Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

HUKUM TATA NEGARA

Dosen Pengampu :

M. Arafat Hermana, S.H., M.H

Disusun Oleh :

Nama : LOFINA

Npm : 23180093p

PROGRAM STUDI S1 HUKUM

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS DEHASEN

TAHUN 2024

1
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji dan Syukur atas limpahan berkat dan Rahmat-Nya dari

Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya penyusunan makalah mengenai Hukum Tata Negara

Indonesia. Makalah ini disusun berdasarkan sumber dari buku-buku yang berhubungan dengan

hukum tata negara Indonesia. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan

pemahaman dan menambah wawasan bagi orang yang membacanya.

Penulis menyadari akibat keterbatasan waktu dan pengalaman penulis, maka tulisan ini

masih banyak kekurangan. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan

kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan penulisan ini.

Harapan penulis semoga tulisan yang penuh kesederhanaan ini dapat bermanfaat bagi semua

pihak yang membacanya tentang Hukum tata Negara Indonesia.

Bengkulu, April 2024

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………..

1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………….

BAB II PEMBAHASAN

2,1 Hukum Tata negara secata umum

a. Pandangan Tentang Negara

b. Unsur – unsur Negara

c. Bentuk Negara

2.2 Hukum Tata Negara Indonesia

a. Pendahuluan

b. Masa berlakunya UUD 1945

c. Masa RIS 1950

d. NKRI

e. RI berdasarkan UUD 1945

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Daftar Pustaka

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Makalah ini disusun dimaksudkan untuk memberi pengantar kepada setiap orang yang baru

mulai belajar tata negara Indonesia dan Makalah ini juga bertujuan menjelaskan tata negara

secara umum dan menjelaskan tata negara di indonesia agar kita mengeetahui pola–pola

kehidupan bernegara,dan aspek–aspek ketatanegaraan Indonesia. Hukum Tata Negara

adalah cabang hukum yang mengatur struktur, fungsi, dan hubungan antara lembaga-lembaga

pemerintahan dalam suatu negara. Hukum Tata Negara menetapkan kerangka hukum untuk

pembentukan, organisasi, dan fungsi lembaga-lembaga pemerintahan, serta memperjelas

hubungan antara pemerintah dan warga negara. fungsinya hukum tersebutdapat digunakan

sebagai alat ketertiban dan keteraturan dalam masyarakat. Selain itu, menjadi sarana

perwujudan keadilan sosial dan lahir batin,wadah penggerak pembangunan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Pengertian Tata Negara secara umum ?

2. tata Negara di Indonesia dengan segala aspek ketatanegarannya?

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 HUKUM TATA NEGARA SECARA UMUM

Indonesia sebagai sebuah negara yang memiliki anggota-anggota negara terdiri dari

individu-individu warga negara yang selalu mengadakan hubungan untuk melaksanakan tugas-

tugas kewajiban dan memelihara kelangsungan hidupnya.Hubungan antar individu yang dalam

tindak ucapnya tidak terintrospeksi, yang menimbulkan suatu masalah.Dalam berkehidupan

bernegara sebagai organisasi sangat diperlukan suatu keterbukaan melaksanakan sistem yang

dapat menunjang hidup bernegara disamping hubungan baik dengan negara lain.

Jadi Hukum Tata Negara ialah ketentuan-ketentuan yang mengatur tentang organisasi

untuk mencapai tujuannya dalam kemasyarakatan. Negara sebagai organisasi kelompok

manusia selalu dapat dijumpai berada dibagian muka bumi tertentu.Menurut Logemann dalam

bukunya “ Staatsrecht van Nederlands Indie”, menyatakan bahwa negara adalah suatu

organisasi kemasyarakatan yang bertujuan dengan kekuasaannya mengatur serta menyelesaikan

suatu masyarakat.

a. Pandangan tentang negara

Pengertian negara yang terdapat pada masa sekarang merupakan produk dari hasil pemikiran

masa lalu terutama pada zaman Renaissance di Eropa antara lain yang dikemukan oleh:

1. NICCOLO MACHIA VELLI (1469 – 1527).

Ia sebagai seorang Italia dalam pandangannya tentang negara menciptakan istilah “stato” (stadt

dalam bahasa Jerman, etat dalam bahasa perancis, state dalam bahasa Inggris dan staat dalam

bahasa Belanda). Pada masa itu negara hanya dilihat mempunyai kekuasaan untuk mencapai

ketertiban dan sering dilaksanakan dengan kekerasan tanpa batas dalam menghalaukan

kekacauan.

