Anda di halaman 1dari 4

UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


Jalan Sersan Muslim RT.24 Kebun Kopi, Kel. Thehok, Kec. Jambi Selatan 🕿 0741 – 5915501

🖂 info@unaja.ac.id unaja_jambi 🗏 082249110002

NAMA : FITRI YANTI SILITONGA


NIM : 233001010109
Mata Kuliah : Gender dan Kesehatan Reproduksi
Program Studi : S1 Kesehatan Masyarakat Universitas Adiwangsa Jambi
Dosen Pengampu : Lidya Kurniasari S.SiT.,M.Kes

PETUNJUK

 Jenis soal essay


 Jangan lupa berdoa sebelum dan sesudah mengerjakan soal

1. Sebutkan 5 ruang lingkup kesehatan reproduksi...?


2. Sebutkan...?
3. Sebutkan 5 hak reproduksi...?
4. Jelaskan pembagian peran laki-laki dan perempuan...?
5. Sebutkan 5 bentuk ketidak adilan gender...?
6. Keadilan dalam pelayanan kesehatan yang berarti bahwa pelayanan diberikan sesuai dnegan
kebutuhan tanpa tergantung Pendekatan ruang lingkup kespro dalam beberapa fase kehidupan pada
kedudukan sosial dan diberikan, jelaskan menurut pendapat anda dengan adanya isue perbedaan
pelayanan pasien BPJS dan umum yang ditemukan di dalam pelayanan kesehatan...?
7. Masalah kesehatan reproduksi tidak terpisah dari hubungan laki-laki dan perempuan. Namun
keterlibatan, motivasi serta partisipasi laki-laki dalam kespro dewasa ini sangat kurang, upaya apa
yang anda lakukan dengan adanyanya kesetaraan gender sekarang...?
8. Sebutkan 3 hak-hak reproduksi...?
9. Sebutkan pengertian diskriminasi gender...?
10. Jelaskan pengertian gender...?

.......................................SELAMAT BEKERJA..........................................................
JAWABAN :

1. Ruang lingkup kesehatan reproduksi mencakup 5 (lima) komponen atau program terkait, yaitu :
a. Program Kesehatan Ibu dan Anak
b. Program Keluarga Berencana
c. Program Kesehatan Reproduksi Remaja
d. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Seksual (PMS) termasuk
HIV/AIDS, dan
e. Program Kesehatan Reproduksi pada Usia Lanjut.

2. Pendekatan ruang lingkup kespro dalam beberapa fase kehidupan terdiri dari :
a. Fase Konsepsi
b. Bayi dan anak
c. Remaja
d. Usia subur
e. Usia lanjut

3. 5 hak reproduksi, diantaranya adalah :


a. Hak untuk hidup/ dibatalkan oleh kematian ibu
b. Hak atas kebebasaan dan kemauan seseorang
c. Hak untuk memperoleh standar tertinggi kesehatan
d. Hak untuk keluarga berencana
e. Hak untuk menikah dan membentuk keluarga
f. Hak atas kehidupan pribadi dan keluarga
g. Hak untuk menerima dan memberi informasi
h. Hak perempuan untuk pendidikan
i. Hak untuk non-diskriminasi berdasarkan jenis kelamin

4. Pembagian peran laki-laki dan perempuan, diantaranya adalah :


a. Perempuan memiliki peran :
 Rumah, yaitu mengurusi pekerjaan rumah tangga
 Ranah dosmetik, yaitu dominan berada didalam rumah/ ruang pribadi
 Tidak menghasilkan Uang atau kerja reproduktif
 Pekerjaan Rumah tangga
 Mengurus Anak
b. Laki-laki memiliki peran :
 Luar rumah
 Ranah publik
 Menghasilkan uang
 mencari nafkah

5. 5 bentuk ketidak adilan gender, yaitu :


a. Marginalisasi (pemiskinan )
b. Stereotipi (pelabelan )
c. Subordinasi (menganggap perempuan tidak penting )
d. Beban ganda ( double burden, over burden )
e. Kekerasan berbasis gender

