Anda di halaman 1dari 23

TITLE TIMES NEWROMAN 12, BOLD MAX 15 WORDS

Author1
Author 2
Affiliation

Email :
th
Receive : June 19 2019 Revise : aug 17th 2019 Accepte : Sep 2th 2019
d d d

ABSTRAK
Minithesis of article. No more than 250 words. Contains of aim of research, method,
result and discussion. No references and endnote or bodynote

Kata kunci : at least 3 keywords

PENDAHULUAN kewajiban akan keterbukaan informasi


Bisnis di Indonesia semakin baik untuk masa sebelum maupun
berkembang pesat, terutama di pasar sesudah proses IPO. Sebelum suatu
modal. Tahun 2005 merupakan awal perusahaan menjadi perusahaan publik
kebangkitan pasar modal Indonesia pada umumnya pemilik modal (investor)
setelah mengalami krisis moneter tahun hanya memiliki informasi yang terbatas
1997. Hal ini ditandai dengan ramainya berkaitan dengan perusahaan yang akan
transaksi jual beli saham yang ada di melakukan proses IPO (emiten).
Bursa Efek Indonesia. Pasar modal Keterbukaan informasi sebelum IPO
menyediakan fasilitas untuk dipaparkan melalui prospektus (Payamta
mempertemukan dua kepentingan yaitu dan Maehfoedz, 1999).
orang yang kelebihan dana (investor) Prospektus perusahaan adalah
dan orang yang membutuhkan dana setiap informasi tertulis tentang
(emiten). Perusahaan dapat memperoleh keuangan dan non keuangan perusahaan
dana dari masyarakat melalui prosedur sehubungan dengan Penawaran Umum
IPO dengan menjual saham di pasar dengan tujuan agar pihak lain membeli
modal. efek. Prospektus berisi sejumlah
Pada perusahaan perorangan informasi akuntansi dan informasi non
biasanya modal hanya berasal dari akuntansi dari perusahaan yang
beberapa investor saja. Jika perusahaan melakukan proses IPO. Informasi
bertambah besar maka perusahaan akuntansi adalah informasi yang terdiri
memerlukan tambahan modal untuk atas laporan laba rugi, neraca, laporan
mendanai peningkatan operasionalnya. arus kas dan penjelasan laporan
Penjualan saham di pasar modal dalam keuangan seperti : auditor independent,
hal ini penawaran saham perdana konsultan hukum, nilai penawaran
merupakan salah satu pilihan perusahaan saham, presentase saham yang
untuk mendapatkan modal. Namun ditawarkan, umur perusahaan dan
dengan perusahaan melakukan IPO informasi lainnya (Nasirwan, 2002).
berarti perusahaan harus siap Informasi akuntansi atau
menyampaikan segala bentuk laporan informasi keuangan dapat digunakan
keuangannya kepada publik agar oleh calon investor untuk menilai
investor dapat melihat kinerja dari kinerja perusahaan. Menurut Martono
perusahaan. dan Harjito (2005), kinerja perusahaan
Perusahaan yang akan dapat diukur dengan rnenggunakan
melakukan proses IPO atau dengan rasio-rasio keuangan perusahaan
menjadi perusahaan harus memenuhi berdasarkan perbandingan data

Analysis Of Financial ................. (Miya-Dhyah-Pristi) hal. 1 - 23 1


keuangan yang terdapat pada pos Konstruksi pertambangan
laporan keuangan. Analisis rasio adalah kegiatan usaha pertambangan
keuangan menggunakan data laporan untuk melakukan pembangunan seluruh
keuangan yang telah ada sebagai dasar fasilitas operasi produksi, termasuk
penilaiannya dengan maksud untuk pengendalian lingkungan. Pengolahan
menilai peluang pada masa yang akan dan pemurnian adalah kegiatan usaha
datang. Menurut Martono dan Harjito pertambangan untuk meningkatkan
(2005) rasio keuangan terdiri atas : rasio mutu mineral dan / atau batu bara serta
likuiditas (liquidity ratio), rasio aktivitas untuk memanfaatkan dan memperoleh
(activity ratio), rasio leverage finansial mineral ikutan. Pengangkutan adalah
(financial leverage ratio), dan rasio kegiatan usaha pertambangan untuk
keuntungan (provitability ratio). memindahkan mineral dan / atau tempat
Penulis menganalisis laporan pengolahan dan pemurnian dampai
kinerja perusahaan dengan menguji tempat penyerahan.
rasio-rasio sebagai berikut : Current Pasca tambang adalah kegiatan
Ratio, Debt Ratio, Debt Equity Ratio, terencana, sistematis dan berlanjut
Net Profit Margin, Return on Equity, setelah akhir sebagian atau seluruh
Return on Asset, Cash Flow to Sales, kegiatan usaha pertambangan untuk
dan Cash Flow on Assets. Sedang obyek memulihkan fungsi lingkungan alam dan
penelitiannya adalah sektor fungsi sosial menurut kondisi lokal di
pertambangan yang tercatat di BEI. seluruh wilayah pertambangan.
Berdasarkan undang-undang Perumusan masalah dalam penelitian ini
No. 4 tentang MINERAL dan adalah : Apakah ada perbedaan Rasio
TAMBANG Tahun 2009, pertambangan Likuiditas, Rasio Leverage, Rasio
adalah sebagian atau seluruh tahapan Profitability dan Rasio Aliran Kas
kegiatan dalam rangka penelitian, antara sebelum dan sesudah IPO ? Hal
pengelolaan dan pengusahaan mineral tersebut dalam rangka untuk
atau batu bara yang meliputi menganalisis perbedaan Rasio
penyelidikan umum, eksplorasi, studi Likuiditas, Rasio Leverage, Rasio
kelayakan, konstruksi, penambangan, Profitability dan Rasio Aliran Kas
pengolahan dan pemurnian, antara sebelum dan sesudah IPO.
pengangkutan dan penjualan, serta pasca
tambang. TINJAUAN PUSTAKA
Penyelidikan umum adalah Penawaran Umum Perdana atau Initial
tahapan kegiatan pertambangan untuk Public Offering (IPO)
mengetahui kondisi geologi regional dan Sejak dikeluarkannya paket
indikasi adanya mineralisasi. Eksplorasi deregulasi Desember 1987 dan paket
adalah tahapan kegiatan usaha Desember 1988 memberikan angin segar
pertambangan untuk memperoleh bagi perkembangan pasar modal di
informasi secara terperinci dan teliti Indonesia. Kedua paket tersebut
tentang lokasi, bentuk, dimensi, sebaran, memberikan kemudahan terhadap proses
kualitas dan sumber daya terukur dari emisi saham dan menjadi lebih
bahan galian, serta informasi mengenai sederhana. Pada saat perusahaan
lingkungan sosial dan lingkungan hidup. membutuhkan tambahan modal,
Studi kelayakan adalah perusahaan dapat menerbitkan sekuritas
tahapan kegiatan usaha pertambangan seperti saham (stock), obligasi (bond),
untuk memperoleh informasi seeara dan sekuritas yang lainnya. Penerbitan
rinci seluruh aspek yang berkaitan untuk sekuritas tersebut dilakukan di pasar
menentukan kelayakan ekonomis dan perdana (primary market).
teknis usaha pertambangan, termasuk Penawaran umum perdana atau
analisis mengenai dampak lingkungan Initial Public Offering (IPO) atau yang
serta perencanaan pasca tambang. lebih dikenal dengan istilah go public
adalah kegiatan penjualan saham

2 Media Mahardhika Vol. 18 No. 1 September 2019


perdana oleh suatu perusahaan kepada perusahaan, tanpa perlu membayar
masyarakat (public) di pasar modal. kembali atau meminta tambahan
Undang-Undang Republik Indonesia pinjaman. Disamping itu citra dan
No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal perkembangan perusahaan akan
mendefinisikan bahwa : meningkat karena suatu perusahaan
“Penawaran Umum adalah yang semula lingkup usahanya hanya
kegiatan penawaran Efek yang bersifat nasional akan lebih mudah
dilakukan oleh Emiten untuk menjual untuk dapat melakukan ekspansi ke
Efek kepada masyarakat berdasarkan tingkat internasional seiring dengan
tata cara yang diatur dalam Undang- penjualan sahamnya. Dan apabila
Undang ini dan peraturan penawaran ini sukses, maka peningkatan
pelaksanaannya”. citra perusahaan itu dengan sendirinya
Penawaran Umum Perdana akan menyertai pula.
(IPO) merupakan suatu persyaratan yang Disamping keuntungan-
harus dilakukan bagi emiten yang baru keuntungan di atas dapat pula
pertama kali menjual sahamnya di Bursa disebutkan satu keuntungan lain yaitu
Efek. Keputusan untuk go public setelah perusahaan memasuki pasar
merupakan keputusan bisnis yang dipilih modal dan menunjukkan kinerja yang
setelah memperhitungkan berbagai baik, maka selanjutnya tambahan modal
manfaat dan konsekuensinya. Alasan akan mudah didapat baik dari investor-
dilakukan go public adalah karena investor individual maupun dari investor
dorongan atas kebutuhan modal (capital institusional lainnya.
need). Perusahaan yang go public adalah Terlepas dari berbagai manfaat
perusahaan yang mengalami yang dapat dinikmati, terdapat pula hal-
pertumbuhan yang pesat. Karena hal yang kurang menguntungkan dari
pertumbuhan yang pesat, perusahaan Initial Public Offering ini. Diantaranya
dituntut untuk mampu menyediakan adalah biaya proses, pelaksanaan,
dana untuk keperluan ekspansi dan mencakup biaya untuk membayar
untuk keperluan investasi baru. auditor, penjamin emisi (underwriter),
Dengan melakukan go public, percetakan, promosi, penasehat hukum,
perusahaan dapat menikmati berbagai dan biaya sesudah Initial Public
manfaat, baik finansial maupun non Offering. Biaya ini harus
finansial. Menurut Sitompul (2000), hal dipertimbangkan sebagai suatu hal yang
menguntungkan yang dapat dijadikan penting, karena biaya penawaran umum
bahan pertimbangan dalam dan biaya setelah beroperasi sebagai
melaksanakan penawaran umum antara perusahaan publik merupakan
lain bahwa melalui go public, pengeluaran yang cukup besar. Kerugian
perusahaan akan mendapatkan dana lain adalah adanya kewajiban
segar yang dapat digunakan sebagai perusahaan untuk menyajikan informasi
modal untuk jangka panjang dan juga secara lengkap (full disclosure) tentang
sangat berguna untuk mengembangkan segala hal yang sekiranya memiliki nilai
perusahaan, membayar hutang dan atau dapat mempengaruhi penilaian
tujuan-tujuan lainnya. Dengan calon investor. Hal ini di sisi lain akan
melakukan go public, dapat pula dapat menguntungkan pesaing
meningkatkan nilai pasar dari perusahaan.
perusahaan karena umumnya Selain itu, terdapat pula
perusahaan yang sudah menjadi berbagai tanggung jawab dan beban
perusahaan publik, likuiditasnya akan yang harus ditanggung oleh perusahaan
lebih meningkat bila dibandingkan tersebut setelah menjadi perusahaan
dengan perusahaan yang masih tertutup. publik. Setelah menjadi perusahaan
Initial Public Offering yang publik, tugas manajemen menjadi
dilakukan oleh perusahaan juga akan semakin berat, karena manajemen tidak
meningkatkan kekayaan bersih lagi semata-mata bertanggung jawab

