Hipotiroid Kongenital
Agus%ni Utari
Divisi Endokrinologi – Bagian Ilmu Kesehatan
Anak FK UNDIP/RS Dr Kariadi Semarang
Dipresentasikan dalam acara : Webinar IDAI, 22 Juli 2020
Hipo8roid Kongenital
Memelihara sistem
pencernaan dan
pergerakan usus
Memelihara sistem
jantung &
pembuluh darah
Apa peran hormon 8roid bagi kita?
Menjamin terpeliharanya
nafsu makan Merangsang pertumbuhan tulang, gigi
dan otot
Menjamin perkembangan
otak dan jaringan sistem
syaraf
Peran Hormon Tiroid di Otak
• Intra uterin, hormon %roid mengatur:
ü Migrasi sel
ü Pembentukan lapisan-lapisan korteks
ü Diferensiasi sel neuron dan glia
• Pasca lahir:
ü Mengatur ekspresi molekul tertentu
ü Diferensiasi oligodendrosit dan ekspressi gen-nya
à mempengaruhi mielinisasi
Bagaimana Hormon Tiroid Bekerja?
HIpotalamus
TRH
Hipofise
TSH
Kelenjar tiroid/
kelenjar gondok
T3 T4
Primer 1: 4000
Sekunder
1:100.000
Tersier
Penyebab Hipo8roid Kongenital
Permanen Transien
Disgenesis Tiroid Defisiensi Yodium
- Agenesis 8roid
- Hipoplasia 8roid
- Tiroid ektopik
Dishormogenesis Iatrogenik akibat paparan intrauterin
- Defek pada trapping iodide, terhadap zat goitrogen
organifikasi - obat an8-8roid, yodium, antobodi
iodide, sintesis 8roglobulin maternal, idiopa8k
- Pendred syndrome
Disfungsi Hipotalamus-Pituitari Imaturitas Aksis Hipotalamus-Pituitari-Tiroid
- Defisiensi hormon hipotalamus akibat prematuritas
mul8pel
- Defisiensi TSH atau TRH terisolasi
Resisten terhadap hormon %roid Infeksi/kondisi stres
Manifestasi Klinis
> 95% bayi dengan HK 8dak
memperlihatkan gejala saat dilahirkan.
Kalaupun ada gejalanya sangat samar
dan 8dak khas !!
Bagaimana jika HK 8dak ditemukan dan
dioba8 ?
• Umumnya penderita “tampak normal” ke8ka
lahir àTAMPAK normal untuk 3 - 4 bulan
pertama kehidupan, sekalipun kerusakan otak
terus berlangsung.
• Selanjutnya akan 8mbul gangguan fisik dan
mental yang menetap seumur hidup.
Mengapa harus
dilakukan
SKRINING
Hipo%roid
Kongenital (SHK
pada BAYI BARU
LAHIR?
Skrining Bayi Baru Lahir
Dioba8 Terlambat
dini dioba8
– Minimal brain damage
• 82% (+) clinically diagnosed à Global IQ 77 ( 69-94)
• 47% (+) screening diagnosed à Global IQ 110 (84-124)
– Era pra-skrining: diagnosis klinis dan terapi
dimulai usia 2-60 bulan à Gangguan motorik
halus, kesulitan belajar, gangguan 8ngkah laku,
clumsiness
Clean with 70% Position a sterile Wife away the first • Allow a second
isopropyl alcohol disposable or an drop of blood with large drop of blood
and allow to air automatic lancet at a dry sterile gauze to form.
dry slight angle to perform • Lightly touch
a swift clean puncture blood drop to filter
paper.
• Allow blood to
soak throuh and
completely fill
circle.
• Fill remaining
circles with
successive blood
drops
ALUR SKRINING HK
Informed Consent orang tua
• Re-Anamnesis
• Pemeriksaan fisik oleh dokter
• Pemeriksaan T4 / fT4 dan TSH serum
• Rujuk ke Dokter Anak
• Edukasi ke orang tua
Tata Laksana
Tujuan Terapi :
LEVOTIROKSIN (L-T4) :
dosis awal 10-15 μg/kg/day
Kapan harus dimulai terapi?
Peneli8an anak dengan HK yang diterapi < 1 bln, 1-3 bulan, > 3 bulan
Terdapat perbedaan bermakna anak yang dioba8< 1 bulan dengan >
1 bulan
Virtanen M et al., Congenital Hypothyroidism at age start of treatment versus outcome. Acta
Peaditr Scan 1983; 72 : 197-201
Kapan harus mulai diterapi ?
Dampak terhadap IQ ?
Umur dimulai terapi Rerata IQ
0-3 bl 89 (64-107)
3-6 bl 71 (35-96)
> 6 bl 54 (25-80)
(Klein AH, et al. (J Pediatr 1972; 81: 912-915)
• Hasil Laboratorium:
– T4 : 8,06 μg/dl (rendah)
– TSH : >60 IU/ml (sangat %nggi)
Umur Tulang
Usia 19 bulan
Umur tulang (Bone Age) sesuai usia 3 bulan.
Kasus 2
TsHs > 60 µU/mL
(normal 0.51-4.94)
Free T4 ‹ 1 µg/dL
(normal 10.6-19.4)