Anda di halaman 1dari 16

Pendidikan Seksual Komprehensif

Ael Napitupulu - YIFoS Indonesia


@misaelhtmn
Pendidikan
Seksual
Komprehensif
Pendidikan seksualitas komprehensif
(CSE) adalah proses belajar mengajar
berbasis kurikulum
tentang aspek kognitif, emosional, fisik
dan sosial terkait seksualitas.
Pendidikan
Seksual
Komprehensif
Memungkinkan anak-anak dan remaja untuk mengembangkan:
pengetahuan, sikap dan keterampilan yang akurat dan sesuai usia;
nilai-nilai positif, termasuk penghormatan terhadap hak asasi
manusia, kesetaraan gender dan keragaman, sikap dan
keterampilan yang berkontribusi terhadap keselamatan, hubungan
yang sehat dan positif. CSE juga penting karena dapat membantu
orang muda merefleksikan norma-norma sosial, nilai-nilai budaya
dan kepercayaan tradisional, agar menjadi lebih baik memahami dan
mengelola hubungan mereka dengan teman sebaya, orang tua, guru,
orang dewasa lainnya dan komunitas mereka.
International
Technical Guidance
on Sexuality
Education (ITSGE)

First edition published in 2009 by UNESCO


The latest edition published in 2018.
International Technical Guidance on
Sexuality Education (ITSGE)

Panduan teknis internasional tentang pendidikan seksualitas


dikembangkan untuk mengasistensi pendidikan, kesehatan
dan otoritas terkait lainnya di bidang pembangunan dan
pelaksanaan program pendidikan dan materi seksualitas
yang komprehensif di sekolah dan luar sekolah.

Hal ini perlahan relevan bagi kementerian pendidikan dan staf


profesionalnya, termasuk pembuat kurikulum, kepala sekolah,
dan guru, Organisasi non-pemerintah (LSM), pekerja muda, dan
generasi muda bisa juga menggunakan dokumen tersebut
sebagai alat advokasi atau akuntabilitas, misalnya dengan
membagikannya kepada pengambil keputusan sebagai
panduan praktik terbaik dan/atau untuk integrasinya dalam
lingkup agenda yang lebih luas, seperti SDGs.
HUBUNGAN

1. Keluarga
2. Pertemanan, Cinta dan Relasi Romatis
3. Toleransi, Inklusi dan Penghormatan
4. Pengasuhan dan Komitmen Jangka Panjang

NILAI, HAK,
BUDAYA DAN
SEKSUALITAS

1. Nilai dan Seksualitas


2. HAM dan Seksualitas
MEMAHAMI 3. Budaya, Masyarakat dan Seksualitas
GENDER

1. Kontruksi Sosial tentang Gender dan Norma Gender


2. Kesetaraan, Streotipe dan Bias Gender
3. Kekerasan Berbasis Gender
KEKERASAN &
TETAP AMAN

1. Kekerasan
2. Persetujuan, Privasi dan Integritas Tubuh
3. Pengunaan teknologi, informasi dan
komunikasi yang aman

KEMAMPUAN
UNTUK SEHAT
DAN SEJAHTERA

1. Pengaruh Norma dan Teman Sebaya


terhadap Perilaku Seksual
2. Pengambilan Keputusan
TUBUH MANUSIA DAN 3. Literasi Media dan Seksualitas
PERKEMBANGANNYA 4. Mencari dukungan dan bantuan

1. Anatomi dan Fisiologi Seksual dan Reproduksi


2. Reproduksi
3. Pubertas
4. Citra tubuh
SEKSUALITAS DAN
PERILAKU SEKSUAL

1. Seks, Seksualitas dan Siklus Kehidupan Seksual


2. Perilaku Seksual dan Respon Seksual

KESEHATAN SEKSUAL
DAN REPRODUKSI

1. Kehamilan dan Pencegahan kehamilan


2. Stigma, Perawatan, Pengobatan dan
Dukung HIV dan AIDS
3. Memahami, Mengenali, dan Mengurangi
risiko IMS, termasuk HIV
Mengapa CSE Penting Bagi
Orang Muda?

1.Pendidikan seksualitas membekali anak-anak dan remaja dengan


pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang membantu mereka
melindungi kesehatan mereka, mengembangkan hubungan sosial dan seksual
yang saling menghormati, membuat pilihan yang bertanggung jawab dan
memahami serta melindungi hak-hak orang lain.

2. Pendidikan seksualitas berkualitas tinggi membuat orang muda cenderung


menunda aktivitas seksual – dan ketika mereka melakukan hubungan seks,
mereka akan melakukan hubungan seks yang lebih aman.

3. Pendidikan seksualitas juga membantu orang muda mempersiapkan dan


mengelola perubahan fisik dan emosional seiring pertumbuhan mereka,
termasuk selama masa pubertas dan remaja

4. Pendidikan seksualitas mengajari orang muda tentang konsen, rasa hormat,


persetujuan, dan ke mana harus pergi jika mereka membutuhkan bantuan. Hal
ini berkaitan dengan tujuan mengurangi risiko kekerasan, eksploitasi dan
pelecehan.
Kapan Pendidikan
Seksual Sebaiknya
Dimulai?

Pendidikan seksualitas adalah proses seumur


hidup, terkadang dimulai sejak dini, di rumah,
dengan pengasuh yang terpercaya. Pembelajaran
bersifat bertahap; Apa yang diajarkan pada usia dini
sangat berbeda dengan apa yang diajarkan pada
masa pubertas dan remaja.

Ditujukan untuk mendukung kurikulum berbasis


sekolah, panduan global PBB mengindikasikan
dimulainya CSE pada usia 5 tahun ketika
pendidikan formal biasanya dimulai.
Bagaimana Pendidikan Seksual Mencegah
Kekerasan Seksual?
Panduan internasional PBB menghimbau :

Anak-anak berusia antara 5 dan 8 tahun untuk mengenali penindasan dan kekerasan, dan
memahami bahwa hal tersebut salah.
Anak-anak berusia 12–15 tahun disadarkan bahwa pelecehan seksual, penyerangan seksual,
kekerasan oleh pasangan intim, dan perundungan (bullying) merupakan pelanggaran hak asasi
manusia dan bukan merupakan kesalahan korban.
Remaja yang lebih dewasa – yaitu mereka yang berusia 15–18 tahun – perlu diajari bahwa
persetujuan sangat penting untuk menjalin hubungan seksual yang positif dengan pasangannya.
International
Technical and
Programmatic
Guidance on Out-Of-
School CSE

Published by UNESCO in 2020.


Mengapa pentingnya mengimplementasi
Out-Of-School CSE?
Banyak kelompok anak dan remaja yang tidak dalam jangkauan dunia pendidikan, dan mereka
juga perlu mendapatkan informasi dan set-skills yang berkaitan pendidikan seksualitas
komprehensif.
Dokumen ITPG on out-of-school CSE membantu pengelola program yang ingin menjangkau
kelompok muda yang spesifik, untuk mengetahui kebutuhan-kebutuhan yang berkaitan dengan
pemenuhan CSE-nya.
Bagaimana dengan
implementasi CSE di Indonesia?
Yuk, saling berdiskusi.
Pendidikan Seksual Komprehensif

Ael Napitupulu - YIFoS Indonesia


@misaelhtmn

Anda mungkin juga menyukai