2. JEAN BODIN

5
hidup pada tahun 1530-1596, sebagai seorang Sarjana Hukum Perancis melihat bahwa suatu

negara juga merupakan kekuasaan dan kekuatan.

3. THOMAS HOBBES (1588-1679)

sebagai seorang filsuf Inggris yang ahli matematika, berpendirian bahwa manusia itu

dilahirkan bebas, terlepas satu sama lain dan masing-masing dengan kekuasaan penuh yang

mempunyai hasrat untuk menyelamatkan dirinya.

Dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa pemikiran Barat melihat manusia semula

hidup terpisah dan kemudian hidup bersama, karena adanya beberapa sifat sebagai “hasrat”

manusia yang mendorongnya untuk besama (dalam teori kontrak) untuk menyelamatkan

dirinya. Adanya hasrat pada setiap individu untuk hidup bersama itulah kemudian membentuk

negara.

b. Unsur – unsur Negara

Negara merupakan organisasi kelompok sosial yang terdapat dibagian muka bumi

tertentu. Penyelengaraan negara itu ialah manusia dalam satu kesatuan kelompok yang berada

disebagian kulit bumi untuk bernegara. Karena itu suatu bagian muka bumi sebagai tempat

yang didiami oleh sekelompok manusia baru dapat dinamakan sebuah negara kalau memenuhi

unsur – unsur negara. Dan unsur – unsur negara adalah :

1. wilayah

adalah batas tempat tinggal bagi rakyat yang pemerintah dalam menjalankan kedaulatan. Batas

– batas wilayah dapat dinyatakan dengan tanda – tanda geografis seperti sungai, danau, laut,

selat, gunung, dan sebagainya.

2. penduduk

merupakan unsur lain yang sangat penting dalam terbentuknya negara. Penduduk negara

merupakan warga negara yang tinggal di wilayah negara tersebut. Penduduk negara memiliki

hak dan kewajiban yang diatur oleh hukum negara. Kewarganegaraan juga menjadi hal yang

penting dalam menentukan siapa yang menjadi bagian dari suatu negara.

3. pemerintahan
6
merupakan unsur yang tidak kalah penting dalam terbentuknya negara. Pemerintahan negara

bertugas untuk mengatur dan mengelola kehidupan masyarakat di dalam wilayah negara.

Pemerintahan juga bertanggung jawab dalam menjaga keamanan dan ketertiban di dalam

wilayah negara. Pemerintahan negara juga memiliki kekuasaan untuk membuat kebijakan dan

undang-undang yang mengatur kehidupan masyarakat.

4. kedaulatan

merupakan unsur terakhir yang sangat penting dalam terbentuknya negara. Kedaulatan negara

menunjukkan bahwa negara memiliki kekuasaan untuk mengatur dirinya sendiri tanpa campur

tangan dari negara lain. Kedaulatan negara juga menunjukkan bahwa negara memiliki hak

untuk membuat keputusan yang mengikat bagi penduduknya dan wilayahnya.

c. bentuk – bentuk Negara

Bentuk negara Indonesia dapat ditemukan dalam konstitusi negara, yaitu UUD 1945. Pasal 1

ayat (1) UUD 1945 secara jelas menyatakan bahwa “Negara Indonesia adalah negara kesatuan

yang berbentuk Republik.”Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki bentuk negara

kesatuan, yang mengandung arti bahwa pemerintah daerah memiliki kewenangan yang terinci

sesuai dengan pemberian dari pemerintah pusat yang diatur dalam undang-undang.

Makna Bentuk Negara Indonesia

Bentuk negara Indonesia adalah negara kesatuan dan Republik. Berikut maknanya adalah:

1. Negara Kesatuan

Bentuk negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berarti bahwa pemerintahan pusat

memiliki wewenang yang lebih tinggi daripada pemerintahan daerah. Pemerintahan daerah

memiliki kewenangan yang diberikan oleh pemerintah pusat, dan pembagian wilayah

administratif tidak mengubah status kesatuan Indonesia sebagai satu negara.

