Anda di halaman 1dari 16

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMPN 33 Bandar Lampung


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester : IX/ Ganjil
Materi Pokok : Cerita Pendek
Alokasi Waktu : 2 Pertemuan (2 x 40 Menit)
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli,
dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan
alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.
KI 4 : Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan
ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.5 Mengidentifikasi unsur pembangun 3.5.1 Menentukan unsur-unsur pembangun
karya sastra dalam menulis cerita karya sastra beserta buktinya dalam
pendek. teks cerita pendek.

4.5 Menyimpulkan unsur-unsur 4.5.1 Mampu menyebutkan unsur-unsur


pembangun karya sastra dengan bukti ektrinsik yang membangun karya
yang mendukung dari teks cerita sastra pada teks cerita pendek yang
pendek yang dibaca atau didengar. dibaca atau didengar.

4.5.2 Mampu menyimpulkan nilai-nilai


yang terkandung dalam karya sastra
dengan bukti yang mendukung dari
teks cerita pendek yang dibaca atau
didengar
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui model Problem Based Learning (PBL) peserta didik diharapkan dapat:
1. Peserta didik diharapkan mampu menentukan unsur-unsur pembangun karya sastra beserta
buktinya dalam teks cerita pendek yang dibaca atau didengar dengan tepat.
2. Peserta didik diharapkan mampu dapat menentukan unsur ekstrinsik dalam teks cerita
pendek yang dibaca atau didengar.

D. Materi Pembelajaran
1. Menentukan unsur ekstrinsik teks cerita pendek yang dibaca atau didengar.
2. Menentukan unsur ekstrinsik pembangun dalam karya sastra.

E. Model, Metode, dan Pendekatan Pembelajaran


1. Model : Problem Based Learning (PBL)
2. Metode : Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab dan Penugasan

F. Alat dan Media Pembelajaran


1. Alat : LKPD, Papan Tulis, Proyektor, dan Laptop.
2. Media : Buku Paket, Teks Cerita Pendek, Powerpoint, dan Audiovisual.

G. Sumber Pembelajaran
1. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2016. Buku Pendidik kelas
IX. Bahasa Indonesia, Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia cetakan ke-3 (edisi revisi) Tim Edukatif, 2016. Mahir Berbahasa Indonesia.
Jakarta: Erlangga.
2. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2016. Buku Peserta Didik
kelas IX. Bahasa Indonesia, Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia cetakan ke-3 (edisi revisi).

H. Kegiatan Pembelajaran
Nilai
Pendahuluan Waktu
Karakter
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka
dan berdoa untuk memulai pembelajaran,
Religius
Persiapan memeriksa kehadiran peserta didik sebagai
dan Disiplin
sikap disiplin.

Mengaitkan materi pembelajaran yang akan


dilakukan dengan pengalaman peserta didik 8 Menit
dengan materi sebelumnya, serta mengajukan
Apersepsi
pertanyaan untuk menggingat dan Rasa Ingin
menghubungkan dengan materi selanjutnya. tahu

Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat


Motivasi
diperoleh dengan mempelajari materi teks cerita
pendek. Menjelaskan hal-hal yang akan
dipelajari, serta metode belajar yang akan
ditempuh.

Inti
Oreantasi Peserta Didik pada Masalah
 Peserta didik mengamati tayangan video
cerita pendek.
 Peserta didik bertanya jawab tentang unsur-
unsur teks cerita pendek. Literasi
 Pendidik menanyakan kepada peserta didik
tentang cerita tersebut.

Mengorganisasi Peserta Didik untuk Belajar


 Peserta didik dibagi kelompok menjadi
beberapa kelompok.
 Setiap kelompok diminta mengamati video
cerita pendek yang Pendidik tayangkan.
 Pendidik membagikan LKPD kepada Berfikir
Kegiatan masing-masing kelompok. Kritis
Inti
 Pendidik memberikan kesempatan peserta
didik untuk menentukan unsur-unsur dari
cerita tersebut terutama unsur ekstrinsik.

