Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 2

HKUM4306 & METODE PENELITIAN HUKUM

ELIA KUSUMA WARDHANA


049473552
PROGRAM STUDY ILMU HUKUM
UPBJJ-UT YOGYAKARTA

Fakultas Ilmu Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


Universitas Terbuka
2023.2
SOAL

Pimpinan/Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah


orang-orang terpilih melalui seleksi uji kompetensi yang ketat, kemudian
dianggap memenuhi syarat menjadi pimpinan KPK yaitu Cakap, jujur,
memiliki integritas moral yang tinggi, dan memiliki reputasi yang baik
sesuai dengan pasal 29 Undang-Undang nomor 30 Tahun 2002 Tentang
Komisi Pemberantasan Korupsi. Komisioner KPK dipilih setiap empat
tahun sekali dan kemudian dapat dipilih kembali hanya untuk sekali masa
jabatan. Komposisi Pimpinan KPK yaitu terdiri atas lima orang, seorang
ketua merangkap anggota dan empat orang wakil ketua merangkap
anggota. Sebagai lembaga yang independen tentunya KPK harus bebas
dari intervensi/tekanan dari pihak manapun dalam penegakan hukum
khususnya pemberantasan korupsi. Untuk mewujudkan bebas dari
intervensi pihak manapun itu harus dibuktikan dengan rekam jejak dan
komitmen nyata untuk memberantas tindak pidana korupsi, dan demi
keberlangsungan program-program kerja KPK terdahulu tentu perlu
diformulasikan kembali sistem masa jabatan dan formulasi rekrutmen
yang mendasar. KPK supaya menjadi lembaga yang independen dan
bertanggung jawab langsung ke masyarakat tentunya harus diisi oleh
orang-orang yang bukan bekas instansi lain seperti Kepolisian,Kejaksaan
dan Kehakiman karena rentan akan kepentingan-kepentingan instansi
asal maupun kolega-kolega selama bertugas ditempat lama. KPK lembaga
independen tentunya harus memberikan performa yang terbaik dari
Kepolisian dan kejaksaan untuk bertanggung jawab langsung ke rakyat
dalam pemberantasan korupsi di Indonesia. Keberlangsungan program
kerja KPK harus diperhatikan, tentunya harus ada formulasi dalam sistem
rekrutmen komisioner KPK agar ke lima komisioner KPK tersebut tidak
berhenti serentak sehingga dalam pergantian kepemimpinan, antara
pimpinan yang lama dengan pimpinan yang baru terjadi sinergi dan
transfer keilmuan dalam menyelesaikan tindak pidana korupsi yang
selama ini dilakukan oleh pemimpin yang terdahulu.Maka dapat
disimpulkan dalam pemberantasan korupsi diperlukan komitmen dan
integritas pimpinan dalam menjalankannya, yang diharapkan pimpinan
KPK selanjutnya merupakan orang yang bebas secara individu dan
organisasi tanpa intervensi dan tekanan dari pihak manapun baik
sekalipun dari penyelenggara negara.
Pertanyaan :

1. Berikan Judul pada Abstrak diatas dan jelaskan mengapa ?


2. Tulislah secara ringkas 3 (tiga) Teori Hukum yang dapat menjadikan
Tinjauan Pustaka dalam menyelesaikan penelitian tersebut?
3. Jelaskan pendekatan yang digunakan dalam penelitian diatas?

PEMBAHASAN

1. Berikan Judul pada Abstrak diatas dan jelaskan mengapa ?

Judul dari abstrak di atas adalah "Sistem Masa Jabatan dan


Formulasi Rekrutmen Komisioner KPK".

