Undangan Pembicara Lokalatih KMTP
Undangan Pembicara Lokalatih KMTP
Lampiran:
1. Kerangka Acuan Kerja
Kepada Yth.
Bapak Yus Rizal, DCN, M.Epid
Direktur Fasilitasi Penanganan Korban dan Pengungsi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
di tempat.
Perihal: Undangan sebagai Pembicara Lokalatih Koordinasi dan Manajemen Tempat Pengungsian
Untuk meningkatkan kapasitas pemangku kepentingan terkait KMTP, maka IOM mengacu pada
Panduan Global KMTP yang telah diadaptasikan ke dalam konteks lokal Indonesia. Panduan ini
mengintegrasikan pengetahuan teknis dan soft skill untuk meningkatkan kemampuan koordinasi.
Terkait hal ini, IOM mengundang Bapak untuk hadir sebagai pembicara pada acara lokalatih Koordinasi
dan Manajemen Tempat Pengungsian yang rencananya akan diadakan pada:
Besar harapan kami agar Bapak dapat hadir pada pertemuan ini. Untuk mendukung kelancaran
kegiatan lokalatih ini, kami mohon agar dapat melakukan konfirmasi keikutsertaan dengan
menghubungi Sdri. Arliny, melalui WA pada nomor 0812-5419-247 sebelum hari Rabu, 16 Agustus
2023.
Hormat kami,
Stefano Bresaola
DCR Programme Coordinator
1. Latar Belakang
Respons kemanusiaan yang terkoordinasi dengan baik dan komprehensif bergantung pada para
praktisi yang memiliki keterampilan dan kapasitas teknis yang relevan. Karena sifatnya yang lintas
sektor, koordinator klaster menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam
memenuhi kebutuhan para pengungsi. Peran strategis, koordinasi dan kepemimpinan yang kuat
diperlukan untuk secara efektif merespon bencana yang berkembang dengan cepat.
IOM Indonesia saat ini bekerja sama dengan IOM Jenewa dalam mengimplementasikan program
"SAFE FROM THE START" sebagai upaya untuk melokalkan klaster KMTP kepada mitra lokal di
Indonesia. Upaya ini juga merupakan bagian dari kontribusi IOM Indonesia sebagai koordinator
pendamping Klaster Nasional Pengungsian dan Perlindungan (Klasnas PP) dan koordinator
pendamping sub-klaster KMTP di bawah Klasnas PP.
Salah satu inisiatif untuk melokalkan klaster CCCM adalah dengan mengadaptasi Pelatihan
Koordinasi Klaster CCCM Global ke dalam konteks Indonesia. Pelatihan Koordinator Klaster CCCM
dirancang untuk memberikan pendekatan teoritis dan praktis untuk memahami peran klaster
secara keseluruhan, mempersiapkan aktor kemanusiaan lokal sebagai koordinator atau
koordinator pendamping CCCM dalam keadaan darurat. Pelatihan ini mengintegrasikan
pengetahuan teknis yang terkait dengan CCCM dan membangun soft skill praktis untuk
meningkatkan koordinasi seperti komunikasi, negosiasi, presentasi dan pendekatan kolaboratif,
yang sangat penting untuk koordinasi klaster yang efektif.
Setelah adaptasi modul selesai, ada kebutuhan untuk menilai modul yang telah diadaptasi melalui
pelatihan sebagai bagian dari pengembangan kapasitas CCCM bagi para pelaku lokal serta untuk
mendapatkan masukan yang berharga sebelum finalisasi dan peluncuran pelatihan berdasarkan
modul pelatihan yang telah diadaptasi.
2. Tujuan
3. Metodologi
Para peserta akan didorong untuk berbagi pengalaman dan pelajaran yang mereka dapat dan
akan berperan aktif dalam lokalatih. Pelatihan ini juga akan menggunakan pendekatan hybrid
dan memanfaatkan pengetahuan aktor yang berpengalaman bekerja dalam tanggap darurat di
dalam dan di luar Indonesia untuk memperdalam pemahaman para peserta untuk memperluas
pemahaman mereka tentang koordinasi klaster.
Agenda pelatihan disusun sehingga para peserta memiliki kesempatan untuk membangun
kapasitas dan juga mengaitkan kemampuan mereka dengan isu-isu dan topik-topik utama.
Agenda harian disusun sedemikian rupa di mana sesi teori digabungkan dengan latihan praktis
untuk memfasilitasi pemahaman konsep-konsep dari teori dan kerja praktis.
Hasil yang diharapkan dari pelatihan ini adalah para peserta akan menunjukkan peningkatan
kemampuan koordinasi dan kepemimpinan, untuk secara efektif memimpin tim dan mitra klaster
dalam merespons kebutuhan dalam konteks tanggap darurat di tempat pengungsian sementara,
termasuk pengarusutamaan kegiatan perlindungan bagi perempuan dan anak perempuan di
tempat pengungsian.
Kerja Kelompok:
Diskusi : Apakah kita memiliki semua yang kita butuhkan dalam tim kita?
Presentasi Studi Kasus: Penilaian Kebutuhan dan Perencanaan Awal Tanggap Darurat
Sulawesi Tengah
13.00 – 14.30
Pembicara Remote: Penilaian Kebutuhan Sistem Klaster UN dan Perencanaan Respons
Awal (slide 20-35).
Fasilitator: UN OCHA
Skenario baru
15.00 – 16.00
Presentasi mengenai strategi - IOM
16.30 – 17.00 Ruang gerak NGO dalam Tanggap Darurat Bencana yang dipimpin oleh Pemerintah
13.00 – 13.30 Kekerasan Berbasis Gender saat Tanggap Darurat Bencana (YEU)
13.30 – 14.30 Diskusi mengenai Panduan Pelatihan (Tanggapan dan masukan dari peserta)
Lampiran:
1. Kerangka Acuan Kerja
Kepada Yth.
Bapak Chairil Anam
Ketua Bidang Tanggap Darurat dan Rehabilitasi Rekonstruksi
Muhammadiyah Disaster Management Center
di tempat.
