Skripsi Aji
Skripsi Aji
Oleh:
PUTRA NURHAJI
NIM D1061191029
FAKULTAS TEKNIK
UNVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2023
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iv
DAFTAR TABEL....................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.5 Asumsi......................................................................................................
1
Express yang berada di kecamatan Sungai Kunyit Kabupaten
Mempawah.
2
2
PERNYATAAN %
TOTAL RATA- %
KETIDAK-
SKOR RATA KEPUASAN
PUASAN
Fasilitas Layanan
Ruang kantor bersih dan nyaman 79 2,47 53% 47%
Ruang tunggu yang disediakan luas sehingga
66 2,06 94% 6%
dapat menampung banyak orang
Ruang tunggu bersih 81 2,53 47% 53%
Ruang tunggu nyaman dengan menyediakan
43 1,34 94% 6%
fasilitas seperti AC atau kipas angin
Kursi tunggu yang disediakan banyak 60 1,88 94% 6%
Kursi tunggu yang disediakan nyaman dan
92 2,88 25% 75%
layak pakai
Pelayanan
Karyawan tanggap dalam melayani pelanggan 73 2,28 69% 31%
Karyawan responsif dalam melayani keluhan
75 2,34 66% 34%
pelanggan
Karyawan ramah dan sopan dalam melayani
96 3,00 22% 78%
pelanggan
Karyawan selalu dapat bekerja dengan cepat
dalam mencari dan menemukan pesanan apabila
78 2,44 59% 41%
terdapat pelanggan yang ingin mengambil
pesanannya di kantor
Titik Tracking/pelacakan pesanan selalu tepat
dan ter-update sesuai dengan lokasi paket saat 72 2,25 72% 28%
itu
Pesanan selalu datang dengan cepat sesuai
78 2,44 53% 47%
dengan estimasi jadwal kedatangan pesanan
Pesanan selalu datang dengan packaging dan
74 2,31 63% 38%
kondisi barang yang baik
Pesanan tidak pernah hilang 77 2,41 59% 41%
Pesanan selalu tepat sampai di alamat yang
75 2,34 63% 38%
dituju
Pesanan selalu diantar dengan cepat/di hari yang
sama setelah hasil tracking barang berubah
menjadi "Pesanan sedang diantar ke alamat 66 2,06 72% 28%
tujuan" yang berarti pesanan telah berada di
tangan kurir daerah setempat anda
Total Keseluruhan 63% 37%
Berdasarkan data di atas diketahui bahwa pernyataan yang di-highlight merah
menunjukkan hal-hal terkait layanan J&T Express yang belum sepenuhnya
memuaskan bagi para pelanggan karena tingkat ketidakpuasannya masih di atas
3
50%. Kuesioner dibuat dengan skala likert berjumlah 4 yang mana skala 1 dan 2
menunjukkan ketidakpuasan, sedangkan skala 3 dan 4 menunjukkan kepuasan.
Masing-masing pernyataan diketahui tingkat ketidakpuasannya dengan
membandingkan jumlah responden yang mengisi di skala 1 dan 2 dengan jumlah
total keseluruhan responden yaitu 32 orang. Sementara itu, tingkat kepuasan
diketahui dengan membandingkan jumlah responden yang mengisi di skala 3 dan
4 dengan jumlah total keseluruhan responden yaitu 32 orang. Secara keseluruhan
diperoleh data bahwa terdapat 63% responden belum merasa puas terhadap
kualitas layanan J&T Express Sungai Kunyit Kabupaten Mempawah yang mana
hasil ini telah melebihi setengah dari total responden.
Salah satu cara menentukan tingkat kepuasan pelanggan dan meningkatkan
kualitas layanan J&T Express adalah menggunakan metode Servqual dilanjutkan
dengan Importance Performance Analysis (IPA) yang kemudian akan diproses
kembali dengan Quality Function Deployment (QFD) agar mengetahui prioritas
perbaikan. Service Quality (SERVQUAL) berfungsi untuk menganalisis gap
antara dua variabel pokok, yakni layanan yang diharapkan (expected service) dan
persepsi pelanggan terhadap layanan yang diterima (perceived service) [2].