Membimbing Penyelidikan Individu dan Kelompok 60 Menit


 Peserta didik difasilitasi dan dibimbing
Pendidik berdiskusi memahami unsur teks
cerita pendek.
 Peserta didik menentukan unsur-unsur cerita
Kreatif
pendek, yang telah ditayangkan Pendidik.
 Pendidik mengamati hasil yang dibuat
peserta didik.

Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya


 Perwakilan kelompok maju untuk
menampilkan hasil dari pengamatan video
tersebut.
Komunikatif
 Peserta didik yang lain mengomentari dan
memberi masukan.

Menganalisis dan Mengevaluasi Proses Pembelajaran


 Peserta didik memperbaiki hasil pengamatan
yang salah, berdasarkan masukan dari Komunikatif
kelompok lain.
 Pendidik dan peserta didik membuat
kesimpulan tentang hal-hal yang telah
dipelajari.
 Peserta didik mengevaluasi sebagai pelatihan
keterampilan yang berkaitan dengan unsur-
unsur dalam cerita pendek.

Penutup
 Pendidik bersama Peserta didik membuat
kesimpulan pembelajaran.
 Peserta Didik merefleksi pembelajaran yang
telah dilakukan.
 Pendidik mengevaluasi pembelajaran yang
telah dilakukan peserta didik.
Kreatif 12 Menit
 Peserta didik mendengarkan umpan balik
dan penguatan dari Pendidik.
 Ice Breaking
 Peserta didik bersama Pendidik menutup
kegiatan pembelajaran dengan doa bersama
dan salam.

I. Penilaian Hasil Pembelajaan


1. Penilaian Sikap: Berupa pengamatan sikap perserta didik dalam mengerjakan tugas
menulis cerita pendek.
2. Penilaian Pengetahuan: Berupa tes tertulis uraian, tes lisan, observasi terhadap didskusi
tanya jawab, dan penugasan.
3. Penilaian Keterampilan: Berupa penilaian hasil kerja penulisan cerita pendek.

J. Pembelajaran Remedial
Aktivitas kegiatan pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KKM
belum tuntas. Tahapan pembelajaran remedial dapat berupa pembelajaran ulang, bimbingan
perorangan, belajar kelompok yang sesuai dengan karakteristik peserta didik.

K. Pembelajaan Pengayaan
Kegiatan pembelajaran pengayaan dilakukan oleh peserta didik yang nilainya mencapai KKM
dapat diberikan pendalaman materi pengetahuan tambahan.

Bandar Lampung, 28 November 2023


Mengetahui,
Kepala SMPN 33 Bandar Lampung Pendidik Mata Pelajaran,

Sri Indarti S.Pd Tri Junaini S.Pd


NIP. 19710621 199512 2 002 19810515 20100 1 202
BAHAN AJAR

Satuan Pendidikan : SMPN 33 Bandar Lampung


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester : IX / 1
Materi Pokok : Menulis Teks Cerita Pendek
Waktu : 2 x 40 Menit
Nama : …………………………………………

Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


3.5 Mengidentifikasi unsur pembangun 3.5.1 Menentukan unsur-unsur pembangun
karya sastra dalam menulis cerita karya sastra beserta buktinya dalam
pendek. teks cerita pendek.

4.5 Menyimpulkan unsur-unsur 4.5.1 Mampu menyebutkan ciri unsur-unsur


pembangun karya sastra dengan bukti pembangun karya sastra pada teks
yang mendukung dari teks cerita cerita pendek yang dibaca atau
pendek yang dibaca atau didengar. didengar.

