TINJAUAN PUSTAKA
6
7
2. Faktor situasi yang tidak terantisipasi, faktor ini nantinya akan dapat
mengubah pendirian konsumen dalam melakukan pembelian. Hal
tersebut tergantung dari pemikiran konsumen sendiri, apakah dia percaya
diri dalam memutuskan akan membeli suatu barang atau tidak.
perusahaan dengan caranya sendiri tetapi tetap terarah yang kerap kali mampu
mempengaruhi alur pemikiran dari penikmat blog tersebut. Menurut Onggo
(2004: 54) salah satu tujuan penting dari keterlibatan bloggers dalam satu
kegiatan bisnis tertentu ialah untuk memenangkan kompetisi dengan
mengalahkan para pesaing di dunia maya.
Pada awal kemunculannya, blog berfokus pada penyebaran informasi
oleh blogger yang disampaikan melalui tulisan dan tidak menutup
kemungkinan disampaikan melalui gambar atau video. Namun
perkembangan jaman mengubah para penikmat blog untuk lebih menikmati
informasi dengan format audio visual atau video yang dirasa memiliki daya
tarik dan mampu dipahami lebih mudah. Oleh karena itu para blogger
memutuskan untuk berpindah menggunakan platform media sosial lain yaitu
YouTube yang memfasilitasi penyebaran informasi dengan format video.
Perpindahan ini pun mulai mengubah rutinitas pada blogger yang tidak lagi
menuliskan setiap informasi yang mereka miliki dalam bentuk tulisan tetapi
dengan menyampaikannya melalui video. Perubahan media sosial yang
digunakan dan format dalam menyampaikan informasi yang diberikan ini
membawa perubahan dalam penyebutan para blogger yang berubah menjadi
vlogger, video blogger.
Vlogger pada dasarnya memiliki kesamaan konsep dengan blogger
dimana mereka tetap menyampaikan informasi maupun pengalaman pribadi
mereka masing-masing sesuai dengan bidang yang mereka tekuni. Kehadiran
vlogger juga menerpa dalam bidang kecantikan dan kosmetik yang
menghadirkan adanya sosok beauty vlogger. Beauty vlogger merupakan
sosok yang memiliki keahlian atau konsentrasi dalam bidang kecantikan yang
memberikan informasi terkait produk-produk kecantikan yang telah mereka
gunakan atau dengan kata lain para beauty vlogger memberikan pengalaman
mereka dalam menggunakan produk kecantikan. Beauty vlogger bersifat
objektif terhadap beragam produk yang mereka gunakan sehingga informasi
yang disampaikan pun dapat berupa positif maupun negatif dari produk yang
telah digunakan.
11
a. Konsumsi pesan
b. Pencarian informasi
c. Konversi
d. Penyampaian kembali
e. Penciptaan ulang pesan
Babin, Barry J; L,Yong-Kie; Kim,Eun-Fu; dan Griffin, Mitch (2005).
“Modeling consumer Satisfaction and Word-Of-Mouth: Resturant Patronage
Korea. ”Journal of service Marketing”, Vol.19, pp133-139 pada
penelitiannya mengukur word of mouth dengan indikator sebagai berikut :
a. Kemauan konsumen dalam membicarakan hal-hal positif tentang
kualitas pelayanan perusahaan kepada orang lain.
b. Rekomendasi jasa perusahaan kepada orang lain.
Dorongan terhadap teman atau relasi untuk melakukan pembelian
terhadap jasa perusahaan.
19
aggregate product country image dan specific product country image. (Hsieh,
el al, 2004)
a. Overall country image (citra negara keseluruhan); merupakan
keseluruhan kepercayaan, ide dan kesan dari suatu negara tertentu
sebagai hasil evaluasi konsumen atas persepsinya tentang kelebihan dan
kelemahan negara tersebut.
b. Aggregate product country image (citra negara asal produk keseluruhan);
merupakan keseluruhan perasaan kognitif yang diasosiasikan dengan
produk dari negara tertentu atau kesan terhadap keseluruhan kualitas
produk yang berasal dari suatu negara tertentu. Misalnya pandangan
umum konsumen terhadap produk buatan Jepang berteknologi tinggi,
produk buatan Cina harganya murah dan produk buatan Jerman memiliki
daya tahan tinggi.
c. Specific product country image (citra negara asal dilihat pada
kategori produk tertentu); merupakan keseluruhan perasaan
kognitif yang diasosiasikan denganspesifikasi produk dari negara
tertentu. Misalnya pandangan umum konsumen yang mengapresiasi
kosmetik buatan Perancis, susu olahan dari Belanda, barang elektronik
dari Jepang.
