Anda di halaman 1dari 4

TINJAUAN PUSTAKA

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pigmentasi


Manusia
Adelia Suryani
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Indonesia

ABSTrAk
Warna kulit manusia ditentukan oleh pigmen kulit, yakni melanin. Melanin juga memiliki beberapa fungsi penting, yakni berperan pada proses
pigmentasi, melindungi kulit dari sinar UV, dan perlindungan dari panas.

kata kunci: Kulit, melanin, pigmentasi

ABSTrAcT
Human skin color is determined by the skin pigment melanin. Melanin has several important roles, which are: in pigmentation process, UV, and
heat protection. Adelia Suryani. Factors Affecting Human Pigmentation

keywords: Melanin, pigmentation, skin

PENDAHULUAN Epidermis Tebal dermis sekitar 2-4 mm. Pada dermis


Warna kulit manusia berbeda-beda, berkulit Epidermis adalah lapisan kulit terluar, berupa terdapat sistem saraf, vaskular, limfatik, alat
terang, coklat, bahkan gelap; dipengaruhi oleh epitel berlapis dengan tebal sekitar 5-100 sekresi kulit, dan sel imun seperti makrofag
distribusi pigmen yang unik. Jumlah pigmen, µm; terdiri dari 4 lapisan, yaitu: stratum basal, dan sel mast. Susunan dermis terdiri atas:
tipe, dan distribusi melanin ke kulit, rambut, stratum spinosum, stratum granulosum, dan 1. Kelenjar ekskresi dan sekresi; terdiri atas
dan mata diatur oleh beberapa faktor seperti stratum korneum. Keratinosit dan melanosit kelenjar sebasea, ekrin, dan apokrin
genetik, lingkungan, dan endokrin1.Melanin menyusun sekitar 95% epidermis. 2. Folikel rambut dan kuku
berperan penting dalam proses pigmentasi. 3. Reseptor saraf sensorik yakni Merkel and
Stratum basal (dikenal juga sebagai stratum Meissner’s corpuscles (untuk rangsang
Untuk memahami pigmentasi di kulit dan germinativum) memisahkan epidermis dari sentuhan), Pacinian corpuscles (untuk
faktor-faktor yang memengaruhinya, harus dermis, terdiri atas basal keratinosit dan rangsang tekanan), dan Ruffini corpuscles
dipahami interaksi seluler dan molekular antara memiliki sedikitnya 2 tipe neural crest-derived (untuk rangsang mekanik).
keratinosit dan melanosit, yang bersama-sama cells, yaitu sel Merkel (sel neuroendokrin untuk
menyusun melanin di epidermis. transmisi sensasi sentuhan) dan melanosit. Fibroblas akan mensintesis, remodelling, dan
Stratum spinosum terdiri atas keratinosit menumpuk kolagen serta matriks ekstraseluler
STrUkTUr kULIT polihedral tidak beraturan, mengandung sel yang berguna untuk struktur jaringan,
Kulit memiliki peranan sangat penting, yakni Langerhans yang berperan penting dalam ketebalan jaringan, dan kekencangan kulit.2
sebagai pelindung fisik terhadap gangguan reaksi kekebalan tubuh. Stratum granulosum Fibroblas berinteraksi dengan melanosit baik
mekanik, kimia, atau mikroba. Selain itu, kulit mengandung keratohialin (granula protein langsung maupun tidak langsung (melalui
juga berperan dalam sistem imunitas tubuh, yang dihasilkan oleh polyhedral non- neighboring cells) dengan mensekresikan
juga melindungi tubuh dari bahaya radiasi dividing keratinocytes). Jumlah dan ukuran sejumlah besar sitokin (SCF), protein
sinar ultraviolet. Melanosit akan mengirim keratinohialin akan meningkat jika kondisi (DKK1,Sfrp, Sema7a, CCN, FAP-α), dan growth
melanosom ke keratinosit melalui dendrit, nukleus sel memburuk dan sel mati. Stratum factors (KGF, HGF, bFGF, NT-3, NRG-1, TGF-β)
membentuk melanin caps yang mencegah korneum terdiri atas korneosit, yang akan yang akan berikatan dengan reseptor dan
kerusakan DNA epidermis akibat radiasi sinar berdiferensiasi menjadi cornified cell. Cornified memodulasi kaskade sinyal intraseluler
ultraviolet.1 cell nantinya akan melindungi tubuh dari (MAPK/ERK, cAMP/PKA, Wnt/β-catenin, PI3K/
bahaya agen fisika dan kimia. Akt) berkaitan dengan fungsi melanosit.2
Kulit tersusun atas 3 lapisan, yaitu epidermis, Fibroblas juga memengaruhi perkembangan
dermis, dan hipodermis. Dermis dan pigmentasi melanosit dengan
Dermis terdiri atas jaringan ikat dan fibroblas. mengekspresikan melanin-producing enzyme,
Alamat Korespondensi email: adeliasuryani.as@gmail.com