Perihal: Undangan sebagai Pembicara Lokalatih Koordinasi dan Manajemen Tempat Pengungsian
Untuk meningkatkan kapasitas pemangku kepentingan terkait KMTP, maka IOM mengacu pada
Panduan Global KMTP yang telah diadaptasikan ke dalam konteks lokal Indonesia. Panduan ini
mengintegrasikan pengetahuan teknis dan soft skill untuk meningkatkan kemampuan koordinasi.
Terkait hal ini, IOM mengundang Bapak untuk hadir sebagai pembicara pada acara lokalatih Koordinasi
dan Manajemen Tempat Pengungsian yang rencananya akan diadakan pada:
Besar harapan kami agar Bapak dapat hadir pada pertemuan ini. Untuk mendukung kelancaran
kegiatan lokalatih ini, kami mohon agar dapat melakukan konfirmasi keikutsertaan dengan
menghubungi Sdri. Arliny, melalui WA pada nomor 0812-5419-247 sebelum hari Rabu, 16 Agustus
2023.
Hormat kami,
Stefano Bresaola
DCR Programme Coordinator
1. Latar Belakang
Respons kemanusiaan yang terkoordinasi dengan baik dan komprehensif bergantung pada para
praktisi yang memiliki keterampilan dan kapasitas teknis yang relevan. Karena sifatnya yang lintas
sektor, koordinator klaster menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam
memenuhi kebutuhan para pengungsi. Peran strategis, koordinasi dan kepemimpinan yang kuat
diperlukan untuk secara efektif merespon bencana yang berkembang dengan cepat.
IOM Indonesia saat ini bekerja sama dengan IOM Jenewa dalam mengimplementasikan program
"SAFE FROM THE START" sebagai upaya untuk melokalkan klaster KMTP kepada mitra lokal di
Indonesia. Upaya ini juga merupakan bagian dari kontribusi IOM Indonesia sebagai koordinator
pendamping Klaster Nasional Pengungsian dan Perlindungan (Klasnas PP) dan koordinator
pendamping sub-klaster KMTP di bawah Klasnas PP.
Salah satu inisiatif untuk melokalkan klaster CCCM adalah dengan mengadaptasi Pelatihan
Koordinasi Klaster CCCM Global ke dalam konteks Indonesia. Pelatihan Koordinator Klaster CCCM
dirancang untuk memberikan pendekatan teoritis dan praktis untuk memahami peran klaster
secara keseluruhan, mempersiapkan aktor kemanusiaan lokal sebagai koordinator atau
koordinator pendamping CCCM dalam keadaan darurat. Pelatihan ini mengintegrasikan
pengetahuan teknis yang terkait dengan CCCM dan membangun soft skill praktis untuk
meningkatkan koordinasi seperti komunikasi, negosiasi, presentasi dan pendekatan kolaboratif,
yang sangat penting untuk koordinasi klaster yang efektif.
Setelah adaptasi modul selesai, ada kebutuhan untuk menilai modul yang telah diadaptasi melalui
pelatihan sebagai bagian dari pengembangan kapasitas CCCM bagi para pelaku lokal serta untuk
mendapatkan masukan yang berharga sebelum finalisasi dan peluncuran pelatihan berdasarkan
modul pelatihan yang telah diadaptasi.
2. Tujuan
3. Metodologi
Para peserta akan didorong untuk berbagi pengalaman dan pelajaran yang mereka dapat dan
akan berperan aktif dalam lokalatih. Pelatihan ini juga akan menggunakan pendekatan hybrid
dan memanfaatkan pengetahuan aktor yang berpengalaman bekerja dalam tanggap darurat di
dalam dan di luar Indonesia untuk memperdalam pemahaman para peserta untuk memperluas
pemahaman mereka tentang koordinasi klaster.
Agenda pelatihan disusun sehingga para peserta memiliki kesempatan untuk membangun
kapasitas dan juga mengaitkan kemampuan mereka dengan isu-isu dan topik-topik utama.
Agenda harian disusun sedemikian rupa di mana sesi teori digabungkan dengan latihan praktis
untuk memfasilitasi pemahaman konsep-konsep dari teori dan kerja praktis.
Hasil yang diharapkan dari pelatihan ini adalah para peserta akan menunjukkan peningkatan
kemampuan koordinasi dan kepemimpinan, untuk secara efektif memimpin tim dan mitra klaster
dalam merespons kebutuhan dalam konteks tanggap darurat di tempat pengungsian sementara,
termasuk pengarusutamaan kegiatan perlindungan bagi perempuan dan anak perempuan di
tempat pengungsian.
Kerja Kelompok:
Diskusi : Apakah kita memiliki semua yang kita butuhkan dalam tim kita?
Skenario baru
15.00 – 16.00
Presentasi mengenai strategi - IOM
16.30 – 17.00 Ruang gerak NGO dalam Tanggap Darurat Bencana yang dipimpin oleh Pemerintah
13.00 – 13.30 Kekerasan Berbasis Gender saat Tanggap Darurat Bencana (YEU)
13.30 – 14.30 Diskusi mengenai Panduan Pelatihan (Tanggapan dan masukan dari peserta)
Lampiran:
1. Kerangka Acuan Kerja
Kepada Yth.
Bapak Adrianus Alla
Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam
Kementerian Sosial
di tempat.
Perihal: Undangan sebagai Pembicara Lokalatih Koordinasi dan Manajemen Tempat Pengungsian
Untuk meningkatkan kapasitas pemangku kepentingan terkait KMTP, maka IOM mengacu pada
Panduan Global KMTP yang telah diadaptasikan ke dalam konteks lokal Indonesia. Panduan ini
mengintegrasikan pengetahuan teknis dan soft skill untuk meningkatkan kemampuan koordinasi.
Terkait hal ini, IOM mengundang Bapak untuk hadir sebagai pembicara pada acara lokalatih Koordinasi
dan Manajemen Tempat Pengungsian yang rencananya akan diadakan pada:
Besar harapan kami agar Bapak dapat hadir pada pertemuan ini. Untuk mendukung kelancaran
kegiatan lokalatih ini, kami mohon agar dapat melakukan konfirmasi keikutsertaan dengan
menghubungi Sdri. Arliny, melalui WA pada nomor 0812-5419-247 sebelum hari Rabu, 16 Agustus
2023.