6. Adanya isue perbedaan pelayanan pasien BPJS dan umum yang ditemukan di dalam pelayanan
kesehatan menurut pendapat saya bukanlah lagi hal yang jarang untuk ditemui, dan pada
kenyataannya memang bukan hanya sekedar isu, melainkan sudah menjadi penilaian tersendri bagi
masyarakat bahwasanya pelayanan yang diterima jika menggunakan kartu BPJS dan membayar
secara umum memang sangat jauh berbeda. Banyak kasus yang ditemukan di lapangan bahwa
pasien BPJS dinomorduakan oleh pihak layanan kesehatan daripada pasien umum. Dengan
membedakan dalam cara melayani pasien, akibatnya membuat masyarakat untuk tidak
menggunakan kartu BPJS sebagai kartu berobat karena pelayanan yang diterima dirasa sangat
tidak memuaskan. Padahal pada dasarnya, BPJS Kesehatan hadir dengan peran bertujuan sebagai
penjamin pendanaan atas biaya pasien yang telah terdaftar sebagai peserta, sesuai kelas yang
ditetapkan dan menerima pelayanan yang adil dan sama di setiap tindakan. Akibat dari isu
perbedaan pelayanan ini, upaya pemerintah untuk memberikan pelayanan kesehatan murah melalui
kartu BPJS kesehatan, nampaknya belum sepenuhnya diikuti oleh beberapa masyarakat.

7. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keterlibatan, motivasi serta partisipasi laki-laki
dalam kespro dengan adanyanya kesetaraan gender saat ini yaitu dimulai dengan Kesetaraan
gender dalam relasi keluarga untuk mewujudkan ketahanan keluarga yang harmonis. Kesetaraan
gender tersebut dapat dilakukan melalui pembagian peran anggota keluarga, diantaranya :
a. Pembagian peran dalam mengerjakan pekerjaan rumah tangga, termasuk pengasuhan dan
perlindungan anak.
b. Istri dibiarkan bekerja, sehingga mampu membantu suami dalam memenuhi kebutuhan
keluarga.
c. Edukasi mengenai alat kontrasepsi diterima oleh istri dan juga suami. Agar dapat diketahui
bahwa alat-alat kontrasepsi dari bahan kimia banyak mengakibatkan efek negatif untuk tubuh
perempuan dan berpengaruh terhadap sistem tubuhnya seperti sakit kepala, muntah, haid
tidak teratur, bintik-bintik hitam pada kulit atau, kesakitan di bagian lengan yang disisipi
implan. Sedangkan efek negatif dari alat kontrasepsi pada laki-laki justru sangat minim.
d. Peran laki-laki yang dapat diperkuat melalui transformasi gender termasuk pembagian
tanggungjawab dalam perencanaan keluarga, pencegahan IMS, membantu perempuan hamil
tetap sehat dan melahirkan dengan aman serta terlibat dalam pengasuhan.

8. 3 Hak-hak reproduksi diantaranya adalah :


a. Hak dasar individu dan pasangan untuk menentukan secara bebas dan bertanggung jawab atas
jumlah dan jarak anak, mendapatkan informasi serta cara-cara untuk melaksanakan hak
tersebut.
b. Hak untuk mencapai standar tertinggi kesehatan reproduksi dan seksual
c. Hak untuk membuat keputusan yang terbatas dari diskriminasi, paksaan dan kekerasan

9. Diskriminasi gender adalah adanya perbedaan, pengecualian/pembatasan yang dibuat berdasarkan


peran dan norma dan gender yang dikonstruksi secara social yang mencegah seseorang menikmati
HAM secara penuh.

10. Gender diambil dari kata dalam bahasa JINSIYYUN yang kemudian di adopsi dalam bahasa
perancis dan inggris menjadi gender. Dikutip dari Badan pemberdayaan masyarakat, Gender
adalah perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam peran, fungsi, hak, tanggung jawab dan
perilaku yang dibentuk oleh tata nilai social, budaya dan adat istiadat. Dengan kata lain, Gender
adalah peran dan tanggung jawab perempuan dan laki-laki yang ditentukan secara social, yang
berhubungan dengan persepsi dan pemikiran serta tindakan yang diharapkan sebagai perempuan
dan laki-laki yang dibentuk masyarakat, bukan karena perbedaan biologis.

Anda mungkin juga menyukai