Anda di halaman 1dari 1

Ketua MUI DIY Sebut 4 Kriteria Pemimpin

Terbaik Menurut Alquran


Pemimpin bukanlah sekedar menjadi orang yang memimpin suatu kaum,
tetapi menjadi seorang khilafah – yang pengertiannya bisa lebih luas dari
pemimpin. Menjadi pemimpin umat Islam haruslah bisa menjadi khilafah
yang baik bagi bangsa dan negara. Demikian disampaikan Prof. Dr.
Machasin, M.A. selaku Ketua Majelis Ulama Indonesia DIY dalam
Mimbar Subuh Masjid Kampus UGM bertopik “Bagaimana Al-Qur’an
Memandu Kita Dalam Memilih Pemimpin?”, Kamis (23/3).

Dalam ceramahnya, beliau mengatakan bahwa kriteria yang baik bagi


seorang pemimpin sudah dijelaskan dalam Alquran. Kriteria tersebut,
menurutnya, ada pada dua ayat terakhir surah At-Taubah.

Pertama, min anfusihim, yaitu dari “kaum kalian sendiri”. “Pemimpin


suatu kaum hendaklah berasal dari kaum itu sendiri karena nantinya ia
akan memimpin umatnya sesuai dengan kondisi yang ada,” katanya.
Kedua, ‘azizun ‘alaihi, pemimpin mempunyai kekuasaan dan visi misi
yang jelas untuk mencapai kemaslahatan umat.

Ketiga, harisun ‘alaikum, pemimpin yang mampu membuat bahagia dan


mengusahakan yang terbaik sehingga umatnya dapat terlepas dari beban.
Keempat, ra’ufur rahim, pemimpin yang penuh kasih sayang dan sangat
mengasihi umatnya. “Pemimpin hendaknya menyadari bahwa dirinya
memikul tanggung jawab atas umatnya. Pemimpin seharusnya dapat
membawa tanggung jawabnya untuk ke arah yang benar,” lanjutnya.

Prof. Machasin juga mengajak jemaah agar dapat lebih cerdas dalam
memilih pemimpin, karena “sejatinya pemimpin menjadi perwakilan dari
rakyatnya”. Oleh karena itu, ia mengimbau jangan sampai salah dalam
memilih perwakilan agar nantinya mampu membawa ke arah yang lebih
baik.

Sebelum mimbar subuh, Masjid Kampus UGM menyelenggarakan sahur


bersama di hari pertama Ramadan 1444 H tersebut. Masjid Kampus UGM
sudah diserbu banyak masyarakat yang siap menyantap menu sahur
bersama yang diselenggarakan oleh pihak masjid. Antusiasme masyarakat
sangat membludak, antrean mengular panjang dan 300 porsi santapan
sahur gratis pun ludes dalam waktu sekejap.

(Adilla Falasifah/Editor: Rama S. Pratama, Foto: Gembong Hanung)

Anda mungkin juga menyukai