Anda di halaman 1dari 16

PEREKONOMIAN

INDONESIA
• SISTEM DAN SISTEM EKONOMI YULI INDAH SARI, SM, MM.
• MACAM-MACAM SISTEM EKONOMI yuliindahsari@unissula.ac.id
• PERBEDAAN MACAM SISTEM
EKONOMI
• TUGAS
PENGERTIAN SISTEM

 Sistem adalah suatu “organisasi besar” yang menjalin berbagai subjek dan objek serta
perangkat kelembagaan dalam suatu tantanan tertentu.
 Subjek dan objek pembentuk sebuah sistem dapat berupa masyarakat; untuk suatu sistem
sosial atau sistem kemasyarakatan; barang atau alat untuk suatu sistem peralatan, data,
catatan, atau kumpulan fakta.
 Himpunan subjek dan objek tadi baru membentuk sebuah sistem jika lengkap dengan
perangkat kelembagaan yang mengatur dan menjalin tentang bagaimana subjek/objek
bekerja, berhubungan, dan berjalan atau dijalankan.
 Perangkat kelembagaan yang dimaksud meliputi lembaga atau wadah tempat subjek
(objek) itu berhubungan, cara kerja dan mekanisme yang menjalin hubungan subjek dan
objek tadi, serta kaidah atau norma yang mengatur hubungan subjek (objek) tersebut agar
serasi.
PENGERTIAN SISTEM EKONOMI
 SUATU SISTEM YANG MENGATUR SERTA MENJALIN HUBUNGAN EKONOMI ANTARMANUSIA DENGAN
SEPERANGKAT KELEMBAGAAN DALAM SUATU TANTANAN KEHIDUPAN.
 ADAPUN UNSUR-UNSUR DALAM SISTEM EKONOMI TERDIRI DARI:
- UNSUR-UNSUR MANUSIA SEBAGAI SUBJEK
- BARANG-BARANG EKONOMI SEBAGAI OBJEK
- SEPERANGKAT KELEMBAGAAN YANG MENGATUR DAN MENJALINNYA DALAM KEGIATAN
BEREKONOMI
 SUDUT TINJAUAN SISTEM EKONOMI SUATU NEGARA YANG DIKATAKAN BERSIFAT KHAS:
- SISTEM PEMILIKAN SUMBERDAYA ATAU FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI
- KELELUASAAN MASYARAKAT UNTUK SALING BERKOMPETISI SATU SAMA LAIN DAN UNTUK MENERIMA
IMBALAN ATAS PRESTASI KERJANYA
- KADAR PERANAN PEMERINTAH DALAM MENGATUR, MENGARAHKAN, DAN MERENCANAKAN
KEHIDUPAN BISNIS DAN PEREKONOMIAN PADA UMURNYA.
MACAM-MACAM SISTEM EKONOMI

 SISTEM EKONOMI KAPITALIS


 SISTEM EKONOMI SOSIALIS
 SISTEM EKONOMI CAMPURAN
 SISTEM EKONOMI ISLAM
SISTEM EKONOMI KAPITALIS

 Sistem ekonomi kapitalis adalah sistem yang mengakui pemilikan individual


atas sumberdaya-sumberdaya ekonomi
 Setidaknya terdapat keleluasaan yang sangat longgar bagi orang perorangan
dalam atau untuk memiliki sumberdaya
 Kompetisi antar individu dalam memenuhi kebutuhan hidup, persaingan
antarbadan usaha dalam mengejar keuntungan sangat dihargai
 Tidak dapat kekangan atau batasan bagi orang perorangan dalam menerima
imbalan atas prestasi kerjanya
 prinsip dari sistem ini “setiap orang menerima imbalan berdasarkan prestasi
kerjanya
 Pemerintah lebih berkedudukan sebagai “pengamat” dan “pelindung”
perekonomian
SISTEM EKONOMI SOSIALIS

 Sumberdaya ekonomi diklaim sebagai milik negara


 Sistem ini lebih menekankan pada kebersamaan masyarakat dalam
menjalankan dan memajukan perekonomian
 Imbalan yang diterimakan pada orang perorangan didasarkan pada
kebutuhannya bukan berdasarkan jasa yang dicurahkan
 Prinsip dari sistem ini adalah “setiap orang akan menerima kadar
imbalan yang sama”.
 Kadar campur tangan pemerintah sangat tinggi dan berkedudukan
untuk menentukan dan merencanakan tiga persoalan pokok ekonomi
yaitu what (apa yang harus diproduksi), how (bagaimana
memproduksinya) dan for what (untuk siapa diproduksi)
SISTEM EKONOMI CAMPURAN