4.5.2 Mampu menyimpulkan amanah nilai-


nilai yang terkandung dalam karya
sastra dengan bukti yang mendukung
dari teks cerita pendek yang dibaca
atau didengar

A. Materi
1. Pengertian Cerita Pendek.
Cerpen atau Cerita Pendek adalah salah satu jenis karya sastra yang berbentuk
prosa fiksi. Menurut KBBI, pengertian cerpen adalah cerita yang berisi tentang suatu
kisah dan tidak lebih dari 10 ribu kata. Cerpen juga biasanya disebut sebagai cerita sekali
duduk, karena hanya butuh sekali duduk saja untuk menyelesaikan satu cerpen.
Ada banyak sudut pandang yang bisa dibuat menjadi cerpen, dan siapa saja bisa
membuatnya. Kamu bisa membuat cerpen dari cerita-cerita yang sederhana seperti
kehidupan sekolah, kondisi keluarga, cerita tentang teman, jatuh cinta, dan sebagainya.
2. Ciri-Ciri Cerpen.
Secara garis besar, cerpen biasanya dituliskan dalam 4-15 halaman. Meski begitu, ada
juga cerpen yang melebihi jumlah halaman tersebut. Jakob Sumardjo membagi tiga jenis
cerpen berdasarkan jumlah halaman:
 cerpen pendek dengan isi satu halaman
 cerpen 4-15 halaman
 cerpen panjang yang ditulis 20 hingga 30 halaman.

