Anda di halaman 1dari 4

GROUP CASE DISCUSSION 2-4

“LPS BADAN HUKUM, DANA LPS BUKAN UANG NEGARA”

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Governance dan Sistem Pengelolaan

Keuangan Negara

Dosen Pengampu: Prof. Hasan Fauzi, MBA., Ph.D., Ak., CA., CSRS.

Disusun Oleh:

Kelompok 1

Ar Rozi Abdullah S431808002

Chanif Rizqiyati S431808004

PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2019
A. RINGKASAN KASUS

Kasus Dana LPS merupakan uang negara atau bukan, berawal dari pertanyaan

anggota Pansus DPR mengenai Bank Century kepada Wakil Presiden Boediono. Beliau

saat itu menjabat sebagai menteri keuangan di pemerintahan Megawati dan Gubernur BI

pada masa Pemerintahan SBY. Boediono menyatakan bahwapandanganmengenai uang

LPS sebagai uang negara atau tidak,beliaumenyerahkansepenuhnyapadaahli hukum. Sri

Mulyani, menterikeuangan yang menyatakan bahwa uang negara tidak digunakan, uang

negara di LPS masih ada. Yusuf Kalla selaku Wakil

Presidenperiodesebelumnya,mengatakanbahwa dana LPS adalah uang negara.

Perbedaan pendapat ini didasarkan pada perbedaan penafsiran akan undang-

undang maupun aturan yang terkait dengan keuangan negara. Penulis pada kasus ini

menganalogikan dengan beberapa contoh aturan dan penafsiran yang berbeda, hingga

akhirnya dapat ditarik kesimpulan bahwa LPS sebagai badan hukum, keuangan LPS

terpisah dari keuangan negara. Penyertaan modal LPS ke dalam Bank Century bukan

keuangan negara karena tidak berasal dari APBN, melainkan premi yang diterima LPS

dalam rangka penjaminan simpanan para nasabah di bank-bank.

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Masalah yang dapat diidentifikasi pada kasus LPS ini antara lain:

1. Pro-kontra dana LPS yang dikucurkan ke Bank Century, apakah uang negara atau

bukan.

2. Penafsiran yang berbeda pada Undang-undang Keuangan Negara oleh beberapa

pihak.
C. PERNYATAAN MASALAH

“Perbedaan pendapat terkait Dana LPS yang diberikan kepada Bank Century

dikategorikan sebagai uang negara atau tidak, berawal dari penafsiran Undang-undang

Keuangan Negara yang berbeda antar beberapa pihak pejabat negara.”

D. ANALISIS MASALAH

Masalah utama dalam kasus ini dimulai karena LPS sebagai lembaga penjamin

simpanan memberikan kucuran dana kepada Bank Century yang pada saat itu sedang

mengalamikesulitankeuangan. Dana LPS ini diperdebatkan oleh beberapa pihak karena

terdapat argumen yang menyatakan bahwa Dana LPS adalah uang negara, hal ini

didasarkan pada UU No 17 Tahun 2003. Namun di lain pihak mengatakan hal sebaliknya

bahwa penafsiran UU tersebut tidaklah tepat dan dianalogikan dengan beberapa

peraturan lain yang serupa, sehingga pihak ini menegaskan bahwa modal LPS yang

diberikan ke dalam Bank Century bukanlah keuangan negara karena tidak berasal dari

APBN. Oleh karena itu adanya perbedaan argumen ini dapat kami analisis karena

didasarkan pada penafsiran Undang-undang tentang Keuangan Negara yang berbeda oleh

berbagai pihak.

Polemik kebingungan antara keuangan negara atau bukan juga akan berdampak

pada UU tentang tindak pidana korupsi. Ketika dana suatu lembaga merupakan bukan

keuangan negara maka hal tersebut tidak dapat dikenakan tindak pidana. Sayangnya, UU

Tindak Pidanapun mengalami ketidakkonsistenan khususnya terkait dengan cakupan hal

yang dapat dikenai tindakan pidana tersebut, sehingga hal ini juga menambah kerumitan

pemahaman terkait dengan keuangan negara.


E. SOLUSI

Solusi yang dapat dilaksanakan atas permasalahan di atas adalah:

1. Memberikan kesepakatan pemahaman atas suatu aturan atau dalam hal ini Undang-

undang Keuangan Negara kepada semua pejabat negara maupun masyarakat luas.

2. Setiap aturan yang dibuat untuk suatu permasalahan sebaiknya dibuat secara

konsisten, tidak ada aturan yang berbeda untuk membahas hal yang sama.

3. Semua pejabat negaraharusberhati-hati ketika memberikan suatu pernyataan maupun

pendapat seharusnya melihat dan didasarkan pada aturan yang berlaku.

F. REKOMENDASI SOLUSI

Rekomendasi solusi terbaik sebagai langkah mengatasi permasalahan pro-kontra dana

LPS termasuk keuangan negara atau bukan ialah dengan memberikan kesepakatan

pemahaman atau penafsiran UU Keuangan Negara kepada semua pejabat negara maupun

masyarakat luas. Hal ini penting dan perlu dilakukan agar tidak ada salah interpretasi

dalam memahami aturan tersebut dan dapat memberikan pernyataan yang satu kata

khususnya terkait dengan keuangan negara, karena ini merupakan salah satu bagian

sensititif dalam suatu negara.

G. IMPLEMENTASI

Upaya yang dapat diterapkan agar rekomendasi solusi dapat tercapaiyaitu:pertama, DPR

selaku pihak yang membuat aturan harus benar-benar membuat suatu aturan yang tidak

menimbulkan pemaknaan ganda atau interpretasi yang berbeda. Kedua, pemerintah dapat

dapat memberikan peraturan penjelas sebagai tambahan atas UU tersebut. Ketiga,

pemerintah dapat memberikan sosialisasi atas setiap UU yang dibuat kepada masyarakat,

sehingga masalah pro-kontra suatu dana lembaga termasuk dalam uang negara atau

bukan dapat diselesaikan yang mengacu pada aturan terkait.

Anda mungkin juga menyukai