Buku Pedoman Jangkau & Test Urine - Rev - 12 Ags 2015 - Akhir
Buku Pedoman Jangkau & Test Urine - Rev - 12 Ags 2015 - Akhir
PEDOMAN PELAKSANAAN
REHABILITASI 100.000 PENYALAH
GUNA NARKOBA TAHUN 2015
DALAM RANGKA MENJANGKAU 100.000
PENYALAH GUNA NARKOBA UNTUK
DIREHABILITASI
KATA PENGANTAR
TIM PENYUSUN
Penanggun
g
jawab
Ketua
Pelaksana
: Drs. Siswandi
Direktur PSM De-Dayamas BNN
Sekretaris
Anggota
Penanggunjawab
Ketua Pelaksana
Drs. Siswandi
Direktur PSM De-Dayamas
BNN
Wakil Ketua
Pelaksana
Sekretaris
Anggota
STRUKTUR ORGANISASI
DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
KEPALA BNN
DAFTAR ISI
BABLINGDI
I
KASUBD
IT
KASUBD
IT
MASY
LINJAMA
KASUBD
IT
MASY
PENDAHULUAN.......................................................................9
A.
KASI
KASI
KASI
KASI
KASI
KASI
KASI
KASI
NO Latar
KA
MON EV
MON
PETA
PETA
DIK
DIK
LING
LING
Belakang................................................................
N
SID
MASY
EV
ANA
ANA
FOR
NON
MAS
FOR
DESA
MAS
LISIS
......9JA
LISIS
IK
MAL
FOR
Y
MAS
MAS
MA
B.
Landasan
MAL
FO
KOTA
Y
Y
L
DESA
YKOT
Hukum................................................................1
R
0
C. Maksud dan
Tujuan............................................................11
D.KABID
Ruang
KASI
KELOMPO
CEMAS
CEMAS
Lingkup..................................................................
K
BNNP
BNNK
..11
JABFUNG
E. Sasaran .................................................................
................11
F. Pengertian..............................................................
...............12
G. Sistematika............................................................
................14
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
PENUTUP....................................................................................
51
LAMPIRAN
DAFTAR ISI
10
PENDAHULUAN..................................................................7
Latar Belakang.................................................................7
Landasan Hukum...........................................................8
Maksud dan Tujuan.......................................................9
Ruang Lingkup...............................................................9
Kebijakan BNN di Bidang RehabilitasiSasaran
..........................................................................10
Pengertian......................................................................10
TerminologiSistematika...........................................................
..........13
BAB I
PEDOMAN PELAKSANAAN KAMPANYE MEDIA...14
Pendahuluan ................................................................14
Ruang Lingkup.............................................................15
Tujuan Kampanye Media............................................15
Pengertian......................................................................15
Prosedur dan Kriteria...................................................19
Pembiayaan...................................................................20
Supervisi........................................................................21
Keluaran dan Manfaat.................................................21
BAB II
PEDOMAN PELAKSANAAN
PENGGERAKKANPENJANGKAUAN.......14
PengertianPendahuluan .........................................................
.......14
ProsedurRuang
Lingkup.............................................................14
Mekanisme Lapor diri.................................................14
komponenOrganisasi dan Tanggung
Jawab...............................15
tata laksanAlur Pelaksanaan
Penjangkauan................................20
Prosedur.........................................................................22
Kriteria.................................................................... .......23
Pembiyaaan...................................................................23
Keluaran dan Manfaat.................................................24
BAB III PEDOMAN PELAKSANAAN
RAZIA............................26
Pendahuluan ................................................................26
Ruang Lingkup.............................................................26
Organisasi dan Tanggung Jawab...............................26
Sasaran...........................................................................31
11
Tahap Pelaksanaan.......................................................31
Prosedur.........................................................................33
Alur Pelaksanaan Razia...............................................34
Kriteria.................................................................... .......35
Pembiyaaan...................................................................36
Keluaran dan Manfaat.................................................37
BAB IV PEDOMAN PELAKSANAAN REHABILITASI.............38
Pendahuluan ................................................................38
Ruang Lingkup.............................................................38
Organisasi dan Tanggung Jawab...............................38
Alur Pelaksanaan Rehabilitasi ...................................42
Kriteria.................................................................... ......44
Pembiyaaan...................................................................45
Keluaran dan Manfaat.................................................24
BAB III PEDOMAN PELAKSANAAN PENJANGKAUAN
Pengertian
Prosedur
komponen
tata laksana
BAB IV PETUN JUK TEKNIS PELAKSANAAN RAZIA
Pengertian
Prosedur
komponen
tata laksana
BAB V
PEDOMAN PELAKSANAAN ASSESSMENT
Pengertian
Prosedur
komponen
tata laksana
BAB V
PENUTUP.............................................................................46
DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
12
13
14
2010
15
1. Maksud
Maksud
penyusunan
pedoman
pelaksanaanpedoman
pemberdayaan
masyarakat dalam P4GN ini adalah sebagai
pedoman dan acuan dalam pelaksanaan
penjangkauan penyalah guna Narkoba. dan test
urine bagi pemohpenjangkauan dan terapi
rehabilitasi baik rawat jalan dan rawat inap
on.penyalah guna narkoba yang lapor diri dan
dilaporkan karena terjerat razia Penegakan
hukum melalui BNNP dan IPWL yang ditunjuk
Maksud penyusunan pedoman pelaksanaan ini
adalah sebagai pedoman dan acuan dalam
pelaksanaan
penjangkauan
dan
terapi
rehabilitasi baik rawat jalan dan rawat inap
penyalah guna narkoba yang lapor diri dan
dilaporkan karena terjerat razia Penegakan
hukum melalui BNNP dan IPWL yang ditunjuk.
2. Tujuan
Tujuan penyusunan buku ini adalah : (1)
meningkat-kan
pemahaman
tentang
pelaksanaan penjangkauan penyalah guna
Narkoba. dan test urine bagi pemohon
pelaksanaan pelaksanaan penjangkauan dan
terapi rehabilitasi baik rawat jalan dan rawat
inap
penyalah
guna
narkoba;
dan
(2)
meningkatkan
dan
mendorong
partisipasi
masyara-kat dalam melaporkan penyalah guna
narkobaNarkobaTujuan penyusunan buku ini
adalah : (1) meningkat-kan pemahaman tentang
pelaksanaan pelaksanaan penjangkauan dan
terapi rehabilitasi baik rawat jalan dan rawat
inap
penyalah
guna
narkoba;
dan
(2)
meningkatkan
dan
mendorong
partisipasi
masyarakat dalam melaporkan penyalah guna
narkoba.
16
D. Ruang Lingkup
Ruang
lingkup
pedoman
ddalam
pedoman
pelaksanaanpedoman pemberdayaan masyarakat
dalam P4GN
ini terkait dengan pelaksanaan
pelaksanaan
penjangkauan
penyalah
guna
Narkoba. dan test urine bagi pemohon.
kampanye media, upaya penjang-kauan dan
pendampingan
penyalah
guna,
menjangkau
pecandu,
menghantarkannya
dalam
proses
assessmentasesmen oleh Tim AssessmentAsesmen
terpadu, membawanya kepada IPWL, menjaminnya
mendapatkan
keputusan
tentang
status
perawatannya
dan
pelaporannyapelaksanaan
operasi razia dan rehabilitasi rawat jalan dan rawat
inap.
E. Sasaran
1. Tim koordinasi Gerakan Rehabilitasi 100.000
penyalah
guna
di
BNNP
atau
BNNK
(BNNP/BNNK);
2. Petugas pelaksana Kampanye Media
3. Petugas penjangkauan (jangkau damping);
4. Petugas dalam Tim dayamas pada kegiatan test
urine.
5. Petugas operasi razia
6. Petugas rehabilitasi rawat jalan dan rawat
inap.penjangkauan
7. Lembaga/Organisasi kemasyarakat/LSM yang
peduli melaporkan penyalah guna narkoba
8. Petugas
dalam
Tim
AssessmentAsesmen
Terpadu (TAT) baik di BNNP/BNNK dan IPWL
9. Keluarga dan atau pendamping penyalah guna
10.Penyalah guna dan Pecandu
11.Lembaga Rujukan (panti rehabilitasi, puskesmas
dan Rumah Sakit)
F. Pengertian
17
1. Kampanye
Media
adalah
kegiatan
mensosialisasikan arti penting gerakan nasional
rehabilitasi
100.000
penyalah
guna
bagi
penyelematan korban narkoba dan responsif
tanggap darurat narkoba, melalui pemancangan
bill-board, pemasangan spanduk dan pembagian
leaflet.
2. Penjangkauan
adalah
cara
penyampaian
informasi, menciptakan partisipasi dan melayani
masyarakat. Penjangkauan dalam hal ini adalah
menjemput penyalah guna narkobaNarkoba yang
telah berminat ingin mendapatkan kemudahan
layanan rehabilitasi dan upaya petugas jangkau
menumbuhkan minat penyalah guna sehingga
secara sukarela (tanpa paksaan) bersedia untuk
mengikuti proses rehabilitasi bagi pecandu.
3. Petugas Penjangkauan atau Petugas Jangkau
Damping adalah orang yang mengantarkan
penyalah guna ke tempat lapor dan dilanjutkan ke
tempat rehabilitasi. Arti yang lain, orang yang
berpengalaman pernah bertugas melakukan
penjangkauan dan pendampingan penyalah guna
Narkoba.
4. dapat pula diartikan sebagai suatu proses
berinteraksi dengan individu atau kelompok
masyarakat tertentu, dalam rangka mewujudkan
suatu tujuan tertentu.
5. pPendampingan merupakan kegiatan
yang
melekat dalam proses lanjutan dari penjangkauan
menjangkau, dimana selama penyalah guna
dijangkau didampingi petugas jangkau damping
sampai serah terima penyalah guna pada layanan
rehabilitasiyang dilakukan oleh seorang petugas
penjangkau dalam rangka/ upaya meningkatkan
kualitas layanan.
18
19
20
adalah
peneria
layanan
secara
karena
25.