Hormat kami,
Stefano Bresaola
DCR Programme Coordinator
1. Latar Belakang
Respons kemanusiaan yang terkoordinasi dengan baik dan komprehensif bergantung pada para
praktisi yang memiliki keterampilan dan kapasitas teknis yang relevan. Karena sifatnya yang lintas
sektor, koordinator klaster menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam
memenuhi kebutuhan para pengungsi. Peran strategis, koordinasi dan kepemimpinan yang kuat
diperlukan untuk secara efektif merespon bencana yang berkembang dengan cepat.
IOM Indonesia saat ini bekerja sama dengan IOM Jenewa dalam mengimplementasikan program
"SAFE FROM THE START" sebagai upaya untuk melokalkan klaster KMTP kepada mitra lokal di
Indonesia. Upaya ini juga merupakan bagian dari kontribusi IOM Indonesia sebagai koordinator
pendamping Klaster Nasional Pengungsian dan Perlindungan (Klasnas PP) dan koordinator
pendamping sub-klaster KMTP di bawah Klasnas PP.
Salah satu inisiatif untuk melokalkan klaster CCCM adalah dengan mengadaptasi Pelatihan
Koordinasi Klaster CCCM Global ke dalam konteks Indonesia. Pelatihan Koordinator Klaster CCCM
dirancang untuk memberikan pendekatan teoritis dan praktis untuk memahami peran klaster
secara keseluruhan, mempersiapkan aktor kemanusiaan lokal sebagai koordinator atau
koordinator pendamping CCCM dalam keadaan darurat. Pelatihan ini mengintegrasikan
pengetahuan teknis yang terkait dengan CCCM dan membangun soft skill praktis untuk
meningkatkan koordinasi seperti komunikasi, negosiasi, presentasi dan pendekatan kolaboratif,
yang sangat penting untuk koordinasi klaster yang efektif.
Setelah adaptasi modul selesai, ada kebutuhan untuk menilai modul yang telah diadaptasi melalui
pelatihan sebagai bagian dari pengembangan kapasitas CCCM bagi para pelaku lokal serta untuk
mendapatkan masukan yang berharga sebelum finalisasi dan peluncuran pelatihan berdasarkan
modul pelatihan yang telah diadaptasi.
2. Tujuan
3. Metodologi
Para peserta akan didorong untuk berbagi pengalaman dan pelajaran yang mereka dapat dan
akan berperan aktif dalam lokalatih. Pelatihan ini juga akan menggunakan pendekatan hybrid
dan memanfaatkan pengetahuan aktor yang berpengalaman bekerja dalam tanggap darurat di
dalam dan di luar Indonesia untuk memperdalam pemahaman para peserta untuk memperluas
pemahaman mereka tentang koordinasi klaster.
Agenda pelatihan disusun sehingga para peserta memiliki kesempatan untuk membangun
kapasitas dan juga mengaitkan kemampuan mereka dengan isu-isu dan topik-topik utama.
Agenda harian disusun sedemikian rupa di mana sesi teori digabungkan dengan latihan praktis
untuk memfasilitasi pemahaman konsep-konsep dari teori dan kerja praktis.
Hasil yang diharapkan dari pelatihan ini adalah para peserta akan menunjukkan peningkatan
kemampuan koordinasi dan kepemimpinan, untuk secara efektif memimpin tim dan mitra klaster
dalam merespons kebutuhan dalam konteks tanggap darurat di tempat pengungsian sementara,
termasuk pengarusutamaan kegiatan perlindungan bagi perempuan dan anak perempuan di
tempat pengungsian.
Kerja Kelompok:
Diskusi : Apakah kita memiliki semua yang kita butuhkan dalam tim kita?
Skenario baru
15.00 – 16.00
Presentasi mengenai strategi - IOM
16.30 – 17.00 Ruang gerak NGO dalam Tanggap Darurat Bencana yang dipimpin oleh Pemerintah
13.00 – 13.30 Kekerasan Berbasis Gender saat Tanggap Darurat Bencana (YEU)
13.30 – 14.30 Diskusi mengenai Panduan Pelatihan (Tanggapan dan masukan dari peserta)
Lampiran:
1. Kerangka Acuan Kerja
Kepada Yth.
Bapak Nelwan Harahap
Asisten Deputi Kedaruratan dan Manajemen Pasca Bencana
Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
di tempat.
Perihal: Undangan sebagai Pembicara Lokalatih Koordinasi dan Manajemen Tempat Pengungsian
Untuk meningkatkan kapasitas pemangku kepentingan terkait KMTP, maka IOM mengacu pada
Panduan Global KMTP yang telah diadaptasikan ke dalam konteks lokal Indonesia. Panduan ini
mengintegrasikan pengetahuan teknis dan soft skill untuk meningkatkan kemampuan koordinasi.
Terkait hal ini, IOM mengundang Bapak untuk hadir sebagai pembicara pada acara lokalatih Koordinasi
dan Manajemen Tempat Pengungsian yang rencananya akan diadakan pada:
Besar harapan kami agar Bapak dapat hadir pada pertemuan ini. Untuk mendukung kelancaran
kegiatan lokalatih ini, kami mohon agar dapat melakukan konfirmasi keikutsertaan dengan
menghubungi Sdri. Arliny, melalui WA pada nomor 0812-5419-247 sebelum hari Rabu, 16 Agustus
2023.
Hormat kami,
Stefano Bresaola
DCR Programme Coordinator
1. Latar Belakang
Respons kemanusiaan yang terkoordinasi dengan baik dan komprehensif bergantung pada para
praktisi yang memiliki keterampilan dan kapasitas teknis yang relevan. Karena sifatnya yang lintas
sektor, koordinator klaster menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam
memenuhi kebutuhan para pengungsi. Peran strategis, koordinasi dan kepemimpinan yang kuat
diperlukan untuk secara efektif merespon bencana yang berkembang dengan cepat.
