Anda di halaman 1dari 88

CRITICAL ASPECT IN

RESULT VALIDATION

PRE-ANALITIK, ANALITIK AND


POST ANALITIK

Presented by HARIANTO, S.Si


Direktur Operasional Lab. Klinik PRAMITA
ANALYTICAL PHASE
• Request, patient preparation, key in
Pre-pre • Sp. collection, Sp. distribution
analitik

• Check specimen quality, specimen preparation


Pre • Instrument & reagen preparation
Analitik

• Analysis, automation & manual Analytical QC, SQC


Analitik (IQC, EQAS)

• Result verification, result validation, result


Post report
Analitik

Post- • Result sent, result interpretation


Post
Analitik
TINGKAT KESALAHAN
Post-
An, 18
- 47 % Clin Chem Lab Med 2006:44(6):750-59
Pre-
An, 46
– 68 % Post –
Analitik post
, 7 – 13 An,
% 25 – 46
%
Pre
Post
Pre-An,
An, 13
46-68
– 20 %
%
Ann Lab Med 2012;32 : 5 - 16
Analitik,
7 -13 %
Pre-An,
3-5 %
PROSES ANALISA

Pasien

Sample
Reagensia Alat

MEASURING
SYSTEM

Data & Informasi SDM

Kondisi Lingkungan
Qualitas dan proses yang tidak
tervalidasi adalah mahal
Contoh kasus
Pasien laki-laki umur 65 tahun, hypertensi
NO Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
1 Hemoglobin 15,6 14,0 – 17,5
2 Urine Protein Positip 1 Negatip
3 SGOT 30,0 < 37
4 SGPT 152 < 41
5 Cholesterol 242 < 200
6 Trigliserida 147 < 150
7 BUN 46,7 6 - 23,5
8 Creatinin 47 < 1,2
9 Asam urat 7,4 3,4 - 7,0
Terminologi
 Verifikasi : konfirmasi, melalui penyediaan bukti
objektif, bahwa persyaratan yang ditentukan telah
dipenuhi.
 Validasi hasil pemeriksaan: Proses verifikasi
untuk menyatakan bahwa hasil pemeriksaan
adalah valid (benar dan dapat
dipertanggungjawabkan) sehingga layak dan sah
untuk dikeluarkan.
ISO 15189 – 2012
Clausal 5.7.1 Pengkajian Hasil
Laboratorium harus memiliki prosedur untuk
memastikan bahwa personil yang berwenang
mengkaji hasil pemeriksaan, mengevaluasi
pengendalian mutu internal dan jika
memungkinkan dievaluasi terhadap informasi
klinis yang tersedia dan hasil pemeriksaan
sebelumnya, sebelum hasil dikeluarkan.
Bila prosedur untuk pengkajian hasil melibatkan
seleksi dan pelaporan otomatis, kriteria kaji
ulang harus dibuat, disetujui dan
didokumentasikan.
ISO 15189 – 2012
Clausul 5.9 Pengeluaran Hasil
Laboratorium harus menetapkan prosedur
terdokumentasi untuk pengeluaran hasil
pemeriksaan, termasuk rincian siapa yang
mengeluarkan hasil dan kepada siapa hasil
dikeluarkan.
Validasi Hasil Pemeriksaan

 Bagian dari pengendalian mutu, benteng terakhir


sebelum hasil keluar
 Melihat hasil secara komprehensif , memastikan
bahwa semua proses mulai dari persiapan pasien
sampai dengan dokumentasi hasil telah
dikerjakan dengan benar.
Data yang diperlukan dalam
validasi
 Informasi klinik
 Hasil QC/verifikasi pada proses sebelumnya
 Catatan khusus pada proses / sample
pemeriksaan:
 Penyimpangan persiapan pemeriksaan
 Penyimpangan waktu pengambilan, penyimpanan
 Pemakaian obat
 Time Step
 Riwayat pemeriksaan sebelumnya (bila tersedia)
Input
Pendaftaran Pengambilan
sample
Pengolahan
sample
Analisa
Dokumentasi
& Validasi
Penyerahan
Hasil  Hasil