682 CDK-290/ vol. 47 no. 9 th. 2020


TINJAUAN PUSTAKA

transfer melanosom, dan juga mempengaruhi dan mulai memproduksi melanin. Berdasarkan komposisi kimia, melanin dibagi
dendrisitas, mobilitas, dan adhesive properties „ Pembentukan melanosom dan produksi dua tipe, yakni eumelanin dan peomelanin.
melanin.2 melanin Eumelanin memberi warna coklat atau coklat
Ketika terbentuk in situ, melanosit mulai gelap dan hitam; tidak larut dalam semua jenis
Melanosit, Melanosom, dan Melanin memproduksi melanosom. Melanosom larutan, mempunyai berat molekul tinggi,
Sistem pigmentasi kulit melibatkan melanosit, adalah organel spesifik tempat mengandung nitrogen dan terjadi karena
melanosom, melanin, enzim tirosinase, pembentukan melanin sekaligus sebagai proses oksidasi dan polimerisasi bentuk 5,6
dan proses melanogenesis.1,2 Melanosit alat transport melanin dari melanosit dihidroksiindol dan 5,6 dihidroksiindol 2
dapat memproduksi dan mendistribusikan menuju keratinosit.1 asamkarboksil.4 Peomelanin memberi warna
melanin sebagai komponen penting sistem cerah kuning hingga coklat kemerahan; larut
pigmentasi kulit.1,2 Melanosom merupakan terutama dalam alkali, mengandung nitrogen
organel spesifik yang dibentuk oleh melanosit, Diperlukan sedikitnya 3 enzim untuk dan sulfur, dihasilkan oleh proses polimerasi
merupakan tempat pembentukan melanin sintesis melanin, yaitu: tirosinase, tyrosinase- sistenil dopa.4
sekaligus sebagai alat transpor melanin dari related protein 1 (TYRP1), dan DOPAchrome
melanosit menuju keratinosit. Melanin berupa tautomerase (DCT). Tirosinase mengkatalis Individu dengan warna kulit lebih gelap
pigmen yang dihasilkan oleh melanosit hidroksilasi tirosin menjadi β-3,4- memiliki kandungan melanin lebih tinggi,
dari polimerisasi dan oksidasi proses dihydroxiphenylalanine (DOPA) dan oksidasi kadar eumelanin lebih tinggi, dan rasio
melanogenesis, memerlukan enzim tirosinase DOPA menjadi DOPAquinone, TYR, TYRP1, perbandingan antara eumelanin dan
yang berlokasi di dalam kromosom nomor dan DCT. Metabolisme DOPA dan derivatnya peomelanin lebih tinggi.4 Individu dengan
11.1,2 menghasilkan sintesis eumelanin, pigmen warna kulit terang memiliki kadar peomelanin
coklat kehitaman. TYRP1 penting untuk tinggi dibandingkan individu kulit gelap,