Analysis Of Financial ................. (Miya-Dhyah-Pristi) hal. 1 - 23 3


terhadap beberapa pemegang saham rencana go public. Anggaran
tetapi juga tarhadap pemegang saham dasar perseroan juga harus
publik. Fleksibilitas ruang gerak diubah sesuai dengan anggaran
manajemen menjadi berkurang, berbagai dasar public. Kegiatan lain
langkah yang akan dilakukan seringkali dalam tahap ini adalah
membutuhkan persetujuan pemegang penunjukan penjamin pelaksana
saham publik, khususnya apabila emisi (lead underwriter) serta
keputusan yang akan diambil dapat lembaga dan profesi pasar
mempengaruhi nilai saham perusahaan modal, yaitu akuntan public,
tersebut. Perusahaan juga harus patuh konsultan hukum, penilai, Biro
kepada berbagai peraturan yang Administrasi Efek (BAE),
ditetapkan oleh BAPEPAM-LK dan notaries, security printer serta
Bursa Efek. prospectus printer.
2. Tahap Pemasaran
Tahap Penawaran Saham Perdana Pada tahap ini, BAPEPAM-LK
(Initial Public Offering) akan melakukan penelitian
Pada saat perusahaan tentang keabsahan dokumen,
membutuhkan tambahan modal, keterbukaan seluruh aspek legal,
perusahaan dapat melakukan penerbitan akuntansi, keuangan dan
sekuritas seperti saham (stock), obligasi manajemen. Langkah
(bond) dan sekuritais lainnya. Initial selanjutnya adalah pernyataan
Public Offering (IPO) merupakan pendaftaran yang diajukan ke
kegiatan yang dilakukan perusahaan BAPEPAM-LK sampai
dalam rangka penawaran umum pernyataan pendaftaran yang
penjualan saham perdana (Ang, 1997). efektif, maka langkah-langkah
Sedangkan menurut Jogiyanto (2000), lain yang harus dilakukan
IPO merupakan penawaran saham untuk adalah :
pertama kalinya. Selanjutnya saham a. Due Diligence Meeting
yang ditawarkan atau dijual kepada Due Diligence Meeting
masyarakat, maka saham tersebut adalah pertemuan dengar
biasanya dicatatkan di suatu bursa efek pendapat antara calon
tertentu sehingga transaksi jual beli emiten dengan underwriter,
selanjutnya dapat berlangsung di bursa baik lead underwriter
efek tersebut. Transaksi di bursa efek maupun underwriter. Dalam
sesudah pasar perdana ini disebut pasar hal ini juga mengandung
sekunder (secondary market). Dalam unsur pendidikan, yaitu
proses IPO, calon emiten harus melewati mendidik emiten untuk
beberapa tahapan (Ang, 1997) : dapat menghadapi
1. Tahap Persiapan pertanyaan yang nantinya
Tahap persiapan merupakan diajukan oleh calon
tahapan yang paling panjang investor.
diantara tahapan yang lain, b. Public Expose
kegiatan yang dilakukan Public expose merupakan
tahapan ini merupakan tindakan pemasaran kepada
persiapan sebelum mendaftar ke masyarakat pemodal dengan
BAPEPAM-LK (Badan mengadakan pertemuan
Pengawas Pasar Modal dan untuk mempresentasikan
Lembaga Keuangan). Dalam kinerja perusahaan, prospek
tahapan ini, RUPS (Rapat usaha, resiko, dan
Umum Pemegang Saham) sebagainya sehingga timbul
merupakan langkah awal untuk daya tarik dari para pemodal
mendapatkan persetujuan dari untuk membeli saham yang
pemegang saham mengenai ditawarkan. Rangkaian

4 Media Mahardhika Vol. 18 No. 1 September 2019


public expose yang kelanjutan perjanjian
diadakan berkesinambungan pendahuluan pencatatan
dari satu lokasi ke lokasi yang telah disetujui. Setelah
yang lain disebut roadshow, tercatat maka saham dapat
khususnya penawaran diperdagangkan dilantai
saham kepada investor bursa.
asing. didalam public
expose / roadshow ini calon Prospectus Perusahaan
emiten dapat menyebarkan Prospektus adalah informasi
info memo dan prospektus atau dokumen penting dalam proses
awal. penawaran umum, baik saham maupun
c. Book Building obligasi. Dalam prospektus saham atau
Minat mereka atas saham lebih tepatnya prospektus perusahaan
yang ditawarkan. Didalam terdapat banyak informasi yang
roadshow / public expose berhubungan dengan keadaan
dinyatakan suatu kisaran perusahaan yang melakukan penawaran
harga saham sehingga para umum. Beberapa bagian penting dari
pemodal akan menyatakan Prospektus perusahaan yang patut
kesediaan mereka untuk mendapat perhatian dari calon investor
membelinya. Proses adalah :
mengumpulkan jumlah- a. Jumlah saham yang ditawarkan
jumlah saham yang diminati Bila perusahaan menawarkan
oleh pemodal inilah yang saham, maka informasi
disebut book building. mengenai jumlah saham yang
d. Penentuan Harga Perdana akan ditawarkan juga perlu
Langkah terakhir yang harus diketahui oleh calon investor,
dilakukan adalah penentuan karena jumlah saham yang
harga final harga perdana ditawarkan kepada masyarakat
saham, yang dilakukan menunjukkan berapa besar
antara lead underwriter dan bagian-bagian dari modal
calon emiten. disetor yang akan dimiliki oleh
e. Tahap Penawaran Umum publik. Semakin banyak jumlah
Tahap penawaran umum saham yang ditawarkan, maka
calon emiten menerbitkan perdagangan saham tersebut
prospectus ringkas di dua akan semakin likuid di Bursa.
media cetak yang berbahasa Informasi mengenai jumlah
Indonesia, yang dilanjutkan saham yang ditawarkan
dengan penyebaran tercatum pada bagian tengah
prospectus lengkap final, dari halaman muka prospektus
penyebaran FPPS (Formulir perusahaan.
Pemesanan Pembeli b. Nilai nominal saham dan harga
Saham), menerima penawaran
pembayaran, melakukan Nilai nominal adalah nilai yang
penjatahan, refund dan tertera pada surat saham yang
akhirnya penyerahan Surat akan dicantumkan pada setiap
Kolektif Saham (SKS) bagi saham yang diterbitkan oleh
yang mendapat jatahnya. perusahaan. Harga saham yang
f. Tahap Perdagangan akan ditawarkan kepada
Sekunder masyarakat bisa berbeda dengan
Tahapan ini melakukan nilai nominal saham. Harga
pendaftaran ke bursa efek setiap saham yang ditawarkan
untuk mencatatkan kepada masyarakat disebut
sahamnya sesuai dengan dengan harga penawaran.

Analysis Of Financial ................. (Miya-Dhyah-Pristi) hal. 1 - 23 5


Informasi tentang nilai nominal propektus perusahaan, yang
dan harga penawaran untuk biasanya meliputi aspek-aspek
setiap saham terdapat pada produksi, penjualan, pemasaran
bagian tengah dari halaman dan distribusi dari produk / jasa
muka prospektus saham yang dihasilkan, prospek usaha,
bersama-sama dengan jumlah kompetisi dan strategi usaha
saham yang ditawarkan. serta penelitian dan
c. Bidang usaha pengembangan.
Informasi tentang bidang usaha
biasanya tercantum pada bagian
tengah dari halaman muka g. Resiko usaha
prospektus perusahaan. Setiap investasi tidak dapat
d. Riwayat singkat perusahaan terlepas dari resiko yang
Riwayat singkat tentang mungkin dihadapi. Untuk itu
perusahaan terdapat pada bagian calon investor haruslah
dalam prospektus saham, yaitu mengetahui kemungkinan resiko
pada bagian Keterangan yang dihadapi oleh perusahaan.
Tentang Perseroan dan Anak h. Kebijakan dividen perusahaan
Perusahaan. Bagian juga perlu Bagian dari propektus saham ini
diketahui oleh calon investor, memberikan informasi tentang
karena bagian ini memberikan kebijakan dividen perusahaan
keterangan tentang riwayat yang direncanakan oleh
singkat pendirian perusahaan, perusahaan, yang diberikan
sehingga calon investor dapat dalam bentuk rentang jumlah
mengetahui sudah berapa lama persentase dividen tunai yang
perusahaan tersebut didirikan direncanakan yang dikaitkan
dan beroperasi. dengan jumlah laba bersih.
e. Tujuan go public (rencana i. Kinerja keuangan perusahaan
pengunaan dana) Perkembangan keuangan
Rencana pengguna dana yang perusahaan paling tidak untuk
diperoleh dari hasil penawaran lima tahun terakhir sangat perlu
umum disajikan dalam suatu diketahui oleh calon investor
bagian tersendiri, bagian ini sebelum mengambil keputusan.
sangat penting untuk diketahui Dengan mengetahui data
calon investor. Rencana keuangan masa lalu tersebut
penggunaan dana yang dapat dibuat suatu perkiraan
diperoleh dari penawaran umum (trend analysis) untuk tahun-
diberikan secara presentasi dari tahun berikutnya. Kinerja
kegiatan-kegiatan yang akan keuangan perusahaan ini
dilakukan. terdapat pada prospektus
f. Kegiatan dan prospek usaha perusahaan bagian tersendiri
Pada dasarnya dalam berbisnis yaitu Ikhtisar Data Keuangan
saham, seorang investor yang Penting.
membeli saham, adalah j. Agen-agen penjual
membeli prospek usaha dari Agen penjual merupakan
perusahaan tersebut. Karena itu perusahaan-perusahaan Efek
kegiatan dan prospek usaha dari yang ditunjuk oleh penjamin
perusahaan termasuk anak emisi untuk bertindak selaku
perusahaannya perlu diketahui agen penjual dalam rangka
oleh calon investor. Kegiatan memasarkan saham-saham yang
dan prospek usaha dari ditawarkan pada penawaran
perusahaan disajikan dalam umum. Investor yang akan
suatu bagian tersendiri dalam melakukan pemesanan saham