26.Asesmen Berita Serah Terima Pecandu adalah
proses memperoleh informasi melalui kerjasama
dengan klien yg memungkin-kan konselor untuk
memahami kesiapan klien untuk berubah,
masalah2 yang dialami klien, ada tidaknya
21
persoalan
gangguan
kejiwaan
atau
penyalahgunaan narkoba, ketidakmampuan fisik
ataupun psikis penyerahan penyalah guna
narkobaNarkoba
dari
Kabid/Kasi
Cemas
(Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat)
BNNP/KBNNP/BNNK
sebagai
bukti
telah
menyelesaikan tugas menjangkau..
27.Berita Serah Terima Pecandu adalah proses
penyerahan penyalah guna Narkoba dari
Kabid/Kasi
Cemas
(Pencegahan
dan
Pemberdayaan Masyarakat) BNNP/BNNK sebagai
bukti telah menyelesaikan tugas menjangkau.
28.Adiksi adalah suatu kondisi ketergantungan baik
fisik maupun psikis yang dialami oleh seseorang
(adiksi narkotika)
29.Rawat inap adalah pengaplikasian metode
pemulihan (rehabilitasi) secara intensif dimana
klien (pasien) dinilai patut untuk tinggal di
dalam tempat yang memberikan layanan dalam
kurun waktu tertentu.
30.Rawat jalan adalah pengaplikasian metode
pemulihan (rehabilitasi) secara intensif dimana
klien (pasien) tidak diharuskan menginap di
dalam tempat yang memberikan layanan.
31.Rehabilitasi adalah suatu proses pemulihan klien
gangguan penggunaan narkotika baik dalam
jangka waktu pendek maupun panjang yang
bertujuan
mengubah
perilaku
untuk
mengembalikan fungsi individu tersebut di
masyarakat.
32.Voluntary
sukarela
adalah
peneria
layanan
secara
karena
22
G. Sistematika
Bab I
Pendahuluan
Bab II
Pendoman Pelaksanaan Kampanye Media
Bab III Pendoman Pelaksanaan Penjangkauan
Bab IVII Pendoman Pelaksanaan PenjangkauanTest
Urine
Bab III Pendoman Pelaksanaan Razia
Bab IV Pendoman Pelaksanaan Assessment
Bab IV Pendoman Pelaksanaan Rehabilitasi
Bab VI Penutup
BAB II
PEDOMAN PELAKSANAAN KAMPANYE MEDIA
(BILLBOARD, SPANDUK DAN LEAFLET)
A. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pedoman pemberdayaan masyarakat
dalam P4GN melalui kampanye media ini terkait
dengan pelak-sana, tata laksana, sasaran, prosedur,
kriteria, pembiayaan dan tatalaksana pertanggungjawaban keuangan, indikator keluaran dan indikator
manfaatnya.
B. Alur Pelaksanaan Kampanye Media
Dalam upaya menyediakan layanan informasi
kepada masyarakat, kampanye media perlu
menggunakan alur kerja yang tahapannya dapat
diikuti sehingga dalam pelaksanaannya dapat
berjalan sesuai rencana.
ALUR KERJA PELAKSANAAN MEDIA KAMPANYE
23
Keterangan :
1. Penyediaan anggaran, target kampanye media
yang telah dihitung jumlah lokasi/titik, volume,
jenis media dan besaran anggaran yang
ditetapkan, disediakan anggaran untuk dapat
dicairkan di tiap-tiap BNNP;
2. Rakor Perencaan, adalah rapat koordinasi yang
dapat dilakukan oleh Ka BNNP secara mandiri
(non DIPA) kepada pejabat dan anggota satuan
kerja BNNP dan BNNK di daerah untuk
membicarakan rencana media kampanye yang
akan dilakukan. Hasil rakor ini adalah rencana
kerja pelaksanaan media kampanye.
3. Pengadaan media di daerah. Adalah kegiatan
yang diperlukan dalam pengadaan media
kampanye
baik
melalui
lelang
maupun
penunjukkan
langsung,
sesuai
ketentuan
pengadaan barang dan jasa.
4. Koordinasi di tingkat daerah, adalah kegiatan
yang dilakukan Ka BNNP guna membicarakan
rencana kampanye media dengan ketersediaan
anggaran yang telah ditetapkan BNN. Dengan
kondisi anggaran tersebut, tujuan koordinasi ini
untuk meminta duku-ngan dan pelaksanaan
kampanye media.
5. Pelaksanaan Pemasangan, adalah kegiatan
produksi, distribusi dan pemasangan media.
Media diproduksi dengan kearifan lokal baik isi
pesan, bahan dan harga yang berlaku. Distribusi
24
25
26
27
MEMANCANG
INFORMASI DI AREA
PUBLIC CORNER
TERTENTU
MEMASANG
MEMBAGI LEAFLET
AJAKAN &
INFORMASI DI
SASARAN
INFORMASI
PROSEDUR, LOKASI
RAWAT INAP
DIJANGKAU KE
IPWL / BNNP/K UTK
ASESMEN
PROSES SERAH
TERIMA PECANDU &
PELAPORAN
Keterangan :
Dalam melakukan mekanisme kampanye media
dalam gerakan nasional rehabilitasi 100.000
penyalah guna Narkoba ini diperlukan tiga kegiatan
yang diprioritaskan, yaitu : pemasangan billboard,
pemasangan spanduk dan pembagian leaflet.
Penjelasannya sebagai berikut:
1. Memasang Billboard
a. Penanggung jawab program kampanye media
adalah Kepala BNNP/BNNK dan penanggung
jawab kegiatannya adalah Kabid/Kasi Cemas
BNNP/BNNK melalui penunjukkan langsung
pihak ketiga.
28
29
pencegahan
penya-lahgunaan
narkotika,
sehingga dapat dibebaskan dari retribusi
daerah, pajak iklan dan dapat ditambah
jumlah billboardnya
b. Pendekatan dengan kalangan swasta. Melalui
peningka-tan jumlah billboard dengan bantuan
dana CSR dan kerjasama dalam penyampaian
iklan hidup sehat, kecuali perusahaan rokok
dan Miras.
c. Pendekatan dengan Komponen Masyarakat
(LSM). Melalui peran serta komponen
masyarakat,
LSM,
Orsosmas
dalam
penyampaian pesan lewat media sosial, media
radio, media ceramah agama dan bentukbentuk penyuluhan lainnya.
E. Prosedur dan Kriteria
Prosedur dan kriteria kampanye media merupakan
hal-hal yang dipersyaratkan bagi terpenuhinya
sasaran, pemasa-ngan dan pembagian media yang
ketentuannya, antara lain sebagai berikut :
1. Prosedur
Pembuatan,
pembuatan
media
kampanye (biilboard, spanduk dan leaflet) harus
mengacu pada spesifikasi dan harga yang
ditetapkan. Sementara mengenai isi materi
diserahkan sepenuhnya pada wilayah masingmasing namun tetap mencantumkan informasi
sebagaimana dijelaskan di atas.
2. Prosedur
Pemasangan,
pemasangan
dan
pembagian media kampanye harus dilakukan
secara selektif dan profesional sehingga pesan
dapat diakses oleh banyak orang dan leaflet
dapat dibaca dan memberikan kemudahan akses
informasi kepada sasaran yang tepat.
3. Prosedur Lokasi, lokasi pemasangan billboard
dan spanduk diserahkan sepenuhnya oleh
wilayah namun diharapkan dapat dipasang di
30
31
2. Sasaran :
Terlaksananya program
cepat & akuntabel
dgn
lebih
mudah,
:
:
:
:
Rp.....
Rp.....
Rp.....
.....
32
C.
KAMPANYE MEDIA
Ya
1.
Ya
Tida
k
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
2.
3.
4.
4.
5.
6.
7.
8.
33
ALASA
N TIDAK
9.
10.
11.
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
12.
Ya
Tidak
13.
Ya
Tidak
34
dari
program
A. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pedoman pelaksanaan penjangkauan
ini adalah jangkau damping penyalah guna dari
mulai menjemput di lokasi, mendampingi dalam
asesmen
dan
menyerahkan
kepada
panti
rehabilitasi.
B. Kategori Petugas Penjangkau atau Jangkau
Damping
1. Kriteria Penjangkau, antara lain :
a. Memiliki identitas Kartu Tanda Penduduk (KTP)
& memiliki domisili yang jelas;
b. Mempunyai
pengetahuan
dan
memiliki
pemahaman (skrining) tentang ciri penyalah
guna Narkoba;
35
36
37
TIM
ASESMEN
PELAKSANA
KEGIATAN
.
PENJANGKAU
&
PETUGAS
IPWL &
e. Bertanggung
jawab
atas
administrasi
menandatangani surat tugas dan surat perintah
bagi penjangkau (jika diperlukan).
f. Bertanggung jawab melaporkan secara berkala
jumlah penyalah guna yang diregistrasi dalam
rehabilitasi rawat jalan dan rawat inap.
38
g. Bertanggung
jawab
memeriksa,
menerima/menolak dan mengklarifikasi laporan
Pelaksana kegiatan
h. Bertanggung jawab memberikan jaminan
Penjangkau,
penjangkauan
dan
sasaran
jangkau berupa :
1) Mandat atau surat tugas (jika diperlukan)
2) Memberi
konsultasi
yang
diperlukan
penjangkau
3) Memberikan tempat yang memadai untuk
ketika sasaran jangkau mendapatkan
layanan asesmen
4) Kesiapan tim asesmen untuk menerima
penyalah guna narkoba yang dijangkau
5) Memberi informasi tempat rehabilitasi dan
IPWL yang akan menerima penyalah guna
yang dijangkau
6) Mendapatkan biaya penjangkauan per
orang Rp 200 ribu, sesuai prosedur yang
berlaku.