IOM Indonesia saat ini bekerja sama dengan IOM Jenewa dalam mengimplementasikan program
"SAFE FROM THE START" sebagai upaya untuk melokalkan klaster KMTP kepada mitra lokal di
Indonesia. Upaya ini juga merupakan bagian dari kontribusi IOM Indonesia sebagai koordinator
pendamping Klaster Nasional Pengungsian dan Perlindungan (Klasnas PP) dan koordinator
pendamping sub-klaster KMTP di bawah Klasnas PP.
Salah satu inisiatif untuk melokalkan klaster CCCM adalah dengan mengadaptasi Pelatihan
Koordinasi Klaster CCCM Global ke dalam konteks Indonesia. Pelatihan Koordinator Klaster CCCM
dirancang untuk memberikan pendekatan teoritis dan praktis untuk memahami peran klaster
secara keseluruhan, mempersiapkan aktor kemanusiaan lokal sebagai koordinator atau
koordinator pendamping CCCM dalam keadaan darurat. Pelatihan ini mengintegrasikan
pengetahuan teknis yang terkait dengan CCCM dan membangun soft skill praktis untuk
meningkatkan koordinasi seperti komunikasi, negosiasi, presentasi dan pendekatan kolaboratif,
yang sangat penting untuk koordinasi klaster yang efektif.
Setelah adaptasi modul selesai, ada kebutuhan untuk menilai modul yang telah diadaptasi melalui
pelatihan sebagai bagian dari pengembangan kapasitas CCCM bagi para pelaku lokal serta untuk
mendapatkan masukan yang berharga sebelum finalisasi dan peluncuran pelatihan berdasarkan
modul pelatihan yang telah diadaptasi.
2. Tujuan
3. Metodologi
Para peserta akan didorong untuk berbagi pengalaman dan pelajaran yang mereka dapat dan
akan berperan aktif dalam lokalatih. Pelatihan ini juga akan menggunakan pendekatan hybrid
dan memanfaatkan pengetahuan aktor yang berpengalaman bekerja dalam tanggap darurat di
dalam dan di luar Indonesia untuk memperdalam pemahaman para peserta untuk memperluas
pemahaman mereka tentang koordinasi klaster.
Agenda pelatihan disusun sehingga para peserta memiliki kesempatan untuk membangun
kapasitas dan juga mengaitkan kemampuan mereka dengan isu-isu dan topik-topik utama.
Agenda harian disusun sedemikian rupa di mana sesi teori digabungkan dengan latihan praktis
untuk memfasilitasi pemahaman konsep-konsep dari teori dan kerja praktis.
Hasil yang diharapkan dari pelatihan ini adalah para peserta akan menunjukkan peningkatan
kemampuan koordinasi dan kepemimpinan, untuk secara efektif memimpin tim dan mitra klaster
dalam merespons kebutuhan dalam konteks tanggap darurat di tempat pengungsian sementara,
termasuk pengarusutamaan kegiatan perlindungan bagi perempuan dan anak perempuan di
tempat pengungsian.
Kerja Kelompok:
Diskusi : Apakah kita memiliki semua yang kita butuhkan dalam tim kita?
Skenario baru
15.00 – 16.00
Presentasi mengenai strategi - IOM
16.30 – 17.00 Ruang gerak NGO dalam Tanggap Darurat Bencana yang dipimpin oleh Pemerintah
13.00 – 13.30 Kekerasan Berbasis Gender saat Tanggap Darurat Bencana (YEU)
13.30 – 14.30 Diskusi mengenai Panduan Pelatihan (Tanggapan dan masukan dari peserta)
Lampiran:
1. Kerangka Acuan Kerja
Kepada Yth.
Bapak Mindaraga Rahardja
Emergency Response Officer
UN Office for the Coordination of Humanitarian Affairs
di tempat.
Perihal: Undangan Pembicara dan Peserta Lokalatih Koordinasi dan Manajemen Tempat
Pengungsian
Untuk meningkatkan kapasitas pemangku kepentingan terkait KMTP, maka IOM mengacu pada
Panduan Global KMTP yang telah diadaptasikan ke dalam konteks lokal Indonesia. Panduan ini
mengintegrasikan pengetahuan teknis dan soft skill untuk meningkatkan kemampuan koordinasi.
Terkait hal ini, IOM mengundang Bapak untuk hadir sebagai pembicara sekaligus peserta pada acara
lokalatih Koordinasi dan Manajemen Tempat Pengungsian yang rencananya akan diadakan pada:
Besar harapan kami agar Bapak dapat hadir pada pertemuan ini. Untuk mendukung kelancaran
kegiatan lokalatih ini, kami mohon agar dapat melakukan konfirmasi keikutsertaan dengan
menghubungi Sdri. Arliny, melalui WA pada nomor 0812-5419-247 sebelum hari Rabu, 16 Agustus
2023.
Hormat kami,
Stefano Bresaola
DCR Programme Coordinator
1. Latar Belakang
Respons kemanusiaan yang terkoordinasi dengan baik dan komprehensif bergantung pada para
praktisi yang memiliki keterampilan dan kapasitas teknis yang relevan. Karena sifatnya yang lintas
sektor, koordinator klaster menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam
memenuhi kebutuhan para pengungsi. Peran strategis, koordinasi dan kepemimpinan yang kuat
diperlukan untuk secara efektif merespon bencana yang berkembang dengan cepat.
IOM Indonesia saat ini bekerja sama dengan IOM Jenewa dalam mengimplementasikan program
"SAFE FROM THE START" sebagai upaya untuk melokalkan klaster KMTP kepada mitra lokal di
Indonesia. Upaya ini juga merupakan bagian dari kontribusi IOM Indonesia sebagai koordinator
pendamping Klaster Nasional Pengungsian dan Perlindungan (Klasnas PP) dan koordinator
pendamping sub-klaster KMTP di bawah Klasnas PP.