6 Media Mahardhika Vol. 18 No. 1 September 2019


harus menghubungi agen-agen saham baik itu nilai nominal saham,
penjual tersebut, yang daftarnya harga penawaran, bidang usaha, prospek
tercantum pada bagian akhir usaha, resiko usaha, kebijakan dividen
prospektus. perusahaan, kinerja keuangan, agen
penjual, dan lain-lain merupakan bagian
Dalam Prospektus perusahaan penting yang perlu diperhatikan dalam
juga terdapat beberapa jadwal ang membaca prospektus perusahaan.
berhubungan dengan penawaran umum,
antara lain :
a. Tanggal efektif, adalah suatu Kinerja Perusahaan
tanggal yang menunjukan Kinerja Keuangan dapat
tanggal dikeluarkannya Surat diartikan sebagai prospek pertumbuhan
Pernyataan Efektif oleh dan potensi perkembangan yang dapat
Bapepam-LK, berdasarkan surat dibandingkan dengan perusahaan lain
tersebut maka perusahaan dapat yang bergerak dibidang yang sama
melakukan Penawaran Umum (Mulyadi, 2001 : 416). Kinerja
kepada masyarakat. keuangan juga merupakan indikator
b. Masa penawaran, adalah suatu tingkatan prestasi yang dapat dicapai
periode dimana dilakukannya dan mencerminkan prestasi yang dapat
Penawaran Umum atas Efek dicapai dan mencerminkan keberhasilan
yang akan ditawarkan kepada manager.
masyarakat. Masa penawaran ini Analisis terhadap kinerja
sekurang-kurangnya tiga hari keuangan perusahaan melalui laporan
kerja. keuangan dapat diklasifikasikan menjadi
c. Tanggal akhir penjatahan, dua metode yaitu (Munawir, 2002 : 3) :
adalah suatu tanggal dimana a. Metode analisis horizontal
hasil akhir dari proses (dinamis) adalah analisis dengan
penjatahan atas pesanan Efek mengadakan pembandingan
akan diumumkan kepada laporan keuangan untuk beberapa
masyarakat. Penjatahan akan periode atau beberapa saat,
muncul apabila jumlah pesanan sehingga akan diketahui
atas Efek melebihi dari jumlah perkembangannya.
Efek yang ditawarkan. b. Metode analisis vertikal (statis)
d. Tanggal pengembaliam uang adalah apabila laporan keuangan
pesanan, adalah suatu tanggal yang dianalisa hanya meliputi
dimulainya pengembalian uang satu periode atau satu saat saja,
kepada pemesan yang terkena yaitu dengan membandingkan
penjatahan atau yang antara pos yang satu dengan yang
pesanannya tidak terpenuhi lainnya dalam laporan keuangan
seluruhnya. tersebut, sehingga hanya akan
e. Tanggal pencatatan, adalah diketahui keadaan keuangan atau
suatu tanggal dimana suatu Efek hasil operasi pada saat itu saja.
mulai dicatatkan atau
didaftarkan pada suatu Bursa Analisa Rasio Keuangan
Efek, yang berarti mulai tanggal Munawir (2002:64), menyata-
itu pula Efek tersebut dapat kan rasio keuangan dapat menjelaskan
diperdagangkan di pasar atau memberi gambaran kepada
sekunder. penganalisis tentang baik atau buruknya
Prospektus adalah dokumen keadaan atau posisi keuangan suatu
yang berisi setiap informasi mengenai perusahaan terutama apabila angka rasio
penawaran umum perusahaan dalam tersebut dibandingkan dengan angka
rangka penjualan saham perusahaan. pembanding yang digunakan sebagai
Karenanya, semua bagian prospektus standar.

Analysis Of Financial ................. (Miya-Dhyah-Pristi) hal. 1 - 23 7


Menurut Harahap (2007 : 298), Konseptual Penelitian
analisis rasio keuangan memiliki Perusahaan yang telah go public
beberapa keunggulan sebagai alat idealnya sukses dan memiliki kinerja
analisis kinerja perusahaan, yaitu : yang bagus. Kinerja keuangan yang
1. Rasio merupakan angka-angka bagus dinilai berdasarkan Current Ratio,
atau ikhtisar statistik yang lebih Debt Ratio, Debt Equity Ratio, Net
mudah dibaca dan ditafsirkan, Profit Margin, Return on Equity, Return
2. Rasio merupakan pengganti on Assets, Cash Flow to Sales Ratio,
yang sederhana dari informasi Cash Flow on Assets. Berdasarkan rasio
yang disajikan laporan tersebut kinerja operasionya
keuangan yang sangat rinci dan dibandingkan antara sebelum dan
rumit, sesudah go public.
3. Rasio mengetahui posisi Menjalankan usahanya
perusahaan ditengah industri perusahaan memerlukan dana yang tidak
lain, sedikit. Dana yang dibutuhkan
4. Rasio menstandarisasi size perusahaan untuk kegiatan operasional
perusahaan, dalam rangka untuk memperoleh laba
5. Rasio lebih mudah bisa diperoleh dari modal perusahaan
memperbandingkan perusahaan dan dari hutang jangka panjang maupun
dengan perusahaan lainnya atau hutang jangka pendek.
melihat perkembangan Jika perusahaan telah
perusahaan secara periodik, dan berkembang pesat maka perusahaan
6. Lebih mudah melihat trend membutuhkan dana yang lebih banyak
perusahaan untuk mengembangkan usahanya
dengan cara ekspansi atau menambah
Menurut Harahap (2009 : 203), investasi baru. Dana tersebut dapat
analisis rasio keuangan memiliki diperolehnya dengan cara menjual
beberapa kelemahan analisis laporan saham di pasar modal.
keuangan adalah : Penjualan saham untuk pertama
1. Analisis laporan keuangan kalinya di pasar modal disebut dengan
didasarkan pada laporan IPO. Menjual saham di pasar modal
keuangan, oleh karenanya perusahaan akan mendapatkan dana
kelemahan laporan keuangan segar yang dapat digunakan scbagai
harus selalu diingat agar modal untuk jangka panjang dan juga
kesimpulan dari analisis itu sangat berguna untuk mengembangkan
tidak salah. perusahaan, membayar hutang dan
2. Objek analisis laporan keuangan tujuan-tujuan lainnya. Dengan
hanya laporan keuangan. Untuk melakukan go public, dapat pula
menilai suatu laporan keuangan meningkatkan nilai pasar dari
tidak cukup hanya angka-angka perusahaan karena umumnya
laporan keuangan. Kita juga perusahaan yang sudah menjadi
harus melihat aspek-aspek perusahaan publik, likuiditasnya akan
lainnya seperti tujuan lebih meningkat bila dibandingkan
perusahaan, situasi ekonomi, dengan perusahaan yang masih tertutup.
situasi industri, gaya Perbedaan kinerja operasi
manajemen, budaya perusahaan perusahaan dapat diketahui dari kondisi
dan budaya masyarakat. kinerja operasi perusahaan sebelum dan
3. Objek analisis adalah data sesudah IPO, yaitu dengan
historis yang menggambarkan memperhatikan laporan keuangan
masa lalu dan kondisi ini bisa perusahaan sebelum dan sesudah IPO.
berbeda dengan kondisi masa Kinerja operasi perusahaan sesudah IPO
depan. diharapkan lebih baik daripada sebelum
IPO. Hal ini dikarenakan perusahaan