Keratinosit dan melanosit merupakan perpindahan tyrosinase ke melanosom, DCT peomelanin bersifat high phototoxic
penyusun unit melanin di epidermis, setiap terlibat dalam proses detoksifikasi proses di akibat aktivitas yang menghasilkan anion
melanosit berhubungan dengan 30-40 dalam melanosom. superoksida radikal saat proses aktivasi
keratinosit dan beberapa sel Langerhans oksigen.4 Peomelanin berperan pada kasus
membentuk unit melanin epidermis di lapisan Maturasi melanosom dibagi menjadi 4 tahap:1 photo induced malignancies pada individu
basal dan suprabasal. 1. Tahap I : Merupakan aktivitas TYR (Spherical dengan kulit terang.4
vacuoles lacking tyrosinase)
Langkah-langkah sintesis dan distribusi 2. Tahap II : Adanya Pmell17 dan pengolahan Fungsi Melanin4
melanin:1 Pmell17 secara tepat „ Memberi warna pada kulit
„ Pembentukan sel prekursor melanosit 3. Tahap III : Sintesis melanin, penyimpanan „ Sebagai substansi fotoproteksi (tabir surya
(melanoblast) dan perpindahannya dari pigmen di serat internal alami)
neuralcrest ke perifer 4. TahapIV : Banyaknya melanosit yang „ Sebagai komponen pengikat obat (drugs-
Melanoblast berasal dari neural crest, berpigmen, melanosom berbentuk bindingagents)
perkembangan melanoblast dimulai pada ekliptikal atau eklipsoidal, dan aktivitas TYR „ Sebagai “energy transducer” melanin
bulan kedua embrio manusia, berpindah yang minimal. mampu mengubah beberapa bentuk
melalui mesenkim embrio yang sedang energi menjadi panas dan kemudian
berkembang. Target spesifik melanoblast
adalah: dermis, epidermis, folikel rambut,
traktus uvea mata, organ vestibule,
endolimfe telinga, dan leptomeningen
otak. Perpindahan melanoblast terjadi
pada embrio minggu ke 10-12 (untuk
dermis) dan 2 minggu kemudian untuk
epidermis
„ Diferensiasi melanoblast menjadi
melanosit
Setelah mencapai tujuan akhir saat fetus
berusia 6 bulan, melanoblast berubah
menjadi melanosit.
„ Kelangsungan hidup dan proliferasi
melanosit
Jumlah dermal melanosit menurun selama
Gambar 1. Perbandingan melanosom kulit berwarna terang dan gelap.
fase gestasi dan hilang saat kelahiran, (Pada kulit berwarna terang, melanosom berukuran lebih kecil dan berada dalam maturasi tahap I dan II.
epidermal melanosit akan berproliferasi Sedangkan pada kulit berwarna gelap, jumlah melanosom lebih banyak, berukuran lebih besar, dan berada
dalam maturasi tahap IV).3