Data
Verifikasi

Validasi Hasil Pemeriksaan


Contoh Hasil Lab
Contoh Hasil Lab\Contoh Hasil Lab.doc
Algoritme Pengkajian ~ Validasi
Hasil Pemeriksaan

Aspek administratif
Aspek teknik
Aspek Pathofisiologis
Keterkaitan
Contoh Kasus 1

Pasien Laki-laki, 59 tahun, GGK


NO Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
1 Hemoglobin 9,6 13.1 - 17.2
2 BUN 98 12,8 - 42.8
3 Creatinin 92 0.9 - 1.3
4 Asam Urat 10.2 3,5 - 7,2
5 Urine : Negatip
- Protein Positip 2 Negatip
- Glukosa Positip 2 Negatip
6 Natrium 133 136 - 145
7 Kalium 5.2 3,5 - 5,1
Contoh Kasus 2

Pasien anak laki, 6 tahun, Obs. Febris

NO Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan


1 Hemoglobin 13,9 11.5 - 15.5
2 Leukosit 2.800 4.500 - 17.500
3 Trombosit 96.000 150.000 - 450.000
4 Hematokrit 48 35 - 45
5 Dengue NS1 Positip Negatip
Prinsip Dalam Validasi
 Aspek yang diperhatikan dalam validasi hasil adalah
administratif, teknis, pathofisiologis, keterkaitan hasil
dan informasi klinis
 Aspek administratif dan teknis harus dipastikan dulu
validitasnya baru aspek pathofisiologis
 Validasi teknis akan lebih baik bila dilakukan dengan
cara verifikasi secara systemik dan berjenjang
 Peka terhadap kejanggalan
 Mempunyai kemampuan menilai kebenaran
Kompetensi Validator
 Memahami fungsi, tujuan, aspek teknik analisa
termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
pemeriksaan
 Memahami prosedure dan system organisasi di
lab
 Memahami patofisiologi pemeriksaan dan organ-
organ vital tubuh
 Memahami quality kontrol dan quality assurance
 Mampu memahami hasil analisa secara
komprehensif
VALIDASI HASIL
LABORATORIUM

ASPEK ADMINISTRATIF
ISO 15189 - 2012
Clausal 5.8 Pelaporan hasil
• Hasil pemeriksaan harus dilaporkan secara jelas,
akurat, tidak membingungkan dan sesuai dengan
intruksi spesifik dalam prosedur pemeriksaan.
• Lab harus menentukan format dan media laporan
(elektronik atau kertas) dan cara untuk
mengkomunikasikannya
• Laboratorium harus mempunyai prosedur untuk
memastikan kebenaran penulisan hasil lab.
• Lab harus memiliki proses untuk memberitahukan
kepada peminta bila hasil pemeriksaan tertunda…
Isi Laporan Contoh Hasil Lab\Contoh hasil 4.pdf
Laporan hasil pemeriksaan mencakup:
• Nama pemeriksaan dan metode (bila perlu)
• Identitas Lab yang mengeluarkan laporan.
• Identitas pasien (nama, umur, jenis kelamin, alamat) disetiap
halaman.
• Nama peminta pemeriksaan dan rincian kontaknya
• Tanggal dan waktu pengambilan sample
• Tanggal dan waktu laporan dikeluarkan
• Jenis bahan/sampel
• Reference range & satuan pengukuran
• Catatan lain
• Identitas personel yang mengeluarkan hasil & tanda tangan
Kelengkapan Laporan
Disamping laporan utama, kelengkapan ini
juga harus diperhatikan :
- Keterangan keadaan sampel : lipemik,
ichterik
- Ket. Mutu sampel yang tidak sesuai
persyaratan
- Ket. Proses pra-analitik yang
mempengaruhi hasil
- Hasil dalam rentang kritis (bila perlu)
Contoh Kasus 3

Pasien wanita/46 tahun, DM

NO Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan


1 Cholesterol 224 < 200
2 Trigliserida 623 *) < 150
3 HDL Cholesterol 43 40 - 60
4 LDL Cholesterol 116 < 130
5 Glukosa Puasa 476 < 100, DM ≥ 126
6 Glukosa 2 JPP 438 **) < 140

*) Serum lipemik
**) Pasien minum obat DM
Critical Aspek administratif
Pastikan bahwa tidak ada kesalahan :
• Pencatatan hasil analisa