8 Media Mahardhika Vol. 18 No. 1 September 2019


memperoleh tambahan modal dalam kerja tidak berputar atau mengalami
bentuk uang tunai dari penjualan saham pengangguran.
perdananya. Bukti empiris menunjukkan
Kinerja operasi dikatakan lebih bahwa CR perusahaan farmasi yang
baik jika nilai rata-rata rasio kinerja melakukan IPO, berbeda antara sebelum
operasi sesudah IPO mengalami dan sesudah IPO (Yuniarti, 2008). CR
kenaikan dari sebelum IPO. Kinerja setelah IPO mengalami kenaikan karena
operasi dikatakan tidak ada perbedaan banyaknya aktiva lancar yang diterima
jika nilai rata-rata rasio kinerja operasi perusahaan dan belum dapat
sebelum dan sesudah IPO relatif sama. dimanfaatkan untuk memperoleh laba.
Kinerja operasi akan dikatakan lebih Berdasarkan uraian diatas dapat
buruk jika nilai rata-rata rasio kinerja dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
operasi sesudah IPO mengalami Ha1 : Ada perbedaan kinerja CR sebelum
penurunan dari sebelum IPO. dan sesudah IPO
Hasil perbandingan rasio
keuangan perusahaan sebelum dan Rasio Leverage
sesudah IPO akan menjadi informasi Rasio leverage mengukur
yang penting bagi para pelaku pasar seberapa banyak perusahaan
modal. Hasil perbandingan tersebut kita menggunakan dana dari hutang
dapat melihat atau menemukan (Martono dan Harjito, 2005 : 53). Ratio
informasi apa yang dilakukan leverage yang diuji dalam penelitian ini
perusahaan terhadap dana yang masuk adalah Debt Ratio (DR) dan Debt to
dari penjualan saham perusahaan. Kita Equity Ratio (DER).
dapat mengetahui dana yang masuk ke Debt Ratio merupakan ratio
perusahaan pertambangan ini digunakan antara total hutang (total debt) dengan
untuk investasi, ekspansi atau untuk total aset (total assets) yang dinyatakan
membayar hutang perusahaan. dalam persentase. Rasio hutang
mengukur berapa persen aset perusahaan
Pengembangan Hipotesis yang dibelanjai dengan hutang.
Rasio Likuiditas Bukti empiris menunjukkan
Rasio likuiditas mengukur bahwa DR perusahaan non perbankan
kemampuan perusahaan memenuhi yang melakukan IPO, berbeda antara
kewajiban jangka pendeknya. Ratio ini sebelum dan scsudah IPO (Nasir dan
digunakan untuk melihat apakah aktiva Pamungkas, 2008). Yuniati (2008)
lancar perusahaan relatif terhadap meneliti terhadap 9 perusahaan farmasi
hutang lancarnya (Martono dan Harjito, juga menghasilkan bahwa DR setelah
2005 : 53). Ratio likuiditas yang diuji IPO mengalami kenaikan yang tidak
dalam penelitian ini adalah current signifikan.
ratio. Berdasarkan uraian diatas dapat
Current Ratio (CR) digunakan dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
untuk mengukur kemampuan Ha2 : Ada perbedaan kinerja DR sebelum
perusahaan memenuhi hutang jangka dan sesudah IPO
pendeknya dengan menggunakan aktiva
lancarnya. Current Ratio yang tinggi Debt to Equity Ratio (DER)
mengindikasi jaminan yang baik bagi hanya digunakan untuk menghitung
kreditor dalam arti setiap saat prosentasi modal sendiri yang
perusahaan memiliki kemampuan untuk disebabkan untuk membayar utang. Dari
melunasi kewajiban-kewajiban finansial hasil yang dilakukan oleh Nasir dan
jangka pendeknya. Akan tetapi CR yang Pamungkas (2005) terhadap 31
tinggi akan berpengaruh negatif perusahaan non perbankan yang
terhadap kemampuan memperoleh laba melakukan IPO pada tahun 2001
(rentabilitas), karena sebagian modal menunjukkan adanya perbedaan nilai
DER sebelum dan sesudah IPO. DER

Analysis Of Financial ................. (Miya-Dhyah-Pristi) hal. 1 - 23 9


setelah IPO mengalami kenaikan yang tertentu. Rasio ini memperlihatkan
signifikan. seberapa jauh perusahaan mengelola
Berdasarkan uraian diatas dapat modal sendiri secara efektif dan
dirumuskan hipotesis sebagai berikut : mengukur tingkat keuntungan dari
Ha3 : Ada perbedaan kinerja DER investasi yang telah dilakukan pemilik
sebelum dan sesudah IPO modal sendiri atau pemegang saham.
Bukti empiris menunjukkan
Rasio Profitabilitas bahwa ROA perusahaan di US yang
Rasio profitabilitas menunjuk- melakukan IPO, berbeda antara sebelum
kan kemampuan perusahaan untuk dan sesudah IPO (Jain dan Kini, 1994).
memperoleh keuntungan dari ROA setelah IPO mengalami
penggunaan modalnya (Martono dan penurunan. Sehingga dapat
Harjito, 2005 : 53). Profitability ratio dihipotesiskan bahwa : Ha6 : Ada
yang diuji dalam penelitian ini adalah perbedaan kinerja ROA sebelum dan
Net Profit Margin, Return On Equity, sesudah IPO
Return On Asset.
Net Profit Margin ini mengukur Rasio Aliran Kas Operasi
kemampuan perusahaan menghasilkan Rasio aliran kas operasi
laba bersih berdasarkan tingkat menunjukkan kemampuan perusahaan
penjualan tertentu artinya perusahaan untuk memperoleh pengembalian atas
harus mampu memperoleh NPM tinggi. penjualan yang diperoleh dalam bentuk
Penilitian yang dilakukan oleh Indrianto kas dan seberapa besar uang perusahaan
(2007), menunjukkan adanya perbedaan yang dapat digunakan untuk
NPM yang signifikan pada perusahaan menjalankan operasinya (Jain dan Kini,
perbankan yang melakukan IPO. NPM 1994). Rasio aliran kas operasi yang
setelah IPO tidak mengalami perbaikan. diuji dalam penelitian ini adalah Cash
Berdasarkan uraian diatas dapat flow to Sales Ratio dan Cash Flow on
dirumuskan hipotesis sebagai berikut : Asset.
Ha4 : Ada perbedaan kinerja NPM Rasio Cash Flow to Sales
sebelum dan sesudah IPO mengukur pengembalian atas penjualan
dalam bentuk kas. Semakin tinggi Cash
Return On Equity mengukur Flow to Sales ini maka semakin baik
kemampuan perusahaan menghasilkan kinerja perusahaan. Ratio ini
laba bedasarkan saham tertentu. Rasio menunjukkan kemampuan perusahaan
ini merupakan ukuran profitabilitas dari untuk mengubah penjualan menjadi kas.
sudut pandang saham. Sehingga Idealnya harus ada peningkatan dalam
semakin tinggi saham yang terjual arus kas operasi dengan peningkatan
diharapkan laba perusahaan juga akan penjualan.
semakin tinggi. Bukti empiris menunjukkan
Bukti empiris menunjukkan bahwa Cash Flow to Sales perusahaan di
bahwa ROE perusahaan di China yang US yang melakukan IPO, berbeda antara
melakukan IPO, berbeda antara sebelum sebelum dan sesudah IPO (Jain dan
dan sesudah IPO (Hsun dan Tzu, 2003). Kini, 1994). Cash Flow to Sales setelah
ROE setelah IPO cenderung menurun IPO mengalami penurunan walaupun
tajam. terjadi peningkatan penjualan, namun
Berdasarkan uraian diatas dapat menunjukkan adanya penurunan
dirumuskan hipotesis sebagai berikut : profitabilitas.
Ha5 : Ada perbedaan kinerja ROE Berdasarkan uraian diatas dapat
sebelum dan sesudah IPO dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
Ha7 : Ada perbedaan kinerja Cash Flow
Return On Asset mengukur to Sales sebelum dan sesudah IPO
kemampuan perusahaan menghasilkan
laba bersih berdasarkan tingkat aset

10 Media Mahardhika Vol. 18 No. 1 September 2019


Cash Flow on Asset Ratio
sebuah ratio yang digunakan untuk Teknik Pengumpulan Data
membandingkan kinerja bisnis antara Data dikumpulkan dari laporan
anggota industri lainnya. Rasio ini dapat keuangan tahunan perusahaan
digunakan secara internal oleh analis pertambangan yang diperoleh dengan
perusahaan atau oleh investor. Semakin cara dokumentasi yaitu dari database
tinggi rasio ini semakin baik karena yang dimiliki oleh Pusat Referensi Pasar
semakin banyak kas perusahaan yang Modal yang berada di Bursa Efek
tersedia untuk kegiatan operasi. Indonesia (BEI). Kemudian data
Bukti empiris menunjukkan tersebut dihitung sesuai dengan
bahwa Cash Flow on Asset perusahaan formulasi yang ada sehingga diperoleh
di US yang melakukan IPO, berbeda angka-angka rasio yang akan dianalisis.
antara sebelum dan sesudah IPO (Jain
dan Kini, 1994). Cash Flow on Assets Pengukuran Variabel Dan Definisi
setelah IPO mengalami penurunan. Operasional
Berdasarkan uraian diatas dapat 1. Rasio Likuiditas
dirumuskan hipotesis sebagai berikut : Rasio likuiditas mengukur
Ha8 : Ada perbedaan kinerja Cash Flow kemampuan perusahaan
on Assets sebelum dan sesudah IPO. memenuhi kewajiban jangka
pendeknya. Ratio ini digunakan
METODE PENELITIAN untuk melihat apakah aktiva
Populasi Dan Sampel lancar perusahaan relatif
Populasi yang digunakan terhadap hutang lancarnya
dalam penelitian ini adalah perusahaan (Martono dan Harjito, 2005 :
pada sektor industri pertambangan yang 53). Ratio likuiditas yang diuji
melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia. dalam penelitian ini adalah
Jumlah perusahaan pertambangan yang current ratio. Current Ratio
terdaftar adalah sebanyak 39 perusahaan merupakan perbandingan aset
pertambangan, daftar perusahaan lancar dengan hutang lancar dan
pertambangan yang terdaftar di BEI dinyatakan dalam prersentase.
hingga Oktober 2018. Current Ratio diukur dengan
Penentuan sampel dilakukan skala rasio. Current Ratio (CR)
secara purposive sampling yaitu sampel digunakan untuk mengukur
perusahaan ditentukan dengan criteria kemampuan perusahaan
tertentu (Sugiyono, 1999 : 78). Adapun memenuhi hutang jangka
kriteria yang dimaksud adalah : pendeknya dengan mengguna-
1. Perusahaan yang melakukan kan aktiva lancarnya. Current
IPO mulai tahun 2017 – 2018 Ratio yang tinggi memberikan
yang terdaftar di JII. indikasi jaminan yang baik bagi
2. Tidak pernah berganti sektor kreditor jangka pendek dalam
usaha, dari awal IPO hingga arti setiap saat perusahaan
sekarang tetap pada sektor memiliki kemampuan untuk
pertambangan atau tidak pernah melunasi kewajiban-kewajiban
mengalami aktivitas backdoor finansial jangka pendeknya.
listing. Backdoor listing ini Akan tetapi CR yang tinggi
adalah usaha dari sebuah akan berpengaruh negatif
perusahaan untuk masuk ke terhadap kemampuan mem-
bursa, tapi tidak dengan melalui peroleh laba (rentabilitas),
IPO. Sebuah perusahaan yang karena sebagian modal kerja
tidak terdaftar di bursa, tidak berputar atau mengalami
kemudian membiarkan dirinya pengangguran.
diakuisisi oleh perusahaan yang 2. Rasio Leverage
terdaftar (listed) di bursa.

