Anda di halaman 1dari 50

PERBANDINGAN PENGGUNAAN PUPUK KANDANG

DENGAN PUPUK NPK PHONSKA TERHADAP

PERTUMBUHAN TANAMAN TOMAT

Oleh :

Nama : Revalina Anggita Chika Yani

NIS/NISN : 21221085/0066476589

Program Studi Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA)


Lembaga Nasa Professional School
SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Putra Bangsa Depok
2024

i
ii
PERBANDINGAN PENGGUNAAN PUPUK KANDANG

DENGAN PUPUK NPK PHONSKA TERHADAP

PERTUMBUHAN TANAMAN TOMAT

Diajukan sebagai salah satu persyaratan kelulusan SMA Putra Bangsa

Oleh :

Nama : Revalina Anggita Chika Yani

NIS/NISN : 21221085/0066476589

Program Studi Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA)

Lembaga Nasa Profesional School

SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Putra Bangsa Depok

2024

i
PERBANDINGAN PENGGUNAAN PUPUK KANDANG

DENGAN PUPUK NPK PHONSKA TERHADAP

PERTUMBUHAN TANAMAN TOMAT

Karya Tulis disusun sebagai salah satu persyaratan kelulusan di SMA Putra Bangsa

Pelajaran 2023/2024

Oleh :

Nama : Revalina Anggita Chika Yani

NIS/NISN : 21221085/0066476589

Pembimbing

Mutiara Chita Dewi, S.Pd

Program Studi Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA)

Lembaga Nasa Profesional School

SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Putra Bangsa Depok

2024

ii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Karya Tulis yang berjudul Perbandingan Penggunaan Pupuk Kandang Dengan

Pupuk Phonska Terhadap Pertumbuhan Tanaman Tomat telah diujikan dalam

Sidang Uji Karya Tulis pada tanggal 16 Januari 2024 Karya tulis ini telah diterima

sebagai salah satu syarat kelulusan di SMA Putra Bangsa.

Depok, Januari 2024

Penguji

(…………………………………….)

Mengetahui;

Kepala SMA Putra Bangsa

Hj. Tuti Sumarni, M. Pd

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdullilah Saya ucapkan kepada Allah SWT, karena telah

melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga karya

tulis ilmiah ini bisa selesai pada waktu nya. Saya mengucapkan syukur kepada

Allah SWT atas limpahan nikmat sehatNya, sehingga karya tulis ilmiah yang

berjudul “Perbandingan Penggunaan Pupuk Kandang Dengan Pupuk Phonska

Terhadap Pertumbuhan Tanaman Tomat” dapat diselesaikan. Proses penyusunan

Karya Tulis ilmiah ini melibatkan banyak pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan

terima kasih atas dukungan dan bantuan kepada pihak yang yang telah

berpartisipasi dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini. Penulis mengakui bahwa

karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kata sempurna. Tidak semua hal dapat penulis

deskripsikan dengan sempurna dalam karya tulis ilmiah ini. Oleh karena itu, penulis

mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun supaya dapat

memperbaiki karya tulis ilmiah ini di masa yang akan datang. Demikian karya tulis

ilmiah ini, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca guna menambah pengetahuan

dan juga membimbing pembaca dalam melakukan suatu kegiatan.

Depok, 2024

Revalina Anggita Chika Yani

iv
DAFTAR ISI

PERBANDINGAN PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DENGAN PUPUK


NPK PHONSKA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN TOMAT ............. i
PENGESAHAN PANITIA UJIAN ........................................................................ iii
KATA PENGANTAR ............................................................................................. iv
DAFTAR ISI .......................................................................................................... v
DAFTAR TABEL.................................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... viii
B AB I ..................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
B. Ruang Lingkup dan Pembatasan Masalah ................................................... 5
C. Rumusan Masalah ........................................................................................ 6
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian.................................................................. 6
E. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 7
BAB II ..................................................................................................................... 9
A. Landasan Teori ............................................................................................. 9
B. Kerangka Pikiran ........................................................................................ 18
C. Hipotesis..................................................................................................... 19
BAB III ................................................................................................................. 21
METODE PENELITIAN ...................................................................................... 21
A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................................... 21
B. Metode Penelitian....................................................................................... 21
C. Teknik Pengambilan Sampel ...................................................................... 22
D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 23
E. Identifikasi Variabel ( Terikat dan Bebas ) ................................................. 24
F. Alat dan Bahan ........................................................................................... 25
G. Langkah Kerja ........................................................................................ 25
BAB IV ................................................................................................................. 28

v
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..................................................... 28
a. Deskripsi Hasil Penelitian .......................................................................... 28
b. Pengujian Hipotesis.................................................................................... 30
c. Pembahasan ................................................................................................ 31
d. Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 31
BAB V ................................................................................................................... 33
PENUTUP ............................................................................................................. 33
A. Simpulan .................................................................................................... 33
B. Saran ........................................................................................................... 34
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 35
LAMPIRAN .......................................................................................................... 36
DATA PERSONAL ............................................................................................... 39

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Jadwal Kegiatan Penelitian. ................................................................. 21

Tabel 4. 1 Hasil Penelitian Pada Tanaman Tomat ................................................. 30

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Pembelian Bibit Tanaman Tomat,14 Oktober 2023 ........................ 36

Gambar 1. 2 Penanaman Bibit Tomat Dengan Menggunakan Pupuk Kandang .. 36

Gambar 1. 3 Pemumpukan Pupuk Kandang Pertama Pada Tanaman Tomat, ....... 36

Gambar 1. 4 Pemupukan Kedua Pada Tanaman Tomat,28 Oktoober 2023 .......... 37

Gambar 1. 5 Pemberian Pupuk Kandang Ketiga dan Pupuk NPK Phonska

Pertama,4 November 2023 .................................................................................... 37

Gambar 1. 6 Pemberian Pupuk Kandang keempat dan pupuk NPK Phonska

Kedua,9 November 2023 ...................................................................................... 37

Gambar 1. 7 Hasil Pemupukan Tanaman Tomat Selama 25 Hari ......................... 38

viii
B AB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tomat (Solanum lycopersicum L.) adalah tumbuhan dari keluarga

Solanaceae, tumbuhan asli Amerika Tengah dan Selatan, dari Meksiko

sampai Peru. Tomat memiliki siklus hidup yang singkat dan memiliki

tinggi hingga 3 meter. Tomat dapat tumbuh baik di dataran rendah

maupun tinggi. Oleh karena itu, penanaman tomat harus pada tanah

yang gembur, sedikit mengandung pasir dan banyak mengandung

bahan organik.

