Faktor Pigmentasi Kulit
Faktor Pigmentasi Kulit
ABSTrAk
Warna kulit manusia ditentukan oleh pigmen kulit, yakni melanin. Melanin juga memiliki beberapa fungsi penting, yakni berperan pada proses
pigmentasi, melindungi kulit dari sinar UV, dan perlindungan dari panas.
ABSTrAcT
Human skin color is determined by the skin pigment melanin. Melanin has several important roles, which are: in pigmentation process, UV, and
heat protection. Adelia Suryani. Factors Affecting Human Pigmentation
transfer melanosom, dan juga mempengaruhi dan mulai memproduksi melanin. Berdasarkan komposisi kimia, melanin dibagi
dendrisitas, mobilitas, dan adhesive properties Pembentukan melanosom dan produksi dua tipe, yakni eumelanin dan peomelanin.
melanin.2 melanin Eumelanin memberi warna coklat atau coklat
Ketika terbentuk in situ, melanosit mulai gelap dan hitam; tidak larut dalam semua jenis
Melanosit, Melanosom, dan Melanin memproduksi melanosom. Melanosom larutan, mempunyai berat molekul tinggi,
Sistem pigmentasi kulit melibatkan melanosit, adalah organel spesifik tempat mengandung nitrogen dan terjadi karena
melanosom, melanin, enzim tirosinase, pembentukan melanin sekaligus sebagai proses oksidasi dan polimerisasi bentuk 5,6
dan proses melanogenesis.1,2 Melanosit alat transport melanin dari melanosit dihidroksiindol dan 5,6 dihidroksiindol 2
dapat memproduksi dan mendistribusikan menuju keratinosit.1 asamkarboksil.4 Peomelanin memberi warna
melanin sebagai komponen penting sistem cerah kuning hingga coklat kemerahan; larut
pigmentasi kulit.1,2 Melanosom merupakan terutama dalam alkali, mengandung nitrogen
organel spesifik yang dibentuk oleh melanosit, Diperlukan sedikitnya 3 enzim untuk dan sulfur, dihasilkan oleh proses polimerasi
merupakan tempat pembentukan melanin sintesis melanin, yaitu: tirosinase, tyrosinase- sistenil dopa.4
sekaligus sebagai alat transpor melanin dari related protein 1 (TYRP1), dan DOPAchrome
melanosit menuju keratinosit. Melanin berupa tautomerase (DCT). Tirosinase mengkatalis Individu dengan warna kulit lebih gelap
pigmen yang dihasilkan oleh melanosit hidroksilasi tirosin menjadi β-3,4- memiliki kandungan melanin lebih tinggi,
dari polimerisasi dan oksidasi proses dihydroxiphenylalanine (DOPA) dan oksidasi kadar eumelanin lebih tinggi, dan rasio
melanogenesis, memerlukan enzim tirosinase DOPA menjadi DOPAquinone, TYR, TYRP1, perbandingan antara eumelanin dan
yang berlokasi di dalam kromosom nomor dan DCT. Metabolisme DOPA dan derivatnya peomelanin lebih tinggi.4 Individu dengan
11.1,2 menghasilkan sintesis eumelanin, pigmen warna kulit terang memiliki kadar peomelanin
coklat kehitaman. TYRP1 penting untuk tinggi dibandingkan individu kulit gelap,
Keratinosit dan melanosit merupakan perpindahan tyrosinase ke melanosom, DCT peomelanin bersifat high phototoxic
penyusun unit melanin di epidermis, setiap terlibat dalam proses detoksifikasi proses di akibat aktivitas yang menghasilkan anion
melanosit berhubungan dengan 30-40 dalam melanosom. superoksida radikal saat proses aktivasi
keratinosit dan beberapa sel Langerhans oksigen.4 Peomelanin berperan pada kasus
membentuk unit melanin epidermis di lapisan Maturasi melanosom dibagi menjadi 4 tahap:1 photo induced malignancies pada individu
basal dan suprabasal. 1. Tahap I : Merupakan aktivitas TYR (Spherical dengan kulit terang.4
vacuoles lacking tyrosinase)
Langkah-langkah sintesis dan distribusi 2. Tahap II : Adanya Pmell17 dan pengolahan Fungsi Melanin4
melanin:1 Pmell17 secara tepat Memberi warna pada kulit
Pembentukan sel prekursor melanosit 3. Tahap III : Sintesis melanin, penyimpanan Sebagai substansi fotoproteksi (tabir surya
(melanoblast) dan perpindahannya dari pigmen di serat internal alami)
neuralcrest ke perifer 4. TahapIV : Banyaknya melanosit yang Sebagai komponen pengikat obat (drugs-
Melanoblast berasal dari neural crest, berpigmen, melanosom berbentuk bindingagents)
perkembangan melanoblast dimulai pada ekliptikal atau eklipsoidal, dan aktivitas TYR Sebagai “energy transducer” melanin
bulan kedua embrio manusia, berpindah yang minimal. mampu mengubah beberapa bentuk
melalui mesenkim embrio yang sedang energi menjadi panas dan kemudian
berkembang. Target spesifik melanoblast
adalah: dermis, epidermis, folikel rambut,
traktus uvea mata, organ vestibule,
endolimfe telinga, dan leptomeningen
otak. Perpindahan melanoblast terjadi
pada embrio minggu ke 10-12 (untuk
dermis) dan 2 minggu kemudian untuk
epidermis
Diferensiasi melanoblast menjadi
melanosit
Setelah mencapai tujuan akhir saat fetus
berusia 6 bulan, melanoblast berubah
menjadi melanosit.