Analysis Of Financial ................. (Miya-Dhyah-Pristi) hal. 1 - 23 11


Ratio leverage yang diuji dalam dinyatakan dalam persentase.
penelitian ini adalah Debt Ratio Return on Asset (ROA)
(DR) dan Debt Equity Ratio mengukur kemampuan
(DER). Debt Ratio (DR) perusahaan menghasilkan laba
merupakan ratio antara total bersih berdasarkan tingkat aset
hutang (total debt) dengan total tertentu. Rasio ini mem-
aset (total assets) yang perlihatkan seberapa jauh
dinyatakan dalam persentase. perusahaan mengelola modal
Rasio hutang mengukur betapa sendiri secara efektif dan
persen aset perusahaan yang mengukur tingkat keuntungan
dibelanjai dengan hutang. Debt dari investasi yang telah
Ratio dihitung sebagai dilakukan pemilik modal sendiri
perbandingan total hutang atau pemegang saham. Rasio ini
dengan total asset dan merupakan perbandingan laba
dinyatakan dalam persentase. bersih dengan total aktiva dan
Debt to Equity Ratio (DER) dinyatakan dalam persentase.
hanya digunakan untuk 4. Rasio Aliran Kas Operasi
menghitung prosentasi modal Rasio aliran kas operasi
sendiri yang disebabkan untuk menunjukkan kemampuan
membayar utang. Rasio ini perusahaan untuk memperoleh
dihitung sebagai perbandingan pengembalian atas penjualan
total hutang dengan total ekuitas yang diperoleh dalam bentuk
dan dinyatakan dalam kas dan seberapa besar uang
persentase. perusahaan yang dapat
3. Rasio Profitability digunakan untuk menjalankan
Rasio profitabilitas menunjuk- operasinya (Jain dan Kini,
kan kemampuan perusahaan 1994). Rasio aliran kas operasi
untuk memperoleh keuntungan yang diuji dalam penelitian ini
dari penggunaan modalnya adalah Cash Flow to Sales Ratio
(Martono dan Ilarjito, 2005 : dan Cash Flow on Asset. Rasio
53). Profitability ratio yang Cash Flow to Sales mengukur
digunakan dalam penelitian ini pengembalian atas penjualan
adalah Net Profit Margin, dalam bentuk kas. Semakin
Return on Equity, dan Return on tinggi Cash Flow to Sales ini
Assets. Net Profit Margin ini maka semakin baik kinerja
mengukur kemampuan perusahaan. Ratio ini me-
perusahaan menghasilkan laba nunjukkan kemampuan
bersih berdasarkan tingkat perusahaan untuk mengubah
penjualan tertentu. Net Profit penjualan menjadi kas. Cash
Margin merupakan per- Flow to Sales merupakan
bandingan laba bersih dengan perbandingan arus kas operasi
penjualan dan dinyatakan dalam dengan penjualan dinyatakan
persentase. Net Profit Margin dalam persentase dan diukur
diukur dengan skala rasio. dalam skala rasio. Cash Flow on
Return on Equity mengukur Assets sebuah ratio yang
kemampuan perusahaan digunakan untuk mem-
menghasilkan laba berdasarkan bandingkan kinerja bisnis antara
saham tertentu. Rasio ini anggota industri lainnya. Rasio
merupakan ukuran profitabilitas ini dapat digunakan secara
dari sudut pandang saham. internal oleh analis perusahaan
Rasio ini dihitung sebagai atau oleh investor. Semakin
perbandingan laba bersih tinggi rasio ini semakin baik
dengan total ekuitas dan karena semakin banyak kas

12 Media Mahardhika Vol. 18 No. 1 September 2019


perusahaan yang tersedia untuk arus kas operasi dengan total
kegiatan operasi. Rasio ini aset.
dihitung sebagai perbandingan

HASIL
Perusahaan pertambangan yang menjadi sampel :
Kode
No. Nama Perusahaan Tgl. IPO
Emiten
1. Apexindo Pratama Duta Tbk APEX 10 Juli 2007
2. Tambang Batu Bara Bukit Asam PTBA 23 Desember 2007
(Persero Tbk
3. Darma Henwa Tbk DEWA 26 September 2014
4. Indo Tambang Raya Megah Tbk ITMG 06 Pebruari 2015
5. Elnusa Tbk ELSA 16 Juni 2015
6. Energi Mega Perkasa Tbk ENRG 12 Agustus 2015
7. Byan Resource Tbk BYAN 09 Juli 2016
8. Garda Tujuh Buana Tbk GTBO 11 Pebruari 2017
9. Benakat Petroleum Energy Tbk BIPI 19 Agustus 2017
10. Berau Coal Energy Tbk BRAU 06 Oktober 2017
11. Harum Energy Tbk HRUM 26 Nopember 2017
12. Borneo Lumbung Energy dan Metal BORN 10 Oktober 2018
Tbk
13. SMR Utama Tbk SMRU 08 Nopember 2018
14. Atlas Resource Tbk ARII 17 Nopember 2018
15. Golden Energy Mines Tbk GEMS

Tabel Statistik Deskriptif Rasio CR, DR, DER, NPM, ROE, ROA, CFS, CFA (%)
Mean Median Std. Deviation Minimum Maximum
CR 2th sblm 11,0244 1,1940 34,4195 0,0460 135,0000
CR 1th sblm 1,3080 1,0500 0,9108 0,1030 3,3070
CR 1th ssdh 6,7600 1,9000 12,9229 0,3930 49,1020
CR 2th ssdh 2,3222 1,5350 2,1628 0,0020 7,8480
DR 2th sblm 0,8764 0,8540 0,3526 0,3130 1,8340
DR 1th sblm 0,7161 0,6360 0,7644 0,0400 3,3150
DR 1th ssdh 0,4341 0,4237 0,4186 0,0005 1,6149
DR 2th ssdh 0,4420 0,4060 0,2294 0,0930 0,7780
DER 2th sblm 4,7893 2,1970 24,8647 -30,4620 84,5960
DER 1th sblm 2,2609 1,4560 3,0604 0,0430 12,2480
DER 1th ssdh 0,9943 0,4870 1,5413 0,0010 5,9180
DER 2th ssdh 0,9706 0,6420 0,8945 0,1030 3,4050
NPM 2th sblm -5,8054 0,0270 21,3330 -82,8570 0,1570
NPM 1th sblm -0,6090 0,0370 1,8518 -7,0260 0,1670
NPM 1th ssdh -3,2796 0,0330 12,8931 -49,8670 0,9940
NPM 2th ssdh 1,8676 0,0850 8,5107 -4,7700 32,2970
ROE 2th sblm 0,0600 0,1420 0,7982 -1,9670 0,8820
ROE 1th sblm 0,2000 0,0590 0,4312 -0,2410 1,2210

Analysis Of Financial ................. (Miya-Dhyah-Pristi) hal. 1 - 23 13


ROE 1th ssdh 0,2044 0,0280 0,5597 -0,0680 2,1610
ROE 2th ssdh 0,0933 0,0426 0,1449 -0,0900 0,3770
ROA 2th sblm 0,0213 0,0180 0,0714 -0,1200 0,1870
ROA 1th sblm 0,0675 0,0290 0,1382 -0,0870 0,4100
ROA 1th ssdh 0,1845 0,0137 0,7316 -0,5510 2,7431
ROA 2th ssdh 0,0723 0,0280 0,1128 -0,0720 0,3000
CFS 2th sblm 0,5507 0,5180 0,3389 0,0430 1,4240
CFS 1th sblm 0,6986 0,7030 0,5556 0,0650 2,3580
CFS 1th ssdh 0,5626 0,4120 0,6072 -0,4630 1,6100
CFS 2th ssdh 0,7118 0,3070 0,9454 0,0410 3,4940
CFA 2th sblm 0,4164 0,0910 0,5142 0,0010 1,6980
CFA 1th sblm 0,5434 0,1790 0,7601 0,0010 2,7260
CFA 1th ssdh 0,1622 0,1160 0,1769 -0,0492 0,4736
CFA 2th ssdh 0,1754 0,1726 0,1421 0,0001 0,4162
Sumber : Data diolah

Tabel Hasil Uji Normalitas


Variabel Shapiro-Wilk Statistic Sig. Keterangan

CR_2 0,301 0,000 Tidak Berdistribusi Normal


CR_1 0,908 0,125 Berdistribusi Normal
CR1 0,533 0,000 Tidak Berdistribusi Normal
CR2 0,805 0,004 Tidak Berdistribusi Normal

DR_2 0,902 0,103 Berdistribusi Normal


DR_1 0,955 0,614 Berdistribusi Normal
DR1 0,287 0,000 Tidak Berdistribusi Normal
DR2 0,924 0,225 Berdistribusi Normal

DER_2 0,721 0,000 Tidak Berdistribusi Normal


DER_1 0,661 0,000 Tidak Berdistribusi Normal
DER1 0,621 0,000 Tidak Berdistribusi Normal
DER2 0,836 0,011 Tidak Berdistribusi Normal

NPM_2 0,307 0,000 Tidak Berdistribusi Normal


NPM_1 0,454 0,000 Tidak Berdistribusi Normal

14 Media Mahardhika Vol. 18 No. 1 September 2019


NPM1 0,308 0,000 Tidak Berdistribusi Normal
NPM2 0,375 0,000 Tidak Berdistribusi Normal

ROE_2 0,754 0,001 Tidak Berdistribusi Normal


ROE_1 0,681 0,000 Tidak Berdistribusi Normal
ROE1 0,472 0,000 Tidak Berdistribusi Normal
ROE2 0,905 0,114 Berdistribusi Normal