Abstrak tersebut membahas tentang pentingnya KPK sebagai


lembaga independen dan bertanggung jawab langsung kepada
masyarakat dalam pemberantasan korupsi di Indonesia. Salah satu hal
yang dibahas adalah sistem masa jabatan dan formulasi rekrutmen
komisioner KPK. Dalam hal ini, Mahkamah Konstitusi telah mengubah
masa jabatan pimpinan KPK dari 4 tahun menjadi 5 tahun. Hal ini
dilakukan agar seleksi pimpinan KPK tidak terlalu sering dilakukan dan
tidak terjadi penilaian yang sama oleh presiden dan DPR yang sama.
Namun, ada juga yang berpendapat bahwa masa jabatan 4 tahun lebih
adil dan tidak diskriminatif. Selain itu, abstrak tersebut juga membahas
tentang pentingnya rekam jejak dan komitmen nyata dalam memberantas
tindak pidana korupsi, serta pentingnya mengisi KPK dengan orang-orang
yang bukan bekas instansi lain seperti Kepolisian, Kejaksaan, dan
Kehakiman

2. Tulislah secara ringkas 3 (tiga) Teori Hukum yang dapat


menjadikan Tinjauan Pustaka dalam menyelesaikan
penelitian tersebut?

Berikut adalah tiga teori hukum yang dapat dijadikan tinjauan


pustaka dalam menyelesaikan penelitian mengenai sistem masa jabatan
dan formulasi rekrutmen komisioner KPK:
a. Teori Hukum Tata Negara: Teori ini dapat digunakan untuk
membahas tentang kelembagaan KPK dan peran serta fungsi
pimpinan KPK dalam menjalankan tugasnya. Teori ini juga dapat
membahas tentang kewenangan dan keterkaitan pimpinan KPK
dengan lembaga negara lainnya.
b. Teori Hukum Administrasi Negara: Teori ini dapat digunakan untuk
membahas tentang sistem rekrutmen komisioner KPK. Teori ini
dapat membahas tentang prosedur dan persyaratan yang harus
dipenuhi oleh calon komisioner KPK, serta mekanisme seleksi dan
penilaian kinerja komisioner KPK.

c. Teori Hukum Pidana: Teori ini dapat digunakan untuk membahas


tentang penegakan hukum khususnya dalam pemberantasan
korupsi. Teori ini dapat membahas tentang peran pimpinan KPK
dalam menangani kasus korupsi, serta upaya-upaya yang dilakukan
untuk mencegah terjadinya tindak pidana korupsi di Indonesia.

Dalam penelitian mengenai sistem masa jabatan dan formulasi


rekrutmen komisioner KPK, ketiga teori hukum tersebut dapat digunakan
sebagai tinjauan pustaka untuk membahas berbagai aspek yang terkait
dengan peran dan fungsi pimpinan KPK dalam pemberantasan korupsi di
Indonesia.

3. Jelaskan pendekatan yang digunakan dalam penelitian


diatas?

Penelitian di atas membahas tentang pentingnya menjaga


independensi dan integritas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam
menjalankan tugasnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif
dengan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya seperti
Kompas.id, Republika, CNN Indonesia, ICW, dan Antara News. Beberapa
topik yang dibahas dalam penelitian ini antara lain:

1. Masa jabatan pimpinan KPK yang semula empat tahun diubah


menjadi lima tahun oleh Mahkamah Konstitusi (MK) pada tahun
2023
2. Pentingnya menjaga kontinuitas kinerja KPK dengan mengatur
sistem pergantian kepemimpinan yang tidak serentak.
3. Perlunya memilih orang-orang yang bebas dari intervensi dan
tekanan dari pihak manapun dalam mengisi posisi pimpinan KPK.
4. Pentingnya menjaga integritas dan komitmen pimpinan KPK dalam
menjalankan tugasnya.
5. Pentingnya menjaga independensi KPK dari pihak manapun dalam
penegakan hukum khususnya pemberantasan korupsi.
Dalam penelitian ini, digunakan sumber-sumber terpercaya untuk
mendapatkan informasi yang akurat dan terbaru mengenai KPK.
Penelitian ini juga memberikan pandangan yang komprehensif mengenai
pentingnya menjaga independensi dan integritas KPK dalam menjalankan
tugasnya.

DAFTAR PUSTAKA/REFERENSI

1. Hartiwiningsih. 2023. Metode Penelitian Hukum. Tangerang Selatan


: Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai