Anda di halaman 1dari 1

PELAKSANA Tugas Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung, Muhtani, mengatakan, tingkat prevalensi penyalahgunaan


narkotika dan obat-obatan berbahaya di Babel mencapai 17.328 orang. Adapun
22% di antaranya merupakan anak-anak dan remaja. "Tingkat prevalensi kita
1,68% dari jumlah penduduk kita, sekitar 17.328 orang, 22%-nya anak-anak dan
remaja," kata Muhtani.Ž Disebutkanya, penyalahgunaan narkoba ini paling
banyak di Kota Pangkalpinang, umumnya anak-anak yang menyalahgunakan ini
karena rasa ingin tahu dan coba-coba. "Kalau anak-anak dan remaja itu,
kebanyakan mereka coba pakai, kategori coba pakai obat-obatan dan ganja
penyalaguna narkoba ini mulai dari usia 10-59 tahun," bebernya. Disinggung
upaya pencegahan penyalahgunaan narkotika di kalangan anak-anak dan
remaja, ia mengatakan pihaknya terus menggiatkan sosialisasi dan rehabilitasi.
"Nanti kita akan bahas untuk memasukkannya ke kurikulum, beberapa daerah
sudah memasukkannya ke dalam kurikulum pencegahan dan pemberantasan
narkoba," ujarnya. Menurutnya, pencegahan dan pemberantasan narkoba
merupakan tanggung jawab bersama. "Kami tidak bekerja sendiri, untuk
mewujudkan bersih narkoba ini butuh kerja sama dari lingkungan keluarga,
pendidikan, pemerintah dan stakeholder terkait," ungkap dia. Diutarakanya, ada
beberapa tempat rehabilitasi di Babel yakni di Klinik Pratama BNNP Babel, Klinik
Pratama BNK Pangkalpinang, Klinik Prtama Sungailiat, dan Belitung.
"Rehabilitasi penyalahguna bisa dilakukan di Klinik Pratama BNNP Babel dan
kabupaten/kota, nanti di Basel juga akan ada rehab," imbuh Muhtani. Ia
mengatakan, saat ini pelayanan rehabilitasi juga bisa dilakukan di puskesmas
yang sudah bekerja sama dengan BNNP. "Pelayanan rehabilitasi bisa dilakukan di
puskesmas yang sudah bekerja sama, rumah sakit swasta, dan panti yang
bergerak di bidang pencegahan," katanya. Menurutnya, saat ini sudah ada 700-
1000 orang yang sudah melakukan tes urine. "Tes urine ini sifatnya sporadis bisa
permintaan bisa kita lakukan mendadak," tegasnya. Sementara itu, Wakil
Gubernur Babel, Abdul Fatah, dalam amanatnya mengajak semua pihak untuk
berkomitmen melaksanakan gerakan lingkungan bersih narkoba. "Kita harus
berkomitmen gerakan lingkungan bersih narkoba, bersihkan lingkungan intansi
pemerintah, swasta, masyarakat dan keluarga dari ancaman dan bahaya
narkoba," tegasnya. Partisipasi masyarakat salah satu kunci menangkal narkoba,
masyarakat perlu diberikan edukasi dan sosialisasi narkoba. "Mulai dari
membentuk relawan di lingkungan tetangga, kemudian memberantas jejaring
produsen narkotika, dan berkomitmen penuh dari berbagi pihak untuk
memerangi narkoba," tutup dia. (OL-2)

Sumber: https://mediaindonesia.com/nusantara/112951/22-persen-pengguna-
narkoba-di-babel-anak-anak-dan-remaja

Anda mungkin juga menyukai