CDK-290/ vol. 47 no. 9 th. 2020 683


TINJAUAN PUSTAKA

dilepaskan area hiperpigmentasi terdapat tumpukan uptake melanosom melalui fagositosis.


melanin di epidermis dan dermis. Jumlah The predominant secretory phospholipase
Unit Melanin Epidermis dan keterlibatan melanosit tetap, namun membesar. Melanosit (sPL) dikeluarkan oleh keratinosit. sPL
keratinosit dalam Produksi Melanin pada melasma lebih sensitif terhadap efek mengeluarkan asam arakidonat dan
Variasi warna kulit berbagai ras dipengaruhi stimulasi estrogen dan hormon seks steroid. lisofosfolipid lisofosfatidilkolin (LPC) dalam
jumlah, kadar melanin, distribusi produk Estrogen meningkatkan kelembaban kulit, jumlah besar saat kulit meradang dan terkena
melanosom oleh melanosit ke keratinosit.3 meningkatkan ketebalan kulit, dan jumlah paparan sinar UV.
Ketika berada di keratinosit, granula melanin kolagen. Aktivitas estrogen berupa interaksi
berkumpul di bawah nukleus, menyerap sinar dan aktivasi reseptor protein intraseluler SINAr UV MEMENGArUHI PIGMENTASI
UV sebelum mencapai nukleus dan merusak spesifik, yaitu reseptor estrogen (ERs) α dan MANUSIA
DNA. Setelah terpapar sinar UV, melanosit β. ERα terdapat di jaringan reproduksi pria Kulit merespons sinar UV dengan menebalkan
meningkatkan ekspresi propriomelanocortin dan wanita, serta daerah otak. ERβ terdapat stratum korneum dan meluaskan filter
(POMC), Melanocortin 1 receptor (MC1-R), TYR di jaringan reproduksi pria dan wanita, serta melanin di epidermis. Keratin dan protein
dan TYR1, protein kinase C (PKC). Sinar UV jaringan non-reproduksi seperti paru, kandung stratum korneum menyebar dan menyerap
menstimulasi keratinosit untuk memproduksi kemih, kelenjar timus, hipofisis, hipotalamus, sinar UV. Keratinosit merespons sinar UV
endothelin 1(ET-1) dan POMC, ET-1 dan POMC jantung, ginjal, kelenjar adrenal, dan kulit. Pada dengan meningkatkan produksi ET-1 dan
menstimulasi fungsi melanosit.1,3 melanosit epidermal di kulit kepala manusia POMC, peningkatan produksi ET- 1 dan POMC
terdapat ERα dan ERβ. Estrogen menstimulasi menyebabkan permintaan baru terhadap
Proliferasi dan diferensiasi melanosit TYR pada aktivitas TYR. Androgen mengatur melanosom.6 Melanosom membentuk dan
dipengaruhi oleh keratinocyte-derived aktivitas TYR dengan cara regulasi cAMP, kunci melepas melanin dari melanosit ke keratinosit.
factors, faktor- faktor tersebut antara lain: regulasi pigmentasi kulit.
α-MSH, ACTH, basic fibroblast factor (bFGF), UV merupakan gelombang spektrum
nerve growth factor (NGF), endothelins, HIPErPIGMENTASI PAScA-PrOSES elektromagnetik, berdasarkan panjang
granulocytes-macrophage colony-stimulating INFLAMASI kULIT gelombang UV dapat dibagi menjadi
factor (GMCSF), steel factor, leukemia inhibitory Hiperpigmentasi pasca-proses inflamasi UV-A (320-400nm), UV-B (280-320nm), dan
factor (LIF), dan hepatocyte growth factor terjadi setelah peradangan kulit berhasil UV-C (200-280nm). UV-C tidak mencapai
(HGF). α-MSH dan ACTH diproduksi dan diatasi, misalnya setelah jerawat sembuh, permukaan bumi karena sudah difilter lapisan
dikeluarkan oleh keratinosit, terlibat dalam dermatitis kontak, atau dermatitis atopik. ozon. UV-B lebih sedikit mencapai permukaan