Metode Importance Performance Analysis (IPA) bertujuan untuk mengukur
hubungan antara kinerja (performance) dan prioritas peningkatan kualitas
produk/jasa yang dikenal pula sebagai quadrant analysis [3]. Metode IPA ini
dapat menganalisis tentang tingkat kepentingan/harapan dari konsumen dengan
kinerja dari perusahaan tersebut. QFD merupakan suatu metode yang digunakan
oleh perusahaan untuk mengantisipasi dan menentukan prioritas kebutuhan dan
keinginan pelanggan, serta menggabungkan kebutuhan dan keinginan pelanggan
tersebut dalam produk dan jasa yang disediakan bagi pelanggan, titik tracking
yang tidak sesuai dengan posisi paket,
Berikut merupakan penelitian terdahulu yang menjadi acuan dalam menyusun
penelitian ini, yaitu Kusno Hadidjija, Lukmandono, Rony Prabowo (2018) dengan
judul penelitian “Analisis Kualitas Pelayanan Distribusi Pupuk Terhadap
Kepuasan Pelangan Menggunakan Metode Servqual dan Model Kano”. Hasil
pengolahan data diperoleh beberapa atribut yang dianggap penting namun kurang
dalam pelayanan yang ditunjukkan dalam diagram Importance Performance
4
Analysis (IPA) pada Kuadran A dan terdapat beberapa atribut yang dianggap
penting dan perlu dipertahankan dengan metode Importance Performance
Analysis (IPA) pada Kuadran B. Service Quality urutan perbaikan atribut untuk
CJI Pasuruan : Bau, Jaminan ketersediaan pupuk, kualitas setelah distock, Daya
tahan dan kualitas setelah disimpan dalam pond, Tingkat kompetisi harga,
Penentuan harga, Ruang tunggu sopir di external pond, Kecepatan reaksi pada
tanaman, Kebersihan lingkungan external pond, Perhatian terhadap keluhan
dealer, Ketepatan waktu dalam pengiriman, Kelancaran pengiriman, Efek
terhadap produktifitas tanaman, Pemberian rekening Koran dan kesesuaiannya
dan untuk CJI Jombang : Jaminan ketersediaan pupuk, Perhatian terhadap keluhan
dealer, Kecepatan reaksi pada tanaman, Pelayanan petugas DO, Layanan
Konsultasi bagi dealer, Efek terhadap produktifitas tanaman, Ketepatan waktu
dalam pengiriman, Volume pupuk sampai di tempat tujuan, Kualitas setelah
distock, Pelayanan terhadap dealer [4]
Arrauf Heryangga Abdi, Darsini, Ainur Komariah (2020) dengan judul
penelitian “Analisis Kualitas Pelayanan Transportasi Online Gojek Terhadap
Kepuasan Mahasiswa dengan Metode Servqual, Kano dan QFD (Studi Kasus
Mahasiswa Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo)”. Hasil pengolahan
data menunjukkan tingkat kepuasan pengguna ojek online GoJek yang diteliti
belum dapat memenuhi harapan pengguna serta perlu dilakukan perbaikan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan dengan nilai rata-rata gap keseluruhan atribut
pelayanan yaitu -1,47. Prioritas pertama yang harus ditingkatkan berdasarkan
respon responden adalah atribut (what 11) yaitu pengemudi mengutamakan
keselamatan pengguna GoJek deangan NRW Normative Raw Weight tertinggi
dengan nilai 0,172 [5].
Anri Citra Annisa, Marheni Eka Saputri, S.T., M. B. A (2020) dengan judul
“Analisis Kepuasan Konsumen Berdasarkan Kualitas Pelayanan Menggunakan
Metode Importance Performance Analysis (Studi pada Perusahan J&T Express di
Bandung)”. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa konsumen belum merasa
puas dengan rata-rata harapan 4,32 dan kinerja 3,74, serta berdasarkan diagram
kartesius terdapat 17 aspek yang harus diperbaiki untuk meningkatkan kepuasan
konsumen atas kualitas layanan perusahaan J&T Ekspress di Bandung [6]
5
Anita Dyah Juniarti, Tatan Zakaria, Halimatus Sadiyah (2021) dengan judul
penelitian “Analisa Kualitas Pelayanan untuk Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) (Studi Kasus: PT. Surya
Makmur Suplindo)”. Hasil pengolahan data menunjukan bahwa nilai bobot
absolut untuk persyaratan pelanggan dan persyaratan teknik dengan nilai tertinggi,
yaitu persyaratan pelanggan. Atribut pelanggan yang perlu diprioritaskan untuk
dilakukan perbaikan adalah atribut kelengkapan produk yang dimiliki perusahaan.
Persyaratan teknik yang perlu diprioritaskan untuk diperbaiki adalah atribut
pelayanan. Berdasarkan hasil kuesioner kepuasan pelanggan dan harapan
pelanggan diketahui kualitas pelayanan PT. Surya Makmur Suplindo sejauh ini
sudah sesuai harapan pelanggan, hal tersebut diketahui dari hasil rata-rata nilai
kepuasan pelanggan sebesar 117,6 diatas rata-rata nilai harapan pelanggan sebesar
115,2, yang artinya nilai kepuasan pelanggan diatas nilai harapan pelanggan.
