A. MASA PANEN
Umumnya tanaman pala mulai berbuah pada umur 6 – 7 tahun. Setelah mencapai umur 10 tahun
hasilnya mulai meningkat dan meningkat terus hingga mencapai optimum pada umur rata-rata 25
tahun. Produksi optimum ini bertahan hingga tanaman pala berumur 60 – 70 tahun. Bahkan
beberapa jenisnya mampu berproduksi sampai umur 100 tahun tetapi produksinya mulai menurun.
Ciri-ciri buah pala yang siap dipanen adalah buah cukup tua, umur buah lebih kurang 6 – 7 bulan
sejak berbunga atau 9 bulan sejak penyerbukan, kulit buah nampak berwarna kuning kecoklatan
(pala Banda) dan sebagian buah dari suatu pohon mulai merekah/membelah sehingga nampak fuli
yang berwarna merah api dan tempurung biji pala berwarna coklat kehitaman (pala Papua). Tanaman
pala yang sehat dapat menghasilkan buah rata-rata sebanyak 1.500 – 2.000 butir/pohon/tahun.
Dalam setahun tanaman pala dapat dipanen 2 – 3 kali.
Buah pala dapat dipungut langsung dari pohon bila sudah tua dan dapat pula dipetik sewaktu buah
berjatuhan. Buah pala yang berjatuhan, hendaknya sedini mungkin dipungut karena mudah menjadi
sasaran hama bubuk biji dan cendawan yang dapat mengakibatkan pembusukan biji/fuli. Untuk
memetik buah pala yang letaknya tinggi/berjahuan dimanfaatkan “galah” yang ujungnya dilengkai
keranjang penampung buah, dapat pula dimanfaatkan “galah” yang ujungnya berbentuk topang dan
gait.Buah pala yang telah dipetik segera dibelah, kemudian dipisahkan daging buah, biji pala, dan
fulinya. Biji pala dan fulinya segera dijemur untuk menghindari serangan hama/penyakit yang dapat
mengurangi mutunya.
B. PENANGANAN PASCAPANEN
Fuli dilepaskan dari biji pala dengan hati-hati agar bentuknya tetap utuh lalu dijemur. Fuli dijemur
dengan cara dihamparkan di atas nyiru atau anyaman bambu. Penjemuran dilakukan selama 2 – 3
hari bila cuaca cerah.
Fuli yang sudah kering dan siap diekspor memiliki kadar air 10 – 12%.
Penjemuran fuli/bunga pala dapat mengalami gangguan bila hujan turun berkepanjangan yang dapat
mengakibatkan fuli akan membusuk dan berwarna hitam. Untuk mengatasi masalah tersebut dapat
menggunakan oven minyak tanah yang didalamnya terdapat tempat air panas. Selanjutnya fuli
diamparkan di bagian atas tempat air yang panas karena adanya uap didalamnya.
Oven ini cukup efisien untuk pengeringan fuli dalam skala kecil. Selain itu dapat juga digunakan seng
dan lampu gas dan cara ini sangat efisien untuk fuli dalam skala besar.
2. Pemeliharaan
Pemeliharaan juga akan mempengaruhi kualitas buah pala yang dihasilkan. Pemeliharaan yang tidak
baik dapat mengakibatkan buah pala mudah diserang oleh hama atau penyakit, sehingga kualitas
buah menurun.