2010:5). K.H.Ahmad Dahlan adalah putra dari K.H.Abu Bakar bin K.H.Mas
(Mulkhan, 1990:7).
Dahlan berasal dari bahasa Arab, qoimmuddin yang berarti penegak agama.
70
cukup luas, sehingga semua anggota masyarakat sangat menjunjung tinggi
nilai dan ajaran agama Islam. Masyarakat Kauman taat dan rajin
dengan rincian sebagai berikut: (1) Nyai Chatib Arum, (2) Nyai Muhsinah
K.H Ahmad Dahlan menjadi sosok yang memiliki budi pekerti dan akhlak
yang baik serta memiliki semangat belajar yang tinggi (Sudja‟, 2010:5).
sana. Rumah tinggal ini diasuh oleh tiga syekh, yaitu Syekh Muh. Shadiq,
ilmu dari beberapa ulama Nusantara yang ada disana. Adapun guru-gurunya
71
pada ibadah haji yang pertama ini diantaranya adalah Kyai Mahfudz Termas
Dahlan.
dengan sebutan Nyai Ahmad Dahlan) binti Kyai Haji Penghulu Haji Fadhil
Siradj Dahlan, Siti Busyro, Siti Aisyah, Djumhan (Irfan Dahlan), dan Siti
perceraian kedua pasangan ini sangat unik karena dilakukan melalui surat
72
yang dititipkan melalui kakak Siti Walidah. Pernikahan K.H.Ahmad Dahlan
dengan adiknya, Nyai Rum. Adapun tujuan dari pernikahan ini adalah untuk
juga diminta untuk menikahi Nyai Aisyah adik penghulu ajengan atau
hal yang menyakitkan bagi perempuan, oleh karena itu ia sangat menjaga
memang sebuah fakta sejarah yang tidak dapat dipungkiri, namun yang
73
agama dan dakwah. Adapun hubungan Nyai Ahmad Dahlan dengan suami
dan anak anaknya yang lain sangatlah baik. Ia dapat berlaku adil dan selalu
gelar Khatib Amin (khatib yang dapat dipercaya) dalam usianya yang relatif
muda yakni sekitar 28 tahun, menggantikan ayahnya. Salah satu tugas yang
dan Grebeg Besar (peringatan kelahiran raja). Tugas yang diemban ini
Kerajaan. Peran ini juga membukakan jalan baginya untuk dapat menjalin
Maret 2019).
K.H.Ahmad Dahlan sebagai ulama dan seorang abdi dalem, yaitu ketika ia
74
mengganggu para ulama termasuk pengulu keraton. Adapun reaksi terhadap
pandangan baru ini ternyata luar biasa, ia dicela, dicemooh dan puncaknya
1968:14).
75
Kedua, dalam mencari kebenaran seseorang tidak boleh merasa paling
benar sendiri. Oleh karenanya, orang tersebut harus berani berdialog dan
berdiskusi dengan semua pihak termasuk dengan orang atau golongan yang
dengan pastor Van Lith (Hadikusuma, 1973: 107). Ketiga, manusia dalam
akan terbiasa. Setelah terbiasa, maka akan menjadi suatu kesenangan yang
akal dan pikirannya untuk mengetahui hakikat dan tujuan manusia hidup di
kebenaran. Ketujuh, ilmu terdiri dari pengetahuan teori dan juga amal
bertingkat. Kalau setingkat saja belum bisa mengerjakan maka tidak perlu
berbagai ilmu dengan cara berguru kepada para ulama, para ahli dan
76
membaca buku serta kitab-kitab. Kemampuan dasar membaca dan menulis
tempat belajar pertama bagi K.H Ahmad Dahlan tentang agama, selanjutnya
2010:7).
mulai belajar ilmu agama Islam tingkat lanjut. Diantara ilmu yang ia pelajari
adalah ilmu fikih dari K.H.Muhammad Saleh dan ilmu nahwu shorof dari
kyai selama berada di Mekah. Ia pergi haji pada usia 15 tahun dan tinggal di
Mekah selama lima tahun. Pada masa tersebut, K.H. Ahmad Dahlan banyak
77
Dahlan (Anshoriy, 2010:54-55). K.H.Ahmad Dahlan berangkat lagi ke
Mekah untuk yang kedua kalinya pada tahun 1903 dengan membawa
Konsep ini melahirkan prinsip ilmu amaliah dan amal ilmiah. Maksudnya
dan ulama di Mekah. Misalnya dalam ilmu aqidah yang ditelaahnya adalah
karangan Rasyid Ridla dan tafsir juz „amma karangan Muhammad Abduh
78
4) Dairatul Ma‟arif, Farid Wajdi
Ibnu Taimiyah
c. Pengalaman Organisasi
senang dengan dunia organisasi atau dengan kata lain senang berorganisasi.