3. Unsur-Unsur Teks Cerita Pendek.


Unsur Intrinsik Dan Ekstrinsik Pada Cerpen
Unsur intrinsik cerpen penting untuk membangunnya kisah karena asalnya dari
dalam cerita itu sendiri. Ada tema, alur, tokoh, penokohan, latar, sudut pandang, gaya
bahasa, dan amanat. Akan tetapi, sebuah cerpen juga memerlukan unsur ekstrinsik sebagai
pelengkapnya. Dengan kata lain, cerpen adalah sebuah karya sastra yang relatif singkat
atau dapat habis dibaca dalam sekali duduk. Di dalamnya menggunakan alur tunggal dan
hanya berfokus pada satu tokoh atau peristiwa puncak. Lantas, apa sebenarnya unsur
intrinsik dan ekstrinsik cerpen hingga komponen yang menjadi perbedaan mendasar dari
keduanya tersebut? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini.
Unsur Ekstrinsik Cerpen
Setelah membahas mengenai Unsur Intrinsik, kini mari kita bahas mengenai Unsur
Ekstrinsik yang terdapat dalam cerita pendek. Jika unsur intrinsik adalah unsur yang
terkandung dan mampu membangun cerita dari dalam, maka unsur ekstrinsik yaitu unsur
dari luar yang juga mampu mendukung dan mempengaruhi sebuah cerita pendek, melalui
nilai-nilai yang ingin disampaikan oleh penulis.
unsur ekstrinsik cerpen adalah unsur yang membentuk cerpen dari luar. Unsur-
unsur ekstrinsik meliputi nilai-nilai yang berlaku di dalam masyarakat.
Adapun macam-macam unsur ekstrinsik cerpen, yaitu latar belakang masyarakat,
latar belakang pengarang, dan nilai-nilai yang terkandung dalam cerpen. Yuk, kita bahas
satu per satu!
1. Latar Belakang Masyarakat
Latar belakang masyarakat adalah unsur ekstrinsik cerpen yang mengacu pada
lingkungan sosial, budaya, ekonomi, politik, hingga ideologi suatu negara. Unsur ini sangat
penting karena dapat mempengaruhi tema cerita, karakter tokoh, dan plot.
Contohnya, cerpen dengan latar belakang masyarakat yang hidup di tahun 1960-an,
pasti akan memiliki perbedaan signifikan dalam hal budaya, nilai-nilai, dan peristiwa yang
mempengaruhi cerita, dibandingkan dengan cerpen yang berlatar belakang masyarakat
yang hidup di zaman sekarang.
2. Latar Belakang Pengarang
Selanjutnya, latar belakang pengarang adalah unsur ekstrinsik cerpen yang
mengacu pada informasi seputar penulisnya. Biasanya meliputi latar belakang, aspek-
aspek kehidupan, atau pengalaman pribadi penulis. Latar belakang pengarang juga menjadi
unsur yang penting karena bisa membantu kita memahami pola tulisan dalam cerita
tersebut.
Contohnya, kamu mungkin sudah nggak asing lagi dengan novelis bernama Tere
Liye. Tere Liye merupakan seorang penulis yang luar biasa. Ia bisa mengemas cerita yang
sederhana, menjadi indah dengan pilihan diksi-diksinya. Sehingga, tak jarang, cerita yang
ditulisnya bisa membuat pembaca terenyuh, bahkan sampai menitihkan air mata.
Karya-karya Tere Liye yang best seller di antaranya Tentang Kamu, Rembulan
Tenggelam di Wajahmu, Serial Bumi, Hujan, dan masih banyak lagi.
3. Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Cerpen
Unsur ekstrinsik cerpen yang terakhir adalah nilai-nilai yang terkandung dalam
cerita pendek. Nah, nilai-nilai tersebut meliputi nilai agama, nilai sosial, nilai moral, dan
nilai budaya. Berikut penjelasan lebih lengkapnya:
A. Nilai Agama
Nilai agama adalah hal-hal yang berkaitan dengan ajaran agama. Nilai yang
terkandung di dalam cerpen ini bisa dijadikan pelajaran dalam kehidupan nyata. Contoh
unsur ekstrinsik cerpen yang termasuk nilai agama bisa dilihat dalam potongan bacaan
berikut:
Renata rajin mengikuti ibadahnya di hari Minggu bersama keluarganya. Setiap kali
memiliki masalah, ia selalu mengunjungi gereja untuk bercerita kepada Tuhannya. Renata
yakin bahwa Tuhan selalu memberi solusi yang baik untuk setiap masalah yang dialami
oleh umatnya.
Nah, di dalam kutipan cerpen tersebut, kita diajak untuk yakin dan bersabar kalau
Tuhan pasti akan membantu dari setiap masalah yang kita hadapi.
B. Nilai Sosial
Nilai sosial adalah nilai yang bisa dipetik dari interaksi-interaksi tokoh-tokoh yang
ada di dalam cerpen. Misalnya, interaksi dengan tokoh lain, lingkungan, dan masyarakat
sekitar. Contohnya,
Rangga menjadi anak yang cukup terkenal karena sikapnya yang ramah. Banyak
warga di sekitar rumah yang senang ketika bertemu dengan Rangga. Alasannya karena
Rangga tak pernah absen menyapa warga sekitar ketika ia berangkat sekolah.
Oke, di dalam kutipan cerpen tersebut, manakah yang menjadi nilai sosial? Betul,
interaksi antara Rangga dengan warga sekitar rumahnya, ya. Dijelaskan kalau Rangga tak
pernah absen menyapa warga ketika berpapasan. Itu merupakan nilai sosial yang bisa kita
tiru lho, teman-teman.
C. Nilai Moral
Nilai moral adalah nilai-nilai yang terkandung di dalam cerpen yang berkaitan
dengan akhlak atau etika yang berlaku di dalam masyarakat. Di dalam suatu cerpen, nilai
moral bisa menjadi suatu nilai yang baik maupun nilai yang buruk. Contohnya,
Aku pun sudah tidak sabar menghadapi kelakuannya. Ia bersikap semena-mena
terhadap teman-temannya. Mulai membentak, memukul, hingga mengambil barang-barang
milik teman-temannya termasuk aku. Tiap hari Dito bersikap kasar. Herannya, tidak ada
seorang pun yang melawan kelakuan Dito. Semua teman-teman hanya menuruti kemauan
Dito saja.
D. Nilai Budaya
Unsur ekstrinsik cerpen yang terakhir adalah nilai budaya. Nilai budaya adalah
nilai-nilai yang berkenaan dengan nilai-nilai kebiasaan, tradisi, dan adat istiadat yang
berlaku di masyarakat yang diceritakan di dalam cerpen. Contoh unsur ekstrinsik cerpen
yang termasuk nilai budaya terdapat pada potongan cerita berikut ini:
Pagi ini suasana di rumah begitu ramai. Kakakku yang sedang mengandung akan
mengadakan acara di rumah. Di desa tempatku tinggal, setiap ada wanita hamil yang usia
kandungannya menginjak 7 bulan akan ada acara yang bernama “tingkepan 7 bulanan”
atau “mitoni”.
B. Media Pembelajaran.
Media Pembelajaran : Video Cerita Pendek Pohon Keramat
Link Video : https://youtu.be/wqxtC9sani0?si=GisSGjt7aI62kYJL
Media Pembelajaran : Powerpoint (PPT)
Link PPT :
https://docs.google.com/presentation/d/1INgwEwvZw-
0U5Ltw0fnP6UA6do81dFv5/edit?usp=drive_link&ouid=101969226217555098963&rtpof=true&sd=true
MEDIA PEMBELAJARAN
 PAPANTULIS
 PROYEKTOR
 LAPTOP
 SMART PHONE
 INTERNET
 BUKU PAKET
 TEKS CERITA PENDEK
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Satuan Pendidikan : SMPN 33 Bandar Lampung