7) Memberikan penjelasan kepada keluarga
atau pendamping penyalahguna (jika
diperlukan)
E. Alur Pelaksanaan Penjangkauan
Alur pelaksanaan penjangkauan diawali dari proses
administrasi penerimaan dan penetapan penjangkau
oleh Kepala BNNP/BNNK dan diakhiri dengan
penetapan rawat (Rajal atau Ranap) penyalah guna
Narkoba dengan bukti lembar serah terima, dengan
bagan alur sebagai berikut :
PENUNJUKKAN
PENJANGKAU
PEMBERIAN ANGGARANP
PENDAMPINGAN KE PANTI
REHAB
PROSES
ASESMEN DI KANTOR BN
39
PENERIMAAN SASARAN
SERAH TERIMA TERJANGKA
Keterangan :
1. Penunjukkan penjangkau, dilakukan penerbitan
surat tugas dari Ka BNNP/BNNK kepada
penjangkau yang telah diseleksi dan terpilih (jika
diperlukan);
2. Pemberian anggaran diserahkan dengan besaran
jumlah yang telah ditetapkan, dengan dasar
informasi dan pemetaan oleh penjangkau,
dengan bukti kwitansi yang bermaterai dan
diserahterimakan oleh Kabid Cemas kepada
penjangkau dengan rinciannya.
3. Pelaksanaan Penjangkauan dimulai dengan
permintaan penjangkau untuk menjangkau
target
sasarannya,
pemberian
anggaran
penjangkauan (jika diperlukan), pelaksanaan
penjangkauan (melalui skrining, wawan-cara dan
ajakan), pendampingan ke tim asesmen,
penghantaram ke panti rehabilitasi, penyerahan
penyalah guna dengan bukti form serah terima
dan penukaran form serah terima dengan
anggaran penjangkauan dan pencatatan dan
pelaporan ke pusat.
4. Pemilihan Sasaran, dilakukan melalui seleksi
kondisi adiksi yang diperoleh melalui wawancara,
40
41
Terlaksananya program
cepat & akuntabel
dgn
lebih
mudah,
42
Bahan Supervisi
Jml Penjangkau
Laki-laki
Perempuan
terdata akhir
...............oran
g
...............oran
g
...............oran
g
......-........201
5
Asal Penjangkau
1. pemerintah
2. swasta
3. masyarakat
..........oran
g
..........oran
g
..........oran
g
NO
IDENTIFIKASI MASALAH
A.
1.
PENJANGKAUAN
Apakah anggaran
penjangkauan dibayarkan
sesuai jumlah, tanpa
potongan, tepat waktu &
disertai bukti
Apakah pembayaran bagi
penjangkau diawal,
dirembers atau terhutang?
Apakah dana
penjangkauan dibagikan
kepada BNNK atau
terpusat di BNNP?
Apakah bukti pembayaran
sesuai dengan jumlah hasil
jangkau yang dilaporkan?
Apakah panti rehab &
IPWL yang tersedia cukup
& terinformasikan
lokasinya (mudah dikenali
masyarakat)
2.
3.
4.
5.
43
YA
TIDAK
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
ALASAN,
TIDAK
6.
7.
Apakah pelayanannya
rehab sesuai jam kerja
(08.00-16.00) saja, apakah
alur pelayanannya jelas &
pelayannya ramah?
Hingga hari ini, berapa
hasil jangkau yang telah
direhab rawat jalan & rawat
inap & dimana saja mereka
direhab?
Ya
Tidak
Ya
Tidak
BAB I
PEDOMAN PELAKSANAAN KAMPANYE MEDIA
(BILLBOARD, SPANDUK DAN LEAFLET)
Pendahuluan
Gerakan Nasional Rehabilitasi 100.000 Penyalah Guna
Narkoba merupakan salah satu upaya pemerintah
merespon tanggap darurat narkoba secara nasional.
Sebagai gerakan nasional, diperlukan sosialisasi melalui
berbagai saluran komukasi dan media kampanye untuk
mengedukasi masyarakat tentang pentingnya
merehabi-litasi penyalah guna dan mening-katkan
kepedulian masyarakat terhadap bahaya narkoba.
Salah salah satu media kampanye yang umum
dilakukan kepada masyarakat adalah iklan layanan
masyarakat dapat berbentuk dan dikemas dalam
berbagai ragam media, seperti : corner public,
spanduk, leaflet, stiker, visual tayangan media
elektronik dan media sosial (website, facebook, twitter,
dll).
Dalam konteks gerakan nasional ini, iklan layanan
masyarakat sebagai media kampanye dapat
mendorong, membangkitkan kepedulian dalam
menggerakkan parti-sipasi masyarakat untuk membagi
44
45
MEMASANG
MEMASANG
MEMBAGI LEAFLET
AJAKAN &
INFORMASI DI
SASARAN
INFORMASI
PROSEDUR, LOKASI
RAWAT BAGI
DIJANGKAU KE
IPWL / BNNP/K UTK
ASESMEN
PROSES SERAH
TERIMA PECANDU &
PELAPORAN
Keterangan :
46
47
48
49
50
51
52
A. Pendahuluan
Penjangkauan penyalah guna narkoba merupakan salah
satu bentuk layanan rehabilitasi yang perlu dilakukan
guna memudahkan akses dan meningkatkan partisipasi
dan kemauan penyalah guna dan keluarganya untuk
bersedia direhabilitasi secara suakrela (Voluntary).
Upaya menjangkau dilakukan setelah upaya Komunikasi
Informasi dan Edukasi (KIE) tentang pentingnya
penyalah guna narkoba untuk lapor diri kurang
memberikan hasil yang maksimal dalam upaya
pemerintah meningkatkan m menambah partisipasi
jumlah penyalah guna untuk direhabilitasi.
Oleh
karenannya
dalam
menjangkau
sasaran,
diperlukan motivasi, insentif dan metoda yang tepat
sasaran oleh petugas penjangkau yang memiliki kriteria
dan pengalaman dalam menjangkau penyalah guna
narkoba serta mematuhi Standar Prosedur Operasi
(SPO) yang telah disusun sebagai panduan kegiatan.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup pedoman pelaksanaanpedoman
pelaksanaan
penjangkauantest urine ini
ini
mencakup pelaksanaan pengadaan test urine,
pelaksana test urine, permintaan test urine,
penyiapan administrasi test urine dan pembinaan
pasca test urinejuga termasuk pendampingan
53
54
55
56
57
58
peserta
dan
Tahap Pelaksanaan
Setelah melalui tahap persiapan, test urine
dilanjutkan pada tahap pelaksanaan, yang diawali
dengan koordinasi ketua tim dengan pemohon
untuk menentukan waktu dan tempat pelaksanaan
test urine.
Koordinasi Ketua Tim kepada pemohon
Dalam acara koordinasi, ketua Tim menyampaikan
maksud dan tujuan pelaksanaan test urine kepada
peserta dan pemohon bahwa test urine hanya
bersifat pembinaan untuk deteksi dini adanya
penyalahgunaan narkoba di lingkungan pemohon.
59
60
61
test
alat
dan
dan
62
63
64
65
Terlaksananya program
cepat & akuntabel
dgn
lebih
mudah,
66
Bahan Supervisi
Jumlah Rapid
Test
1. Jmlh diterima
...............buah
1. Hasil (+)
2. jml yg tersisa
2. Hasil (-)
Terdata tanggal
..................bua
h
..................bua
h
......-........2015
3. Hasil rusak
.............oran
g
.............oran
g
.............oran
g
B.
Ya
Tidak
1.
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
2.
3.
4.
5.
67
ALASAN
TIDAK
6.
7.
8.
diawasi petugas?
Apakah penyimpanan
rapid test urine tercatat
jumlah & peruntukkannya?
Apakah pemanfaatan rapid
test urine dirapatkan
pemanfaatannya?
Apakah test urine
dibagikan kpd BNNK?
68
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
pelaksanaan
penjangkauan
disusun
untuk
mengetahui tugas dan fungsi masing-masing
pelaksana berikut peran dan tanggung jawabnya,
seperti ditunjukan dalam gambar berikut ini :
STRUKTUR ORGANISASI
PELAKSANAAN PENJANGKAUAN PENYALAH GUNA
PENANGGUNG
JAWAB
PELAKSANA
KEGIATAN
.
TIM
ASESMEN
PENJANGKAU
&
PENYALAH
GUNA
PETUGAS
IPWL &
KELUARGA /
PENDAMPIN
Keterangan :
Penanggung Jawab
Penanggung jawab program dan kegiatan adalah Kepala BNN
Provinsi/kab/kota
Penanggung jawab memerintahkan pelaksana kegia-tan,
penjangkau, penyalah guna dan keluarga;
Bertanggung jawab atas pelaksanaan penjangkauan penyalah
guna dari dijangkau hingga ditetapkan kriteria rawat jalan atau
rawat inap;
Bertanggung jawab atas perencaan, pengelolaan, pengolahan dan
laporan anggaran kegiatan;
69
2. Pelaksana Kegiatan
a. Penanggung jawab pelaksanaan kegiatan
adalah Kabid Cemas (Cegah dan Dayamas)
BNNP dan Kasi Cemas BNNK
b. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas
penjang-kau dari awal hingga akhir;
c. Bertanggung jawab dalam koordinasi dengan
Tim Asesmen, penyalah guna, keluarga
pendamping dan petugas IPWL dan panti
rehabilitasi
d. Bertanggung jawab menyediakan tempat,
kelayakan tempat dan sarana prasarana
pendukung
bagi
penyalah
guna
dan
pendampingnya selama proses menunggu
antrian asesmen Tim Asesmen;
e. Bertanggung jawab menyediakan kendaraan
untuk mengantar penyalah guna ke panti
rehabilitasi dan menjemput penyalah guna yang
selesai menjalani rehabilitasi untuk proses
pasca rehabilitasi;
f. Bertanggung jawab adminitrasi memberi dan
meminta pemanfaatan anggaran penjangkauan
kepada penjang-kau; menandatangani berita
acara penyerahan dan penerimaan penyalah
guna ke dan dari panti rehabilitasi.
70
71
h. Bertanggung
jawab
membuat
pelaporan
penggunaan anggaran dan pengembalian sisa
anggaran yang tidak dimanfaatkan maupun sisa
anggaran yang menjadi hak penyalah guna.
i.