Salah satu inisiatif untuk melokalkan klaster CCCM adalah dengan mengadaptasi Pelatihan
Koordinasi Klaster CCCM Global ke dalam konteks Indonesia. Pelatihan Koordinator Klaster CCCM
dirancang untuk memberikan pendekatan teoritis dan praktis untuk memahami peran klaster
secara keseluruhan, mempersiapkan aktor kemanusiaan lokal sebagai koordinator atau
koordinator pendamping CCCM dalam keadaan darurat. Pelatihan ini mengintegrasikan
pengetahuan teknis yang terkait dengan CCCM dan membangun soft skill praktis untuk
meningkatkan koordinasi seperti komunikasi, negosiasi, presentasi dan pendekatan kolaboratif,
yang sangat penting untuk koordinasi klaster yang efektif.
Setelah adaptasi modul selesai, ada kebutuhan untuk menilai modul yang telah diadaptasi melalui
pelatihan sebagai bagian dari pengembangan kapasitas CCCM bagi para pelaku lokal serta untuk
mendapatkan masukan yang berharga sebelum finalisasi dan peluncuran pelatihan berdasarkan
modul pelatihan yang telah diadaptasi.
2. Tujuan
3. Metodologi
Para peserta akan didorong untuk berbagi pengalaman dan pelajaran yang mereka dapat dan
akan berperan aktif dalam lokalatih. Pelatihan ini juga akan menggunakan pendekatan hybrid
dan memanfaatkan pengetahuan aktor yang berpengalaman bekerja dalam tanggap darurat di
dalam dan di luar Indonesia untuk memperdalam pemahaman para peserta untuk memperluas
pemahaman mereka tentang koordinasi klaster.
Agenda pelatihan disusun sehingga para peserta memiliki kesempatan untuk membangun
kapasitas dan juga mengaitkan kemampuan mereka dengan isu-isu dan topik-topik utama.
Agenda harian disusun sedemikian rupa di mana sesi teori digabungkan dengan latihan praktis
untuk memfasilitasi pemahaman konsep-konsep dari teori dan kerja praktis.
Hasil yang diharapkan dari pelatihan ini adalah para peserta akan menunjukkan peningkatan
kemampuan koordinasi dan kepemimpinan, untuk secara efektif memimpin tim dan mitra klaster
dalam merespons kebutuhan dalam konteks tanggap darurat di tempat pengungsian sementara,
termasuk pengarusutamaan kegiatan perlindungan bagi perempuan dan anak perempuan di
tempat pengungsian.
Kerja Kelompok:
Diskusi : Apakah kita memiliki semua yang kita butuhkan dalam tim kita?
Skenario baru
15.00 – 16.00
Presentasi mengenai strategi - IOM
16.30 – 17.00 Ruang gerak NGO dalam Tanggap Darurat Bencana yang dipimpin oleh Pemerintah
13.00 – 13.30 Kekerasan Berbasis Gender saat Tanggap Darurat Bencana (YEU)
13.30 – 14.30 Diskusi mengenai Panduan Pelatihan (Tanggapan dan masukan dari peserta)
Lampiran:
1. Kerangka Acuan Kerja
Kepada Yth.
Ibu Widowati
Program Manager
Humanitarian Forum Indonesia
di tempat.
Perihal: Undangan sebagai Pembicara Lokalatih Koordinasi dan Manajemen Tempat Pengungsian
Untuk meningkatkan kapasitas pemangku kepentingan terkait KMTP, maka IOM mengacu pada
Panduan Global KMTP yang telah diadaptasikan ke dalam konteks lokal Indonesia. Panduan ini
mengintegrasikan pengetahuan teknis dan soft skill untuk meningkatkan kemampuan koordinasi.
Terkait hal ini, IOM mengundang Ibu untuk hadir sebagai pembicara pada acara lokalatih Koordinasi
dan Manajemen Tempat Pengungsian yang rencananya akan diadakan pada:
Besar harapan kami agar Ibu dapat hadir pada pertemuan ini. Untuk mendukung kelancaran kegiatan
lokalatih ini, kami mohon agar dapat melakukan konfirmasi keikutsertaan dengan menghubungi Sdri.
Arliny, melalui WA pada nomor 0812-5419-247 sebelum hari Rabu, 16 Agustus 2023.
Hormat kami,
Stefano Bresaola
DCR Programme Coordinator
1. Latar Belakang
Respons kemanusiaan yang terkoordinasi dengan baik dan komprehensif bergantung pada para
praktisi yang memiliki keterampilan dan kapasitas teknis yang relevan. Karena sifatnya yang lintas
sektor, koordinator klaster menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam
memenuhi kebutuhan para pengungsi. Peran strategis, koordinasi dan kepemimpinan yang kuat
diperlukan untuk secara efektif merespon bencana yang berkembang dengan cepat.
IOM Indonesia saat ini bekerja sama dengan IOM Jenewa dalam mengimplementasikan program
"SAFE FROM THE START" sebagai upaya untuk melokalkan klaster KMTP kepada mitra lokal di
Indonesia. Upaya ini juga merupakan bagian dari kontribusi IOM Indonesia sebagai koordinator
pendamping Klaster Nasional Pengungsian dan Perlindungan (Klasnas PP) dan koordinator
pendamping sub-klaster KMTP di bawah Klasnas PP.
Salah satu inisiatif untuk melokalkan klaster CCCM adalah dengan mengadaptasi Pelatihan
Koordinasi Klaster CCCM Global ke dalam konteks Indonesia. Pelatihan Koordinator Klaster CCCM
dirancang untuk memberikan pendekatan teoritis dan praktis untuk memahami peran klaster
secara keseluruhan, mempersiapkan aktor kemanusiaan lokal sebagai koordinator atau
koordinator pendamping CCCM dalam keadaan darurat. Pelatihan ini mengintegrasikan
pengetahuan teknis yang terkait dengan CCCM dan membangun soft skill praktis untuk
meningkatkan koordinasi seperti komunikasi, negosiasi, presentasi dan pendekatan kolaboratif,
yang sangat penting untuk koordinasi klaster yang efektif.
