Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH FARMAKOLOGI

OBAT OBATAN YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN OTAK


KHUSUSNYA DI VITAMIN, MINERAL DAN ENZIM

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 1
Daffa Ramdhana 2248401041
Ledismawati Uli Arta Sitorus 2248401055
Melani Uswatun Hasanah 2248401009
Puspita Damayanti 2248401071
Devina Dian Ardiani 2248401045
Rahma Meysita 2248401093
Anis Suzetta 2248401089
Fajar Widia astuti 2248401049
Salwa Atikkah Nabila 2248401079
Davina Clarisa 2248401043

JURUSAN FARMASI
POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang "Obat
Obatan Yang Mempengaruhi Kesehatan Otak Khususnya di Vitamin, Mineral".

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah. Tentunya, tidak akan
bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu,
kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.

Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan
juga inspirasi untuk pembaca.

Bandar Lampung, 09 Januari 2024

Kelompok 1
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kecerdasan dipengaruhi faktor genetik dan faktor lingkungan termasuk


asupan gizi. Faktor genetik sulit untuk dimodifikasi sehingga faktor lingkungan
memegang peranan yang penting dalam meningkatkan kecerdasan. Salah satu
bentuk modifikasi faktor lingkungan adalah dengan memberikan rangsangat terus
menerus. Kebutuhan gizi yang baik sejak di dalam kandungan sampai remaja
sangat diperlukan terutama untuk perkembangan °talc, pencegahan dan
pengobatan penyakit yang dapat mempengaruhi perkembangan kecerdasan, dan
keterampilan fisik untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Sel-sel otak janin
dibentuk sejak 3 bulan dalam kandungan. Dari periode tersebut hingga usia 3
tahun, jumlahnya bertambah dengan cepat. Hal ini dapat diketahui dari
penambahan berat otak ataupun lingkar kepala balita.

Ketika bayi lahir, ukuran otaknya mencapai 70% ukuran otak orang
dewasa, tetapi berat badannya hanya 5% dari otak berat badan orang dewasa.
Setelah usia 3 tahun, proses perkembangan otak akan berjalan melambat, yakni
pada usia sekolah dan usia remaja. Sejak usia kehamilan 6 bulan, terjadi proses
pembentukan hubungan antar sel (sinaps) yang berperan terhadap berbagai fungsi.
Kualitas dan kompleksitas rangkaian hubungan antar selsel otak ditentukan oleh
stimulasi yang dilakukan oleh lingkungan pada anak. Perkembangan sirkuit otak
sangat bergantung pada kualitas nutrisi dan stimulasi yang didapat oleh balita,
sejak dalam kandungan, sampai tiga tahun setelah is dilahirkan. Pemberian nutrisi
yang lengkap dan seimbang sejak di dalam kandungan sampai usia 3 tahun akan
mengoptimalkan jumlah sel dalam otak bayi serta meningkatkan kualitas sinaps
yang terbentuk.
EFEK FISIOLOGIS NUTRISI PADA PERKEMBANGAN OTAK

Sejumlah asam amino diakui sebagai prekursor neurotransmiter. Triptofan


diperlukan untuk produksi serotonin yang meningkatkan mood dan rasa nyaman.
Kolin diperlukan untuk produksi asetilkolin yang sangat penting untuk memori.
Tirosin membantu dalam motorik koordinasi dengan elaborasi dopamin. Taurin
diperlukan untuk pematangan retina. Mikronutrien diperlukan untuk produksi
beberapa enzim dan co-faktor untuk sejumlah jalur metabolik. Hal ini diketahui
sejak ditemukannya kasus kekurangan niacin yang menyebabkan penurunan
fungsi kognitif dan demensia. Sejumlah vitamin B kompleks terutama B1, B2,
B6,B12, niasin, dan asam folat diperlukan untuk sintesis beberapa neuro-
transmitter. Kekurangan thiamin menghambat kemampuan otak untuk
memanfaatkan glukosa. Defisiensi folat, B6, B12, dan kolin dihubungkan dengan
peningkatan homosistein plasma yang dapat menyebabkan komplikasi
tromboemboli dan stroke. Yodium diperlukan untuk sintesis triiodothyronine dan
tiroksin. Kekurangan zat besi berhubungan dengan aktivitas fisik berkurang,
inkoordinasi neuromotor dan mengurangi kecerdasan. Sitokrom oksidase dalam
mitokondria adalah enzim yang besi-dependen. Oligodendrocytes membutuhkan
zat besi untuk mensintesis asam lemak dan kolesterol untuk produksi myelin. Zat
besi juga dibutuhkan untuk berfungsinya sistem transmisi neuron seperti dopamin,
serotonin dan GABA. Kekurangan zat besi telah terbukti mempengaruhi aktivitas
batang otak yang dapat bertahan bahkan setelah koreksi anemia defisiensi besi.
Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa konsentrasi jaringan besi yang
berlebihan dapat menyebabkan penyakit Parkinson pada orang dewasa. Seng
merupakan komponen penting dari lebih dari 200 metalloenzymes dan terdapat
konsentrasi tinggi seng dalam otak. Tembaga merupakan komponen penting
sitokrom oksidase dan superoksida dismutase di otak. Defisiensi tembaga
dikaitkan dengan penyakit Menke sementara kelebihan tembaga merupakan
penanda penyakit Wilson, familial amyotrophic lateral sclerosis dan penyakit
Alzheimer.
B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa contoh obat yang mempengaruhi kesehatan otak dalam bentuk


vitamin ?
2. Apa contoh obat yang mempengaruhi kesehatan otak dalam bentuk
mineral ?