72
4. Tim Asesmen
a. Penanggung jawab atas proses asesmen,
metode asesmen, hasil asesmen dan pelaporan
hasil asesmen;
b. Bertanggung jawab kepada Koordinator Tim
Asesmen yaitu Kepala BNNP/BNNKab/Kota;
c. Bertanggung jawab memberikan layanan
informasi yang diperlukan oleh penyalah guna;
d. Bertanggung jawab atas alasan kesediaan atau
penolakan penyalah guna untuk dilakukan
asesmen;
e. Bertanggung jawab untuk hadir dan melakukan
asesmen sesuai instruksi atau perintah
koordinator Tim Asesmen, terutama penyalah
guna yang terjangkau dari tempat yang jauh
(antar pulau).
5. Petugas IPWL dan panti rehabilitasi
a. Penanggung jawab atas penerimaan hasil
asesmen Tim Asesmen, pemeriksaan ulang
hasil asesmen dan reko-mendasi rawat jalan
atau rawat inap;
b. Bertanggung jawab melakukan perawatan
penyalah guna selama maksimal 3 bulan dan
melaporkan capaian kerjanya apabila diminta
pelaksana kegiatan;
c. Bertanggung jawab atas layanan informasi, hakhak perawatan penyalah guna dan rekomendasi
yang diberikan;
6. Keluarga atau Pendamping Penyalah guna
a. Penanggung
jawab
atas
pendampingan
penyalah guna dari mulai dibawa (tempat asal),
selama menunggu proses asesmen hingga
direhabilitasi;
73
PEMBERIAN ANGGARANP
PENJANGKAU
PENDAMPINGAN KE PANTI
REHAB
PROSES
ASESMEN DI KANTOR BN
74
PENERIMAAN SASARAN
Keterangan :
10.Penunjukkanetapan
penjangkau,
dilakukan
penerbitan surat tugas dari Ka BNNP/BNNK
kepada penjangkau yang telah diseleksi dan
terpilih;
11.Pemberian anggaran diserahkan dengan besaran
jumlah yang telah ditetapkan, dengan dasar
proposal dan pemetaan oleh penjangkauan,
dengan bukti kwitansi yang bermaterai dan
diserahterimakan oleh Kabid Cemas kepada
penjangkau dengan rinciannya.
12.Pelaksanaan Penjangkauan dimulai dengan
penyerahan dokumen proposal, Standar Prosedur
Operasi (SPO), anggaran, kemudian menyasar
penyalah guna (sasaran) dan dilakukan skrining,
pendekatan dengan keluarga dan mendapat
persetujuan untuk direhab.
13.Pemilihan Sasaran, dilakukan melalui seleksi
kondisi adiksi yang diperoleh melalui wawancara,
penyakit ikutan melalui dokumen rekam medis
dan informasi kondisi sasaran dari keluarga.
14.Proses Asesmen, sasaran terpilih yang dibawa
dengan didampingin keluarga atau surat kuasa
bagi yang tidak terdampingi, dibawa ke lokasi
dimana Tim Asesmen melakukan asesmen secara
detail dengan instrumen.
15.Pendampingan ke Panti Rehabilitasi, hasil
asesmen menjadi rujukan dasar sasaran untuk
dibawa penjang-kau ke panti rehabilitasi yang
75
layanan
rawat
MEKANISME KAMPANYE
MEMBUAT
BALIHO, SPANDUK
MELAKUKAN
JANGKAU
MELAKUKAN
OPERASI RAZIA T.
PECANDU
DATANG SENDIRI
PECANDU
DIJANGKAU OLEH
PECANDU DIRAZIA
UTK
PROSES ASESMEN
DI BNNP/K DI
PROSES SERAH
TERIMA PECANDU &
PELAPORAN
REHABILITASI
RAWAT JALAN /
RAWAT INAP
PASCA
REHABILITASIPR
76
PECANDU TERAZIA
DGN BB DI TAT,
LIDIK & SIDIK
Keterangan :
1. Memancang Billboard
MEKANISME JANGKAU
MEMBUAT
BALIHO, SPANDUK
MELAKUKAN
JANGKAU
MELAKUKAN
OPERASI RAZIA T.
PECANDU
DATANG SENDIRI
PECANDU
DIJANGKAU OLEH
PECANDU DIRAZIA
UTK
PROSES ASESMEN
DI BNNP/K & DIDI
PROSES SERAH
TERIMA PECANDU &
PELAPORAN
REHABILITASI
RAWAT JALAN /
RAWAT INAP
PASCA
REHABILITASI
PECANDU TERAZIA
DGN BB DI TAT,
LIDIK & SIDIK
I. Prosedur
Prosedur penjangkauan merupakan hal-hal yang
dipersyaratkan
bagi
terpenuhinya
sasaran,
penjangkau, keluarga pendamping dan proses
penjangkauan, sebegai berikut :
77
78
79
disediakan
dalam
dari
kegiatan
dari
program
80
ASSESMENT MEDIS
IPWL
POSITIF
BAB II
HUKUM
PENYIDIK
G
BNNP
IA BENTUK
TIM OPS
T BERANTAS
(DAYAMAS
O + BERANTAS)
ADA BB
P
S
TEST URINE
HASIL OPS - BNNP
PEDOMAN PELAKSANAAN PENJANGKAUAN
Pendahuluan
Penjangkauan penyalah guna narkoba merupakan salah
satu bentuk layanan rehabilitasi yang perlu dilakukan
guna memudahkan akses dan meningkatkan partisipasi
dan kemauan penyalah guna dan keluarganya untuk
bersedia direhabilitasi secara suakrela (Voluntary).
Upaya menjangkau dilakukan setelah upaya Komunikasi
Informasi dan Edukasi (KIE) tentang pentingnya
penyalah guna narkoba untuk lapor diri kurang
memberikan hasil yang maksimal dalam menambah
jumlah penyalah guna untuk direhabilitasi.
81
82
83
84
85
lingkup
pedoman
86
pelaksanaan
razia
ini
dibatasi
pada
proses
perencanaan
operasi,
pelaksanaan di lapangan, pengangkutan ke kantor
BNNP/Kab/Kota hingga membawa penerima program
ke IPWL atau panti rehabilitasi yang telah ditunjuk.
C. PelaksanaOrganisasi dan Tanggung Jawab
Struktur organisasi pelaksanaan operasi razia
disusun untuk mengetahui tugas dan fungsi
masing-masing pelaksana berikut peran dan
tanggung jawabnya, seperti ditunjukan dalam
gambar berikut ini :
STRUKTUR ORGANISASI
PELAKSANAAN OEPRASI RAZIA
PENANGGUNG
JAWAB
PELAKSANA
KEGIATANTEST
PELAKSANA
KEGIATANRAZIA
TIM
ASESMEN
OPERASI
PENJANGKAU
PETUGAS
IPWL &
KELUARGA /
PENDAMPIN
PENYALAH
GUNA
KELUARGA /
PENDAMPIN
Keterangan :
1. Penanggung Jawab
a. Penanggung jawab kegiatan/operasi razia
adalah Kepala BNN Provinsi/kab/kota
b. Bertanggungjawab dalam inisiatif waktu dan
sasaran (lokasi razia)
87
c. Bertangggung
jawab
mengkoordinasi
pelaksanaan razia gabungan (jika diperlukan)
d. Bertanggung jawab memerintahkan Kabid
Brantas untuk memimpin operasi dan Kabid
Cemas untuk melakukan test urine & keduanya
untuk mobilisasi terjaring positif ke kantor
BNNP;
e. Bertanggung
jawab
atas
perencaan,
pengelolaan, pengolahan dan laporan anggaran
kegiatan;
f. Bertanggung jawab atas administrasi menandatangani surat tugas, surat perintah dan
adminitrasi lain yang diperlukan;
2. Pelaksana Operasi Razia
a. Penanggung jawab pelaksanaan operasi razia
adalah Kabid Brantas BNNP dan Kasi Brantas
BNNK
b. Bertanggung jawab memimpin pelaksanaan
operasi razia dari awal perencanaan hingga
akhir;
c. Bertanggung jawab dalam koordinasi dengan
Tim gabungan (TNI/Polri) jika diperlukan;
d. Bertanggung jawab menyita barang bukti (BB)
dan tersangka serta membawa ke Polres/Polsek;
e. Bertanggung jawab mengawal terjaring razia
yang teridentifikasi positif pada test urine ke
kantor BNNP/K;
f. Bertanggung jawab dalam pengkondisian
penyalah guna yang terjaring dan hasil test
urine positif untuk dapat
menghubungi
keluarga terdekatnya;
g. Bertanggung jawab menyediakan kendaraan
untuk mengantar penyalah guna ke panti
rehabilitasi dan menjemput penyalah guna yang
selesai menjalani rehabilitasi untuk proses
pasca rehabilitasi;
88
89
90
91
E. Sasaran
Sasaran operasi razia adalah pengunjung tempattempat hiburan yang lokasi tersebut telah
teridentifikasi terjadi penyalahgunaan dan peredaran
gelap narkoba yang terinformasi dan hasil
penyelidikan. Untuk mengetahui penyalah guna dan
jenis narkoba yang disalah gunakan, dilakukan
dengan test urine bagi setiap terazia.
Pengunjung yang teridentifikasi positif, digiring untuk
dilakukan assessmentasesmen oleh TAT sedang
pengunjung yang negatif dalam hasil test urine
dilepaskan.
Guna
kemudahan
mobilisasi
pengunnjung yang teridentifikasi positif, disediakan
kendaraan angkut untuk dibawa ke kantor BNNP
dimana TAT melakukan tugasya.
F. Tata LaksanaTahapan Pelaksanaan
Operasi razia dilaksanakan sesuai SPO yang disusun
BNNP dan ditandatangani Kepala BNNP. Penatalaksanaan operasi razia terdiri dari 3 tahapan:
1. Tahap persiapan
Operasi razia dipersiapkan secara matang dan
terkoordinasi namun waktu pelaksanaan, lokasi
sasaran tetap menjadi informasi yang hanya
dimiliki Kepala BNNP dan Kabid Berantas.