Country image merupakan elemen penting dalam mempengaruhi
minat beli suatu produk. Konsumen akan teliti dalam mengevaluasi darimana
produk tersebut berasal. Country image mempengaruhi persepsi dan image
dibenak konsumen, konsumen cenderung memiliki kesan tertentu terhadap
suatu produk yang di dihasilkan oleh suatu negara.
2.1.4.2 Dimensi Country Image
Menurut Roth dan Romeo (1992) dalam Lee (2016), terdapat empat
aspek country image. Empat aspek ini dipakai karena mempunyai kriteria:
konsisten dengan hasil temuan penelitian sebelumnya, berhubungan dengan
persepsi produk dari suatu negara dan kekuatan dan kelemahan dalam
pemasaran serta berdasarkan pada penelitian sebelumnya yang dapat dipakai
untuk dasar penelitian kategori produk dari negara lain.
21
1. Inovasi (Innovativeness)
Semakin berkembang literatur tentang inovasi berfokus pada adopsi
inovasi konsumen (Chandy dan Tellis, 1998 dalam Zhang 2012) tapi
tidak pada efek sebenarnya inovasi pada konsumen (Lee, 2005; dalam
Zhang 2012). Namun, efek inovasi berdasarkan respon konsumen
merupakan prasyarat untuk adopsi. Kedua, biarpun beberapa literatur
berfokus pada efek inovasi pada konsumen, kebanyakan hanya
mempertimbangkan perspektif konsumen pada produk inovatif itu
sendiri. Tujuan dari promosi produk yang inovatif tidak hanya untuk
menjual produk, tapi juga untuk menunjukkan kepada konsumen bahwa
perusahaan memiliki kemampuan inovatif untuk memuaskan mereka.
Ketiga, perusahaan perlu memeriksa bagaimana mengelola 21 aria
pelanggan lebih efektif saat membuat strategi inovasi. Keempat, meski
kebanyakan dari hasil penelitian menunjukkan bahwa inovasi dapat
meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan dan meningkatkan
perusahaan kinerja, sebagian besar penelitian ini tidak menyebutkan
perbedaan dalam kategori produk. Kelima, hanya sedikit studi lintas
budaya tentang kinerja inovasi, karena pelanggan di berbagai negara
menunjukkan perbedaan dalam kesadaran tentang inovasi, efek dari
inovasi pada ekuitas pelanggan mungkin berbeda untuk negara lain.
Indikator untuk mengukur innovativeness (Roth dan Romeo, 1992 dalam
Lee, 2016):
a. Negara yang inovatif di bidang 21ariable kosmetik
b. Negara yang maju dalam bidang teknologi
2. Desain (Design)
Desain produk telah menjadi pusat dalam praktek pemasaran dan
memberikan dampak kepada konsumen dan masyarakat, namun masalah
desain produk belum cukup penting pemasaran (Luchs et al. 2015).
Desain produk sebagai salah satu 21ariab keunggulan produk, desain
produk adalah 21ariabl dan kunci kesuksesan sebuah produk menembus
pasar sebagai basic bargain marketing, mendesain sebuah produk berarti
22
Country of Origin
Gambar 2.3
Kerangka Pemikiran
2.4 Hipotesis
Berdasarkan teori teori dan kerangka pemikiran yang telah
dijelaskan, dapat ditarik hipotesis sebagai berikut:
28
H01 : Beauty vlogger review, word of mouth dan country image tidak
berpengaruh secara simultan terhadap minat beli produk kosmetik Etude
House.
Ha1 : Beauty vlogger review, word of mouth dan country image berpengaruh
secara simultan terhadap minat beli produk kosmetik Etude House.
H02 : Beauty vlogger review tidak berpengaruh terhadap minat beli produk
kosmetik Etude House.