regulasi melanogenesis dan pembentukan Hiperpigmentasi pasca-proses inflamasi lebih bumi dibandingkan UV-A karena UV-B
dendrit melanosit. NGF terlibat dalam regulasi sering pada pasien berkulit gelap, ditandai menyebar dan diserap oleh oksigen, ozon,
dan dendritogenesis melanogenesis. ET-1 dengan jumlah melanosit normal namun dan molekul air di atmosfer. Level tertinggi
merupakan asam amino 21, pertama kali produksinya meningkat.5 UV-A berada di kutub, sedangkan level UV-B
diisolasi oleh sel endothelial, disintesis dan tertinggi terletak di dekat ekuator, daerah
dikeluarkan oleh keratinosit, terutama setelah Arachidonate-derived chemical mediator, kering dan gersang, dan daerah lintang tinggi
terpapar sinar UV. Sinar UV merangsang terutama leukotrienes (LTC4, LTD4) dan seperti plato Tibetian dan daerah Altiplano.
keratinosit untuk memproduksi ET-1 dan thromboxanes (TXB2) menginduksi Pola distribusi UV-B dipengaruhi oleh lintang
interleukin-1 (IL-1), selain itu sinar UV juga hiperpigmentasi pasca-inflamasi dengan cara karena penyebaran dan penyerapannya di
mengakibatkan peroksidasi lemak membran menstimulasi melanosit secara in vitro. Sel atmosfer.
seluler yang memicu pembentukan ROS menjadi bengkak diikuti peningkatan jumlah
(reactive oxygen species) dan ROS akan memicu imunoreaktif TYR. UV-A masuk melalui kaca mobil, kantor, dan
melanosit untuk memproduksi melanin yang jendela. UV-A juga masuk ke dermis; 19-50%.
berlebihan.1 Keratinosit memproduksi dan mengeluarkan UV-A masuk ke dalam melanosit, sementara
PGs dengan cepat setelah terkena radiasi sinar UV-B yang masuk ke melanosit hanya 9-14%.
Hiperpigmentasi merupakan kelainan UV. PGs hadir pada lesi inflamasi kulit dan UV- A masuk ke bumi lebih banyak dari UV-B,
pigmentasi kulit yang sering dikeluhkan. penyembuhan luka. namun UV-B lebih menyebabkan eritema. UV-B
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi menyebabkan kulit terbakar (sunburn), diserap
hiperpigmentasi pada kulit manusia, seperti Melanosit mengirim beberapa tipe reseptor oleh epidermis dan lapisan atas dermis. UV-A
pengaruh hormon, proses inflamasi, sinar UV, untuk PGs; yaitu EP1-EP4 untuk PGE2; dan UV-B merangsang produksi melanin. Efek
tanning dan photoaging, obat-obatan, dan hanya EP1 dan EP3 yang dikeluarkan oleh melanogenik sinar UV sangat tergantung pada
bahan kimia. melanosit manusia. PAR-2 berperan pada panjang gelombang dan lama paparan sinar
proses pigmentasi kutaneus melalui regulasi UV.6 Selain menimbulkan pigmentasi, sinar UV
HOrMON MEMENGArUHI PIGMENTASI melanosom dan produksi PGs yang berperan juga dapat menyebabkan penuaan kulit.8 Sinar
kULIT sebagai faktor parakrin untuk menstimulasi UV menyebabkan kulit menjadi kering, rapuh,
Hiperpigmentasi saat kehamilan dinamakan dendrisitas melanosit. PAR-2 penting dalam ketebalan epidermis dan dermis menurun,
melasma, kloasma, atau mask of pregnancy; regulasi pigmentasi kulit karena aktivasi fragmentasi serat elastin, produksi sebum
terjadi di pipi, di atas bibir, dagu, dan dahi, pada PAR-2 dalam keratinosit menstimulasi menurun, jumlah dan fungsi kelenjar apokrin