2. Republik

Indonesia adalah republik yang berarti kepala negara dipilih oleh rakyat melalui proses

pemilihan umum. Presiden adalah kepala negara dan pemerintahan serta bertanggung jawab

kepada rakyat dalam menjalankan tugas dan fungsi negara.


7
3. Kedaulatan Rakyat

Makna penting lainnya adalah kedaulatan rakyat. Pemerintahan Indonesia berdasarkan asas

kedaulatan rakyat, di mana pemerintah berfungsi atas kuasa yang diberikan oleh rakyat.

Kedaulatan rakyat tercermin dalam mekanisme pemilihan umum, di mana rakyat berpartisipasi

dalam menentukan pemimpin dan kebijakan negara.

4. Pancasila sebagai Dasar Negara

Pancasila adalah dasar negara Indonesia, yang mencakup lima prinsip: Ketuhanan Yang Maha

Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin

oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi

Seluruh Rakyat Indonesia. Pancasila menggambarkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang

mendasari negara Indonesia, menjaga keragaman dan menyatukan rakyat.

5. Kesetaraan dan Keadilan Sosial

Bentuk negara Indonesia juga menekankan pada prinsip kesetaraan dan keadilan sosial bagi

seluruh rakyat. Tujuan negara adalah untuk menciptakan kondisi di mana semua warga negara

memiliki akses yang sama terhadap peluang dan manfaat dari pembangunan negara.

6. Hak Asasi Manusia

Negara Indonesia juga mengakui dan menghormati hak asasi manusia sebagai prinsip penting

dalam tata kelola negara. Penghormatan terhadap hak-hak individu dijamin dan dijaga sesuai

dengan hukum dan konstitusi.

Macam-Macam Bentuk Negara

1. Negara Kesatuan

Negara kesatuan merupakan negara yang berdaulat dan diatur sebagai kesatuan tunggal. Di

dalam negara kesatuan hanya ada satu konstitusi, satu kepala negara, satu dewan menteri atau

kabinet, serta satu parlemen. Pemerintah pusat memiliki wewenang tertinggi dalam segala

aspek pemerintahan.

2. Negara Federasi atau Serikat

8
Negara federasi terdiri dari entitas-entitas (negara bagian) yang memiliki otonomi dalam

beberapa bidang, namun tetap terikat oleh hukum dan konstitusi yang sama. Pemerintah pusat

dan pemerintah negara bagian memiliki kewenangan masing-masing.

3. Negara Konfederasi

Negara konfederasi adalah bentuk kerjasama antarnegara independen yang membentuk suatu

entitas politik baru. Kewenangan negara anggota lebih besar daripada kewenangan entitas

politik pusat ,Bentuk negara Indonesia yang berupa negara kesatuan memiliki peran penting

dalam memandu strategi pembagian kewenangan antara pemerintah pusat dan pemerintah

daerah. Dasar bentuk negara ini dapat ditemukan dalam konstitusi negara. Makna dari bentuk

negara ini adalah menjadi landasan bagi upaya mencapai tujuan negara, seperti melindungi

bangsa dan tumpah darah, meningkatkan kesejahteraan, serta mencerdaskan kehidupan bangsa.

2.2 HUKUM TATA NEGARA INDONESIA

a. Pendahuluan

Perjuangan bangsa indonesia untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan nya selama tiga

abad sejak 1600 sebagai awal dari kenyataan masa perjuangan nasional. Selama masa

pergerakan nasional tidak sedikit para cendikiawan bangsa yang menyumbangkan tenaga dan

pikiran nya untuk mempersatukan bangsa indonesia yang sejak lama dipecah-pecah penjajah

untuk kepentingan dalam mempertahankan jajahan nya.hingga tanggal 17 agustus 1945 bangsa

indonesia memproklamasikan diri sebagai sebuah negara yang berdaulat. Sejak tanggal itu

dimulailah sejarah ketatanegaraan indonesia sampai sekarang dan masa mendatang yang

tentunya tidak akan habis sebagai sebuah negara merdeka,bersatu dan berdaulat.