Setelah adaptasi modul selesai, ada kebutuhan untuk menilai modul yang telah diadaptasi melalui
pelatihan sebagai bagian dari pengembangan kapasitas CCCM bagi para pelaku lokal serta untuk
mendapatkan masukan yang berharga sebelum finalisasi dan peluncuran pelatihan berdasarkan
modul pelatihan yang telah diadaptasi.
2. Tujuan
3. Metodologi
Para peserta akan didorong untuk berbagi pengalaman dan pelajaran yang mereka dapat dan
akan berperan aktif dalam lokalatih. Pelatihan ini juga akan menggunakan pendekatan hybrid
dan memanfaatkan pengetahuan aktor yang berpengalaman bekerja dalam tanggap darurat di
dalam dan di luar Indonesia untuk memperdalam pemahaman para peserta untuk memperluas
pemahaman mereka tentang koordinasi klaster.
Agenda pelatihan disusun sehingga para peserta memiliki kesempatan untuk membangun
kapasitas dan juga mengaitkan kemampuan mereka dengan isu-isu dan topik-topik utama.
Agenda harian disusun sedemikian rupa di mana sesi teori digabungkan dengan latihan praktis
untuk memfasilitasi pemahaman konsep-konsep dari teori dan kerja praktis.
Hasil yang diharapkan dari pelatihan ini adalah para peserta akan menunjukkan peningkatan
kemampuan koordinasi dan kepemimpinan, untuk secara efektif memimpin tim dan mitra klaster
dalam merespons kebutuhan dalam konteks tanggap darurat di tempat pengungsian sementara,
termasuk pengarusutamaan kegiatan perlindungan bagi perempuan dan anak perempuan di
tempat pengungsian.
Kerja Kelompok:
Diskusi : Apakah kita memiliki semua yang kita butuhkan dalam tim kita?
Skenario baru
15.00 – 16.00
Presentasi mengenai strategi - IOM
16.30 – 17.00 Ruang gerak NGO dalam Tanggap Darurat Bencana yang dipimpin oleh Pemerintah
13.00 – 13.30 Kekerasan Berbasis Gender saat Tanggap Darurat Bencana (YEU)
13.30 – 14.30 Diskusi mengenai Panduan Pelatihan (Tanggapan dan masukan dari peserta)
Lampiran:
1. Kerangka Acuan Kerja
Kepada Yth.
Bapak Muhammad Taufiq AR
Perencana Hukum, Politik dan Pengembangan Aparat
Pemerintah Daerah DI Yogyakarta
di tempat.
Perihal: Undangan sebagai Pembicara Lokalatih Koordinasi dan Manajemen Tempat Pengungsian
Untuk meningkatkan kapasitas pemangku kepentingan terkait KMTP, maka IOM mengacu pada
Panduan Global KMTP yang telah diadaptasikan ke dalam konteks lokal Indonesia. Panduan ini
mengintegrasikan pengetahuan teknis dan soft skill untuk meningkatkan kemampuan koordinasi.
Terkait hal ini, IOM mengundang Bapak untuk hadir sebagai pembicara pada acara lokalatih Koordinasi
dan Manajemen Tempat Pengungsian yang rencananya akan diadakan pada:
Besar harapan kami agar Bapak dapat hadir pada pertemuan ini. Untuk mendukung kelancaran
kegiatan lokalatih ini, kami mohon agar dapat melakukan konfirmasi keikutsertaan dengan
menghubungi Sdri. Arliny, melalui WA pada nomor 0812-5419-247 sebelum hari Rabu, 16 Agustus
2023.
Hormat kami,
Stefano Bresaola
DCR Programme Coordinator
1. Latar Belakang
Respons kemanusiaan yang terkoordinasi dengan baik dan komprehensif bergantung pada para
praktisi yang memiliki keterampilan dan kapasitas teknis yang relevan. Karena sifatnya yang lintas
sektor, koordinator klaster menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam
memenuhi kebutuhan para pengungsi. Peran strategis, koordinasi dan kepemimpinan yang kuat
diperlukan untuk secara efektif merespon bencana yang berkembang dengan cepat.
IOM Indonesia saat ini bekerja sama dengan IOM Jenewa dalam mengimplementasikan program
"SAFE FROM THE START" sebagai upaya untuk melokalkan klaster KMTP kepada mitra lokal di
Indonesia. Upaya ini juga merupakan bagian dari kontribusi IOM Indonesia sebagai koordinator
pendamping Klaster Nasional Pengungsian dan Perlindungan (Klasnas PP) dan koordinator
pendamping sub-klaster KMTP di bawah Klasnas PP.
Salah satu inisiatif untuk melokalkan klaster CCCM adalah dengan mengadaptasi Pelatihan
Koordinasi Klaster CCCM Global ke dalam konteks Indonesia. Pelatihan Koordinator Klaster CCCM
dirancang untuk memberikan pendekatan teoritis dan praktis untuk memahami peran klaster
secara keseluruhan, mempersiapkan aktor kemanusiaan lokal sebagai koordinator atau
koordinator pendamping CCCM dalam keadaan darurat. Pelatihan ini mengintegrasikan
pengetahuan teknis yang terkait dengan CCCM dan membangun soft skill praktis untuk
meningkatkan koordinasi seperti komunikasi, negosiasi, presentasi dan pendekatan kolaboratif,
yang sangat penting untuk koordinasi klaster yang efektif.
Setelah adaptasi modul selesai, ada kebutuhan untuk menilai modul yang telah diadaptasi melalui
pelatihan sebagai bagian dari pengembangan kapasitas CCCM bagi para pelaku lokal serta untuk
mendapatkan masukan yang berharga sebelum finalisasi dan peluncuran pelatihan berdasarkan
modul pelatihan yang telah diadaptasi.
2. Tujuan
3. Metodologi
Para peserta akan didorong untuk berbagi pengalaman dan pelajaran yang mereka dapat dan
akan berperan aktif dalam lokalatih. Pelatihan ini juga akan menggunakan pendekatan hybrid
dan memanfaatkan pengetahuan aktor yang berpengalaman bekerja dalam tanggap darurat di
dalam dan di luar Indonesia untuk memperdalam pemahaman para peserta untuk memperluas
pemahaman mereka tentang koordinasi klaster.