Teknik budidaya tomat yang baik diharapkan kualitas dan

kuntitas produksi tomat dapat ditingkatkan sehingga dapat dijadikan

sebagai sebuah peluang usaha yang menjanjikan. Tomat tergolong

sayuran buah multiguna dan multifungsi yang dapat dibudidayakan di

lahan dataran rendah ataupun lahan dataran tinggi. Tanaman ini

berbentuk perdu, daunnya bercelah menyisip, tersusun pada tangkai dan

berwarna hijau. Bentuk buahnya bulat, bulat pipih, atau bulat lonjong.

Warna buahnya mula-mula berwarna hijau dan sesudah masak akan

berwarna merah (Purwati, 2007).

Pupuk kandang sapi memiliki efek terhadap kesuburan tanah

yang cukup baik karena mengandung unsur hara yang lengkap (makro

1
dan mikro) serta mikroorganisme yang ada di dalamnya mampu

menguraikan tanah menjadi lebih matang sehingga beberapa unsur hara

dalam tanah mudah tersedia bagi tanaman (Nijayati, 2005)

Pupuk kandang merupakan pupuk yang berasal dari kotoran

hewan yang digunakan untuk menyediakan unsur hara bagi tanaman.

Pupuk kandang berperan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia dan

biologi tanah. Pupuk kandang dari kotoran kambing memiliki

kandungan serat yang tinggi. Serat atau selulosa merupakan senyawa

rantai karbon yang akan mengalami proses dekomposisi lebih lanjut.

Proses dekomposisi senyawa tersebut memerlukan unsur N yang

terdapat dalam kotoran. Sehingga kotoran kambing tidak dianjurkan

untuk diaplikasikan dalam bentuk segar, perlu pematangan atau

pengomposan terlebih dahulu.

Selain serat, kotoran sapi memiliki kadar air yang tinggi. Pada

saat ini pandangan perkembangan pertanian organik sebagai salah satu

teknologi alternatif untuk menanggulangi persoalan lingkungan sangat

diperlukan (Saragih, 2008).

Faktor yang perlu diperhatikan dalam usaha peningkatan

produksi dan mutu tanaman tomat antara lain tersedianya unsur hara

yang diperlukan tanaman di dalam tanah.

Untuk itu perlu dilakukan usaha pemupukan, terlebih tanah yang

digunakan untuk penanaman hijauan makanan ternak umumnya adalah

2
tanah non produktif atau kekurangan unsur hara, sedangkan tanah yang

produktif lebih cenderung digunakan untuk tanaman pangan.

Melihat kondisi seperti ini maka perlu dilakukan peningkatan

kesuburan tanah baikfisik, kimia, maupun biologi antara lain dengan

menggunakan pupuk organik.

Pupuk organik sudah lama dikenal para petani, jauh sebelum

revolusi Hijau berlangsung di Indonesia pada tahun 1960-an.

Sedangkan pupuk hayati dikenal para petani sejak proyek intensifikasi

kedelai pada tahun 1980-an. Namun sejak Revolusi Hijau petani mulai

banyak menggunakan pupuk buatan karena praktis penggunaannya dan

sebagian besar varietas unggul memang membutuhkan hara makro

(PHONSKA) yang tinggi dan harus cepat tersedia.

Pupuk NPK Phonska (15:15:15) merupakan salah satu produk

pupuk NPK yang telah beredar di pasaran dengan kandungan nitrogen

(N) 15%, Fosfor (P2O5) 15%, Kalium (K2O) 15%, Sulfur (S) 10%, dan

kadar air maksimal 2%.

Pupuk Phonska juga merupakan salah satu jenis pupuk yang di

subsidi oleh pemerintah dengan harga yang lebih terjangkau bagi para

petani. Biasanya pupuk Phonska ini memiliki sebutan sebagai pupuk

majemuk NPK yang terdiri dari unsur hara makro seperti nitrogen (N),

phosphor (P), kalium (K) dan sulfur (S).

Pupuk NPK Phonska ini dibuat dari urea, ammonium, ZA, DAP,

ZK, MAP, TSP, KCL, Phospat, zeolit, Dolomit, kieserit, TE serta

3
beberapa zat lain. Pupuk Phonska ini memiliki zat memungkinkan

pemupukan terpadu atas tanaman.

Hingga sekarang ini pupuk phonska sudah dikenal banyak petani

dan digunakan. Kehadiran pupuk NPK Phonska cukup membantu para

petani, karena harganya yang cukup murah dan mampu meningkatkan

hasil produksi pertanian.

Pupuk Phonska ini mulai diproduksi di awal tahun 2000 dan

resmi di jual ke keseluruh Indonesia di bulan agustus tahun 2000. Pupuk

phonska umumnya tersedia dalam 2 ukuran kemasan yaitu kemasan 20

kg dan kemasan 50 kg. Namun karena pupuk phonska ini merupakan

pupuk subsidi maka tidak dijual dipasaran secara umum. Jadi hanya

petani yang sudah tergabung kelompok tani tertentu yang bisa

membelinya.

Berikut beberapa kelebihan penggunaan pupuk phonska

dibandingkan pupuk-pupuk lain, diantaranya:

Pupuk Phonska sangat cocok untuk berbagai jenis tanaman, baik

itu tanaman buah, tanaman hias, holtikultura maupun jenis tanaman

pangan sekalipun.

Mempunyai sifat higroskopis dimana pupuk phonska tersebut

lebih mudah terlarut dalam air sehingga mudah sekali di serap oleh

tanaman. Penggunaan dari pupuk phonska ini pun dapat dibilang

efisien.

4
Termasuk jenis pupuk majemuk dimana memiliki kandungan

beragam unsur hara yang sangat di butuhkan oleh tanaman.

Dapat mencegah adanya resiko keracunan pada tanaman

disebabkan takaran dari kandungan sudah terbilang pas.

Berdasarkan pembahasan masalah dan Teknik budidaya tanaman

tomat,tujuan penelitian ini yakni guna menganalisis perbandingan

penanaman Tanaman Tomat dengan menggunakan Pupuk Phonska dan

Pupuk Kandang.

B. Ruang Lingkup dan Pembatasan Masalah

Batasan masalah adalah ruang lingkup masalah atau upaya

membatasi ruang lingkup masalah yang terlalu luas dan lebar dalam

penelitian sehingga penelitian itu lebih bisa terfokus untuk dilakukan.