• Pemindahan DATA primer


• Kesalahan penulisan
• Tertukar hasil antar pasien dan antar
pemeriksaan
• Penulisan identitas pasien, dokter pengirim,
tanggal pemeriksaan.
• Penulisan nilai reference
Latihan Kasus 1

Pasien laki-laki, 41 tahun, keterangan klinis


check-up.
NO Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
1 SGOT 14,2 < 37 U/L
2 SGPT 300 < 50 U/L
3 Gamma GT 37,2 < 60 U/L
4 BUN 15,3 6 – 20 mg/dL
5 Creatinin 7,0 0,67 – 1,17 mg/dL
6 Asam urat 1,1 3,5 – 7,2 mg/dL
Latihan kasus 2,
Pasien laki-laki 24 tahun, Screening pra-
vaksinasi
Nama Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
SGOT 21 < 37 U/L
SGPT 27 < 50 U/L
HBsAg Positip 0,5 cut off 2,0
Anti HBs Negatip 0,0 IU/ml
Anti HBc Negatip 0,2 cut off 1,0
Latihan kasus 3,
Pasien laki-laki 42 tahun, ket klinis hypertensi
Nama Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Cholesterol 210 < 200
Trigliserida 175 < 150
BUN 15,3 6,0 - 20,0
Creatinin 1,1 0.9 - 1.3
Asam urat 6,7 3,5 - 7,2
Albumin 3,9 3,4 - 4,8
Globulin 2,9 1,6 - 4.9
Total Protein 7,8 6,4 - 8,3
Latihan Kasus 4
Contoh Hasil Lab\contoh hasil BTA.doc
TINDAKAN PENCEGAHAN
• Sebagian besar potensi kesalahan disebabkan
karena human error : meningkatkan kehatian-
hatian, ketelitian dan pelatian.
• Aplikasi Lab Information System
• Aplikasi program interface
• Verifikasi
• Ceck ke data primer bila pada hasil pathologis
VALIDASI HASIL
LABORATORIUM

ASPEK TEKNIS
PENYEBAB PERBEDAAN HASIL
VARIASI HASIL PEMERIKSAAN
Variasi Teknik
 Kesalahan Acak
 Kesalahan systemic

Variasi Biologis
 Intra-individual variation (CVi)
 Inter-individual variation (CVg)

Pada kebanyakan test , variasi hasil pada pasien yang


sama tidak signifikan, kecuali ada perubahan status
pasien atau ada kesalahan pre-analtik, analitik atau
clerical
VARIASI TEKNIK
• Variasi Pre-analitik : Identifikasi, Pengambilan
Spesimen, Pasca-pengambilan
• Variasi Analitik : Instrument, Methode,
Reagensia, Human error
• Variasi Post-analtik : Clerical dan Tranfer Data.
QC QC QC QC QC QC

Input Pendaftaran Pengambilan


sample
Pengolahan
sample
Analisa
Dokumentasi
& Validasi
Penyerahan
Hasil  Data Hasil

Data
Verifikasi

Validasi
Pastikan semua proses teknis dikerjakan
dengan benar
Sumber Kesalahan pada Persiapan
pasien
• Persiapan pasien tidak dijalankan dengan
benar
• Pasien kurang mengerti, termasuk resikonya
• Tidak mengkomunikasikan catatan persiapan
pasien bila tidak terpenuhi
• Pasien memaksa
• Kondisi darurat
Contoh Kasus 5
• Pasien dengan hasil pemeriksaan trigliserida
350 mg/dl, pasien melakukan test ulang 2 hari
kemudian dan hasilnya adalah 196 mg/dl.
Kondisi puasa sebelum pemeriksaan pada
kedua hari pemeriksaan sama 12 jam, pasien
tidak minum obat apapun, Pasien
mempertanyakan kebenaran hasilnya..
Latihan kasus 6
Pasien usia 26 tahun, ket klinis check-up
kesehatan pre-employe, hasil pemeriksaan
glukosa darah dan urine sebagai berikut
Nama Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Protein Negatip Negatip
Glukosa Positip 1 Negatip
Bilirubin Negatip Negatip
Urobilinogen Negatip Negatip
Blood Positip 1 Negatip
Erytrosit (Sedimen) 0 - 1 0 - 1 /plp
Gulokosa darah 87 < 100 (mg/dL)
Potensi Kesalahan pada Proses
Input data
• Kesalahan jenis pemeriksaan
• Kesalahan data dokter pengirim
• Kesalahan data pasien: umur, jenis kelamin,
alamat
• Kesalahan harga pemeriksaan
• Tidak mengkomunikasikan diagnosa klinis,
permintaan khusus pasien/dokter, hal diluar
“normal”
VERIFIKASI Proses Input Data
Memastikan bahwa tidak ada kesalahan :
 Jenis pemeriksaan
 Identitas pasien : nama, umur, jenis kelamin
 Identitas pengirim
 Kesepakatan pelayanan (janji hasil, pengantaran,
dll)
Latihan kasus 7
Bayi, usia 1 hari dengan kondisi fisik
normal, dengan hasil lab sebagai
berikut :