ROA_2 0,969 0,845 Berdistribusi Normal


ROA_1 0,839 0,012 Tidak Berdistribusi Normal
ROA1 0,571 0,000 Tidak Berdistribusi Normal
ROA2 0,902 0,102 Berdistribusi Normal

CFS_2 0,929 0,262 Berdistribusi Normal


CFS_1 0,812 0,005 Tidak Berdistribusi Normal
CFS1 0,832 0,010 Tidak Berdistribusi Normal
CFS2 0,703 0,000 Tidak Berdistribusi Normal

CFA_2 0,791 0,003 Tidak Berdistribusi Normal


CFA_1 0,733 0,001 Tidak Berdistribusi Normal
CFA1 0,905 0,114 Berdistribusi Normal
CFA2 0,907 0,122 Berdistribusi Normal

Sumber : Data diolah

Tabel Hasil Wilcoxon Signed Rank Test atas Kinerja Rasio Leverage
Keterangan / DR Periode -2 ke +1 Periode -2 ke +2 Periode -1 ke +1 Periode -1 ke +2

Median (%) 0,8540 0,4237 0,8540 0,4060 0,6360 0,4237 0,6360 0,4060
Selisih Median (%) -0,4303 -0,4480 -0,2123 -0,2300
Rata-rata (%) 0,8674 0,4341 0,8674 0,4420 0,7161 0,4341 0,7161 0,4420
Selisih Rata-rata -0,4333 -0,4254 -0,282 -0,2741
Z -3,181 -2,953 -1,704 -1,022
Sig. 0,0001a 0,00015a 0,044b 0,1535
Keterangan Signifikan Signifikan Signifikan Tidak Signifikan
Kesimpulan H02 ditolak H02 ditolak H02 ditolak H02 diterima

Keterangan / DER Periode -2 ke +1 Periode -2 ke +2 Periode -1 ke +1 Periode -1 ke +2

Median (%) 2,1970 0,4870 2,1970 0,6420 1,4560 0,4870 1,4560 0,6420
Selisih Median (%) -1,7100 -1,5550 -0,9690 -0,814
Rata-rata (%) 4,7893 0,9943 4,7893 0,9706 2,2609 0,9943 2,2609 0,9706
Selisih Rata-rata -3,795 -3,8187 -1,2666 -1,2903
Z -0,568 -0,398 -2,101 -1,250

Analysis Of Financial ................. (Miya-Dhyah-Pristi) hal. 1 - 23 15


Sig. 0,285 0,3455 0,18 0,1055
Keterangan Tidak Signifikan Tidak Signifikan Tidak Signifikan Tidak Signifikan
Kesimpulan H03 diterima H03 diterima H03 diterima H03 diterima

Sumber : data diolah


Keterangan : a, b, dan c menunjukkan signifikan berturut-turut pada tingkat 1%, 5%, 10%

Tabel Hasil Wilcoxon Signed Rank Test atas Kinerja Rasio Profitabilitas
Keterangan / NPM Periode -2 ke +1 Periode -2 ke +2 Periode -1 ke +1 Periode -1 ke +2

Median (%) 0,0270 0,0330 0,0720 0,0850 0,0370 0,0330 0,0370 0,0850
Selisih Median (%) 0,006 0,058 -0,004 0,048
Rata-rata (%) -5,8054 -3,2796 -5,8054 1,8676 -0,609 -3,2796 -0,609 1,8676
Selisih Rata-rata 2,5258 7,6730 -2,6706 2,4766
Z -1,420 -1,590 -0,738 -0,738
Sig. 0,078c 0,056c 0,230 0,230
Keterangan Signifikan Signifikan Tidak Signifikan Tidak Signifikan
Kesimpulan H04 ditolak H04 ditolak H04 diterima H04 diterima

Keterangan / ROE Periode -2 ke +1 Periode -2 ke +2 Periode -1 ke +1 Periode -1 ke +2

Median (%) 0,1420 0,0280 0,1420 0,0426 0,0590 0,0280 0,0590 0,0426
Selisih Median (%) -0,1140 -0,0994 -0,0310 -0,0164
Rata-rata (%) 0,0600 0,2044 0,0600 0,0933 0,2000 0,2044 0,2000 0,0933
Selisih Rata-rata 0,1444 0,0333 0,0044 -0,1067
Z -0,852 -0,568 -0,852 -0,625
Sig. 0,197 0,285 0,197 0,266
Keterangan Tidak Signifikan Tidak Signifikan Tidak Signifikan Tidak Signifikan
Kesimpulan H05 diterima H05 diterima H05 diterima H05 diterima

Keterangan / ROA Periode -2 ke +1 Periode -2 ke +2 Periode -1 ke +1 Periode -1 ke +2

Median (%) 0,0180 0,0137 0,0180 0,0280 0,0290 0,0137 0,0290 0,0280
Selisih Median (%) -0,0043 0,0100 -0,0153 -0,001
Rata-rata (%) 0,0213 0,1845 0,0213 0,0723 0,0675 0,1845 0,0675 0,0723
Selisih Rata-rata 0,1632 0,0510 0,1170 0,0048
Z -0,341 -2,272 -0,398 -0,256
Sig. 0,3665 0,0115b 0,3455 0,399
Keterangan Tidak Signifikan Signifikan Tidak Signifikan Tidak Signifikan
Kesimpulan H06 diterima H06 ditolak H06 diterima H06 diterima

Sumber : data diolah


Keterangan : a, b, dan c menunjukkan signifikan berturut-turut pada tingkat 1%, 5%, 10%

Tabel Hasil Wilcoxon Signed Rank Test atas Kinerja Rasio Aliran Kas Operasi
Keterangan / CFS Periode -2 ke +1 Periode -2 ke +2 Periode -1 ke +1 Periode -1 ke +2

16 Media Mahardhika Vol. 18 No. 1 September 2019


Median (%) 0,518 0,4120 0,518 0,3070 0,7030 0,4120 0,7030 0,3070
Selisih Median (%) -0,1060 -0,2110 -0,2910 -0,3960
Rata-rata (%) 0,5507 0,5626 0,5507 0,7118 0,6986 0,5626 0,6986 0,7118
Selisih Rata-rata 0,0119 0,1611 -0,1360 0,0132
Z -0,057 -0,057 -0,568 -0,341
Sig. 0,4775 0,4775 0,2850 0,3665
Keterangan Tidak Signifikan Tidak Signifikan Tidak Signifikan Tidak Signifikan
Kesimpulan H07 diterima H07 diterima H07 diterima H07 diterima

Keterangan / CFA Periode -2 ke +1 Periode -2 ke +2 Periode -1 ke +1 Periode -1 ke +2

Median (%) 0,0910 0,1160 0,0910 0,1726 0,1790 0,1160 0,1790 0,1726
Selisih Median (%) 0,0250 0,0816 -0,0063 -0,0064
Rata-rata (%) 0,4164 0,1622 0,4164 0,1755 0,5434 0,1622 0,5434 0,1755
Selisih Rata-rata -0,2542 -0,2409 -0,3812 -0,3679
Z -1,704 -1,477 -2,329 -1,931
Sig. 0,044b 0,07c 0,020b 0,053c
Keterangan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan
Kesimpulan H08 ditolak H08 ditolak H08 ditolak H08 ditolak

Sumber : data diolah


Keterangan : a, b, dan c menunjukkan signifikan berturut-turut pada tingkat 1%, 5%, 10%

Penelitian ini bertujuan untuk sebelum IPO dan 2 tahun sesudah IPO;
menganalisis perbedaan Rasio Return On Asset (ROA) Perusahaan
Likuiditas, Rasio Leverage, Rasio pertambangan 2 tahun sebelum IPO dan
Profitabilitas, dan Rasio Aliran Kas 2 tahun sesudah IPO; dan Cash Flow on
Operasi antara sebelum dan sesudah IPO Asset seluruh pengujian menunjukkan
pada perusahaan pertambangan yang nilai yang signifikan. Sehingga CFA
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. sebelum dan sesudah IPO berbeda.
Pengujian hipotesis dilakukan dengan
menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Perbedaan Rasio Likuiditas Sebelum
Test. Hasil pengujian menunjukkan dan Sesudah IPO
peningkatan walaupun untuk 2 tahun Rasio likuiditas merupakan
sebelum IPO dengan 1 dan 2 tahun rasio untuk mengukur kemampuan
sesudah IPO perusahaan mengalami perusahaan memenuhi kewajiban jangka
peningkatan yang tidak signifikan. pendeknya. Ratio ini digunakan untuk
Perbedaan yang signifikan hanya terjadi melihat apakah aktiva lancar perusahaan
pada pengujian Current Ratio (CR) relatif terhadap hutang lancarnya
Perusahaan Pertambangan 1 tahun (Martono dan Harjito, 2005 : 53). Rasio
sebelum IPO dan 1 tahun sesudah IPO, Likuiditas yang diuji dalam penelitian
serta 1 tahun sebelum IPO dengan 2 ini adalah current ratio. Current Ratio
tahun sesudah IPO; Debt Ratio (DR) yang tinggi mengindikasi jaminan yang
Perusahaan Pertambangan 2 tahun baik bagi kreditor dalam arti setiap saat
sebelum IPO dengan l tahun sesudah perusahaan memiliki kemampuan untuk
IPO, 2 tahun sebelum IPO dengan 2 melunasi kewajiban-kewajiban finansial
tahun setelah IPO, 1 tahun sebelum IPO jangka pendeknya.
dengan 1 tahun setelah IPO; Net Profit Akan tetapi CR yang tinggi
Margin (NPM) perusahaan akan berpengaruh negatif terhadap
pertambangan 2 tahun sebelum IPO kemampuan memperoleh laba
dengan 1 tahun setelah IPO, dan 2 tahun (rentabilitas), karena sebagian modal