Agenda pelatihan disusun sehingga para peserta memiliki kesempatan untuk membangun
kapasitas dan juga mengaitkan kemampuan mereka dengan isu-isu dan topik-topik utama.
Agenda harian disusun sedemikian rupa di mana sesi teori digabungkan dengan latihan praktis
untuk memfasilitasi pemahaman konsep-konsep dari teori dan kerja praktis.
Hasil yang diharapkan dari pelatihan ini adalah para peserta akan menunjukkan peningkatan
kemampuan koordinasi dan kepemimpinan, untuk secara efektif memimpin tim dan mitra klaster
dalam merespons kebutuhan dalam konteks tanggap darurat di tempat pengungsian sementara,
termasuk pengarusutamaan kegiatan perlindungan bagi perempuan dan anak perempuan di
tempat pengungsian.
Kerja Kelompok:
Diskusi : Apakah kita memiliki semua yang kita butuhkan dalam tim kita?
Skenario baru
15.00 – 16.00
Presentasi mengenai strategi - IOM
16.30 – 17.00 Ruang gerak NGO dalam Tanggap Darurat Bencana yang dipimpin oleh Pemerintah
13.00 – 13.30 Kekerasan Berbasis Gender saat Tanggap Darurat Bencana (YEU)
13.30 – 14.30 Diskusi mengenai Panduan Pelatihan (Tanggapan dan masukan dari peserta)
Lampiran:
1. Kerangka Acuan Kerja
Kepada Yth.
Ibu Ira
Kepala Desa Mangunkerta
Pemerintah Daerah Cianjur
di tempat.
Perihal: Undangan sebagai Pembicara Lokalatih Koordinasi dan Manajemen Tempat Pengungsian
Untuk meningkatkan kapasitas pemangku kepentingan terkait KMTP, maka IOM mengacu pada
Panduan Global KMTP yang telah diadaptasikan ke dalam konteks lokal Indonesia. Panduan ini
mengintegrasikan pengetahuan teknis dan soft skill untuk meningkatkan kemampuan koordinasi.
Terkait hal ini, IOM mengundang Ibu untuk hadir sebagai pembicara pada acara lokalatih Koordinasi
dan Manajemen Tempat Pengungsian yang rencananya akan diadakan pada:
Besar harapan kami agar Ibu dapat hadir pada pertemuan ini. Untuk mendukung kelancaran kegiatan
lokalatih ini, kami mohon agar dapat melakukan konfirmasi keikutsertaan dengan menghubungi Sdri.
Arliny, melalui WA pada nomor 0812-5419-247 sebelum hari Rabu, 16 Agustus 2023.
Hormat kami,
Stefano Bresaola
DCR Programme Coordinator
1. Latar Belakang
Respons kemanusiaan yang terkoordinasi dengan baik dan komprehensif bergantung pada para
praktisi yang memiliki keterampilan dan kapasitas teknis yang relevan. Karena sifatnya yang lintas
sektor, koordinator klaster menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam
memenuhi kebutuhan para pengungsi. Peran strategis, koordinasi dan kepemimpinan yang kuat
diperlukan untuk secara efektif merespon bencana yang berkembang dengan cepat.
IOM Indonesia saat ini bekerja sama dengan IOM Jenewa dalam mengimplementasikan program
"SAFE FROM THE START" sebagai upaya untuk melokalkan klaster KMTP kepada mitra lokal di
Indonesia. Upaya ini juga merupakan bagian dari kontribusi IOM Indonesia sebagai koordinator
pendamping Klaster Nasional Pengungsian dan Perlindungan (Klasnas PP) dan koordinator
pendamping sub-klaster KMTP di bawah Klasnas PP.
Salah satu inisiatif untuk melokalkan klaster CCCM adalah dengan mengadaptasi Pelatihan
Koordinasi Klaster CCCM Global ke dalam konteks Indonesia. Pelatihan Koordinator Klaster CCCM
dirancang untuk memberikan pendekatan teoritis dan praktis untuk memahami peran klaster
secara keseluruhan, mempersiapkan aktor kemanusiaan lokal sebagai koordinator atau
koordinator pendamping CCCM dalam keadaan darurat. Pelatihan ini mengintegrasikan
pengetahuan teknis yang terkait dengan CCCM dan membangun soft skill praktis untuk
meningkatkan koordinasi seperti komunikasi, negosiasi, presentasi dan pendekatan kolaboratif,
yang sangat penting untuk koordinasi klaster yang efektif.
Setelah adaptasi modul selesai, ada kebutuhan untuk menilai modul yang telah diadaptasi melalui
pelatihan sebagai bagian dari pengembangan kapasitas CCCM bagi para pelaku lokal serta untuk
mendapatkan masukan yang berharga sebelum finalisasi dan peluncuran pelatihan berdasarkan
modul pelatihan yang telah diadaptasi.
2. Tujuan
3. Metodologi
Para peserta akan didorong untuk berbagi pengalaman dan pelajaran yang mereka dapat dan
akan berperan aktif dalam lokalatih. Pelatihan ini juga akan menggunakan pendekatan hybrid
dan memanfaatkan pengetahuan aktor yang berpengalaman bekerja dalam tanggap darurat di
dalam dan di luar Indonesia untuk memperdalam pemahaman para peserta untuk memperluas
pemahaman mereka tentang koordinasi klaster.
Agenda pelatihan disusun sehingga para peserta memiliki kesempatan untuk membangun
kapasitas dan juga mengaitkan kemampuan mereka dengan isu-isu dan topik-topik utama.
Agenda harian disusun sedemikian rupa di mana sesi teori digabungkan dengan latihan praktis
untuk memfasilitasi pemahaman konsep-konsep dari teori dan kerja praktis.
Hasil yang diharapkan dari pelatihan ini adalah para peserta akan menunjukkan peningkatan
kemampuan koordinasi dan kepemimpinan, untuk secara efektif memimpin tim dan mitra klaster
dalam merespons kebutuhan dalam konteks tanggap darurat di tempat pengungsian sementara,
termasuk pengarusutamaan kegiatan perlindungan bagi perempuan dan anak perempuan di
tempat pengungsian.