Nama Pemeriksaan Hasil


Hemoglobin 21,2 g/dL
PCV 63,3 %
Lekosit 32.400 / uL
Trombosit 318.000 Gpt / L
Erytrosit 5,9 Juta / uL
Reference range Hemoglobin
Sesuai Umur (gr/dL)
1 hari 15,2 – 23,6
2 – 6 hari 15,0 – 24,6
7 – 13 hari 13,5 – 21,5
14 – 30 hari 12,5 – 20,5
1 – 2 bulan 10,0 – 18,0
2 – 3 bulan 9,0 – 14,0
3 – 6 bulan 9,5 – 13,5
6 bl – 2 tahun 10,5 – 13,5
2 – 6 tahun 11,5 – 13,5
PENGAMBILAN & PENGELOLAAN
SPESIMEN
CRITICAL ASPECT
• Kebenaran Pasien
• Identitas spesimen / labeling
• Jenis Pemeriksaan VS Spesimen
• Teknik pengambilan spesimen
• Penanganan spesimen (wadah,
antikoagulan, volume)
• Kualitas spesimen
• Kontaminasi
• Distribusi Spesimen
Potensi Kesalahan pada Phlebotomy
• Pemasangan torniquet terlalu lama
• Variasi duduk dan berdiri
• Pemompaan
• Terencerkan dengan cairan jaringan
• Pengambilan pada jalur infus
• Penarikan piston terlalu cepat atau lambat
• Penuangan yang terlalu cepat
• Perbandingan antikoagulan dan darah
• Homogenisasi
Pengaruh Pembendungan Vena,
lebih dari 3 menit
Analit Pengaruh
Total Protein Meningkat 4,9 %
Besi Meningkat 6,7 %
Total lipid Meningkat 4,7 %
Kolesterol Meningkat 5,1 %
AST Meningkat 9,3 %
Bilirubin Meningkat 8,4 %
Potasium Menurun 6,2 %
Contoh Kasus 6
Contoh Hasil Lab\contoh hasil TROMBOSIT false 2.pdf

Contoh Hasil Lab\Cotoh hasil ITP.doc


Latihan kasus 8
Pasien laki-laki, 31 tahun, rawat inap,
keterangan klinis demam typhoid
Nama Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Hemoglobin 6.2 13,0 -18,0
PCV 19.7 41 - 53
Lekosit 2.500 4.500 - 11.300
Widal Negatip Negatip
SGOT 7 < 37
SGPT 12 < 50
Gula Darah Puasa 35 < 100
Latihan Kasus 9
Pasien laki, 27 tahun, dengan pemeriksaan Faal
Hemostasis, keterangan klinik persiapan operasi.
Ket. Petugas verifikasi :tidak minum obat
antikoagulan
Hasil Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Hemoglobin 14,5 13.1 - 17.2
PCV 43,1 % 41 - 53
Lekosit 6.700 4.400 - 11.300
Trombosit 239.000 150.000 – 450.000
Waktu Pendarahan 2 menit 1 - 5
Waktu Pembekuan 8 menit 5 - 11
PT 21 detik 9.7 - 13.1
APTT 67 detik 23.1 - 31.5
VERIFIKASI PADA
TAHAP ANALITIK
• Evaluasi metode
• Kalibrasi
• Quality Control
• Nilai ketidakpastian
• Rentang pengukuran
• Peringatan alat (Flag)
• Hasil grayzone dan ekstrim
• Pemeriksaan konfirmasi
QC CHART : CHOLESTEROL
4.00