Kelangsungan hidup dan proliferasi
melanosit
Jumlah dermal melanosit menurun selama
Gambar 1. Perbandingan melanosom kulit berwarna terang dan gelap.
fase gestasi dan hilang saat kelahiran, (Pada kulit berwarna terang, melanosom berukuran lebih kecil dan berada dalam maturasi tahap I dan II.
epidermal melanosit akan berproliferasi Sedangkan pada kulit berwarna gelap, jumlah melanosom lebih banyak, berukuran lebih besar, dan berada
dalam maturasi tahap IV).3
menurun, menimbulkan keluhan seperti kulit delayed tanning. UV-B menyebabkan dapat menyebabkan hiperpigmentasi.9
keriput, berkerut, solarlentigines (SL), mottled penggelapan kulit yang berdurasi dan tahan Kontrasepsi oral juga dapat menyebabkan
pigmentation, keratosis aktinik, karsinoma lama, kulit mulai menggelap 48-72 jam hiperpigmentasi area pipi, dahi, dan hidung.
sel basal dan sel skuamous, dan melanoma.8 setelah terpapar. Delayed tanning melibatkan Pada pemeriksaan mikroskopik ditemukan
Proses penuaan juga menurunkan sejumlah redistribusi melanin lebih ke arah permukaan peningkatan aktivitas melanogenesis dan
fungsi fibroblas, sehingga penyembuhan luka kulit dibandingkan immediate pigment ukuran sel melanosit yang membesar. Logam
akan lebih lama.8 darkening. Terjadi perubahan bentuk dan berat (seperti arsenik, bismuth, emas, dan
lokasi intraseluler melanin serta peningkatan perak) menyebabkan pigmentasi, dengan
Tanning sintesis eumelanin. Tanning memberikan cara mengikat dan menginaktivasi komponen
Tanning adalah peningkatan pigmentasi perlindungan seluler dari sinar UV. Protein 53 sulfhidril, yang menghambat aktivitas
kulit melebihi basal constitutive level. Tanning (p53)-mediated merespons kerusakan DNA TYR. Hilangnya komponen sulfhidril ini
distimulasi oleh sinar UV; sinar UV merangsang yang disebabkan UV, kemudian memacu menstimulasi proses melanogenesis.10
kulit agar menggelap dengan meningkatkan produksi melanin melalui peningkatan
melanosit dan menstimulasi sintesis melanin. sintesis α-melanocyte stimulating hormone SIMPULAN
(α-MSH). Tanning dipandang sebagai adaptasi Warna kulit manusia ditentukan oleh
Respons tanning dibagi menjadi 2 fase, yaitu terhadap UV yang tidak sempurna, karena pigmen warna, yakni melanin; jumlah, tipe,
fase immediate pigment darkening dan delayed merusak jaringan ikat di kulit, sistem imunitas, dan distribusi melanin ditentukan oleh
tanning. Immediate pigment darkening adalah DNA, dan memicu kanker kulit. beberapa faktor seperti genetik, lingkungan,
penggelapan kulit secara cepat setelah dan endokrin. Hiperpigmentasi merupakan
terpapar UV-A, kira-kira dalam 1-2 jam setelah PENGArUH OBAT-OBATAN DAN BAHAN kelainan pigmentasi kulit. Beberapa faktor
terpapar kulit menjadi kecoklatan; memudar kIMIA yang memengaruhi hiperpigmentasi pada
3-24 jam setelah terpapar. Delayed tanning Beberapa obat seperti antibiotik, antihipertensi, kulit manusia, antara lain pengaruh hormon,
adalah proses yang menghasilkan pigmentasi antikonvulsan, obat-obatan psikoaktif, obat proses inflamasi, sinar UV, tanning dan
fakultatif. UV-A dan UV-B menyebabkan anti-inflamasi non-steroid, agen kemoterapi photoaging, obat-obatan, dan bahan kimia.
DAFTAr PUSTAkA
1. Zonunsanga. Melanocytes and melanogenesis. Our Dermatol Online. 2015;3:350-35
2. Mello SA, Finlay G, Baguley BC, Amiri ME. Signaling pathways in melanogenesis. Internat J Molecular Sci. 2016;17:1-18
3. Bastonini E, Kovacs D, Picardo M. Skin pigmentation and pigmentary disorders: Focus on Epidermal/Dermal Cross-Talk. Ann Dermatol, 2016;3:279-89
4. Wang Y, Viennet C, Robin S, Berthon JY, He L, Humbert P. Precise role of dermal fibroblast on melanocyte pigmentation. J Dermatol Sci. 2017;88:159-66
5. Vashi NA, Kundu RV. Facial hyperpigmentation: Causes and treatment. Br J Dermatol. 2013;169:41-56
6. Davis EC, Callender VD. Postinflammatory hyperpigmentation: A review of the epidemiology, clinical features, and treatment options in skin of color. J Clin Aesthetic
Dermatol. 2010;3:20-31
7. Jablonski NG, Chaplin G. Human skin pigmentation as an adaptation to UV radiation. PNAS. 2010;107:8962-88
8. Ebanks JP, Wickett RR, Boissy RE. Mechanism regulating skin pigmentation: The rise and fall of complexion coloration. Internat J Mol Sci 2016;10:4066-487
9. Ravnbak MH, Philipsen PA, Wiegell SR, Wulf, HC. Skin pigmentation kinetics after exposure to ultraviolet A. Acta Dermatol Venereol. 2016;89:357-63.
10. Garcia RMG, Molina SC. Drug-induced hyperpigmentation: Review and case series. JABFM. 2019;32:628-38