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester : IX / 1
Materi Poko : Menulis Teks Cerita Pendek
Waktu : 2 x 40 Menit
Nama : …………………………………………

Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


3.5 Mengidentifikasi unsur pembangun 3.5.1 Menentukan unsur-unsur pembangun
karya sastra dalam menulis cerita karya sastra beserta buktinya dalam
pendek. teks cerita pendek.

4.5 Menyimpulkan unsur-unsur 4.5.1 Mampu menyebutkan ciri unsur-unsur


pembangun karya sastra dengan bukti pembangun karya sastra pada teks
yang mendukung dari teks cerita cerita pendek yang dibaca atau
pendek yang dibaca atau didengar. didengar.

4.5.2 Mampu menyimpulkan amanah nilai-


nilai yang terkandung dalam karya
sastra dengan bukti yang mendukung
dari teks cerita pendek yang dibaca
atau didengar

A. Tujuan pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).
Peserta didik mampu memahi unsur-unsur cerita pendek.
B. Petunjuk Pengerjaan LKPD
1. Cantumkan nama anggota kelompok masing-masing.
2. Bacalah petunjuk penggunaan LKPD dengan seksama.
3. Amatilah video cerita pendek yang berjudul “Pohon Keramat”.
4. Diskusikanlah setiap masalah yang ada di LKPD bersama anggota kelompok.

Nama Kelompok :
1. ……………………………………………..……………….
2. ……………………………………………..……………….
3. ……………………………………………..……………….
4. ……………………………………………..……………….
C. Soal
Jawablah pertanyaan dibawah ini:
1. Sebutkan 2 pembagian unsur dalam teks cerita pendek?
2. Simpulkan apa yang dimaksud dengan unsur ekstrinsik?
3. Pelajarilah secara kritis unsur-unsur ekstrinsik yang terkandung pada cerita
tersebut?
4. Sebutkan judul cerita pendek yang telah ditayangkan/ dibaca?

KISI-KISI, INTRUMEN, DAN RUBRIK PENILAIAN PERTEMUAN KE-1


1. Penilaian Pengetahuan
Kisi-Kisi Soal
Bentuk Level No
No Komptetensi Dasar Indikator soal Materi
Soal Kognitif Soal
1 3.5 Mengidentifikasi Menentukan unsur- Tontonlah teks Uraian C4 3
unsur pembangun karya unsur teks cerita pendek. cerita pendek
sastra dalam menulis yang
cerita pendek. ditayangkan
kemudian
kajilah unsur-
usurnya.
2 4.5 Menyimpulkan unsur- Menyimpulkan unsur- Menyimpulkan Uraian C6 2
unsur pembangun karya unsur pembangun unsur
sastra dengan bukti yang karya sastra. ekstrinsik yang
mendukung dari teks ada dalam teks
cerita pendek yang dibaca cerita pendek.
atau didengar.

Rubik Penilaian
Nama :
Kelas :

No Aspek Penilaian Bobot Nilai/Skor Nilai


1 Menjelaskan unsur ekstrinsik 1-40
dalam teks cerita pendek.
2 Menganalisis unsur ekstrinsik 1-60
dalam teks cerita pendek pada
videk Pohon Keramat.