Batasan masalah ini bertujuan untukmengidentifikasi faktor mana

saja yang termasuk dalam ruang lingkup masalah penelitian dan faktor

mana saja yang tidak termasuk dalam ruang lingkup masalah penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah di uraikan

di atas, maka untuk mendapatkan kejelasan suatu karya ilmiah dan

tujuan pembahasan yang akan dicapai, Penelitian ini akan di fokuskan

pada :

1. Menganalisis kesuburan dan kecepatan tumbuh kembang

Tanaman Tomat yang diberi Pupuk Kandang dan Pupuk Phonska

5
2. Kandungan yang terdapat pada pupuk kandang dan pupuk

phonska yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman Tomat

3. Menganalisis perbedaan penggunaan pupuk kandang dan pupuk

phonska yang lebih mempengaruhi pertumbuhan pada Tanaman

Tomat.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah diuraikan diatas,

maka untuk mendapatkan kejelasan suatu karya ilmiah dan tujuan

pembahasan yang akan dicapai, penulis dapat merumuskan beberapa

permasalahan sebagai berikut :

1. Apa saja kandungan yang terdapat dalam pupuk kandang dan

pupuk Phonska?

2. Dari kedua jenis pupuk tersebut, manakah pupuk yang lebih

mempengaruhi pertumbuhan tanaman tomat?

3. Pupuk manakah yang memiliki tingkat kesuburan dan kecepatan

tumbuh kembang tanaman tomat?

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Berdasarkan uraian rumusan masalah yang telah di uraikan di atas

maka dapat kita rumuskan bahwa tujuan penelitian karya tulis ini

adalah :

1. Untuk mengetahui perbandingan pertumbuhan tanaman tomat

yang diberikan pupuk kandang dan pupuk Phonska.

6
2. Untuk mengetahui kandungan yang terdapat dalam pupuk

kandang dan pupuk Phonska.

3. Untuk mengetahui dari kedua jenis pupuk tersebut, manakah

pupuk yang lebih mempengaruhi pertumbuhan tanaman Tomat.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan jawaban dari

permasalahan yang telah dirumuskan dan dapat memberikan manfaat

sebagai berikut:

1. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

pengetahuan penulis mengenai perbedaan perbandingan terhadap

pertumbuhan tanaman tomat yang diberikan pupuk kandang dan

pupuk Phonska, khususnya dapat menambah wawasan penulis

mengenai jenis-jenis pupuk beserta pengaruhnya terhadap

pertumbuhan tanaman.

2. Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk sekolah

sebagai upaya pengembangan botani, sehingga botani yang ada di

sekolah dapat berkembang seperti tanaman hidroponik.

3. Bagi Mata Pelajaran

Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk mata pelajaran

ilmu pengetahuan alam, khususnya dibidang biologi dalam materi

pembahasan tumbuhan dan juga pengaruh pupuk pada

pertumbuhannya

7
8
BAB II

LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Landasan Teori

1. Tanaman Tomat

a. Klasifikasi Tanaman Tomat

Tanaman tomat termasuk tanaman sayuran yang sudah dikenal

sejak dahulu. Peranannya yang penting dalam pemenuhan gizi

masyarakat sudah sejak lama diketahui orang. Tanaman tomat

(Lycopersium escuslentum Mill) adalah tumbuhan setahun,

berbentuk perdu dan termasuk ke dalam golongan tanaman berbunga

(angiospermae). Dalam klasifikasi tumbuhan, tanaman tomat

termasuk kelas Dicotyledonnae (berkeping dua). Secara lengkap

ahli-ahli botani mengklasifikasikan tanaman tomat secara sistemik

sebagai berikut (Tugiyono,2005).

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae (berkeping dua)

Ordo : Tubiflorae

Famili : Solanaceae (berbunga seperti terompet)

Genus : Solanum (Lycopersicum)

Species : Lycopersicum esculentum Mil

9
b. Anatomi Tanaman Tomat

Batang tomat walaupun tidak sekeras tanaman

tahunan,tetapi cukup kuat. Warna batang hijau dan berbentuk persegi

empat sampai bulat. Pada permukaan batangnya banyak ditumbuhi

rambut halus terutama dibagian berwarna hijau. Diantara rambut-

rambut tersebut terdapat rambut kelenjar. Pada bagian buku-

bukunya terjadi penebalan dan kadang kadang pada buku bagian

bawah terdapat akar-akar pendek. Jika dibiarkan (tidak dipangkas)

tanaman tomat akan mempunyai banyak cabang yang menyebar rata.

Sebagaimana tanaman dikotillainnya, tanaman tomat berakar

samping yang menjalar ke tanah.

Daunnya mudah dikenali karena mempunyai bentuk yang

khas, yaitu berbentuk oval, bergerigi, dan mempunyai celah yang

menyirip. Dibagian bawah terdapat 5 buah kelopak bunga yang

berwarna hijau. Buah tomat yang masih muda biasanya terasa getir

dan berbau tidak enak karena mengandung lycopersicin yang berupa

lendir dan dikeluarkan 2-9 kantong lendir. (Trisnawaty dan

Setiawan, 1993).

Berasarkan klasifikasi yang telah penulis cantumkan yaitu

banyaknya manfaat dan keuntungan melakukan penelitian

menggunakan media tanaman tomat,maka penulis menetapkan

tanaman tomat sebagai bahan percobaan utama pada penelitian

tersebut.

10
c. Syarat Tumbuh

Tanaman tomat merupakan tanaman yang dapat tumbuh di

semua tempat, dari dataran rendah sampai tinggi (pegunungan).

Tanaman tomat tomat tidak menyukai tanah yang tergenang air

atau becek. Tanah yang keadaannya demikian menyebabkan akar

tomat mudah busuk dan tidak mampu mengisap zat-zat haradari

dalam tanah karena sirkulasi udara dalam tanah disekitar akar

tomat kurangbaik. Akibatnya tanaman akan mati. Untuk

pertumbuhannya yang baik, tanaman tomat membutuhkan tanah

yang gembur, kadar keasaman (pH)antara 5-6, tanah sedikit

mengandung pasir, dan banyak mengandung humus serta

pengairan yang teratur dan cukup mulai tanaman mulai dapat

dipanen.

Suhu yang terbaik bagi pertumbuhan tomat adalah 23°C

pada siang hari dan 17°C pada malam hari. Selisihnya adalah 6°C.