C. TUJUAN

1. Mengetahui contoh obat yang mempengaruhi kesehatan obat khususnya


Vitamin
2. Mengetahui contoh obat yang mempengaruhi kesehatan obat khususnya
Vitamin
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Vitamin.
Vitamin dibutuhkan pada tubuh kita, tetapi terdapat vitamin-vitamin yang dapat
bekerja membantu otak, yaitu:

2.1.1 Vitamin B1 (Tiamin)

Tiamin membantu pertumbuhan organ dan system syaraf pusat pada bayi.
Terdapat pada segala jenis makanan padi-padian dan bahan yang difortifikasi,
seperti roti, sereal, wheat dan pasta. Defisiensi (kekurangan) tiamin
menyebabkan : Keletihan, lemah daya ingat, kekacauan mental, penyimpangan
perilaku, dan cepat marah

2.2.1 Vitamin B5 (Asam Pantotenat)

Merupakan bentuk koenzym yang membantu mengantar rangsangan saraf.


Sumber vitamin B5 adalah daging, unggas, ikan, sereal, biji-bijian, susu, dan
sayur.

2.2.2 Vitamin B6 (Piridoksin)

Membantu perkembangan otak dan system saraf bayi, disamping membentuk sel
darah merah baru. Selain itu Vitamin B6 membantu mengubah triptofan menjadi
serotonin yaitu zat kimia otak yang menimbulkan rasa tenang bagi tubuh.
Terdapat pada daging ayam, hati, pisang, semangka, kacang panjang, dan produk
yang difortifikasi misalnya sereal. Defisiensi vitamin B6 berdampak cepat marah,
mudah letih, daya konsentrasi lemah, kebiasaan tidur yang buruk, dan lemah daya
ingat

2.2.3 Vitamin B12 (sianokobalamin)

Vitamin B12 bersama asam folat membantu ibu dan bayi memproduksi sel darah
merah yang sehat dan membantu pengembangan otak janin dan system saraf.
Sumber vitamin B12 adalah daging merah, ayam, ikan, kerang, telur, dan makan
yang mengandung susu.
2.2.4 Asam Folat

Merupakan salah satu kelompok vitamin B yang larut dalam air dan cepat rusak
jika terpapar panas. Asam folat terdapat secara alami pada bayam, brokoli,pokcoy,
asparagus, kol,daging, gandum, telur, susu dan keju. Selain itu terdapat pada
bahan yang difortifikasi, seperti sereal dan susu. Asam folat membantu pembuatan
zat-zat di dalam otak yang penting untuk menyimpan data dalam daya ingat.
Kekurangan asam folat semasa hamil dapat menyebabkan kelainan bawaan pada
otak, tulang kepala dan sumsum tulang belakang (neural tube defect) yang
dijumpai sebagai anensefalus, hidrosefalus, mikrosefalus, dan spina bifida.
Setelah bayi lahir, asam folat dibutuhkan untuk pembentukan selubung saraf otak.

2.2 Mineral

2.2.1 Kalsium
Kalsium membantu perkembangan tulang bayi, fungsi otak, dan jantung. Kalsium
dapat ditemukan pada bayam, brokoli, kacang-kacangan, kentang manis, dan
produk-produk susu, seperti yogurt, keju, es krim, jus yang difortifikasi, mentega
dan sereal.

2.2.2 Fe

Fe dibutuhkan dalam pembentukan selubung saraf dan mencegah gangguan


kecerdasan. Sumber makanan yang mengandung Fe misalnya ASI, daging, hati,
jantung sapi, daging ayam, ikan, kuning telur, kacang-kacangan, sayuran
berwarna hijau, serealia, dll.