92
2. Tahap operasi
Operasi menyasar lokasi dengan melibatkan
semua unsur dan personil razia, aparat kepolisian
dan satgas TNI jika diperlukan. Operasi menyasar
pengunjung
dan
barang
bukti
narkoba.
Pengunjung yang terazia dengan barang bukti
diamankan kepolisian, sedang pengunjung yang
terazia dengan tidak terdapat barang bukti
dilakukan test urine.
3. Tahap test urine
Test urine diberlakukan bagi semua pengunjung
dan pegawai tempat hiburan. Dalam mengambil
sampel urine, setiap pengunjung dikawal oleh
seorang petugas guna memastikan sampel urinenya. Urine-urine tersebut kemudian dilakukan test
untuk mengidentifkasi positif dan negatifnya.
Pengunjung yang hasil test urine-nya positif
dibawa ke kantor BNNP dengan kendaraan yang
telah disediakan.
Sementara pengunjung yang negatif dilepaskan.
Pengunjung yang teridentifikasi dengan barang
bukti dibawa ke kantor polisi. Sepanjang
menunggu hasil test urine dan menunggu TAT di
BNNP pengunjung dihubungkan dengan pihak
keluarga untuk mendampingi dan melengkapi
informasi TAT.
4. Tahap AssessmentAsesmen
Sasaran yang terjaring positif hasil test urine-nya
dihadapkan satu per satu dengan TAT untuk
diwawancara
dengan
instrument
AssessmentAsesmen dan hasilnya ditunggu saat
itu juga. Sepanjang menunggu giliran wawancara
maupun hasil wawancara sasaran menempati
ruang yang dipersiapkan di BNNP.
93
94
Keterangan :
1. Rakor Tim Operasi, dilakukan Ka BNNP/K,
Kabid/Kasi Berantas, Kabid/Kasi Cemas dan Tim
95
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
96
adalah
Deputi
2. Pengelola Keuangan
Pengelola keuangan adalah Kepala Badan
Narkotika Nasional Provinsi/Kota/Kabupaten
3. Pelaksana Keuangan
Pelaksana Keuangan adalah Kepala Bidang
Pemberantasan (Kabid brantas) BNNP dan Kepala
Seksi Pemberantasan (Kasi Brantas) BNNKab/Kota.
97
4. Pelaporan Keuangan
Laporan
pertanggung
jawaban
keuangan
dilakukan dari mulai pelaksana keuangan,
pengelola keuangan dan penanggung jawab.
Laporan dipertanggung-jawabkan kepada Kepala
BNN.
Adapun bentuk dukungan pembiayaan dalam operasi
berantas (operasi razia) meliputi : operasional di
tempat hiburan, publikasi media, membawa hasil
operasi BNNP, membawa hasil operasi ke IPWL,
membawa
ke
panti
reha-bilitasi,
melakukan
penyidikan dan monitoring evaluasi.
Besaran
Anggaran
diperuntukkan
dalam
operasi
Razia,
1. Uang harian maks 25 orang @ Rp 140.000,2. Sewa Kendaraan untuk operasi 3 @ Rp 766.000,3. Sewa Kendaraan untuk angkut 2 @ Rp 766.000,4. Uang makan untuk hasil operasi 20 x 3 @ Rp
45.000,5. Dukungan penyidikan per berkas @ 19.440.000,6. Dukungan untuk Monev 1 PKT @ 19.451.384,K. Keluaran dan Manfaat
Adapun keluaran (output) dari kegiatan operasi razia
ini antara lain :
Jumlah pengunjung yang mengkuti test urine
Jumlah pengunjung yang hasil test urine-nya positif
Jumlah pengunjung yang memiliki barang bukti
Jumlah pengunjung yang dilidik dan disidik
Jumlah petugas Razia
1. Jumlah instansi pemerintah dan
masyarakat yang mendukung razia
98
komponen
dari
program
A. Pendahuluan
Peran penting Rehabilitasi penyalah guna narkoba,
dalam Gerakan Nasional rehabilitasi 100.000
penyalah guna Tahun 2015 merupakan kunci
keberhasilan dari gerakan ini. Setiap penyalah guna
yang direhabilitasi berarti mengurangi permintaan
(demand reduction).
Mengingat pentingnya peran bidang rehabilitasi
maka diupayakan peningkatan pelayanan prima
bagi penyalah guna (peserta program). Pelayanan
prima yang akan dilakukan harus terukur secara
input (terutama angga-ran), keluaran (output) dan
manfaat (outcome).
Di samping itu, pelaksanaan layanan rehabilitasi
harus
terdokumentasikan
secara
jelas,
pengorganisasian dan tatalaksananya, petugas yang
terlibat, alur bagan pelaya-nan, pembiyaan,
keluaran
dan
manfaatnya.
Oleh
karenanya
diperlukan pedoman pelaksanaan rehabilitasi.
B. Ruang Lingkup
Pedoman pelaksanaan rehabilitasi ini terkait dengan
mekanisme penerimaan penyalah guna dari yang
99
PELAKSA
NA
TIM
ASESMEN
PENJANGKAU
&
KEPALA
BAGIAN
TIM
ASESMEN
PENJANGKAU
&
PETUGAS
PASCA
PENJANGKAU
&
Keterangan :
1. Penanggung Jawab
a. Penanggung jawab program dan
adalah Kepala IPWL atau Rehabilitasi
100
kegiatan
101
102
d. Bertanggung
jawab
mengikuti
ketentuan, prosedur dan norma yang
sepanjang proses pasca rehabilitasi;
e. Bertanggung jawab dalam koordinasi
Kabid/Kasi Cemas BNNP/K terkait
program
yang
telah
menjalani
rehabilitasi.
semua
berlaku
dengan
peserta
pasca
103
Keterangan :
1. Penerimaan/Registrasi,
petugas
menerima
semua prosedur dan persyaratan dalam layanan
rehabilitasi, seperti : KTP, Rekomendasi TAT dan
keluarga pendamping dan pengisian registrasi;
2. Pemeriksaan Dokumen, petugas memeriksa
dokumen yang menyertai registrasi peserta
program (penyalah guna yang akan menjalani
rehabilitasi), baik dari TAT maupun rekam medis
dan riwayat pengobatan peserta program;
3. Pengisian Data Kesediaan, data diisi oleh peserta
program dengan menyertakan jadi diri keluarga
pendamping;
4. Pemeriksaan
Medis,
pemeriksaan
medis
dilakukan dari awal hingga akhir untuk
menentukan jenis rawat jalan atau rawat jalan
yang akan dijalani peserta program.
5. Pelaksanaan Kegiatan, peserta program yang
menjalani rawat jalan dikonseling oleh petugas
dan mengikuti proses rawat jalan maksimal 8 kali
pertemuan. Peserta program yang menjalani
rawat inap, menja-lani rehabilitasi di panti
rehabilitasi maksimal selama 3 bulan.
6. Laporan Kemajuan Program, selama menjalani
program dan kegiatan, dilakukan pelaporan
104
105
E. Kriteria
Berdasarkan
kriteria
dalam
pelaksanaan
rehabilitasi,
diperlukan
persyaratan
pada
pelaksana, sasaran dan lokasi, antara lain :
1. Kriteria Pelaksana Rehabilitasi, antara lain :
a. tenaga medis, seperti : dokter dan perawat;
b. tenaga psikologis, seperti : konseling, dll; dan
c. petugas lapangan dalam rehabilitasi.
2. Kriteria sasaran (penyalah guna), antara lain :
a. Penyalah guna yang lapor diri tanpa
dijangkau. adalah penyalah guna yang
langsung datang sendiri dan keluarganya
tanpa dijangkau;
b. Penyalah guna yang dijangkau; Adalah
Penyalah guna yang dihantarkan Tim
Dayamas BNNP/K yang dijangkau dari
berbagai tempat dan telah dilakukan skrining
petugas jangkau dan telah menjalani
asesmen TAT.
c. Penyalah guna yang dijaring dalam operasi
Razia;
Adalah
Penyalah
guna
yang
dihantarkan Tim Berantas BNNP/K yang
dijaring dari operasi razia dan telah
menjalani asesmen TAT.
3. Kriteria tempat rehabilitasi, antara lain :
a. IPWL dan panti rehabilitasi yang ditunjuk dan
ditetapkan BNN;
b. IPWL dan panti rehabilitasi dimiliki dan
ditunjuk oleh Kemenkes;
c. IPWL dan panti rehabilitasi pemerintah yang
berizin dan ditunjuk oleh Kemenkes;
d. IPWL dan panti rehabilitasi pemerintah yang
berizin dan ditunjuk oleh Kemen-sos;
106
dari
kegiatan
dari
program
107
guna
yang
tidak
Kampanye
Rawat
IPWL asesmen
Jangkau-Damping
RSD/
Rawat
Operasi BNNP/KPenyalah
Masyarakat
RSKD/PKM
Non
IPWL
guna
Rawat
Kerjasama
Orang TuaRindam SPNasesmen
Rawat
RT/RW Camat
Komponen
Masyarakat
Bupati
Inap
Referal
jalan
Inap
Referal
jalan
BNNP/ BNNK
/Walikota
BAB IV
PEDOMAN PELAKSANAAN ASSESSMENT
Pendahuluan
Sesuai dengan tujuan humanis UU nomor 35 tahun 2009
tentang Narkotika, setiap penyalah guna narkoba
diarahkan untuk mendapatkan pelayanan rehabilitasi
dan tidak dituntut pidana penjara. Oleh karenanya, perlu
dilakukan penggalian informasi bagi setiap penyalah
guna melalui assessment tentang perkembangan terkini
penyalahgunaan narkoba.
Assessmen adalah hak setiap penyalah guna untuk
mendapatkan perlindungan dan pelayanan hukum dan
kesehatannya sehingga diketahui jenis layanan
rehabilitasi yang sesuai dengan kondisi adiksinya.