Suhu yang tinggi dapat menyebakan panyakit daun berkembang,

sedangkan kelembapan yang relatif rendah dapat mengganggu

pembentukan buah. Pembentukan buah sangat ditentukan oleh

faktor suhu malam hari.

d. Pertumbuhan Tanaman Tomat

Pada umumnya, pertumbuhan tanaman dapat diartikan

dengan pertambahan ukuran. Karena organisme multisel tumbuh

11
dari zigot, pertambahan itu bukan hanya dalam volume, tapi juga

dalam bobot,

Jumlah sel, banyaknya protoplasma, dan tingkat kerumitan

(Elviana, 2008). Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh 6 faktor

lingkungan, yaitu (1) cahaya, (2) bantuan mekanik, (3) suhu, (4)

udara,(5) air, (6) dan unsur hara (Subhanet.,al, 2009).

Tanaman tomat diperbanyak dengan biji. Salah satu

pendukung keberhasilan produksi tomat adalah awal dari

pertumbuhannya, yaitu biji atau benihnya (Trisnawati dan

A.Setiawan, 1993). Budidaya tomat dapat dilakukan melalui

beberapa tahap, yaitu (1) fase persemaian (0-30 hari setelah

semai),(2)fase fase tanam (0-15 hst), (3) fase vegetatif (15-30

hst), (4) fase generatif (30-80hst), (5) fase panen dan pasca panen

(80-130 hst) (Teknis Budidaya, 2010).

Tanaman tomat sangat membutuhkan sinar matahari yang

penuh sepanjang hari untuk produksi yang menguntungkan, tetapi

sinar matahari yang terik tidak disukainya. Angin kering dan

udara panas kurang baik bagi pertumbuhannya karena sering

menyebabkan kerontokan bunga. Suhu yang paling ideal untuk

perkecembahan benih tomat adalah 25-300°C. Sementara itu,

suhu ideal untuk pertumbuhan tanaman tomat 24-28°C. Jika

suhunya rendah maka pertumbuhannya akan rendah terhambat

(Tugiyono, 2005).

12
2. Pupuk

a. Definisi Pupuk

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),pupuk

merupakan penyubur tanaman yang ditambahkan ke tanah untuk

menyediakan senyawa unsur dan tidak melalui proses kimia.

Menurut Wikipedia, pupuk merupakan material yang di

tambahkan pada media tanam untuk mencukupi kebutuhan unsur

hara yang diperlukan tanaman, sehingga tanaman tersebut dapat

tumbuh dengan baik.

Menurut Sutedjo (1999), pupuk merupakan bahan yang

diberikan ke dalam tanah, baik dari bahan organik maupun

anorganik dengan tujuan untuk mengganti unsur hara yang hilang

dari dalam tanah, sehingga dapat meningkatkan produksi

tanaman dalam keadaan lingkungan yang baik.

Menurut Novizan (2005), pupuk merupakan material yang

ditambahkan ke dalam tanah dengan tujuan untuk melengkapi

ketersediaan unsur hara. Bahan awal dalam pembuatan pupuk

dengan menggunakan kotoran hewan sisa pelapukan tanaman dan

arang kayu.

Berdasarkan penjelasan diatas mengenai definisi pupuk

menurut beberapa para Ahli, pupuk dapat mencukupi kebutuhan

unsur hara yang diperlukan tanaman, sehingga tanaman tersebut

dapat tumbuh dengan baik

13
b. Jenis-Jenis Pupuk

Pemupukan merupakan cara untuk memperbaiki tingkat

kesuburan tanah dan untuk meningkatkan tingkat produksi pada

tanaman tersebut. Pupuk mengandung bahan baku yang

diperlukan untuk memicu proses pertumbuhan dan perkembangan

tanaman, sedangkan suplemen mengandung hormon untuk

tumbuhan yang digunakan sebagai proses metabolisme pada

tumbuhan, seperti proses penyerapan dan proses mengasimilasi.

Pupuk dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pupuk organik

dan pupuk anorganik.

Menurut Leiwakabessy dan Sutandi (2004), pupuk organik

merupakan bahan perbaikan tanah yang paling baik, seperti pada

pupuk kandang dan pupuk phonska

Oleh karena itu,pupuk merupakan bahan utama yang bisa

digunakan sebagai pertumbuhan tanaman.

1) Pupuk Kandang

Pupuk kandang merupakan pupuk yang terbuat dari

bahan baku berupa sisa kotoran hewan. Pupuk kandang

mengandung unsur hara makro dan mikro. seperti fosfor,

nitrogen dan kalium,sedangkan untuk unsur hara mikro

kalsium, magnesium, belerang, natrium, besi dan tembaga.

Kadar zat unsur hara yang terdapat dalam pupuk

kandang lebih kecil dibandingkan dengan kandungan zat

unsur hara yang terdapat dalam pupuk phonska. Pupuk

14
kandang digunakan untuk menyediakan zat unsur hara pada

tanaman dan memperbaiki struktur tanah. Ciri-ciri pupuk

kandang yang siap digunakan,yaitu apabila pupuk kandang

tersebut mempunyai suhu pupuk yang dingin, remah,

wujudnya asli, tidak tampak dan bau berkurang. Kelebihan

dari pupuk kendang adalah pupuk kandang dapat mendukung

kehidupan mikroorganisme atau sisa tanaman yang diubah

menjadi humus agar semakin berkembang dan dapat

meningkatkan daya tahan dalam menahan air.

Salah satu jenis pupuk kandang yang dipakai dalam

penelitian ini adalah pupuk kandang dari sisa kotoran sapi.

Kotoran sapi memiliki kandungan serat tinggi. Serat

merupakan senyawa rantai karbon yang akan mengalami

proses perubahan fisik maupun kimiawi yang sederhana olch

mikroorganisme tanah. Selain serat, kotoran sapi memiliki

kadar air tinggi.

2) Pupuk NPK Phonska

Pupuk phonska merupakan salah satu jenis pupuk

yang mendapat subsidi oleh pemerintah sehingga harganya

lebih murah dan sangat terjangkau oleh para petani. Pupuk

phonska adalah salah satu pupuk yang memiliki berbagai

unsur hara dan digunakan dalam cara bercocok tanam padi di

Indonesia

15
Pada umumnya, alasan petani menggunakan pupuk

ini bukan hanya karena harganya yang murah. Namun,

kegunaan pupuk phonska pada padi sudah banyak dirasakan

oleh para petani di Indonesia. Pupuk anorganik yang

umumnya digunakan petani adalah dalam bentuk NPK

majemuk yang banyak diperjualbelikan karena lebih praktis

digunakan dan cepat dalam penyediaan unsur hara

dibandingkan dengan pupuk organic.

