aspek kegiatan


pengajaran dan penelitian. Sebagai contoh, mereka dapat mengintegrasikan
Chat GPT sebagai alat bantu dalam menjawab pertanyaan mahasiswa atau
memfasilitasi diskusi online. Dosen juga dapat memanfaatkan model ini untuk
memberikan penjelasan tambahan terkait konsep-konsep yang sulit dipahami
oleh mahasiswa, serta menciptakan skenario pembelajaran interaktif.
Penggunaan ChatGPT dalam memberikan umpan balik otomatis pada tugas
atau ujian juga dapat mempermudah proses evaluasi. Selain itu, sebagai

11
asisten virtual, ChatGPT dapat membantu mahasiswa dalam menyelesaikan
tugas-tugas atau memberikan panduan langkah demi langkah.

Dalam konteks penelitian, dosen peneliti dapat memanfaatkan ChatGPT


untuk mendapatkan wawasan tambahan, menyusun ide, atau melakukan
analisis teks untuk proyek-proyek penelitian. Dalam pengembangan konten,
ChatGPT dapat digunakan untuk menghasilkan materi ajar, membantu dalam
penulisan modul, atau menyusun pertanyaan ujian. Sementara itu, dosen juga
dapat memanfaatkan ChatGPT untuk melibatkan mahasiswa dalam latihan
bahasa, pengembangan keterampilan menulis, atau simulasi wawancara.
Selain itu, penggunaan ChatGPT juga dapat membantu dalam perencanaan
pelajaran dengan memberikan ide atau menyusun rencana pembelajaran
berdasarkan tujuan tertentu. Meskipun ChatGPT memberikan bantuan
berharga, dosen harus tetap aktif dalam pengajaran, memberikan panduan, dan
memastikan bahwa interaksi dengan mahasiswa tetap sesuai dengan tujuan
pembelajaran.

Dalam era digital yang terus berkembang, pemanfaatan teknologi


ChatGPT dalam pembelajaran di perguruan tinggi memiliki dampak
kompleks. Meskipun dapat membantu dalam pengajaran dan penelitian,
terdapat risiko meningkatnya tingkat kemalasan mahasiswa karena
ketergantungan pada teknologi ini. Dosen perlu mempertimbangkan implikasi
positif dan negatifnya, termasuk potensi pengurangan interaksi sosial.
Meskipun demikian, dengan pengawasan dan panduan yang tepat,
pemanfaatan ChatGPT dapat menjadi alat yang bermanfaat dalam
meningkatkan efektivitas pembelajaran.

2.3 Dampak Chat GPT terhadap psikologi siswa


Psikologi merupakan sebuah disiplin ilmu dan terapan yang mempelajari
mental dan perilaku secara ilmiah. Psikologi memiliki tujuan untuk
memahami individu dan kelompok dengan memperhatikan prinsip pribadi dan
meneliti kasus spesifik. Seseorang yang ahli di bidang psikologi atau menjadi

12
peneliti psikologi disebut psikolog dan dapat diklasifikasikan menjadi
ilmuwan sosial, perilaku, atau kognitif. Psikolog berusaha untuk memahami
perubahan fungsi mental dalam individu dan perilaku sosial.

Pengertian psikologi masih berkembang hingga sekarang. Berikut adalah


beberapa pengertian psikologi menurut para ahli:

1. Wilhem Wundt. Menurut perspektif beliau, psikologi adalah ilmu


yang mempelajari tentang pengalaman-pengalaman yang muncul
pada manusia. Seperti perasaan panca indera, perasaan, kehendak,
dan pikiran.
2. Muhibbin Syah. Memperspektifkan bahwa psikologi merupakan
ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan
tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok dalam
hubungannya dengan lingkungan.
3. John Locke. Menurut John Locke, psikologi adalah semua
pengetahuan, tanggapan, dan perasaan jiwa manusia yang diperoleh
karena pengalaman melalui alat-alat inderanya.

Sebagai disiplin ilmu dan terapan, psikologi membuka pintu untuk


memahami kompleksitas pikiran dan perilaku manusia, yang pada gilirannya
dapat membawa implikasi besar terutama ketika teknologi seperti ChatGPT
diperkenalkan dalam konteks pendidikan dan interaksi sosial. Dalam konteks
ini, perlu untuk menggali lebih lanjut tentang bagaimana penggunaan
ChatGPT dapat mempengaruhi psikologi siswa.