3.00

2.00

1.00

0.00 LEVEL 1
LEVEL 2
-1.00

-2.00

-3.00

-4.00
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

4.00

3.00

2.00

1.00

0.00 LEVEL 1
LEVEL 2
-1.00

-2.00

-3.00

-4.00
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Apakah QC Kita Berkualitas ?
~Impementasi QC yang benar
secara benar ~
Benar berarti aturan QC dan Jumlah kontrol
yang dikerjakan sesuai

Benar berarti implementasi sesuai :


penghitungan, penggunaan,interpretasi dan
corrective action
Evaluasi QC bulanan
0 Cholesterol
1
2
3
4 Lev 1 Lev 2 Allowable
5
6
MEAN 104.6 239.5
7 SD 1.43 3.52
8
CV % 1.36 % 1.47 % 3,0 %
9
10 Bias 5.21 10.78
11 Level 1 Bias (%) 5.11 % 4.57 % 4,0 %
12
13
Level 2
% TE 7.93 % 7.51 % 9,0 %
14 Sigma 2.72 1.25 3
15
16
17
18
19
20
21
22
23
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4
LINIERITAS – RENTANG PENGUKURAN

• Rentang pengukuran : rentang nilai rendah dan tinggi


yang mampu dihasilkan oleh sebuah metode dan rele-
van dengan penggunaan klinis.
• Linier bila terdapat hubungan proporsional antara res-
pon pengukuran dan konsentrasi analit dalam rentang
pengukuran.
• Pada alat-alat tertentu memberikan flag
• Perlu perhatian pada alat yang tidak auto re-run
• Perlu konfirmasi pada hasil diluar rentang
pengukuran
Contoh kasus 7

Pasien, laki-laki 49 tahun, dengan diagnosa klinis


Hepatitis A

Nama Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan


SGOT 966 < 37
SGPT 16 < 50
IgM Anti HAV Positip 20.5, Cutt Off 2.0
LATIHAN KASUS 10
Contoh Hasil Lab\Contoh hasil diff False.pdf
“FLAG”
Peringatan alat ketika ada “sesuatu” yang
perlu dikonfirmasi
• Di luar limit pengukuran
• Tidak linier
• Bubble
• Flag hematologi : blas, aniso, clump dll
Test ulang/konfirmasi
• Masuk dalam rentang critical value
• Hasil pathologis ekstrim atau tidak logis
• Melebihi batas linieritas pengukuran
• Hasil pemeriksaan yang mempunyai nilai
diagnostik kritis/penting
• Hasil pemeriksaan sekitar daerah grayzone
• Terdapat flag dari alat
ASPEK TEKNIS
POST ANALITIK
QC pada tahap post analitik
• Verifikasi administratif
• Uji Trend
• Delta Check
• Validasi hasil pemeriksaan
Uji Trend
• Melihat kecenderungan dalam satu seri hasil
• Pastikan bahwa proses QC dan pre-analitik
sudah benar
• Bila hasil bervariasi maka uji trend memenuhi
artinya hasil valid
• Bila ada trend hasil tinggi, rendah, normal
lakukan kontrol
• Bila hasil kontrol mengikuti arah trend maka
hasil tidak valid
Contoh Kasus 8
No Hasil LED
1 35
2 28
3 40
4 31
5 27
8 46
9 37
DELTA CHECK
Delta Check merupakan metode quality control
yang membandingkan hasil pemeriksaan
pasien saat ini dengan hasil sebelumnya, ~
apakah terdapat perbedaan yang melebihi
batas kriteria yang ditentukan.