Namun untuk meningkatkan kualitas pelayanan perusahaan agar dapat menarik
lebih banyak pelanggan dan mempertahankan pelanggan yang sudah ada, harus
melakukan perbaikan sesuai dengan atribut prioritas pelanggan [7]
Nara Kanityaman Prastisara Wiluta, Wahyu Eko Cahyono (2022) dengan
judul penelitian “Service Quality dan Importance Performance Analysis dalam
Mengukur Kepuasan Pelanggan Terhadap Kualitas Pelayanan di Dealer Yamaha
SIP Kedungdoro Kota Surabaya”. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa
Skor tertinggi GAP (kepuasan) dan harapan adalah -2,57. Terdapat 3 atribut
prioritas yang termasuk dalam kuadran 1 untuk meningkatkan kepuasan
pelanggan, yaitu kecepatan dan ketepatan pengerjaan, karyawan tanggap, serta
garansi kualitas service yang diberikan [8]
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka perumusan masalah
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
Bagaimana tingkat kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan J&T
Express Sungai Kunyit Kabupaten Mempawah menggunakan metode Service
Quality (SERVQUAL), Importance Performance Analysis (IPA) dan Quality
Function Deployment (QFD)?
6
Apa saja harapan pelanggan yang perlu diperhatikan dan diwujudkkan dalam
mempertahankan dan meningkatkan atribut kualitas pelayanan J&T Express
Sungai Kunyit Kabupaten Mempawah?
Apa saja perbaikan yang diperlukan layanan J&T Express Sungai Kunyit
Kabupaten Mempawah berdasarkan hasil Quality Function Deployment
menggunakan metode Service Quality dan Importance Performance Analysis?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka tujuan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut.
Menghasilkan data mengenai tingkat kepuasan pelanggan terhadap kualitas
pelayanan J&T Express Sungai Kunyit Kabupaten Mempawah menggunakan
metode Service Quality (SERVQUAL), Importance Performance Analysis (IPA)
dan Quality Function Deployment (QFD).?
Menghasilkan data mengenai harapan-harapan pelanggan yang perlu
diperhatikan dan diwujudkkan dalam mempertahankan dan meningkatkan atribut
kualitas pelayanan J&T Express Sungai Kunyit Kabupaten Mempawah.
Menghasilkan perbaikan yang diperlukan layanan J&T Express Sungai
Kunyit Kabupaten Mempawah berdasarkan hasil Quality Function Deployment
menggunakan metode Service Quality dan Importance Performance Analysis.
1.4 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah agar penelitian terfokus dan tidak keluar dari
permasalahahan yang dirumuskan adalah sebagai berikut.
1. Penelitian dilakukan kepada orang-orang yang tinggal/berdomisili/pernah
tinggal di sekitar wilayah Desa Sungai Kunyit Kabupaten Mempawah.
2. Penelitian ditujukan kepada orang-orang yang pernah menggunakan jasa
layanan J&T Express Sungai Kunyit Kabupaten Mempawah
3. Penelitian menggunakan metode Service Quality, Importance Performance
Analysis, dan Quality Function Deployment untuk mengetahui tingkat
kepuasan pelanggan dan prioritas perbaikan layanan.
1.5 Asumsi
Adapun asumsi yang ditetapkan dalam ruang lingkup penelitian ini adalah
sebagai berikut.
7
9
termahal dan tercepat dengan estimasi waktu tiba 1-3 hari dengan cakupan
wilayah Jawa, Bali, Kalimantan, Sumatera,
10
10
Sulawesi, dan Batam. Secara umum J&T Express memiliki cakupan wilayah
seluruh Indonesia dengan terdapat hampir 100 pusat gateway dengan
peralatan profesional, selain itu juga memiliki lebih dari 4.000 titik operasi,
memiliki lebih dari 30.000 SDM terlatih, daan ribuan armada untuk
mendukung layanan messenger antar kota, antar provinsi, dan lintas pulau
[10]
b. Logo J&T Express
1) Visi Perusahaan
Menjadi Perusahaan yang Sehat dan Berkelanjutan.
2) Misi Perusahaan
Berorientasi Pelanggan & Berbasis Efisiensi
3) Nilai Perusahaan
Benfen, Berbagi, dan Tanggung jawab
2.2 Kepuasan Pelanggan
Perbandingan pengalaman pelanggan dalam melakukan pembelian
barang/jasa dengan harapan dari pembeli itu sendiri dapat dijadikan patokan
dalam mengukur kepuasan pelanggan. Harapan terebut terbentuk dari pengalaman
pertama dalam mendapatkan pelayanan jasa atau membeli suatu barang, kritik dari
kerabat dan teman, serta jaminan dan informasi dari penjual atau kompetitornya.