belajar dari hasil karya tokoh pembaru Islam seperti Sayid Jamaluddin al-
Afghani. Di samping itu, banyak pula tokoh Ulama Indonesia yang turut
menjadi inspirasi salah satunya yaitu Syaikh Jamil Jambek dari Bukit
Tinggi. Oleh karena itu, tidak heran setelah ia banyak mendapat pelajaran
dan ilmu pengetahuan baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri, ia
pemikirannya.
diangkat sebagai khatib besar dengan gelar khatib amin. Satu tahun
79
tersebut disampaikannya pendapat bahwa arah kiblat Masjid Agung kurang
tepat. Dari situlah kemudian arah kiblat Masjid Agung digeser agak ke
humu lmuflihuun” Dan hendaklah diantara kamu ada segolongan umat yang
beruntung.
ulama sepuh Kauman, karena mereka adalah sosok yang harus dihormati,
seperti haji Djaelani, haji sjarkawi. Murid-murid yang awalnya ikut merintis
menjadi agen penggerak, jadi antara ulama sepuh dan anak-anak muda
dilompati, dan yang muda pun memahami serta ikut bergerak. Dalam
80
berdiskusi dengan kaum pergerakan. Pada saat itu ia banyak belajar dari
Maret 2019).
K.H Ahmad Dahlan adalah sosok yang memiliki rasa ingin tahu
organisasi ini oleh Mas Djojosumarto, yang juga seorang anggota dan teman
merasa bahwa organisasi ini adalah organisasi yang bisa sepenuh hati ia
1973:64).
plural, sehingga memberikan kesan yang bagus di mata para anggota Budi
sebagai alat terpenting dalam melihat dan memahami agama, adalah dua
alasan lain mengapa Budi Utomo tidak keberatan bila K.H.Ahmad Dahlan
81
pegawai Belanda yaitu Rinkes, menggambarkan karakter dan kepribadian
Lelaki yang energik, militan, dan cerdas berumuran 40-an tahun, jelas
punya darah Arab dan sangat ortodoks tapi berkesan toleran.Secara
pribadi H. Dahlan cukup mengesankan: kita membincangkan seorang
lelaki yang punya karakter dan kemauan untuk berbuat,yang tak bisa
dijumpai setiap hari di Hindia Belanda ataupun Eropa (peacock,
1978:30)
Dahlan bergabung dengan budi utomo pada tahun 1909, dengan tujuan
82
sistem klasikal. Pada awalnya sekolah tersebut hanya memiliki enam orang,
2010:11).
awal tersebut, pada akhirnya tahun 1912 K.H. Ahmad Dahlan bersama
Haji Tamim, Haji Hisyam, Haji Syarkawi, dan Haji Abdul Ghani berhasil
(Mulkhan, 2010:12).
(Salam, 109).
83
2) Menyelenggarakan pengajian ajaran Islam di sekolah pemerintah, swasta,
landasan gerakannya mengacu pada Surat Ali Imran ayat 104: “Waltakum
dan hendaklah diantara kamu ada segolongan umat yang menyeru pada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma‟ruf dan mencegah dari yang munkar,
pada saat awal berdirinya dan saat disahkan oleh pemerintah Hindia
Belanda:
Anggota :
1. Haji Ahmad
2. Haji Abdurrahman
3. R. Haji Sjarkawi
4. Haji Mohammad
5. R. Haji Djaelani
84
6. Haji Anis
Kutoyo (1998: 152) bahwa pada masa K.H. Ahmad Dahlan, mulai dibentuk
organisasi kaum wanita, yaitu Sapatresna pada tahun 1914 yang kemudian
pendidikan, sosial dan agama sebagai medan baktinya dalam berjuang untuk
85
kepentingan masyarakat dan agama. Berikut ini secara lebih rinci mengenai
dari keprihatinannya akan kondisi masyarakat pada saat itu dan kondisi
bangsa yang terjajah oleh pemerintah kolonial. Pada tahun 1912 masyarakat
jiwanya yang disebabkan oleh adat istiadat yang tidak masuk akal yang
agama yang tidak dimengerti dan dipahami secara baik dan benar, ibadah
hanya dilaksanakan formalitas dan terbatas pada Sholat, Puasa dan Haji.
