Anda di halaman 1dari 3

BAB 5

GEOLOGI SEJARAH

Lokasi daerah pemetaan secara regional terletak pada daerah cekungan belakang

busur yang relatif stabil, tepatnya pada sub-cekungan Tamiang Deep yang

merupakan bagian dari Cekungan Sumatera Utara (Vide Sukendar Asikin) dan

terjadi pada masa Kenozoikum. Cekungan Sumatera Utara tersusun oleh sedimen

yang berumur Tersier yang dialasi oleh metasedimen yang berumur pra-Tersier

yang memiliki luas 60.000 km2, Cekungan Sumatera Utara pada bagian Barat dan

Barat daya dibatasi oleh Bukit Barisan (Barisan Mountains), bagian Timur

dibatasi oleh paparan Selat Malaka, Cekungan Sumatera Utara membuka kearah

Laut Andaman di Utara, Cekungan ini dipisahkan oleh Tinggian Asahan dan

sebelah Barat laut dibatasi oleh Tinggian Sigli (Gambar 5.1).

Gambar 5.1. Tektonik Setting pulau Sumatera (Philip R Davies)

5-2
Cekungan Sumatera Utara dibentuk selama Tersier Awal yaitu kala Eosen –

Oligosen dan membentuk rangkaian sub-cekungan atau dalaman yang dipisahkan

oleh tinggian-tinggian. Sub-cekungan itu adalah dalaman Jawa dan Paseh pada

bagian Utara, dalaman Tamiang dan Lhok Sukon pada bagian Tengah, dalaman

Langkat dan dalaman Siantar pada bagian Barat daya (Gambar 5.2).

Gambar 5.2. Peta lembar Langsa (Cameron, et al., 1981).

Pada zaman Pra-Tersier daerah pemetaan merupakan laut dalam dengan adanya

mineral glukonit sendiri. Setelah terjadinya pengendapan yang berlangsung

sampai zaman Permo Trias dengan hadirnya lithoclast yang membentuk satuan

batugamping formasi Kaloi yang menjadi basemant. Adanya aktivitas tektonik

minor yang mengakibatkan terjadi waktu yang hilang pada umur Oligosen Akhir

dengan Permo Trias, kemudian terendapkan satuan batupasir karbonatan dari hasil

5-2
transgresi lalu terjadi bersamaan peristiwa subsidence atau penurunan muka air

tanah.

Sedimen pertama yang mengendap setelah formasi batugamping Kaloi dengan

satuan batugamping yaitu formasi Bruksah dengan satuan batupasir karbonatan.

Proses yang terjadi akibat aktivitas pergerakan tektonik sehingga batupasir

karbonatan menginput lithoclast pada saat pengendapan kemudian seiring dengan

tektonik terjadi deformasi dan terangkat kepermukaan seperti dilapangan daerah

pemetaan adanya struktur antiklin minor. Pada saat umur Oligosen Akhir sampai

Miosen Awal terus mengalami pengendapan dan sedimentasi dengan lingkungan

submarine, kemudian adanya pengangkatan atau orogenesa kembali pada bagian

Barat dan Timur di daerah pemetaan dengan satuan batulumpur.

Keadaan yang kompleks dengan terjadinya pengangkatan dibagian Barat dan

Timur mempengaruhi sedimentasi yang mengendapkan material-material ukuran

lempung yang awalnya di submarine sampai subareal dengan input mineral

glukonit yang menginterpretasikan bahwa satuan ini terendap pada laut dalam

dengan arus yang tenang. Setelah terjadi pengangkatan bersamaan dengan

pergerakan tektonik terjadinya regresi pada Miosen Tengah sampai Miosen Akhir

yang mengendapkan material pasir pada formasi Baong.

5-2

Anda mungkin juga menyukai