Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Analisis Kebijakan Kepengawasan
Pendidikan Islam
Disusun oleh :
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas maka rumusan masalahnya sebagai berikut.
1. Bagaimana kepengawasan dalam Islam ?
2. Bagaimana karakteristik pengawas dalam Islam ?
3. Bagaimana peran pengawas dalam Pendidikan Islam ?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah yang tersaji, maka tujuan penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Mengetahui kepengawasan dalam Islam.
2. Mengetahui karakteristik pengawas dalam Islam.
3. Mengetahui peran pengawas dalam Pendidikan Islam.
D. Kegunaan Penulisan
Tulisan ini dapat digunakan sebagai salah satu literatur dalam penulisan konsep
kepengawasan dalam Islam.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kepengawasan dalam Islam
Pengawas satuan pendidikan adalah jabatan fungsional yang berkedudukan sebagai
pelaksana teknis untuk melakukan pengawasan pendidikan terhadap madrasah dalam
upaya meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar madrasah untuk mencapai tujuan
pendidikan (Pandong, 2003). Pengawas pendidikan Islam juga memiliki dua fungsi
utama, pengawasan akademik dan manajerial (Abdullah et al., 2021). Pengawasan
akademik dimaksudkan untuk membantu para guru mengembangkan kapabilitas
profesionalnya, menjamin mutu guru menjadi lebih baik dan pembinaan, penilaian, dan
pelatihan profesionalisme. Sedangkan pengawasan manajerial terkait dengan kegiatan
pemantauan, penilaian, pembinaan terhadap kepala madrasah dan seluruh elemen
sekolah lainnya dalam mengelola, mengadministrasikan dan melaksanakan seluruh
aktivitas madrasah.
Ayat-ayat tentang pengawasan bisa dilihat dari Ayat sebagai berikut: ٌ
َ ُْ َ َْ َ َ ُْْ َُ ْ َ ََُ َ ْ ً ْ َ ه
اّٰلل ان تقولوا ما لا تفعلون
ِ كبر مقتا ِعند
Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak
kamu kerjakan (Qs.Ash-Shof ayat 3).
Dari penjelasan ayat tersebut maka dapat dilihat bahwasannya Allah SWT
memberikan ancaman serta peringatan terhadap orang-orang yang mengabaikan
pengawasan terhadap perbuatannya.
Fokus pengawasan lebih pada penyadaran serta kepercayaan diri kalau Allah SWT
senantiasa mengawasinya dan mendapatkan balasan atas seluruh perbuatannya yang
berbentuk pahala ataupun dosa sehingga ia akan takut buat melaksanakan penipuan
ataupun kecurangan serta dari luar diri kita, di mana orang mengawasi seberapa baik
kita melaksanakannya.
َّّ َ ََْ َ ْ َ َ َ ُ ْ ُ َ ْ َ َ َّ َ َْ َ
السما ِۤء ِالى الا ْر ِض ثَّم َيع ُرج ِال ْي ِه ِف ْي َي ْو ٍم كان ِمقد ُارهٓٗ الف َسن ٍة ِما ُيد ِ ّب ُر الا ْم َر ِمن
َ ُّ ُ َ
تعد ْون
Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya
dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu. (QS. al-
Sajdah Ayat 5).
Dari kandungan ayat diatas ini bahwasannya Allah SWT adalah pengatur alam
semesta. Serta keteraturan alam ini merupakan bukti dan kekuasaan kebesaran Allah
SWT dalam mengelolah bumi. Manusia sebagai kahlifah dimuka bumi ini ditugaskan
menjaga, mengawasi, mengatur serta mengelola bumi dengan sebaik-baiknya
sebagaimana Allah SWT mengelola bumi ini.
Dengan pengendalian internal dan eksternal serta landasan keimanan dan
ketakwaan, diharapkan akan muncul sikap dan perilaku yang amanah, jujur, terpadu,
dan etika yang baik yang dikenal dengan ihsan atau keyakinan bahwa setiap perbuatan
berada di bawah pengawsan Allah SWT(Sugiharto & Syaifullah, 2023). Tujuan
melakukan pengawasan, pengendalian dan koreksi adalah untuk mencegah seseorang
jatuh terjerumus kepada sesuatu yang salah. Tujuan lainnya adalah agar kualitas
kehidupan terus meningkat. Inilah yang dimaksud dengan tausiyah, dan bukan untuk
menjatuhkan. Fungsi manajerial pengawasan adalah untuk mengukur dan mengkoreksi
kerja bawahan untuk memastikan bahwa tujuan organisasi dan rencana yang didesain
sedang dilaksanakan. Dalam konteks ini, implementasi Islam diwujudkan melalui tiga
pilar pengawasan (Trilusi Podomi, Said Subhan Posangi, 2019), yaitu:
1. ketaqwaan individu, bahwa seluruh personel perusahaan dipastikan dan dibina agar
menjadi manusia yang bertaqwa.
2. pengawasan anggota, dalam suasana organisasi yang mencerminkan sebuah team
maka proses keberlangsungan organisasi selalu akan mendapatkan pengawasan dari
personelnya sesuai dengan arah yang telah ditetapkan.
3. Penerapan/supremasi aturan, organisasi ditegakkan dengan aturan main yang jelas
dan transparan dan tidak bertentangan dengan syariah
Abdullah, A. B. D. M., Usman, S., Halim, A., & Hakim, A. (2021). Konsep pengawas
dalam perspektif al- qur’an. V(1), 35–49.
Samsirin. (n.d.). Konsep Manajemen Pengawasan dalam Pendidikan Islam. Jurnal At-
Ta’dib.
Sugiharto, B., & Syaifullah, M. (2023). Pengawasan dalam Perspektif Islam dan
Manajemen. 7(1), 124–132.