Adapun untuk kandungan yang ada dalam pupuk

phonska ini, antara lain :

a) Nitrogen (N)

Nitrogen merupakan suatu zat unsur hara yang

menjadikan warna daun pada tumbuhan menjadi hijau tua

karena mempunyai kadar klorofil daun yang sangat tinggi.

Namun apabila tanaman tersebut kekurangan nitrogen, maka

warna daunnya menjadi menguning karena mengalami

klorosis dan menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi

terhambat serta tanaman tersebut menjadi kerdil.

Di sisi lain, kelebihan nitrogen pada tumbuhan dapat

menurunkan kualitas tanaman, sehingga Pupuk ini

mengandung nitrogen sekitar 15 persen,dimana

kandungannya masih berada di atas standar mutu kandungan

minimal yaitu 10 persen.

16
b) Phosphat (P)

Unsur hara berikutnya adalah unsur phosphat atau

unsur p. Pupuk phonska mengandung unsur P sekitar 15

persen, dimana masih berada di atas batas standar mutu

kandungan minimal yaitu 10 persen. Unsur P juga

merupakan salah satu unsur yang sangat dibutuhkan untuk

proses pertumbuhan dan produksi dari tanaman. Unsur ini

adalah salah satu bagian unsur hara makro primer.

c) Kalium (K)

Pupuk phonska mengandung unsur kalium (K)

sebanyak 15 persen, dimana kandungan ini masih berada di

atas standar mutu kandungan minimal yaitu 10 persen.

Unsur K juga merupakan salah satu unsur hara makro

primer yang dibutuhkan oleh tanaman. Konsentrasi unsur K

yang dibutuhkan oleh tanaman adalah sekitar 0.5-6 persen

dari berat kering. Unsur kalium sangat penting untuk

digunakan sebagai aktivator enzim. Sekitar 80 jenis enzim

dalam tanaman membutuhkan kalium untuk melakukan

proses aktivasi.

Selain itu, unsur k juga bermanfaat untuk membantu

proses penyerapan air serta unsur hara dari tanah oleh

tanaman. Unsur ini juga memperlancar proses pembentukan

pati pada tanaman padi, meningkatkan daya tahan tanaman,

serta membantu pertumbuhan akar.

17
d) Sulfur (S)

Unsur Sulfur (S) atau dikenal juga dengan belerang

merupakan salah satu kandungan dari pupuk phonska. Pupuk

ini mengandung unsur sulfur (S) sekitar 10 persen, dimana

masih berada di atas standar mutu kandungan minimal yaitu

9 persen. Unsur sulfur merupakan bagian dari protein yang

berbentuk cystein, methionin, thiamine.

Unsur ini juga berperan dan dapat diserap sangat baik

untuk pertumbuhan tanaman. Unsur sulfur dapat berperan

untuk memacu pertumbuhan vegetatif serta generatif,

meningkatkan kandungan protein, memperlancar proses

pembentukan gula, dan membuat tanaman padi lebih segar

serta sehat.

e) Kadar Air

Pupuk phonska memiliki kadar air maksimal yaitu

sebesar 2 persen. Ini tergolong baik, karena masih berada di

bawah batas standar kadar air maksimal yaitu 5 persen.

Pengujian kadar air pada pupuk sangat diperlukan. Kadar air

yang terlalu tinggi, tentunya akan mempengaruhi tekstur

pupuk dan terhadap pertumbuhan dari tanaman.

B. Kerangka Pikiran

18
Berdasarkan Landasan Teori yang telah dipaparkan, maka yang menjadi

kerangka dasar pemikiran penelitian ini adalah pupuk. Pupuk merupakan

hasil peternakan terutama pada sisa kotoran hewan. Pada umumnya, sisa

kotoran hewan hanya dianggap sebagai sampah oleh sebagian kalangan

masyarakat, karena keberadaannya yang mengganggu proses pembersihan

lahan peternakan. Namun,ternyata sisa kotoran hewan tersebut memiliki

banyak manfaat, salah satunya untuk memberikan sebuah pengaruh dalam

proses pertumbuhan tanaman tomat, karena di dalam sisa kotoran hewan

tersebut mengandung zat unsur hara dan nutrisi yang efektif, sehingga

digunakan untuk membantu proses pertumbuhan tanaman tomat.

Berdasarkan pengertian yang telah di tuliskan diatas pula, pemberian

pupuk Phonska dengan berbagai dosis memberikan pengaruh yang nyata

terhadap pertumbuhan tanaman tomat dibandingkan dengan perlakuan

kontrol, baik dari segi vegetatif maupun dari segi pertumbuhan generatif

tanaman. Dosis pupuk Phonska yang tepat untuk meningkatkan

pertumbuhan tanaman tomat adalah 30 gram/tanaman (P3). Pemberian

pupuk Phonska dengan dosis 30 gram/tanaman (P3) dapat meningkatkan

bobot buah tanaman sebesar 112,7% dibandingkan dengan perlakuan tanpa

pemberian pupuk Phonska.

C. Hipotesis

Berdasarkan pemaparan para ahli di atas, maka dapat diambil hipotesis

sebagai berikut:

H0 : H1 = 0 (terdapat hubungan antara pupuk kandang dengan

19
tanaman tomat yang dihasilkan)

H0 : H1 ≠ 0 (tidak terdapat hubungan antara pupuk kandang

dengan tanaman tomat yang dihasilkan)

H0 : H2 = 0 (terdapat hubungan antara pupuk npk phonska dengan

tanaman tomat yang dihasilkan)

H0 : H2 ≠ 0 (tidak terdapat hubungan antara pupuk npk phonska

dengan tanaman tomat yang dihasilkan)

desain penelitian:

X→Y

X1 adalah Pupuk Kandang

X2 adalah Pupuk NPK Phonska

Y adalah tanaman tomat

20
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian karya tulis ini dilaksanakan di rumah saya yang

terletak di Jl.Kemiri Jaya 2 No 40 RT 06/RW 01 Kel. Beji,

Kec. Beji, Depok, Jawa Barat,16421.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dilaksankan pada bulan Oktober

sampai den2gan bulan November dengan rincian pada tabel.

Tabel 3. 1 Jadwal Kegiatan Penelitian.

No Deskripsi Waktu Penelitian


Kegiatan September Oktober November Desember Januari
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Sosialisasi dan
Penunjukan
pembimbing
2. Pengajuan Judul
3. Penyusunan
Proposal Karya
Tulis
4. Proses
Penelitian
5. Revisi dan
Hardcover
6. Sidang Karya
Tulis

B. Metode Penelitian

21
Metode penelitian pada karya tulis ini menggunakan metode

penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang

bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Menurut

Sugiyono, metode penelitian kualitatif adalah penelitian yang

digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah, dimana

peneliti merupakan instrumen kunci. Secara umum, penelitian

kualitatif dilakukan dengan metode wawancara dan pelitian ini

dilaksanakan menggunakan metode observasi. Observasi

merupakan suatu aktivitas pengamatan terhadap sebuah objek secara

langsung dan mendetail agar menemukan informasi mengenai objek

tertentu. Tujuan dari observasi sendiri adalah untuk mendapatkan

informasi yang dibutuhkan agar dapat melanjutkan suatu penelitian.

C. Teknik Pengambilan Sampel

Menurut Supardi (1993), teknik pengambilan dan penarikan

sampel atau teknik sampling merupakan suatu cara atau teknik yang

digunakan dalam menentukan sampel penelitian. Sampel dapat

diartikan sebagai bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh suatu populasi. Pengukuran sampel dilakukan melalui statistik

atau berdasar pada estimasi penelitian guna menentukan besarnya

sampel yang diambil dalam melaksanakan penelitian suatu objek.

Pengambilan besar sampel ini harus dilakukan sedemikian rupa

sehingga diperoleh sampel yang dapat menggambarkan keadaaan

populasi yang sebenarnya. (Sugiyono, 2016, h. 80). Adapun teknik

yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teknik sampling secara

22
non-probablitas. Teknik sampling non-probablitas adalah cara

pengambilan sampel dengan tidak memberi peluang atau

kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi yang

dipilih menjadi sampel. Adapun dalam teknik sampling non-

probablitas ini penulis menggunakan jenis purposive sampling yaitu

teknik penentuan sampel yang didasarkan pada pertimbangan

peneliti mengenai sampel-sampel mana yang paling sesuai,

bermanfaat dan dianggap dapat mewakili suatu populasi

(representatif). Sampel yang dianalisis adalah pertumbuhan tanaman

tomat dengan media tanam yang berbeda yaitu menggunakan pupuk

kandang dan

pupuk Npk Phonska sebagai berikut :

1. PKBTTT : Pupuk Kandang Bereaksi Terhadap Tanaman Tomat

2. PPBTTT : Pupuk Phonska Bereaksi Terhadap Tanaman Tomat.

D. Teknik Pengumpulan Data

1) Observasi

Observasi adalah dasar dari ilmu pengetahuan. Para ilmuan

hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai

dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi (Sugiyono,

2010: 310).

Dalam hal ini peneliti menggunakan observasi langsung,

yaitu pengamatan yang dilakukan secara langsung pada objek

yang diobservasi (Bungin, 2013: 143). Bentuk observasi

23
langsung yang digunakan adalah observasi bersstruktur, artinya

pengamatan telah dipersiapkan terlebih dahulu oleh penelitian

untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang objek yang

diteliti.

2) Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya

monumental dari seseorang (Sugiyono, 2010: 329).

Metode ini merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan

peneliti kualitatif untuk mendapatkan gambaran dari sudut

pandang subjek melalui suatu media tertulis dan dokumen

lainnya yang ditulis atau dibuat langsung oleh subjek yang

bersangkutan (Hendriansyah, 2010: 143).

E. Identifikasi Variabel ( Terikat dan Bebas )

Identifikasi variabel pada penelitian ini ada 2 jenis, yaitu

variable bebas dan variabel terkait. Identifikasi variabel pada karya

tulis ini adalah sebagai berikut :

1. Variabel Bebas

Variabel bebas adalah variabel yang terjadi karena

perubahan dan menimbulkan variabel terkait atau variabel

dependen. Variabel bebas pada karya tulis ini adalah pupuk

kandang dan pupuk Phonska.

2. Variabel Terikat

24
Variabel terkait adalah variabel yang tidak bebas, terkait dan

mempengaruhi setiap variabel bebas atau variabel independent.

Variabel terkait pada karya tulis ini adalah pertumbuhan tanaman

tomat.

F. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai

berikut :

1. Alat :

a. Handphone (Kamera)

b. Alat tulis kantor

c. Wadah untuk menanam (pot)

2. Bahan :

a. Bibit tanaman tomat

b. Pupuk Kandang dan Pupuk NPK Phonska

c. Air

d. Tanah

G. Langkah Kerja

Berdasarkan dari penelitian, adapun langkah-langkah yang harus

dilakukan selama penelitian sebagai berikut :

1. Perencanaan Jadwal Peneletian :

25
Penulis menjadwalkan untuk melakukan penanaman dan

pemberian pupuk terhadap tanaman tomat yang sedang di teliti

penulis.

2. Administrasi

Penulis melakukan pembeliatan bibit tanaman tomat dan

juga pupuk untuk melakukan penelitian.

3. Melakukan Penelitian dan Pengamatan :

a. Penelitian 1 (Pupuk Kandang)

Penulis melakukan penelitian dimulai dari

melakukan penanaman bibit tanaman tomat dengan pupuk

kandang yang dicampuri sedikit tanah, dan peneliti akan

melakukan penyiraman air setiap seminggusekali pada

tanaman yang sedang di teliti.

b. Penelitian 2 (Pupuk NPK Phonska)

Penulis melakukan penelitian dimulai dari

melakukan penanaman bibit tanaman tomat dengan

menggunakan pupuk NPK Phonska yang di campuri sedikit

tanah, dan peneliti akan melakukan penyiraman air setiap

seminggu sekali pada tanaman yang sedang diteliti.

4. Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan untuk perekaman penelitian oleh

penulis yaitu dengan cara mengambil gambar dengan

menggunakan kamera Smartphone penulis setiap seminggu

sekali.

26
5. Penyusunan Laporan Hasil Penelitian

Penulis melakukan penyusunan laporan hasil penelitian

setelah mendapatkan hasil dari objek yang diteliti yaitu tentang

perkembangan tanaman tomat dengan menggunakan pupuk

kandang dan pupuk phonska.

