Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH PKN

( hubungan antara perundang-undangan)

DISUSUN OLEH KELOMPOK 5 :

- wd. Fatimatuzzahra A. R.

- anisa putri

- ihsan al ashar

- nandito ardiansyah A.

- alif rehando

SMA KARTIKA XX - 2 kendari


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis
dapat menyelesaikan makalah berjudul hubungan antara perundang-undangan tepat
waktu.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas guru pada bidang studi pkn Selain itu, penulis
juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang
hubungan antara perundang-undangan.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada [Bapak/Ibu] ,Tugas yang


telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang
ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah
membantu proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini
DAFTAR ISI.........................................................................

BAB I

Pendahuluan ......................................................................

A. Latar belakang

B. Rumusan masalah

BAB II

Pembahasan......................................................................

BAB III

PENUTUP...........................................................................

A. Kesimpulan

B. Saran
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Perundang-undangan yang berlaku di masyarakat harus sinkron dan saling melengkapi


sehingga dapat mewujudkan tujuan dan cita-cita negara. Banyaknya lembaga negara yang
mempunyai kewenangan untuk membentuk peraturan perundang-undangan mengakibatkan
terjadinya ketidaklarasan dan ketidakserasian antar peraturan perundang-undangan

Tata urutan perundang-undangan berpedoman pada UU No. 12 tahun 2011 tentang


pembentukan peraturan perundang-undangan. Hubungan antara perundang-undangan harus
sinkron, tidak tumpah-tindih, dan saling melengkapi sehingga dapat menunjang pembangunan
bangsa dan negara.

B. Rumusan masalah

1. Apa itu sinkronisasi atau harmonisasi peraturan perundang-undangan?

2. Apa itu isi produk perundang-undangan?

3. Apa itu undang-undang tentang penanggulangan kemiskinan?


BAB II

PEMBAHASAN

1. Sinkronisasi atau harmonisasi peraturan perundang-undangan

Sinkronisasi atau harmonisasi antarproduk perundang-undangan (nasional dan daerah)


diperlukan sebagai satu kesatuan hukum yang saling mendukung menjadi pengabsahan dan
arah bagi pembangunan Indonesia. Pembenahan kualitas perundang-undangan (regulasi) juga
diperlukan agar mendukung pencapaian prioritas pembangunan Indonesia.

Menurut peter mahmud Marzuki, sinkronisasi peraturan perundang-undangan terdapat asas


lex superiori derogat legi inferiori yang menjelaskan bahwa apabila terjadi pertentangan
antara peraturan perundang-undangan yang secara hierarki lebih rendah, peraturan
perundang-undangan yang lebih rendah itu harus disisihkan.

2. Isi produk perundang-undangan

Setiap produk peraturan perundang-undangan di Indonesia dibuat untuk mewujudkan tujuan


negara dan tidak berpotensi untuk melakukan tindak pidana korupsi. Seluruh peraturan
perundang-undangan di Indonesia harus merujuk kepada pancasila dan undang-undang
Dasar negara Indonesia tahun 1945. Tidak boleh mengabaikan apalagi bertentangan.
Misalnya, sila " ketuhanan yang maha Esa " Dalam pancasila dan pasal 29 ayat(1 dan 2 )
undang - undang dasar negara Republik indonesia tahun 1945. Keduanya memberikan
perlindungan tentang agama dan kepercayaan.

Peraturan perundang-undangan yang ada dibawah nya tidak boleh bertentangan terhadap
keduanya. Undang-undang hingga peraturan daerah tidak boleh menuliskan norma hukum
yang melarang kebebasan beragama. Peraturan perundang-undangan yang ada di bawah
undang-undang Dasar negara Republik indonesia tahun 1945 juga harus merujuk pasal atau
ayat yang ada dalam undang-undang Dasar negara Republik indonesia tahun 1945.

3. Undang-undang tentang penanggulangan kemiskinan

Apabila dirunut mulai dari landasan hukum tertinggi, maka dasar hukum penanggulangan
kemiskinan dapat ditemukan dalam pasal 27,28,31,33,dan 34 undang-undang Dasar negara
Republik indonesia tahun 1945. Kelima pasal tersebut mengatur hak-hak tiap warga negara
untuk mendapatkan akses layanan dari negara. Akses terhadap hal atau layanan tersebut,
antara lain terkait dengan pekerjaan, penghidupan yang layak, kemerdekaan berserikat,
mengutarakan pendapat, pendidikan, perekonomian, dan kemakmuran rakyat. Berikut
beberapa bunyi pasal-pasal tersebut :

a. Pasal 27 ayat (2) berbunyi " Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. "

b. Pasal 28 berbunyi " Kemerdekaan berserikat, dan berkumpul, mengeluarkan pikiran


dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang

c. Pasal 31 ayat (1) berbunyi " Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. "
Sedangkan pasal 31 ayat (2) berbunyi " Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan
dasar dan pemerintah wajib membiayainya. "

d. Pasal 33 ayat (1) berbunyi " Perekonomian disusun sebagai usaha bersama
berdasarkan atas asas kekeluargaan. " Pasal 33 ayat (2) berbunyi " Cabang-cabang
produksi yang penting bagi negara yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh
negara. " Pasal 33 ayat (3) berbunyi " Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung
didalamnya dikuasai oleh negara dan di pergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat. " Pasal 33 ayat (4) berbunyi " Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar
atas Demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efesiensi berkeadilan, berkelanjutan,
berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan
kesatuan ekonomi nasional. "

e. Pasal 34 ayat (1) berbunyi " Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh
negara. " Pasal 34 ayat (2) berbunyi " Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi
seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai
dengan martabat kemanusiaan. "
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari makalah ini antara lain :

- undang-undang Dasar negara Republik indonesia tahun 1945 adalah suatu hukum Dasar
tertulis atau konstitusi negara yang menjadi Dasar dan sumber dari peraturan-peraturan
lain atau perundang-undangan lain yang berlaku di wilayah negara Kesatuan Republik
indonesia.

- seluruh peraturan perundang-undangan di Indonesia harus sesuai dengan pancasila dan


undang-undang Dasar negara Republik indonesia tahun 1945.

- peraturan perundang-undangan di Indonesia diatur dalam undang-undang nomor 12 tahun


2011 tentang pembentukan peraturan perundang-undangan.

B. Saran

Pembuatan isi makalah pkn tentang hubungan antara peraturan perundang-undangan masih
jauh dari kata sempurna. Saran dari penulis ini berharap adanya kritik dan saran dari
pembaca dan penulis juga berharap pembaca bisa memahami hal' yang telah disampaikan
di makalah ini.

Anda mungkin juga menyukai