Assessmen juga kewajiban pemerintah dalam memilah
dan memilihkan jenis layanan kesehatan yang sesuai
sebelum diterima oleh IPWL dan Panti rehabilitasi.
Oleh karena begitu pentingnya pelaksanaan assessment
ini, maka diperlukan pedoman pelaksanaan yang
mengatur detail tahapan, langah, prosedur dan kriteria
dari awal diterima melalui voluntary (sukarela) maupun
compulsary (paksaan).
Ruang lingkup
Ruang lingkup pedoman pelaksanaan assessment ini
dibatasi pada proses pendaftaran, wawancara, pengisian
form assessmen, pendampingan, pemberian
108
109
110
Penyusunan
pedoman
pelaksanaanpedoman
pemberdayaan masyarakat dalam P4GN kahusunya
penjangkauan dan test urine bagi penyalah guna
narkobaNarkoba dalam rangka rehabilitasi 100.000
penyalah guna narkobaNarkoba ini merupakan suatu
upaya dalam menyedia-kan acuan yang dapat
digunakan oleh petugas yang melaksanakan tugas dan
fungsi penjangkauan, operasi razia, assessmen.
Dengan
adanya
pedoman
pelaksanaanpedoman
pemberdayaan masyarakat dalam P4GN ini diharapkan
setiap petugas dapat mendampingi klien dalam proses
penjangkauan dan pendampinganpenjangkauan dan
test urine selama sampai mendapat-kan keputusan
akhir apakah rawat atau rawat jalan.
Penyusunan pedoman pelaksanaan ini didukung oleh
tim yang merupakan praktisi di bidangnya serta di
dukung pula oleh pengambil kebijakan di bidang
rehabilitasi. Namun demikain kami sadari bahwa
penyusunan pedoman ini masih terdapat kekurangan.
Oleh karena itu saran dan kritik dari semua pihak yang
terkait dengan pemanfaatan pedoman pelaksanaan ini
akan menjadi masukan yang berguna untuk perbaikan
di waktu yang akan datang
Diharapkan buku pedoman pelaksanaanpedoman
pemberdayaan masyarakat dalam P4GN ini dapat
memberi-kan manfaat memandu pelaksanaan kegiatan,
meningkatkan kepedulian dalam pelayanan dan
menyumbang
keberhasilan
program
nasional
merehabilitasi 100.000 penyalah guna narkobaNarkoba
tahun 2015.
Daftar Pustaka
111
112
113
LAMPIRAN I
Daftar Lembaga Rehabilitasi Out Reach Center (ORC) Non Terapeutic
Community (TC) Komponen Masyarakat yang Mendapatkan Dukungan
Penguatan Pelayanan Tahun 2013.
Daftar lembaga rehabilitasi ORC non TC komponen masyarakat yang
mendapatkan dukungan penguatan pelayanan tahun 2013 adalah sebagai
berikut :
NO
PROVINSI
1
1.
2
Sumatera
Utara
LEMBAGA
ALAMAT
3
Yayasan
Galatea Medan
4
JL. DANAU
MARSABUT NO.79
A MEDAN 20117
Jln. Sei Asahan No.
42, Medan 20131
Yayasan
Caritas PSE
Medan
(Cordia)
Yayasan
Medan Plus
2.
Riau
Yayasan Siklus
3.
Jambi
Yayasan Sikok
4.
Kepulauan
Riau
Yayasan
Embun Pelangi
Yayasan Lintas
Nusa
5.
Sumatera
Selatan
Yayasan Intan
Maharani
114
GP
BENT
UK
Amri Yahya /
0813.6146.0267
ORC
Eka / 0815.7307.3445
ORC
Eban /
0878.6772.0288
ORC
Bobby /
0838.9003.7690
ORC
Suminah /
0812.7430.0312
Sudarwanto /
0852.7200.1222
ORC
Pieter /
0813.6466.5463
ORC
Syahri /
0815.3274.7855
ORC
ORC
6.
Bengkulu
Yayasan Kipas
7.
Sumatera
Barat
Yayasan New
Padu Jiwa
8.
Banten
Yayasan Bina
Muda
Gemilang
9.
DKI Jakarta
Yayasan
Kambal Care
(YPI Jakarta)
Yayasan
Karisma
10.
Jawa Barat
PEKA
Yayasan Kasih
Indonesia
11.
Jawa
Tengah
Mitra Alam
Sumatera Selatan
30137
Sekr: Jln Sukarno
Hatta 5, No. 3
Anggut Atas,
Bengkulu 38222
Rehab: Jln. Hibrida
VII No. 54 Kel
Sidomulyo Kec.
Gading Cempaka,
Kota Bengkulu
38229
Jln. H. Abdul Manan
No. 1, RT. 01/01,
Kel. Campago
Guguk Bulek Kec.
MKS, Kota Bukit
Tinggi, Sumatera
Barat
Jl. Raya Kresek KM
01 Kp. Pakuhaji RT
03/06 Desa Tobat
Kecamatan
Balaraja, Kab.
Tangerang, Banten
Jln. Kampung Bali
28 No. 5A Tanah
Abang, Jakarta
Pusat
Jl. Kikir No.72 Rt
07/04 Kampung
ambon Kec.
Pulogadung 13210
Jl. Cifor No.50
Sindang Barang
Jero, Bogor 16117
Jln. Patuha Raya
Blok 21 No. 7 RT.
15 RW. 05 Kel.
Kayuringin Jaya
Kec. Bekasi
Selatan, Kota
Bekasi 17144
Jl. Arif Rahman
Hakim No.66
Kepunton Tegal
Harjo Jebres
Surakarta 57128/ Jl.
Batara Bromo E-3
Perum. Gentan
Wyakta Gentan
115
Merly /
0852.6763.6005
ORC
Herman Rasyid /
0813.6429.5764
ORC
Bambang / 99033807
ORC
Pungky /
0812.8204.728
ORC
Ahmad /
0815.800.7047
ORC
Ucok /
0821.1211.8030
ORC
Basuki /
0813.9965.1006
ORC
Walidi /
0857.4291.7839
ORC
12.
Jawa Timur
Bina Hati
Bambu
Nusantara
13.
Kalimantan
Timur
Yayasan Laras
14.
Kalimantan
Barat
15.
Sulawesi
Barat
Yayasan
Merah Putih
Singkawang
Amanat Muda
16.
Sulawesi
NOID Kendari
Tenggara
Baki Sukoharjo
57194
Jl. Barata Jaya
XVIII No.50 Sby
60284
Jl. Salak Tengah II
No.1 Madiun, Jawa
Timur
Jl. Swandi No. 46
Samarinda,
Kalimantan Timur
75123
Jln. Gunung Merapi
No. 89 Singkawang
Temma /
0812.3183.0011
ORC
Andrianus /
0817.375.073
ORC
Andi M / 0811.553.667
ORC
Erki / 0852.5225.5229
ORC
Jl. Letjend.
Hertasning No.141
Kasiwa Mamuju,
Sulawesi Barat
91511
Darmawi /
0821.9060.0105
ORC
Puskesmas Jatiraya
Nirmawati /
ORC
0852.4193.8584
Wowawanggu Kec.
Kadia Sulawesi
Tenggara 93117
Family Rekan
Syamsul Bachri /
Sebaya
0813.3474.4468
ORC
Sultra
17.
Sulawesi
Selatan
YKP2N
Andi S /
0812.426.3585
ORC
18.
Bali
Yayasan Dua
Hati Bali
Yusuf / 0856.6633.007
ORC
19.
Maluku
Madina /
0813.1701.2797
ORC
20.
Nusa
Tenggara
Barat
LPPB
(Lembaga
Pengabdian
Pemuda
Bangsa)
Aksi NTB
Frederik /
0818.0370.0511
ORC
116
Rumah
Dampingan
Lentera
Nusa Tenggara
Barat
JL. Jendral
Sudirman Gg.Solor,
Gegutu Barat,
Rembiga Mataram
Wirawan /
0817.5745.671
ORC
: .....................................................................( L / P)
: Kepala BNNP / BNNK ....(4)....
: .....................................................................
: .....................................................................
: .....................................................................( L / P)
: .....................................................................
: .....................................................................
: .....................................................................
.............................alamat....................................................No HP...................
.............................alamat....................................................No HP...................
.............................alamat....................................................No HP...................
....(5)....Dst.
117
....(6)....
Catatan :
(1) diisi Hari
(4) diisi
Provinsi/Kab/Kota
(2) diisi Tanggal, Bulan dan Tahun
(5) ditambah seuai
jumlah
(3) diisi Lokasi penyerahan
(6) dibubuhi cap
instansi
BERITA ACARA SERAH TERIMA RAPID + BOTOL URINE
NOMOR : BA/
/VI/2015/Dit. Pertamas (contoh)
Pada Hari ini...(1)...tanggal...(2)...Bulan...(3)...Tahun...(4)...Jam...(5)..., saya Yang
bertanda tangan di bawah ini :
1.
Nama
: ....................................................
Pangkat Nrp/Nip
Jabatan
Satker
: ....................................................
: ....................................................
: ....................................................
Nama
: ....................................................
Pangkat NIP/NRP
Jabatan
Satker/Instansi
: ....................................................
: ....................................................
: ....................................................
Keterangan :
(1) diisi hari
(2) diisi tanggal
(3) diisi bulan
(4) diisi tahun
(5) diisi jam
(6) diisi jumlah
(7) diisi instansi
118
Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenar-benarnya, dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya, kemudian ditutup dan ditandatangani pada hari
dan tanggal tersebut di atas.
Yang Menerima Barang
..........................................
....................................................
Mengetahui
a.n Direktur Peran Serta Masyarakat
Kasubdit Lingjamas
....................................................
BERITA ACARA KERUSAKAN RAPID + BOTOL URINE
NOMOR : BA/
/VI/2015/Dit. Pertamas (contoh)
Pada hari ini...(1)..tanggal...(2)..Bulan...(3)..Tahun...(4)...Jam...(5)..., yang bertanda
tangan di bawah ini :
1.