Indonesia khususnya umat Islam dari pola berpikir yang statis adalah
86
Pendidikan pada masa kolonial belanda tidak sungguh-sungguh ingin
Indoensia sejak abad XIX berjalan sanggat lambat dan diskriminatif. Sikap
(Kumalasari, 2016: 106). Politik etis yang secara teoritis diharapkan mampu
saat itu masih terbatas pada pendidikan untuk melahirkan tenaga yang
1) Menjaga jarak atau tidak memihak pada salah satu agama tertentu
pemerintah kolonial
87
K.H.Ahmad Dahlan mewujudkan gagasannya dalam bidang
guru dari sekolah yang dirintisannya. Pada awalnya siswa yang ada hanya
55).
klasikal dengan menggunakan meja, kursi dan papan tulis. Disamping itu
agama di dalam kelas. Pada waktu itu anak-anak santri Kauman masih
sistem pondok yang melulu diajar pelajaran agama Islam dan diajar secara
pengetahuan umum.
88
Dalam lintasan sejarah dapat dikatakan bahwa pelopor pendidikan
pendidikan dan pergerakan nasional dapat dilihat dalam dua sudut pandang.
basis luas dan berakar kuat dalam masyarakat pribumi. Kedua, semangat
kebangsaan ini memiliki makna yang sangat strategis, sebab bagi penduduk
pribumi dapat dijadikan sebagai alat untuk melawan penjajah yang berbeda
itu, sistem klasikal ini masih cukup langka dilakukan oleh lembaga
89
Perwujudan ide tersebut yaitu dengan mengintegerasikan kedua sistem
pendidikan, yaitu ilmu agama dan ilmu pengetahuan umum. K.H. Ahmad
(Kumalasari, 2016:128).
Yogyakarta. Sampai saat ini gedung sekolah tersebut masih berdiri dan
masih dipelihara dengan baik. Gedung tersebut saat ini sudah tidak lagi
90
yang lebih memadai, berada di dekat komplek Masjid Kauman karena
jumah murid yang semakin banyak mulai tidak tertampung lagi dalam
gedung sekolah tersebut. Gedung yang digunakan saat itu adalah gedung
Masjid Kauman. Sampai sekarang bangunan tersebut masih ada dan masih
Secara garis besar tujuan utama pendidikan yang dicetuskan oleh K.H.
menjalankan dua fungsi, yaiu murid dan guru. Sebagai murid harus selalu
mencari ilmu, dan sebagai guru harus menyebarkan ilmu yang sudah
diperoleh tersebut.
bagi masyarakat. Seperti halnya acara slametan yang bila dilaksanakan akan
dan konteks.
91
Selanjutnya, dalam aspek sosial gerakan Muhammadiyah yang
Dahlan secara umum lebih ditekankan pada amal, karya dan gerak dakwah.
1990: 107).
awal. Pada tahun itu dibentuk berbagai lembaga, badan pembantu serta amal
92
Salah satu wujud kepekaan Muhammadiyah dalam permasalahan
dibentuk pada tahun 1920. Disamping panti asuhan, pada waktu itu
satu Dirjen yakni Direktorat Jenderal Bimas Islam dan Urusan Haji
dianggapnya sebagai tiang negara, sebab di tangan wanita lah terletak nasib
dari (Salam, 1968:34): (1) Majelis Tardjih, (2) Majelis Hikmah, (3) Majelis
Aisyiah, (4) Majelis Hizbul Wathan, (5) Majelis Pemuda, (6) Majelis
Pengajaran, (7) Majelis Taman Pustaka, (8) Majelis Tabligh, (9) Majelis
93
Penolong Kesengsaraan Umum (P.K.U), (10) Majelis Ekonomi, (11)
mereka yang tertindas, terlantar dan gelandangan. Sikap terbuka, toleran dan
dokter Soetomo, elit priyayi Jawa, pemimpin Budi Utomo tertarik pada
kecil yang tertindas. Oleh karena itu, Soetomo kemudian bersedia menjadi
2011: 17).
Pertama, orang yang acuh tak acuh terhadap kaum dhu‟afa, tergolong si
94
pendusta agama. Kedua, ibadah shalat sebagai ibadah mahdhah memiliki
kurang lengkap dan kurang berfaedah jika tidak dibarengi dengan ibadah
sosial. Ketiga, melakukan amal shalih tidak boleh riya, seperti ingin mencari
nama atau popularitas atau berudang dibalik batu demi uang. Keempat,
Dahlan didasari pada pandangan bahwa kebenaran dan kebaikan Islam ialah
kaum penjajah bahwa agama Islam itu kolot dan bodoh, karena itu umat
2015:206-207).
berusaha untuk membenarkan arah kiblat Masjid Agung yang belum tepat
95
tersebut adalah Kanjeng penghulu mengambil sikap tegas. Tepatnya pada
31). Akan tetapi, Hukuman ini tidak mengendurkan aktivitas dakwah Kyai
Dahlan selalu dilandasi oleh rasa ikhlas. Menurutnya, “Manusia itu semua
Hadist.