27
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

a. Deskripsi Hasil Penelitian

Dalam hasil penelitian yang dilakukan penulis, penulis telah melakukan

penelitian dalam pembuatan karya tulis ini. Dengan penguraian proses

penelitian sebagai berikut :

1. Perencanaan Penelitian

Perencanaan yang dilakukan dalam karya tulis ini dengan

menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pengaruh pupuk Npk

Phonska dan pupuk kandang terhadap pertumbuhan tanaman tomat.

Peneliti juga melakukan observasi terkait perubahan tanaman tomat

setiap harinya selama proses penanaman menggunakan pupuk Npk

Phonska dan pupuk kandang.

2. Pengamatan Penelitian

Pada karya tulis ini, pengamatan dilakukan dengan cara observasi

yaitu suatu teknik cara pengumpulan data dengan cara pengamatan dan

pencatatan mengenai hasil signifikan pengaruh pupuk Npk Phonska dan

pupuk kandang terhadap pertumbuhan tanaman tomat. Pengaruh pupuk

Npk Phonska terlihat selama proses pertumbuhan. Pengaruh pupuk Npk

Phonska terlihat pada perubahan tinggi dan pertumbuhan tanaman tomat

setiap harinya.

Peneliti melakukan pengamatan selama dua puluh lima hari

diminggu ketiga bulan Oktober. Pengamatan ini dilakukan agar peneliti

28
mengetahui hasil dari pengamatan tanaman tomat yang di berikan pupuk

kandang dan pupuk phonska.

3. Hipotesa dan Analisa

Untuk mengetahui hipotesis tentang nilai pada suatu varibel, yaitu

Perbandingan Penggunakan Pupuk Kandang dengan Pupuk phonska

terhadap Pertumbuhan Tanaman tomat. Adapun rumusannya sebagai

berikut:

a. Hipotesa

Hipotesis Nol

H01 : Tidak terdapat perbedaan pertumbuhan tanaman tomat yang

diberi pupuk kandang dengan yang diberi pupuk Npk Phonska.

H02 : Pupuk kandang lebih berpengaruh terhadap pertumbuhan

tanaman tomat dibandingkan dengan tanaman tomat yang diberi

pupuk Npk Phonska.

b. Analisa

Tanaman Tomat terbukti lebih berpengaruh dengan menggunakan

Pupuk Npk Phonska karena pupuk tersebut lebih memiliki unsur hara

yang lebih banyak,yaitu Nitrogen, Phospat, Kalium, Sulfur,dan Kadar

Air.

Tanaman Tomat terbukti kurang bepengaruh dengan

menggunakan Pupuk Kandang karena pupuk tersebut memiliki

kandungan unsur hara yang lebih sedikit sehingga tidak berpengaruh

besar seperti Npk Phonska.( AMTAST Indonesia.)

29
4. Perkembangan dan Hasil Penelitian

Melalui observasi yang telah dilakukan, ternyata terdapat 34

hubungan yang signifikan antara pupuk kandang dan pupuk Phonska

dengan proses pertumbuhan tanaman tomat. Dimana pupuk kandang dan

pupuk Phonska dapat membentuk jaringan tubuh mikroorganisme dan

sumber energi bagi mikroorganisme tanah (Syukur 2005) serta zat unsur

hara makro maupun mikro (N, P dan K) yang berguna bagi pertumbuhan

tanaman tomat. Ternyata di dalam pupuk kandang dan pupuk phonska

terdapat mineral yang membantu dalam pembentukan jaringan tubuh

mikroorganisme, sumber energi dan zat unsur hara yang berfungsi untuk

mengatur pertumbuhan dan perkembangan tanaman tomat.

Tabel 4. 1 Hasil Penelitian Pada Tanaman Tomat

Faktor yang Tanaman Tomat

diukur Pupuk Kandang Pupuk Phonska

Bulan Okt Okt Okt Okt Nov Nov Okt Okt Okt Okt Nov Nov

Minggu 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6

Tinggi 0 1 1,2 1,6 2 3 0 1 1,6 2 3,2 3,8

batang (cm)

b. Pengujian Hipotesis

Melalui proses observasi yang telah dilakukan dengan pengamatan dan

pencatatan penelitian dengan sistem sistematik terhadap objek penelitian

mengenai perbandingan penggunaan pupuk kandang dengan pupuk Npk

30
Phonska terhadap pertumbuhan tanaman tomat, terdapat beberapa hasil

yang signifikan.

Terdapat hasil yang merujuk pada H01 dan H02 dimana pada kondisi ini,

tidak terdapat perbedaan pertumbuhan tanaman tomat yang diberi pupuk

kandang dan pupuk Npk Phonska.

c. Pembahasan

1. Kandungan yang terdapat dalam Pupuk Kandang dan Pupuk Phonska

Pupuk kandang mengandung unsur hara makro dan mikro. seperti fosfor,

nitrogen dan kalium,sedangkan untuk unsur hara mikro kalsium,

magnesium, belerang, natrium, besi dan tembaga, dan kandungan yang

ada dalam pupuk phonska ini, antara lain Nitrogen, Phospat, Kalium,

Sulfur,dan Kadar Air.

2. Dari kedua jenis pupuk tersebut, pupuk yang lebih mempengaruhi

pertumbuhan tanaman tomat adalah Pupuk Phonska,lebih berpengaruh

cepat walaupun tidak terlalu banyak terdapat perbedaan yang signifikan.

3. Pupuk yang memiliki tingkat kesuburan dan kecepatan tumbuh kembang

tanaman tomat adalah pupuk Phonska.

d. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis mengalami beberapa keterbatasan yang

dapat mempengaruhi kondisi dalam proses penelitian dan penyusunan hasil

penelitian yang dilakukan. Adapun keterbatasan tersebut antara lain:

1. Adanya kesulitan yang dialami penulis saat pembuatan pupuk dan

menjadikan penulis hanya membeli pupuk tersebut.

31
2. Adanya kesulitan saat pembelian pupuk kandang dan pupuk phonska,

karena pada saat pembelian di beberapa toko pupuk kehabisan pupuk.

3. Keterbatasan dari kedua aspek tersebut mempengaruhi penulis dalam

melakukan observasi.

4. Adanya kesulitan dalam tumbuh kembang tanaman tomat yang mudah

mati karena cuaca yang tidak stabil.