Perusahaan/penjual yang ingin memperoleh feedback positif dari
pembeli/pelanggan tentunya harus memperhatikan tingkat kepuasan pelanggan.
Kepuasan atau satisfaction berasal dari bahasa latin ”satis” yang berarti
“cukup baik” dan “facto” yang berarti “melakukan atau membuat” sehingga
kepuasan diartikan sebagai pemenuhan sesuatu atau sesuatu yang memadai.
Berdasarkan istilah kepuasaan atau satisfaction adalah kesenangan atau perasaan
kecewa seseorang yang timbul sebagai akibat dari perbandingan kinerja yang
dipersepsikan produk (atau hasil) terhadap ekspektasi/harapan mereka. Apabila
performance/kinerja tidak berhasil dalam memenuhi harapan, pelanggan akan
tidak puas. Apabila performance/kinerja berhasil memenuhi harapan, pelanggan
akan puas. performance/kinerja melebihi harapan, pelanggan akan sangat puas
atau senang [13]
Kepuasan pelanggan merupakan “Satisfaction reflects a person’s judgment of
a product's perceived performance in relationship to expectations. If performance
falls short of expectations, the customer is disappointed. If it matches
expectations, the customer 10 11 is satisfied. If it exceeds them, the customer is
delighted” yang artinya kepuasan mencerminkan penilaian seseorang tentang
kinerja produk yang dirasakan dalam kaitannya dengan harapan. Apabila kinerja
12
suatu produk yang memiliiki kualitas yang memadai dan bersaing, tetapi justru
kualitas produk yang baik adalah hasil dari perbaikan terus-menerus yang tidak
pernah berakhir, sejalan dengan selalu berubahnya kebutuhan dan keinginan
konsumen yang tidak pernah putus. Apalagi tuntutan terhadap kualitas produk
pada saat ini dan masa mendatang sudah menjadi tuntutan yang mendunia dari
dunia internasional dengan adanya ketentuan tentang International Standard
Organization (ISO) yang menguntungkan produk-produk perusahaan dapat
diterima secara internasional atau hanya bersifat lokal [17]
Apabila jasa yang diterima atau dirasakan sesuai dengan yang diharapkan,
maka kualitas jasa dipersepsikan baik dan memuaskan. Jika jasa yang diterima
atau dirasakan melampaui harapan pelanggan, maka kualitas jasa dipersepsikan
sebagai kualitas yang ideal. Sebaliknya jika jasa yang diterima lebih rendah
daripada yang diharapkan maka kualitas jasa dipersepsikan sebagai kualitas yang
buruk. Kualitas harus dimulai dari kebutuhan pelanggan dan berakhir pada
persepsi pelanggan. Hal ini berarti bahwa citra kualitas yang baik bukan
berdasarkan sudut pandang atau persepsi pihak penyedia jasa, melainkan
berdasarkan sudut pandang atau persepsi pelanggan. Pelangganlah yang
menentukan berkualitas atau tidaknya suatu pelayanan jasa. Dengan demikian
baik tidaknya kualitas jasa tergantung pada kemampuan penyedia jasa dalam
memenuhi harapan pelanggannya secara konsisten [18]
2.4 Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang,
tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain. populasi juga bukan sekedar
jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh
karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek/objek tersebut. Sementara sampel
adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada
populasi, misalnya karna keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti
dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari
15
dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu
sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili) [19].
Penentuan ukuran sampel dilakukan dengan rumus Slovin. Penggunaan rumus
ini harus dilakukan dengan menentukan taraf keyakinan (seberapa yakin
penelitian dilakukan benar) dan taraf signifikansi
(kelonggaran/kesalahan/ketidaktelitian yang mungkin terjadi dalam penelitian).
Berikut adalah rumus Slovin [20].
N
n = 2 (2.1)
I+Ne
Keterangan :
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = taraf siginifikansi (error)
2.5 Pengujian Validitas dan Reliablitas
Terdapat dua syarat penting yang berlaku pada sebuah kuesioner/angket yaitu
keharusan sebuah angket/kuesioner untuk valid dan reliable.
a. Uji Validitas
Kesahihan (validitas) adalah tingkat kemampuan suatu intrumen utuk
mengungkapkan sesuatu yang menjadi sasaran pokok pengukuran yang
dilakukan dengan instrumen tersebut [21]. Kesahihan angket/kuesioner
menunjukkan sesuatu yang dapat diukur oleh kuesioner tersebut. Analisisnya
dilakukan bertujuan untuk menguji setiap atribut tersebut telah menunjukkan
faktor yang ingin diselidiki sesuai dengan situasi populasinya. Suatu atribut
dikatakan sahih apabila korelasi atribut dengan faktor positif dan r hitung > r
tabel. Pengujian terhadap validitas item dalam dalam penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan uji Korelasi Produk Momen Pearson (aplikasi uji
validitas dengan menggunakan bantuan software SPSS 16).
b. Uji Reabilitas
Uji Reabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi jawaban atau
tanggapan responden terhadap keseluruhan item pertanyaan yang diajukan.