Globalisasi yang semakin cepat membuat perkembangan yang sangat


drastis dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya pada teknologi
informasi. Kemajuan teknologi itu sendiri sangat berpengaruh terhadap proses
penyebaran informasi sehingga memudahkan manusia untuk mendapat
informasi, pengetahuan, koneksi, dan masih banyak lagi.

Dengan mudahnya akses informasi atau pengetahuan melalui ChatGPT


tanpa disadari perlahan mulai mempengaruhi psikologi dan kehidupan sosial

13
siswa, sehingga menimbulkan sebuah perubahan. Khususnya dalam mencari
informasi, sebelumnya untuk mencari informasi siswa diharuskan untuk
mencari di perpustakaan atau browsing di internet. Dengan hadirnya
ChatGPT, siswa bisa langsung meminta informasi yang diperlukan dan secara
instan ChatGPT akan memberikan informasi tersebut.

Pengenalan ChatGPT dalam pendidikan memiliki dampak yang signifikan


terhadap psikologi siswa. Melalui interaksi yang responsif, teknologi ini dapat
meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran, menciptakan
lingkungan yang mempertahankan minat terhadap materi pelajaran. Selain
itu, ChatGPT memberikan kesempatan bagi siswa untuk meningkatkan
motivasi belajar dan rasa percaya diri melalui berhasil berkomunikasi dengan
entitas virtual ini.

Dampak positif juga terlihat dalam pengembangan keterampilan kognitif,


pemantauan diri, dan fleksibilitas akses, sementara keterampilan teknologi
siswa juga ditingkatkan. Selain itu, ChatGPT dapat memperluas peluang
kolaborasi virtual, memperkuat keterampilan sosial siswa dalam dunia digital.
Namun, penting untuk diingat bahwa dampak ini mungkin bervariasi antar
siswa dan memerlukan pemantauan serta evaluasi terus-menerus untuk
memahami implikasi yang lebih mendalam.

Penggunaan ChatGPT dengan intensitas yang tinggi dalam konteks


pendidikan dapat membawa dampak negatif yang signifikan. Pertama,
tingginya tingkat plagiasi menjadi masalah serius, karena siswa cenderung
menyalin informasi yang diberikan oleh ChatGPT tanpa memahami atau
merumuskan konsep sendiri. Selain itu, kreativitas siswa mungkin terhambat
karena mereka lebih mengandalkan solusi yang sudah ada, sehingga kurang
terpapar pada tantangan berpikir kreatif. Motivasi belajar juga rentan
menurun karena kemudahan akses informasi dapat menyebabkan kurangnya
rasa pencapaian dan tantangan. Keterampilan analisis siswa bisa menurun
karena mereka terbiasa dengan jawaban instan dari ChatGPT tanpa
melibatkan proses analisis yang mendalam. Terakhir, ketergantungan yang

14
berlebihan pada ChatGPT dapat mengurangi kemampuan siswa untuk
mengasah keterampilan mereka sendiri, karena mereka mungkin cenderung
mengandalkan teknologi daripada mengembangkan kemampuan secara
mandiri. Oleh karena itu, perlu pendekatan seimbang dalam penggunaan
teknologi pendidikan untuk memastikan bahwa siswa tetap terlibat, kreatif,
dan mempertahankan motivasi belajar, sambil mengembangkan keterampilan
analisis dan kemandirian.

Dalam era globalisasi, kemajuan teknologi informasi, terutama dengan


adanya ChatGPT, memberikan dampak signifikan dalam kondisi psikologi
siswa. Interaksi dengan ChatGPT dapat meningkatkan keterlibatan dan
motivasi siswa, serta memperluas peluang kolaborasi virtual. Namun,
penggunaan yang berlebihan juga dapat menimbulkan risiko tingkat plagiasi
yang tinggi, penurunan kreativitas, dan motivasi belajar. Penting untuk
mencapai keseimbangan dalam penerapan teknologi ini, dengan terus
memonitor dampaknya dan mengambil langkah-langkah untuk
meminimalkan risiko negatif, sambil tetap memaksimalkan manfaat
positifnya. Ini memerlukan kerjasama antara pendidik, siswa, dan pembuat
kebijakan untuk memandu penggunaan ChatGPT menuju pengembangan
keterampilan, motivasi, dan kemandirian siswa.