2. Penilaian Keterampilan

Lembar Penilaian Keterampilan

Kelompok :
Kelas :

Skor
No Aspek yang dinilai Keterangan
4 3 2 1
1 Presentasi
2 Penggunaan bahasa
3 Ketepatan intonasi dan
kejelasan artikulasi
4 Kemampuan
mempertahankan dan
menanggapi
pertanyaan atau
sanggahan

Rubik Penilaian
No Aspek yang Dinilai Kriteria Skor
1 Sistematika presentasi Materi presentasi disajikan secara runtut dan
4
sistematis.
Materi presentasi disajikan secara runtut tetapi kurang
3
sistematis.
Materi presentasi disajikan secara kurang runtut dan
2
tidak sistematis.
Materi presentasi disajikan secara tidak runtut dan
1
tidak sistematis.
2 Bahasa yang digunakan Bahasa yang digunakan sangat mudah dipahami.
4
Bahasa yang digunakan cukup mudah dipahami.
3
Bahasa yang digunakan cukup sulit dipahami.
2
Bahasa yang digunakan sulit dipahami.
1
3 Ketetapan Intonasi dan Penyampaian materi disajikan dengan intonasi
kejelasan artikulasi. dan artikulasi yang tepat. 4

Penyampaian materi disajikan dengan intonasi


dan artikulasi yang agak tepat. 3

Penyampaian materi disajikan dengan intonasi dan


artikulasi yang kurang tepat. 2

Penyampaian materi disajikan dengan intonasi dan


artikulasi yang tidak tepat. 1

4 Kerjasama Menunjukan kerjasama yang sangat baik.


4

Menunjukan kerjasama yang baik.


3

Menunjukan kerjasama yang cukup baik.


2

Menunjukan kerjasama yang kurang baik.


1

3. Penilaian Sikap
Penilaian Teman Sejawat
Nama yang diamati :

Pengamat :

No Pernyataan Ya Tidak Keterangan


1. Mau menerima pendapat teman
2. Memberikan solusi terhadap permasalahan

3. Memaksakan pendapat sendiri kepada kelompoklain

4. Marah saat diberi kritik


Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik seharihari, baik
terkait proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan dilakukan oleh pendidik.

Nama Aspek Perilaku yang Dinilai


Jumlah Skor Predikat
No Peserta
Tanggung Skor Sikap
Didik Disiplin Jujur Kerjasama
jawab
1
2
3
4

Catatan:
1) Aspek yang dinilai dengan kriteria

100 = Sangat Baik (SB)

70 = Baik (B)

50 = Cukup (C)

25 = Kurang (K)

2) Skor Maksimal = jumlah sikap yang dinilai x jumlah kriteria


= 100 x 4 = 400

3) Skor Sikap

4) Kode Nilai atau Predikat


75,00—100,00 = Sangat Baik (SB)

50,00—74,00 = Baik (B)

25,00—50,00 = Cukup (C)

00,00—25,00 = Kurang (K)

5) Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai.
KUNCI JAWABAN
Tontonlah video Pohon Keramat dan isilah pertanyaan yang telah diberikan!
1. Unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.
2. Unsur ekstrinsik yaitu unsur dari luar yang juga mampu mendukung dan mempengaruhi
sebuah cerita pendek, melalui nilai-nilai yang ingin disampaikan oleh penulis.
3. Unsur-unsur ekstrinsik
 Latar belakang penulis adalah latar belakang yang membuat kita merasakan pola
cerita yang ditulisnya. Hali ini karena dilatarbelakangi oleh motivasi penulis dalam
menulis ksebuah kisah.
 Latar belakang masyarakat dalam cerita adalah latar belakang yang mengambarkan
ideology negara, kondisi politik, kondisi social, dan kondisi ekonomi.
 Nilai moral yang terkandung dalam cerita adalah nilai-nilai yang membangun sebuah
cerpen seperti nilai social, nilai moral, nilai budaya, dan nilai agama.
4. Pohon Keramat.

Anda mungkin juga menyukai