Uji reliabilitas digunakan untuk menunjukan sejauh mana alat pengukur
(instrumen) dapat memperlihatkan kemantapan atau stabilitas hasil
pengamatan bila diukur dengan instrumen tersebut dalam waktu berikutnya
16
dengan kondisi tetap yang apabila diukur tidak terjadi perubahan [22].
Keandalan berarti bahwa berapa kali pun atribut-atribut kuisioner ditanyakan
kepada responden yang berlainan, hasilnya tidak akan menyimpang terlalu
jauh dari rata-rata jawaban responden untuk atribut tersebut. Sama halnya
dengan pengujian validitas di atas, pengujian reliabilitas ini juga dilakukan
dengan menggunakan bantuan software SPSS 16.
2.6 Model Service Quality (SERVQUAL)
Menurut Oliver dalam Tjiptono (2014:271) Model Servqual sangat berkaitan
dengan kepuasan pelanggan yang sebagian besar didasarkan pada pendekatan
diskonfirmasi. Pendekatan ini menegaskan bahwa jika kinerja pada suatu atribut
meningkat lebih besar dari pada harapan atas atribut yang bersangkutan, maka
kepuasan dan kualitas jasa pun akan meningkat, begitupula sebaliknya.
Dalam model SERVQUAL terdapat lima kesenjangan (gap) yang dapat
diukur meliputi [18]:
a. Kesenjangan antara harapan pelanggan dan persepsi manajemen (knowledge
gap). Gap ini berarti bahwa pihak manajemen mempersepsikan ekspektasi
pelanggan terhadap kualitas jasa secara tidak akurat.
b. Kesenjangan antara persepsi manajemen terhadap harapan konsumen dan
spesifikasi kualitas jasa (standards gap). Gap ini berarti bahwa spesifikasi
kualitas jasa tidak konsisten dengan persepsi manajemen terhadap ekspektasi
kualitas.
c. Kesenjangan antara spesifikasi kualitas jasa dan penyampaian jasa (delivery
gap). Gap ini berarti bahwa spesifikasi kualitas tidak terpenuhi oleh kinerja
dalam proses produksi dan penyampaian jasa.
d. Kesenjangan antara penyampaian jasa dan komunikasi eksternal
(communication gap). Gap ini berarti bahwa janji-janji yang disampaikan
melalui aktivitas komunikasi tidak konsisten dengan jasa yang disampaikan
kepada para pelanggan.
e. Kesenjangan antara jasa yang dipersepsikan dan jasa yang diharapkan
(service gap). Gap ini berarti bahwa jasa yang dipersepsikan tidak konsisten
dengan jasa yang diharapakan. Gap ini menimbulkan sejumlah konsekuensi
17
Tk i =
∑ x i ×100% (2.4)
∑ yi
Tki = tingkat kesesuaian responden
∑ xi = nilai total skor penilaian persepsi pelanggan/kinerja perusahaan
x =
∑ xi (2.5)
n
y =
∑ yi (2.6)
n
Keterangan
x = skor rata-rata tingkat kinerja perusahaan/persepsi pelanggan
y = skor rata-rata tingkat kepentingan/harapan pelanggan
Diagram Kartesius merupakan suatu bangunan atas empat bagian yang
dibatasi oleh dua buah garis yang berpotongan tegak lurus pada titik ( x , y ¿ ,
dimana x merupakan rata-rata dari rata-rata skor tingkat kinerja perusahaan atau
persepsi pelanggan dari sebuah faktor atribut dan y adalah rata-rata skor tingkat
kepentingan atau harapan pelanggan seluruh faktor atau atribut yang
mempengaruhi kepuasan konsumen. Seluruhnya ada K faktor :
k
∑ xi (2.7)
i=1
x´ =
n
k
∑ yi (2.8)
i=1
y´ =
n
Keterangan :
K = Banyaknya faktor atau atribut yang mempengarui kepuasan pelanggan
2.8 Quality Function Deployment (QFD)
Quality Function Deployment (QFD) pertama kali dikembangkan di Negara
Jepang pada tahun 1996 oleh Dr. Yoji Akao. QFD didefinisikan sebagai suatu
22
pabrik Jombang
Nilai gap menunjukan
nilai negatif pada
Analisis Kualitas
setiap atribut dengan
Pelayanan
gap tertinggi pada
Transportasi
pengemudi Jurnal
Online Gojek
mengutamakan Aplikasi
Terhadap Service
keselamatan pengguna Ilmu Teknik
Arrauf Kepuasan Quality
GoJek. Terdapat 6 Industri, Vol.
Heryangga Mahasiswa (SERVQUAL)
atribut dari 15 atribut 1, No.2,
Abdi, Darsini, dengan Metode , KANO, dan
2. yang masuk ke dalam September
Ainur Servqual, Kano Quality
Voice Of Customer. 2020, p-
Komariah dan QFD (Studi Function
Prioritas layanan yang ISSN: 2722-
(2020) Kasus Deployment
harus diperbaiki pada 1539, e-
Mahasiswa (QFD)
GoJek adalah ISSN: 2722-
Universitas
pengemudi 3795
Veteran Bangun
mengutamakan
Nusantara
keselamatan pengguna
Sukoharjo)
GoJek dengan nilai
NRW 0,172
No Judul
Peneliti Metode Hasil Penelitian Publikasi
. Penelitian
3 Anri Citra Analisis Importance Persepsi konsumen e-
Annisa, Kepuasan Performance terhadap kinerja Proceeding
Marheni Eka Konsumen Analysis (IPA) dengan kategori setuju of
Saputri, S.T., Berdasarkan memperoleh index Management
M. B. A Kualitas nilai 74.92%, dan , Vol. 7,
(2020) Pelayanan tingkat harapan No.1, April
Menggunakan kategori sangat 2020, ISSN:
Metode penting dengan index 2355-9357
Importance nilai 86,23%. Tingkat
Performance kepuasan yang diukur
Analysis (Studi memperoleh rata rata
pada Perusahan harapan 4.32 dan
J&T Express di kinerja 3.74 dari
Bandung) perbandingan tersebut
dapat disimpulkan
bahwa konsumen
belum merasa puas,
dalam diagram
kartesius terdapat 17
30
No Judul
Peneliti Metode Hasil Penelitian Publikasi
. Penelitian
Skor tertinggi GAP
Service Quality (kepuasan) dan
dan Importance harapan adalah -2,57.
Performance Terdapat 3 atribut Jurnal Riset
Nara Analysis dalam prioritas yang Teknik
Service
Kanityaman Mengukur termasuk dalam (Journal Of
Quality dan
Prastisara Kepuasan kuadran 1 untuk Engineering
(SERVQUAL)
5. Wiluta, Pelanggan meningkatkan Research),
Importance
Wahyu Eko Terhadap kepuasan pelanggan, Vol. 2, No 1,
Performance
Cahyono Kualitas yaitu kecepatan dan Agustus
Analysis (IPA)
(2022) Pelayanan di ketepatan pengerjaan, 2022 ISSN
Dealer Yamaha karyawan tanggap, 2807-2367
SIP Kedungdoro serta garansi kualitas
Kota Surabaya service yang
diberikan.
Kusno Hadidjija, Lukmandono, Rony Prabowo (2018) dengan judul
penelitian “Analisis Kualitas Pelayanan Distribusi Pupuk Terhadap Kepuasan
Pelangan Menggunakan Metode Servqual dan Model Kano” menjelaskan Adanya
angka keluhan customer terhadap layanan pada pendistribusian Pupuk Cair merk
31
Bagitani yang menuntut PT. Cheil Jedang Indonesia untuk mengevaluasi tingkat
pelayanan yang sudah diberikan kepada pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah ada kesenjangan antara layanan yang dterima oleh pelanggan
dan harapan pelanggan, mengetahui apakah ada kesenjangan antara persepsi dan
harapan pelanggan dan menganalisa penyebab terjadinya kesenjangan tersebut,
serta menentukan variabel-variabel yang diprioritaskan untuk diperbaiki melalui
pengintegrasian Metode Servqual dan Model Kano. Kesimpulan dari penelitian ini
adalah terdapat beberapa atribut yang dianggap penting namun kurang dalam
pelayanan yang ditunjukkan dalam diagram Importance Performance Analysis
(IPA) pada Kuadran A dan terdapat beberapa atribut yang dianggap penting dan
perlu dipertahankan dengan metode Importance Performance Analysis (IPA) pada
Kuadran B. Dari perhitungan skor Service Quality urutan perbaikan atribut untuk
CJI Pasuruan: Bau, Jaminan ketersediaan pupuk, kualitas setelah distock, Daya
tahan dan kualitas setelah disimpan dalam pond, Tingkat kompetisi harga,
Penentuan harga, Ruang tunggu sopir di external pond, Kecepatan reaksi pada
tanaman, Kebersihan lingkungan external pond, Perhatian terhadap keluhan
dealer, Ketepatan waktu dalam pengiriman, Kelancaran pengiriman, Efek
terhadap produktifitas tanaman, Pemberian rekening Koran dan kesesuaiannya
dan untuk CJI Jombang : Jaminan ketersediaan pupuk, Perhatian terhadap keluhan
dealer, Kecepatan reaksi pada tanaman, Pelayanan petugas DO, Layanan
Konsultasi bagi dealer, Efek terhadap produktifitas tanaman, Ketepatan waktu
dalam pengiriman, Volume pupuk sampai di tempat tujuan, Kualitas setelah
distock, Pelayanan terhadap dealer.
