Anda di halaman 1dari 3

Dialog Etnis Rohingya

Pada siang hari warga desa berkumpul di ladang lalu tiba-tiba tentara menyerang mereka.
Tharra : Usir mereka semua.
Rara : Siap komandan.
Para tentara itu mengusir dan memberi peringatan agar mereka pergi. Dan Satria pulang
dengan keadaan khawatir.
Winda : Kenapa kamu khawatir nak?
Satria : Aku khawatir karena perang telah mulai di ladang. Sekarang tidak ada gunanya
untuk bertani dan tinggal disini.
Winda : Anakku jika kamu ingin pergi maka hati-hati ya nak, disini orang-orang tanpa
ampun membunuh orang yang tidak bersalah dan kita semua berada dalam
kesengsaraan.
Satria : Baik bu, aku sangat membutuhkan doa mu.
Satria berbicara kepada istrinya.
Satria : Aku akan mengajakmu.
Isya : Aku khawatir padamu mas.
Satria : Jangan khawatir, tenang saja istriku.
Vira dan Wingcun datang menemui Satria di ladang.
Vira : Assalamualaikum.
Satria : Waalaikumsalam.
Vira : Aku mencarimu di ladang tadi.
Wingcun : Bagaimana kabarmu?
Satria : Alhamdulillah baik
Vira : Kemarin apa yang kamu bicarakan dirumah, aku dengar semuanya.
Wingcun : Aku juga memutuskan untuk pergi bersamamu.
Satria : Cun, kamu harus berpikir sekali lagi.
Satria, Wingcun, Vira dan Angel pergi menemui kepala desa yang bernama Roy.
Satria : Assalamualaikum pak.
Roy : Waalaikumsalam, ini kamu Satria?
Satria : Iya pak, aku butuh nasihatmu tentang satu hal.
Roy : Sini-sini duduk.
Roy : Beri mereka air.
Cherin datang membawa air
Cherin : Silahkan diminum airnya.
Satria : Kami datang untuk berdiskusi denganmu agar kami bisa pergi ke India.
Wingcun : Kami sangat takut karena tadi ada dua tentara di ladang yang ingin mengusir
kami.
Itu sebabnya kami datang kemari.
Angel : Tolong temukan cara untuk membawa kami ke sana.
Roy : Semoga keberuntungan membawamu kesini.
Vira : Jika tidak besok, dua atau tiga hari kedepan.
Roy : Beberapa orang juga akan pergi ke sana, aku akan mengirimkan kalian dengan
mereka.
Satria kembali ke rumah berpamitan dengan keluarganya, kemudian ia dan teman-
temannya langsung pergi untuk menemui agen yang akan mengantar mereka ke perbatasan
India.
Wawa : Ayo-ayo, kemari cepat ikuti aku.
Wawa : Masuk ke dalam.
Lalu mereka masuk ke dalam sebuah gudang.
Wawa : Hallo, saya hanya menerima 10 juta dan selebihnya belum ada bayaran. Hei
kamu
kemari dan bicara pada ibumu.
Ayu : Hei nak, apakah kamu baik?
Hirzi : Apakah ibu belum membayar sisanya?
Ayu : Tidak ada yang mau membeli tanah kita nak, uang ibu juga sudah habis.
Hirzi : Hmm, sampai sekarang aku juga belum makan.
Wawa merampas ponsel Hirzi dan memukulnya.
Syahfira : Apakah kau baik-baik saja?, maaf bu kami lancang.
Wawa : Fi beri mereka makan.
Fifi : (melempar makanan), kalian hanya dapat makan hari ini saja.
Keesokan harinya mereka semua melarikan diri dari India kembali ke Myanmar, tanpa di
sadari istri Satria dan seluruh warga desa pergi melarikan diri. Dan, sesampainya mereka di
Myanmar mereka semua pun di siksa oleh para tentara.
Tharra : Tembaki mereka semua.
Rara : Siap komandan.
Akhirnya semua warga Rohingya berpencar ke berbagai negara termasuk Indonesia sampai
saat ini.

Anda mungkin juga menyukai