 Sistem ini adalah campuran dari sistem ekonomi


kapitalis dan sistem ekonomi sosialis
 Kadar kapitalismenya selalu lebih tinggi atau kadar
sosialismenya senantiasa selalu lebih besar
 Sistem ekonomi campuran yang diterapkan tersebut
terkadang condong kapitalistik, sementara di lain
waktu cenderung sosialistik bergantung pada
rejim/pemimpin pemerintahan yang sedang
berkuasa
SISTEM EKONOMI ISLAM
 Sistem ekonomi islam adalah sistem ekonomi yang
dilaksanakan dalam praktek sehari-hari bagi
individu, keluarga, kelompok masyarakat maupun
pemerintah/penguasa dalam rangka
mengorganisasikan faktor produksi, distribusi dan
pemanfaatan barang dan jasa yang dihasilkan
tunduk dalam peraturan/perundangundangan islam
( sunnatullah )
 Dengan demikian, sumber terpenting
peraturan/perundang-undangan perekonomian islam
adalah al-qur,an dan sunnah
SISTEM EKONOMI ISLAM (PRINSIP-PRINSIP)
 Allah Pemilik Segala Sesuatu
“Kepunyaan-Nya-lah semua yang ada di langit, semua yang di
bumi, semua yang di antara keduanya dan semua yang di bawah
tanah. (Taha: 6)”
 Tidak memisahkan kepentingan dunia dan akhirat
“Pedagang yang jujur lagi amanah adalah bersama-sama para
nabi, para siddiqin dan para syuhada’.” (Bukhari)
“Hai orang-orang yang beriman,janganlah kamu haramkan apa-
apa yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu, dan
janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orangorang yang melampaui batas. Dan makanlah
makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah
rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu
beriman kepada-Nya. (Al-Maidah:87-88)”
SISTEM EKONOMI ISLAM (PRINSIP-PRINSIP)
 Berlaku Adil kepada Sesama Manusia
“Maka berikanlah kepada kerabat yang terdekat akan
haknya, demikian (pula) kepada fakir miskin dan
orang-orang yang dalam perjalanan. Itulah yang lebih
baik bagi orang-orang yang mencari keridaan Allah;
dan mereka itulah orang-orang beruntung. (ArRum:38)
 Tidak menyebabkan kerusakan dan boros
“Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta
sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan
yang batil dan (janganlah) kamu membawa (urusan)
harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan
sebahagian daripada harta benda orang lain itu
dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu
mengetahui”. (Al-Baqarah: 188)
SISTEM EKONOMI ISLAM (PRINSIP-PRINSIP)
 Menjunjung Kebebasan Individu
Kebebasan manusia dalam Islam didasarkan atas nilai-
nilai tauhid suatu nilai yang membebaskan dari segala
sesuatu kecuali Allah. Nilai tauhid inilah yang akan
menjadikan manusia menjadi berani dan percaya diri.
 Mengakui hak individu terhadap harta
Islam mengakui hak individu untuk memiliki harta.
Hak pemilikan harta hanya diperoleh dengan cara-
cara yang sesuai dengan ketentuan Islam. Islam
mengatur kepemilikan harta didasarkan atas
kemaslahatan sehingga keberadaan harta akan
menimbulkan sikap saling menghargai dan
menghormati
SISTEM EKONOMI ISLAM (PRINSIP-PRINSIP)
 Ketidaksamaan ekonomi dalam batas yang wajar
Islam mengakui adanya ketidaksamaan ekonomi antar orang perorangan.
Salah satu penghalang yang menjadikan banyaknya ketidakadilan bukan
disebabkan karena Allah, tetapi ketidakadilan yang terjadi dikarenakan
sistem yang dibuat manusia sendiri.
 Adanya Jaminan sosial
Dalam sistem ekonomi Islam negara mempunyai tanggungjawab untuk
mengalokasikan sumberdaya alam guna meningkatkan kesejahteraan
rakyat secara umum.
 Distribusi kekayaan
Islam mencegah penumpukan kekayaan pada sekelompok kecil
masyarakat dan menganjurkan distribusi kekayaan kepada semua lapisan
masyarakat. Sumberdaya alam adalah hak manusia untuk dipergunakan
manusia untuk kemaslahatannya, upaya ini tidak menjadi masalah bila
tidak ada usaha untuk mengoptimalkan melalui ketentuanketentuan
syariah
SISTEM EKONOMI ISLAM (PRINSIP-PRINSIP)
 Larangan menumpuk kekayaan
Sistem ekonomi Islam melarang individu
mengumpulkan harta kekayaan secara berlebihan.
Seorang muslim berkewajiban untuk mencegah dirinya
dan masyarakat supaya tidak berlebihan dalam
pemilikan harta.
 Kesejahteraan individu dan masyarakat
Islam mengakui kehidupan individu dan masyarakat
saling berkaitan antara satu dengan yang lain.
Masyarakat akan menjadi aktor yang dominan dalam
membentuk sikap individu sehingga karakter individu
banyak dipengaruhi oleh karakter masyarakat.
Perbedaan Sistem-Sistem Ekonomi
Perbedaan Sistem-Sistem Ekonomi
TUGAS 16 SEPTEMBER 2021, MAKS JAM 00.00
WORD, TIMES NEW ROMAN 12, spasi 1,15, A4, maks 1 hal

 CARILAH KELEMAHAN DARI SISTEM KAPITALIS DAN SISTEM


SOSIALISME
 KAJI LAH KELEMAHAN TERSEBUT DENGAN PENDEKATAN AL-
QURAN DAN HADIS

TUGAS 19 SEPTEMBER 2021, MAKS JAM 00.00


PRESENTASI MASING2 KELOMPOK (pdf)
 BUATLAH PRESENTASI SESUAI TEMA YANG TELAH DIBAGI
 DIKUMPULKAN OLEH 1 PERWAKILAN KELOMPOK DI
SIM.UNISSULA.AC.ID

Anda mungkin juga menyukai