Arrauf Heryangga Abdi, Darsini, Ainur Komariah (2020) dengan judul
penelitian “Analisis Kualitas Pelayanan Transportasi Online Gojek Terhadap
Kepuasan Mahasiswa dengan Metode Servqual, Kano dan QFD (Studi Kasus
Mahasiswa Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo)” menjelaskan
bahwa GoJek perlu melakukan perbaikan kualitas layanan untuk bertahan di
industri transportasi online terlebih di Universitas Veteran Bangun Nusantara
Sukoharjo yang mahasiswanya banyak menggunakan aplikasi GoJek. Kesimpulan
penelitian ini adalah Tingkat kepuasan pengguna ojek online GoJek yang diteliti
belum dapat memenuhi harapan pengguna serta perlu dilakukan perbaikan untuk
32
Kualitas
Kusno
Pelayanan PT. Cheil
Hadidjija,
1. Lukmandono 2018 dan Jedang
, Rony Kepuasan Indonesia
Prabowo
Pelanggan
Metode Objek
Lokasi
No. Peneliti Tahun Penelitia
Servqual IPA Kano QFD Penelitian
n
Dealer
Nara Kualitas
Yamaha
Kanityaman Pelayanan
Prastisara SIP
5. 2022 dan
Wiluta, Kedungdoro
Wahyu Eko Kepuasan
di Kota
Cahyono Pelanggan
Surabaya
6. Putra Nurhaji 2023 Kualitas Kantor J&T
Pelayanan Express
dan Sungai
Kepuasan Kunyit
Pelanggan Kabupaten
35
Mempawah
36
36
4. Studi Literatur
Studi literarur berisi teori-teori dan materi yang berhubungan dan
mendukung penelitian yang akan dilakukan. Studi literatur diperoleh dari
berbagai sumber seperti buku, jurnal, penelitian terdahulu, serta artikel yang
berhubungan dengan topik penelitian yang diambil yaitu kualitas pelayanan
dan kepuasan pelanggan dengan beberapa metode terkait SERVQUAL, IPA,
dan QFD.
5. Perhitungan Jumlah Sampel
Perhitungan jumlah sampel dilakukan untuk mengetahui minimum
jumlah sampel yaitu responden yang akan diminta untuk mengisi kuesioner
penelitian. Perhitungan jumlah sampel dapat dilakukan dengan rumus (2.1)
6. Penyusunan Kuesioner
Penyusunan Kuesioner dipertimbangkan dengan menyesuaikan keadaan
asli objek di lapangan dan berdasarkan lima dimensi kualitas layanan dalam
metode SERVQUAL yang berupa Tangible (Bukti Fisik), Reliability
(keandalan), Responsiveness (Daya Tanggap), Assurance (Jaminan), dan
Empathy (Empati). Atribut kuesioner disusun berdasarkan hasil adopsi
terhadap kuesioner penelitian terdahulu yang telah dilakukan sebelumnya.
Adapun atribut penelitian tersebut adalah sebagai berikut.
Tabel 3.1 Atribut Kuesioner Penelitian
Dimensi No Atribut Penelitian Sumber
J&T Express memiliki lokasi outlet yang strategis
X1 Annisa & Saputri (2020)
dan mudah dijangkau.
X2 J&T Express memiliki ruang tunggu yang luas Peneliti (2023)
X3 J&T Express memiliki ruang tunggu yang bersih Wardhana, dkk (2022)
X4 J&T Express memiliki ruang kantor yang bersih Annisa & Saputri (2020)
Tangible J&T Ekspress memiliki kursi tunggu yang banyak
X5 Peneliti (2023))
(Bukti Fisik) dan layak
J&T Express memiliki armada
X6 Setyorini, dkk (2021)
pengangkut/kendaraaan yang layak
X7 J&T Express memiliki area parkir sudah memadai Annisa & Saputri (2020)
J&T Express memiliki toilet yang berfungsi
X8 Annisa & Saputri (2020)
dengan baik
39
7. Penyebaran Kuesioner
Setelah penyusunan kuesioner, tahap selanjutnya adalah penyebaran
kuesioner. Penyebaran ini dilakukan kepada responden dengan jumlah yang
disesuaikan dengan perhitungan jumlah sampel. Adapun kriteria responden
41
yang sesuai adalah pengguna yang pernah menggunakan jasa J&T Express
Sungai Kunyit Kabupaten Mempawah serta pengguna yang bertempat tinggal
di sekitar wilayah Kecamatan Sungai Kunyit dan Kabupaten Mempawah .