Analysis Of Financial ................. (Miya-Dhyah-Pristi) hal. 1 - 23 17


kerja tidak berputar atau mengalami untuk uji 1 tahun sebelum IPO dan 1
pengangguran. Hasil penelitian ini tahun setelah IPO, dan 1 tahun sebelum
membuktikan bahwa perbedaan yang IPO dan 2 tahun setelah IPO kinerja
signifikan terjadi pada pengujian Current Ratio (CR) perusahaan
Current Ratio (CR) perusahaan pertambangan juga mengalami
pertambangan 1 tahun Sebelum IPO dan peningkatan yang signifikan.
1 tahun Sesudah IPO serta 1 tahun Berdasarkan hasil tersebut perbedaan
Sebelum IPO dengan 2 tahun Sesudah yang signifikan atas kinerja Current
IPO. Dilihat dari mediannya, dapat Ratio (CR) perusahaan pertambangan
dinyatakan bahwa kinerja Current Ratio hanya dirasakan pada periode satu tahun
(CR) perusahaan pertambangan setelah IPO.
mengalami peningkatan yang signifikan

Tabel Rekap Hasil Kinerja Rasio Likuiditas Sebelum dan Sesudah IPO
Variabel Periode Sig. Penjelasan Keterangan Keputusan

CR -2 ke 1 0,2300 TS Meningkat H01 diterima


-2 ke 2 0,4755 TS Meningkat H01 diterima
-1 ke 1 0,0115 S Meningkat H01 ditolak
-1 ke 2 0,0062 S Meningkat H01 ditolak

Sumber : data diolah

Secara umum dapat dikatakan bahwa CR perusahaan farmasi yang


bahwa kinerja current ratio perusahaan melakukan IPO, berbeda antara sebelum
pertambangan akan mengalami dan sesudah IPO (Yuniarti, 2008). CR
peningkatan sesudah IPO. Peningkatan setelah IPO mengalami kenaikan karena
yang signifikan terjadi pada 1 tahun banyaknya asset lancar yang diterima
sebelum IPO dengan 1 tahun dan 2 perusahaan dan belum dapat
tahun sesudah IPO karena perusahaan dimanfaatkan untuk memperoleh laba.
memiliki aktiva lancar yang berasal dari Perbedaan Rasio Leverage Sebelum dan
IPO yang dapat digunakan untuk Sesudah IPO
memenuhi kewajiban lancarnya. Rasio Leverage merupakan
Sehingga dapat dikatakan bahwa rasio yang mengukur seberapa banyak
ada perbedaan kinerja current ratio perusahaan menggunakan dana dari
sebelum dan sesudah IPO. Peningkatan hutang (Martono dan Harjito, 2005 : 53).
rasio likuiditas menunjukkan bahwa Ratio leverage yang diuji dalam
melalui IPO perusahaan akan penelitian ini adalah Debt Ratio (DR)
mendapatkan tambahan modal, yang dan Debt to Equity Ratio (DER). Ratio
pada akhirnya bisa digunakan sebagai Leverage yang tinggi mengindikasikan
tambahan asset perusahaan yang relatif besarnya perusahaan meng-
tentunya meningkatkan likuiditas gunakan dana dari hutang.
perusahaan. Bukti empiris menunjukkan

Tabel Rekap Hasil Kinerja Rasio Leverage


Variabel Periode Sig. Penjelasan Keterangan Keputusan

DR -2 ke 1 0,0001 S Menurun H02 ditolak


-2 ke 2 0,0002 S Menurun H02 ditolak
-1 ke 1 0,0440 S Menurun H02 ditolak

18 Media Mahardhika Vol. 18 No. 1 September 2019


-1 ke 2 0,1535 TS Menurun H02 diterima

DER -2 ke 1 0,2850 TS Menurun H03 diterima


-2 ke 2 0,3445 TS Menurun H03 diterima
-1 ke 1 0,1800 TS Menurun H03 diterima
-1 ke 2 0,1055 TS Menurun H03 diterima

Sumber : data diolah

Berdasarkan Tabel diatas hasil menurun walaupun tidak signifikan.


penelitian ini membuktikan bahwa Penurunan rasio leverage menunjukkan
perbedaan yang signifikan terjadi pada bahwa kemampuan perusahaan dalam
pcngujian kinerja Debt Ratio (DR) membiayai perusahaan dari dana
perusahaan pertambangan 2 tahun internalnya mengalami peningkatan.
sebelum IPO dengan 1 tahun sesudah Peningkatan sumber dana internal
IPO, serta 2 tahun sebelum IPO dengan tersebut diperoleh dari proses IPO
2 tahun sesudah IPO dan 1 tahun tersebut. Berarti kinerja sebelum 1 tahun
sebelum IPO dengan 1 tahun sesudah dan 2 tahun sebelum IPO dan l tahun
IPO. Dilihat dari mediannya, dapat dan 2 tahun setelah IPO tidak ada
dinyatakan bahwa kinerja Debt Ratio perbedaan.
(DR) perusahaan pertambangan
mengalami penurunan yang signifikan Perbedaan Rasio Profitabilitas Sebelum
untuk uji DR 2 tahun sebelum IPO dan Sesudah IPO
dengan 1 tahun setelah IPO, 1 tahun Rasio Profitabilitas merupakan
sebelum IPO dengan 1 tahun setelah rasio yang menunjukkan kemampuan
IPO. Hal ini dapat disimpulkan bahwa perusahaan untuk memperoleh
kinerja DR mengalami perbedaan keuntungan dari penggunaan modalnya
sebelum dan sesudah IPO. (Martono dan Harjito, 2005 : 53).
Adanya perbedaan yang Profitability ratio yang digunakan dalam
signifikan ini diakibatkan karena adanya penelitian ini antara lain Net Profit
tambahan dana pada 1 tahun setelah IPO Margin, Return on Equity, dan Return
yang belum dimanfaatkan perusahaan on Assets. Rasio Profitabilitas yang
untuk pembelian aktiva, pembelian tinggi mengindikasikan baiknya
aktiva masih berasal dari dana hutang kemampuan perusahaan dalam
sehingga madian DR pada 1 tahun menghasilkan keuntungan dari asset dan
setelah IPO masih tinggi, atau ada modal yang dimilikinya.
kemungkinan bahwa sebagian dana yang Seharusnya pada perusahaan
didapat dari proses IPO digunakan untuk yang bagus, setelah perusahaan
membayar hutang. melakukan IPO perusahaan akan
Sedangkan untuk Debt Equity mengalami peningkatan pada rasio
Ratio (DER), tidak terjadi perbedaan profitabilitas ini. Sehingga kinerja
yang signifikan, dilihat dari mediannya dikatakan baik jika rasio
menunjukkan bahwa kinerja DER profitabilitasnya meningkat.

Tabel Rekap Hasil Kinerja Rasio Profitabilitas Sebelum dan Sesudah IPO
Variabel Periode Sig. Penjelasan Keterangan Keputusan

NPM -2 ke 1 0,0780 S Meningkat H04 ditolak


-2 ke 2 0,0560 S Meningkat H04 ditolak
-1 ke 1 0,2300 S Menurun H04 diterima
-1 ke 2 0,2300 TS Meningkat H04 diterima

Analysis Of Financial ................. (Miya-Dhyah-Pristi) hal. 1 - 23 19


ROE -2 ke 1 0,1970 TS Menurun H05 diterima
-2 ke 2 0,2850 TS Menurun H05 diterima
-1 ke 1 0,1970 TS Menurun H05 diterima
-1 ke 2 0,2660 TS Menurun H05 diterima

ROA -2 ke 1 0,3665 TS Menurun H06 diterima


-2 ke 2 0,0115 S Meningkat H06 ditolak
-1 ke 1 0,3455 TS Menurun H06 diterima
-1 ke 2 0,3990 TS Menurun H06 diterima

Sumber : data diolah

Pada tabel diatas membuktikan peningkatan yang signifikan untuk uji


bahwa perbedaan yang signifikan ROA 2 tahun sebelum IPO dan 2 tahun
terjadi. Pada pengujian kinerja Net setelah IPO. Berdasarkan hasil tersebut
Profit Margin 2 tahun sebelum IPO secara umum dapat dikatakan bahwa
dengan 1 tahun sesudah IPO, dan 2 tidak terjadi perbedaan kinerja sebelum
tahun sebelum IPO dengan 2 tahun dan sesudah IPO. Perbedaan rasio
sesudah IPO. Dilihat dari median NPM profitabilitas hanya berlaku pada periode
mengalami peningkatan namun pada 1 yang relatif lama, dalam hal ini dampak
tahun setelah IPO mengalami dari IPO baru dirasakan perusahaan
penurunan meskipun di 2 tahun sesudah untuk periode jangka panjang.
IPO mengalami peningkatan yang tidak
signifikan dan tidak ada perbedaan. Perbedaan Rasio Arus Kas Operasi
Secara umum dapat disimpulkan bahwa Sesudah dan Sebelum IPO
NPM ada perbedaan 2 tahun sebelum Rasio Arus Kas Operasi
IPO dan 1 serta 2 tahun sesudah IPO. merupakan rasio yang mengukur
Return on Equity (ROE) kemampuan perusahaan untuk
perusahaan pertambangan seluruh hasil memperoleh pengembalian atas
menunjukkan tidak ada perbedaan yang penjualan yang diperoleh dalam bentuk
signifikan. Secara umum dapat kas dan seberapa besar uang perusahaan
disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang dapat digunakan untuk
kinerja ROA sebelum dan sesudah IPO. menjalankan operasinya (Jain dan Kini,
Return on Asset (ROA) perusahaan 1994). Rasio aliran kas operasi yang
pertambangan 2 tahun sebelum IPO dan diuji dalam penelitian ini adalah Cash
2 tahun sesudah IPO mengalami Flow to Sales Ratio dan Cash Flow on
peningkatan yang signifikan namun Asset. Rasio Arus Kas Operasi yang
mengalami penurunan di 1 dan 2 tahun tinggi mengindikasikan semakin
sesudah IPO. baiknya kinerja perusahaan, serta
Dari tabel di atas dapat semakin banyaknya kas perusahaan
dinyatakan bahwa kinerja (ROA) yang tersedia untuk kegiatan operasi.
perusahaan pertambangan mengalami

Tabel Rekap Hasil Kinerja Rasio Aliran Arus Kas Sebelum dan Sesudah IPO
Variabel Periode Sig. Penjelasan Keterangan Keputusan