Nama
: ....................................................
Pangkat NRP/NIP
Jabatan
Satker
: ....................................................
: ....................................................
: ....................................................
Bersama-sama dengan :
1.
2.
3.
Nama
Pangkat NIP/NRP
Jabatan
Satker/Instansi
Nama
Pangkat NRP/NIP
Jabatan
Satker
Nama
Pangkat NRP/NIP
Jabatan
Satker
: ....................................................
: ....................................................
: ....................................................
: ....................................................
: ....................................................
: ....................................................
: ....................................................
: ....................................................
: ....................................................
: ....................................................
: ....................................................
: ....................................................
Keterangan :
(1) diisi hari
(2) diisi tanggal
(3) diisi bulan
(4) diisi tahun
(5) diisi jam
(6) diisi lokasi
(7) diisi jumlah awal
(8) diisi jumlah yg
rusak
119
ulang dengan menggunakan rapid test lain dalam jumlah yang sama dengan yang rusak
untuk mendapatkan hasil yang akurat.
Untuk rapid test yang rusak dilakukan pemotretan kemudian dimusnahkan dengan cara
dibuang ditempat sampah mengingat rapid test tersebut sudah tidak bisa disimpan.
Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya, kemudian ditutup dan ditandatangani pada hari dan tanggal
tersebut di atas.
Saksi-saki Berita Acara
1. ..................................................
2. ..................................................
3. ..................................................
4. ..................................................
Yang Membuat,
..................................................
Nama
: ....................................................
Pangkat NRP/NIP
Jabatan
Satker
: ....................................................
: ....................................................
: ....................................................
Bersama-sama dengan :
1.
2.
Nama
Pangkat NIP/NRP
Jabatan
Satker/Instansi
Nama
Pangkat NRP/NIP
Jabatan
Satker
: ....................................................
: ....................................................
: ....................................................
: ....................................................
: ....................................................
: ....................................................
: ....................................................
: ....................................................
Keterangan :
(1) diisi hari
(2) diisi tanggal
(3) diisi bulan
(4) diisi tahun
(5) diisi jam
(6) diisi lokasi
(7) diisi nomor kode
120
berkode dibungkus rapat dengan lakban dan dibuatkan berita acara konfirmasi
dengan disaksikan oleh :
Nama
Pangkat NRP/NIP
Jabatan
Satker
: ....................................................
: ....................................................
: ....................................................
: ....................................................
Petugas Pemeriksa
..................................................
121
122
123
REFERENSI
LAMPIRAN I
Daftar Lembaga Rehabilitasi Out Reach Center (ORC) Non Terapeutic
Community (TC) Komponen Masyarakat yang Mendapatkan
Dukungan Penguatan Pelayanan Tahun 2013.
Daftar lembaga rehabilitasi ORC non TC komponen masyarakat yang
mendapatkan dukungan penguatan pelayanan tahun 2013 adalah
sebagai berikut :
NO
1
1.
P
R
O
V
I
N
S
I
2
S
u
m
a
t
e
r
a
U
t
a
r
a
L
E
M
B
A
G
A
ALA
MAT
3
Y
ay
as
an
G
al
at
ea
M
ed
an
Y
ay
as
an
C
ari
ta
s
P
S
4
JL.
DANA
U
MAR
SABU
T
NO.7
9 A
MED
AN
20117
Jln.
Sei
Asaha
n No.
42,
Meda
n
20131
124
GP
BE
NT
UK
Amri
Yahya /
0813.61
46.0267
OR
C
Eka /
0815.73
07.3445
OR
C
E
M
ed
an
(C
or
di
a)
Y
ay
as
an
M
ed
an
Pl
us
2.
R
i
a
u
Y
ay
as
an
Si
kl
us
3.
J
a
m
b
i
4.
Y
ay
as
an
Si
ko
k
Y
Jl.
Jamin
Gintin
g
Pasar
VII
No.45
Pada
ng
Bulan
Meda
n
Jln.
Akasi
a
/
Bakau
Ujung
No.
36
Tangk
erang
Timur,
Pekan
baru,
Riau
Jl.
Dara
Jingg
a
No.49
Jambi
36143
Jln.
125
Eban /
0878.67
72.0288
OR
C
Bobby /
0838.90
03.7690
OR
C
Sumina
h
/
0812.74
30.0312
OR
C
Sudarw
OR
e
p
u
l
a
u
a
n
R
i
a
u
ay
as
an
E
m
bu
n
P
el
an
gi
Raya
Ali
Haji,
Kompl
eks
Ruko
Roma
Suma
tra
Blok A
No.
04,
Nago
ya,
Bata
m
29432
Kompl
eks
Ruko
Hang
Tuah
Blok
B No.
3, Lt.
2,
Legen
da
Bata
m
Cente
r
Bata
m,
Kepul
auan
Riau
29432
Jl.
Mayor
Salim
Y
ay
as
an
Li
nt
as
N
us
a
5.
S
u
m
Y
ay
as
126
anto /
0852.72
00.1222
Pieter /
0813.64
66.5463
OR
C
Syahri /
0815.32
74.7855
OR
C
a
t
e
r
a
S
e
l
a
t
a
n
6.
B
e
n
g
k
u
l
u
an
Int
an
M
ah
ar
an
i
Batub
ara
Loron
g
Pend
opo
No.
164F
RT
02/01
Sekip
Ujung
Palem
bang,
Suma
tera
Selata
n
30137
Sekr:
Jln
Sukar
no
Hatta
5, No.
3
Angg
ut
Atas,
Bengk
ulu
38222
Reha
b: Jln.
Hibrid
a VII
No.
54 Kel
Sidom
ulyo
Kec.
Y
ay
as
an
Ki
pa
s
127
Merly /
0852.67
63.6005
OR
C
7.
S
u
m
a
t
e
r
a
B
a
r
a
t
8.
B
a
n
t
e
n
Gadin
g
Cemp
aka,
Kota
Bengk
ulu
38229
Jln. H.
Abdul
Mana
n No.
1, RT.
01/01,
Kel.
Camp
ago
Gugu
k
Bulek
Kec.
MKS,
Kota
Bukit
Tinggi
,
Suma
tera
Barat
Jl.
Raya
Krese
k KM
01
Kp.
Pakuh
aji RT
03/06
Desa
Tobat
Keca
Y
ay
as
an
N
e
w
P
ad
u
Ji
w
a
Y
ay
as
an
Bi
na
M
ud
a
G
e
mi
128
Herman
Rasyid /
0813.64
29.5764
OR
C
Bamba
ng
/
990338
07
OR
C
la
ng
9.
10.
D
K
I
J
a
k
a
r
t
a
J
a
w
matan
Balar
aja,
Kab.
Tange
rang,
Bante
n
Jln.
Kamp
ung
Bali
28
No.
5A
Tanah
Aban
g,
Jakart
a
Pusat
Y
ay
as
an
K
a
m
ba
l
C
ar
e
(Y
PI
Ja
ka
rt
a)
Y
ay
as
an
K
ari
s
m
a
Jl.
Kikir
No.72
Rt
07/04
Kamp
ung
ambo
n Kec.
Pulog
adung
13210
Jl.
Cifor
No.50
P
E
K
129
Pungky
/
0812.82
04.728
OR
C
Ahmad
/
0815.80
0.7047
OR
C
Ucok /
0821.12
11.8030
OR
C
a
B
a
r
a
t
11.
J
a
w
a
T
e
n
g
a
Sinda
ng
Baran
g
Jero,
Bogor
16117
Jln.
Patuh
a
Raya
Blok
21
No. 7
RT.
15
RW.
05
Kel.
Kayuri
ngin
Jaya
Kec.
Bekas
i
Selata
n,
Kota
Bekas
i
17144
Jl. Arif
Rahm
an
Hakim
No.66
Kepu
nton
Tegal
Harjo
Jebre
Y
ay
as
an
K
as
ih
In
do
ne
si
a
Mi
tr
a
Al
a
m
130
Basuki /
0813.99
65.1006
OR
C
Walidi /
0857.42
91.7839
OR
C
12.
J
a
w
a
T
i
m
u
r
13.
K
a
l
s
Surak
arta
57128
/ Jl.
Batar
a
Brom
o E-3
Peru
m.
Genta
n
Wyakt
a
Genta
n Baki
Sukoh
arjo
57194
Jl.
Barat
a
Jaya
XVIII
No.50
Surab
aya
60284
Jl.
Salak
Tenga
h II
No.1
Madiu
n,
Jawa
Timur
Jl.
Swan
di No.
Bi
na
H
ati
B
a
m
bu
N
us
an
ta
ra
Y
ay
as
131
Temma
/
0812.31
83.0011
OR
C
Andrian
us
/
0817.37
5.073
OR
C
Andi M /
0811.55
3.667
OR
C
i
m
a
n
t
a
n
14.
15.
T
i
m
u
r
K
a
l
i
m
a
n
t
a
n
B
a
r
a
t
S
u
l
a
w
e
s
i
B
a
r
a
an
La
ra
s
46
Sama
rinda,
Kalim
antan
Timur
75123
Y
ay
as
an
M
er
ah
P
uti
h
Si
ng
ka
w
an
g
A
m
an
at
M
ud
a
Jln.
Gunu
ng
Merap
i No.
89
Singk
awan
g
Erki /
0852.52
25.5229
OR
C
Jl.
Letjen
d.
Herta
sning
No.14
1
Kasiw
a
Mamu
ju,
Sulaw
Darma
wi
/
0821.90
60.0105
OR
C
132
t
16.
17.
S
u
l
a
w
e
s
i
T
e
n
g
g
a
r
a
S
u
l
a
w
e
s
i
S
esi
Barat
91511
Puske
smas
Jatira
ya
Jl.
Ramb
utan
Kel.
Wowa
wang
gu
Kec.
Kadia
Sulaw
esi
Tengg
ara
93117
Jln.
La
Ode
Hadi
No.
09,
Kend
ari,
Sultra
N
OI
D
K
en
da
ri
F
a
mi
ly
R
ek
an
S
eb
ay
a
Y
K
P
2
N
Jl.
