CURICULUM VITAE • Sarjana Hukum, Fakultas Hukum UGM Yogyakarta,
Indonesia, 1998 Tempat / Tanggal Lahir : Ambon, 10 April 1973 • Master Hukum Program Studi Ilmu Hukum Pascasarjana Pekerjaan : Guru Besar Hukum Pidana Fakultas Hukum UGM Fakultas Hukum UGM, 2004 Alamat Rumah : Pogung Raya 21 C Yogyakarta • Doktor Ilmu Hukum Pascasarjana Fakultas Hukum UGM, Alamat Kantor : Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada 2009 ( Disertasi : Asas Legalitas Dalam Pelanggaran Hak Jl. Sosio Justisia No.1 Bulaksumur Yogyakarta Asasi Manusia Yang Berat) Telp. / Fax. : (0274) 512-781 • Profesor / Guru Besar Hukum Pidana Fakultas Hukum UGM, 2010 Riwayat Pekerjaan : 1. Dosen Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, tahun 1999 –sekarang. 2. Asisten Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Gadjah Mada, tahun 2002 – 2007. 8. Anggota Senat Akademik Universitas Gadjah Mada, 3. Konsultan Hukum Kantor Pimpinan Universitas Gadjah tahun 2012 – 2017. Mada, tahun 2007 – 2008. 9. Sekretaris Dewan Guru Besar Universitas Gadjah 4. Ketua Program Studi Magister Hukum Litigasi Mada, tahun 2014 – 2016. Pascasarjana Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, 10. Penasehat Senior Kantor Staf Presiden RI, sejak tahun 2008 – 2012. tanggal 1 Februari Tahun 2020 – Sekarang. 5. Guru Besar Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas 11. Ketua Dewan Pengawas Gelora Bung Karno sejak Gadjah Mada, tahun 2010 – sekarang. tanggal 13 Maret 2020 – Sekarang. 6. Ketua Program Studi Magister Ilmu Hukum 12. Komisaris PT. Pertamina EP Cepu sejak 20 Mei 2020 – Pascasarjana Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Sekarang. tahun 2012 – 2016. 7. Sekretaris Program Studi Doktor Ilmu Hukum Pascasarjana Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, tahun 2012 – 2016. RESTORATIVE JUSTICE DALAM Eddy O.S Hiariej SENGKETA MEDIS PENGERTIAN SENGKETA Sengketa adalah perselisihan antara dua pihak atau lebih atas suatu peristiwa hukum. Sengketa medis adalah perselisihan antara dua pihak atau lebih atas suatu peristiwa hukum yang terjadi dalam lingkup medis termasuk tindakan dokter atau perawat atau para medis terhadap pasien. Sengketa pada hakikatnya suatu peristiwa hukum. Artinya, peristiwa yang menimbulkan akibat hukum. Sengketa medis, dapat terjadi dalam konteks pidana, perdata maupun administrasi. PENGERTIAN RESTORATIVE JUSTICE Restorative justice dipahami sebagai bentuk pendekatan penyelesaian perkara menurut hukum pidana dengan melibatkan pelaku kejahatan, korban, keluarga korban atau pelaku dan pihak lain yang terkait untuk mencari penyelesaian yang adil dengan menekankan pada pemulihan kembali pada keadaan semula dan bukan pembalasan. Istilah keadilan restoratif berasal dari Albert Eglash pada tahun 1977, yang mencoba untuk membedakan tiga bentuk peradilan pidana, masing-masing adalah retributive justice, distributive justice dan restorative justice. Marshall sebagaimana yang dikutip oleh Antony Duff, mendefinisikan keadilan restoratif sebagai suatu proses para pihak yang terlibat dalam sebuah kejahatan secara bersama-sama menyelesaikan dengan cara mengatasi tindakan tersebut dan implikasinya di masa yang akan datang. LANJUTAN PENGERTIAN……. M. Kay Harris yang mengutip pendapat Braithwaite dan Strang memberikan dua pengertian keadilan restoratif. Pertama, keadilan restoratif sebagai konsep proses yaitu mempertemukan para pihak yang terlibat dalam sebuah kejahatan untuk mengutarakan penderitaan yang telah mereka alami dan menentukan apa yang harus dilakukan untuk memulihkan