CFS -2 ke 1 0,4775 TS Menurun H07 diterima


-2 ke 2 0,4775 TS Menurun H07 diterima

20 Media Mahardhika Vol. 18 No. 1 September 2019


-1 ke 1 0,2850 TS Menurun H07 diterima
-1 ke 2 0,3665 TS Menurun H07 diterima

CFA -2 ke 1 0,0440 S Meningkat H08 ditolak


-2 ke 2 0,0700 S Meningkat H08 ditolak
-1 ke 1 0,0200 S Menurun H08 ditolak
-1 ke 2 0,0530 S Menurun H08 ditolak

Sumber : data diolah

Pada tabel di atas membuktikan sebelum IPO dengan 2 tahun


bahwa perbedaan yang signifikan sesudah IPO.
terjadi. Pada pengujian kinerja Cash 2.Tidak ada perbedaan kinerja DER 1
Flow on Asset (CFA). Seluruh pengujian tahun sebelum IPO dengan 2
CFA memberikan hasil yang signifikan. tahun setelah IPO tidak ada
Kinerja Cash Flow on Asset (CFA) perbedaan kinerja DER sebelum
perusahaan pertambangan mengalami dan sesudah IPO terbukti. Ada
penurunan yang signifikan setelah IPO. perbedaan kinerja DR sebelum
Seharusnya setelah IPO kinerja CFA dan sesudah IPO terbukti. Dalam
mengalami peningkatan, karena tersedia hal ini ada perbedaan yang
banyak dana untuk membiayai kegiatan signifikan kinerja Debt Ratio (DR)
operasi. Secara umum dapat perusahaan pertambangan 2 tahun
disimpulkan bahwa ada perbedaan sebelum IPO dan 1 tahun sesudah
kinerja CFA sebelum dan sesudah IPO. IPO, dan 2 tahun sebelum IPO
Pengujian kinerja Cash Flow to Sales dengan 2 tahun sesudah IPO, serta
(CFS) memberikan hasil yang tidak 1 tahun sebelum IPO dan 1 tahun
signifikan pada seluruh pengujian, setelah IPO
sehingga dapat disimpulkan bahwa CFS 3.Tidak ada perbedaan kinerja NPM
tidak terjadi perbedaan sebelum dan sebelum dan sesudah IPO terbukti.
sesudah IPO. 1 tahun sebelum IPO dengan 1
tahun sesudah IPO, 1 tahun
sebelum IPO dan 2 tahun sesudah
KESIMPULAN IPO tidak terbukti ada perbedaan
Berdasarkan hasil analisis data kinerja NPM. Sedangkan ada
dan pembahasan pada pemaparan perbedaan yang signifikan kinerja
sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan NPM pada 2 tahun sebelum IPO
sebagai jawaban atas permasalahan dengan I tahun setelah IPO, clan 2
penelitian yaitu sebagai berikut: tahun sebelum IPO dengan 2
1.Tidak ada perbedaan kinerja CR tahun setelah IPO. Ada perbedaan
sebelum dan sesudah IPO terbukti. kinerja ROA sebelum dan sesudah
kinerja Current Ratio (CR) IPO terbukti kebenarannya. Dalam
perusahaan pertambangan 2 tahun hal ini ada perbedaan yang
sebelum IPO dan 1 tahun sesudah signifikan kinerja Return on Asset
IPO, serta 2 tahun sebelum IPO (ROA) perusahaan pertambangan
dengan 2 tahun sesudah IPO tidak 2 tahun sebelum IPO dan 2 tahun
ada perbedaan yang signifikan. sesudah IPO. Sedangkan, kinerja
Sedangkan Ada perbedaan yang Return on Asset (ROA)
signifikan kinerja Current Ratio perusahaan pertambangan 2 tahun
(CR) perusahaan pertambangan 1 sebelum IPO dengan 1 tahun
tahun sebelum IPO dengan 1 sesudah IPO, 1 tahun sebelum IPO
tahun sesudah IPO, serta 1 tahun dengan 1 tahun sesudah IPO, dan

Analysis Of Financial ................. (Miya-Dhyah-Pristi) hal. 1 - 23 21


1 tahun sebelum IPO dengan 2 3.Bagi dunia akademis, penelitian ini
tahun sesudah IPO tidak ada memiliki keterbatasan pada
perbedaan yang signifikan. laporan keuangan yang hanya
4.Tidak ada perbedaan kinerja Cash terbatas maksimal 2 tahun
Flow to Sales (CFS) sebelum dan sebelum dan sesudah IPO,
sesudah IPO terbukti. Ada sehingga belum nampak pengaruh
perbedaan kinerja (CFA) sebelum IPO terhadap kinerja keuangan
dan sesudah IPO terbukti. Dalam perusahaan. Penelitian yang sama
hal ini ada perbedaan yang di masa mendatang diharapkan
signiliknn kinerja Cash Flow to dapat menggunakan periode
Asset (CFA) terjadi pada seluruh sesudah IPO yang lebih lama,
pengujian CFA. CFA mengalami misalkan hingga 5 tahun sesudah
peningkatan dan penurunan yang IPO, sehingga diharapkan dapat
signifikan. Seharusnya aliran kas terlihat pengaruh dari IPO
operasi yang masuk dalam terhadap kinerja perusahaan
perusahaan dapat digunakan untuk pertambangan.
membiayai kegiatan operasinya.
DAFTAR PUSTAKA
SARAN Buku
Berdasarkan pada hasil analisis Ang, Robert, 2007. Buku Pintar Pasar
dan kesimpulan, beberapa saran yang Modal Indonesia. Jakarta :
dapat diajukan adalah sebagai berikut : Mediasoft Indonesia
1.Bagi para calon investor, Harahap, S, 2007. Analisis Kritis atas
masyarakat umum dan pemerintah Laporan Keuangan. Jakarta :
apabila ingin berinvestasi pada PT. Raja Grafindo Persada.
perusahaan pertambangan perlu Hsun, C. dan Tzu, S. H. 2003. Initial
hasil penelitian ini dapat dijadikan Public Offering and Corporate
pertimbangan untuk berinvestasi governace in China’s
pada perusahaan pertambangan Transional Company. NBER
dan lebih berhati-hati untuk working paper series No.
memilih perusahaan pertambang- 9574.
an yang benar-benar me- Jogiyanto, H.M. 2000. Teori portofolio
manfaatkan IPO untuk modal dan analisis Investasi. Edisi II.
kerja. Apabila lahan yang dikelola Yogyakarta : BPFE-UGM.
mendapatkan hasil yang banyak Martono dan Harjito, A.2005.
pasti pemilik saham akan Manajemen Keungan. Cetakan
mendapatkan keuntungan yang kelima. Yogyakarta :
banyak. Calon investor juga harus Ekonsisia-UII.
melihat laba rugi perusahaan Mulyadi, 2001. Sistem Akuntansi.
pertambangan karena perusahaan Yogyakarta : STIE YKPN
pertambangan masuk dalam papan Munawir, S. 2002. Analisa Laporan
pengembangan, sehingga masih Keuangan. Edisi keempat.
banyak perusahaan yang Yogyakarta : Liberty.
mengalami kerugian sebelum IPO. Sitompul, A, 2000. Penawaran ummum
Kita harus melihat dana dari IPO dan permasalahannya.
dipergunakan untuk apa. Bandung : Citra Aditya Bakti.
2.Bagi perusahaan dana yang didapat Sugiyono, 1999. Metode Penelitian
dari IPO harus benar-benar Bisnis. Bandung : CV
dikelola untuk modal kerja dan Alfabeta.
dapat mencari lahan yang baik Sujarweni, Wiratna, 2014. SPSS untuk
untuk pertambangan. Sehingga Penelitian. Cetakan pertama.
dapat menciptakan laba yang Yogyakarta : Pusaka Baru
besar untuk perusahaan. Press.

22 Media Mahardhika Vol. 18 No. 1 September 2019


Indonesia, Skripsi STIE
Jurnal Perbanas Surabaya.
Gumanti, Tatang A, 2002. Earning
manajemen dalam Penawaran Internet
Saham Perdana di Bursa Efek Investopedia. 2011. Ratio Cash Flow
Jakarta. Kumpulan makalah indicator, diakses tanggal 26
SNA V, pp. 124-148 April 2014 dari
Jain, B.A dan O.Kini, 1994. The Post – http://www.investopedia.com/
Issue Operating Performance university/ratios/cash-flow-
of IPO firms. Journal of indicator/ratio1.asp
Finance, 49, pp. 1699-1726
Nasir, M. dan Pamungkas, S. A. 2005.
Analisis Kinerja Keuangan
Perusahaan Non Perbankan
Sebelum dan Sesudah Menjadi
Perusahaan Publik. Media
Ekonomi & Bisnis. Vol. 7, No.
2, pp.34-35
Nasirwan, 2002. Reputasi penjamin
Emisi Return Awal, Return 15
hari setelah IPO dan Kinerja
perusahaan satu tahun setelah
IPO di BEJ, Jurnal riset
Akunlansi Indonesia, vol 5,
No. 1.PP 64-84
Payamta dan Machfoedz, 1999. Evaluasi
kinerja pemsahaan perbankan
sebelum dan sesudah menjadi
perusahaan publik di Bursa
Efek Jakarta (BEJ). Kelola.
Vol. 8, No.20, pp. 54-69.
Wei, Z., Varela, O., D’Souza, J., Hasan,
MK., 2003, The Financial and
perating Performance of
China’s Newly Privatized
Firms, Financial Management,
Vol. 32, No. 2, pp. 107-126

Skripsi, Tesis dan Disertasi


Indrianto, 2007. Analisis Kinerja
Keuangan Perusahaan
sebelum dan sesudah Initial
Public Offering (IPO) studi
pada perusahaan perbankan
yang terdaftar di BEI periode
1982-2000. Tesis Universitas
Diponegoro.
Yuniati, Wiwit, 2008, Analisis
perbedaan kinerja keuangan
sebelum dan sesudah Go
public pada perusahaan
farmasi di Bursa Efek

Analysis Of Financial ................. (Miya-Dhyah-Pristi) hal. 1 - 23 23

Anda mungkin juga menyukai