96
3) Mengamalkan ajaran-ajaran islam dalam kehidupan bermasyarakat.
dakwah ke luar.
oleh generasi muda saat ini. Nilai-nilai tersebut terangkum dalam jiwa
dengan hambatan, cacian dan juga cemoohan (Anhar, 2011:17). Berikut ini
K.H.Ahmad Dahlan.
a. Berorientasi Tindakan
K.H Ahmad Dahlan adalah sosok yang sedikit bicara, banyak bekerja. Ia
adalah tipe man of action. Ia lebih banyak mewariskan amal usaha bukan
tulisan, he made history from his works than his words. Betapapun bagus suatu
97
program, menurut K.H. Ahmad Dahlan, jika tidak dipraktikkan, tidak akan bisa
banyak meninggalkan tulisan tetapi lebih kepada amal usaha. Justru para
2019).
Selaras dengan yang disampaikan oleh muridnya K.H. Syuja‟ (2009: 62)
menyantuni anak yatim dan orang miskin. Dikisahkan oleh K.H. Syuja‟ bahwa
surat lagi dan hanya mengulang Surat Al-Ma‟un hingga beberapa kali
98
ditambah sebelum yang telah diajarkan diamalkan terlebih dahulu. Ia ingin
membutuhkan.
yang diorganisir dan diketuai K.H. Syuja‟, yang merupakan saudara tua dari
dengan gedung, kamar-kamar, dan juru rawat serta bidan, alat-alat dan seorang
adalah pribadi manusia yang sepi ing pamrih tapi rame ing nggawe (Salam,
1968:22).
menyatakan bahwa pelajaran itu terbagi atas dua bagian, yaitu: (1) Belajar ilmu
a,b,c,d kalau belum paham benar benar tentang 4 huruf tersebut maka tidak
perlu ditambah pelajarannya dengan yang selanjutnya. Begitu juga dalam hal
belajar amal, harus dengan cara bertingkat. Kalau setingkat saja belum dapat
99
K.H.Ahmad Dahlan sehingga beliau melandaskan pada ayat ayat tertentu dan
Belanda yang dibuat pada tanggal 1 April 1915, atau kurang dari tiga tahun
Suara Muhammadiyah terbit untuk pertama kalinya. Fokus utama surat tersebut
penjualan alkohol kepada “bangsa Djawa” (atau dalam konteks yang lebih luas:
kaum pribumi ialah dengan monopoli penjualan minuman keras (miras) oleh
mengacu pada bangsa Eropa dan Timur Asing yang sudah biasa mengonsumsi
100
Tulisannya ini memperlihatkan kuatnya kesadaran K.H.Ahmad Dahlan
baginya kemajuan tidak hanya berarti individu bisa baca tulis di zaman ketika
buta huruf meraja lela, melainkan juga bermakna terlepasnya orang dari jerat
Tulisan ini dimuat dalam Majalah Suara Muhammadiyah edisi 13 tahun 2018
dengan judul asli “Tulisan Pertama Kyai Ahmad Dahlan: Penolakan Terhadap
b. Kreatif
K.H.Ahmad Dahlan sudah terlihat sebagai anak yang cerdas dan kreatif
sejak kecil (Hariri, 2010: 13-14), ia mampu mempelajari dan memahami kitab
K.H.Ahmad Dahlan juga dikenal sebagai anak yang kreatif dan terampil karena
mampu membuat kerajinan tangan dengan rapi dan baik. Oleh karena itu,
101
Disamping itu memasuki usia dewasa, kreativitas K.H Ahmad Dahlan
tersendiri yang digunakan oleh K.H. Ahmad Dahlan untuk mendidik anak-anak
tersebut, awalnya diikuti segala keinginan dan kemauan mereka, seperti pergi
berpiknik, dan bagi yang gemar bermain musik, dipanggilnya untuk bermain.
Kemudian sedikit demi sedikit mereka dididik hingga kemudian dapat menjadi
(Salam, 1968).
mencemooh, tapi pada akhirnya model tersebut masih dapat eksis sampai
sekarang dan banyak ditiru oleh lembaga pendidikan islam lainnya. Dengan
demikian dua sisi kebutuhan dasar hidup manusia, kebutuhan material dan
102
menekankan pada aspek kebermanfaatan (wawancara dengan bapak Munichy
ilmu agama merupakan salah satu kecerdasan K.H.Ahmad Dahlan yang tidak
dimiliki oleh sebagian besar masyarakat pada saat itu. orang tidak mengira
umum pada saat itu adalah kalau kyai ya mendirikan pesantren bukan sekolah.
