Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 2

METODE PENELITIAN HUKUM

NAMA : M Tamimi Aji Saputra

NIM : 043953497

FAKULTAS HUKUM ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK (FHISIP)

UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ BOGOR


Pimpinan/Komisioner Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK) adalah orang-orang terpilih melalui
seleksi uji kompetensi yang ketat, kemudian dianggap memenuhi syarat menjadi pimpinan KPK
yaitu Cakap, jujur, memiliki integritas moral yang tinggi, dan memiliki reputasi yang baik sesuai
dengan pasal 29 Undang-Undang nomor 30 Tahun 2002 Tentang Komisi Pemberantasan
Korupsi. Komisioner KPK dipilih setiap empat tahun sekali dan kemudian dapat dipilih kembali
hanya untuk sekali masa jabatan. Komposisi Pimpinan KPK yaitu terdiri atas lima orang,
seorang ketua merangkap anggota dan empat orang wakil ketua merangkap anggota. Sebagai
lembaga yang independen tentunya KPK harus bebas dari interpensi/tekanan dari pihak manapun
dalam penegakan hukum khususnya pemberantasan korupsi. Untuk mewujudkan bebas dari
interpensi pihak manapun itu harus dibuktikan dengan rekam jejak dan komitmen nyata untuk
memberantas tindak pidana korupsi, dan demi keberangsungan program-program kerja KPK
terdahulu tentu perlu diformulasikan kembali sistem masa jabatan dan fomulasi rekrutmen yang
mendasar. KPK supaya menjadi lembaga yang independen dan bertanggung jawab langsung
kemasyarakat tentunya harus di isi oleh orang-orang yang bukan bekas instansi lain seperti
Kepolisian,Kejaksaan dan Kehakiman karena rentan akan kepentingan-kepentingan instansi asal
maupun kolega-kolega selama bertugas ditempat lama. KPK lembaga independen terntuya harus
memberikan performa yang terbaik dsri Kepolisian dan kejaksaan untuk bertanggung jawab
langsung ke rakyat dalam pemberantasan korupsi di Indonesia. Keberlangsungan program kerja
KPK harus diperhatikan, tentunya harus ada formulasi dalam sistem rekrutmen konisioner KPK
agar ke lima komisioner KPK tersebut tidak berhenti serentak sehingga dalam pergantian
kepemimpinan, antara pimpinan yang lama dengan pimpinan yang baru terjadi sinergi dan
transfer keilmuan dalam menyelesaikan tindak pidana korupsi yang selama ini dilakukan oleh
pemimpin yang terdahulu.Maka dapat disimpulkan dalam pemberantasan korupsi diperlukan
komitmen dan integritas pimpinan dalam menjalankannya, yang diharapkan pimpinan KPK
selanjutnya merupakan orang yang bebas secara individu dan organisasi tanpa interpensi dan
tekanan dari pihak manapun baik sekalipun dari penyelengara negara.

Pertanyaan:

1. Berikan Judul pada Abstrak diatas dan jelaskan mengapa ?


2. Tulislah secara ringkas 3 (tiga) Teori Hukum yang dapat menjadikan Tinjauan
Pustaka dalam menyelesaikan penelitian tersebut?
3. Jelaskan pendekatan yang digunakan dalam penelitian diatas?

Jawaban:

1. Judul pada Abstrak di atas adalah ”Idenpendensi Dalam Lingkup Komisi Pemberantasan
Korupsi”karena dapat dilihat dari penjelasan pada abstrak di atas yang menjabarkan tentang
bagaimana kualifikasi untuk seorang pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi dan perangkat
didalamnya serta bagaimana kinerja yang ideal dalam sebuah Komisi Pemberantasan Korupsi.
2. 3 Teori Hukum yang dapat digunakan sebagai tinjauan pustaka dalam menyelesaikan
penelitian di atas adalah :

a. Teori Badan Hukum

b. Teori Perlindungan Hukum

c. Teori Penyelenggaraan Pemerintah.

Teori menempati posisi penting dalam dunia ilmu pengetahuan. Teori memberi kita cara untuk
meringkas dan memahami masalah yang sedang kita bicarakan dengan lebih baik.Teori
memberikan penjelasan dengan menngorganisasikan dan mensistematisasikan masalah yang
dibahas. Ada pertanyaan di antara para sarjana tentang nilai disiplin toritis. Teori hukum adalah
ilmu tentang hukum yang diterapkann, bukan hukum tyang seharusnya. Teori hukum adalah ilmu
yang mempelajari hakikat hukum, di satu sisi berkaitan dengan filsafat hukum dan di sisi lain
berkaitas dengan teori politik.

3. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian diatasPendekatan penelitian ada dua macamnya
itu pendekatan kuantitatif dan penedkatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif artinya informasi
atau data yang disajikan berupa angka sedangkan pendekatan kualitatif informasi atau data yang
disajikan berupa pernyataan. Dalam penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa pendekatan yang
digunakan adalah penedkatan kualitatid karena informasi yang disajikan berupa pernyataan.

Referensi :

- Modul HKUM 4306

Anda mungkin juga menyukai