Adiya
ksa
Raya
No.11
Kel.
Masal
e,
Maka
133
Nirmaw
ati
/
0852.41
93.8584
OR
C
Syamsu
l
Bachri /
0813.34
74.4468
OR
C
Andi S /
0812.42
6.3585
OR
C
e
l
a
t
a
n
sar,
Sulaw
esi
Selata
n
90222
18.
B
a
l
i
Y
ay
as
an
D
ua
H
ati
B
ali
19.
M
a
l
u
k
u
L
P
P
B
(L
e
m
ba
ga
P
en
ga
bd
ia
n
P
e
m
Jl.
Narak
usum
a No.
44,
Tanju
ng
Bungk
ak,
Denp
asar
Timur
- Bali
80235
Waihe
ru,
Belak
ang
kantor
Karan
tina
Ikan /
kantor
BIP
Ambo
n
97233
134
Yusuf /
0856.66
33.007
OR
C
Madina
/
0813.17
01.2797
OR
C
20.
N
u
s
a
ud
a
B
an
gs
a)
A
ks
i
N
T
B
Frederik
/
0818.03
70.0511
OR
C
R
JL.
Wirawa
u
Jendr
n
/
m
al
0817.57
ah
Sudir
45.671
D
man
a
Gg.So
m
lor,
pi
Gegut
ng
u
an
Barat,
Le
Remb
nt
iga
er
Matar
a
am
Sumber : Deputi Bidang Rehabilitasi BNN, Maret 2014
OR
C
T
e
n
g
g
a
r
a
Jln.
Jemb
er 3
No.
19 B,
BTN
Tama
n
Baru,
Matar
am Nusa
Tengg
ara
Barat
B
a
r
a
t
135
136
T
A
H
A
P
A
N
D
A
N
P
R
O
G
R
A
M
B
I
D
A
N
G
T
A
R
G
E
T
R
E
H
A
B
I
L
I
T
A
S
I
137
OK
T
NO
V
TAHAP PERSIAPAN
R
1
x
a
kl
p
a
t
k
o
o
r
d
d
g
n
B
N
N
P
d
a
n
B
a
l
a
i
R
e
h
a
b
K
e
b
ij
a
1
d
o
k
138
k
a
n
D
i
r
e
k
t
o
r
a
t
P
L
R
I
P
P
e
n
y
u
s
u
n
a
n
8
d
o
k
N
S
K
P
TAHAP PELAKSANAAN
L
1
a
.
y
1
a
0
n
0
a
o
139
r
g
r
e
h
a
b
d
i
P
a
s
i
r
O
n
a
B
a
n
t
e
n
,
K
a
m
p
a
r
R
i
a
u
d
a
n
140
P
e
m
d
a
P
a
p
u
a
B
a
r
a
t
L
a
y
a
n
a
n
2
.
8
9
5
o
r
g
r
e
h
a
b
d
i
2
9
l
o
k
a
141
s
i
P
u
s
d
i
k
l
a
t
P
o
l
r
i
D
u
k
u
n
g
a
n
l
a
y
a
n
a
n
6
.
5
0
0
o
r
g
r
e
h
a
b
il
it
a
s
142
i
d
i
1
9
L
o
k
a
s
i
P
u
s
d
i
k
l
a
t
T
N
I
d
a
n
T
N
I
A
L
D
u
k
u
n
g
a
n
3
0
o
r
g
143
l
a
y
a
n
a
n
r
e
h
a
b
il
it
a
s
i
d
i
R
S
S
u
y
o
t
o
D
u
k
l
a
y
a
n
a
n
8
.
4
4
0
o
r
g
144
e
h
a
b
d
i
6
2
L
o
k
a
s
i
d
i
L
a
p
a
s
L
o
k
a
3
0
o
r
g
R
e
h
a
b
L
a
m
p
u
n
145
g
L
a
y
a
n
a
n
r
e
h
a
b
d
i
5
0
5
l
o
k
a
s
i
R
S
U
/
D
L
a
y
a
n
a
n
2
7
.
2
7
0
o
r
g
3
.
1
5
0
o
r
g
r
e
146
h
a
b
il
it
a
s
i
d
i
7
0
P
u
s
k
e
s
m
a
s
L
a
y
a
n
a
n
3
5
0
o
r
g
r
a
w
a
t
j
a
l
a
n
147
I
P
W
L
B
N
N
R
e
h
a
b
il
it
a
s
i
t
e
r
k
a
it
p
r
o
s
e
s
h
u
k
u
m
(
T
A
T
)
L
2
5
o
r
a
n
g
148
o
k
a
R
e
h
a
b
il
it
a
s
i
B
a
t
a
m
D
u
k
u
n
g
a
n
5
0
o
r
g
6
9
0
lb
g
p
e
n
g
u
a
t
a
n
l
e
m
b
149
a
g
a
I
P
P
e
n
i
n
g
k
a
t
a
n
s
a
r
a
n
a
d
a
n
p
r
a
s
a
r
a
n
a
TAHAP EVALUASI
S
7
150
u
p
e
r
v
i
s
i
y
a
n
0
0
kl
r
e
h
a
b
I
n
a
p
B
N
N
P
k
e
b
a
g
a
D
o
k
u
m
2
d
o
k
151
e
n
e
v
a
l
u
a
s
i
i
m
p
l
e
m
e
n
t
a
s
i
r
e
h
a
b
I
P
D
u
k
l
a
y
a
n
a
n
1
2
bl
n
152
p
e
r
k
a
n
t
o
r
a
n
153
154
Ag
s
A.
1.
y
a
r
a
k
a
t
Tahap persiapan
R
N
a
o
p
n
a
di
t
p
m
a
e
k
a
n
is
m
e
p
r
o
g
i
a
t
d
i
r
u
a
n
g
s
e
s
t
a
155
2.
3.
m
a
P
e
r
h
it
u
n
g
a
n
g
a
r
p
e
r
b
n
n
p
/
k
d
l
m
p
r
o
g
i
a
t
P
a
p
a
r
a
N
o
n
di
p
a
3
3
b
n
n
p
156
4.
n
a
w
a
l
d
e
p
u
ti
d
a
y
a
m
a
s
p
d
k
a
b
n
n
p
/
k
d
i
b
e
s
t
w
e
s
ti
n
P
e
m
2
4
0
157
b
u
a
t
a
n
,
p
e
n
c
e
t
a
k
a
n
&
p
e
m
b
a
g
i
a
n
b
u
k
u
p
e
d
o
m
a
n
p
e
0
0
e
x
p
158
5.
l
a
k
s
a
n
a
a
n
S
o
si
a
li
s
a
si
&
ti
n
j
a
u
l
o
k
a
si
d
it
p
s
m
3
lo
k
a
si
d
i
ci
r
e
b
o
159
6.
7.
n
P
e
n
g
ir
i
m
a
n
a
n
g
g
a
r
a
n
b
a
g
i
b
i
d
a
n
g
d
a
y
a
m
a
s
P
e
n
g
ir
i
3
3
b
n
n
p
1
0
0
0
0
0
160
8.
m
a
n
u
ir
n
e
t
e
s
t
k
e
b
n
n
p
/
k
P
a
p
a
r
a
n
a
k
h
ir
d
e
p
u
ti
p
d
k
a
b
i
te
st
3
3
b
n
n
p
161
9.
B.
1.
d
c
e
m
a
s
b
n
n
p
/
k
R
a
p
a
t
2
i
n
1
t
0
X
e
x
r
n
a
l
d
y
m
s
Tahap pelaksanaan
R
a
p
a
t
k
o
o
r
d
162
2.
i
n
a
si
d
i
ti
n
g
k
a
t
b
n
n
p
/
k
P
e
m
b
u
a
t
a
n
,
p
e
m
a
n
c
a
n
g
a
n
&
163
3.
d
is
tr
i
b
u
si
m
e
d
i
a
k
a
m
p
a
n
y
e
P
e
n
j
a
n
g
k
a
u
a
n
p
e
n
y
a
l
a
h
164
4.
g
u
n
a
&
a
s
e
s
m
e
n
P
e
l
a
k
s
o
p
e
r
a
si
r
a
zi
a
,
a
s
e
s
m
e
n
&
r
e
h
a
165
5.
6.
b
P
e
n
c
a
t
a
t
a
n
&
p
e
l
a
p
o
r
a
n
j
u
m
l
a
h
s
a
s
a
r
a
n
S
u
p
e
r
vi
166
si
p
r
o
g
i
a
t
ti
m
7.
p
u
s
a
t
k
e
b
n
n
p
/
k
T
i
n
d
a
k
l
a
n
j
u
t
h
a
si
l
s
167
8.
9.
u
p
e
r
vi
si
M
o
n
it
o
ri
n
g
d
a
t
a
c
a
p
a
i
a
n
s
a
s
a
r
a
n
p
e
r
b
u
l
a
n
K
168
o
o
r
d
ii
n
a
si
ti
m
C.
10.
k
o
o
r
d
b
n
n
p
/
k
d
g
n
d
e
p
d
a
m
a
s
Tahap evaluasi
L
a
p
o
r
a
n
169
11.
p
e
l
a
k
s
a
n
a
a
n
m
o
n
e
v
b
u
l
a
n
a
n
T
i
n
d
a
kl
a
n
j
u
t
l
a
p
o
r
a
n
170
12.
m
o
n
e
v
b
u
l
a
n
a
n
L
a
p
o
r
a
n
p
e
l
a
k
s
a
n
a
a
n
m
o
n
e
v
t
a
h
u
n
a
171
13.
10.
n
T
i
n
d
a
kl
a
n
j
u
t
l
a
p
o
r
a
n
m
o
n
e
v
t
a
h
u
n
a
n
V
e
ri
fi
k
a
si
l
a
p
172
o
r
a
n
,
d
a
t
a
d
u
k
u
n
g
l
a
p
o
r
a
n
,
d
o
k
u
m
m
e
n
t
a
si
,
d
ll
LAMPIRAN II
173
174