Beliau adalah sosok yang kreatif dan inovatif (wawancara dengan bapak Ahid
pada tanggal 04 Maret 2019). K.H.Ahmad Dahlan berpikir sangat visioner dan
apakah sewaktu kyai datang kemarin?” lalu Kyai tersebut menjawab “dengan
kereta api” dibalasnya lagi “lalu kereta api yang kyai gunakan itu buatan
siapa?” kyai tersebut kemudian terdiam dan bergegas pergi (Aqib, 1983:24).
pembaruan pengelolaan zakat dan fitrah, ibadah korban, hingga infak dan
program “guru keliling” yaitu penempatan setiap diri untuk mencari murid di
103
sembarang tempat dan waktu. Menurut K.H.Ahmad Dahlan setiap orang
memiliki dua tugas utama yaitu menjadi murid yang selalu menimba ilmu pada
siapapun sekaligus menjadi guru yang selalu bersedia untuk mengajarkan ilmu
ilmu pengetahuan umum dengan ilmu agama. Disamping itu ia juga sangat
Hadist.
c. Kepemimpinan
menjadi teladan bagi yang dipimpin. Seorang pemimpin adalah role model
(teladan) yang dapat menjadi acuan bagi orang yang dipimpin. Sebagai seorang
sangat baik dan dapat diterima oleh semua kalangan. K.H Ahmad Dahlan
tokoh Budi Utomo seperti dr. Wahidin Soediro Hoesodo. Bahkan K.H. Ahmad
Dahlan pernah menjadi Penasehat Boedi Oetomo. Begitu juga dengan tokoh-
tokoh Sarekat Islam (SI) seperti, H.O.S Tjokro Aminoto. K.H Ahmad Dahlan
104
juga pernah menjadi anggota dan Penasehat organisasi ini (Marlina, 2010:
108).
dipahami. K.H. Ahmad Dahlan juga sering bepergian ke Jawa Timur, Jawa
sosok yang pandai bergaul dengan aneka kelas sosial yang berbeda
adalah seorang pemimpin yang bertanggung jawab, dan juga welas asih
memiliki sikap lila legawa, yaitu rela dan ikhlas. K.H.Ahmad Dahlan adalah
105
sosok pemimpin yang memahami pengertian ini, yakni sikap lapang dada,
terbuka hati, berani kehilangan, dan tidak mau menyesali kerugian atas dirinya
(Anshoriy, 2010:33)
kemudian gerakan ini terus meluas hingga ke seluruh Nusantara. Hal ini
dikarenakan adanya tekad yang kuat yang dimiliki oleh K.H. Ahmad Dahlan
memobilisasi murid-muridnya.
karena itu harus dikelola dengan cara yang demokratis. Setiap tahun
106
Pada 17 Juni 1920 mengadakan Rapat Anggota Istimewa yang dihadiri oleh
lebih kurang 200 anggota dan simpatisan, tujuan dari rapat tersebut adalah
diri sendiri. K.H. Ahmad Dahlan tidak hanya pandai memimpin umat, akan
dan optimis dalam menghadapi perjuangan untuk mencapai cita cita. K.H
Ahmad Dahlan ikhlas berkorban bagi kepentingan umum, dan senantiasa tegas
Disamping itu terdapat salah satu kesaksian dari murid dari K.H.Ahmad
Muhammadiyah,1996:33).
107
masyarakat luas. K.H.Ahmad Dahlam mampu menyelaraskan ketiganya.
Beliau adalah sosok yang bertanggung jawab dan mengayomi. Beliau mampu
Februari 2019).
dari usulan nama Muhammadiyah dan Aisiyah yang diserahkan kepada forum.
mampu. Dengan menjadi pemimpin tidak serta merta K.H.Ahmad Dahlan yang
muridnya. Agar suatu saat nanti, ketika ia telah tiada Muhammadiyah akan
terus hidup dan eksis, dan terjadi regenerasi yang baik. Hal tersebutkan
berpihak pada mereka. Akan tetapi ini dijadikan sebagai salah satu alat untuk
108
mewujudkan misinya dalam memperbaiki kehidupan masyarakat (Wawancara
tetapi juga dirinya dan keluarga. Bahkan di kamarnya terdapat satu papan tulis
hitam yang ditulis menggunakan kapur putih yang berisi nasehat untuk dirinya
sendiri sebagai pengingat. Sehingga setiap kali ia masuk kamar akan selalu
teringat dengan nasehat yang ada di papan tersebut. Inti dari nasehat tersebut
adalah untuk selalu mengingat mati, dan melakukan kebaikan dalam hidup
menjadi teladan, karena selalu memulai dari dirinya sendiri terlebih dahulu.
komunikatif.
d. Mandiri
K.H. Ahmad Dahlan adalah sosok yang mandiri. Sejak kecil, K.H.