Dasar-dasar ketatanegaraan indonesia sebagai organisasi negara sejak tahun 1945 dalam

UUD 1945 dalam sejarahnya mengalami masa penggantian sebagai akibat dari rongrongan

bekas penjajah belanda yang ingin mencoba menguasai kembali.tetapi usaha itu tidak

berhasil,karena bangsa indonesia dalam mempertahankan kemerdekaannya tidak mungkin

dapat digoyahkan.setelah rongrongan belanda tidak berhasil,maka dalam mencari kestabilan

bernegara digunakan berlakunya UUD dengan dilaksanakan pemerintahan yang berbeda dari
9
saat indonesia merdeka. Dan masa ini dapat dikatakan tidak lama,karena kemudian ditentukan

pedoman bernegara yang terbaik tanpa meninggalkan sejarah perjuangan yang melahirkan

bangsa merdeka dan bernegara

b. Masa berlakunya UUD 1945

1. Sejarah singkat pembentukan UUD 1945

Pada tanggal 29 april 1945 pemerintahan jepang membentuk Dokuritsu Zyumbi Tyoosakai

(Badan penyelidik Usaha-usaha Persiapan) yang diketuai oleh Dr.Radjiman Widyadinigrat

dengan tugas menentukan dasar-dasar falsafah dalam pembentukan pedoman bernegara. Dalam

sidang–sidang nya melaksanakan tugas itu menghasilkan : Dasar falsafah pancasila sebagai

pedoman utama dalam bernegara(1 juni 1945),Pembukaan UUD 1945(14 juli 1945).

Rancangan UUD Pada tanggal 9 agustus 1945 badan penyelidik usaha-usaha persiapan

kemerdekaan dibubarkan dan diganti dengan Dokuritsu Zyunbi Iinkai ( Panitia persiapan

kemerdekaan indonesia) yang terdiri dari 21 orang anggota diketuai oleh Ir.soekarno dan wakil

ketua Drs.Moh.Hatta.sehari setelah proklamasi 17 Agustus 1945,yaitu tanggal 18 agustus 1945

panitia tersebut ditambahkan menjadi 27orang dan menetapkan :

1.pembukaan UUD 1945

2.UUD 1945

Dengan berlakunya UUD itu berarti indonesia sebagai sebuah negara. Walaupun saat itu

masih baru memiliki rakyat dan wilayah,maka panitia atas dasar UUD untuk pertama kali dan

terakhir memilih Ir.Soekarno sebagai presiden dan Drs.Moh.Hatta sebagai wakil

presiden.Dengan demikian berarti organisasi negara Indonesia dapat dilaksanakan dengan

unsur rakyat negara Indonesia ialah bangsa indonesia, wilayah negara yaitu tanah air indonesia

yang semula namakan Hindia Belanda dan organisasi negara yaitu pemerintahan yang

berdaulat dipimpin oleh Ir.Soekarno dan Drs.Moh.Hatta.

2. Penyelanggaraan Pemerintahan

UUD 1945 terdiri dari 37 pasal batang tubuh sebagai isi, 4 pasal aturan peralihan dan 2 ayat

aturan tambahan sebagai perwujudan dari pembukaannya. Maka secara tegas ditetapkan bahwa:
10
Sebagai negara berdasarkan atas hukum wewenang pemerintahannya dibatasi oleh konstitusi

dengan penyelenggaraan oleh rakyat yang dijelmakan dalam MPR. Sebagai negara kesatuan

yang berbentuk republik, maka kepala negaranya presiden sebagai penyelenggaraan

pemerintahan tertinggi dan dibantu oleh para menteri negara yang tidak bertanggung jawab

kepada DPR. Kekuasaan kepala negara tidak tak terbatas, karena wajib bertanggung jawab

kepada MPR dan dalam melaksanakan usaha mencapai tujuan wajib memperhatikan DPR.

3. Campur Tangan Belanda dan akibatnya

Pada tanggal 29 september 1945 tentara Inggris, sebagai tentara sekutu, dibawah

pimpinan jenderal christison mendarat dipelabuhan jakarta. Mereka melihat suatu kenyataan

bahwa disana sudah ada suatu pemerintahan RI, kemudian diakui secara de facto.

Namun bersama-sama tentara Inggris itu ikut mendarat pula tentara Belanda dipimpin oleh

van mook yang bermaksud mengambil kembali jajahannya yaitu Indonesia dari Jepang.