2.2.3 Zink

Zink merupakan bagian dari enzim, sehingga penting untuk berbagai fungsi,
termasuk pertumbuhan dan perkembangan, reproduksi, fungsi sensori,
perlindungan antioksidan dan stabilisasi membran otak. Makanan yang
mengandung zink, misalnya daging, buncis, kacang, padi-padian, tiram, produk
susu dan bahan yang difortifikasi. Kekurangan zink menyebabkan kelesuan, cepat
marah, kebiasaan makan yang buruk, anoreksia, keletihan, obesitas, dan bingung.
2.2.4 Iodium

Iodium merupakan komponen horman tiroksin yang meningkatkan laju oksidasi


dalam sel tubuh dan berperan dalam perkembangan mental serta kecerdasan (IQ).
Bahan ini di Indonesia difortifikasikan pada garam, sedangkan di beberapa negara
lain difortifikasi pada terigu. Sedangkan bahan yang secara alami mengandung
Iodium misalnya, sayuran, daging, dan ikan

2.2.5 Selenium

Selenium membantu mengatur aktivitas glutathione, salah satu antioksidan utama


tubuh. Glutathione terdapat di seluruh tubuh, namun memainkan peran
terbesarnya dalam fungsi kognitif dan plastisitas otak. Antioksidan penting ini
diperlukan untuk melawan kerusakan oksidatif, khususnya di otak. Pemeliharaan
tingkat glutathione normal penting untuk memori spasial. Kekurangan glutathione
dapat menyebabkan berkurangnya aktivitas dan plastisitas otak, serta defisit
memori spasial.

2.3 Enzim
Enzim dibutuhkan pada tubuh kita, tetapi terdapat vitamin-vitamin yang dapat
bekerja membantu otak, yaitu

2.3.1 Enzim sitokrom P450 (CYPs)


Enzim sitokrom P450 (CYPs) bertanggung jawab atas metabolisme banyak
senyawa eksogen dan endogen. CYP banyak terdapat di hati dan juga
mengungkapkan di banyak jaringan ekstra-hepatik termasuk otak. CYP otak juga
berperan dalam memodulasi aktivitas otak, perilaku, kerentanan terhadap penyakit
SSP, dan hasil pengobatan.

2.3.2 Enzim akonitase


Enzim akonitase, menyebabkan meningkatnya kadar asam laktat dan menurunnya
tingkat keasaman di otak.

2.3.3 Enzim aspartoacylase


Enzim aspartoacylase memainkan peran penting dalam metabolisme otak,
deasetilasi NAA untuk menghasilkan asetat dan aspartat, dan tampaknya menjadi
satu-satunya enzim otak yang dapat secara efektif memetabolisme NAA
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Otak sejauh ini merupakan organ yang paling aktif secara metabolik dalam tubuh,
hanya mewakili 2% dari berat badan namun menyumbang lebih dari 20% dari
total pengeluaran energi tubuh. Oleh karena itu, fungsi metabolisme umum
vitamin B, di samping perannya dalam sintesis neurokimia, dapat dianggap
memiliki dampak khusus pada fungsi otak. Memang benar, pentingnya vitamin B
untuk fungsi otak diilustrasikan oleh fakta bahwa setiap vitamin secara aktif
diangkut melintasi sawar darah otak dan/atau pleksus koroid melalui mekanisme
transportasi khusus. Begitu berada di otak, mekanisme penyerapan seluler tertentu
menentukan distribusinya, dan, meskipun semua vitamin B memiliki turnover
yang tinggi, berkisar antara 8% hingga 100% per hari, kadarnya diatur secara
ketat oleh berbagai mekanisme homeostatis di otak . Hal ini menjamin
konsentrasi otak tetap tinggi. Misalnya, konsentrasi metiltetrahidrofolat (bentuk
utama folat dalam sirkulasi) di otak adalah empat kali lipat dari yang terlihat di
plasma , sedangkan biotin dan asam pantotenat ada di otak dengan konsentrasi
hingga 50 kali lipat dari yang terlihat di plasma.
Nutrisi Pengungkit Otak Nutrisi untuk otak sebenarnya telah terdapat pada
makanan seimbang (makanan yang beraneka ragam) yang sama untuk
pertumbuhan dan perkembangan anak. Itu karena pertumbuhan fisik dan volume
otak tidak dapat dipisahkan dalam tumbuh kembang anak, hanya saja di dalam
makanan seimbang ada beberapa zat gizi (nutrisi) yang berfungsi secara spesifik
dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan otak, khususnya vitamin dan
mineral:
A. Vitamin.
Semua jenis vitamin dibutuhkan oleh tubuh, tetapi ada vitamin-vitamin yang
bekerja membantu otak, yaitu: Vitamin B1 (Tiamin), Vitamin B5 (Asam
Pantotenat), Vitamin B6 (Piridoksin),Vitamin B12 (sianokobalamin), Asam Folat
B. Mineral yaitu terdiri dari Kalsium, Fe, zink, iodium
C . Enzim yaitu terdiri dari Enzim sitokrom P450 (CYPs), Enzim akonitase,
Enzim aspartoacylase.
DAFTAR PUSTAKA

https://kesmas.kemkes.go.id/konten/133/0/021111-brain-booster-nutrisi-
pengungkit-otak “Brain Booster Nutrisi Pengungkit Otak” Diakses pada 09
Januari 2024 Pukul 13.09 WIB
Gurnida, dida.2011.e-book Revolusi Kecerdasan Nutrisi Bagi Pengembangan
Otak
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4772032/

Anda mungkin juga menyukai