Ahmad Dahlan telah diajari hidup mandiri oleh keluarganya. Oleh karena itu,
tidak heran ketika berkeluarga, ia sudah terbiasa hidup mandiri dan mencoba
109
dibawa K.H. Ahmad Dahlan biasanya adalah kain batik. Meskipun ia anak
Priyayi atau Kiai, untuk menyambung hidup ia tidak berpangku tangan kepada
orang tuanya.
pertama secara formal yakni Madrasah Ibtidaiyah (setingkat SD) dan Madrasah
dengan 8 orang siswa, yang belajar di ruang tamu rumah K.H. Ahmad Dahlan.
yaitu ia menggunakan dua buah meja miliknya. Sementara itu, dua buah
bangku tempat duduk para siswa dibuat sendiri pula dari papan bekas kotak
tetapi sebaliknya ia justru selalu memberikan bantuan pada orang lain dan
harta miliknya sendiri, bukan hanya sekedar menyalurkan harta para donatur
atau kas organisasi (Mintarja, 2011:17). Dari situlah terlihat sisi kedermawanan
dinding, jam berdiri, lampu-lampu dan dan masih banyak lainnya. Hal tersebut
110
Disamping itu kemandirian K.H.Ahmad Dahlan terletak pada saat ia
melelang seluruh perabotan rumahnya untuk dijual kepada warga. Akan tetapi
setelah semua terbeli tidak ada warga yang membawa barang-barang tersebut.
Hal itu sebagai wujud dukungan dari warga, bahwa apa yang dilakukan oleh
luas.
kalau Tamansiswa itu non kooperatif sehingga bagi kaum nasionalis lebih
Akan tetapi jangan lantas dicap bahwa Muhammadiyah tidak nasionalis, karena
Dahlan adalah sosok yang tidak bergantung pada orang lain, dalam artian tidak
ingin menggaji para guru, dan ternyata tidak memiliki uang kas. Maka ia tidak
111
Selain itu, ia mampu mendidik murid-muridnya untuk mandiri. Upaya
kaderisasi yang dilakukan oleh K.H.Ahmad Dahlan sangatlah baik, hal tersebut
dapat dilihat dari murid-muridnya yang sangat kreatif dan mandiri. Seperti
yang mandiri.
mandiri dan perduli dengan kebutuhan orang lain. Menurutnya, Agama Islam
Oleh karena itu, setelah melakukan ibadah yang terkait dengan Allah, umat
Islam dituntut untuk beribadah juga dengan sesama mahluk. K.H Ahmad
112
dan anak yatim, serta gotong royong untuk meningkatkan kesejahteraan
bergantung pada orang lain dan tidak mengharapakan pemberian orang lain.
Oleh karena itu, setelah melakukan ibadah yang terkait dengan Allah, umat
Islam dituntut untuk beribadah juga dengan sesama mahluk. Kyai Haji Ahmad
dan priyayi untuk dan hidup nyaman dalam status quo. Meskipun demikian ia
agama, walaupun sudah berlaku sejak lama oleh para pendahulunya, dengan
K.H Ahmad adalah sosok yang berani mengambi resiko dan berani
113
halangan bahkan dari keluarganya sendiri yang sangat menyayangkan karirnya
selaku abdi dalem kasultanan, lalu dari pala ulama dan penduduk kauman yang
berusaha untuk membenarkan arah kiblat Masjid Agung yang belum tepat
mengarah pada kiblat. Dan sebagai konsekuensi dari usahanya tersebut adalah
(Aqib, 1983:24).
Yang menjadi luar biasa dari sosok K.H.Ahmad Dahlan adalah ia tidak
menghormati para ulama dan malah justru di kemudian hari banyak ulama
2019).
K.H. Ahmad Dahlan juga pernah mendapatkan cacian dan makian dari
114
“Hai, ulama palsu yang busuk! Datanglah kemari sekali lagi, kalau
memang benar ajaranmu itu. kami akan menyambut kedatanganmu
dengan belati tajam dan golok besar, biar engkau pulang menjadi
bangkai. Bawalah istrimu juga, supaya dapat kami selesaikan pula.
Atau kami jadikan budak belian kami” (Hajid, 2003:6).
menurutnya baik dari siapapun. Perbedaan agama, etnis, dan budaya tidak
(Muthi‟,dkk, 2015:204).