Kerja Kelompok:
Diskusi : Apakah kita memiliki semua yang kita butuhkan dalam tim kita?
Skenario baru
15.00 – 16.00
Presentasi mengenai strategi - IOM
16.30 – 17.00 Ruang gerak NGO dalam Tanggap Darurat Bencana yang dipimpin oleh Pemerintah
13.00 – 13.30 Kekerasan Berbasis Gender saat Tanggap Darurat Bencana (YEU)
13.30 – 14.30 Diskusi mengenai Panduan Pelatihan (Tanggapan dan masukan dari peserta)
Lampiran:
1. Kerangka Acuan Kerja
Kepada Yth.
Bapak Danang Insita Putra
Kepala Sub Direktorat Tata Operasional dan Sumber Daya Manajemen Penanggulangan
Bencana
Kementerian Dalam Negeri
di tempat.
Perihal: Undangan sebagai Pembicara Lokalatih Koordinasi dan Manajemen Tempat Pengungsian
Untuk meningkatkan kapasitas pemangku kepentingan terkait KMTP, maka IOM mengacu pada
Panduan Global KMTP yang telah diadaptasikan ke dalam konteks lokal Indonesia. Panduan ini
mengintegrasikan pengetahuan teknis dan soft skill untuk meningkatkan kemampuan koordinasi.
Terkait hal ini, IOM mengundang Bapak untuk hadir sebagai pembicara pada acara lokalatih Koordinasi
dan Manajemen Tempat Pengungsian yang rencananya akan diadakan pada:
Besar harapan kami agar Bapak dapat hadir pada pertemuan ini. Untuk mendukung kelancaran
kegiatan lokalatih ini, kami mohon agar dapat melakukan konfirmasi keikutsertaan dengan
menghubungi Sdri. Arliny, melalui WA pada nomor 0812-5419-247 sebelum hari Rabu, 16 Agustus
2023.
Hormat kami,
Stefano Bresaola
DCR Programme Coordinator
1. Latar Belakang
Respons kemanusiaan yang terkoordinasi dengan baik dan komprehensif bergantung pada para
praktisi yang memiliki keterampilan dan kapasitas teknis yang relevan. Karena sifatnya yang lintas
sektor, koordinator klaster menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam
memenuhi kebutuhan para pengungsi. Peran strategis, koordinasi dan kepemimpinan yang kuat
diperlukan untuk secara efektif merespon bencana yang berkembang dengan cepat.
IOM Indonesia saat ini bekerja sama dengan IOM Jenewa dalam mengimplementasikan program
"SAFE FROM THE START" sebagai upaya untuk melokalkan klaster KMTP kepada mitra lokal di
Indonesia. Upaya ini juga merupakan bagian dari kontribusi IOM Indonesia sebagai koordinator
pendamping Klaster Nasional Pengungsian dan Perlindungan (Klasnas PP) dan koordinator
pendamping sub-klaster KMTP di bawah Klasnas PP.
Salah satu inisiatif untuk melokalkan klaster CCCM adalah dengan mengadaptasi Pelatihan
Koordinasi Klaster CCCM Global ke dalam konteks Indonesia. Pelatihan Koordinator Klaster CCCM
dirancang untuk memberikan pendekatan teoritis dan praktis untuk memahami peran klaster
secara keseluruhan, mempersiapkan aktor kemanusiaan lokal sebagai koordinator atau
koordinator pendamping CCCM dalam keadaan darurat. Pelatihan ini mengintegrasikan
pengetahuan teknis yang terkait dengan CCCM dan membangun soft skill praktis untuk
meningkatkan koordinasi seperti komunikasi, negosiasi, presentasi dan pendekatan kolaboratif,
yang sangat penting untuk koordinasi klaster yang efektif.
Setelah adaptasi modul selesai, ada kebutuhan untuk menilai modul yang telah diadaptasi melalui
pelatihan sebagai bagian dari pengembangan kapasitas CCCM bagi para pelaku lokal serta untuk
mendapatkan masukan yang berharga sebelum finalisasi dan peluncuran pelatihan berdasarkan
modul pelatihan yang telah diadaptasi.
2. Tujuan
3. Metodologi
Para peserta akan didorong untuk berbagi pengalaman dan pelajaran yang mereka dapat dan
akan berperan aktif dalam lokalatih. Pelatihan ini juga akan menggunakan pendekatan hybrid
dan memanfaatkan pengetahuan aktor yang berpengalaman bekerja dalam tanggap darurat di
dalam dan di luar Indonesia untuk memperdalam pemahaman para peserta untuk memperluas
pemahaman mereka tentang koordinasi klaster.
Agenda pelatihan disusun sehingga para peserta memiliki kesempatan untuk membangun
kapasitas dan juga mengaitkan kemampuan mereka dengan isu-isu dan topik-topik utama.
Agenda harian disusun sedemikian rupa di mana sesi teori digabungkan dengan latihan praktis
untuk memfasilitasi pemahaman konsep-konsep dari teori dan kerja praktis.
Hasil yang diharapkan dari pelatihan ini adalah para peserta akan menunjukkan peningkatan
kemampuan koordinasi dan kepemimpinan, untuk secara efektif memimpin tim dan mitra klaster
dalam merespons kebutuhan dalam konteks tanggap darurat di tempat pengungsian sementara,
termasuk pengarusutamaan kegiatan perlindungan bagi perempuan dan anak perempuan di
tempat pengungsian.
Kerja Kelompok:
Diskusi : Apakah kita memiliki semua yang kita butuhkan dalam tim kita?
Skenario baru
15.00 – 16.00
Presentasi mengenai strategi - IOM
16.30 – 17.00 Ruang gerak NGO dalam Tanggap Darurat Bencana yang dipimpin oleh Pemerintah
13.00 – 13.30 Kekerasan Berbasis Gender saat Tanggap Darurat Bencana (YEU)
13.30 – 14.30 Diskusi mengenai Panduan Pelatihan (Tanggapan dan masukan dari peserta)