15
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Penggunaan ChatGPT dalam pendidikan memberikan manfaat
seperti personalisasi pembelajaran, aksesibilitas dan keterjangkauan,
sumber belajar interaktif, serta bantuan tugas dan penyelesaian masalah.
Namun, ada juga kekurangan dalam penggunaan ChatGPT, seperti
pemahaman terbatas, belum mampu menggeser pekerja kreatif, jawaban
tidak selalu tepat, tidak dapat membedakan fakta dan opini, dan
memerlukan jaringan internet yang stabil. Meskipun ChatGPT dapat
digunakan dalam kegiatan penelitian untuk pencarian data instan,
peringkasan, dan beberapa kegiatan penelitian lainnya, penggunaan
ChatGPT juga dapat mengurangi esensi dari proses penelitian yang
manual.

Dalam era digital yang terus berkembang, pemanfaatan teknologi


ChatGPT dalam pembelajaran di perguruan tinggi memiliki dampak
kompleks. Meskipun dapat membantu dalam pengajaran dan penelitian,
terdapat risiko meningkatnya tingkat kemalasan mahasiswa karena
ketergantungan pada teknologi ini. Dosen perlu mempertimbangkan
implikasi positif dan negatifnya, termasuk potensi pengurangan interaksi
sosial. Meskipun demikian, dengan pengawasan dan panduan yang tepat,
pemanfaatan ChatGPT dapat menjadi alat yang bermanfaat dalam
meningkatkan efektivitas pembelajaran.

Dengan adanya ChatGPT memberikan dampak signifikan dalam


kondisi psikologi siswa. Interaksi dengan ChatGPT dapat meningkatkan
keterlibatan dan motivasi siswa, serta memperluas peluang kolaborasi
virtual. Namun, penggunaan yang berlebihan juga dapat menimbulkan
risiko tingkat plagiasi yang tinggi, penurunan kreativitas, dan motivasi
belajar. Penting untuk mencapai keseimbangan dalam penerapan teknologi

16
ini, dengan terus memonitor dampaknya dan mengambil langkah-langkah
untuk meminimalkan risiko negatif, sambil tetap memaksimalkan manfaat
positifnya. Ini memerlukan kerjasama antara pendidik, siswa, dan pembuat
kebijakan untuk memandu penggunaan ChatGPT menuju pengembangan
keterampilan, motivasi, dan kemandirian siswa.

3.2 Saran
ChatGPT sangat berpengaruh dalam dunia pendidikan, baik bagi
siswa atau pengajar. Selain memberikan dampak positif ChatGPT juga
memberikan dampak negatif yang akan berpengaruh buruk bagi kondisi
psikologi pengguna jika penggunaannya tidak dibatasi. Oleh karena itu,
diperlukan tindakan yang bijaksana dalam mengintegrasikan teknologi ini
dalam proses pembelajaran. Monitoring tingkat plagiasi, evaluasi terus-
menerus, dan keterlibatan pihak terkait merupakan langkah-langkah
tambahan yang dapat memastikan penggunaan ChatGPT dalam
pendidikan memberikan manfaat maksimal sambil mengatasi potensi
risiko dan dampak negatifnya.

17
DAFTAR PUSTAKA

Elfachmi, Kuneifi Amin. (2016). Pengantar Pendidikan. Jakarta:Erlangga.


Christoper, G. (2018). Peranan Psikologi Dalam Proses Pembelajaran Siswa di
Sekolah. Jurnal Warta, (58).
Suharmawan, Wahid. (Agustus 2023). Pemanfaatan Chat GPT dalam
Pendidikan.
https://www.researchgate.net/publication/372877280_Pemanfaatan_Chat_
GPT_Dalam_Dunia_Pendidikan, diakses pada 11 Januari 2024.
Fadia, Permata Tasqiela. (2023). Tantangan Pendidikan di Indonesia dalam Era
Digital: Cara Beradaptasi dan Upaya .https://ebizmark.id/artikel/tantangan-
pendidikan-di-indonesia-dalam-era-digital/.diakses pada 11 Januari 2024.
Admin. ( 07 September 2023). ChatGPT Berbahaya Tapi Dapat Bermanfaat Bagi
Dunia. https://www.medcom.id/pendidikan/news-pendidikan/gNQv11wb-
dosen-ui-chatgpt-dapat-berbahaya-tapi-juga-bermanfaat-bagi-dunia-
pendidik. diakses pada 11 Januari 2024

18

Anda mungkin juga menyukai