keadaan. Kedua, keadilan restoratif sebagai konsep nilai yakni mengandung nilai – nilai yang berbeda dari keadilan biasa karena menitikberatkan pada pemulihan dan bukan penghukuman. Tujuan dari keadilan restoratif menurut van Ness adalah untuk memulihkan kembali keamanan masyarakat korban dan pelaku yang telah menyelesaikan konflik mereka. PENDEKATAN DALAM RESTORATIVE JUSTICE 1. Court – based restitutive and reparative measures 2. Victim – offender mediation programmes 3. Restorative conferencing initiatives terdiri dari ‘family group conference’ dan ‘police – led community conferencing’ 4. Community reparation boards and citizens’ panel 5. Healing and sentencing circles PERTANGGUNG JAWABAN PIDANA Dipidananya seseorg tidaklah cukup apabila org telah melakukan perbuatan yang bertentangan dengan hukum atau melawan hukum. Untuk pemidanaan masih perlu adanya syarat bahwa orang yang melakukan perbuatan itu mempunyai kesalahan, dengan kata lain orang tersebut harus dapat dipertanggungjawabkan atas perbuatannya. GEEN STRAF ZONDER SCHULD
‘Schuld’ mengandung 3 elemen :
1. Kemampuan bertanggung jawab dari si pembuat. 2. Keadaan batin tertentu dari si pembuat yang dihubungkan dengan kejadian. 3. Tidak dapat dipertanggungjawabkan suatu kejadian oleh si pembuat karena ada alasan penghapus pertanggungjawaban ELEMEN MALAPRAKTIK DOKTER 1. Legal duty kontrak dalam hubungan kepercayaan antara dokter dan pasien pasien mengharapkan pelayanan kesehatan yang didasarkan norma dan standar pelayanan yang telah digariskan. 2. Breach of duty dokter dianggap gagal memenuhi standar pelayanan yang ditentukan profesi. 3. Causation pelanggaran telah menyebabkan terjadinya cedera 4. Damage kerugian nyata terhadap kepentingan pasien akibat pelanggaran standar pelayanan menimbulkan cedera, baik ekonomis maupun nonekonomis, baik cedera fisik maupun mengakibatkan mati HUBUNGAN SEBAB – AKIBAT De leer van de causaliteit Sangat penting untuk delik materiil dalam menentukan pertanggung jawaban pidana : 1. Teori Mutlak Conditio Sine Quanon von Buri Setiap perbuatan adalah sebab dari akibat yang timbul dan setiap sebab mempunyai nilai yang sama. 2. Teori Traeger Hanya mencari satu saja dari sekian banyak sebab yaitu perbuatan manakah yang menimbulkan akibat yang dilarang. TEORI TRAEGER 1. Teori Generalisasi Melihat sebab in abstracto. Menurut perhitungan yang layak, yang akan menimbulkan akibat. 2. Teori Individualisir Melihat sebab in concreto (post factum). Hal yang khusus diukur menurut pandangan individuil TEORI INDIVIDUALISIR 1. Teori Binding Syarat negatif mencegah timbulnya suatu akibat dan syarat positif benar-benar menentukan suatu akibat. 2. Teori Birckmayer Dipilih faktor mana yang paling menentukan. Sebab adalah syarat yang paling kuat. 3. Teori Kohler Dipilih yang paling memberi ketentuan bagi timbulnya sesuatu. Note : Kausa yang bernilai hukum atau legal cause atau proximate cause MENGAPA HARUS RESTORATIVE JUSTICE DALAM SENGKETA MEDIS ??? 1. Restorative justice adalah suatu penyelesaian di luar pengadilan yang lebih mengutamakan pada pemulihan korban dan bukan penghukuman. 2. Timbulnya sengketa dalam praktik kedokteran maupun tindakan para medis sebagian besar bukanlah suatu kesengajaan, melainkan lebih pada kelalaian, bahkan dapat saja pure accident. 3. Sifat hukum pidana sebagai ultimum remidium. 4. Restorative justice adalah paradigm hukum pidana moderen 5. Adanya investigasi terhadap tindakan malpraktek tidaklah dimaksudkan untuk menghukum dokter atau para medis, melainkan untuk mencegah timbulnya kasus yang sama di kemudian hari.