 Bila perbedaannya masih dibawah limit maka


hasil pemeriksaan dapat langsung dikeluarkan,
 Bila melebihi batas yang ditentukan, hasil
harus dikaji dulu penyebabnya sebelum
dikeluarkan
TUJUAN DELTA CHECK
• Mendeteksi kesalahan pre-analitik (terutama
kesalahan sampel), kesalahan clerical, kesalahan
analitik dan kesalahan acak yang tidak bisa
dideteksi oleh metode quality control yang lain
• Meningkatkan error deteksi : Meningkatkan
kehandalan klinis dan keselamatan pasien
• Identifikasi perubahan kondisi pasien
• Sebagai Peringatan : ada fluktuasi, harus dikaji.
• Dijadikan “rule” dalam autovalidasi
CONTOH KASUS 9
Hasil pemeriksaan cholesterol serial pada pasien
yang sama, saat ini adalah 210 mg/dL, 2 hari
yang lalu hasil pemeriksaannya adalah 179
mg/dL.
Apakah hasil pemeriksaan bisa dikeluarkan?
REFERENCE CHANGE VALUE
Merupakan salah satu metode untuk menentukan
limit delta check
Sesuai untuk menilai perubahan signifikan variasi
normal
Rumus yang dipakai
RCV = Z * (2 * (CVi2 + CVa2))0.5

Z= 1,96 untuk probabilitas 95 %


2,58 untuk probabilitas 99 %
CVi Variasi biologis intra-individual (dari literature)
CVa Variasi analatik (dari QC, paling baik selama 6 bulan)
CONTOH PENGHITUNGAN
Hasil pemeriksaan cholesterol serial pada pasien yang sama,
saat ini adalah 210 mg/dL, 2 hari yang lalu hasil
pemeriksaannya adalah 179 mg/dL.
Apakah hasil pemeriksaan ada perbedaan signifikan?

CV cholesterol pada QC dalam 6 bulan terakhir 2,4 % dan CVi


untuk kolesterol 6,0 %.

RCV pada cholesterol pada 95 % adalah 1.96 * (2 * (6,02 +


2,42))0.5 = 17,9 % atau 32 mg/dL
Pada 99 % adalah 2.58 * (2 * (6,02 + 2,42))0.5 = 23,6 % atau 42
mg/dL

Perbedaan antara kedua hasil adalah 210 – 179 = 31 mg/dL.


Delta check < RCV, artinya tidak berbeda signifikan
LATIHAN KASUS 11
20 Sept 2018
No Nama Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
1 HBs Ag Positip 145.6 cut off 2.0
2 Anti HBs Negatip
3 Anti HBc Positip 47,2 cut off 1.0

27 Sept 2018
No Nama Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
1 HBs Ag Negatip
2 Anti HBs Negatip
3 Anti HBc Negatip
VALIDASI HASIL
LABORATORIUM

ASPEK PATHOFISIOLOGIS
Aspek Patofisiologis
• Pemeriksaan Pathologi Klinik sebagaian besar
merupakan pemeriksaan tidak langsung, namun
menggunakan analit pathofisiologis.
• Menilai apakah hasil pemeriksaan relevan
dengan informasi klinik, pathofisiologis dan
keterkaitan dengan hasil pemeriksaan lainnya.
• Perhatian utama diberikan pada hasil pathologis
ekstrim dan hasil tidak sesuai.
Kritikal aspek
• Fungsi pemeriksaan
• Patho – fisiologi analit
• Variasi biologis analit
• Penyakit-penyakit yang berhubungan
• Nilai rujukan
• Interpretasi hasil pemeriksaan
• Keterkaitan dengan hasil lain
Contoh Kasus 10

Pasien wanita, 25 tahun, hypertiroid


NO Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
1 T3 38 58 - 156
2 Free 4 0,94 0,70 - 1,48
3 TSH 1,20 0,35 - 4,94
Contoh kasus 11
Pasien wanita, 30 tahun, keterangan klinis
hypertiroid dalam terapi