115
Hal tersebut menunjukkan bahwa K.H.Ahmad Dahlan adalah sosok yang
plural dan universal. Ia tidak pernah pilih-pilih dalam bergaul dengan siapapun,
selagi itu mendatangkan kebaikan dan juga manfaat. Ia bahkan tidak takut dan
berani menghadapi segala resiko dari usaha yang ia lakukan. Ia berani sebab
tahu bahwa yang dilakukannya adalah benar dan demi kemajuan serta
kebaikan.
f. Kerja Keras
mengenal kata lelah. Aktivitas yang begitu padat, mulai dari tanggung jawab
dalam menyebarkan islam yang berkemajuan. Beliau belajar dari Budi Utomo,
terlibat juga dalam Sarekat Islam. Semua itu beliau lakukan sebagai alat untuk
ujian dan rintangan yang dihadapinya. Baik dari pihak keluarga, maupun dari
116
masyarakat di sekitarnya. Dalam menghadapi berbagai cobaan dan rintangan
itu, K.H. Ahmad Dahlan tidak sedikitpun gentar atau mundur. Melainkan ia
Muhammadiyah.
Tidak semua ulama bisa menerima gagasan K.H.Ahmad Dahlan, ini yang
saat itu adalah bahwa ulama seperti pendeta yang memiliki kedudukan tinggi.
Sehingga apapun itu harus melibatkan ulama langsung, ini yang kemudian
digugat oleh K.H.Ahmad Dahlan. Bahwa ulama juga harus mendatangi umat,
Pada suatu hari, ketika K.H. Ahmad Dahlan dalam kondisi sakit, ia tetap
K.H. Ahmad Dahlan beristirahat saja di rumah. Nyai Ahmad Dahlan yang
mendengar nasehat dokter itu juga meminta K.H. Ahmad Dahlan untuk
Ahmad dengan santainya berkata “Ternyata di rumahku ini ada 2 orang setan
yang menghalangiku untuk beribadah. Tadi setan itu menjelma menjadi dokter
yang menyuruhku tinggal di rumah, sekarang setan itu juga menjelma menjadi
itu, akhirnya Nyai Ahmad Dahlan menyadari semangat K.H Ahmad Dahlan
dikisahkan Ibu Siti Nurchayati, cucu K.H Ahmad Dahlan, medio 2010).
117
Sementara Kutoyo (1998: 131) juga menyatakan bahwa, cara kerja
Muhammadiyah memang luar biasa dengan mengacu pola amal kerja K.H.
Ahmad Dahlan, yaitu sabar dan berhati-hati, tetapi ulet dan tidak kenal putus
asa, apa yang hari ini belum berhasil akan dilanjutkan lagi pada hari esok.
dirinya untuk selalu ingat mati. Bahwa dalam dunia hanya sementara, maka
hidup jangan dituntun nafsu tapi manusia yang harus menuntun nafsu.
terakhir”. Nasehat itu yang selalu menjadi pengingat K.H.Ahmad Dahlan untuk
selalu berbuat baik (wawancara dengan bapak Munichy pada tanggal 12 Maret
2019).
melainkan untuk kepentingan dan perbaikan umat. Seluruh harta dilelang untuk
memperoleh dana bagi gerakannya tersebut. Hal ini jika dikaitkan dengan
justru memikirkan diri sendiri, memperkaya diri sendiri salah satunya melalui
korupsi.
118
manusia. Hal ini selaras dengan tujuan pendidikan sebagaiman tercantum dalam
Salah satu nilai yang relevan untuk menjawab problematika era Industri 4.0 saat
khususnya generasi muda secara utuh (holistik), yaitu memiliki kemampuan untuk
mengetahui (to know), melakukan (to do), dan menjadi (to be) seseorang yang
mempunyai semangat untuk melakukan dan memberikan yang terbaik pada diri
jangan diartikan hanya seorang pedagang. Tetapi setiap manusia yang di dalam
suatau kesadaran dan pada akhirnya menjadi suatu kebiasaan yang dilakukan
kemampuan skill (hard skill), tapi lebih oleh kemampuan mengelola diri dan
119
semangat kebangsaan dan nasionalisme, lemahnya kemandirian serta jatidiri
bangsa, setiap masyarakat harus selalu mengingat bahwa negara ini didirikan
(Soepriyanto, 2008:12).
Lima nilai pokok tersebut adalah nilai kerja keras, kepemimpinan, kreatif, berani
khususnya untuk generasi muda sebagai garda depan bangsa. Disamping itu, nilai-
untuk mewujudkan manusiai yang cerdas secara utuh, terampil dan berakhlak
mulia.