32
BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan paparan masalah tersebut dapat memberikan

kesimpulan sebagai berikut:

H0 : H2 = 0 (terdapat hubungan antara pupuk Npk Phonska dengan

tanaman tomat yang dihasilkan)

Penelitian ini menunjukan bahwa ada hal yang harus diperhatikan

dalam budidaya tanaman tomat yaitu pertumbuhan tomat akan kurang baik

apabila berada di kondisi yang temperatur serta kelembabannya tinggi. Hal

itu juga bisa mempengaruhi kualitas buah tomat. Tanaman tomat

membutuhkan kelembaban sekitar 80% persen. Kelembaban itu sendiri

dapat berpengaruh karena suhu yang ada, suhu terbaik bagi pertambahan

tomat adalah 23oC pada siang hari dan 17oC pada malam hari. Selisihnya

adalah 6oC.

Pada dasarnya proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman

tomat ini sama halnya seperti proses pertumbuhan dan perkembangan pada

tanaman lainnya, yaitu mulai dari proses dormansi biji, kemudian

perkecambahan, pertumbuhan organ tanaman, perkembangan generatif

tanaman, pembuahan, penuaan sampai akhirnya pada proses kematian.

Terdapat buah tomat dengan berbagai macam warna, mulai dari berwarna

hijau pada saat buah tomat itu masak, berwarna kuning, jingga, merah, ungu

(cenderung hitam), serta belang-belang pada tomat.

33
Hasil penelitian pada tanaman tomat yang penulis teliti ini

menunjukan bahwa, tidak terdapat perbedaan yang terlalu signifikan antara

tanaman tomat yang diberi pupuk kandang dengan pupuk phonska. Pada

penelitian ini, hasil penelitian yang didapat adalah bahwa tanaman tomat

yang diberikan pupuk phonska untuk media tanamnya berpengaruh

terhadap pertumbuhan tanaman tomat begitu juga pada tanaman tomat yang

diberikan pupuk kandang sebagai media tanamnya namun pertumbuhan

tomat lebih cepat menggunakan pupuk phonska.

B. Saran

Berdasarkan isi dan kesimpulan yang telah dibahas secara singkat,

pupuk phonska lebih berpengaruh pada proses pertumbuhan tanaman tomat

dibandingkan dengan pupuk kandang. Sehingga penulis memliki beberapa

saran sebagai berikut :

1. Untuk mendapatkan hasil pertumbuhan yang lebih cepat, pada proses

pertumbuhan tanaman tomat sebaiknya menggunakan pupuk phonska

dibandingkan dengan pupuk kandang.

2. Gunakan pupuk yang mengandung Nitrogen, Phospor dan Kalium

sebab ketiga unsur tersebut berpengaruh dalam proses pertumbuhan

tanaman tomat.

3. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal hingga buah tomat bisadi

panen, pada proses penanaman bisa dilakukan selama 71-79 hari setelah

tanam.

34
DAFTAR PUSTAKA

AMTAST Indonesia. (n.d.). Pengertian Pupuk Beserta Jenis dan Manfaatnya.


Angelin Patriciaost October 28, 2020 Definisi pupuk phonska :
https://ilmubudidaya.com/
Etti Purwati 2007 Budidaya Tomat Dataran Rendah Dengan Varietas Unggul
Serta Tahan Hama dan Penyakit (onesearch.id)
Etti Purwati; 2007 Tanaman. Retrieved Oktober 25, 2022, from Dinas Pertanian
Kabupaten Luwu Utara:
https://www.dtphp.luwuutarakab.go.id/index.php?/berita/3/unsur-
haramakro-dan-mikro-yang-dibutuhkan-oleh-tanaman.html
Gusiwara. (2011, Februari 2017). contoh karya ilmiah sederhana tentang pupuk
organik. Retrieved Oktober 17, 2022, from gusiwara:
https://mhspbduny.blogspot.com/2011/02/contoh-karya-ilmiah-sederhana-
tentang html
Muhammad Sosiawan Muslim (2022) KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH
PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK PADA TANAMAN PALAWIJA :
https://www.academia.edu/44591439/KARYA_TULIS_ILMIAH_PENGA
RUH_PENGGUNAAN_PUPUK_ORGANIK_PADA_TANAMAN_PAL
AWIJA
Muslim, M. S. (2020). Karya Tulis Ilmiah Pengaruh Penggunaan Pupuk Organik
Pada Tanaman Palawija. Retrieved Oktober 17, 2022, from Academia:
Retrieved from AMTAST Indonesia: https://amtast.id/pengertian-
pupukbeserta-jenis-dan-manfaatnya/
Simamora. (2006). Jurnal Universitas Muhammadiyah malang. Simamora. (n.d.).
Contoh Jurnal. Universitas Muhammadiyah Malang. Wikipedia. (n.d.).
Pusdatin, 2015 Teknik budidaya tomat yang baik :
470250-teknik-budi-daya-tanaman-tomat-solanum-l-4a28ee15.pdf
(neliti.com)
Tomat. Retrieved Desember 29, 2022, from Wikipedia:
https://id.wikipedia.org/wiki/Tomat

35
LAMPIRAN

Gambar 1. 1 Pembelian Bibit Tanaman Tomat,14 Oktober 2023

Gambar 1. 2 Penanaman Bibit Tomat Dengan Menggunakan Pupuk Kandang

Gambar 1. 3 Pemumpukan Pupuk Kandang Pertama Pada Tanaman Tomat,


21 Oktober 2023

36
Gambar 1. 4 Pemupukan Kedua Pada Tanaman Tomat,28 Oktoober 2023

Gambar 1. 5 Pemberian Pupuk Kandang Ketiga dan Pupuk NPK Phonska


Pertama,4 November 2023

Gambar 1. 6 Pemberian Pupuk Kandang keempat dan pupuk NPK Phonska


Kedua,9 November 2023

37
Gambar 1. 7 Hasil Pemupukan Tanaman Tomat Selama 25 Hari

38
DATA PERSONAL

Nama Lengkap : Revalina Anggita Chika Yani

NISN : 0066476589

Tempat,Tanggal Lahir : Sleman,15 Februari 2006

Agama : Islam

Alamat : Jl.Kemiri Jaya 2 No 40 Rt 06 Rw 01


Kel.Beji,Kec.Beji

Nama Orang Tua

a. Ayah : Yoga Nurrosyid Muhammad Yani


b. Ibu : Eeng Erviga, S.E
Riwayat Pendidikan
a. SD : SDN Lempuyangan 1 Yogyakarta
b. SMP : SMP Citra Negara
c. SMA : SMA Putra Bangsa

Hobi : Menari
Cita – cita : Pengusaha

39
40

Anda mungkin juga menyukai