Perjuangan tetap menegakkan kemerdekaan Indonesia, selain melalui peperangan dalam

mempertahankan ketatanegaraan itu juga dilakukan dengan perundingan. Dan perundingan-

perundingan yang dilakukan pada dasar sebagai akibat dari adanya tekanan tentara Belanda

Inggris yang kemudian dipaksakan secara formal untuk menetapkan hasil agresinya dengan

pemerintah RI. Hal-hal yang perlu diketahui dan diingat sebagai hasil perundingan, ialah:

Perundingan linggarjati, Perundingan renville, Perundingan roem-royem, Konferensi meja

bundar.

c. Masa RIS 1950

pada tanggal 1 januari 1950 negara RIS menyelenggarakan organisasi negaranya berdasarkan

UUD yang lazim disebut konstitusi RIS. Menurut pasalnya 186 nya, dinyatakan bahwa sifat

konstitusi itu adalah sementara; berarti masih harus dibuat suatu konstitusi tetap dan berlaku

untuk kepentingan negara RIS. Secara sistematik kontitusi itu terdiri dari:

1. Mukaddimah

2. Isi pasal sebanyak 197


11
3. Lampiran

Dilihat dari isi pasalnya, maka indonesia sebagai negara serikat berbentuk republik. Pemerintah

RIS berwenang mengadakan hubungan dengan organisasi negara diluar negaranya dan

mengurus daerah-daerah swapraja secara langsung. Sedangkan pemerintah daerah-daerah

bagian berwenang mengurus daerahnya masing-masing kedalam. Yang disebut pemerintah

(pusat) ialah presiden dan menteri-menteri. Tugasnya kedalam organisasi menyelengarakan

kesejahteraan indonesia dan terutama menjalankan konstitusi, UU dan peraturan-peraturan lain

yang berlaku untuk RIS. Alat-alat perlengkapan negara RIS yang berkedudukan dijakarta

sebagai ibukota, terdiri dari:

1. Presiden

2. Menteri-menteri

3. Senat

4. DPR

d. Negara kesatuan RI

Sejak tanggal 17 agustus 1950, NKRI menyelenggarakan organisasi negaranya

berdasarkan kepada UUDS. Seperti halnya negara RIS, maka UUD yang dijadikan pedoman

bernegara dalam RI bersifat “sementara”. Karena itu suatu waktu tertentu masih diperlukakan

UU yang bersifat tetap. Dan untuk membuat yang tetap disuatu negara lazim dilakukan oleh

sebuah badan yang dinamakan “konstituante”. Secara sistematik UUDS itu terdiri dari:

a. Mukaddimah

b. Isi pasal sebanyak 146

Dan dilihat dari isi pasalnya, maka indonesia sebagai negara kesatuan yang berbentuk

republik, kepala negaranya adalah presiden. Dan sebagai negara hukum, kedaulatannya adalah

ditangan rakyat yang dilakukan oleh pemerintah bersama DPR. Alat-alat perlengkapan

negaranya terdiri dari:

1. Presiden dan wakil presiden

2. Menteri-menteri
12
3. DPR

4. Mahkamah agung

5. Dewan pengawas keuangan

6. Konstituante

e. RI berdasarkan UUD 1945

Berdasarkan penjelasan yang resmi UUD 1945, dalam “pembukaan” terdapat pokok pikiran

yang terdiri dari :

 Negara melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh tumpah darah indonesia

dengan berdasar atas persatuan dengan mewujubkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat

Indonsia. Dalam pembukaan ini diterima aliran pengertian negara kesatua, negara yang

melindungi dan meliputi segenap bangsa seluruhnya. Jadi negara mengatasi segala

paham golongan, mengatasi segala paham perseorang. Negara menurut pengertian

”pembukaan” itu menghendaki persatuan meliputi segenap bangsa indonesia

seluruhnya.

 Negara hendak mewujubkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat.

 Negara yang berkedaulatan rakyat, berdasarka atas kerakyatan dan permusyawaratan

keadilan. Oleh karena itu sistem negara yang berbentuk dalam UUD harus berdasarkan

atas permusyawaratan perwakilan.

 Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusian yang

adil dan beradad. Oleh karena itu UUD harus diwajibkan pemerintah dan lain–lain

penyelenggara untuk memelihara budi pekerti kemanusian yang luhur dan memegang

teguh cita – cita rakyat indonesia yang luhur.