Belajar sejarah atau kajian tentang masa lampau jangan dipandang sebelah
mata dan dianggap tidak dapat menjawab problema yang terjadi di era sekarang.
penyebabnya adalah karena tidak belajar dari sejarah. Krisis keteladanan sudah
sering menjadikan tontonan yang tidak layak untuk dijadikan tuntutan, sedangkan
120
Berorientasi
Tindakan
Kreatif
Nilai-nilai Kepemimpinan
Entrepreneurship
K.H.Ahmad Dahlan
Mandiri
Berani Mengambil
Resiko
Kerja Keras
121
K.H.Ahmad Dahlan adalah sosok yang selalu
menekankan pada aspek amaliyah atau praktik. Ia
memanifestasikan surat Al-Ma‟un dengan
mendirikan panti asuhan, menyantuni anak yatim
dan fakir miskin. Memanifestasikan surat Al-Asr
dengan tindakan pentingnya menghargai waktu
122
K.H.Ahmad Dahlan selalu berinisiatif untuk
memecahkan permasalahan-permasalahan yang
ada di sekitarnya dengan thinking out of the box.
K.H.Ahmad Dahlan membuat terobosan dengan
memadukan antara pengetahuan agama dengan
pengetahuan umum dalam model pendidikan
klasikal.
Kreatif
Ada strategi tersendiri yang digunakan oleh
K.H. Ahmad Dahlan untuk mendidik murid-
muridnya, awalnya diikuti segala keinginan dan
kemauan mereka, seperti pergi berpiknik, dan
bagi yang gemar bermain musik, dipanggilnya
untuk bermain. Kemudian sedikit demi sedikit
mereka dididik. Para muridpun diberi tawaran
ingin belajar apa, sehingga tidak teachersentris.
123
K.H. Ahmad Dahlan adalah pelopor
sekaligus pemimpin Muhammadiyah
mengelola organisasi Muhammadiyah
sehingga menjadi organisasi yang berlevel
nasional
124
K.H.Ahmad Dahlan adalah seorang pedagang
batik. Berdagang menjadi salah satu
kebiasaan sehari-hari K.H. Ahmad Dahlan
selain berdakwah. Meskipun ia anak Priyayi
atau Kiai, untuk menyambung hidup ia tidak
berpangku tangan kepada orang tuanya.
125
K.H Ahmad Dahlan sebenarnya memiliki hak
istimewa kaum bangsawan dan priyayi untuk
dan hidup nyaman dalam status quo.
Meskipun demikian ia memilih untuk
melakukan pembaharuan dan berani
mengubah kemapanan.
126
K.H.Ahmad Dahlan adalah sosok yang
pantang menyerah. Terutama dalam
menyebarkan Islam yang berkemajuan.
K.H.Ahmad Dahlan mampu menggerakan
masyarakat, karena untuk mendirikan suatu
organisasi dan mengembangkannya perlu
adanya mobilisasi masa.
entrepreneurship yang dimiliki oleh K.H.Ahmad Dahlan sebagai salah satu tokoh
sejarah. Sejarah adalah dialog tanpa henti antara tiga dimensi waktu yaitu masa
lalu, masa kini, dan masa yang akan datang. K.H.Ahmad Dahlan memang tokoh
masa lalu, akan tetapi perannya bagi bangsa Indonesia masih dapat dirasakan
dapat menjadi cambuk semangat dan teladan bagi generasi muda khususnya para
peserta didik.
dalam mengajar sejarah tidak hanya menyajikan rentetan fakta dan peristiwa,
tetapi guru membangun pemahaman dan kesadaran bagi peserta didik tentang
127
makna dibalik peristiwa, termasuk nilai-nilai apa yang terkandung dalam
dapat disajikan dan disisipkan sebagai materi pengayaan Sejarah Indonesia kelas
XI semester Genap. Secara lebih spesifik terdapat dalam Kompetensi Dasar (KD)
berikut ini:
diri peserta didik. Disamping itu juga agar mata pelajaran sejarah menjadi lebih
dengan metode keteladanan, yaitu memiliki role model atau suri tauladan yang
128
D. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu pada tatanan kajian historis dan
teoritis atau kajian yang berupa konsep khususnya terkait dengan peran dan
Indonesia dan dapat menjadi bahan pendidikan karakter di Sekolah. Akan tetapi,
sisi keterbatasan penelitian ini adalah belum menjangkau pada praktik atau
bersifat aplikatif. Oleh karenanya, sangat terbuka bagi adanya penelitian lain yang
bersifat aplikatif dan sampai pada taraf praktis di Sekolah saat ini.
Dahlan ini merujuk pada data-data historis. Dan keterbatasan dalam penelitian
ini adalah minmnya sumber primer yang diperoleh. Hal tersebut dikarenakan
sosok K.H.Ahmad Dahlan memang tidak banyak meninggalkan tulisan, dan para
saksi baik sebagai teman, guru maupun murid sudah banyak yang meninggal.
129