684 CDK-290/ vol. 47 no. 9 th. 2020


TINJAUAN PUSTAKA

menurun, menimbulkan keluhan seperti kulit delayed tanning. UV-B menyebabkan dapat menyebabkan hiperpigmentasi.9
keriput, berkerut, solarlentigines (SL), mottled penggelapan kulit yang berdurasi dan tahan Kontrasepsi oral juga dapat menyebabkan
pigmentation, keratosis aktinik, karsinoma lama, kulit mulai menggelap 48-72 jam hiperpigmentasi area pipi, dahi, dan hidung.
sel basal dan sel skuamous, dan melanoma.8 setelah terpapar. Delayed tanning melibatkan Pada pemeriksaan mikroskopik ditemukan
Proses penuaan juga menurunkan sejumlah redistribusi melanin lebih ke arah permukaan peningkatan aktivitas melanogenesis dan
fungsi fibroblas, sehingga penyembuhan luka kulit dibandingkan immediate pigment ukuran sel melanosit yang membesar. Logam
akan lebih lama.8 darkening. Terjadi perubahan bentuk dan berat (seperti arsenik, bismuth, emas, dan
lokasi intraseluler melanin serta peningkatan perak) menyebabkan pigmentasi, dengan
Tanning sintesis eumelanin. Tanning memberikan cara mengikat dan menginaktivasi komponen
Tanning adalah peningkatan pigmentasi perlindungan seluler dari sinar UV. Protein 53 sulfhidril, yang menghambat aktivitas
kulit melebihi basal constitutive level. Tanning (p53)-mediated merespons kerusakan DNA TYR. Hilangnya komponen sulfhidril ini
distimulasi oleh sinar UV; sinar UV merangsang yang disebabkan UV, kemudian memacu menstimulasi proses melanogenesis.10
kulit agar menggelap dengan meningkatkan produksi melanin melalui peningkatan
melanosit dan menstimulasi sintesis melanin. sintesis α-melanocyte stimulating hormone SIMPULAN
(α-MSH). Tanning dipandang sebagai adaptasi Warna kulit manusia ditentukan oleh
Respons tanning dibagi menjadi 2 fase, yaitu terhadap UV yang tidak sempurna, karena pigmen warna, yakni melanin; jumlah, tipe,
fase immediate pigment darkening dan delayed merusak jaringan ikat di kulit, sistem imunitas, dan distribusi melanin ditentukan oleh
tanning. Immediate pigment darkening adalah DNA, dan memicu kanker kulit. beberapa faktor seperti genetik, lingkungan,
penggelapan kulit secara cepat setelah dan endokrin. Hiperpigmentasi merupakan
terpapar UV-A, kira-kira dalam 1-2 jam setelah PENGArUH OBAT-OBATAN DAN BAHAN kelainan pigmentasi kulit. Beberapa faktor
terpapar kulit menjadi kecoklatan; memudar kIMIA yang memengaruhi hiperpigmentasi pada
3-24 jam setelah terpapar. Delayed tanning Beberapa obat seperti antibiotik, antihipertensi, kulit manusia, antara lain pengaruh hormon,
adalah proses yang menghasilkan pigmentasi antikonvulsan, obat-obatan psikoaktif, obat proses inflamasi, sinar UV, tanning dan
fakultatif. UV-A dan UV-B menyebabkan anti-inflamasi non-steroid, agen kemoterapi photoaging, obat-obatan, dan bahan kimia.

DAFTAr PUSTAkA
1. Zonunsanga. Melanocytes and melanogenesis. Our Dermatol Online. 2015;3:350-35
2. Mello SA, Finlay G, Baguley BC, Amiri ME. Signaling pathways in melanogenesis. Internat J Molecular Sci. 2016;17:1-18
3. Bastonini E, Kovacs D, Picardo M. Skin pigmentation and pigmentary disorders: Focus on Epidermal/Dermal Cross-Talk. Ann Dermatol, 2016;3:279-89
4. Wang Y, Viennet C, Robin S, Berthon JY, He L, Humbert P. Precise role of dermal fibroblast on melanocyte pigmentation. J Dermatol Sci. 2017;88:159-66
5. Vashi NA, Kundu RV. Facial hyperpigmentation: Causes and treatment. Br J Dermatol. 2013;169:41-56
6. Davis EC, Callender VD. Postinflammatory hyperpigmentation: A review of the epidemiology, clinical features, and treatment options in skin of color. J Clin Aesthetic
Dermatol. 2010;3:20-31
7. Jablonski NG, Chaplin G. Human skin pigmentation as an adaptation to UV radiation. PNAS. 2010;107:8962-88
8. Ebanks JP, Wickett RR, Boissy RE. Mechanism regulating skin pigmentation: The rise and fall of complexion coloration. Internat J Mol Sci 2016;10:4066-487
9. Ravnbak MH, Philipsen PA, Wiegell SR, Wulf, HC. Skin pigmentation kinetics after exposure to ultraviolet A. Acta Dermatol Venereol. 2016;89:357-63.
10. Garcia RMG, Molina SC. Drug-induced hyperpigmentation: Review and case series. JABFM. 2019;32:628-38

CDK-290/ vol. 47 no. 9 th. 2020 685

Anda mungkin juga menyukai