Berdasarkan kepada unsur – unsur sebagai syarat terbentuknya sebuah negara dapat dijelaskan

sebagai berikut :

Manusia - warga negara Indonesia

13
Negara kesatuan Republik Indonesia adalah organisasi manusia dari warga negara RI. Warga

negara ini pada umumnya berada didalam negara untuk bernegara. Tetapi didalam negara

dihuni bukan saja warga negara, melainkan juga ada yang bukan warga negara yang disebut

“orang asing”. Yang dinamakan orang asing itu terdiri dari warga negara berbagai negara diluar

indonesia yang menjadi wrga negara indonesia. Untuk mengetahui orang asing yang menjadi

penghuni repubik indonesia, terlebih dahulu mengetahui warga negaranya. Syarat – syarat yang

wajib dipenuhi untuk warga negara republik indonesia ketentuannya dicantumkan dalam UU

kewarganegaraan republik indonesia no. 62 tahun1958, yang menentukan sebagai dasar

menjadi arha negara indonesia adalah : Kelahiran, Pengangkatan atau adopsi, Permohonan

dikabulkan, Pewarganegaraan atau naturalisasi, Akibat perkawinan, Turut orang tua.

Wilayah Republik Indonesia

UUD 1945 tidak mencatumkan tentang wilayah republik indonesia, demikian juga tidak ada

penjelasan yang menetukan batas wilayah negara sebagai tempat warga negara dalam

bernegara. Namun secara historis – ideal, maka wilayah negara indonesia yang semula sebagai

Hindia Belanda itu terdiri dari :

Darat teritorial, terletak antara 95 °−141 ° Bujur timur dan 7 ° .30' Lintang Utara - 11° .15'

lintang selatan, kecuali serawak, brunai dan sabah.

Laut teritorial, yang semula hanya 3 mil laut pasang surut dari setiap pulau, maka indonesia

sebagai negara kepulauan dan untuk menjaga keamanan negara dikeluarkan perpu no 4 tahun

1960, lembaran negara no. 22 tahun 1960.

Udara wilayah adalah udara yang berada diatas darat dan laut wilayah indonesia tanpa batas.

Maka kiranya dapat diketahui bahwa luasnya wilayah negara indonesia itu sangat lebar. Dan

didalam wilayah inilah bangsa indonesia menyeleggarakan kelangsungan bernegara untuk

mencapai tujuan masyarakat adil dan makmur.

Organisasi dan pelaksanaan tujuan negara RI

Dalam “pembukaan” UUD 1945 telah dinyatakan bahwa tujuan bangsa indonesia bernegara

“hendak mewujubkan tujuan bernegara ini diperlukan organisasi negara dengan pembagian
14
tugas dan wewenang bagi seluruh rakyat”. Untuk mewujubkan tujuan bernegara ini diperlukan

organisasi negara dengan dengan penetapan pembagian tugas dan wewenang bagi seluruh

rakyat, dilaksanakan oleh pemerintah secara vertikal dan horizontal. Pembagian tugas dan

wewenang itu secara struktural dan fungsional terdiri dari :

MPR

Majelis Permusyawaratan Rakyat adalah penjelmaan rakyat indonesia, terdiri dari seluruh

anggota DPR ditambah dengan utusan – utusan daerah dan golongan. Wewenang MPR dalam

masalah kenegaraannya adalah :

1. Menetapkan UUD dan garis –garis beras dari pada haluan negara ( pasal 3 )

2. Memilih presiden dan wakil presiden ( pasal 6 )

3. Mengubah UUD ( pasal 37 )

Presiden, wakil presiden dan pemerintahan daerah

Pasal 4 UUD menyatakan bahwa “ presiden RI memegang kekeuasaan pemerintah menurut

UUD”, artinya presiden memegang kekuasaan eksekutif dalam negara. Untuk melaksanakan

tugasnya presiden dibantu oleh seorang wakil presiden yang dalam kenyataannya hubungan

kerja antara keduanya ditentkan oleh presiden setelah mengadakan pembicaraan dengan wakil

presiden. Hak – hak yang dapat dilakukan oleh presiden ialah :

a. Pemegang kekuasaan tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.

b. Hak menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara ain atas

persetujuan MPR.

c. Menyatakan negara dalam keadaan bahaya

d. Mengangkat duta dan konsul dan meneriama duta negara lain.

e. Memberi grasi, amnesti, abolisi, dan rehabilitasi.

f. Memberi gelar, tanda jasa dan lain–lain tanda kehormatan.