T3 1,23 0,79 - 1,49


Free T4 1,52 0,46 - 1,87
TSH 0,26 0,47 – 4,64
Latihan Kasus 12
Pasien laki , 34 tahun, keterangan klinis
Hepatitis
Nama Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
SGOT 420 < 31 U/L
SGPT 556 < 35 U/L
Bilirubin Direk 3,9 < 0,25 mg/dL
Bilirubin Indirek 1,0
Biliribin Total 4,9 < 1,2 mg / dL
Urine Lengkap
- Protein Negatip Negatip
- Bilirubin Positip 2 Negatip
- Urobilinogen Positip 2 Negatip
Latihan Kasus 13
Wanita , 42 tahun, keterangan klinis anemia
hemolitik
Nama Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
SGOT 42 < 31 U/L
SGPT 35 < 35 U/L
Bilirubin Direk 0,3 < 0,25 mg/dL
Bilirubin Indirek 4,6
Biliribin Total 4,9 < 1,2 mg / dL
Urine Lengkap
- Protein Negatip Negatip
- Bilirubin Negatip Negatip
- Urobilinogen Nergatip Negatip
Latihan kasus 14
Pasien laki-laki, 56 tahun, keterangan klinis
cirrhosis.

BUN 1,7 6 – 20 mg/dL


Creatinin 1,0 0,67 – 1,17 mg/dL
Uric Acid 6.4 3,5 – 7,2 mg/dL
Latihan Kasus 15

Pasien anak wanita, 9 tahun, Obs. Febris


NO Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
1 Hemoglobin 13,6 12.0 - 16.0
2 Leukosit 6.800 4.500 - 13.500
3 Trombosit 225.000 150.000 - 450.000
4 Hematokrit 41 35 - 45
5 Widal Negatip Negatip
6 Gall Culuture Positip Negatip
7 NS1 Negatip Negatip
VALIDASI HASIL
LABORATORIUM

ASPEK KETERKAITAN HASIL


Aspek Keterkaitan Hasil
 Hasil pemeriksaan dapat saling terkait, satu
dengan yang lainnya.
 Aspek teknis dan pathofisiologis harus
dianalisa bersama-sama
 Bisa digunakan untuk saling verifikasi
Contoh Kasus 12

Contoh Hasil Lab\Contoh hasil retikulosit.doc


Latihan Kasus 17
Wanita , 22 tahun, keterangan klinis anemia

Nama Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan


Hemoglobin 8,2 11,5 - 16,5
Leukosit 6.500 4.500 – 11.300
Hematokrit 20 36 - 46
Erytrosit 4,6 4.0 - 5.2
Hapusan Darah Erytrosit hypocrom mikrositik
Serum Iron 25 50 - 170
TIBC 546 250 – 425
Latihan kasus 16
Bila terjadi ketidaksesuaian?
 Selalu melakukan konfirmasi pada hasil yang
“diduga” tidak sesuai, dengan :
 Data primer
 Data proses sebelumnya dan lakukan delta
check
 Data QC, uji trend
 Test ulang untuk konfirmasi dg sample primer
 Riwayat sebelumnya
 Melakukan pengambilan sample ulang bila perlu
 Komunikasi dengan pasien/klinisi
 Konfirmasi dengan Lab. Lain
ALGORITME INVESTIGASI
Investigasi Post-analitical issues : transfer data, clerical
Repeat Analysis, untuk memastikan kebenaran sample yang dianalisa,
ambil dari sampel primer (bila memungkinkan)
Investigasi analytical isu
 QC dan trend hasil
 Kesesuaian penghitungan
 Kesesuaian reagen
 Kejadian khusus : flag, limit deteksi, buble, clot dll
Investigasi Pre-analitical isu
 Catatan kejadian proses pre-analitik
 Persiapan pasien
 Kualitas sample
 Ketelusuran sample
Investigasi keterangan klinis
 Lihat Keterangan klinis
 Riwayat pengobatan
REVISI PELAPORAN HASIL
 Dokumen laporan hasil yang salah ditarik dan
diidentifikasi (diberikan tanda khusus), kemudian
diarsip.
 Hasil koreksi diterbitkan dengan diberikan
status/keterangan hasil revisi dan tanggal
pemeriksaannya
 Revisi ini harus diberitahukan pada pengguna jasa
(dokter atau pasien)
 Penelusuran terhadap kemungkinan terjadi juga
terhadap hasil pasien lainnya, juga harus
diinvestigasi
Prinsip Kerja SMART & SAVE
• Memenuhi aspek legal & formal, tidak
melanggar peraturan perundangan.
• Bekerja sesuai, Kebijakan, SOP dan Intruksi
Kerja
• Menekan tingkat kesalahan
Terima Kasih

By HR Your Logo

Anda mungkin juga menyukai