8. Pengujian Validitas dan Reliabilitas
Pengujian ini harus dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen data
kuesioner yang telah disebar valid dan reliabel sehingga layak untuk
digunakan sebagai alat pengukuran pada penelitian. Validitas merupakan
tingkat kemampuan di mana suatu instrumen mampu mengungkapkan sasaran
pokok atau tingkat kemampuan/kesahihan untuk mengungkapkan suatu
instrumen untuk dijadikan alat ukur dalam penelitian. Suatu data dapat
dikatakan valid apabila instrumen penelitian dapat dipercaya kebenarannya
sesuai dengan kenyataan di lapang. Valid juga menggambarkan data dalam
penelitian tepat mengukur apa yang seharusnya diukur. Pengukuran validitas
dilakukan dengan bantuan Software SPSS 16.
Reliabilitas atau keandalan berarti bahwa berapa kali pun atribut-atribut
kuisioner ditanyakan kepada responden yang berlainan, hasilnya tidak akan
menyimpang terlalu jauh dari rata-rata jawaban responden untuk atribut
tersebut. Sama seperti pengujian validitas, pengujian reliabilitas juga
dilakukan dengan bantuan Software SPSS 16.
9. Pengolahan Data menggunakan Metode SERVQUAL, IPA, dan QFD
Setelah semua data dinyatakan valid dan reliabel, langkah selanjutnya
adalah pengolahan data. Pengolahan data ini dilakukan dengan menggunakan
metode SERVQUAL, IPA, dan QFD dengan langkah-langkah sebagai berikut
1) Menghitung nilai rata-rata tingkat harapan masing-masing atribut
menggunakan rumus (2.6)
2) Menghitung nilai rata-rata tingkat persepsi masing-masing atribut
menggunakan rumus (2.5)
3) Menghitung nilai gap masing masing atribut menggunakan rumus (2.2)
4) Menghitung nilai gap berdasarkan lima dimensi SERVQUAL
menggunakan rumus (2.2)
5) Menghitung tingkat kesesuaian harapan dan persepsi masing-masing
atribut menggunakan rumus (2.3)
42
Offset, 2006.
[17] M. P. Angipora, Dasar-Dasar Pemasaran, Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2002.
[18] K. A. Pratama, Analisa Kepuasan Pelanggan dengan Metode Service
Quality pada PT. OSG Indonesia, Jakarta: Skripsi Program Studi Teknik
Industri Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana Jakarta, hal. 17, 2018.
[19] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung:
Alfabeta,, 2013.
[20] V. W. Sujarweni, Metodologi Penelitian, Yogyakarta: Gava Media, 2014.
[21] S. Hadi, Statistik II, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1995.
[22] S. Hadi, Statistik dalam Basic Jilid I, Yogyakarta: Andi Offset, 1991.
[23] F. Tjiptono, Pemasaran Jasa, Malang: Bayumedia Publishing, 2011.
[24] D. J. Wade and F. J. Eagles, "The Use of Importance-Performance Analysis
and Market Segmentation For Tourism management inparks and protected
areas: an application to tanzania’s national parks," Journals of Ecotourism,
vol. 2, no. 3, 2003.
[25] J. Supranto, Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan untuk Menaikkan
Pangsa Pasar, Jakarta: Rineka Cipta, 2001.
[26] J. Supranto, Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan
Pangsa Pasar, Jakarta: Rineka Cipta, 2001.
[27] I. P. Rityatama, Integrasi Customer Experience Quality, IPA, dan QFD
untuk Peningkatan Kualitas Pelayanan WIFI Broadband Services pada
Perusahaan Telekomunikasi Wilayah Surabaya Selatan, Surabaya: Fakultas
Bisnis dan Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember,
2019.
[28] V. Gaspersz, Total Quality Management, Jakarta: Gramedia, 2005.
[29] B. Render and H. Jay, Manajemen Operasi, Jakarta: Salemba Empat, 2012.
[30] T. Wijaya, Manajemen Kualitas Jasa, Jakarta: PT. Indeks, 2018.
[31] Cohen, Quality Function Deployment: How to Make QFD Work For You,
Massachusetts: Addison Wesley Publishing Co., 1995.
46