Dalam melaksanakan tugas dan wewenagnya ini Presiden dan Wakil Presiden dibantu oleh para

Para Menteri yang diangkat dan diberhentikan oleh Presiden. Para menteri bertanggung jawab

kepada Presiden dan bukan kepada DPR . Realisasi dari pasal 18 Undang Undang Dasar 1945
15
itu dituangkan dalam Undang undang Nomor 5Tahun 1974, tentang Pokok pokok

Pemerintahan Daerah.

Dewan Perwakilan Rakyat

Keanggotaan Dewan Perwakilan Rakyat diperoleh seseorang Berdasarkan pemilihan Umum ;

dan para anggotanya juga merupakan anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat. Tugas DPR

ialah :

1. Bersama sama pemerintah menetapkan Undang undang (pasal 5 ayat 1 jo . pasal 20 ayat 1).

2. Menetapkan Angaran Pendapatan dan Belanja Negara (pasal 23 ayat 1).

3. Memberikan persetujuan kepada Presiden atas pernyataan perang, membuat perdamaian

dan perjanjian dengan Negara lain (pasal 11).

4. Dalam menjalankan tugasnya, DPR bersidang sedikitnya sekali dalam setahun.

Secara vertikal di tiap-tiap Daerah Wilayah Tingka I yang tugasnya sama seperti DPR hanya

terhadap tindakan-tindakan Gubernur sebagai penjabat yang memimpin Provinsi.

Sedangkan kedudukannya secara horizontal adalah sama dengan Gubernur. Hal ini pun terjadi

juga di Daerah Wilayah Kabupaten yang tindakan-tindakan Bupati/Walikotamadya diawasi

oleh DPR Daerah Tingkat II.

Dewan Pertimbangan Agung

Sebagai Lembaga tinggi Negara susunanya ditetapkan dengan Undang undang . Dewan

Pertimbangan Agung adalah badan Penasihat pemerintah, berkwajiban member jawab atas

pertanyaan Presiden. Haknya mengajukan usul dan pertimbangan terhadap Pemerintah.

Badan Pemeriksa Keuangan

Badan Pemeriksa Keuangan merupakan lembaga tinggi Negara mempunyai tugas khusus untuk

memeriksa tanggung jawab keuangan Negara. Dalam melaksanakan tugas ini hasilnya di

sampaikan kepada DPR sebagai bahan penilaian, pengawasan dan pembahasan Rencana

Anggaran Pendapan dan Belanja Negara.

Mahkamah Agung

16
Mahkamah Agung pemegang kekuasaan Kehakiman yang merdeka artinya terlepas dari

pengaruh kekuasaan pemerintah. Sebagai suatu jaminan terhadap kebebasan kekuasaan

kehakiman ini dengan berdasarkan Undang undang Dasar 1945 pasal 25 diatur ketentuan

ketentuan yang dituangkan dalam Undang undang Nomor 14 Tahun 1970 tentang ketentuan

ketentuan pokok Kekuasan Kehakiman. Untuk melaksanakan tugas dibidang Peradilan, maka

secara vertikal di bawah Mahkamah Agung terdapat Pengadilan Tinggi yang berda di tiap tiap

Daerah Provinsi. Sedangkan pada tiap tiap Kabupaten/Kotamadya terdapat Pengadilan Negeri.

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
17
hukum tata negara adalah hukum yang mengatur tatanan struktur kenegaraan, mekanisme

hubungan antar struktur organ atau struktur kenegaraan, dan mekanisme hubungan antara

struktur negara dengan warga negaranya. Hukum Tata Ketatanegaan Indonesia adalah

sekumpulan peraturan yang mengatur organisasi dari pada negara, hubungan antara alat

perlengkapan negara dalam garis vertikal dan horizontal serta kedudukan warha negara dan hak

– hak asasinya.

DAFTAR PUSTAKA

Djarot srijanio, Drs., Eing Waspodo, B. A., Mulyadi, Tata Negara ( Surakarta, 1996 )

18
Djamali Abdoel R., SH., Pengantar Hukum Indonesia, penerbit PT RajaGrafino Persada,

( Jakarta, 2001 )

Ruther A. Matjan, SH,. Agus Mulyawan, SH.,MH., Karina M. Sagalang,SH.,MH,. Diktat Ilmu

Negara ( Palangka Raya, 2010 )

www.miftachr.blog.uns.ac.id/2010/04/1istilah-dan-pengertian-hukum-tata-negara/

19

Anda mungkin juga menyukai